Anda di halaman 1dari 21

CACAT LAS

Macam-Macam Cacat Las


1. Undercut
2. Porosity
3. Slag Inclusion
4. Tungsten Inclusion 10. Distorsi
5. Incomplete Penetration 11. Arc Strike
6. Incomplete Fusion 12. Underfill
7. Over Spatter 13. Lack of Inter Run Fusion
8. Hot Crack 14. Misalignment
9. Cold Crack 15. Excessive Root Penetration
16. Over Lap
17. Root Concavity
18. Pin Hole
1. Undercut
Pengertiannya :
Sebuah cacat las yang berada di bagian
permukaan atau akar, bentuk cacat ini seperti
cerukan yang terjadi pada base metal atau
logam induk.

Penyebabnya :
 Arus pengelasan yang digunakan terlalu
besar.
 Travel speed / kecepatan las terlalu tinggi.
 Panjang busur las terlalu tinggi.
 Posisi elektroda kurang tepat.
 Ayunan tangan kurang merata, waktu
ayunan pada saat disamping terlalu cepat.

Pencegahannya :
 Menyesuaikan arus pengelasan, Anda dapat melihat ampere yang
direkomendasikan di bungkus elektroda atau wps (Welding Procedure
Specification).
 Kecepatan las diturunkan.
 Panjang busur diperpendek atau setinggi 1,5 x diameter elektroda.
 Sudut kemiringan 70-80 derajat (menyesuaikan posisi).
 Lebih sering berlatih untuk mengayunkan yang sesuai dengan kemampuan.
2. Porosity (Porositas)
Pengertiannya :
Sebuah cacat pengelasan yang berupa sebuah
lubang lubang kecil pada weld metal (logam las),
dapat berada pada permukaan maupun
didalamnya.

Penyebabnya :
 Elektroda yang digunakan masih lembab
atau terkena air.
 Busur las terlalu panjang.
 Arus pengelasan terlalu rendah.
 Travel Speed terlalu tinggi.
 Adanya zat pengotor pada benda kerja
(karat, minyak, air dll).
 Gas Hidrogen tercipta karena panas las.

Pencegahannya :
 Pastikan elektroda yang digunakan sudah dioven (jika disyaratkan), jangan sampai
kawat las terkena air atau lembab.
 Atur tinggi busur kurang lebih 1,5 x diameter kawat las.
 Ampere disesuaikan dengan prosedur atau rekomendasi dari produsen elektroda.
 Persiapan pengelasan yang benar, memastikan tidak ada pengotor dalam benda kerja.
 Untuk material tertentu panas tidak boleh terlalu tinggi, sehingga perlu perlakukan
panas.
3. Slag Inclusion
Pengertiannya :
Cacat yang terjadi pada daerah dalam hasil lasan.
Cacat ini berupa slag (flux yang mencair) yang
berada dalam lasan, yang sering terjadi pada
daerah stop and run (awal dan berhentinya
proses pengelasan).

Penyebabnya :
 Proses pembersihan Slag kurang, sehingga
tertumpuk oleh lasan.
 Ampere terlalu rendah.
 Busur las terlalu jauh.
 Sudut pengelasan salah.
 Sudut kampuh terlalu kecil.

Pencegahannya :
 Pastikan lasan benar benar berseih dari slag sebelum mengelas ulang.
 Ampere disesuaikan dengan prosedur.
 Busur las disesuaikan.
 Sudut pengelasan harus sesuai.
 Sudut kampuh lebih dibesarkan (50-70 derajat).
4. Tungsten Inclusion
Pengertiannya :
Cacat pengelasan yang diakibatkan oleh
mencairnya tungsten pada saat proses
pengelasan yang kemudian melebur menjadi
satu dengan weld metal, cacat ini hampir
sama dengan slag inclusion namun saat diuji
radiografi tungsten inclusion berwana sangat
terang (karena berat jenisnya lebih besar
dibanding logam lasnya).

Penyebabnya :
 Tungsten sudah tumpul saat proses pengelasan.
 Jarak tungsten terlalu dekat.
 Ampere terlalu tinggi.

Pencegahannya :
 Tungsten harus diruncingkan sebelum digunakan untuk mengelas.
 Jarak harus disesuaikan.
 Ampere mengikuti range yang ada di prosedur.
5. Incomplete Penetration
Pengertiannya :
sebuah cacat pengelasan yang terjadi pada
daerah root atau akar las, sebuah pengelasan
dikatakan IP jika pengelasan pada daerah
root tidak tembus atau reinforcemen pada
akar las berbentuk cekung.

