Anda di halaman 1dari 62

Proses Pengelasan

(Welding)
DISUSUN OLEH :
GHALIH ADI PERMANANIM ( 201944500474) PROSES PEMBUATAN LOGAM | komunitas muslim
(081993038562.blogspot.com)
RIZKY NURHIDAYAT NIM ( 201944500475)
Apa Itu Adalah salah salah satu teknik penyambungan 2
buah logam atau lebih dengan pemanasan sampai
Pengelasan/ logam induk mencair dan menyatu dalam keadaan
(Welding)? dingin.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar proses
pengelasan berhasil
 Benda padat tersebut dapat mencair/lebur oleh panas.
Persyaratan  Antara benda-benda padat yang disambung tersebut
penyambungan terdapat kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak
las melemahkan atau menggagalkan sambungan
tersebut.
 Cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat
dan tujuan penyambungan.
 Factor manusia.
 Factor prosedur dan cara kerja.
 Factor bahan atau material, jenis, dan bentuk serta
Faktor ukuran-ukuran.
persiapan  Factor peralatan.
 Factor alam dan maksud tujuan.
 Factor resiko dan hasil perhitungan atau pengukuran.
Berdasarkan Energi :
 Listrik
 Kimia
Klasifikasi Las  Mekanik
berdasarkan
Energi dan Berdasarkan Kerja :
Kerja  Cair
 Tekan
 Patri
 Transformator arus bolak-balik (AC)
Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balik
dengan tegangan yang lebih rendah pada
lengkung listrik.
Mesin Las  Rectifier arus searah (DC)
Listrik Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC)
yang masuk, menjadi arus listrik searah
(DC)keluar. Pada mesin AC, kabel masa dan
kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa
mempengaruhi perubahan panas yang timbul
pada busur nyala.
Elektroda merupakan kawat las yang
terdapat di las busur listrik, yang
terdiri dari suatu inti terbuat dari
suatu logam di lapisi oleh lapisan
Elektroda
yang terbuat dari campuran zat
kimia, selain berfungsi sebagai
pembangkit, elektroda juga sebagai
bahan tambah.
Mesin Las
Listrik
 Logam lasan yaitu logam yang mencair
dan membeku selama waktu
penegelasan
 Daerah HAZ yaitu logam dasar yang
selama pengelasan mengalami siklus
Daerah Las thermal pemanasan dan pendinginan
cepat
 Logam induk bagian logam dimana
panas pengelasan tidak menyebabkan
perubahan struktur dan sifat
Daerah Las
 Pakaian Kerja
 Helm Las / Topeng Las
Alat  Kaca Las
Keselamatan
 Apron (Pelindung Dada)
Pengelasan
 Sarung Tangan
 Sepatu Kulit Kapasitas 2 ton
 Pengkutuban elektroda
Faktor-faktor yang  Besar arus
Mempengaruhi
Hasil Pengelasan  Kecepatan Elektroda
 Panjang Busur
 Jenis bahan dasar yang akan dilas
 Jenis elektroda yang dipergunakan
Pengaruh pengkutuban pada hasil las
adalah pada penembusan lasnya.
Pengaruh Pengkutuban langsung akan menghasilkan
Pengkutuban penembusan yang dangkal sedangkan
Pada pengkutuban terbalik akan terjadi
sebaliknya. Pada arus bolak-balik
penembusan yang dihasilkan antara
keduanya
Pengaruh
Pengkutuban
 Bila arus terlalu rendah akan
menyebabkan sukarnya penyalaan busur
listrik dan busur listrik yang terjadi tidak
stabil.
Pengaruh
 Panas yang terjadi tidak cukup untuk
Besar Arus
melelehkan elektroda dan bahan dasar
sehingga hasilnya merupakan rigi-rigi las
yang kecil dan tidak rata serta
penembusan yang kurang dalam.
 Sebaliknya bila arus terlalu besar maka
elektroda akan mencair terlalu cepat dan
menghasilkan permukaan las yang lebih
Pengaruh
lebar dan penembusan yang dalam.Besar
Besar Arus arus untuk pengelasan tergantung pada
jenis kawat las yang dipakai, posisi
pengelasan serta tebal bahan dasar.
Pengaruh
Besar Arus
Kecepatan pengelasan tergantung
pada jenis elektroda, diameter
intielektroda, bahan yang dilas, geometri
Pengaruh sambungan, ketelitian sambungan dan
Kecepatan lain-lainnya. Semua itu hampir tidak ada
Elektroda hubungannya dengan tegangan las tetapi
berbanding lurus dengan arus las. Karena
itu pengelasan yang cepat memerlukan
arus las yang tinggi.
Bila tegangan dan arus dibuat tetap,
sedang kecepatan pengelasandinaikkan
maka jumlah deposit per satuan panjang las
jadi menurun. Sedangkan kenaikan
Pengaruh kecepatan akan memperbesar penembusan.
Kecepatan
Bila kecepatan pengelasan dinaikkan terus
Elektroda maka masukan panas per satuan panjang
juga akan menjadi kecil, sehingga
pendinginan akan berjalan terlalu cepat yang
mungkin dapat memperkeras daerah HAZ
Bila busur terlalu panjang (L > D), maka
timbul bagian-bagian yang berbentuk
bola dari cairan elektroda. Hasilnya :
Pengaruh  rigi-rigi las kasar
Panjang Busur  tembusan las dangkal
 percikanteraknya kasar dan keluar
darijalur las
Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan
elektroda akan mengalir dan mengendap
dengan baik. Hasilnya :
Pengaruh  rigi-rigi las yang halus dan baik.
Panjang Busur  tembusan las yang baik
 perpaduan dengan bahan dasar baik
 percikan teraknya halus.
Bila busur terlalu pendek, akan sukar
memeliharanya, bisa terjadi pembekuan ujung
elektroda pada pengelasan. Hasilnya :
Pengaruh  rigi las tidak merata
Panjang Busur  tembusan las tidak baik
 percikan teraknya kasar dan berbentuk
bola.
Jenis
sambungan las
Butt join
T Join
Corner Join
Lap Join
Edge Join
Simbol las
(welding
symbol)
Arti singkatan
simbol las
Posisi dalam
pengelasan
(berdasarkan iso dan asme)
Posisi flat,
Horizontal dan
Vertical
Posisi
overhead
Posisi
Horsontal 2g
Posisi
Horisontal 3g
Posisi
overhead 4g
Urutan jalur
pengelasan
Sudut
pengelasan
Contoh
pengelasan
Mechanical Effect adalah pengaruh
yang terjadi pada logam lasan setelah
terjadi pengelasan dilihat secara
mekanik. Efek yang terjadi diantaranya:
Mechanical
Effect 1. Kekerasan
2. Keuletan
3. Kerapuhan
4. Kelelahan
 Under Cutting  Dasar Berlubang-
 Weaving Fault lubang
 Fault of Elektroda  Dasar Berjanggut
Change  Over Laping
 Alur-alur Las Terlalu  Porosity
Tinggi  Slac Inclusion
Cacat Las  Alur Las Terlalu Besar
 Angular Deformation
 Alur Las Tidak
 Misalingment (high-
Beraturan
low)
 Alur Las Terlalu Tipis
 Cracking
 Dasar Concave
 Spatter
 Kurang Tembus
merupakan sisi
sambungan termakan
oleh busur api dan
membentuk palit di
kanan dan kiri rigi las.

