Anda di halaman 1dari 23

NAMA : ITSNAN JUNDI ALFATHI

NIM : 19410410021

PRODI : TEKNIK MESIN

UAS TEKNIK PENGELASAN

1. Macam Macam Cacat Pengelasan:

# Cacat Las Undercut.

Cacat Las Undercut

Undercut adalah sebuah cacat las yang berada di bagian permukaan atau akar, bentuk cacat ini
seperti cerukan yang terjadi pada base metal atau logam induk. Jenis cacat pengelasan ini dapat
terjadi pada semua sambungan las, baik fillet, butt, lap, corner dan edge joint.

Penyebab Cacat Las Undercut:

• rus pengelasan yang digunakan terlalu besar.


• Travel speed / kecepatan las terlalu tinggi.
• Panjang busur las terlalu tinggi.
• Posisi elektroda kurang tepat.
• Ayunan tangan kurang merata, waktu ayunan pada saat disamping terlalu cepat.

Cara mencegah Cacat Undercut:


• Menyesuaikan arus pengelasan, Anda dapat melihat ampere yang direkomendasikan di
bungkus elektroda atau wps (Welding Procedure Specification).
• Kecepatan las diturunkan.
• Panjang busur diperpendek atau setinggi 1,5 x diameter elektroda.
• Sudut kemiringan 70-80 derajat (menyesuaikan posisi).
• Lebih sering berlatih untuk mengayunkan yang sesuai dengan kemampuan.

#Porosity (Porositas).

Porositas

Cacat Porositas adalah sebuah cacat pengelasan yang berupa sebuah lubang lubang kecil pada
weld metal (logam las), dapat berada pada permukaan maupun didalamnya. Porosity ini
mempunyai beberapa tipe yaitu Cluster Porosity, Blow Hole dan Gas Pore.

Penyebab Cacat Las Porositas:

• Elektroda yang digunakan masih lembab atau terkena air.


• Busur las terlalu panjang.
• Arus pengelasan terlalu rendah.
• Travel Speed terlalu tinggi.
• Adanya zat pengotor pada benda kerja (karat, minyak, air dll).
• Gas Hidrogen tercipta karena panas las.

Cara Mengatasi Cacat Las Porositas:

• Pastikan elektroda yang digunakan sudah dioven (jika disyaratkan), jangan


sampai kawat las terkena air atau lembab.
• Atur tinggi busur kurang lebih 1,5 x diameter kawat las.
• Ampere disesuaikan dengan prosedur atau rekomendasi dari produsen elektroda.
• Persiapan pengelasan yang benar, memastikan tidak ada pengotor dalam benda kerja.
• Untuk material tertentu panas tidak boleh terlalu tinggi, sehingga perlu perlakukan
panas.

# Slag Inclusion.

Slag Inclusion

Welding Defect Slag Inclusion adalah cacat yang terjadi pada daerah dalam hasil lasan. Cacat
ini berupa slag (flux yang mencair) yang berada dalam lasan, yang sering terjadi pada daerah
stop and run (awal dan berhentinya proses pengelasan). Untuk melihat cacat ini kita harus
melakukan pengujian radiografi atau bending.

Penyebab Cacat Las Slag Inclusion:

• Proses pembersihan Slag kurang, sehingga tertumpuk oleh lasan.


• Ampere terlalu rendah.
• Busur las terlalu jauh.
• Sudut pengelasan salah.
• Sudut kampuh terlalu kecil.

Cara Mencegah Cacat Slag Inclusion:


• Pastikan lasan benar benar berseih dari slag sebelum mengelas ulang.
• Ampere disesuaikan dengan prosedur.
• Busur las disesuaikan.
• Sudut pengelasan harus sesuai.
• Sudut kampuh lebih dibesarkan (50-70 derajat).

# Tungsten Inclusion.

Cacat las Tungsten Inclusion adalah cacat pengelasan yang diakibatkan oleh mencairnya
tungsten pada saat proses pengelasan yang kemudian melebur menjadi satu dengan weld metal,
cacat ini hampir sama dengan slag inclusion namun saat diuji radiografi tungsten inclusion
berwana sangat terang (karena berat jenisnya lebih besar dibanding logam lasnya). Untuk jenis
cacat las ini hanya terjadi pada proses pengelasan GTAW.

