Anda di halaman 1dari 15

UAS PENGELASAN

RIZA KURNIA AKBAR 22522251007

1. Welding material
a. Daerah pengelasan

b. ??
c. Macam welding
1) GTAW
2) SMAW

3) SAW

4) OAW
5) FCAW

6) GMAW
d. Soldering

2. Welding process
a) Arc welding
b)parameter proses las
1) SMAW

2) GMAW

3) GTAW
4) SAW

5) SPOT WELDING

3. Langkah menguji kompetensi welder


a) Pipa posisi 5G
Biasanya dilakukan pada pipa yang mempunyai dinding tebal karena membutuhkan
panas yang tinggi.
Pengelasan arah naik kecepatannya lebih rendah dibandingkan pengelasan dengan arah
turun, sehingga panas masukan tiap satuan luas lebih tinggi dibanding dengan pengelasan
turun.
Posisi pengelasan 5G pipa diletakkan pada posisi horizontal tetap dan pengelasan
dilakukan mengelilingi pipa tersebut. Supaya hasil pengelasan baik, maka diperlukan las
kancing (tack weld) pada posisi jam 5-8-11 dan 2. Mulai pengelasan pada jam 5.30 ke jam
12.00 melalui jam 6 dan kemudian dilanjutkan dengan posisi jam 5.30 ke jam 12.00
melalui jam 3. Gerakan elektrode untuk posisi root pass (las akar) adalah berbentuk
segitiga teratur dengan jarak busur ½ kali diameter elektrode.
b) Plat posisi 3G
Ketika mengelas, sudut elektroda dicondongkan ke bawah sekitar 70-80 derajat. Lakukan
ayunan dengan model zig-zag atau seperti huruf U. Agar penetrasi yang dihasilkan
maksimal, maka busur las jangan terlalu jauh.
Setiap selesai 1 elektroda sebaiknya bersihkan seluruh permukaan las. Gunakan gerinda
untuk membuat bagian ujungnya lebih landai, tujuannya agar saat penyambungan
hasilnya tidak terlalu tinggi.
c) Perbedaan dan persaman skill dan kompetensi?
Skill pengelasan adalah keahlian yang dimiliki seseorang dalam melakukan pengelasan,
selain itu harus memiliki pengetahuan tentang macam macam ilmu dalam pengelasan.
Sedangkan kompetensi adalah capain seseorang untuk mendapatkan pengakuan
tentaang pengelasan. Tidak perlu tahu ilmu ilmunya, asalkan hanya mampu 1 macam
posisi dan 1 jenis pengelasan maka disebut dengan mampu menguasi kompetensi
pengelasan.
4. Sebutkan 12 imperfect las.
nama gambar
Solidification cracks

Hydrogen induced cracks


Root (underbead) crack
Toe crack

Lamellar tearing

Gas pore

Worm holes
Crater pipe

Slag inclusions

Tungsten inclusions

Lack of sidewall fusion


Lack of inter-run fusion

Lack of root fusion

Incomplete penetration

Incomplete root penetration


Undercut

Excess weld metal

Excess penetration

overlap

Linear misalignment
Angular distortion

Irregular width

5. Welidng project

Proses pengelasan pada pressure vessel pada umumnya ada 2 (dua) pilihan metode yang
sering digunakan, yaitu :

A. SMAW (Shielded Metal Arc Welding)

Prinsip kerja metode SMAW yaitu menggunakan logam elektroda consumable dengan
kandungan yang sesuai untuk mendapatkan hasil arc welding antara elektroda dan
material inti. Lelehan logam elektroda pada proses pemanasan akan mengisi dalam celah
diantara ujung elektroda kemudian menyatu dengan material inti. Proses SMAW
merupakan proses yang paling umum digunakan dan mampu menghasilkan bermacam
pengelasan.
Secara umum proses yang terjadi pada pengelasan SMAW adalah sebagai berikut :

1. Elektroda dilapisi oleh shielding flux yang dibuat dengan komposisi tertentu.
2. Shielding flux kemudian meleleh bersama logam inti elektroda, dan membentuk gas dan
kerak yang melindungi arc welding dan weld pool.
3. Fluks melakukan pembersihan permukaan logam dan mensuplai elemen-elemen paduan
untuk sambungan welding dan melindungi lelehan logam dari hasil oksidasi dan menjaga
kestabilan arc wleding.
4. Kerak kemudian dihilangkan setelah sebelumnya dilakukan proses Solidification (proses
transformasi dari fase lelehan dari paduan menjadi bagian padat, dan melibatkan
kristalisasi yang terbentuk dari fase cair, pemisahan kotoran dari elemen paduan,
kemudian pembebasan gas yang terlarut dalam lelehan dan pembentukan porositas).
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DARI METODE PENGELASAN SMAW

Keuntungan Metode Pengelasan SMAW yaitu dapat diaplikasikan pada banyak jenis
logam, juga berbagai posisi pengelasan maupun berbagai jenis elektroda, metodenya
sederhana yaitu peralatannya portable dan biayanya rendah, cocok digunakan pada
aplikasi diluar ruangan.
Kekurangan Metode Pengelasan SMAW yaitu kemungkinan weld berisi sisa dari
kerak,kemudian juga proses pengelasan yang discontinue dikarenakan keterbatasan dari
panjang elektrodanya, serta asap yang ditimbulkan akan mengakibatkan proses
pengelasan sulit dikontrol.

B. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)

Prinsip kerja metode GTAW yaitu suatu proses pengelasan dimana panas yang dihasilkan
oleh arc welding akan menumbuk antara elektroda tungsten dengan benda kerja. Weld
pool pada hasil proses ini akan dilindungi oleh gas inert yang mengandung Argon, Helium
dan Nitrogen dimana gas tersebut berfungsi melindungi logam hasil proses yang telah
meleleh dari akibat kontaminasi dengan udara atmosfer. Kemudian panas yang dihasilkan
oleh arc welding akan melelehkan ujung dari benda kerja yang diproses dan
menggabungkan. Filler rod juga dapat digunakan, hanya saat diperlukan. Proses GTAW
menghasilkan las dengan kualitas tinggi untuk aplikasi yang sebagian besar pada logam.
Proses ini tidak menggunakan flux selama proses pengelasan.

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DARI METODE PENGELASAN GTAW

Keuntungan Metode Pengelasan GTAW yaitu struktur lasnya berkualitas tinggi, distorsi
termal yang terjadi dari benda kerja sangat minim dikarenakan konsentrasi panasnya
hanya sedikit, logam induk pada komposisi weldingnya sangat rapat, tidak ada kerak yang
dihasilkan pada proses ini jadi tidak memerlukan proses penghilangan kerak.
Kekurangan Metode Pengelasan GTAW yaitu biaya yang relatif tinggi, kecepatan las yang
memerlukan waktu lama dan diperlukan skill welding operator yang cukup tinggi.

b) Flowchart

c) DT jawaban C dan D
1) Tensile tes

Pengujian mekanik yang bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik yang


berupa nilai kekuatan tarik, yield strength, kekuatan geser dari material
atau hasil pengelasan. Pengujian tarik ini wajib dilakukan saat membuat
welding prosedur.
Jumlah spesimen yang disyaratkan untuk pengujian sebanyak 2 spesimen
dan hasil pengujiannya harus memenuhi syarat keberterimaan yang sudah
ditentukan oleh code atau Standard

Testile testing merupakan pengujian pada material dnegan cara menarik


suatu metarial sampai putus. Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk
mengetahui seberapa kuat material jika ditarik. Cara kerjanya yaitu dengan
memberikan beban gaya tarik ke material yang terus bertambah secara
bertahap hingga material putus.

2) Bend tes
Sebuah pengujian sambungan lasan dengan cara memberikan tekanan
dengan sebuah mandril pada daerah lasan yang diuji yang kemudian
spesimen akan tertekuk di antara dua penumpu hingga 180 derajat.
Setelah material selesai diuji maka diamati pada daerah yang mengalami
peregangan (tergantung pengujian face, root atau side bend) terdapat
sebuah cacat (discontinuity) atau tidak, kemudian Analisa hasilnya dan
disesuaikan dengan syarat keberterimaan uji bending pada code atau
Standard yang Anda gunakan.
3) Impact tes

Pengujian yang bertujuan untuk mengetahui ketangguhan dan jenis


patahan suatu material atau hasil pengelasan. Material yang dilakukan uji
impak biasanya untuk material yang diaplikasikan pada produk bejana
tekan, material dengan produk yang mempunyai temperatur ekstrem baik
dingin maupun panas.

Dari pengujian ini dapat diamati patahannya yaitu patah getas atau patah
ulet. Hasil uji ini dapat dikorelasikan dengan uji hardness dan uji tarik, jika
patah getas biasanya mempunyai kekuatan tarik dan hardness yang tinggi
begitu sebaliknya.
e) Dalam melakukan inspeksi visual sebelum pengelasan perlu dilakukan kesesuaian
terhadap : • Kesesuaian terhadap gambar kerja • Posisi pengelasan disesuaikan dengan
welder kualifikasinya. • Simbol las harus sesuai dengan standar yang digunakan di dalam
WPS. • Posedur yang digunakan harus sesuai dengan WPS dan standar yang digunakan.
Material dan consumable yang digunakan juga harus disesuaikan dengan standar.
Apakah sesuai dengan WPS? • Lakukan pengukuran terhadap material jenis dan ukuran
harus sesuai dengan WPS. • Lakukan pengecekan ukuran elektroda , pemilihan gas and
kualitas consumable. • Pastikan material bebas dari cacat saat pembuatan di pabrik
seperti distorsi, laminasi dll • Jika menggunakan kampuh, pastikan sudut yang dibuat
sesuai dengan toleransi WPS

Anda mungkin juga menyukai