Welding Quality
(Kualitas hasil pengelasan)
https://www.pengelasan.net/cacat-las/
Welding Inspektor
• Welding Inspector (inspektur las) adalah seorang yang bertugas untuk memeriksa atau
menginspeksi kualitas suatu hasil pengelasan sesuai dengan standar tertentu seperti BKI, API,
AWS, ataupun ASME.
• BKI ,BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
• API, American Petroleum Institut
• AWS, American Welding Society
• ASME, The American Society of Mechanical Engineers
• Seorang Welding Inspector memiliki kompetensi mampu menerapkan prosedur pengelasan
(Welding Prosedur) ke dalam produk, sedemikian hingga kualitas hasil las-lasan sesuai kriteria
dan aman jika digunakan. Inspeksi pengelasan sangat direkomendasikan utamanya pada produk
yang rawan terjadi kerusakan dan dapat membahayakan, seperti instalasi perpipaan cair-gas,
produk konstruksi, produk kapal, produk bejana tekan, produk boiler. Tugas welding
inspector pada pelaksanaanya di lapangan tidak hanya menginspeksi, namun mereka juga kadang
bertugas untuk membuat welding map, membuat laporan, melakukan pengujian DT-NDT jika
mereka mempunyai kemampuan atau sertifikat yang sesuai dengan pengujian tersebut.
PELUANG WELDING INSPECTOR
• Setelah mengikuti pelatihan IWelding Inspector ini peserta diharapkan:
• Mendapatkan pengetahuan teoritis dan praktis sebagai Inspektur Pengelasan
• Memahami regulasi dalam pengelasan; uji destruktif dan tidak merusak; Kode Internasional berkaitan dengan ilmu pengelasan;
metalurgi; bahan; lingkungan keamanan kesehatan
1. OutlinePersyaratan dan tanggung jawab untuk Inspektur Las juga sistem laporan las.
2. Prosedur Spesifikasi Las (Teknologi Las, cacat las, proses, konstruksi, logam pengisi).
3. Prosedur Desain Las (Isometri, praktik matriks, WPS & PQR).
4. Inspeksi Berbasis Risiko & Karat.
5. Kualifikasi Las sesuai dengan API 1104.
6. Tangki Penyimpanan API 650 & Pipa (ANSI/ASME) Seri B31.
7. ASME Bagian VIII/IX, AWS D1.1 & Struktur Offshore.
8. Simbol Las, Metalurgi Las.
9. Keselamatan Kerja (K3 Umum & K3 MIGAS) & LSP Migas.
10. Pengujian Hasil Las dengan Uji Merusak atau Uji Non Merusak (DT/NDT), Las & Pipa.
11. SKKNI (Standar Profesi Las), Pengendalian Kualitas Inspeksi.
12. Aturan BKI (Bahan, Las, Konstruksi Kapal).
DISTORSION WELDING
Distorsi adalah terjadinya
perubahan bentuk atau
penyimpangan bentuk oleh
panas, termasuk akibat proses
pengelasan. Terjadinya
pemuaian benda kerja
mengakibatkan melengkung
atau tertarik bagian-bagian
sekitar benda kerja las. Hal ini
karena semua logam akan
mengalami pengembangan jika
terkena panas, terjadi
penyusutan jika mengalami
pendinginan. Sehingga seorang
operator atau pekerja las harus
memiliki kemampuan untuk
mengendalikan pemuaian dan
penyusutan agar tidak
berlebihan pada benda kerja.
FAKTOR PENYEBAB DISTORSI LAS
• Ada penyebab utama distorsi yang sering terjadi pada pengelasn logam
maupun pengelasan industri, yaitu :
• 1. Tegangan Sisa
• Tegangan sisa adalah seluruh bahan logam yang digunakan dalam industri
misalnya batangan, lembaran atau yang lain yang diproduksi dengan proses
menahan tegangan di dalam bahan. Tegangan sisa ini tidak selalu
menimbulkan masalah, namun jika bahan kerja menerima panas akibat
pengelasan atau pemotongan dengan panas, maka tegangan sisa akan
menghilang secara tidak merata dan akan terjadi distorsi.
• 2. Pengelasan Atau Pemotongan Dengan Panas
• Ketika melakukan proses mengelas atau memotong menggunakan api,
sumber panas dari nyala busur akan mengakibatkan pertambahan panjang
dan penyusutan tidak merata dan distorsi.
Jenis – Jenis Distorsi