Penyebab Tungsten Inclusion:

• Tungsten sudah tumpul saat proses pengelasan.


• Jarak tungsten terlalu dekat.
• Ampere terlalu tinggi.

Cara Mengatasi Cacat Las Tungsten Inclusion:

• Tungsten harus diruncingkan sebelum digunakan untuk mengelas.


• Jarak harus disesuaikan.
• Ampere mengikuti range yang ada di prosedur.
# Incomplete Penetration.

Incomplete Penetration (NDT Resource)

Incomplete Penetration (IP) adalah sebuah cacat pengelasan yang terjadi pada daerah root atau
akar las, sebuah pengelasan dikatakan IP jika pengelasan pada daerah root tidak tembus atau
reinforcemen pada akar las berbentuk cekung.

Penyebab Cacat Incomplete Penetration:

• Travel speed terlalu tinggi.


• Jarak gap atau root opening terlalu lebar.
• Jarak elektroda atau busur las terlalu tinggi.
• Sudut elektroda yang salah.
• Ampere las terlalu kecil.

Cara mencegah cacat Incomplete Penetration:

• Travel speed disesuaikan dengan WPS.


• Standar gap atau root opening 2-4 mm.
• Standar jarak elektroda 1,5 x diameter elektroda.
• Ampere disesuaikan dengan Welding Prosedur.
# Incomplete Fusion (Lack Of Fusion).

Incomplete Fusion

Cacat Incomplete Fusion adalah sebuah hasil pengelasan yang tidak dikehendaki karena
ketidaksempurnaan proses penyambungan antara logam las dan logam induk. Cacat ini
biasanya terjadi pada bagian samping lasan.

Penyebab Cacat Incomplete Fusion:

• Posisi Sudut kawat las salah.


• Ampere terlalu rendah.
• Sudut kampuh terlalu kecil.
• Permukaan kampuh terdapat kotoran.
• Travel Speed terlalu tinggi.

Cara Mengatasi Cacat Incomplete Fusion:

• Memperbaiki Posisi Sudut Elektroda.


• Menaikkan Ampere sesuai dengan WPS atau Ampere Recomended.
• Sudut kampuh sesuai dengan yang di WPS.
• Melakukan persiapan pengelasan yang benar, membersihkan semua kotoran.
• Mengatur Travel Speed yang sesuai.
# Over Spatter.

Over Spatter (totalmateria.com)

Spatter adalah percikan las, sebenarnya jika spater dapat dibersihkan maka tidak termasuk
cacat. Namun jika jumlahnya berlebih dan tidak dapat dibersihkan maka dikategorikan dalam
cacat visual.

Penyebab Spater atau percikan las berlebih:

• Ampere terlalu tinggi.


• Jarak elektroda dengan base metal terlalu jauh.
• Elektroda lembab.

Cara mencegah terjadinya cacat pengelasan Over Spatter:

• Arus diturunkan sesuai dengan rekomendasi.


• Panjang busur ( 1,5 x diameter Elektroda ).
• Elektroda dioven sesuai dengan handbook (khususnya kawat las low hidrogen).
# Hot Crack.

Hot Crack (leniran.blogspot.co.id)

Hot Crack (retak panas) adalah sebuah retak pada pengelasan dimana retak itu terjadi setelah
proses pengelasan selesai atau saat proses pemadatan logam lasan.

Penyebab Hot Crack:

• Pemilihan elektroda yang salah.


• Tidak melakukan perlakuan panas.

Cara Mencegah Hot Crack:

• Menggunakan elektroda yang sesuai dengan WPS atau Low Hidrogen yang mempunyai
sifat regangan yang tinggi.
• Melakukan perlakuan panas (PWHT dan Preheat)

# Cold Cracking.

Cold Cracking (retak dingin) adalah sebuah retak yang terjadi pada daerah lasan setelah
beberapa waktu (memerlukan waktu, bisa 1 menit, 1 jam, atau 1 hari) proses pengelasan selesai.
Biasanya untuk mengecek adanya crack dilakukan uji tidak merusak yaitu dengan uji Penetrant
Test atau Magnetic Test.

Penyebab Cold Cracking atau Retak dingin:

• Retak Dingin pada Bahan Las (Cold Cracking).


