NIM : 19410410021
Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat ini
seperti cerukan yang terjadi pada base metal atau logam induk. Jenis cacat pengelasan ini dapat
terjadi pada semua sambungan las, baik fillet, butt, lap, corner dan edge joint.
#Porosity (Porositas).
Porositas
Cacat Porositas adalah sebuah cacat pengelasan yang berupa sebuah lubang lubang kecil pada
weld metal (logam las), dapat berada pada permukaan maupun didalamnya. Porosity ini
mempunyai beberapa tipe yaitu Cluster Porosity, Blow Hole dan Gas Pore.
# Slag Inclusion.
Slag Inclusion
Welding Defect Slag Inclusion adalah cacat yang terjadi pada daerah dalam hasil lasan. Cacat
ini berupa slag (flux yang mencair) yang berada dalam lasan, yang sering terjadi pada daerah
stop and run (awal dan berhentinya proses pengelasan). Untuk melihat cacat ini kita harus
melakukan pengujian radiografi atau bending.
# Tungsten Inclusion.
Cacat las Tungsten Inclusion adalah cacat pengelasan yang diakibatkan oleh mencairnya
tungsten pada saat proses pengelasan yang kemudian melebur menjadi satu dengan weld metal,
cacat ini hampir sama dengan slag inclusion namun saat diuji radiografi tungsten inclusion
berwana sangat terang (karena berat jenisnya lebih besar dibanding logam lasnya). Untuk jenis
cacat las ini hanya terjadi pada proses pengelasan GTAW.
Incomplete Penetration (IP) adalah sebuah cacat pengelasan yang terjadi pada daerah root atau
akar las, sebuah pengelasan dikatakan IP jika pengelasan pada daerah root tidak tembus atau
reinforcemen pada akar las berbentuk cekung.
Incomplete Fusion
Cacat Incomplete Fusion adalah sebuah hasil pengelasan yang tidak dikehendaki karena
ketidaksempurnaan proses penyambungan antara logam las dan logam induk. Cacat ini
biasanya terjadi pada bagian samping lasan.
Spatter adalah percikan las, sebenarnya jika spater dapat dibersihkan maka tidak termasuk
cacat. Namun jika jumlahnya berlebih dan tidak dapat dibersihkan maka dikategorikan dalam
cacat visual.
Hot Crack (retak panas) adalah sebuah retak pada pengelasan dimana retak itu terjadi setelah
proses pengelasan selesai atau saat proses pemadatan logam lasan.
• Menggunakan elektroda yang sesuai dengan WPS atau Low Hidrogen yang mempunyai
sifat regangan yang tinggi.
• Melakukan perlakuan panas (PWHT dan Preheat)
# Cold Cracking.
Cold Cracking (retak dingin) adalah sebuah retak yang terjadi pada daerah lasan setelah
beberapa waktu (memerlukan waktu, bisa 1 menit, 1 jam, atau 1 hari) proses pengelasan selesai.
Biasanya untuk mengecek adanya crack dilakukan uji tidak merusak yaitu dengan uji Penetrant
Test atau Magnetic Test.
# Distorsi.
Distorsi (SlideShare)
Pengertian distorsi pada pengelasan adalah sebuah perubahan bentuk material yang
diakibatkan panas yang berlebih saat proses pengelasan berlangsung. Distorsi ini terjadi saat
proses pendinginan, karena adanya panas yang berlebih maka material dapat mengalami
penyusutan atau pengembangan sehingga akan tarik menarik dan membuat material tersebut
melengkung.
# Arc Strike.
@circuit.bcit.ca
Arc Strike adalah cacat las yang diakibatkan menempelnya ujung kawat las kedaerah logam
las atau base metal secara singkat, biasanya hal ini tidak disengaja oleh tukang las. Cacat las
Arc Strike ini sangat berbahaya bagi kekuatan logam, karena dapat mengurangi nilai
ketangguhan dan kekuatan logam lasan tersebut.