Under Cutting Hal ini di sebabkan oleh


terlalu tingginya
temperatur sewaktu
mengelas karena
pemakaian arus terlalu
besar dan ayunan
elektroda terlalu
pendek.
merupakan bentuk
alur bergelombang
sehingga ketebalannya
tidak merata.

Weaving Fault Hal ini disebabkan


karena cara
pengelasan yang
terlalu digoyang.
merupakan bentuk
alur laur las yang
menebal pada jarak
tertentu.
Fault of
Elektroda Hal ini disebabkan
oleh pergantian
Change elektroda yang
gerakannya terlalu
pelan
merupakan bentuk
alur las yang sempit
dan menonjol keatas.

Hal ini disebabkan


Alur-alur Las pemakaian arus
Terlalu Tinggi terlalu rendah dan
elektroda terlalu
dekat dengan logam.
bentuk alur terlalu
besar dan lebar

Alur Las Hal ini disebabkan


Terlalu Lebar karena kecepatan
mengelas terlalu
lamban.
Hal ini disebabkan
oleh tidak mahirnya
Alur Las Tidak seseorang dalam
mengelas karena
Beraturan tidak mengetahui apa
yang harus
diperhatikan.
Hal ini disebabkan
Alur Las Terlalu akibat kecepatan
Tipis mengelas terlalu
tinggi.
bentuk alur las
bagian bawah
benda alas terjadi
pencekungan
Dasar Concave
Hal ini disebabkan
karena arus terlalu
besar.
bentuk alur bagian las
bagian bawah benda
alas terjadi lubang-
lubang
Dasar
Berlubang- Hal ini disebabkan
lubang posisi elektroda
terlalu dalam dan arus
terlalu besar
bentuk alur bagian las
bagian bawah benda
alas terjadi lelehan
yang berlebihan.

Dasar
Berjanggut hal ini disebabkan
karena pergerakan
elektroda yang salah
dan terlalu lambat
sisi rigi las kurang
terpadu pada
logam induk atau
berada kerja
Over Laping seolah-olah
menempel.
ada lubang-lubang Hal ini disebabkan
udara pada elektroda basah,
permukaan rigi-rigi kampuh kotor, terlalu
las. lembab, gas yang
berasal dari
Porosity galvanisasi.
adanya terak yang Hal ini disebabkan
terperangkap adanyab terak yang
sehingga tidak bias tidak dibersikan pada
keluar dari rigi-rigi las. proses las berikutnya.
Slag Inclusion
perubahan bentuk Hal ini ini disebabkan
dari sambungan las tidak adanya alat
(Benda kerja). bantu penjepit dan las
pengunci
Angular
Deformation
sambungan las tidak Hal ini disebabkan
rata sehingga akan karena tidak rata
mengurangi tebal las pengaturan benda las.
logam.
Misalingment
(High-low)
retak pada
permukaan rigi las
maupun dalam rigi
las.
Cracking
Rigi-rigi tidak
menembus sesuai
dengan yang
Kurang diinginkan.
Tembus
Terdapat butiran-
butiran seperti
pasir disekitar rigi-
rigi las.
Spatter

Anda mungkin juga menyukai