• Cooling Rate terlalu cepat.
• Arus pengelasan terlalu rendah.
• Travel speed terlalu tinggi.
• Tidak dilakukan pemanasan awal (pre heat).

Cara mencegah terjadinya Cold Cracking:

• Perlambat pendinginan setelah proses pengelasan.


• Panas yang diterima sesuaikan dengan WPS.
• Gunakan Arus yang direkomendasi.
• Travel speed pengelasan tidak terlalu cepat (lihat wps yang ada).
• Lakukan pre heat (untuk material yang karbon ekuivalen diatas 0,40 maka harus
dipreheat).

# Distorsi.

Distorsi (SlideShare)

Pengertian distorsi pada pengelasan adalah sebuah perubahan bentuk material yang
diakibatkan panas yang berlebih saat proses pengelasan berlangsung. Distorsi ini terjadi saat
proses pendinginan, karena adanya panas yang berlebih maka material dapat mengalami
penyusutan atau pengembangan sehingga akan tarik menarik dan membuat material tersebut
melengkung.

Penyebab terjadinya distorsi:

• Panas yang berlebih.


• Ampere terlalu tinggi.
• Take weld (las ikat) kurang kuat.
• Persiapan pengelasan yang salah.

Cara mencegah distorsi las:


• Menyesuaikan arus dengan yang ada di WPS.
• Take weld (las ikat) ditambah atau memberikan stopper (penguat pada logam induk).
• Melakukan Persiapan pengelasan yang benar.

# Arc Strike.

@circuit.bcit.ca

Arc Strike adalah cacat las yang diakibatkan menempelnya ujung kawat las kedaerah logam
las atau base metal secara singkat, biasanya hal ini tidak disengaja oleh tukang las. Cacat las
Arc Strike ini sangat berbahaya bagi kekuatan logam, karena dapat mengurangi nilai
ketangguhan dan kekuatan logam lasan tersebut.

Berkurangnya kekuatan dan ketangguhan dikarenakan material tersebut mengalami laju


pendingan yang cepat, terdapat daerah HAZ dan juga berkurang ketebalan material. Meskipun
begitu masih banyak tukang las atau welder yang masih belum memperhatikan akan dampak
buruk adanya arc strikes.

# Underfill.

@quora.com

Cacat yang terjadi pada permukaan, pada permukaan lasan pengisian masih kurang sehingga
permukaan benda kerja lebih tinggi dari daerah lasan atau kampuh las. Untuk mengatasinya
dilakukan proses pengelasan lagi pada area tersebut atau diratakan semua daerah las dan
dilakukan pengelasan secara menyeluruh agar ketinggian sama

# Lack Of Inter Run Fusion.

Cacat Las yang tidak fusi di antar layer atau pass weld metal, cacat ini terjadi dapat dikarenakan
arus yang terlalu rendah, sudut elektroda yang tidak tepat dan pengelasan terlalu cepat.

# Misalignment (hi-lo).

@twi-global

Ketinggian antara plat yang dijoint berbeda atau tidak rata. Hal ini disebabkan karena persiapan
pengelasan yang tidak tepat. Untuk mengatasinya material dipotong dan dipersiapkan kembali
secara benar, jika tidak diperbolehkan maka daerah lasan digerinda sampai habis dan pelat
dilakukan setting ulang.
# Excessive Root Penetration.

@twi-global

Hasil pengelasan pada daerah akar las terlalu tinggi, maksimal ketinggian akar las adalah 2 mm
dan minimum rata atau 0. Penyebabnya dapat karena gap terlalu lebar, arus pengelasan terlalu
tinggi dan root face terlalu tipis.

# OverLap.

@twi-global

Overlap dapat terjadi pada permukaan dan akar las, cacat ini terjadi jika hasil lasan lebarnya
melebihi dari kampuh las dan pada ujungnya tidak fusi dengan logam induk. Penyebab Overlap
dikarenakan gerakan pengelasan yang salah yaitu terlalu melebar.

# Root Concavity.

@TWI
Cacat Las Root Concavity adalah kurang sempurnanya hasil pengelasan pada daerah akar atau
hasil pengelasan penetrasi berbentuk cekung. Seperti terlihat pada gambar, akar las yang
seharusnya muncul sekitar 0-3 mm namun hasil penetrasi tidak sempurna dan berbentuk
cekung.

