Sayekto,ST MSi

Di dalam inspeksi seorang Inspektur NDT harus

mengetahui macam-macam cacat logam yang
terjadi akibat dari proses pengerjaan.

Misalnya :
Rolling, Forging, Casting, Welding dsb.
Sehingga dapat memudahkan pengerjaan
peralatan yang tepat untuk mendeteksi cacat-
cacat tersebut.
 Sifat tampak
 Bentuk dan Ukuran
 Sifat mekanik
 Komposisi kimia
 Kemulusan sambungan las dan kemulusan
material
 Dimension defects (Cacat – cacat
ukuran/bentuk)
 Struktural discontinuities
 Defective properties mechanichal and chemical
1. Demension defects
 Ukuran diluar toleransi yang ditentukan
 Bentuk yang tidak sesuai dengan ketentuan

2. Structural discontinuities
 Cacat yang terjadi disebabkan oleh proses rolling,
porging.
 Cacat yang terjadi disebabkan oleh proses penuangan
logam
 Cacat yang terjadi disebabkan oleh proses pengelasan
3. Defects properties mechanichal and
chemical
 Kuat tarik, batas ulur, regang (elongation), ketangguhan lebih
rendah dari spesifikasi minimum material, maka dapat
dinyatakan menjadi defective properties mechanical.
 Komposisi kimia dari suatu material lebih rendah dari
spesifikasi minimum, maka dapat dinyatakan sebagai
defective properties chemical.
Berdasarkan pada lokasi, maka cacat dikenal ada 2
jenis yaitu :

 Cacat pada permukaan logam

 Cacat pada bagian dalam logam

Pengelasan adalah proses penyambungan dua
buah logam atau lebih dengan menggunakan
sumber panas dari busur api atau semburan api
gas, sehingga logam yang disambung mencair
bersama-sama logam pengisi atau tanpa logam
pengisi menjadi fusi (padu).
1. Retak (Crack)
Retak adalah cacat ketidak paduan linier yang disebabkan
ketidak paduan fracture dari logam las selama pengelasan
atau sesudah pengelasan
 Retak Dingin (Cold Cracking)
Retak yang terjadi didaerah las (HAZ dan Las) pada suhu
dibawah transpormasi martensit (MS) kira-kira dibawah
temperature 3000 C.
Retak pada HAZ terdiri dari :
RETAK YANG TERJADI PADA SUHU DIBAWAH
SUHU TRANSFOERMASI MARTENSIT ( ± 300 °
C ) ADALAH YANG TERJADI PADA LOGAM
LAS DAN PADA HAZ ).

RETAK INI TERJADI BEBERAPA SAAT HINGGA

48 JAM SETELAH PENGELASAN SELESAI .

JENIS RETAK DINGIN ADALAH RETAK NOTCH

( TAKIK ) , RETAK BAWAH KAMPUH , RETAK
MEMANJANG ( LOGITUDINAL ) DAN RETAK
MELINTANG ( TRANSVERSAL ) .

SEMAKIN TINGGI C eq. SEMAKIN MUDAH

TERJADI RETAK DINGIN

C eq = C + Mn/6 + Si/24 + Cr/5 + Ni/40 +

Mo/4
+ V/14 % ATAU
C eq = C + Mn/6 + Cr + Mo + V + Ni + Cu
5 15
Ce HARUS ≤ 0,41 % .
SEBAB LAIN DARI RETAK DINGIN ADALAH :
1. PENDINGINAN CEPAT ( QUENCHING )
2. KANDINGAN CARBON YANG TERLALU TINGGI ( > 0,41 % )
3. DIFUSI HIDROGEN KEDALAM KOLAM LAS ( TINGKAT PENYERAPAN
HIDROGEN TERGANTUNG SUHU )
4. ATOM H MASUK KEDALAM H.A.Z. SEWAKTU PEMBEKUAN DAN
MENGAKIBATKAN PENGGETASAN ( EMBRITTLEMENT )
5. TEGANGAN SISA ( RESIDUAL STRESS ) YANG DIPENGARUHI OLEH
DESAIN SAMBUNGAN ( KONFIGURASI PASANGAN / RAKITAN ) DAN
PROSES LAS .
6. ASPEK PENGERJAAN LAS: AMPER RENDAH, KECEPATAN
PENGELASAN TINGGI, KAMPUH TERCEMAR, ELEKTRODA LEMBAB,
TANPA PEMANASAN AWAL ( LOGAM TERLALU DINGIN )
7. MASUKAN PANAS KURANG
8. DESAIN SAMBUNGAN TIDAK SESUAI
a. Retak Bawah Manik Las
(Under Bead Crack)

