Akibat dari cacat las ini adalah kemungkinan bocor sangat tinggi di lokasi cacat.
Cara penanggulangannya yakni cacat digouging hingga akar las , kemudian diisi
las sesuai WPS Repair.
5. SURFACE COLD LAP
7. SURFACE UNDERFILL
Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :
1. Suhu metal terlalu rendah.
2. Amper capping terlalu rendah.
3. Sisi kampuh kotor
4. Ayunan tidak sempurna
5. High Low ( penyetelan tinggi rendah )
Jenis cacat ini dapat terjadi baik pada logam las (weld metal), daerah
pengaruh panas (HAZ) atau pada daerah logam dasar (parent metal). Cacat las
yang sangat sering terjadi adalah retak las. Retak las di bagi menjadi dua kategori
yaitu retak panas dan retak dingin.
-
Retak panas adalah retak yang terjadi pada suhu diatas 500 oC. Retak panas
dibagi menjadi dua kelas yaitu :
1. Retak karena pembebasan tegangan pada daerah pengaruh panas yang terjadi
pada suhu 500oC - 700oC
2. Retak yang terjadi pada suhu diatas 900oC yang terjadi pada peristiwa
pembekuan logam las. Retak panas sering teriadi pada logam las karena
pembekuan, biasanya berbentuk kawah dan retak memanjang. Retak panas ini
terjadi karena pembebasan tegangan pada daerah kaki didalam daerah pengaruh
panas.
Keretakkan las yang lain adalah retak sepanjang rigi-rigi las-an retak
disamping las dan retak memanjang diluar rigi-rigi las-an. Akan tetapi penyebab
umum pada semua jenis keretakan las ini adalah :
1. Benda kerja yang di-las terlalu kaku.
2. Pilihan jenis elektroda yang tidak tepat atau salah.
3. Benda kerja terbuat dari baja ber-karbon tinggi.
4. Penyebaran panas pada bagian-bagian yang di las tidak seimbang.
5. Pendinginan setelah pengelasan yang terlalu cepat.
Retak dingin adalah retak yang terjadi pada daerah las pada suhu kurang
lebih 300oC. Retak dingin didaerah HAZ biasanya terjadi antara beberapa menit
sampai 48 jam sesudah pengelasan. Retak dingin ini disebabkan oleh :.
1. Struktur daerah pangaruh Panas.
2. Tegangan.
3. Hidrogen difusi didaerah las.
-http://shayungrat.blogspot.com/2011/07/macam-macam-cacat-pada-proses.html
Jakarta 1990.