Penyebab Root Concavity biasanya dikarenakan persiapan sebelum pengelasan yang kurang
baik, seperti root gap yang terlalu sempit, pengaturan arus yang kurang tepat (biasanya terlalu
kecil), arus las yang terlalu besar juga menyebabkan root concavity, travel speed atau kecepatan
las yang terlalu tinggi. Jenis cacat ini biasanya terjadi pad proses TIG namun tidak menutup
kemungkinan pada proses lainnya.

Untuk cara mengatasinya Anda harus mempersiapkan sambungan dengan baik, Anda dapat
melihat wps untuk ketentuan sambungannya, arus pengelasan dan kecepatan las yang sesuai
agar hasil pengelasan yang diperoleh sempurna.

Jika cacat ini sudah terjadi pada produk maka Anda dapat melakukan grinding atau gouging
pada bagian yang cekung. Setelah itu Anda las ulang, umumnya proses ini disebut dengan Back
Weld.

# Pin Hole

@blogspot.com

Pin Hole merupakan jenis weld defect yang mirip dengan porositas, namun yang
membedakannya adalah pososity bisa terjadi di bagian permukaan dan di dalam lasan.
Sedangkan Pin Hole hanya terjadi pada bagian permukaan, mempunyai kedalaman lebih dari
3 mm dan diameter kurang dari 1 mm.
Penyebab Pin Hole karena udara masuk ke dalam weld pool saat dan juga terbentuknya gas
NO2, CO2, SO2 dan CO. Untuk Cara mengatasinya Anda bisa menggerindanya atau gouging
hingga hilang kemudian dilas kembali.

Jenis jenis cacat pengelasan dan penyebabnya di atas dapat terjadi pada las listrik (SMAW),
GMAW, GTAW, SAW, FCAW, OAW. Namun untuk tungsten inclusion hanya terjadi pada
GTAW, karena hanya pengelasan tersebut yang menggunakan logam tungsten.

2. Jika tegangan listrik 100V sedangkan tahanan antara busur las 2000mA, hitunglah
berapa kuat arus yang dihasilkan.
Jawab:

Diketahui: V=100Volt
R=2000mA=2Ω
Ditanyakan:I=……….?
Penyelesaian:
→ 1020
Rumus I= v x R
I=
I=50Ampere

3. Jelaskan arti dari symbol dibawah ini,dan buat sketsa benda yang dilas?

Jawab:

Menunjukkan pengelasan fillet pada satu sisi dengan Panjang kaki 3/4mm.

4. Operasi pengelasan titik resistansi listrik dilakukan pada dua lembar baja tebal
0,062in,menggunakan arus listrik sebesar 12.000A untuk durasi 0,23detik. Resistansi
listrik adalah 0,0001,dan maniklas-an(weldnugget)yang dihasilkan memiliki diameter
0,25in dan tebal 0,1in. Energilebur(unitmelting energy)untuk logam Um=155Btu/in3.
Berapa persen panas yang dihasilkan digunakan untuk melakukan pengelasan ,dan
berapa persen yang terserap oleh logam sekitarnya ?
Jawab:
Panas yang dihasilkan dalam operasi ini:

=2 =(12.000)2(0,0001)(0,23)=3312 −
=(3312)/1055Btu=3,14Btu

Volume dari manik las-an=0,14.(0,25)2 =0,00491

5.Sambungan Las Tee Join

Sambungan las tee terbentuk ketika dua anggota berpotongan pada


sudut 90 ° yang membuat ujung-ujungnya menyatu di tengah pelat besi atau komponen.
Sambungan Tee dianggap sebagai jenis pengelasan fillet, dan juga dapat dibuat saat pipa atau
tabung dilas ke pelat dasar. Perhatian ekstra diperlukan untuk memastikan penetrasi yang
efektif ke atap las.

Berbagai Variasi Tipe Sambungan las T Join


• Plug weld

• Fillet weld

• Bevel-groove weld

• Slot weld

• Flare-bevel-groove weld

• J-groove weld

• Melt-through weld

Lambungan Las Lap Joint

Sambungan pengelasan lap paling sering digunakan untuk menyatukan dua bagian dengan
ketebalan yang berbeda bersama-sama. Juga dianggap sebagai tipe fillet, pengelasan dapat
dilakukan pada satu atau kedua sisi. Sebuah Lap Joint dibentuk ketika 2 buah ditempatkan
dalam pola over lapping di atas satu sama lain.

