Anda di halaman 1dari 10

Tugas 1 Penyambungan Material

Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945


rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

1. Jelaskan definisi pengelasan menurut AWS atau British Standard (BS) dan berikan
perbedaan utama antara Welding, Brazing and Soldering pada umumnya.

Jawab:

Definisi Pengelasan:

a. British Standards Institution 1983: Bs 449: Part 1, Penyambungan antara dua atau lebih
material dalam keadaan plastis atau cair dengan menggunakan panas (heat) atau tekanan
(pressure) atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan temperatur lebur yang sama
dengan titik lebur dari logam induk dapat atau tanpa digunakan dalam proses
penyambungan tersebut.
b. American Welding Society (AWS) 1989 Welding Handbook Vol.I 8th ed., Penyambungan
dari logam atau non-logam yang dihasilkan dengan memanaskan material hingga
temperatur las, dengan atau tanpa menggunakan tekanan (pressure), atau hanya tekanan,
dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi (filler).

Perbedaan Welding, Brazing, dan Soldering

Welding:

 Menggabungkan kedua komponen material (base metal dan filler) dengan


melelehkannya pada temperatur yang sama sehingga base metal mengalami pencairan
dan filler akan mengendap ditempat dimana filler di lelehkan.
 Terdapat penetrasi dari logam pengisi ke logam induk.
 Sifat mekanik hasil welding akan berubah cukup signifikan.
 Welding mungkin butuh post weld heat treatment.

Brazing dan soldering:

 Menggabungkan dua material dengan cara pengendapan dan juga pelekatan akibat
lapisan tipis yang dibentuk oleh logam pengisi pada kedua permukaan.
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

 Logam induk tidak mengalami pencairan hanya filler yang mencair. Hal tersebut
diakibatkan oleh titik leleh (Tm) filler lebih rendah daripada base metal. Brazing
(>450oC) dan Soldering (<450oC).
 Kekuatan filler lebih rendah dari base metal.
 Kapilaritas dan kemampulasan filler harus baik agar dapat menyebar masuk ke celah /
gap diantara dua permukaan yang berdekatan o Sifat mekanik hasil brazing tidak akan
berubah signifikan sedangkan soldering tidak ada perubahan
 Soldering/Brazing tidak membutuhkan post weld heat treatment.
2. (a) Jelaskan perbedaan antara proses pengelasan dan proses casting pada umumnya.

Jawab:

Perbedaan Pengelasan (Welding) dan Pengecoran (Casting):

a. Pada pengelasan, harus terjadi adanya ikatan dengan cetakan. Didalam pengecoran
logam cair tidak boleh terjadi ikatan dengan cetakannya. Hal ini dikarenakan produk
akan menjadi cacat.
b. Energi panas diberikan terus menerus pada daerah yang mempunyai gradien suhu yang
tinggi dibandingkan dengan pengecoran yang
c. Pembekuan pada las lebih cepat dibandingkan dengan pengecoran
d. Bentuk permukaan dari pengelasan konstan dibandingkan dengan pengecoran
e. Didalam pengelasan, pencampuran terjadi secara cepat dan tinggi pada daerah leburan
las dibandingkan dengan pengecoran yang terdistribusi merata

(b) Melihat sisi teknik dan sisi ekonomi, jelaskan keuntungan dan kerugian untuk
pemilihan proses penyambungan pada suatu pelat baja yang menggunakan proses
antara: pengelasan, mechanical joining, Adhesive Bonding dan Brazing/soldering, bila
dilihat dari kuantitas material yang dipakai dan arah tegangan (stress direction)
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Jawab:

a. Welding
Sisi teknik:
Jenis penyambungan ini memiliki
dimensi sambungan yang sejajar, arah
tegangan merata ke seluruh bagian,
stress concentration bisa diminimalisasi
hingga hampir tidak ada. Jenis
penyambungan ini juga dapat menahan
beban lebih besar dibanding yang lain
karena kekuatan sambungannya yang
paling tinggi dibanding jenis
penyambungan yang lain. Arah
tegangan yang dihasilkan biasanya axial
berdasrakan arah welding.
Sisi Ekonomi:
Jenis penyambungan yang paling mahal untuk dilakukan
b. Mechanical Joining
Sisi teknik:
Metode ini dilakukan untuk
penyambungan tidak permanen yang
hanya diletakkan pada beberapa titik
kritis penyambungan bergantung
pada jenis penyambungan. Terbagi
empat, threaded, bolted, rivets, dan
snap-fit. Metode ini biasanya dapat diaplikasikan untuk banyak aplikasi dan bentuk
material. Metode ini meberikan tumpukan stress pada permukaan yang berhubungan
langsung terhadap daerah sambungan. Namun, metode ini memeiliki permasalahan seperti
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

