Sambungan Las
4
1
2
1
Difinisi Las
suatu proses dimana bahan dengan jenis
yang sama digabungkan menjadi satu
sehingga terbentuk suatu sambungan
melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari
pemakaian panas dan tekanan.
Sejarah Las
Menurut penemuan-penemuan, dapat
diketahui bahwa teknik penyambungan logam
telah diketahui sejak dari zaman prasejarah,
misalnya pembrasingan logam paduan emas
tembaga dan pematrian timbale-timah,
menurut keterangan telah diketahui dan
dipraktekkan dalam rentang waktu antara
tahun 4000 s.d 3000 SM dan diduga sebagai
sumber panas berasal dari pembakaran kayu
dan arang.
Las Busur
Las busur dipergunakan secara luas setelah
dipergunakan dalam praktek oleh Benardes
tahun 1885
Klasifikasi Las
Beberapa terminologi dalam pengelasan
(welding):
1. Logam induk (base metal) : logam yang akan
disambungkan
2. Lasan (weld metal) : logam cair membeku
membentuk sambungan
3. Logam pengisi (filler metal)
4. HAZ (Heat Affected Zone)
Kelebihan sambungan las :
Permanen
Kuat (kekuatan lasan ≥ logam yang
disambungkan)
Rapat
Welding torch
1. Tutuplah katup regulator dengan cara mengatur baut
pengaturnya dengan arah berlawanan jarum jam, sampai
terasa longgar
2. Bukalah katup silinder
perlahan-lahan, untuk silinder
zat asam bukalah katup
sepenuhnya, sedangkan silinder
asetilin bukalah katupnya hanya
(1/2 -1/4) putaran paling banyak.
Setelah itu, isi silinder akan
terlihat pada manometer
tekanan isi
Tanda-tandanya
Bentuk kerucut nyala tumpul
Di sekitar kerucutnya terlihat kabut putih
Pemakaian
Untuk mengelas permukaan yang dikeraskan dengan memakai
bahan tambah
2. Api Oksidasi
Nyala api oksidasi adalah nyala kelebihan oksigen
Tanda-tandanya
Kerucut nyala meruncing dan pendek
Bersuhu sekitar 6000 F
Pemakaian
Untuk mengelas potong
3. Api Netral
Yang dimaksud dengan nyala netral ialah perbandingan campuran
asetilin dengan oksigen seimbang
Tanda-tandanya
Bentuk kerucut nyala tumpul
Di sekitar kerucutnya tidaka ada kelebihan asetilin
Pemakaian
Untuk mengelas logam-logam ferro
Buka katup asetilin pembakar dan nyalakanlah dengan korek api las
Buka katub oksigen secara perlahan lahan hingga warna nyala api akan berubah dari
warna kuning menjadi biru
Melalui kacamata las jelas terihat ada tiga macam nyala yaitu inti nyala, nyala ekor,
nyala luar
Perbesar pengeluaran zat asam hingga nyala ekornya menghilang, itu tandanya nyala
api sudah netral
Bila pengeluaran zat asam diperbesar, inti nyala berubah memendek dan agak runcing
serta berbunyi mendesis. Nyala api inilah yang dinamakan nyala api oksidasi atau
nyala yang kelebihan zat asam
Bila setelah terdapat nyala netral, pengeluaran asetilin diperbesar maka nyala ekornya
akan keluar, inilah yang disebut nyala api karburasi yaitu nyala yang kelebihan
asetilin.
Tutup katup asetilin pembakar, maka nyala api akan segera
mati
Setelah itu tutuplah segera katup zat asam/oksigen
1. Apa yang dimaksud dengan nyala api
karburasi?
2. Apa yang dimaksud dengan nyala api
oksidasi?
3. Bagimana cara mengatur tekanan kerja?
4. Bagaimana cara menyalakan api las?
5. Bagaimana cara mematikan api las?
MACAM-MACAM LAS BUSUR
LISTRK
2.5 50 90
3.2 65 130
4.0 110 185
5.0 150 250
6.0 200 315
6.3 220 350
Berapa tegangannya?
Tingginya tegangan busur las (Harsono Wiryosumarto, 1979)
tergantung pada panjang busur yang dikehendaki dan jenis dari
elektroda yang digunakan. Pada elektroda yang sejenis tingginya
tegangan busur yang diperlukan perbandingan lurus dengan
panjang busur. Panjang busur yang dianggap baik kira-kira sama
dengan garis tengah elektroda. Tegangan yang diperlukan untuk
pengelasan dengan elektroda yang berdiameter 3 mm sampai 6
mm, tegangan yang digunakan kira-kira antara 20 volt sampai 30
volt untuk posisi datar. Sedangkan untuk posisi tegak atau atas
kepala biasanya dikurangi 2 volt sampai 5 volt.
