Anda di halaman 1dari 22

TAHAPAN EKSPLORASI

BATUBARA (SNI 1998)


EKPLORASI BATUBARA
Eksplorasi adalah suatu aktivitas untuk mengetahui
keadaan suatu daerah ataupun ruang yang sebelumnya
tidak diketahui keberadaannya.
Untuk meminimalkan tingkat resiko yang akan
dihadapi, maka dalam eksplorasi perlu dilakukan suatu
strategi berupa :
1. Pentahapan eksplorasi untuk meminimalkan resiko
dengan cara : melaksanakan tahapan-tahapn
eksplorasi dari awal hingga akhir.
2. Pemilihan metoda yang tepat guna untuk setiap
jenis petunjuk geologi pada setiap tahapan.
TAHAPAN EKSPLORASI
Tahap eksplorasi batubara
umumnya dilaksanakan
melalui empat tahap, yakni :
 survei tinjau,
 prospeksi,
 eksplorasi pendahuluan,
 eksplorasi rinci.
Tujuan penyelidikan geologi
dengan cara pentahapan ini
adalah untuk mengindentifikasi
keterdapatan, keberadaan,
ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas, serta kualitas suatu
endapan batubara sebagai dasar
analisis / kajian kemungkinan
dilakukannya investasi.
Proses peng”tahapan” penyelidikan
dapat menentukan tingkat keyakinan
geologi dan kelas sumber daya
batubara yang dihasilkan.
Penghitungan sumber daya batubara
dilakukan dengan berbagai metoda
diantaranya : poligon, penampangan,
isopach, geostatistik, dan lain-lain.
S 2

S 1 1/2 L

Metoda Penampang
3 4

5
1 6
10

9 8 7
Metoda Circular USGS
Metoda Poligon
KLASIFIKASI SUMBERDAYA
BATUBARA
Sumber Daya
Kondisi
Kriteria
Geologi Hipo
Tereka Tertunjuk Terukur
tetik

Jarak titik
Seder informasi Tidak
(m) 1000 < X =1500 500 < X =1000 X = 500
hana terbatas

Jarak titik
informasi Tidak
Moderat (m) 500 < X =1000 250 < X =500 X = 250
terbatas

Jarak titik
informasi Tidak
Komplek (m) 200 < X = 400 100 < X =200 X = 100
terbatas

Versi BSNI

Versi USGS
1. SURVEI TINJAU
(RECONNAISSANCE)
Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi batubara
yang paling awal dengan tujuan mengindentifikasi
daerah–daerah yang secara geologis mengandung
endapan batubara yang berpotensi untuk diselidiki
lebih lanjut serta mengumpulkan informasi
tentang kondisi geografi, tata guna lahan, dan
kesampaian daerah.
Kegiatannya, antara lain, studi geologi regional,
penafsiran penginderaan jauh, metode tidak
langsung lainnya, serta inspeksi lapangan
pendahuluan yang menggunakan peta dasar
dengan skala sekurang-kurangnya 1:100.000
LOKASI PENYELIDIKAN

Kecamatan Loajanan – Desa Loaduri


Kabupaten Kutai Kartanegara
Propinsi Kalimantan Timur
2. PROSPEKSI (POSPECTING)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi
daerah sebaran endapan yang akan menjadi sasaran
eksplorasi selanjutnya.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya
1. pemetaan geologi dengan skala minimal 1 : 50.000,
2. pengukuran penampang stratigrafi,
3. pembuatan paritan,
4. pembuatan sumuran,
5. pemboran uji,
6. percontoan dan analisis.
7. Metode eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan
geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu.
Penampang Stratigrafi
Kegiatan sampling batubara
Penyempitan
Wilayah Prospek
Loging Geofisika Paritan Uji
3. EKSPLORASI PENDAHULUAN
( PRELIMINARY EXPLORATION)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan
batubara yang meliputi ketebalan lapisan, bentuk,
korelasi, sebaran, struktur, kuantitas dan kualitas.
Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan
geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan
topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai
dengan kondisi geologinya, penampangan (logging)
geofisika, pembuatan sumuran/ paritan uji, dan
pencontohan yang andal. Pengkajian awal
geoteknik dan geohidrologi dimulai dapat dilakukan
Penyempitan Wilayah
Prospek
4. EKSPLORASI RINCIAN
(DETAILED EXPLORATION)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
kuantitas dan kualitas serta model tiga-dimensi endapan
batubara secara lebih rinci.
Kegiatan yang harus dilakukan adalah pemetaan geologi
dan topografi dengan skala minimal 1:2.000, pemboran
dan pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai
dengan kondisi geologinya, penampangan (logging)
geofisika, serta pengkajian geohidrologi dan geoteknik.
Pada tahap ini perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan
pada batubara, batuan, air dan lainnya yang dipandang
perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang berkaitan
dengan rencana kegiatan penambangan yang diajukan.
PEMBORAN,
DENGAN ALAT
YANG LEBIH
BESAR (LONG
YEAR)
Penentuan Wilayah
Prospek Tambang

Anda mungkin juga menyukai