Penyebabnya :
 Travel speed terlalu tinggi.
 Jarak gap atau root opening terlalu lebar.
 Jarak elektroda atau busur las terlalu
tinggi.
 Sudut elektroda yang salah.
 Ampere las terlalu kecil.

Pencegahannya :
 Travel speed disesuaikan dengan WPS.
 Standar gap atau root opening 2-4 mm.
 Standar jarak elektroda 1,5 x diameter elektroda.
 Ampere disesuaikan dengan Welding Prosedur.
6. Incomplete Fusion (Lack of Fusion)
Pengertiannya :
Sebuah hasil pengelasan yang tidak
dikehendaki karena ketidaksempurnaan
proses penyambungan antara logam las dan
logam induk.

Penyebabnya :
 Posisi Sudut kawat las salah.
 Ampere terlalu rendah.
 Sudut kampuh terlalu kecil.
 Permukaan kampuh terdapat kotoran.
 Travel Speed terlalu tinggi.

Pencegahannya :
 Memperbaiki Posisi Sudut Elektroda.
 Menaikkan Ampere sesuai dengan WPS atau Ampere Recomended.
 Sudut kampuh sesuai dengan yang di WPS.
 Melakukan persiapan pengelasan yang benar, membersihkan semua kotoran.
 Mengatur Travel Speed yang sesuai.
7. Over Spatter
Pengertiannya :
Percikan las, sebenarnya jika spater dapat
dibersihkan maka tidak termasuk cacat.
Namun jika jumlahnya berlebih dan tidak
dapat dibersihkan maka dikategorikan
dalam cacat visual.

Penyebabnya :
 Ampere terlalu tinggi.
 Jarak elektroda dengan base metal terlalu
jauh.
 Elektroda lembab.

Pencegahannya :
 Arus diturunkan sesuai dengan rekomendasi.
 Panjang busur ( 1,5 x diameter Elektroda ).
 Elektroda dioven sesuai dengan handbook (khususnya kawat las low hidrogen).
8. Hot Crack (Retak Panas)
Pengertiannya :
Sebuah retak pada pengelasan dimana
retak itu terjadi setelah proses
pengelasan selesai atau saat proses
pemadatan logam lasan.

Penyebabnya :
 Pemilihan elektroda yang salah.
 Tidak melakukan perlakuan panas.

Pencegahannya :
 Menggunakan elektroda yang sesuai dengan WPS atau Low Hidrogen yang mempunyai
sifat regangan yang tinggi.
 Melakukan perlakuan panas (PWHT dan Preheat).
9. Cold Crack (Retak Dingin)
Pengertiannya :
Sebuah retak yang terjadi pada daerah
lasan setelah beberapa waktu
(memerlukan waktu, bisa 1 menit, 1 jam,
atau 1 hari) proses pengelasan selesai.

Penyebabnya :
 Retak Dingin pada Bahan Las (Cold Cracking).
 Cooling Rate terlalu cepat.
 Arus pengelasan terlalu rendah.
 Travel speed terlalu tinggi.
 Tidak dilakukan pemanasan awal (pre heat).

Pencegahannya :
 Perlambat pendinginan setelah proses pengelasan.
 Panas yang diterima sesuaikan dengan WPS.
 Gunakan Arus yang direkomendasi.
 Travel speed pengelasan tidak terlalu cepat (lihat wps yang ada).
 Lakukan pre heat (untuk material yang karbon ekuivalen diatas 0,40 maka harus
dipreheat).
10. Distorsi

Pengertiannya :
Sebuah perubahan bentuk material
yang diakibatkan panas yang berlebih
saat proses pengelasan berlangsung.

Penyebabnya :
 Panas yang berlebih.
 Ampere terlalu tinggi.
 Take weld (las ikat) kurang kuat.
 Persiapan pengelasan yang salah.

Pencegahannya :
 Menyesuaikan arus dengan yang ada di WPS.
 Take weld (las ikat) ditambah atau memberikan stopper (penguat pada logam induk).
 Melakukan Persiapan pengelasan yang benar.
11. Arc Strike
Pengertiannya :
Cacat las yang diakibatkan menempelnya
ujung kawat las kedaerah logam las atau
base metal secara singkat.
Cacat las Arc Strike ini sangat berbahaya
bagi kekuatan logam, karena dapat
mengurangi nilai ketangguhan dan
kekuatan logam lasan tersebut.

