Anda di halaman 1dari 104

Direktorat Pengawasan Norma K3

Peserta diharapkan mampu :


 Mengetahui sejarah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3);
 Mengetahui teori kecelakaan kerja;
 Memahami pelaksanaan identifikasi bahaya dan
penilaian risiko;
 Mengetahui Alat Pelindung Diri (APD)
1. Apa yang anda ketahui mengenai K3?
2. Apa manfaat K3 bagi perusahaan dan bagi pekerja?
PENGERTIAN K3
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan
agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman
dan efisien
Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian
tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan
budaya dalam upaya mencapai adil, makmur dan sejahtera
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja

4
K3 ADALAH JAMINAN PERLINDUNGAN
TERHADAP TENAGA KERJA, ORANG LAIN
DITEMPAT KERJA, SERTA ALAT DAN
PROSES PRODUKSI DARI KECELAKAAN
KERJA MAUPUN PENYAKIT AKIBAT KERJA
6
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1976, tentang Wajib Latihan Hiperkes bagi Dokter
Perusahaan.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1978, tentang Keselamatan dan kesehatan Kerja
Dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1979, tentang Wajib Latihan Hiperkes bagi
Paramedis Perusahaan.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01 Tahun
1980, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada Konstruksi Bangunan.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02 Tahun
1980, tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04
Tahun 1980, tentang syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01
Tahun 1981, tentang Kewajiban
Melapor Penyakit Akibat Kerja.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.37
Tahun 2016, tentang K3 Bejana Tekanan
& Tangki Timbun
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02
Tahun 1982, tentang klasifikasi juru las .
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.03
Taahun 1982, tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja.
PERATURAN PELAKSANA

11. Peraturan menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No.Per 08/Men/2010

tentang alat pelindung diri.

12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No. Per 09/Men/2010 tentang

Petugas dan operator Pesawat Angkat dan

Angkut.

19
PERATURAN PELAKSANA
13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. Kep 245/Men/1990 tentang hari Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Nasional.
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep
186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.
15. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep
187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat Kerja.
16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No. Kep 68/Men/2004 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/Aids di Tempat kerja.
 Teori Kecelakaan Kerja
Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan :
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur
adanya korban manusia cidera atau
mati.
Penyakit akibat kerja adalah :

“Setiap penyakit yang disebabkan


oleh pekerjaan atau lingkungan
kerja”.
 Aspek Keselamatan Kecelakaan

tidak terpenuhi

 Aspek Kesehatan Penyakit

tidak terpenuhi
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours urgent (laten)
tools fatality
• PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak)
• Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan • Utk
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko
“HAZARD”
Adalah suatu obyek dimana terdapat
energi, zat atau kondisi kerja yang
potensial dapat mengancam
keselamatan

Hazard dapat berupa :


 bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
“DANGER”
Kondisi (pesawat/mesin/instalasi/
proses/lingkungan/cara kerja dll)
teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis
disimpulkan menunjukkan
melampaui nilai batas aman.

Danger lawan katanya


adalah Safe atau Aman.
INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
ACCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
DANGER
hampir putus
putus INSIDENT

ACCIDENT

32
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan
mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
IMMIDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES

33
PERKEMBANGAN

1949 : GORDON
1967 : HADDON
1970 : Frank Bird JR
1972 : Wigglesworth
1976 : Bird and Loftus
1978 : Petersen
1980 : Johnson
1985 : Bird and German
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN

35
36
JATUH DARI KETINGGIAN

37
KEBAKARAN

38
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran 39
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
SEBAB LANGSUNG

TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG


 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 TERPAPAR RADIASI
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR 40
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  ENGINEERING
SEBAB DASAR
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN

48
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 PROGRAM TIDAK SESUAI


 STANDARD TIDAK SESUAI
LACK OF CONTROL

 KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR

49
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan

$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50 • Terlambat dan ganguan produksi


HINGGA • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik

52
PENERAPAN

1. Mengidentifikasi bahaya NORMA


&STANDAR

• Memeriksa,
•ZAT • Meneliti,
Pengawas • Menghitung,
/Ahli K3 •ENERGI SAFE
•PROSES • Mengukur
• Menguji
• Menganalisis,
DANGER

2. Menilai Risiko
3. Kendalikan
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING

PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD

54
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis

55
Hirarki Pengendalian Risiko K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles

56
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt
kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan
& ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3,
bukan melalui penerapan & pemaksaan
melalui sanksi-sanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3
 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
 Pelaksanaan Identifikasi Bahaya ,Penilaian Resiko dan
Pengendalian Risiko
Adalah suatu proses untuk:
 Mengidentifikasi dan mengukur setiap
potensi bahaya (?) dari setiap tahapan
pekerjaan yang berdampak pada Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja;
 Menilai besaran risiko, dan:
 Mengendalikan risiko atas dasar prioritas
tertentu.

