Anda di halaman 1dari 76

KETIDAKSEMPURNAAN

SAMBUNGAN LAS
Definisi BS EN ISO 6520-1
• Imperfection/ketidaksemp
urnaan sambungan las adalah
sejumlah penyimpangan dari
kondisi ideal sambungan las
Sambungan las butt yang
• Defect/cacat sambungan las sempurna, bila dikenai gaya
adalah ketidaksempurnaan eksternal, memberikan distribusi
sambungan las yang tidak tegangan di seluruh volumenya
memenuhi syarat standar las yang tidak jauh lebih besar dari
dan harus direject/direpair logam induk
Klasifikasi ketidaksempurnaan sambungan las
• Crack/retak
• Cavities/rongga
• Solid inclutions/logam las kemasukan benda padat
• Lack of fusion and penetration/kurang fusi dan penetrasi
• Imperfect shape and dimension/ketidaksempurnaan bentuk dan
dimensi sambungan las
• Miscellaneous imperfection/ketidaksempurnaan lain
CRACKS/RETAK LAS
1. Retak las adalah ketidaksempurnaan sambungan las yang terjadi
karena kerusakan setempat yang disebabkan oleh pendinginan dan
adanya tegangan.
2. Retak las merupakan ketidaksempurnaan yang secara signifikan
menyebabkan kerusakan sambungan las.
3. Retak las biasanya dipengaruhi oleh dimensi benda kerja yang
menghasilkan konsentrasi tegangan yang besar pada ujung retak
yang bisa merambat dengan cepat.
Lokasi retak las
1. Pada deposit logam las
2. Pada daerah HAZ
3. Pada logam dasar

Kecuali crater crack/retak kawah las hanya terjadi pada logam las
Klasifikasi retak las berdasarkan sifatnya
1. Hot crack/retak panas (terjadi ketika deposit logam las sedang
membeku)
2. Precipitation induced crack/retak karena pengendapan unsur
tertentu dalam logam (pemanasan ulang retak las sebagaimana
terjadi pada baja tahan mulur)
3. Cold cracks (retak karena inklusi gas Hydrogen)
4. Lamellar tearing (retak karena cacat lamellar pada bahan dasar,
hanya terjadi pada bahan dasar yang diproses dengan roll)
Hot crack
Tergantung dari lokasi kejadian, hot crack terdiri dari: (1. solidification
cracks, dan 2) liquation cracks)
1. Solidification cracks: terjadi dalam logam las, biasanya pada
centerlinenya, sebagaimana hasil proses pembekuan
2. Liquation crack: terjadi pada daerah HAZ yang berstruktur mikro
kasar
SOLIDIFICATION
CRACKS
Solidification cracks (retak ketika pembekuan)
terjadi karena:
1. Logam lasan mempunyai kandungan karbon
yang tinggi atau kemasukan kotoran (seperti
sulfur, dll)
2. Perbandingan kedalaman dan lebar deposit
logam las terlalu besar (sempit dan dalam)
3. Disrupsi heat input (stop-start kurang
bagus)
HAZ HYDROGEN
CRACKING