b. Retak Akar Las (Root Crack)

c. Retak Kaki (Toe Crack)

d. Retak Tumit
Retak pada las terdiri dari :
 Retak memanjang

LONGITUDINAL

C
 Retak melintang

TRANSVERSAL
RETAK PANAS TERJADI KARENA :
. PEMBEBASAN TEGANGAN PADA DAERAH HAZ PADA
SUHU 550°C ~ 700 °C.
. PEMBEKUAN LOGAM PADA SUHU 900°C
. PEMBEBASAN TEGANGAN DI DAERAH TERIM-
BAS PANAS
. KANDUNGAN FERRITE PADA STAINLESS STEEL
DIBAWAH 5% ATAU DIATAS 12 % SETELAH
PENGELASAN .
. PERTUMBUHAN KRISTAL DIDAERAH FUSI
. TERDAPAT UNSUR BELERANG DALAM BAJA
. KANDUNGAN LOGAM PADUAN YANG TINGGI
. PENGELASAN BERLEBIHAN .
. TEGANGAN TERMAL TERLALU TINGGI
. PEMANASAN AWAL TIDAK DILAKUKAN ATAU
SANGAT KURANG .
. KONFIGURASI PASANGAN YANG BURUK
. MASUKAN PANAS TIDAK SEIMBANG .
. FeS TERBENTUK DIBATAS BUTIR , DLL.
2. Inklusi Tembaga (Copper Inclusion)
Cacat yang di sebabkan tertinggalnya tembaga pada las

3. Pipa Kawah (Crater Pipe)

Cacat dipresi karena mengkerutnya logam las pada akhir perjalanan
proses pengelasan dimana panas dari logam las berkurang, dapat juga
disebut Crater Crack.
4. Rongga Memanjang (Elongited Cavities)
Rongga yang terjadi pada akar las, disebabkan kondisi pembakaran
yang tidak stabil, dapat juga disebut Hollow Bead

5. Penetrasi las yang berlebihan (Exceesive Penetration

Bead)
Cacat yang disebabkan karena penetrasi bahan las
dibagian kaki las, sehingga terlihat kelebihan lasnya
menonjol pada bagian bawah.
6. Penghalusan yang berlebihan (Excessive Dressing)
Cacat yang disebabkan karena pekerjaan penghalusan terakhir
sebagian logam berkurang dari permukaan las atau logam induk
(Parent Metal)

7. Keropos Gas (Gas Pore)

Cacat ronga yang berdiameter < 1/16” disebabkan
karena terkurungnya gas pada proses pembekuan
dari cairan las. Apabila <1/16” disebut “Lubang
tiup” (Blow Hole)
8. Bekas Gerinda (Grinding Mark)
Cacat cekungan pada permukaan yang disebabkan karena
terkikisnya permukaan las oleh batu gerinda pada pengelasan.

9. Bekas Palu (Hammer Mark)

Cacat yang disebabkan karena pukulan palu yang
berlebihan sehingga cekungan pada bahan las.
10. Inklusi Terak terpisah (Isolated Slag Inclusion)
Cacat yang disebabkan tertinggal slag yang bentuknya tidak teratur
dan tempatnya disembarang bagian las.

