Anda di halaman 1dari 12

Tugas 04

Mohammad Ilham Daradjat-1606904964


1. Jelaskan prinsip kerja friction welding dengan skematis gambar. Serta keuntungan dan
keterbatasan dari friction welding. Berilah contoh aplikasi dilapangan.

friction welding merupakan proses pengelasan yang menggunakan panas hasil gesekan
kedua material. Kedua material yang akan disambung dijepit pada kedua ujungnya. Ujung
satu ditekan menggunakan tenaga hydraulic menekan ujung lain yang berputar oleh motor.
Tekanan dan putaran ini menghasilkan panas yang akan menyambung kedua material.

Prinsip friction welding dapat dilakukan dengan dua cara:

 Conventional Friction Welding (direct drive) mengunakan putaran kontinu dari


motor yang terus berputar selama proses secara konstan.
 Flywheel friction welding (inertia drive) menggunakan energi putar yang tersimpan
dalam flywheel sehingga kecepatan putar akan menurun.

2. Jelaskan prinsip kerja Roll Bonding dengan skematis gambar. Serta keuntungan dan
keterbatasan dari Roll Bonding. Berilah contoh aplikasi dilapangan.

Roll bonding adalah proses penyambungan kedua material dengan menggunakan dua buah
roll yang mengaplikasikan tekanan pada kesua meterial baik secara panas atau dingin.
Digunakan untuk menyatukan dua buah material berbeda untuk pengaplikasian seperti
pelapisan tahan korosi dan lainnya.
Keuntungan:

 Proses fleksibel dapat diaplikasikan pada temperatur kerja panas dan dingin.
 Bahaya yang ditimbulkan jauh lebih minimum dibandingkan pembuatan cladding
material secara explosive welding.

Kerugian:

 Kekuatan sambungan yang dihasilkan jauh lebih lemah dibandingkan explosive


welding.
 Diperlukan deformasi (TR) tertentu untuk membentuk sambungan.

Contoh aplikasi:

Penyambungan tembaga dengan material Cu-Ni pada permukaan. Penyambungan


material ini bertujuan untuk membuat cladding material, yaitu pelapisan permukaan
material yang lebih lemah atau dengan ketahan karat yang buruk dengan material yang
lebih unggul.

3. Jelaskan prinsip kerja friction stir-welding (FSW) dengan skematis gambar. Berilah
contoh jenis material logam yang umumnya diaplikasikan untuk jenis pengelasan ini. Serta
Sebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metoda FSW!.

friction stir-welding (FSW) menggunakan probe yang ditanamkan ke bagian sambungan


material. Probe akan berrotasi dan bertranslasi pada bagian sambungan menghasilkan
gesekan yang dapat menyambung kedua meterial membentuk sambungan. FSW
menghasilkan panas yang sedikit sehingga komposisi alloying yang mudah menguap pada
temperatur tinggi seperti seng tidak akan menguap.

Contoh material yang dapat dilas adalah paduan aluminum seng, paduan ini sering
digunakan untuk material pesawat terbang dikarenakan kekuatannya yang baik dan ringan.
Material ini tidak dapat dilas secara konvensional, dikarenakan paduan seng yang akan
menguap pada suhu 900°C yang akan menyebabkan perubahan pada komposisi material.

Material lain juga dapat dilas dengan metode ini seperti:

 Aluminum dan aluminum alloy


 Magnesium
 Copper
 Zinc, and
 Lead

Keuntungan:

 Tidak menghasilkan panas, gas, dan spatter pada proses pengelasan


 Hasil pengelasan memiliki distorsi yang rendah dan shrinkage rendah terjadi.
 Proses lanjutan dan penguatan material setelah proses tidak dibutuhkan.
 Tidak menghasilkan porosity, daerah fusi yang baik, dan tidak merubah komposisi
material las.

4. Sebutkan beberapa parameter las untuk Friction Stir Welding (mis. jumlah rpm minimum)
pada Aluminium paduan dan gambarkan & jelaskan skematis daerah lasannya.

=
o Jumlah rpm minimum: 3000-4000 rpm
o Material dipanaskan dengan gaya gesek hingga temperatur plastis (~800°F for
aluminum)

Skema:

Probe/pin berputar diatas material dengan kecepatan 3000-4000 rpm, putaran probe
memanaskan material hingga temperatur platisnya sehingga probe dapat tertanam kedalam
material. Putaran terus berlanjut di dalam sambungan material mengaduk hingga terbentuk
sambungan dan probe bertranslasi kearah ujung sambungan. Probe berputar hingga ujung
sambungan lalu diangkat dan material didinginkan.

5. Berilah penjelasan mengenai material pengaduk (friction stirrer) yang dipakai untuk proses
FSW. Jelaskan jenis material yang dipakai dan perlakuan apa saja yang diberikan di
bagian permukaan material tsb.

Syarat material probe:

o Memiliki melting point yang cukup tinggi lebih tinggi dari temperatur kerja.
o Memiliki kekeraan yang baik (±45-47 HRC)
o Memiliki ketahanan aus yang unggul

Material yang cocok antara lain AISI H13, AISI H22 dll

Perlakuan permukaan material probe dapat dilakukan seperti pada perlakuan tool steel
pada umumnya.

o Austenisasi-quenching
o Plating mengunakan CVD atau PVD.

6. Jelaskan prinsip kerja las dingin (cold welding). Sebutkan beberapa syarat utama agar
material dapat disambung dengan metoda ini.

