Cacat las

PADA PROSES LAS SMAW

1.Porosity
2.Under cut
3.Crack
4.Lap
5.Excess of
Reinforcement
6.Misalignment
7.Excess of
Penetration
8. Lack of fusion
9. Lack of penetration
10.Lack of material
11.Lack of interpass
12.Gas inclusion
13.Spatter too much
(Excess of spatter).
Porosity / keropos
Porositi adalah gelembung
gelembung gas yang terperangakap
di dalam bahan las.
Porositi biasanya berbentuk bulat /
bundar, tetapi kadang-kadang juga
memanjang / bulat berekor
( wormhole ).

Porosity / keropos
Orientasi Porositi dapat
menyebar diseluruh daerah
lasan ( distributed porosity )
Porosity / keropos
Orientasi Porositi dapat
berkelompok/cluster porosity dan
berjajar.

Porosity / keropos
Penyebab
Kawat las mengandung uap air.
Bahan kotor
Arus terlalu rendah
Ada hidrogen dan oksigen dalam busur
(tinggi busur terlalu tinggi).
Pendinginan terlalu cepat
Gerakan / ayunan kawat las kurang tepat
Logam induk mempunyai busur belerang
yang tinggi prosentasenya.

Porosity / keropos
Penanggulangan
Kawat las panaskan /keringkan dahulu.
Pembukaan benda kerja harus bebas dari
cat, karat, oli, minyak atau kotoran
lainnya.
Nailkan arus.
Ganti kawat dengan yang lebih tepat.
Ayunan disempurnakan dan lajunya
pengelasan dipercepat.
Adakan pemanasan awal.
Pilih kawat hidrogen rendah.

Undercut / takik las.
Undercut
adalah luruhnya bahan induk/base
metal pada sisi kampuh las dan
melebar kebahan iduk akibat suhu
ynag terlau tinggi.
Undercut / takik las.
Penyebabnya:
1. Arus las terlalu besar
2. Busur las terlalu besar
3. Sudut dan gerakan las
kurang tepat.
Undercut / takik las.
Penanggulanganya:
1. Kurangi arus
2. Usahakan tinggi busur max 1 x D
kawat rutil.
3. Jaga agar sudut elektroda sesuai
x D kawat las hidrogen dengan
sambungan yang sedang dilas dan
gerakan las diperlambat.
Crack / retak
Retak
adalah ketidaksinambungan /
diskontinyuitas pada derah las maupu
pada bahan induk yang terjadi akibat
dari proses pengelasan.
Orientasi retak dapat melintang pada
las maupun memanjang searah las.
Retak las dapat terjadi pada bahan las
atau pada bahan induk pada daerah
terpengaruh panas (HAZ).