11. Inklusi Terak Memanjang ( Elongated Slag

Inclusion )
Cacat yang disebabkan tertinggalnya slag
memanjang biasanya pada sambungan las
arahnya hampir sejajar dengan sumbu las.
12. Cekungan ketidak sempurnaan pengisian (Incomplete Filled
Groove)

Cacat cekunagn yang letaknya di kiri kanan pada permukaan las.

Cacat ini disebabkan ketidak sempurnaan pengisian bahan las pada
permukaan las, adanya cekungan tersebut pada bagian tengah dari
las.
13. Penetrasi kaki las tidak sempurna (Incomplete Root
Penetration)
Suatu cacat yang disebabkan karena ketidak sempurnaan
pengisiaan logam las pada sambungan kaki las (Weld Root)
14. Kurang berfusi (Lack of Fusion)

Cacat yang disebabkan kurang bersatunya bagian las yang satu

terhadap yang lain atau logam induk (Pembakaran tidak sempurna).
 Antara logam las dengan logam las
 Antara logam las dengan logam induk
15. Fusi Kurang sempurna (Incomplete Root Fusion)
Cacat yang disebabkan kurang bersatunya bagian las terhadap
logam induk pada bagian akar atau muka dari sambungan.

16. Inklusi Membujur (Linear Inclusion, Slag Line)

Cacat yang disebabkan karena tertinggalnya slag
atau metal lain pada las yang membujr sejajar
dengan sumbu las, adakalanya panjang berurutan
sejajar dan berjejer dikedua sisi las dan biasanya
disebut rel kereta (Train Line).
17. Inklusi Oxida (Oxida Inclusion)
Cacat yang disebabkan karena tertangkapnya oxide logam atau non
logam pada proeses pengelasan berjalan.
1. Keropos membujur (Linier porosity)
Cacat keropos yang membujur sejajar sumbu las biasanya disertai
dengan lack of fusion.

2. Keropos terkumpul (Localised porosity)

Cacat keropos yang terkumpul pada bagia kecil dari las, dapat juga
disebut cluster porosity.

3. Keropos seragam (Uniform porosity)

Cacat keropos yang distribusinya seragam dengan daerah las.
19. Cekungan Kaki Las (Root Concavity)
Cacat cekunagn yang terjadi pada kaki las.

20. Celah mengkerut ( Srinkace Groove)

Cacat cekunagn permukaan bawah dari bagian las yang
disebabkan mengkerutmya sepanjang sisi las.
21. Tanda Alat (Tool Mark, Chipping Mark)
Cacat yang yang disebabkan perlakuan alat yang berlebihan pada
permukaan las sehingga berbekas, misalnya perlakuan pada tajam yang
berlebihan

22.Inklusi Tungsten (Tungsten Inclusion)

Cacat yang disebabkan tertinggalnya logam tungsten pad alas.
23.Takik (Undercut)
Cacat yang merupakan karena logam induk termakan pada waktu
proses oengelasan pada kaki pinggiran logam induk, disebabkan
pemakaian arus yang terlalu besar.
24.Lubang Cacing (Worm Mole)
Cacat yang berbentuk rongga memenjang/tabung disebabkan karena
tertangkapnya gas pada proses pengelasan.
25. Pembakaran yang menembus (Burn Trough)
Cacat pada bagian akar las dimana penetrasi yang berlebihan telah
menyebabkan logam las yang masih mencair tertiup.
26. Kekurangan tojolan las (Lack of
Reinforcement)
Cacat yang disebabkan kekuranagn lapisan las pada bagian tengah
manic las muka yaitu lebih rendah dari permukaan logam induk
(Base metal).
27. Tonjolan Las berlebihan (Excessive
Reinforcement)
Lapisan las yang berlebihan pada bagian las muka.
28. Lebar Las yang berlebihan (Over Lapping)
Melebarnya logam las pada bagian akar las, muka las, tunit las pada
fusi.
29. Manik Las yang tidak beraturan (Irregular Bead)
Tidak teraturnya manik las pada bagian penutup las (Cover Pass).
30. Distorsi/Deformasi
Perubahan bentuk benda kerja setelah dilas