Tipe Sambungan Variasi Lap Joint


• Slot weld

• Plug weld

• Bevel-groove weld

• Spot weld

• Flare-bevel-groove weld

• J-groove weld

Edge Joint (Sambungan Tepi)

Pengelasan tepi Sambungan sering diterapkan pada bagian lembaran


logam yang memiliki tepi berflensa atau ditempatkan di lokasi di mana pengelasan harus
dilakukan untuk menempel pada bagian yang berdekatan. Menjadi las tipe alur, Sambungan
Tepi, potongan-potongan diatur berdampingan dan dilas di tepi yang sama. Untuk aplikasi
yang lebih berat, logam pengisi ditambahkan untuk melelehkan atau memadukan tepi
sepenuhnya dan untuk memperkuat pelat.

Gaya Pengelasan Digunakan Untuk Membuat Sambungan Tepi:

• Bevel-groove weld

• Square-groove weld or butt weld

• J-groove weld

• V-groove weld

• Edge-flange weld

• U-groove weld

• Corner-flange weld

Corner Joint (Sambungan Ujung)

Menjadi salah satu las paling populer di industri lembaran logam,


sambungan las Sudut digunakan di tepi luar potongan. Lasan ini adalah jenis sambungan
yang bersatu pada sudut siku-siku antara dua bagian logam untuk membentuk L. Ini umum
terjadi pada konstruksi kotak, rangka kotak, dan fabrikasi serupa.

Gaya Pengelasan Digunakan Untuk Membuat Sambungan Sudut:


• Spot weld

• Fillet weld

• V-groove weld

• Square-groove weld or butt weld

• U-groove weld

• Bevel-groove weld

• Flare-V-groove weld

• J-groove weld

• Corner-flange weld.

• Edge weld

Jenis Sambungan Las Butt Joint


Menjadi metode yang diterima secara universal untuk memasang pipa
ke pipa itu sendiri, metode ini juga digunakan untuk katup, flensa, alat kelengkapan, dan
peralatan lainnya. Sambungan las butt Join juga dikenal sebagai las grove persegi.

Ini adalah pengelasan termudah dan mungkin paling umum yang pernah ada. Terdiri dari dua
buah datar yang berdampingan sejajar. Ini adalah opsi yang sangat terjangkau.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan yang
harus diperhatikan ketika merancang sambungan. Yang harus diperhatikan ketika
merancang/mendisain sambungan las :
1. Agar diantisipasi bahwa tegangan sisa dapat mempercepat retak rapuh, pilihlah
material yang memiliki sifat mampu las dan kekuatan takik yang baik, gunakan
disain yang mudah untuk dilas dan lakukan pengurangan tegangan
2. Untuk menghasilkan sambungan dengan deformasi kecil dan tegangan sisa
minimum, kurangi jumlah titik las dan jumlah endapan las
3. Minimalkan bending momen pada tiap-tiap daerah las
4. Hindari disain sambungan las dimana terjadi konsentrasi garis las, berdekatan satu
sama lain atau berpotongan satu sama lain
5. Untuk mencegah konsentrasi tegangan, hindari struktur yang terpotong/terputus,
perubahan tajam pada bentuk-bentuk tertentu, dan takik-takik
Jenis Kampuh Las