kekuatan yang cukup rendah, penyambungan yang dapat mengendur (loosening) hingga
rentan terjadi fatigue dan galvanic corrosion.
Sisi ekonomi:
Jenis penyambungan paling murah untuk dilakukan. Namun, semakin banyak daerah yang
perlu disambung maka biaya akan meningkat.
c. Adhesive Bonding
Sisi teknik:
Metode ini hanya menempelkan dua material dengan posisi tidak sejajar (tumpang tindih)
sehingga terbentuk arah tegangan yang menyambung namun tidak rata. Hal tersebut
memungkinkan terjadinya stress concentration yang besar pada beberapa titik walau
kekuatan sambungannya cukup tinggi.
Sisi ekonomi:
Jenis penyambungan yang lebih murah dari penyambungan welding, tetapi lebih mahal
dari penyambungan screwing.
d. Brazing or Soldering
Sisi teknik:
Filler yang digunakan tidak berdifusi secara sempurna dengan base metal mengakibatkan
terdapat beberapa titik dengan stress concentration cukup besar walau kekuatan
sambungan tinggi tetapi memiliki dimensi sambungan yang tumpang tindih.
Sisi ekonomi:
Jenis penyambungan yang lebih murah dari penyambungan welding, tetapi lebih mahal
dari penyambungan screwing dan adhesive bonding.

3. Berikan empat (4) kelebihan dan empat (4) kerugian dari proses SAW (submerged arc
welding), bila dibandingkan dengan proses SMAW (manual metal arc welding)

Jawab:

Kelebihan:

1) Efisiensi lebih tinggi, sehingga produktivitas juga tinggi


Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

2) Tidak memerlukan helm pelindung/tidak ada bahaya akibat hanya sedikit asap yang
dihasilkan akibat flux menutupi seluruh busur listrik.
3) Penetrasi tinggi (dalam) dan lebih halus, proses bersifat kontinu.
4) Kecepatan las relatif tinggi, distorsi rendah

Kelemahan:

1) Energi yang dibutuhkan lebih besar


2) Posisi pengelasan terbatas (hanya horizontal/datar)
3) Kualitas las yang dihasilkan bergantung pada komposisi logam induk dan kondisi
pengelasan
4) Pada SMAW peralatan yang digunakan lebih sederhana dan murah dibanding SAW

4. Kalimat di bawah ini, yang menjelaskan las MAG (metal active gas), memiliki kesalahan
dalam kalimat dalam kurung ( ). Mohon untuk memperbaiki kalimat tersebut.
(a) Dalam kasus pengelasan yang menggunakan gas pelindung (GMAW) yang
menggunakan campuran antara argon dengan 20% dari gas CO2, modus transfer logam
menjadi spray transfer (ketika kecepatan pengelasan lebih tinggi dari nilai kritis
tertentu).
(b) Di bandingkan dengan penggunaan 100% gas CO2 dalam proses MAG (GMAW)
dimana parameter pengelasannya sama, MAG pengelasan dengan menggunakan gas
campuran dari 80% argon dan 20% CO2 memiliki (manik yang lebih besar, tetapi
dengan mudah terjadi spatter (puncratan logam cair yg keluar dari weld metal)).
Jawab:
a. Dalam kasus pengelasan yang menggunakan gas pelindung (GMAW) yang menggunakan
campuran antara argon dengan 20% gas CO2, modus transfer logam menjadi spray transfer
ketika tegangan dinaikan dari tegangan minimum yang dibutuhkan.
b. Dibandingkan dengan menggunakan 100% gas CO2 dalam proses MAG (GMAW) dimana
parameter pengelasannya sama, MAG pengelasan dengan menggunakan gas campuran dari
80% argon dan 20% CO2 memilki manik yang lebih kecil, hamper tak terbentuk sputter
(puncratan logam cair yang keluar dari weld metal.
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