SEWAKTU PANAS SEWAKTU DINGIN

 POROSITY ( GELEMBUNG GAS )

SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. LINGKUNGAN BASAH 1. TAMPAK JELEK 1. GERINDA ATAU GOUGING

ATAU LEMBAB 2. MELEMAHKAN SAMBUNG HINGGA CACAT HILANG , DAN
2. ELEKTRODA LEMBAB AN. LAS ULANG SESUAI WPS RE
3. AMPER CAPPING TER 3. MENGAWALI KARAT PER PAIR.
LALU TINGGI MUKAAN.
4. TIMBUL GAS SEWAK
TU PENGELASAN
5. LAPISAN GALVANIZE
BELUM DIGERINDA
6. UDARA MERASUK KE
DALAM KOLAM LAS
7. KAMPUH KOTOR

KRITERIA PENOLAKAN SESUAI API 1104 :

1. SECARA INDIVIDUAL MELEBIHI 1/8 “ ATAU 25 % TEBAL NOMINAL .
2. DISTRIBUSINYA MELEBIHI KETENTUAN API 1104 GAMBAR 15 DAN 16.
3. UNTUK POROSITY BERKELOMPOK ( CLUSTER ) BERDIAMETER MELEBIHI 1/2 “ , JUMLAH PANJANG CLUSTER DALAM 12 “
LAS MELEBIHI 1/2 “ .
 INCOMPLETE PENETRATION

SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. GAP TERLALU SEMPIT 1. TIMBUL NOTCH YANG 1. GOUGING SAMPAI KEAKAR
2. AMPER ROOT RENDAH BERPOTENSI RETAK DILOKASI CACAT , DAN DI
3. MESIN LAS TIDAK DIKALI 2. MENIMBULKAN SCC. LAS ULANG SESUAI WPS
BRASI 3. MELEMAHKAN SAMBU REPAIR.
4. POSISI ELEKTRODA NAIK NGAN
TURUN 4. MENGAWALI EROSI
5. GAP KOTOR ABRASI

KRITERIA PENOLAKAN SESUAI API 1104 : 1. INDIVIDUAL > 1 “ , 2. JUMLAH PANJANG DIDALAM 12 “ LAS > 1 “ , JUMLAH
PANJANG DALAM LAS 12 “ PANJANG LAS > 8% PANJANG LAS TSB.
JIKA IP AKIBAT HIGH LOW : 1. JIKA SISI SATU AKAR TERBUKA > 2” ( INDIVIDUAL ) , 2. DALAM 12” PANJANG LAS , JUMLAH
PANJANG > 3” .
KRITERIA PENERIMAAN SESUAI ANSI B 31.3 : 1. INDIVIDUAL ≤ 1 mm ( 1/32 “ ) DAN ≤ 0.2 X
TEBAL NOMINAL LAS . 2. JUMLAH PANJANG DIDALAM LAS SEPANJANG 6 “ ≤ 38 mm ( 1 ½ “ )
 BEBERAPA CONTOH
DEFORMASI AKIBAT PANAS
LAS

SEWAKTU SEWAKTU
PANAS DINGIN

SEWAKTU SEWAKTU
PANAS DINGIN

SEWAKTU SEWAKTU
PANAS DINGIN
 SURFACE UNDERCUT

SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. SUHU METAL TERLA 1. MELEMAHKAN SAMBU 1. CUKUP MEMBERSIHKANNYA
LU TINGGI. NGAN . DENGAN WIRE BRUSH ( SIKAT
2. AMPER CAPPING TING 2. MENGHAWALI KARAT KAWAT DAN MENGISINYA DE
GI. PERMUKAAN NGAN STRINGER ( PENGELA
3. SPEED CAPPING TER 3. MENIMBULKAN TEGANG SAN LAJUR TUNGGAL TANPA
LALU RENDAH. AN GESER ( DISPLACE DIGOYANG ) SESUAI WPS RE
MENT STRESS ) YANG PAIR .
BERPOTENSI RETAK

