Anda di halaman 1dari 49

PEMERIKSAAN KECELAKAAN

1
Tujuan dan Target
Setelah mengikuti Pembekalan diharapkan dapat :
 Mengetahui Dasar-dasar, prisip dan manfaat
penyelidikan kecelakaan.
 Merencanakan dan melakukan penyelidikan
kecelakaan yang effektif.
 Melengkapi dokumen yang diperlukan
 Mengevaluasi dan membuat rencana tindakan
perbaikan serta memberikan rekomendasi dari hasil
penyelidikan
 Dapat membuat Laporan Ppenyelidikan kecelakaan
 Dapat membuat evaluasi tentang insiden-insiden
yang terjadi
TUJUAN PENYELIDIKAN
KECELAKAAN

MENCARI FAKTA-FAKTA DAN PENYEBAB KECELAKAAN SEHINGGA DAPAT DIAMBIL


TINDAKAN PENCEGAHAN, AGAR KECELAKAAN YANG SAMA TIDAK TERULANG
KEMBALI
PENYELIDIKAN KECELAKAAN &
KEJADIAN BERBAHAYA

Lokasi Kecelakaan /Tempat Kejadian


Kecelakaan :
• Tidak boleh diubah
• Peralatan yg terlibat tdk boleh diperbaiki,
kecuali untuk memberikan pertolongan /
evakuasi

Apabila sangat perlu untuk kepentingan pekerjaan,


hanya dapat di ubah dengan persetujuan KaIT.
BENEFITS KERUGIAN
MANFAAT PREMATURE
KERUGIAN
HARTA BENDA

PENYELIDIKAN KECELAKAAN &


KEJADIAN BERBAHAYA (46)
definisi
KECELAKAAN /ACCIDENT
 KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN,
TIDAK DIKENDALIKAN DAN TIDAK DIINGINKAN
 YANG MENGAKIBATKAN CIDERANYA
SESEORANG, KERUSAKAN ALAT,
PRODUKTIVITAS TERHENTI DAN BAHKAN
KETIGA-TIGANYA
definisi
PENYELIDIKAN
 Suatu proses yang sistematis untuk menemukan
/ mengungkap penyebab dasar / akar masalah
dari suatu masalah (insiden) dengan tujuan
untuk menentukan tindakan perbaikan sehingga
kecelakaan / insiden dengan penyebab yang
sama dapat dicegah dan tidak terulang kembali.
KUNCI
KECELAKAAN
TIDAK DIINGINKAN / DIRENCANAKAN

KONTAK DENGAN BAHAN/ZAT ATAU


SUMBER ENERGI DIATAS BATAS
KEKUATAN

MENGAKIBATKAN CIDERA,
KERUSAKAN,ATAU PRODUKSI TERHENTI
KECELAKAAN :
 TERBENTUR
 TERKENA BENTURAN
 TERKAIT ATAU TERJEPIT
 TERJATUH DI LEVEL YG SAMA
 TERJATUH KE LEVEL LEBIH RENDAH
 TERKENA /KONTAK DGN (LISTRIK,
TEMPERATUR EKSTRIM, KEBISINGAN,
GETARAN, DLL)
 MENGISAP / MENYERAP / MENELAN
(GAS, ZAT KIMIA, DEBU,DLL)
 MEMFORSIR TENAGA
AKIBAT
KECELAKAAN

 C I D E R A/MATI
 KERUSAKAN ALAT
 PRODUKSI TERHENTI
FAKTOR

4M+E
KECELAKAAN

1. MANUSIA_ Man
2. PERALATAN_Machine
3. MATERIAL_Material
4. METODE_Metode
5. LINGKUNGAN_Enviro
1. MANUSIA
1. Eksekutif yang menentukan kebijakan perusahaan,
prosedur, standar dan aspek yang berkaitan
dengan kebijakan perusahaan.