5. Sebutkan setidaknya tiga (3) fitur penting dari TIG welding (GTAW), bila dibandingkan
dengan proses SMAW.
Jawab:

Pada Welding GTAW terdapat beberapa fitur penting yang tidak dimiliki SMAW:

1) Adanya dua elektroda yang dipakai, yaitu consumable dan non-consumable electrode.
2) Adanya shielding gas yang terdiri dari gas inert, aktif, atau campuran dari keduanya,
dimana SMAW menggunakan flux yang akan membentuk shielding, sehingga tidak
terdapat slag dan tidak mungkin terbentuk slag inclusion
3) Proses GTAW adalah proses semi-automatic atau automatic, dimana SMAW BUKAN,
proses GTAW tidak terpengaruh oleh permasalahan start-stop welding.

6. Sebutkan tiga (3) keuntungan dan tiga (3) kerugian dari las MAG bila dibandingkan
dengan proses SAW (las busur terendam).
Jawab:

Keuntungan:

1) Hasil yang didapatkan kontinu dan lebih halus sehingga memiliki kualitas welding yang
lebih baik.
2) Dapat dilakukan di semua orientasi atau memiliki kemungkinan untuk welding position
lebih beragam.
3) Dapat digunakan untuk mengelas semua logam dan paduannya .

Kerugian:

1) Cost yang dikeluarkan lebih tinggi dibandingkan SAW (terutama untuk gas pelindung).
2) Mesin yang digunakan sulit untuk dikendalikan serta tidak efektif dalam welding material
yang tebal jika dibandingkan dengan SAW.
3) Terdapat bahaya cahaya dibandingkan dengan SAW.
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

7. Memilih tiga (3) keuntungan dan tiga (3) kerugian dari FCAW pengelasan dibandingkan
dengan MAG (metal gas aktif)
Jawab:

Keuntungan:

1) Semi-otomatis, sehingga lebih mudah dikendalikan.


2) Kecepatan deposisi (deposition rate) lebih tinggi sehingga lebih efisien dan ekonomis
dibandingkan dengan MAG.
3) Penggunaan fluks yang akan membentuk self-shielded.

Kerugian:

1) Terdapat inklusi dalam slag yang tinggi sehingga harus dibersihkan antar pass-nya.
2) Adanya radiasi Ultra Violet.
3) Pada saat pengelasan banyak asap yang terbentuk.

8. Jelaskan tentang transfer logam pada pengelasan GMAW (MIG) dan jenis transfer
mana yang saudara pilih bila digunakan untuk mengelas pelat yang tipis (thin plates).
Jawab:
Jenis-jenis transfer pada pengelasan GMAW (MIG):
1) Short Arc Transfer

Pada short arc transfer, elektroda menyentuh pada logam dengan sirkuit yang pendek.
Sirkuit tersebut harus mampu melelehkan elektroda untuk proses penyambungan, namun
jika hal tersebut gagal maka akan menghasilkan spatter yang banyak. Keuntungan dari
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

jenis transfer ini adalah penggunaan energi yang relatif rendah karena menggunakan arus
pendek.
2) Grobule Transfer

Transfer cara ini biasanya menghasilkan tetesan yang lebih besar dari diameter elektroda
yang digunakan. Cara ini biasanya digunakan hanya untuk baja karbon dengan
menggunakan gas 100% CO2 sebagai gas pelindung. Metode ini hanya untuk posisi datar
atau horizontal, mengingat tetesannya berukuran besar sehingga cukup sulit untuk
dikontrol jika dibandingkan dengan short-circuit. Mode transfer ini menghasilkan spatter
yang paling besar dibandingkan mode transfer lain.
3) Spray Transfer

Spray transfer, seperti namanya, menyebarkan tetesan lelehan kecil membentang di arc.
Transfer ini menggunakan tegangan yang tinggi dengan umpan dari kawat yang cukup
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

cepat. Mode ini menghasilkan spatter yang rendah sehingga sering digunakan untuk pelat
tipis dengan posisi datar atau horizontal.
4) Rotating Transfer
Jenis transfer ini ada dua jenis, yaitu pulsed arc dan rotary arc. Transfer dengan alat yang
spesial, dimana busur dapat bergerak sendiri, baik secara memutar ataupun dengan gerakan
pulsa konstan.