# Underfill.
@quora.com
Cacat yang terjadi pada permukaan, pada permukaan lasan pengisian masih kurang sehingga
permukaan benda kerja lebih tinggi dari daerah lasan atau kampuh las. Untuk mengatasinya
dilakukan proses pengelasan lagi pada area tersebut atau diratakan semua daerah las dan
dilakukan pengelasan secara menyeluruh agar ketinggian sama
Cacat Las yang tidak fusi di antar layer atau pass weld metal, cacat ini terjadi dapat dikarenakan
arus yang terlalu rendah, sudut elektroda yang tidak tepat dan pengelasan terlalu cepat.
# Misalignment (hi-lo).
@twi-global
Ketinggian antara plat yang dijoint berbeda atau tidak rata. Hal ini disebabkan karena persiapan
pengelasan yang tidak tepat. Untuk mengatasinya material dipotong dan dipersiapkan kembali
secara benar, jika tidak diperbolehkan maka daerah lasan digerinda sampai habis dan pelat
dilakukan setting ulang.
# Excessive Root Penetration.
@twi-global
Hasil pengelasan pada daerah akar las terlalu tinggi, maksimal ketinggian akar las adalah 2 mm
dan minimum rata atau 0. Penyebabnya dapat karena gap terlalu lebar, arus pengelasan terlalu
tinggi dan root face terlalu tipis.
# OverLap.
@twi-global
Overlap dapat terjadi pada permukaan dan akar las, cacat ini terjadi jika hasil lasan lebarnya
melebihi dari kampuh las dan pada ujungnya tidak fusi dengan logam induk. Penyebab Overlap
dikarenakan gerakan pengelasan yang salah yaitu terlalu melebar.
# Root Concavity.
@TWI
Cacat Las Root Concavity adalah kurang sempurnanya hasil pengelasan pada daerah akar atau
hasil pengelasan penetrasi berbentuk cekung. Seperti terlihat pada gambar, akar las yang
seharusnya muncul sekitar 0-3 mm namun hasil penetrasi tidak sempurna dan berbentuk
cekung.
Penyebab Root Concavity biasanya dikarenakan persiapan sebelum pengelasan yang kurang
baik, seperti root gap yang terlalu sempit, pengaturan arus yang kurang tepat (biasanya terlalu
kecil), arus las yang terlalu besar juga menyebabkan root concavity, travel speed atau kecepatan
las yang terlalu tinggi. Jenis cacat ini biasanya terjadi pad proses TIG namun tidak menutup
kemungkinan pada proses lainnya.
Untuk cara mengatasinya Anda harus mempersiapkan sambungan dengan baik, Anda dapat
melihat wps untuk ketentuan sambungannya, arus pengelasan dan kecepatan las yang sesuai
agar hasil pengelasan yang diperoleh sempurna.
Jika cacat ini sudah terjadi pada produk maka Anda dapat melakukan grinding atau gouging
pada bagian yang cekung. Setelah itu Anda las ulang, umumnya proses ini disebut dengan Back
Weld.
# Pin Hole
@blogspot.com
Pin Hole merupakan jenis weld defect yang mirip dengan porositas, namun yang
membedakannya adalah pososity bisa terjadi di bagian permukaan dan di dalam lasan.
Sedangkan Pin Hole hanya terjadi pada bagian permukaan, mempunyai kedalaman lebih dari
3 mm dan diameter kurang dari 1 mm.
Penyebab Pin Hole karena udara masuk ke dalam weld pool saat dan juga terbentuknya gas
NO2, CO2, SO2 dan CO. Untuk Cara mengatasinya Anda bisa menggerindanya atau gouging
hingga hilang kemudian dilas kembali.
Jenis jenis cacat pengelasan dan penyebabnya di atas dapat terjadi pada las listrik (SMAW),
GMAW, GTAW, SAW, FCAW, OAW. Namun untuk tungsten inclusion hanya terjadi pada
GTAW, karena hanya pengelasan tersebut yang menggunakan logam tungsten.
2. Jika tegangan listrik 100V sedangkan tahanan antara busur las 2000mA, hitunglah
berapa kuat arus yang dihasilkan.
