Anda di halaman 1dari 12

MACAM-MACAM CACAT LAS (weld defect)

1. SPATTERS / PERCIKAN LAS

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Lingkungan yang basah atau lembab
2. Elektroda lembab
3. Angin masuk ke kolam las
4. Busur terlalu panjang
5. Arus Capping terlalu tinggi
6. Salah jenis arus
7. Salah jenis polaritas
8. Lapisan Galvaniiza belum digerinda
Akibat dari cacat las ini adalah buruk rupa dan mengawali karat
permukaan. Cara penanggulangannya yakni cukup dengan dichip / pahat saja atau
dikikir kasar, namun tidak boleh digerinda karena akan memakan permukaan base
metalnya.
2. POROSITY / GELEMBUNG GAS

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Lingkungan Basah atau lembab
2. Elektroda lembab
3. Amper Capping terlalu tinggi
4. Timbul gas sewatu pengelasan
5. Lapisan Galvanize digerinda
6. Masuk udara ke dealam kolam las
7.Kampuh kotor
Akibat dari cacat las ini adalah :
1. Tampak jelek
2. Melemahkan sambungan
3. Mengawali karat permukaan
Cara penanggulangannya yakni Gerinda atau gouging hingga cacat hilang
dan las ulang sesuai ketentuan WPS Repair.

3. SURFACE CONCAVITY / LAJUR CEKUNG


Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :
1. Sudut bukaan kampuh terlalu besar
2. Elektroda terlalu kecil
3. Amper Capping tinggi
4. Lajur Capping belum selesai
5.Speed Capping terlalu tinggi
Akibat dari cacat las ini adalah :
1. Melemahkan sambungan
2. Mengawali karat permukaan
3. Timbul Displasment Stress ( tegangan geser ) yang berpotensi menimbulkan
retak.
Cara penanggulangannya yakni langsung selesaikan lajur Capping sesuai
WPS Asli.

4. PIN HOLE / LUBANG JARUM

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :

1. Terbentuk gas selama pengelasan seperti : CO2, CO, NO2, SO2


2. Udara merasuk kedalam kolam las.

Akibat dari cacat las ini adalah kemungkinan bocor sangat tinggi di lokasi cacat.
Cara penanggulangannya yakni cacat digouging hingga akar las , kemudian diisi
las sesuai WPS Repair.
5. SURFACE COLD LAP

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Suhu metal rendah.
2. Amper capping rendah.
3. Ayunan ( sway ) tidak tetap
4. Permukaan bahan kotor.
Akibat dari cacat las ini adalah :
1. Terjadi incomplete fusion ( fusi tidak sempurna ) yang berpotensi retak.
2. Timbul kecurigaan bahwa seluruh lajur las dilaksanakan dengan amper rendah
sehingga dapat meng akibatkan fusi antar bahan dasar dengan bahan las atau
antar lajur tidak sempurna.
Cara penanggulangannya yakni :
1. Jika kecurigaan tidak terbukti , maka cold lap cukup digerinda saja drhing gs
sisi jalur uniform.
2. Jika kecurigaan terbukti maka seluruh jalur yang bermasalah dibongkar,
dikampuh ulang dan dilas kembali sesuai WPS Asli. Juru las yang bermasalah
diganti dengan yang lebih qualified ( baik ).
6. SURFACE UNDERCUT

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Suhu metal terlalu tinggi.
2. Amper capping tinggi.
3. Speed capping terlalu rendah.

Akibat dari cacat las ini adalah :


1. Melemahkan sambungan .
2. Menghawali karat permukaan
3. Menimbulkan tegangan geser ( Displacement Stress ) yang berpotensi retak

Cara penanggulangannya yakni cukup membersihkannya dengan wire


brush ( sikat kawat dan mengisinya dengan stringer ( pengelasan lajur tunggal
tanpa digoyang ) sesuai WPS Repair .

7. SURFACE UNDERFILL
Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :
1. Suhu metal terlalu rendah.
2. Amper capping terlalu rendah.
3. Sisi kampuh kotor
4. Ayunan tidak sempurna
5. High Low ( penyetelan tinggi rendah )

Akibat dari cacat las ini adalah :


1. Timbul takik ( notch ) yang berpotensi retak
2. Melemahkan sambungan.
3. Mengawali karat permukaan.

Cara penanggulangannya yakni gerinda takiknya hingga sisa slag hilang,


dan diisi stringer sesuai WPS Repair.

8. SURFACE CRACK / RETAK

Jenis cacat ini dapat terjadi baik pada logam las (weld metal), daerah
pengaruh panas (HAZ) atau pada daerah logam dasar (parent metal). Cacat las
yang sangat sering terjadi adalah retak las. Retak las di bagi menjadi dua kategori
yaitu retak panas dan retak dingin.
-
Retak panas adalah retak yang terjadi pada suhu diatas 500 oC. Retak panas
dibagi menjadi dua kelas yaitu :
1. Retak karena pembebasan tegangan pada daerah pengaruh panas yang terjadi
pada suhu 500oC - 700oC
2. Retak yang terjadi pada suhu diatas 900oC yang terjadi pada peristiwa
pembekuan logam las. Retak panas sering teriadi pada logam las karena
pembekuan, biasanya berbentuk kawah dan retak memanjang. Retak panas ini
terjadi karena pembebasan tegangan pada daerah kaki didalam daerah pengaruh
panas.

Retak ini biasanya terjadi pada waktu logam mendingin setelah


pembekuan dan terjadi karena adanya tegangan yang timbul, yang disebabkan
oleh penyusutan dan sifat baja yang ketangguhannya turun pada suhu dibawah
suhu pembekuan.