KRITERIA PENOLAKAN SESUAI API 1104 :

1. KEDALAMAN MELEBIHI 1/32 “ ATAU LEBIH DARI 12 ½ % TEBAL NOMINAL BAHAN .
2. KEDALAMAN LEBIH DARI 1/64” HINGGA 1/32 “ ATAU MELEBIHI 6% HINGGA 12 ½ % TEBAL NOMINAL
3. PANJANG LEBIH DARI 2 “ DALAM 12 “ LAS ATAU LEBIH DARI 1/6 PANJANG LAS.
4. ROOT UNDER CUT NEKEBIHI 2” DALAM 12 “ ROOT ATAU MELEBIHI 1/4 PANJANG ROOT .
 INCOMPLETE PENETRATION

SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. GAP TERLALU SEMPIT
2. AMPER ROOT RENDAH
3. MESIN LAS TIDAK DIKALI
BRASI
4. POSISI ELEKTRODA NAIK
TURUN
5. GAP KOTOR
1. TIMBUL NOTCH YANG 1. GOUGING SAMPAI KEAKAR
BERPOTENSI RETAK DILOKASI CACAT , DAN DI
2. MENIMBULKAN SCC. LAS ULANG SESUAI WPS
3. MELEMAHKAN SAMBU REPAIR.
NGAN
4. MENGAWALI EROSI
ABRASI

KRITERIA PENOLAKAN SESUAI API 1104 : 1. INDIVIDUAL > 1 “ , 2. JUMLAH PANJANG DIDALAM 12 “ LAS > 1 “ ,
JUMLAH PANJANG DALAM LAS 12 “ PANJANG LAS > 8% PANJANG LAS TSB.
JIKA IP AKIBAT HIGH LOW : 1. JIKA SISI SATU AKAR TERBUKA > 2” ( INDIVIDUAL ) , 2. DALAM 12” PANJANG LAS ,
JUMLAH PANJANG > 3” .
KRITERIA PENERIMAAN SESUAI ANSI B 31.3 : 1. INDIVIDUAL ≤ 1 mm ( 1/32 “ ) DAN ≤ 0.2 X
TEBAL NOMINAL LAS . 2. JUMLAH PANJANG DIDALAM LAS SEPANJANG 6 “ ≤ 38 mm ( 1 ½ “ )
 SURFACE CRACK ( RETAK )

TRANSVERSAL

LONGITUDINAL

A
C
E F B
C
B
G D

SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. TAKIK / NOTCH
2. TEGANGAN ( STRESS )
3. C equivalent < 0.41 %
4. PENGHILANGAN TEGANGAN
( STRESS RELIEF ).
5. MARTENSIT DI H.A.Z
6. PERTUMBUHAN KRISTAL
( CRYSTAL GROWTH )
7. KANDUNGAN FERRITE < 5%
DAN > 12 % ( UNTUK STAIN
LESS STEEL )
8. KETIDAK SESUAIAN MATE
RIAL ( REHEAT CRACK )
9. STRESS CORROSION
CRACKING ( S.C.C ) ,Cl2 , S,
H2 , CAUSTIC
10. SHRINKAGE ( PENGKERUTAN )
1. FATAL 1. DIADAKAN ANALISA KEGAGA
LAN ( FAILURE ANALYSIS ) UN
TUK MENGETAHUI PENYEBAB
RETAK SECARA AKURAT.
2. JIKA RETAK BERADA DIDALAM
JALUR LAS , DIGAOUGING , DI
KAMPUH ULANG . DISTEL DAN
DILAS SESUAI WPS REPAIR ( DI
SESUAIKAN DENGAN HASIL
F.A )
3. JIKA RETAK KELUAR KAMPUH ,
MAKA SELURUH MATERIAL
( BASE METAL ) DIGANTI BARU ,
WELD REPAIR DISESUAIKAN
DENGAN HASIL F.A.