Penyebabnya :
 Material mengalami laju pendinginan
yang cepat.
 Terdapat daerah HAZ.
 Berkurangnya ketebalan material.

Pencegahannya :
 Welder harus berhati-hati, ujung kawat las tidak boleh menempel ke daerah logam las
atau base metal.
12. Underfill
Pengertiannya :
Cacat yang terjadi pada permukaan, pada
permukaan lasan pengisian masih kurang
sehingga permukaan benda kerja lebih
tinggi dari daerah lasan atau kampuh las.

Penyebabnya :
 Pengisian pada waktu mengelas kurang.

Pencegahannya :
 Dilakukan proses pengelasan lagi pada area tersebut atau diratakan semua daerah las
dan dilakukan pengelasan secara menyeluruh agar ketinggian sama..
13. Lack of Inter Run Fusion
Pengertiannya :
Cacat Las yang tidak fusi di antar layer
atau pass weld metal.

Penyebabnya :
 Arus yang terlalu rendah.
 Sudut elektroda yang tidak tepat.
 Pengelasan terlalu cepat.

Pencegahannya :
 Arus yang digunakan sesuai dengan jenis elektroda yang akan digunakan.
 Sudut elektroda harus tepat berkisar (75 – 85 derajat).
 Pengelasan jangan terlalu cepat.
14. Misalignment (Hi-Lo)

Pengertiannya :
Cacat Las yang disebabkan ketidakrataan atau perbedaan antara pelat yang dijoint.

Penyebabnya :
 Persiapan pengelasan yang tidak tepat.

Pencegahannya :
 Material dipotong dan dipersiapkan kembali dengan benar.
 Daerah lasan dapat digerinda sampai habis dan pelat dilakukan setting ulang.
15. Excessive Root Penetration

Pengertiannya :
Cacat Las yang disebabkan
hasil pengelasan pada daerah
akar las terlalu tinggi.
Maks. Tinggi akar las 2mm
dan min. 0mm/rata.

Penyebabnya :
 Gap terlalu lebar.
 Arus pengelasan terlalu tinggi.
 Root face terlalu tipis.

Pencegahannya :
 Welder melakukan penetrasi pengelasan dengan stabil dan konstan.
 Arus pengelasannya tidak terlalu tinggi, sesuai dengan elektrode yang digunakan.
 Gap jangan terlalu lebar, ujung A sesuai dengan Diameter inti elektrode dan ujung
B sesuai dengan Diameter luar elektrode.
 Root face berkisar 1-3mm.
16. Over Lap

Pengertiannya :
Cacat Las dari hasil lasan lebarnya melebihi dari kampuh las dan pada ujungnya tidak fusi
dengan logam induk..

Penyebabnya :
 Gerakan pengelasan yang salah yaitu terlalu melebar.

Pencegahannya :
 Welder memperhatikan gerakan Las, jangan sampai melebihi kampuh las.
17. Root Concavity

Pengertiannya :
Cacat Las dikarenakan kurang sempurnanya
hasil pengelasan pada daerah akar atau hasil
pengelasan penetrasi berbentuk cekung.

Penyebabnya :
 Persiapan pengelasan kurang baik.
 Root gap yang terlalu sempit.
 Pengaturan arus yang kurang tepat (biasanya terlalu kecil).
 Arus las yang terlalu besar.
 Travel speed atau kecepatan las yang terlalu tinggi.

Pencegahannya :
 Mempersiapkan sambungan dengan baik dengan melihat wps untuk ketentuan
sambungannya.
 Arus pengelasan dan kecepatan las yang sesuai.
 Lakukan Back Weld (melakukan grinding atau gouging pada bagian yang cekung
dan mengelas ulang).
18. Pin Hole

Pengertiannya :
Cacat Las jenis weld defect yang
mirip dengan porositas, hanya
terjadi pada bagian permukaan,
mempunyai kedalaman lebih dari 3
mm dan diameter kurang dari 1 mm.

Penyebabnya :
 Udara masuk ke dalam weld pool saat.
 Terbentuknya gas NO2, CO2, SO2 dan CO.

Pencegahannya :
 Menggerindanya atau gouging hingga hilang kemudian dilas kembali.
Sumber :
https://www.pengelasan.net/cacat-las/

Anda mungkin juga menyukai