2. Perekayasa (engineer) dan orang-orang yang


membuat lingkungan tempat kerja untuk karyawan

3. Orang-orang yang mengatur sistem pemeliharaan,


perkakas, mesin, peralatan dll

4. Manager-manager yang memilih dan menentukan


orang-orang yang dikaryakan dan pekerjaan

5. Pengawas-pengawas yang memberikan orientasi,


instruksi, bimbingan, motifasi dan memimpin
pekerja
2. MESIN ATAU PERALATAN
3. MATERIAL

 HASIL TAMBANG/BIJIH
TAMBANG
 BAHAN KIMIA
 BARANG-BARANG (BESI, KAYU,
DLL)
 BAHAN PELEDAK
DAN LAIN LAIN
4. LINGKUNGAN (eNVIROMENTAL)

 KEBISINGAN
 DEBU
 GETARAN
 PENCAHAYAAN
 GAS BERBAHAYA/BERACUN
 RADIASI
 TEMPERATUR/SUHU PANAS /DINGIN
 DAN LAIN-LAIN
KLASIFIKASI KECELAKAAN
KEPMEN No. 1827.K/30/MEM/2018
 RINGAN
 BERAT
 MATI

MSHA :
 FIRST AID CASE (FAC) KORBAN MENDAPAT PENGOBATAN P3K
 NON DAY LOST (NDL) KORBAN MENDAPAT PENGOBATAN SEPERTI DIJAHIT DSB
 RESTRICTED ACTIVITY CASE (RAC)
KORBAN HARUS KERJA RINGAN SETELAH KECELAKAAN PADA GILIR KERJA BERIKUTNYA
 LOST TIME INJURY (LTI)
KORBAN TIDAK BISA BEKERJA KEMBALI PADA GILIRAN KERJA BERIKUTNYA

 FATAL
KORBAN MENINGGAL AKIBAT KECELAKAN
KECELAKAAN
TAMBANG
1. Benar-benar terjadi, yaitu tdk diinginan, tdk
direncanakan, dan tanpa kesengajaan
2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau
orang yang diberi izin oleh KTT atau
penanggngjawab teknik dan lingkungan (PTL)
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan atau
Pengolahan dan/atau pemurnian atau akibat
penunjang lainnya
4. Terjadi pada jam kerja tambang yang mendapat
cidera atau setiap saat orang yang diberi ijin, dan
5. Terjadi didalam wilayah kegiatan usaha
pertambangan atau wilayah proyek

Sehingga apabila kecelakaan memenuhi 5 Kriteria


tsb dpt digolongkan “Kecelakaan Tambang”
KLASIFIKASI CIDERA AKIBAT
KECELAKAAN TAMBANG
 Cidera Ringan
Menyebabkan pekerja tambang tdk mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari dan
kurang dari 3 minggu termasuk hari minggu dan hari libur.

 Cidera Berat
- tidak mampu melakukan tugas semula selama sama dengan atau lebih dari 3 (tiga)
minggu termasuk hari minggu dan hari libur
- cacat tetap (invalid)
- Tidak tergantung dari lamanya pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula,
ttp mengalami seperti salah satu dibawah ini :
- Keretakan tengkorak, tulang punggung, pinggul, lengan bawah sampai ruas jari,
lengan atas, paha sampai ruas jari kaki dan lepasnya tengkorak bagian wajah.
- Pendarahan di dalam atau pingsan disebabkan kekurangan Oksigen.
- Luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat menakibatkan ketidakmampuan
tetap, dan
- Persendian yang lepas dimana sebelumnya pernah terjadi.

 Mati
Pekerja mati akibat kecelakaan tersebut.
RATIO KECELAKAAN

1 Cedera Serius, Mati

10 Cedera Minor

30 Kerusakan Barang

Insiden tanpa cedera

600 Tanpa kerusakan


Hampir Kecelakaan
PRINSIP GUNUNG ES
Rp. 5.000.000: BIAYA UNTUK CIDERA & SAKIT
- Pengobatan
- Kompensasi

Rp.5.000.000 sampai Rp. 50.000.000


: BIAYA UNTUK KERUSAKAN HARTA BENDA YANG TIDAK DIASURANSIKAN

- Kerusakan bangunan, Tiang dan Plan


-Kerusakan Perkakas dan Peralatan
-Longsor, Banjir dan Ledakan Besar
-Keterlambatan dan Gangguan Produksi