Jawab:
Diketahui: V=100Volt
R=2000mA=2Ω
Ditanyakan:I=……….?
Penyelesaian:
→ 1020
Rumus I= v x R
I=
I=50Ampere
3. Jelaskan arti dari symbol dibawah ini,dan buat sketsa benda yang dilas?
Jawab:
Menunjukkan pengelasan fillet pada satu sisi dengan Panjang kaki 3/4mm.
4. Operasi pengelasan titik resistansi listrik dilakukan pada dua lembar baja tebal
0,062in,menggunakan arus listrik sebesar 12.000A untuk durasi 0,23detik. Resistansi
listrik adalah 0,0001,dan maniklas-an(weldnugget)yang dihasilkan memiliki diameter
0,25in dan tebal 0,1in. Energilebur(unitmelting energy)untuk logam Um=155Btu/in3.
Berapa persen panas yang dihasilkan digunakan untuk melakukan pengelasan ,dan
berapa persen yang terserap oleh logam sekitarnya ?
Jawab:
Panas yang dihasilkan dalam operasi ini:
=2 =(12.000)2(0,0001)(0,23)=3312 −
=(3312)/1055Btu=3,14Btu
• Fillet weld
• Bevel-groove weld
• Slot weld
• Flare-bevel-groove weld
• J-groove weld
• Melt-through weld
Sambungan pengelasan lap paling sering digunakan untuk menyatukan dua bagian dengan
ketebalan yang berbeda bersama-sama. Juga dianggap sebagai tipe fillet, pengelasan dapat
dilakukan pada satu atau kedua sisi. Sebuah Lap Joint dibentuk ketika 2 buah ditempatkan
dalam pola over lapping di atas satu sama lain.
• Plug weld
• Bevel-groove weld
• Spot weld
• Flare-bevel-groove weld
• J-groove weld
• Bevel-groove weld
•
• J-groove weld
• V-groove weld
• Edge-flange weld
• U-groove weld
• Corner-flange weld
• Fillet weld
• V-groove weld
• U-groove weld
• Bevel-groove weld
• Flare-V-groove weld
• J-groove weld
• Corner-flange weld.
• Edge weld
Ini adalah pengelasan termudah dan mungkin paling umum yang pernah ada. Terdiri dari dua
buah datar yang berdampingan sejajar. Ini adalah opsi yang sangat terjangkau.
Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan yang
harus diperhatikan ketika merancang sambungan. Yang harus diperhatikan ketika
merancang/mendisain sambungan las :
1. Agar diantisipasi bahwa tegangan sisa dapat mempercepat retak rapuh, pilihlah
material yang memiliki sifat mampu las dan kekuatan takik yang baik, gunakan
disain yang mudah untuk dilas dan lakukan pengurangan tegangan
2. Untuk menghasilkan sambungan dengan deformasi kecil dan tegangan sisa
minimum, kurangi jumlah titik las dan jumlah endapan las
3. Minimalkan bending momen pada tiap-tiap daerah las
4. Hindari disain sambungan las dimana terjadi konsentrasi garis las, berdekatan satu
sama lain atau berpotongan satu sama lain
5. Untuk mencegah konsentrasi tegangan, hindari struktur yang terpotong/terputus,
perubahan tajam pada bentuk-bentuk tertentu, dan takik-takik
Jenis Kampuh Las
• Sebagai penghantar arus listrik dari tang elektroda ke busur yang terbentuk,
setelah bersentuhan dengan benda kerja.
• Sebagai bahan tambah
Sedangkan untuk bahan, inti elektroda dibuat dari logam ferro dan non ferro, seperti baja
karbon, baja paduan, aluminium, kuningan dan lain-lain.
E = Elektroda
Angka 80 = kekuatan Tarik 80.000psi
Angka 1= dapat digunakan semua posisi (datar,horisontal,vertikal danoverhead)
Angka 8= penetrasi las sedang,daya AC/DC,kandungan selaputnya serbukbesi 25%-
40%,hydrogen rendah.
B = ditambahkan unsur chromiummolybdenum