Keretakkan las yang lain adalah retak sepanjang rigi-rigi las-an retak
disamping las dan retak memanjang diluar rigi-rigi las-an. Akan tetapi penyebab
umum pada semua jenis keretakan las ini adalah :
1. Benda kerja yang di-las terlalu kaku.
2. Pilihan jenis elektroda yang tidak tepat atau salah.
3. Benda kerja terbuat dari baja ber-karbon tinggi.
4. Penyebaran panas pada bagian-bagian yang di las tidak seimbang.
5. Pendinginan setelah pengelasan yang terlalu cepat.

Retak dingin adalah retak yang terjadi pada daerah las pada suhu kurang
lebih 300oC. Retak dingin didaerah HAZ biasanya terjadi antara beberapa menit
sampai 48 jam sesudah pengelasan. Retak dingin ini disebabkan oleh :.
1. Struktur daerah pangaruh Panas.
2. Tegangan.
3. Hidrogen difusi didaerah las.

9. EXCESSIVE REINFORCEMENT ( JALUR LAS TERLALU


MENONJOL )

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Suhu metal rendah
2. Amper capping rendah
3. Speed capping rendah
4. Suhu lingkungan dingin
5. Busur terlalu pendek

Akibat dari cacat las ini adalah :


1. Timbul kecurigaan bahwa seluruh lajur dilas dengan amper rendah
2. Mungkin kondisi internal jalur las cukup baik namun perlu di selidiki lebih
lanjut.

Cara penanggulangannya yakni:


1. Diadakan pengujian NDT baik dengan RT maupun UT ( straight atau angle
probe ). jika hasilnya membuktikan bahwa kecurigaan benar , maka seluruh jalur
yang bermasalah dibongkar dan dikampuh, distel dan dilas sesuai WPS Asli. juru
las diganti yang qualified.
2. Jika hasil uji ndt menunjukkan kondisi internal jalur las baik , maka jalur
menonjol cukup digerinda hingga uniform dan sesuai standard .

10. STOP START ( SALAH PENGGANTIAN ELEKTRODA )

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Tonjolan berulang disebabkan oleh penggantian elektroda terlalu mundur
sehingga terjadi overlapping yang menonjol.
2. Bagian yang kosong tanpa capping secara berulang disebabkan oleh
penggantian elektroda yang terlalu maju.

Akibat dari cacat las ini adalah :


1. Yang menonjol tampak buruk dan tidak efisien.
2. Yang kosong menimbulkan notch yang berpotensi retak .

Cara penanggulangannya yakni :


1. Yang menonjol cukup digerinda kebentuk standard.
2. Yang kosong harus digerinda hingga sisa slag hilang, kemudian didisi las sesuai
WPS Repair .

11. WIDE BEAD

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Wide Bead yang bukan hasil manipulasi mutu :
a) Suhu metal relatif dingin
b) Ayunan terlalu melebar
c) Juru las tidak qualified.
2. Wide bead hasil manipulasi mutu.
a) Gap sangat lebar
b) Juru las dipaksa untuk mensiasatinya .
c) Gap disumpal dengan benda asing .

Akibat dari cacat las ini adalah :


1. Untuk Wide Bead yang bukan manipulasi mutu :
A) surface cold Lap kanan kiri Sisi las.
2. Untuk wide bead hasil manipulasi mutu :
A) Fatal, bahan dasar harus diganti.

Cara penanggulangannya yakni :


1. Gerinda cold lap sehingga lebar jalur las wajar.
2. Bahan induk ( base marial harus diganti baru ( jika ada ) , distel dan dilas ulang
sesuai WPS Asli. Seluruh welding crew direject dan diganti ( karena telah
memanipula si mutu secara kriminal ( tidak bertanggung jawab ).

12. HIGH LOW ( TINGGI RENDAH )

Cacat las ini biasanya terjadi karena beberapa hal :


1. Salah penyetean
2. Beda Tebal
Akibat dari cacat las ini adalah :
1. Mengawali erosi abrasi .
2. Menghasilkan tegangan geser yang berpotensi retak.

Cara penanggulangannya yakni bagian yang menonjol diserong 1 : 3 ( ASME VIII


)1 ; 2.5 ( ANSI B31.3 )
13. PENEMBUSAN KURANG BAIK
Selain retak, cacat las yang juga sering terjadi, adalah penembusan las yang
kurang dan jelek. Jika penembusan pengelasan kurang maka akibat yang timbul
pada konstruksi adalah kekuatan konstruksi yang kurang kokoh karena
penembusan yang kurang. Karena kurang penembusan inilah maka
penyambungan tidak sempurna. Penyebab dari penembusan yang kurang ini
antara lain :
o Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi.
o Arus terlalu rendah.
o Diameter elektroda yang terlalu besar atau terlalu kecil.
o Benda kerja terlalu kotor.
o Persiapan kampuh atau sudut kampuh tidak baik.
o Busur las yang terlalu panjang
Daftar rujukan

-http://shayungrat.blogspot.com/2011/07/macam-macam-cacat-pada-proses.html

-Harsono Wiryosumarto , Prof.Dr. Ir,dan Toshie Okumura,Prof.Dr.

Teknologi Pengelasan Logam, Jakarta 2000.

-Senji Ohyabu dan Yoshikazu Kubokawa, Politeknik Pusat Chiba ,

Welding Textbook , Lembaga Pelatihan Luar Negeri (OVTA ), Chiba

261-0021 Jepang 1990.

-R. L. Soehita, Penggunaan Las dalam Konstruksi Bangunan Kapal,

Jakarta 1990.

Anda mungkin juga menyukai