Rp. 5.000.000 sampai Rp.10.000.000:


BIAYA LAIN-LAIN YANG TIDAK DIASURANSIKAN

- Biaya Perekrutan, dan Pelatihan, Penggantian, Waktu untuk Investigasi Dll


- Tunjangan bagi yang Cidera
- Biaya kompensasi, lembur dan biaya tambahan lain untuk tenaga kerja pengganti
- Hasil kerja yang menurun dari personel yang cidera dan effisiensi yang rendah akibat
semangat kerja yang menurun dari semua karyawan akibat kecelakaan
TEORI DOMINO (VERSI LAMA)

O O
Kendali Kurang

Sebab Dasar

Sebab Langsung

Kecelakaan
Teori Domino Yang Diperbaharui

Kerugian
• Program Kurang
• Standart Kurang
• Penerapan Kurang

• FAKTOR PRIBADI
• FAKTOR PEKERJAAN

• TINDAKAN TDK. AMAN


• KONDISI TIDAK AMAN
ANALISA PENYEBAB KECELAKAAN

KONTAK DENGAN
BENDAATAU
SUMBER ENERGY

• CIDERA
• KERUSAKAN ALAT
• PRODUKSI TERHENTI
KENAPA?
• Program Kurang
• Standart Kurang
• Penerapan Kurang

• FAKTOR PRIBADI
• FAKTOR PEKERJAAN

PRAKONTAK
• TINDAKAN TDK. AMAN
• KONDISI TIDAK AMAN
PENGENDALIAN KECELAKAAN

KONTAK DENGAN
BENDAATAU
SUMBER ENERGY
KONTAK

• CIDERA
• KERUSAKAN ALAT
• PRODUKSI TERHENTI
PASCA
KONTAK
Pengendalian pada tahap KONTAK

CONTOH
 Substitusi-alat atau materi
 Perkecil enerji yang
dikeluarkan
 Modifikasi permukaan
 Alat pelindung diri
 Barikade, alat pengaman
 Perkuat tubuh atau struktur
CONTOH
Pengendalian pada tahap PASKA KONTAK

 Distribusi Informasi
 Kesiagaan gawat darurat
Rescue & PPPK
 Pengendalian kebakaran & ledakan
 Pengendalian tuntutan ganti rugi
Salvage (TINDAKAN PENYELAMATAN)
 Pembersihan
 Reparasi alat & Fasilitas kerja
 Pengendalian sampah atau sisa
ELEMEN PROGRAM K3
• Leadership & administrasi • Komunikasi Personal
• Training bagi manajemen • Pertemuan Kelompok
• Inspeksi Terencana • Promosi Umum
• Analisa & prosedur kerja • Penerimaan & Penempatan
• Penyelidikan insiden • Laporan & Dokumentasi
• Observasi kerja • Off the Job Safety
• Kesiagaan gawat darurat

• Peraturan perusahaan
• Analisa insiden
• Training bagi karyawan
• Alat pelindung diri
• Pelayanan kesehatan
• Sistem Evaluasi Program
• Kendali Rekayasa & Pengadaan
AGAR STANDAR DITAATI DIBUTUHKAN
:
• Penyebarluasan standar (agar semua mengetahuinya)
• Dibahas kembali dan diperbaharui sesuai tuntunan
• Operasional
• Pengukuhan unjuk kerja
• Pendidikan ulangan pada hal-hal yang tidak tercakup
• atau terlewat
• Penerpan hukuman secara progresip
BASIC
CAUSE
A. Ketidak mampuan fisik
• Tinggi, berat, ukuran, kekuatan tidak sesuai
• Ketebatasan pergerakan tubuh (terlalu gemuk. Kaku dsb)
• Keterbatasan fisik untuk kerja terus menerus
SEBAB DASAR • Alergi atau terlalu sensitive terhadap sesuatu.
• Penurunan penglihatan
• Penurunan pendengaran
• Penurunan fungsi indra
FAKTOR PRIBADI • Cacat tubuh permanen