Retak yang diinduksi oleh gas hydrogen


terjadi pada daerah butiran kasar
struktur mikro

Retak ini dikenal dengan sebutan cold


cracking, delayed craking, atau
underbead cracking dan toe cracking
Tiga factor
Kerentanan
penyebab Struktur
mikro
HAZ Hydrogen
cracking
HAZ Hydrogen
Tegangan
cracking
Tarik
Keretakan bisa dicegah melalui
pengontrolan ketiga factor
tersebut
Ketinggian
konsentrasi
Hydrogen
Pencegahan HAZ Hydrogen cracking
• Penerapan preheating
• Mempertahankan suhu specific interpass
• Menerapkan postheating untuk mengurangi kadar Hydrogen
• Menerapkan post weld heat treatment (PWHT) untuk mengeliminasi
tegangan sisa dan struktur mikro yang tidak diinginkan
• Memilih consumable yang tepat untuk mengurangi kandungan
Hydrogen dalam deposite logam las
• Menggunakan multi run untuk mengeliminasi struktur mikro yang
tidak diinginkan dengan self tempering effect
• Menerapkan tempering pada setiap pass atau hot pass
• Menggunakan logam pengisi nickel austenitic untuk menghindari
formasi struktur mikro yang tidak diinginkan
• Menggunakan gas pelindung yang mempunyai kelembaban rendah
• Membersihkan benda kerja dari kotoran
• Mengurangi tegangan sisa
• Menggunakan profil permukaan las campuran untuk menghindari
konsenttrasi tegangan
Lamellar adalah cacat pada bahan plat LAMELLAR
akibat proses pengerolan plat TEARING
Jika plat yang cacat tersebut dilas, terjadi
retak karena bagian yang cacat akan terangkat
akibat konstraksi tegangan searah dengan
ketebalan benda kerja

Adanya inklusi kotoran bukan logam juga akan


terjadi keretakan

Untuk mencegah lamellar tearing harus:


1. Menggunakan bahan yang bersih
2. Kombinasi joint desain, urutan las, dan
pengendalian strain
CAVITY
• Cavity merupakan ketidaksempurnaan sambungan las
yang disebabkan oleh gas yang terperangkap di dalam
deposit logam las

• Jenis cavity diantaranya adalah: 1) Gas cavity dan 2)


Shrinkage cavity
GAS PORE
• Gas pore merupakan
ketidaksempurnaan sambungan
las yang berbentuk rongga bulat
yang disebabkan oleh gas yang
terperangkap di dalam deposit
logam las
• Jenis gas pore diantaranya adalah:
1) isolated, 2) clustered porosity,
3) uniformly distributed prorosity,
4) linier porosity, 5) elongated
cavity, dan 6) surface pore
PENYEBAB PENCEGAHAN

Elektroda rusak/berkarat (SMAW) Gunakan elektroda yang baik kondisinya

Terdapat air atau minyak pada Bersihkan benda kerja sebelum


permukaan benda kerja pengelasan
Udara terjebak ke dalam gas pelindung
Periksa sambungan selang gas
(MIG, MAG, TIG)
Bahan deoxidant pada elektroda atau Gunakan elektroda dan bahan tambah
bahan tambah tidak mencukupi dengan deoxidant yang cukup

Arc length dan arc voltage terlalu tinggi Kurangi arct length dan arc voltage

Identifikasi resiko dan reaksi gas terhadap


Reaksi gas terhadap cairan logam las
permukaan logam las
• WORM HOLE
merupakan cavity yang
berbentuk tabung
memanjang yang
disebabkan karena gas
yang terperangkap selama
proses pembekuan deposit
logam las

• Mereka terbentuk secara


mandiri atau kelompok
Penyebab dan pencegahan WORM HOLE
PENYEBAB PENCEGAHAN
Kontaminasi kotoran pada benda Bersihkan benda kerja sebelum
kerja pengelasan

Ganti benda kerja yang tidak cacat


Cacat laminasi pada benda kerja
laminasi
Ada celah-celah pada permukaan
Eliminasi desain sambungan las
benda kerja karena geometri
yang terbebas dari celah
sambungan
SURFACE POROSITY
• Surface porosity
adalah pori gas yang
merusak permukaan
deposit logam las
Penyebab dan pencegahan SURFACE
POROSITY
PENYEBAB PENCEGAHAN
Kontaminasi kotoran pada permukaan Bersihkan permukaan benda kerja sebelum
benda kerja atau kelembaban elektroda pengelasan dan gunakan elektroda kering