61
Mesin, Pesawat,
Alat Kerja dan
Bahan

Proses
Produksi Sifat
APA ITU POTENSI Pekerjaan
BAHAYA……….?

Lingkungan
Cara Kerja
Kerja
K Persiapan
o P
Identifikasi Bahaya
m e
n R
u i i
Evaluasi Risiko
n l s
a i
i i k

k Pengendalian Risiko a
n
o

a
s Pelaksanaan dan
i Pendokumentasian
Pengkajian Ulang

63
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Tahap Identifikasi Bahaya terdiri dari 3


kegiatan,yaitu:
◦ Pengenalan Kegiatan adalah tahapan menemukan, mengenali
dan mendeskripsikan tahapan kegiatan dari suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh suatu unit yang menghasilkan atau
mendukung produk atau jasa.
◦ Pengenalan Bahaya adalah tahapan untuk menemukan,
mengenali, dan mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat
dalam setiap tahapan kegiatan atau pekerjaan. Baik yang
muncul dari mesin, alat dan bahan; lingkungan kerja; cara
kerja; sifat pekerjaan dan proses produksi.
◦ Validasi daftar Bahaya adalah tahapan memasukan setiap
sumber bahaya dalam suatu daftar bahaya.

64
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Apa yang harus diketahui? Bagaimana mendapatkan


informasi?
 Dimana pekerjaan dilakukan?  Denah lokasi pekerjaan/lay out
 Siapa yang melakukan  Data pekerja, Observasi
pekerjaan?
 Peralatan dan bahan yang  Daftar alat dan bahan yang
digunakan? digunakan, Lembar Data
Keselamatan Bahan dll
 Bagaimana urutan pekerjaan?  Diagram alir/Instruksi Kerja
 Tindakan kendali yang telah  Laporan kecelakaan /Penyakit
ada? Akibat Kerja
 Apakah ada  Peraturan Perundang-undangan,
peraturan/ketentuan terkait Standar, dan Pedoman
yang mengatur?
 Wawancara, Inspeksi, Audit dll
65
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Evaluasi risiko
pada dasarnya adalah melakukan pengukuran.
Pengukuran dalam pedoman ini dilakukan dengan
metode semi-kuantitatif, yaitu dengan menilai
seberapa besar Peluang dan Konsekuensi
apabila suatu risiko benar-benar terjadi.

66
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran peluang:
 Penentuan skala peluang dengan melihat jenis
kegiatan, yaitu:
 kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau
dengan hasil kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
 kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang
dilakukan untuk masa tertentu dengan hasil kegiatan yang
tidak-sama.
 Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
peluang berbeda, maka yang digunakan adalah
skala peluang yang paling tinggi.
 Penentuan peluang kejadian dilakukan
menggunakan Tabel-1.

pei_2010 67
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

TABEL – 1: PELUANG
Skala Sifat
Rutin Non Rutin
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi belum Secara teori bisa terjadi, tetapi yakin
pernah mengalami atau pernah tidak akan terjadi selama pekerjaan
mendengar terjadi. berlangsung
2 Pernah terjadi sekali pada suatu waktu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
yang tidak diketahui dengan pasti kemungkinan akan terjadi sekali selama
pekerjaan berlangsung
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 (lima) Bisa terjadi paling banyak 1 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung
4 Pernah terjadi dalam masa 3 (tiga) Bisa terjadi 1-3 kali selama pekerjaan
tahun terakhir berlangsung
5 Pernah terjadi dalam masa 1 (satu) Bisa terjadi lebih dari 3 kali selama
tahun terakhir pekerjaan berlangsung

68
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran konsekuensi:
 Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan
penjumlahan terhadap 5 (lima) sub konsekuensi
yaitu dampak terhadap K3, Pendapatan,
Kerusakan Aset, dan Lingkungan Hidup serta
Gangguan Usaha,.
 Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala
konsekuensi berbeda, maka yang digunakan adalah
skala konsekuensi yang paling tinggi;
 Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan
kerusakan aset mengikuti skala K3, apabila belum
ditetapkan nilai dari suatu unit kerja oleh
pengurus;
 Penentuan skala konsekuensi dilakukan
menggunakan Tabel-2.
pei_2010 69
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko
TABEL – 2: KONSEKUENSI