B. Ketidak mampuan mental


 Takut / pobia
 Temperamental / Emosional
 Daya tangkap kurang
 Kemampuan bergaul kurang
 Lamban pergerakannya / reaksinya
 Kemampuan melakukan aktivitas rendah
 Kemampuan belajar renddah

C. Kurang Pengetahuan
 Pengalaman kurang / tidak ada
 Tidak dilakukan oreantasi
 Tidak dilakukan pelatihan pendahuluan
 Tidak dilakukan pelatihan ulang / refreshing
 Perintah yang tidak dimengerti/tidak dipahami

D. Kurang keterampilan
 Tidak memberikan intruksi terlebih dahulu
 Tidak memberikan contoh praktek / cara melakukan
 Tidak ada pendamping / pelatih pendamping
BASIC
E. Stress Fisik
 Cedera / Sakit
 Kelelahan akibat beban kerja atau lama kerja

CAUSE  Kelelahan akibat kurang istirahat


 Kelelahan akibat terlalu banyak pikiran
 Terpapar bahaya kesehatan
SEBAB DASAR  Terpapar suhu extreme
 Penurunan kadar oxygen
 Perbedaan tekanan udara
 Pergerakan yang mendadak / mengejut
 Mabuk
FAKTOR PRIBADI
F. Stress Psikologi
 Kelebihan beban emosi / bamyak masalah
 Kelelahan akibat beban pikiran yang berlebihan
 Kewajiban melakukan / membuat keputusan yang berat
 Pekerjaan rutin, monoton, membosankan
 Bekerja dengan kosentrasi tinggi
 Motivasi /etos kerja kurang
 Perintah yang tidak jelas / membingungkan
 Perbedaan pendaat / kepentingan
 Berangkat kerja dengan membawa masalah sebelumnya
 Frustasi

G. Motivasi yang tidak sesuai


 Tidak adanya penghargaan kinerja
 Tidak ada teladan dari lini management
 Tidak ada teguran dari atasan terhadap kinerja karyawan
 Tidak ada teguran terhadap tindakan yang tidak benar
 Adanya sanksi terhadap pelanggaran
 Kurang mendapatkan kepercayaan
 Tidak berusaha tepat waktu & tidak berusaha maksimal
 Tidak berusaha menghilangkan ketidaknyamanan
 Tidak tahan menghadapi tekanan
BASIC A. Kurangnya pengawasan / supervisi

CAUSE 


Pelaporan yang tidak jelas
Pemberian tanggung jawab yang tidak jelas
Pemberian wewengang yang tidak jelas
SEBAB DASAR  Memberikan kebijakan,procedure,intruksi tidak jelas
 Memberikan tujuan, target atau standard tidak jelas
 Tidak ada perencanaan kerja / program kerja
FAKTOR PEKERJAAN  Tidak ada intruksi, oreantasi ataupun pelatihan petunjuk
yang dapat di publikasikan
 Tidak memiliki document referensi, arahan atau petunjuk
yang dapat dipublikasikan
 Tidak adanya identifikasi dan evaluasi paparan kerugian
 Tidak memiliki pengetahuan supervisi / manajemen kerja
 Tidak sesuai antara kualifikasi personal dengan pekerjaan
 Tidak ada peniaian dan evaluasi kerja

B. Desain perancangan tidak memadai


 Tidak ada penilaian paparan bahaya yang terjadi
 Tidak ada survey egronomi / factor-faktor manusia
 Tidak Ada standard, spesifikasi ataupun criteria design
 Tidak ada monitoring terhadap kontruksi
 Tidak da penilainan terhadap kesiapan operasional
 Tidak ada monitor/pantauan terhadap operasional awal
 Tidak ada evaluasi terhadap perubahan
BASIC
CAUSE C. Spesifikasi pembelian yang tidak memadai
D. Pemeliharaan tidak memadai
SEBAB DASAR
• Tidak ada tindakan
pencegahan/pendahuluan
FAKTOR PEKERJAAN • Tindakan adanya perbaikan