KRITERIA PENOLAKAN SESUAI API 1104 :

1. RETAK BINTANG DIANGGAP TIDAK BERBAHAYA KECUALI APABILA MELEBIHI 5/32 “ PANJANG.
2. JENIS RETAK LAINNYA SEMUANYA DITOLAK.
POROSITY

GENERAL FINE / HALUS MERATA GENERAL LARGE / BESAR MERATA

ASSORTED / CAMPURAN CLUSTER / BERKELOMPOK

ISOLATED POROSITY ALIGNED POROSITY

HOLLOW BEAD CLUSTERED WORM HOLES

 SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. TERBENTUK GAS SEWAK 1. MELEMAHKAN SAMBU 1. GERINDA ATAU GOUGING

TU PENGELASAN ( CO, CO2 NGAN SAMPAI CACAT HILANG
H2 , S02 , NO , NO2 ) 2. JIKA MELEBIHI BATAS 2. LAS KEMBALI SESUI WPS
2. LINGKUNGAN PENGELA YANG DIIJINKAN , DITO REPAIR.
SAN BASAH / LEMBAB. LAK.
3. ELEKTRODA LEMBAB
4. AMPER CAPPING TERLALU
TINGGI.
5. LAPISAN GALVANIZE BE
LUM DIBUANG SEBELUM
DILAS.
6. UDARA MERASUK KEDA
LAM KOLAM LAS
7. SALAH JENIS ARUS
8. SALAH JENIS POLARITAS
8. KAMPUH KOTOR

KRITERIA PENOLAKAN SESUAI API 1104 :

1) SECARA INDIVIDUAL MELEBIHI 1/8 “ ATAU 25% TEBAL NOMINAL PIPA .
2) DISTRIBUSINYA MELEBIHI KETENTUAN API 1104 GAMBAR 15 DAN 16.
3) CLUSTER POROSITY TERJADI PADA CAPPING DENGAN DIAMETER > ½ “.
4) MENGANDUNG GAS POCKET DIDALAMNYA YANG BERUKURAN > 1/8”.

KRITERIA PENERIMAAN INDIKASI PADA RADIOGRAFI YANG DIBULATKAN SESUAI ASME VIII. : SECARA RINCI DAPAT DILIHAT
PADA APPENDIX 4 , ASME VIII .
 HEAVY METAL INCLUSION ( TUNGSTEN ).

SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. TUNGSTEN ELECTRODE 1. SECARA STRUKTURAL 1. TIDAK PERLU KECUALI
GTAW BERPOLARITAS TER TIDAK BERPENGARUH UNTUK PENGELASAN DA
BALIK KARENA DIPERLAKU LAM PENGELASAN BOI
2. TUNGSTEN ELECTRODE KAN SEBAGAI HALNYA LER YANG TIDAK BOLEH
TERCELUP KEDALAM KO SLAG INCLUSION . ADA CACAT SEDIKITPUN.
LAM LAS.

KRITERIA PENOLAKAN : DIDALAM STANDARD ASME , API MAUPUN ANSI , TIDAK DISPECIFY , JADI DIDASARKAN ATAS GOOD
ENGINEERING PRACTICE ATAU INSPECTOR ‘ S JUDGEMENT
( PENDAPAT PROFESIONAL INSPECTOR ) .
 INTERNAL CRACK

RETAK LONGITUDINAL RETAK TRANSVERSAL

SEBAB AKIBAT PENANGGULANGAN

1. SAMA DENGAN SURFACE 1. FATAL 1. SAMA DENGAN SURFACE

CRACK CRACK.

KRITERIA PENOLAKAN SESUAI API 1104 :

1. RETAK BINTANG DIANGGAP TIDAK BERBAHAYA KECUALI APABILA MELEBIHI 5/32 “ PANJANG.
2. JENIS RETAK LAINNYA SEMUANYA DITOLAK.