Aktifitas fluks rendah (MIG/MAG) Gunakan aktifitas fluks yang tinggi

Gunakan elektroda dengan kandungan


Kelebihan belerang (terutama pada baja Mangan yang tinggi untuk memproduksi
free cutting) MnS (terutama untuk pengelasan baja free
cutting)
Kehilangan perlindungan gas jika arc length
Kurangi arc length
terlalu panjang
Sesuaikan laju gas dengan jenis bahan dan
Laju gas pelindung terlalu tinggi
ketebalan benda kerja
CRATER PIPE

Crater pipe adalah


ketidaksempurnaan
pada daerah kawah las
(akhir pengelasan) akibat
adanya penyusutan
selama pembekuan
Penyebab dan pencegahan crater pipe
PENYEBAB PENCEGAHAN

Welder kurang kompeten


menyebabkan penggunaan Latih ulang welder
arus pengelasan terlalu tinggi

Kesalahan teknik pengisihan Gunakan teknik pengisian


crater (Proses TIG) crater yang tepat
SOLID INCLUSIONS
Solid inclusions
merupakan
cacat las yang
disebabkan
adanya material
padat yang
bercampur di
dalam logam las
Slag inclusion
adalah ketidaksempurnaan
deposit logam las yang
disebabkan adanya fluks yang
terperangkap dalam deposit
logam las
PENYEBAB DAN PENCEGAHAN SLAG INCLUSIONS

PENYEBAB PENCEGAHAN

Pembersihan slag/terak antar pass


Pembersihan antar pass ditingkatkan
kurang bersih

Posisi benda kerja dimiringkan dengan


Cairan slag mendahului cairan logam las posisi lebih tinggi pada akhir pengelasan
atau gunakan travel angle lebih besar
Slag terjebak pada permukaan benda
Gunakan Teknik weaving yang rapat
kerja
TUNGSTEN
INCLUSION
Tungsten inclution merupakan
ketidaksempurnaan sambungan las
yang disebabkan oleh partikel
tungsten sebagai elektroda
mencemari deposit logam las.

Jika di X-ray / Gamma ray pertikel


tersebut memancarkan warna putih
berbeda dengan partikel lainnya
karena merekan menyerap lebih
banyak radiasi cahaya
PENYEBAB DAN PENCEGAHAN
TUNGSTEN INCLUSIONS
PENYEBAB PENCEGAHAN
Ujung elektroda tungsten menyentuh Jaga tungsten agar tidak menyentuh
kawah las, biasanya ketika menyalakan kawah las dan gunakan HF (frequensi
busur tinggi) untuk menyalakan elektroda
Jaga elektroda supaya tidak menyentuh
Kontak elektroda dengan filler material
filler material
Arus busur lebih besar dari kapasitas Turunkan arus busur atau ganti
yang untuk menyalakan diijinkan elektrodan dengan diameter yang lebih
elektroda besar
Kontaminasi elektroda oleh spatter dari Kecilkan arus busur dan atur laju gas
welding pool pelindung
PENYEBAB PENCEGAHAN
Electrode extension panjangnya melebihi
Kurangi elektroda extension dan kecilkan
normal dan menghasilkan kelebihan
arus
panas pada ujungnya
Pengikatan elektroda pada collet tidak
Kencangkan ikatan elektroda pada collet
kuat
Pastikan kecepatan laju gas pelindung
Laju gas pelindung kurang kuat sehingga
cukup kuat dan pastikan juga
jika ada angin yang kuat, elektroda akan
perlindungan gas berhenti setelah
teroksidasi
minimal 5 menit di akhir pengelasan
Adanya keretakan atau pecah pada
Ganti elektroda yang baik
elektroda

Gas pelindung tercampur gas Oksigen Ganti gas yang murni


LACK OF FUSION &
PENETRATION
LACK OF FUSION
merupakan
ketidaksempurnaan yang
disebabkan karena kurang
menyatunya deposit logam las
dengan bahan yang dilas
Ketidaksempurnaan ini
disebabkan karena kurang
menyatunya deposit logam
las dengan dinding kampuh
sambungan, satu sisi
maupun keduanya
PENYEBAB DAN PENCEGAHAN
LACK OF FUSION
PENYEBAB PENCEGAHAN
Tinggikan voltase dan arus las.
Heat input kurang besar
Perlambatlah kecepatan pengelasan
Perbaiki sudut elektroda dan posisi benda
Cairan logam mendahului busur listrik
kerja. Tambahkan kecepatan pengelasan