E. Perkakas/Peralatan/Material tidak memadai


F. Standard / procedure kerja tidak memadai
G. Tidak dilakukan pengembangan standard
H. Tidak dilakukan komunikasi tentang
standard-standard
I. Tidak dilakukan review/kaji ulang standard-
standard
J. Aus dan rusak normal
K. Penyalahgunaan / pemaksaan peralatan
DIRECT
CAUSE 1. Mengoperasikan alat yang bukan
wewenangnya
SEBAB LANGSUNG
2. Gagal memberi peringatan
3. Gagal mengamankan / mengencangkan
TINDAKAN TIDAK AMAN 4. Beroperasi pada kecepatan yang salah
5. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
6. Menghilangkan / merusak alat pengaman
7. Memakai peralatan yang rusak
8. Tidak memakai / salah menggunakan APD
9. Pembebanan / Penyimpanan tidak sesuai
10. Posisi / Penempatan yang tidak sesuai
11. Pengangkutan tidak sesuai
12. Menggunakan alat secara tidak benar
13. Posisi yang salah dalam bekerja
14. Memperbaiki alat yg sedang menyala/tidak di
kunci
15. Bercanda secara berlebihan
16. Di bawah pengaruh obat atau alcohol
17. Sebab lain yang tidak diketahui
DIRECT
CAUSE 1.
2.
Pelindung pada alat tidak memadai
Alat pelindung diri yang tidak memadai
SEBAB LANGSUNG 3. Alat / material tidak memadai
4. Ruang gerak yang terbatas
KONDISI TIDAK AMAN 5. System peringatan yang tidak
memadai
6. Bahaya ledak / kebakaran
7. Tata rumah tangga (housekeeping)
yang buruk
8. Terpapar kebisingan tinggi
9. Kondisi lingkungan yang berbahaya
(Gas/ Kabut/Uap/ asap/ debu/ Jalan
licin dll)
10. Terpapar radisai
11. Suhu extreme (terlalu panas/terlalu
dingin/berlebih)
12. Ventilasi kurang
13. Sebab lain yang tidak diketahui
PEMERIKSAAN KECELAKAAN

Bukan untuk mencari siapa yang salah


akan tetapi untuk mencari fakta-fakta
ataupun penyebab terjadinya
kecelakaan sehingga dapat diambil
tindakan pencegahan agar
kecelakaan yang sama tidak terulang
kembali
TAHAP PASCA CONTAK / incident
TANGGAP DARURAT
 Pengendalian pd tempat kejadian
 P3K
 Cegah kecelakaan lanjutan/kedua
 Identifikasi fakta-fakta
 Perlindungan fakta-fakta
 Identifikasi kerugian
 Lapor manager/atasan
Tahapan pada
Investigasi Kecelakaan
1. PERENCANAAN PENYELIDIKAN
• Memilih & Menunjuk Tim serta Ketua Tum
• Siapkan Tim & Orientasi
• Undang Ahli & Penyidik Khusus
• Siapkan Manajemen Lini
• Siapkan Saksi
• Melindungi Tempat Kejadian
• Atur Situasi
2. PERLENGKAPAN PENYIDIK
• Perlengkapan Umum
• Perlengkapan Administrasi
• Alat Pelindung Diri
• Peralatan Medis
3. TIM PENYIDIK
• Pimpinan Team
• Koordinator Penyidik
• Ahli K3
• Manajer Lini & Supervisor
• Penyidik Khusus (Ahli)
• Wakil K3
Apa saja yang dilakukan saat
PENGUMPULAN DATA & INFORMASI
 Diskribsi kecelakaan
 Wawancara saksi
 Sketsa & peta
 Photo-photo
 Cek catatan-catatan
 Uji material /analisa bagian yg tidak berfungsi
 Uji peralatan
 Rekontruksi Kejadian
 Membuat Denah Tempat Kejadian
Apa saja yang diperlukan saat
PENGUMPULAN DATA

 POSITION (posisinya)
 P E O P L E (orangnya)
 P A R T (alatnya)
 P A P E R (dokumennya)
Apa yang dilakukan saat
WAWANCARA SAKSI
1. Maksud & tujuan
2. Apa dan bagaimana
3. Gunakan alat bantu
4. Tempat yang tepat
5. Secara terpisah
6. Khusus pribadi saksi
7. Cek ulang maksud saksi
8. Catat hal khusus/vital
9. Tindakan koreksi saksi
10. Buka jalur informasi
Apa yang dilakukan saat
ANALISA & EVALUASI
 Teori sebab akibat (domino)