Skala Kategori
K3 Pendapatan Kerusakan Lingkungan Hidup Gangguan Usaha
Aset
1 Tindakan < 5% < 5% nilai aset < Baku Mutu Lingkungan <5% < 2 X 24 jam
P3K
2 Perawatan 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X 24
medis aset sendirinya < setahun jam
3 Cacat 15-30% 15-30% nilai Dapat dipulihkan dengan 15-30% > 2 X 24
permanen 1 aset intervensi manusia dalam jam
orang waktu <12 bulan
4 Kematian 1 30-50% 30-50% nilai Dapat dipulihkan dengan 30-50% > 2 X 24
orang; cacat aset intervensi manusia dalam jam
permanen > 1 waktu lama >12 bulan
orang
5 Kematian > 1 >50% >50% nilai aset Tidak dapat dipulihkan >50% > 2 X 24
orang dengan cara apapun. jam

pei_2010 70
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

R = P X Σ (K1+K2+K3+K4+K5)
Rating Skala Keterangan
A 0-19 Risiko dapat diterima, langkah
pengendalian dinilai efektif
B 20– 39 Risiko belum dapat diterima, perlu
tindakan pengendalian
C 40– 69 Risiko tidak dapat diterima, harus
tindakan pengendalian
D 70– 99 Risiko sangat tidak dapat diterima,
harus tindakan pengendalian segera
E 100- 125 Risiko amat sangat tidak dapat
diterima, harus dilakukan tindakan
pengendalian segera

pei_2010 71
TABEL – 1: PELUANG TABEL – 2: KONSEKUENSI
Skala Sifat Skala Sub Konsekuensi
Rutin Non Rutin Manusia Pendapa Aset Lingkungan Gangguan
tan Usaha
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi Secara teori bisa terjadi, tetapi
belum pernah mengalami atau yakin tidak akan terjadi selama 1 Tindakan < 5% < 5% nilai < BML <5% < 2 X 24
pernah mendengar terjadi. pekerjaan berlangsung P3K aset jam
2 Perawata 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X
2 Pernah terjadi sekali pada suatu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil
n medis aset sendirinya < 24 jam
waktu yang tidak diketahui kemungkinan akan terjadi sekali
setahun
dengan pasti selama pekerjaan berlangsung
3 Cacat 15-30% 15-30% Dapat dipulihkan 15-30% > 2 X
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 Bisa terjadi paling banyak 1 kali permanen nilai aset dengan intervensi 24 jam
(lima) tahun terakhir selama pekerjaan berlangsung 1 orang manusia dalam
waktu <12 bulan
4 Pernah terjadi dalam masa 3 Bisa terjadi 2-3 kali selama
(tiga) tahun terakhir pekerjaan berlangsung 4 Kematian 30-50% 30-50% Dapat dipulihkan 30-50% > 2 X
1 orang; nilai aset dengan intervensi 24 jam
5 Pernah terjadi dalam masa 1 Bisa terjadi lebih dari 3 kali selama cacat manusia dalam
(satu) tahun terakhir pekerjaan berlangsung permanen waktu lama >12
> 1 orang bulan

5 Kematian >50% >50% nilai Tidak dapat >50% > 2 X


> 1 orang aset dipulihkan dengan 24 jam
Rating Skala cara apapun.
A 5-19

B 20– 39

C 40– 69

D 70– 99
R = P X Σ (K1+K2+K3+K4+K5)

E 100- 125
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Langkah terakhir untuk mendapatkan profil unit


kerja, dilakukan dengan cara:
◦ Mengumpulkan semua rating risiko yang didapatkan
(A, B, C, D dan E);
◦ Jika hanya terdapat rating A, B, dan C ditetapkan
dengan memilih yang terbanyak yaitu A atau B atau
C;
◦ Jika terdapat rating D dan E, ditetapkan dengan
memilih yang terburuk, yaitu E

pei_2010 73
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administratif

Alat Pelindung Diri

pei_2010 74
Risiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Kendali Pelu Kon Skala
Kegiatan Bahaya Penyakit Akibat Kerja Risiko
ang sek

1 2 3 4 5 6 7 8 9

pei_2010 75
Risiko
Pokok Potensi Akibat Kecelakaan dan Rating
No Kendali Peluang Konse Skala
Kegiatan Bahaya Penyakit Akibat Kerja
k
Risiko

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan Alat Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 3 16 48 C
dan Bahan ( K1: 4; K2: 4; K3:
4;K4: 2; K5=2)
Sprayer Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 2 5 10 A
( K1: 1; K2:1; K3:
1;K4:1;K5:1)
Ember Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 3 5 15 A