Sudut kampuh kurang tepat Perbaiki bentuk kampuh sesuai prosedur


• LACK OF ROOT
FUSION adalah
kurang menyatunya
antara deposit logam
las dengan dinding
root face
PENYEBAB LACK OF ROOT
FUSION
PENYEBAB PENCEGAHAN
Heat input kurang Tambah arus & tegangan las, kiurang travel speed
Induktansi (tegangan & arus) berlebihan pada Metal Gunakan induktansi yang sesuai dengan ketebalan
actitive gas dip transfer benda kerja
Elektroda las SMAW terlalu besar Pilih diameter elektroda yang lebih kecil
Menggunakan vertical down welding Gunakan vertical up welding
Root face terlalu lebar, root opening terlalu sempit Kurangi root face, tambah root opening
Travel angle kurang sesuai Pelatihan ulang welder
Kelebihan toleransi misalignment Pastikan pada saat fit-up tidak terjadi misalignment
LACK OF PENETRATION
• LACK OF
PENETRATION
adalah
ketidaksempurnaan
yang berupa
penembusan las
kurang sesuai
standar
GAMBAR KETIDAKSEMPURNAAN
LACK OF penetration
Penyebab ketidaksempurnaan
LACK OF PENETRATION
PENYEBAB PENCEGAHAN
Root face terlalu tebal, root opening
Perbaiki ukuran root face, root opening,
kurang lebar, arus las kurang, atau
arus, dan Teknik whipping
kesalahan Teknik whipping
Induktansi berlebihan pada dip transfer Sesuaikan setting parameter las, jika
MAG memungkinkan gunakan spray transfer
Diameter elektroda las SMAW terlalu
Perkecil diameter elektroda SMAW
besar
Menggunakan down hill pada pengelasan
Gunakan vertical up
vertikal
KETIDAKSEMPURNAAN BENTUK DAN
DIMENSI LAS
• Undercut
• Excessive reinforcement
• Excessive penetration
• Overlap
• Linier misalignment
• Angular misalignment
• Under fill
• Irregular width
• Root concavity
• Burn throught
Undercut adalah
ketidaksempurnaan sambungan
las yang berbentuk bead tidak
rata dan menggerus bahan dasar
pada bagian ujung kaki las (Toe)
Penyebab ketidaksempurnaan & pencegahan
UNDERCUT
PENYEBAB PENCEGAHAN
Pencairan pada bagian tepi las yang Mengurangi input daya, terutama
disebabkan arus yang tinggi atau mendekati tepi las di mana terjadi
kecepatan pengelasan yang tinggi kelebihan panas
Pengelasan fillet posisi PB dengan ukuran
panjang kaki las (Leg length) melebihi 9 Gunakan teknik multiruns (stringer bead)
mm menggunakan teknik weaving
Teknik weaving terlalu lebar (lebih dari 3 Kurang lebar pengayunan elektroda atau
kali diameter elektroda) ganti dengan Teknik multiruns
Arahkan busur listrik ke bagian yang lebih
Sudut elektroda tidak sesuai
tebal
Pengaturan gas pelindung kurang tepat Aturlah gas pelindung sesuai dengan tipe
(MAG) material dan ketebalannya
Execessive
reinforcement/excess
weld metal