Cold welding atau las dingin adalah proses pengelasan soild state dimana material
disambung dengan menekan dua buah material pada temperatur ruang hingga deformasi
tertentu (threshold deformation) dimana kedua material akan tersambung. Jenis
sambungan umumnya berupa butt and lap, material kerja harus bersifat ulet sehingga tidak
terjadi work hardening pada proses.

Prinsip kerja proses ini adalah kedua ujung benda berhadapan dijepit oleh penjepit,
selanjutnya kedua benda ditekan hingga membentuk sambungan dimana akan terdapat
beberapa bagian yang keluar pada sambungan yang harus dibubut.

Syarat utama agar material dapat disambung:

 Permukan sambungan harus bersih dari pengotor, minyak, dan oksida agar
sambungan dapat terbentuk dengan baik.
 Material yang akan disambung memiliki keuletan yang cukup baik sehingga tidak
terjadi work hardening pada material.
 Deformasi yang diberikan pada proses harus telah melewati threshold deformation
dari masing masing material agar terjadi sambungan.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Threshold Deformation serta kegunaan nilai tersebut
pada suatu material. Berilah contoh perhitungan untuk material tembaga.

Threshold Deformation merupakan nilai deformasi minimum material agar sambungan


dapat terbentuk.

Contoh perhitungan untuk material Tembaga dan Paduannya:

Panjang awal (do) = 18 mm

Panjang akhir (df) = 5 mm

Maka,
18−5
% 𝐷𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100%
18

% 𝐷𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 = 72,22%

Maka sambungan tembaga akan terbentuk karena D>TR

8. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi nilai threshod deformation. Serta jelaskan
hubungan threshold deformation dengan pressure dan preparasi permukaan untuk proses
cold welding

 Preparasi permukaan, preparasi permukaan dibutuhkan untuk membersihkan


permukaan dari minyak, pengotor, dan oksida yang akan meningkatkan nilai
Threshold Deformation sehingga deformasi penyambungan akan lebih besar.
Pembersihan permukaan yang baik akan menurunkan Threshold Deformation
 Struktur kristal, material dengan struktur kristal FCC lebih mudah dilakukan cold
welding dikarenakan nilai Threshold Deformation-nya yang lebih rendah. Material
HCP/CPH (Hexagonal Closed Packed) memiliki nilai Threshold Deformation yang
lebih tinggi.
 Tekanan, tekanan yang diberikan pada proses akan memperbaiki kekuatan
sambungan. Semakin tinggi tekanan maka kekuatan sambungan akan lebih baik.

9. Jelaskan prinsip kerja explosive welding dengan skematis gambar. Berilah contoh aplikasi
dilapangan.

explosive welding merupakan metode solid state welding yang memanfaatkan beban
impak yang dihasilkan oleh ledakan (detonasi). Prinsip kerja metode ini memanfaatkan
tiga komponen utama base metal, prime metal, dan explosive(detonator). Dengan
meledakan detonator sambungan akan terbentuk antara prime metal dan base metal yang
membentuk ikatan mekanik (wavy interface) permukaan akibat ledakan.
Contoh aplikasi:

Pembuatan cladding material stainless steel diatas permukaan baja karbon. Baja karbon
mudah berkarat, namun memiliki kekuatan yang unggul. Untuk mencegah baja karbon
rendah berkarat, baja karbon rendah dilapisi oleh stainless steel sehingga dapat menghemat
biaya.

10. Jelaskan prinsip kerja ultrasonic welding dengan skematis gambar serta mekanisme
penyambungan (bonding) dari metoda ini. Jelaskan hubungan energi panas yang dipakai
dengan properties material yang disambung. Serta berilah contoh aplikasi dilapangan.

ultrasonic welding merupakan metode pengelasan dingin dengan menggunakan tekanan


yang diberikan terus menerus dalam bentuk pulsa ultrasonic (detaran frekuensi tinggi)
yang akan menyambungkan material pada titik pembebanan. Ikatan terjadi tanpa adanya
peleburan pada logam induk.

Prinsip kerja:

Getaran ultrasonic yang dihasilkan oleh transducer ditransmisikan ke ujung sonotrode


pada dua lembar material yang akan disambungkan. Getaran menimbulkan panas ( 1/3 – ½
TM) dan menyebakan pecahnya oksida yang selanjutnya akan terjadi sambungan pada
material yang diakibatkan tekanan clamping.
Pada metode ultrasonic welding ini terdapat hubungan antara energi yang
dibutuhkan dan weldability, yang dapat dilihat dari rumus di bawah ini:

Dimana:

E = Electrical Energy, W.s (J)

K = Konstanta dari sistem pengelasan


H = Vicker Hardness Number

T = Ketebalan benda kerja yang kontak dengan sonotrode (mm)

Dari rumus tersebut dapat hubungan bahwa semakin keras suatu material maka
energi yang dibutuhkan pun akan semakin besar. Hal tersebut juga dibuktikan oleh gambar
di bawah ini.

Contoh penggunaan aplikasi ultrasonic welding di lapangan ditunjukan seperti


gambar di bawah ini:
11. Bandingkan beberapa kemampuan spot resistance welding dan ultrasonic welding untuk
penyambungan material.

spot resistance welding ultrasonic welding

 Digunakan untuk material yang  Tidak terbatas, dapat digunakan


dapat menghantarkan listrik pada logam apapun bahkan
(logam konduktif). plastik.
 Sambungan terbentuk akibat  Sambungan terbentuk akibat
lelehan yang terbentuk akibat panas yang dihasilka oleh
panas tahanan. tekanan yang kurang dari
 Terdapat asap dan bunga api melting point.
pada proses penyambungan.  Bebas dari asap dan bunga api.

Anda mungkin juga menyukai