 Penyebab kecelakaan

 Penyebab langsung (KTA dan TTA)

 Penyebab dasar (personal factor dan job factor)

 Beberapa penyebab khusus yang sifatnya kritis atau


vital

 Cakup kekurangan managemen


Apa saja yang diperlukan saat merekomendasi
TINDAKAN PERBAIKAN/KOREKSI
 Pengendalian alternativ
 Kemungkinan terulang rendah
 Potensi kerugian rendah
 Perbaikan sementara
 Perbaikan permanen
 Dokumentasi & Laporan
Apa yang dilakukan dalam
KESIMPULAN & REKOMENDASI
Pelaporan
Rekomendasi/koreksi
Rekayasa
Cara kerja /Prosedur
Penempatan orang & penetapan
tugas
Administrasi & disiplin
apa yang dilakukan dalam langkah
Tindak Lanjut

 Lakukan pertemuan ulang yang


berhubungan dengan kecelakaan
 Lakukan pemantauan secara tepat
pelaksanaan perbaikan/tindakan perbaikan
 Analisa data-data untuk suatu
kemungkinan atau kecenderungan
 Keuntungan dari ketepatan dan perubahan
berdasarkan tinjauan, analisis dan
pengalaman
Pemeriksaan Kecelakaan
secara efektif dapat membantu untuk:

 Mengetahui gambaran / kronologis tentang


terjadinya kecelakaan
 Menentukan penyebab - penyebab kecelakaan
 Mengembangkan cara-cara pencegahan /
pengendalian
 Mendefinisikan gejala-gejala atau tanda
kemungkinan terjadinya kecelakaan
 Menunjukkan atau membuktikan perhatian bahwa
pemeriksaan dilakukan secara objektik
Siapa yang bertanggungjawab dalam

PEMERIKSAAN
 PENGAWAS LANGSUNG :
First Aid Case, No Day Lost, Restricted Activity Case dan NEAR MISS

 MANAJEMEN MENENGAH:
LTI (lost Time Injury) & YG LEBIH SERIUS

 TIM GABUNGAN: FATAL/MATI


PEMERIKSAAN INSIDEN / EKSIDEN
Oleh Supervisor atau Foreman
 Interes pribadi
 Paham pekerja dan kondisi
 Paham bagaimana untuk dpt informasi
 Harus mulai/ambil tindakan perbaikan
 Ada keuntungan :
bukti perhatian
produktivitas naik
biaya operasi kurang
pengendalian
HAMBATAN PELAPORAN KECELAKAAN

 TAKUT CATATAN/RECORD TIDAK BAIK


 KURANG MOTIVASI atau MENGETAHUI
MANFAATNYA
 KURANG BERTANGGUNGJAWAB &
TANGGUNG GUGAT
 TAKUT TERKENA DISIPLIN
 TAKUT REPUTASI JELEK
 TIDAK INGIN PEKERJAAN TERGANGGU
 TERHAMBAT KARIR PEKERJAAN
 TAKUT PERAWATAN DOKTER
STANDAR PROGRAM
- Apa yang harus dilaksanakan
- Frekwesi Pelaksanaanya
- Setinggi apa kwalitas yang dituntut
- Siapa yang harus melaksanakanya
- Dimana hal itu dilaksanakan
- Catatan apa yang harus dibuat
- Apa saja yang harus di review

AGAR STANDAR DITAATI DIBUTUHKAN:


- Penyebar -luasan standar (agar semua mengetahuinya)
- Dibahas kembali dan diperbaharui sesuai tuntunan
operasional
- Pengukuhan unjuk kerja
- Pendidikan ulangan pada hal-hal yang tidak tercakup atau
terlewat
- Penerpan hukuman secara progresip.
Terima kasih atas perhatiannya.

Keselamatan
Menjadi Hal Utama dari semua aktifitas kita

Anda mungkin juga menyukai