merupakan ketidaksempurnaan
sambungan las yang ketebalan atau
ketinggian penguatan las berlebihan
(di luar batas yang diijinkan standar)
Penyebab ketidaksempurnaan & pencegahan
Execessive reinforcement/excess
weld metal
PENYEBAB PENCEGAHAN
Kelebihan energi busur las (MAG, SAW) Kurangi heat input
Sudut persiapan terlalu dangkal Perdalam sudut pengelasan
Kesalahan manipulasi elektroda atau
Latih ulang welder
urutan pengelasan
Diameter elektroda kurang tepat Kurangi diameter elektroda
Kecepatan las terlalu rendah Gunakan kecepatan las yang sesuai
Kesalahan sudut elektroda Gunakan sudut elektroda yang tepat
Kesalahan polaritas Pastikan polaritas pengelasan yang sesuai
• EXCESS PENETRATION
merupakan
ketidaksempurnaan yeng
berbentuk kelebihan
penetrasi di luar batas yang
diijinkan, bisa sebagian
atau sepanjang jalur las
Penyebab ketidaksempurnaan
EXCESS PENETRATION
PENYEBAB PENCEGAHAN
Kurangi arc voltage, arus las, atau tambah
Masukan panas terlalu tinggi
kecepatan pengelasan
Persiapan sambungan kurang sesuai (root
face terlalu tipis, root gap terlalu lebar, Perbaiki persiapan sambungan
atau backing kurang sesuai)
Menggunakan elektroda yang tidak sesuai Gunakan elektroda yang sesuai dengan
dengan posisi pengelasan posisi pengelasan
Welder kurang kompeten Latih kembali welder
OVERLAP
adalah ketidaksempurnaan
yang disebabkan karena
mengalirnya cairan logam las
ke permukaan bahan dasar
tanpa terjadinya fusi pada
bahan yang dilas
Penyebab ketidaksempurnaan
OVERLAP
PENYEBAB PENCEGAHAN
Manipulasi elektroda terjadi kesalahan Latih kembali welder
Heat input terlalu besar dan kecepatan las
Kurangi heat input atau perkecil ukuran leg
kurang sehingga cairan logam mengalir ke
pada las fillet posisi PB kurang dari 9 mm
permukaan bahan yang dilas tanpa
dengan teknik multi run
terjadinya fusi

Posisi las bukan flat Ubah posisi pengelasan ke flat position

Fluks elektroda kurang sesuai


menghasilkan tingkat viskositas cairan Gunakan elektroda type fast freez
lasan rendah
LINEAR
MISALIGMENT
Adalah ketidaksempurnaan
sambungan las yang
berbentuk tidak paralelnya
material yang disambung
LINEAR
MISALIGMENT
Adalah ketidaksempurnaan
sambungan las yang
berbentuk tidak lurus
(mempunyai sudut kurang
dari 180ᵒ)
Penyebab dan cara pencegahan
ketidaksempurnaan misaligment

PENYEBAB PENCEGAHAN
Pemeriksaan yang cukup ketika
Asembling komponen yang disambung
assembling komponen yang dilas, bisa
kurang akurat atau distorsi dari
juga menggunakan klem atau pengikat
pengelasan lain
lainnya
Pada linier misalignment bisa disebabkan
Periksa akurasi dimensi kedua material
karena pengerolan bahan yang dilas ada
yang akan disambung
cacat dimensional
INCOMPLETELY
FILLED GROOVE
merupakan
ketidaksempurnaan
sambungan las yang
berbentuk kampuh las
tidak terisi penuh
Penyebab dan pencegahan incompletely
filled groove