Jenis–jenis kampuh adalah sebagai berikut


1. Las I kampuh terbuka, pada kampuh ini terdapat celah antara plat yang akan
dilas. Lebar celah tergantung pada ketebalan plat. Kampuh ini kurang kuat
dibandingkan kampuh tertutup.
2. Kampuh V tunggal, kampuh ini lebih kuat dari pada kampuh persegi dan dapat
dipakai untuk menerima gaya tekan yang besar, serta lebih tahan terhadap kondisi
beban statis.
3. Kampuh V ganda, kampuh ini lebih kuat dari pada kampuh V tunggal, sangat
baik untuk kondisi beban statis maupun dinamis serta dapat menjaga perubahan
bentuk kelengkungan sekecil mungkin.
4. Kampuh V miring tunggal dan ganda, kampuh ini dipergunakan untuk
bebantekan yang besar. Kampuh ini lebih baik dari pada las persegi, tetapi tidak
lebih baik dari sambungan V.
5. Kampuh U tunggal, kampuh U tunggal dapat dibuat tertutup dan terbuka.
Kampuh ini lebih kuat menerima beban statis dan diperlukan untuk sambungan
berkualitas tinggi.
6. Kampuh U ganda, kampuh U ganda juga dibuat tertutup dan terbuka. Kampuh ini
lebih kuat menerima beban statis dan dinamis
7. Kampuh tumpang (overlap), kampuh ini sangat sederhana dan mudah, kampuh
ini diperlukan untuk menahan tekanan berat, maka pengelasan harus dikerjakan
pada kedua sisi permukaan.
8. Kampuh T, kampuh las T terdiri atas 5 jenis yaitu:
• Kampuh T dengan las siku. Kampuh T dengan las siku dapat digunakan
dengan tebal plat >12 mm.
• Kampuh T dengan alur V miring tunggal lebih kuat terhadap beban tekan yang
besar dibandingkan sambungan T dengan las rusuk.
• Kampuh T dengan alur V miring ganda. Kampuh ini lebih kuat dari
pada sambungan T dengan alur V miring tunggal.
• Kampuh T dengan alur J tunggal. Kampuh ini dipakai untuk beban tekan yang
lebih besar dari pada las rusuk, tetapi tidak untuk mengganti sambungan
dengan las T dengan alur V miring ganda.
• Kampuh T dengan alur J ganda. Dipakai untuk menahan beban kejut
dengan ketebalan plat >30 mm.
9. Kampuh sudut, kampuh sudut dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
• Kampuh sudut rapat. Kampuh ini banyak dijumpai pada konstruksi–
konstruksi dengan bahan plat tipis kurang lebih 3 mm.
• Kampuh sudut setengah terbuka. Kampuh ini lebih tahan dibandingkan ikatan
rapat, tetapi tidak disarankan untuk menerima gaya bending.
• Kampuh sudut terbuka. Ketebalan plat 6–25 mm memungkinkan dengan cara
seperti ini. Perembesan bahan pengisian pada plat–plat yang disambung juga
mudah dicapai.
10. Kampuh tepi kampuh ini hanya cocok untuk tebal kurang dari 3 mm. Perembesanyang
sempurna tidak mungkin dapat dicapai Kampuh ini hanya digunakan untuk menahan beban
kecil dan tidak digunakan untuk tegangan yang besar.

Variasi Jenis Sambungan las dengan Butt Joint:

• Bevel-groove butt weld

• Square-groove butt weld

• V-groove butt weld

• U-groove butt weld

• J-groove butt weld

• Flare-bevel-groove butt weld

• Flare-V-groove butt weld


6. fungsi inti elektroda dan salutan elektroda

1. Bagian Inti Elektroda, Yang Berfungsi:

• Sebagai penghantar arus listrik dari tang elektroda ke busur yang terbentuk,
setelah bersentuhan dengan benda kerja.
• Sebagai bahan tambah
Sedangkan untuk bahan, inti elektroda dibuat dari logam ferro dan non ferro, seperti baja
karbon, baja paduan, aluminium, kuningan dan lain-lain.

2. Bagian Salutan Elektroda, Yang Berfungsi:

• Untuk memberikan gas pelindung pada logam yang dilas, melindungi


kontaminasi udara pada waktu logam dalam keadaan cair.
• Membentuk lapisan terak, yang melapisi hasil pengelasan dari oksidasi udara
selama proses pendinginan.
• Mencegah proses pendinginan agar tidak terlalu cepat.
• Memudahkan penyalaan.
• Mengontrol stabilitas busur.

Kode elektroda E8018-B

E = Elektroda
Angka 80 = kekuatan Tarik 80.000psi
Angka 1= dapat digunakan semua posisi (datar,horisontal,vertikal danoverhead)
Angka 8= penetrasi las sedang,daya AC/DC,kandungan selaputnya serbukbesi 25%-
40%,hydrogen rendah.
B = ditambahkan unsur chromiummolybdenum

Anda mungkin juga menyukai