2 Formulasi Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan, 4 17 68 C


Pestisida Stik Pengaduk
Ergonomis Gangguan Tulang Belakang 5 10 50 C

3 Penyemprotan Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 5 17 85 D


pestisida
Ular/Binatang Buas Keracunan Akut Sepatu boot 2 17 34 B

Panas Dehidrasi/Heat Stress Pakaian Kerja 5 10 50 C

4 Penyelesaian Pestisida Keracunan Akut/kronik Sarung tangan 3 8 24 B


Pekerjaan
Sprayer Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 2 5 10 A

Ember Cedera/Luka Memar Sepatu Boot 3 5 15 A

pei_2010 76
 ALAT PELINDUNG DIRI
McYusuf_manajemenAPD@2011 78
Alat Pelindung Kepala

• Helm
Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan
benturan, terjatuh dan terkena arus listrik

• Tutup Kepala
Melindungi kepala dari kebakaran ,korosi ,panas / dingin

• Hats / Cap
Melindungi kepala dari kotoran dan debu
• Ada 3 jenis bahan untuk Helm
– 1. ABS
– 2. PE
– 3. PP
1. ABS (AcrylButylStyrene)
Bahan yang Keras dan Padat
Keunggulan : Tahan terhadap Benturan
Kelemahan : Kurang tahan terhadap panas
(80-90 Derajat Celcius)

2. Polyethelene ( P E )
Keunggulan : Tahan panas (110 Derajat C)
Kelemahan : Kurang tahan terhadap benturan

3. Polypropelene ( P P )
Minimum Standard
McYusuf_manajemenAPD@2011 82
 Kaca Mata Safety
/ Safety Spectacles

 Goggles

 Face Shield
McYusuf_manajemenAPD@2011 84
 Melindungi Dari Kebisingan di Lingkungan Kerja
 Ear Plug dibuat dengan menggunakan 2 jenis material

A. Bahan dari Karet :


Kurang dapat meredam kebisingan, hanya mampu meredam
kebisingan dari 15 – 25 db
Tetapi bersifat Re - useable (dapat digunakan berulang kali)

B. Bahan dari Soft Foam :


Lebih dapat meredam kebisingan 24 – 32 db
Lebih nyaman saat digunakan
Tetapi bersifat sekali / beberapa kali digunakan
Alat Pelindung Telinga
Macam –macam Ear Plug
(Sumbat telinga)
Alat Pelindung Telinga
Macam –macam Ear Muffler
(Penutup telinga)

Dapat mengurangi intensitas suara 20 s/d 30 dB


McYusuf_manajemenAPD@2011 88
Respirators

Air-Purifying Suplied Air


Respirators Respirators
Tergantung dengan Tidak tergantung
ambient atmosphere ambient atmosphere
SAR Supplied Air Respirators
Working Duration

contoh: for 6 liter/200 bar cylinder


Total Kapasitas udara = Kapasitas Cylinder x tekanan Cylinder
= 6 lt x 200 bar
= 1200 liter udara

Total durasi = Total Kapasitas udara / Rata2 pemakaian


cylinder = 1200 / 40
= 30 mins

Durasi kerja = Total durasi - Safety factor


= 30 mins - 10 mins
= 20 mins
McYusuf_manajemenAPD@2011 92
Alat Pelindung Tangan
• Sarung Tangan
-Sarung tangan kain
-Sarung tangan plastik
-Sarung tangan PVC
-Sarung tangan karet
-Sarung tangan kulit
-Sarung tangan metal
-Sarung tangan dingin ( cold storage )
-Sarung tangan Listrik ( High Voltage )
Sarung tangan menggunakan bahan dari :
 Nitrile

 Neoprene

 PVC
SARUNG TANGAN
UNTUK PENGELASAN
 Sarung Tangan Kulit
Biasanya terbuat dari
kulit lembu

Aplikasinya untuk
pekerjaan welding
 Sarung Tangan Kombinasi
Tebuat dari bahan kulit yang dipadu dengan
kain kanvas / jeans

Aplikasinya untuk pekerjaan


ringan
(Handling, Packing, etc)
SARUNG TANGAN
UNTUK PANAS
 Sarung Tangan Panas
Terbuat dari bahan Asbestos (
+/- 400 derajat Celcius ),
Aluminized ( +/- 700 derajat
Celcius )
 Aplikasinya untuk bekerja
dengan object yang bersuhu
tinggi
SARUNG TANGAN
UNTUK DINGIN
 Sarung Tangan Dingin
Biasanya terbuat dari
wool dan bahan tebal
lainnya, fungsinya untuk
menahan dingin

Aplikasinya digunakan
pada industri perikanan
dan cold storage lainnya
McYusuf_manajemenAPD@2011 99
10
McYusuf_manajemenAPD@2011 0
McYusuf_manajemenAPD@2011 101
McYusuf_manajemenAPD@2011
What are hazards in these picture ?

104

Anda mungkin juga menyukai