PENYEBAB PENCEGAHAN
Pengisian logam las kurang Tambah welding run
Lebar bead tidak merata Latih ulang welder
IRREGULAR WIDTH
Adalah ketiksempurnaan
sambungan las yang
berbentuk lebar bead
tidak sama
Penyebab dan pencegahan
IRREGULAR WIDTH
PENYEBAB PENCEGAHAN
Gantilah polaritas dari DC ke AC atau perpendek arc
length.
Jauhkan benda baja yang volume besar dari proses
Adanya arc blow yang parah
pengelasan.
Ubah posisi klem kabel masa dengan trial and error
sampai tidak terjadi arc blow
Bead pada permukaan las
Latih kembali welder
tidak rata
Ketidaksempurnaan root
concavity berbentuk
cekungan pada bagian root
pass baik sebagian atau
keseluruhan
PENYEBAB DAN PENCEGAHAN
ROOT CONCAVITY
PENYEBAB PENCEGAHAN
Kampuh terlalu sempit Perlebar ukuran kampuh las
Arc power kurang besar
Tambahkan arc power
menghasilkan bead positib
Backing gas berlebihan
Kurangi laju gas pelindung
(TIG)
Welder kurang trampil Latih kembali juru las
Slag/terak mengalir ke Miringkan benda kerja agar cairan terak tidak
dalam backing bar mendahului cairan logam las
BURN THROUGH
merupakan
ketidaksempurnaan
sambungan las yang
berbentuk lubang yang
disebabkan karena kawah
las jebol
Penyebab dan pencegahan BURN THROUGH

PENYEBAB PENCEGAHAN
Kecepatan pengelasan kurang Tambah kecepatan pengelasan
Arus las berlebihan Kurangi arus las
Welder kurang trampil Latih kembali welder
Penggerindaan root face terlalu Lebih berhati-hati atau latih kembali
lebar welder
Root gap terlalu lebar Pastikan fit-up sambungan las benar
Ketidaksempurnaan jenis lain
• Stray arc
• Spatter
• Cacat penggerindaan
• Cacat pahat
• Ketebalan plat berkurang akibat pengerindaan
Ketidaksempurnaan
STRAY ARC
STRAY ARC adalah ketidaksempurnaan di
permukaan benda yang dilas yang berupa
kerusakan karena busur listrik baik dari
elektroda maupun klem penjepit benda kerja.

Cacat ini tidak diperbolehkan karena akan


mengakibatkan kegetasan yang berlanjut ke
proses keretakan.

Jika terjadi stray arc, harus digerinda dan


direpair dengan pengelasan
Penyebab dan pencegahan STRAY ARC
PENYEBAB PENCEGAHAN
Perluas akses ke benda kerja atau
Akses ke benda kerja kurang
modifikasi urutan pengelasan
Isolasi pada pemegang elektroda
Melembagakan skema inspeksi rutin
atau torch rusak
Kegagalan menyediakan tempat
Sediakan tempat elektroda atau torch
elektroda atau torch ketika tidak
yang aman ketika tidak digunakan
digunakan
Klem masa longgar Perawatan rutin klem masa
Mengatur pengumpanan kawat
las tanpa mengisolasi arus las Latih ulang juru las
(GMAW)
Penyebab dan pencegahan STRAY ARC
PENYEBAB PENCEGAHAN
Arus pengelasan terlalu tinggi Kurangi arus pengelasan
Kurangi arc length atau ubah polaritas ke
Magnetic arc blow
AC
Setting parameter las GMAW
Modifikasi pengaturan parameter las
kurang sesuai
Elektroda lembab Gunakan elektroda kering
Salah pemilihan gas pelindung
Tambahkan gas argon pada gas pelindung
(CO2 100%)
SPATER
adalah ketidaksempurnaan
sambungan las yang berupa
percikan logam las cair pada
deposit logam las atau
permukaan benda kerja
Kriteria Penerimaan Ketidaksempurnaan
Sambungan Las Menurut AWS D 1.1
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(1) Crack Prohibition
Setiap retak tidak dapat diterima, berapapun x x x
ukurannya dan di manapun lokasinya
(2) Weld/Base Metal Fusion
Harus ada fusi secara menyeluruh di antara lapisan x x x
yang berdekatan dari logam las dan logam dasar
(3) Crater Cross Section
Semua kawah las harus diisi sesuai dengan ukuran las x x x
yang ditentukan, kecuali untuk ujung las fillet
intermitent di luar panjang efektifnya
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(4) Weld Profiles
Profil Las, merujuk pada sub bab 5.24
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(5) Time of Inspection