Kecepatan?
Kecepatan pengelasan (Messler, 1999) tergantung dari jenis
elektroda, diameter inti elektroda, bahan yang dilas, geometri
sambungan, ketelitian sambungan dan lain-lain. Dalam hal ini
hubungan arus dan tegangan las dapat dikatakan bahwa kecepatan
las hampir tidak ada hubungan dengan tegangan las tetapi
berbanding lurus dengan arus las. Karena pengelasan yang cepat
memerlukan arus las yang tinggi. Bila tegangan dan arus dibuat
tetap, sedangkan kecepatan las dinaikkan maka jumlah deposit
persatuan panjang las jadi turun. Tetapi pada kecepatan tertentu
kenaikan kecepatan akan memperbesar penembusan.
Kerusakan Las
Dalam pengerjaan pengelasan (W. Keyon, 1985)
diharapkan suatu las yang baik yaitu : las yang
tidak bercacat.
Prosedur pengelasan yang tidak baik akan
menimbulkan cacat yang umumnya terjadi adalah
pengelasan yang tidak merata dikarenakan arus
atau pemakaian elektroda yang tidak sesuai.
Dalam hal ini cacat yang ditimbulkan adalah
timbulnya terak.
Sebab terjadinya terak yang timbul antara lain :
kurang bersih sewaktu membersihkan terak las
sehingga tertimbun pada lapisan berikut, ayunan
elektroda terlalu lebar, menggunakan elektroda
yang berdiameter besar, kecepatan las tidak
kontinyu.
Untuk menghindari cacat ini sebaiknya tiap
lapisan las harus dibersihkan terak lasnya
menggunakan kawat baja hingga bersih, ayunan
elektroda jangan terlalu lebar karena akan
memberi kesempatan pada terak untuk membeku
terlebih dahulu, gunakan elektroda yang lebih
kecil, kecepatan pengelasan harus kontinyu
GTAW
Las busur TIG menggunakan elektroda wolfram yang
tidak berfungsi sebagai bahan tambah. Busur listrik
yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan
bahan dasar merupakan sumber panas pengelasan.
Elektroda wolfram tidak ikut mencair saat terjadi
busur listrik
Tangkai las dilengkapi dengan nosel kramik untuk
menyemburkan gas pelindung yang melidungi
daerah las dari pengaruh luar pada saat
pengelasan. Sebagai gas pelindung digunakan gas
argon, helium, atau campuran kedua gas tersebut
yang pemakaiannya tergantung dari jenis logam
yang akan dilas. Tangkai las TIG biasanya
didingankan dengan air yang bersirkulasi.
Sebagai bahan tambah digunakan kawat las tanpa
selaput, yang digerakkan dan didekatkan ke busur
listrik yang terjadi antara elektroda wolfram dengan
bahan dasar
Schema of gas tungsten arc-welding (GTAW)
Components of gas tungsten arc-welder
Gas tungsten arc welding process
GMAW
Topeng
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dan
kepala dari sinar ultraviolet, infra merah, gas,
percikan api yang tibul saat pengelasan
Pakaian las
Pakaian las digunakan untuk melindungi tubuh
operator yang tidak dapat ditangkal dengan alat
keselamatan kerja yang lain
Kamar Las
Kamar las penting agar orang yang ada disekitarnya
tidak terganggu dengan cahaya las
SOAL EVALUASI
Incomplete penetration
Lack of Fusion
Undercut
Edge of plate melted off
Overlap
Slag inclusion
Porosity
Crack
Incorrect weld size and plate
Poor surface appearance
Spatter
Pengelasan yang baik
FZ
FL
Reheat
HAZ
STRUKTUR MIKRO
AF
WF
GF
(a) (b)
RAW
F
HAZ
(c) (d)
FERIT ACICULAR & INKLUSI
(a
)
AF
GF
(b
)
GRAFIK KEKERASAN
275 3,99 kj/mm
3,19 kj/mm
2,12 kj/mm
1,77 kj/mm
225
VHN ( kg/mm 2 )
175
125
0 10 20 30
Titik pengujian ( mm )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Post Heating
Maintenance of preheat, sometimes used insulated
blanket. (i.e. 150 C – 50 hrs, 250 C – 4 s/d 12 hrs)
Stress relief
580 C – 620 C, H2 release, relief residual stress
Tempering
+/- 650 C (depend on material)
H2 release, relief stress
Strength decrease, ductility increase
Pengelasan Khusus
Batas butir
(grain boundary)
Daerah
kekurangan
krom Karbida (carbide)
Butir Butir
Developer
Test probe
Cacat-cacat Pengelasan
Terima kasih