Jika untuk las pelat tipis, disarankan untuk menggunakan transfer mode short circuit (Short
Arc Transfer), karena dapat digunakan di segala posisi, menggunakan elektroda dengan
diameter yang kecil < 0.045 in.,juga karena prosesnya tergolong cepat sehingga ideal untuk
digunakan.

9. Bila saudara diminta untuk mengelas material seperti aluminium dan paduannya
dengan pengelasan TIG (GTAW), jelaskan jenis polaritas arus (DCRP, DCSP atau AC
baik yang low frekwensi atau high frekuensi) yang harus saudara dipilih dan beri alasan
hasil pilihan saudara.
Jawab:
Secara umum, arus listrik dibagi menjjadi 2 yaitu AC dan DC. Polarisasi arus DC (Direct
Current) ada dua yaitu DCRP dan DCSP.
1) DCRP (Direct Current Reveres Polarity) atau DCEP (Direct Current Electrode Positif)
Polaritas DCRP menghasilkan pencairan elektroda lebih banyak sehingga hasil las
memiliki penetrasi yang shallow, arus ini baik digunakan untuk plat yang tipis dengan
daerah las yang lebar. Kutub positif adalah elektroda dan kutub negatif adalah logam yang
akan di las.
2) DCSP (Direct Currenct Straight Polarity) atau DCEN (Direct Current Electrode Negative)
Polaritas DCSP menghasilkan pencairan dasar yang lebih banyak dibanding elektrodanya
sehingga hasil las memiliki penetrasi yang dalam, sehingga baik digunakan untuk las
dengan luas wilayah las sempit dan tebal. Jenis ini juga memiliki waktu pengelasan yang
Tugas 1 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

tergolong lambat. Kutub negatif adalah elektroda dan kutub positif adalah logam yang akan
dilas.
3) AC (Alternating Current)
Merupakan arus alternative yang jarang digunakan untuk proses pengelasan, hal ini
dikarenakan pada arus AC akan menyentuh kuat arus 0 Amp pada saat tertentu, ketika hal
ini terjadi meski hanya sekejap, pada beberapa elektroda akan mengakibatkan arc/percikan
listrik cenderung untuk padam sehingga tidak efektif dalam hal pengelasan.

Logam alumunium, ketika diekspos ke udara akan membentuk lapisan oksida yang titik
lelehnya sangat tinggi melebihi base logam. Jika tidak dihilangkan, lapisan oksida dapat
menghambat hasil las terfusi sempurna juga akan menghambat puddle fluidity. Satu-satunya
pilihan adalah dengan menggunakan arus AC untuk memecah oksida, sehingga proses
pengelasan berjalan dengan baik. Untuk frekuensi, frekuensi dengan rentang 120 – 200 Hz
dinilai ideal untuk semua proses welding alumunium. Frekuensi yang lebih rendah akan
menghaluskan bentuk busur, dan menghasilkan puddle dan bead las yang lebih luas. Hal ini
dapat menghilangkan impurity dengan baik dan mentransfer sejumlah maksimum energy ke
bagian las.

10. Dalam memilih gas pelindung untuk mengelas baja karbon, mana yang saudara harus
pilih gas argon, gas karbon dioksida (CO2) atau campurannya. Jelaskan pilihan yang
saudara ambil.
Jawab:
Jika diinginkan proses pengelasan ideal, penggunaan gas pelindung campuran akan lebih baik.
Gas pelindung campuran tersebut dapat berupa campuran gas Ar/H/CO2, karena dengan
campuran ketiga gas ini pengelasan yang dilakukan dapat lebih stabil. Namun, dari segi
ekonomi penggunaan gas CO2 murni akan mengurangi cost production., namun
kekurangannya adalah akan terbentuk spatter (muncaratan) sehingga hasilnya tidak sebaik
campuran gas Ar/H/CO2.

Anda mungkin juga menyukai