Inspeksi visual dilakukan segera setelah benda


kerja didinginkan dengan suhu ruangan. Kriteria
di terimanya pengujian menurut ASTM A514, X X X
A517 dan A709 grade 100 dan 100W maksimal
waktu pengujiannya adalah 48 jam setelah
pengelasan selesai
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(6) Undersized Welds
Jika ukuran nominal las fillet adalah (L), maka under
size weld yang diijinkan adalah (U)

Dalam semua kasus, porsi under size weld tidak boleh X X X


melebihi 10% panjang las

Pada pengelasan flange gelagar, jika panjang las dua


kali lebar flange, under run tidak diperbolehkan pada
ujungnya
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(7) Undercut
A. Untuk material yang tebalnya kurang dari
1 inchi (25 mm), undercut tidak boleh
melebihi 1/32 inchi (1mm),

Di samping itu undercut tidak boleh


melebihi 1/16 inchi (2mm) dengan X
akumulasi Panjang 2 inchi (50 mm) pada
Panjang las 300 mm.

Untuk material dengan ketebalan di atas


dan sama dengan 1 inchi, undercut tidak
boleh melebihi 2 mm sepanjang dimensi
pengelasan.
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(7) Undercut

B. Pada komponen struktur utama, bila desain X X


pembebanan las melintang terhadap
tegangan tarik, kedalaman undercut tidak
boleh lebih dari 0,01 inci (0,25 mm)

Undercut tidak boleh lebih dari 1/32 inci (1


mm) untuk semua kasus lainnya
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(8) Porosity
A. Pengelasan groove CJP dengan
pembebanan melintang terhadap tegangan
Tarik, tidak boleh ada pipe porosity.

Untuk semua pengelasan groove dan fillet


lainnya jumlah dari pipe porosity yang X
diameternya 1 mm atau diameter yang lebih
besar, akumulasinya tidak boleh melebihi 10
mm dalam 1 inci (25 mm) linier lasan dan
tidak boleh melebihi 20 mm pada setiap
panjang lasan 300 mm

CJP: Complete joint penetration


Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(8) Porosity

B. Frekuensi pipe porosity pada las fillet tidak


boleh lebih dari 1 per 4 inchi (100 mm)
Panjang las dan maksimum diameternya
tidak boleh melebihi 3/32 inchi (2,5 mm). X X

Untuk las fillet yang menghubungkan


pengaku ke badan konstruksi, jumlah
diameter pipe porosity tidak boleh melebihi
3/8 inchi (10 mm) per inchi (25 mm) linier
Panjang las.

Dan tidak boleh melebihi ¾ inchi (20 mm)


setiap Panjang 12 inchi (300 mm)
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(8) Porosity

Pada las groove sambungan tumpul CJP


yang menahan tegangan Tarik melintang
sumbuh las, tidak boleh ada piping X X
porosity.

Pada semua las groove lainnya, piping


porosity tidak boleh lebih dari satu
setiap Panjang las 4 inchi (100 mm) dan
diameter maksimum tidak boleh
melebihi 3/32 inchi (2,5 mm)
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(9) Misalignment

A. Linier misalignment yang diijinkan adalah X X X


sebesar 10% dari ketebalan material
terlemah dari komponen yang disambung
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)
(9) Misalignment

B. Dalam mengoreksi misalignment yang X X X


melebihi kelonggaran, bagian tersebut tidak
boleh ditarik menjadi lebih besar dari 1/2 in
(12 mm) dari Panjang 12 in (300 mm).
Angular misalignment yang diijinkan adalah
sebesar 2,3ᵒ.
Statically Loaded Cyclically Loaded Tubular
DISCONTINUITY CATEGORY AND CRITERIA Nontubular Nontubular Connections
Connections Connections (All Loads)

(10) Stray Arc


Tidak boleh ada X X X

(11) Spater & Smoke


X X X
99% harus bersih

Anda mungkin juga menyukai