friction welding merupakan proses pengelasan yang menggunakan panas hasil gesekan
kedua material. Kedua material yang akan disambung dijepit pada kedua ujungnya. Ujung
satu ditekan menggunakan tenaga hydraulic menekan ujung lain yang berputar oleh motor.
Tekanan dan putaran ini menghasilkan panas yang akan menyambung kedua material.
2. Jelaskan prinsip kerja Roll Bonding dengan skematis gambar. Serta keuntungan dan
keterbatasan dari Roll Bonding. Berilah contoh aplikasi dilapangan.
Roll bonding adalah proses penyambungan kedua material dengan menggunakan dua buah
roll yang mengaplikasikan tekanan pada kesua meterial baik secara panas atau dingin.
Digunakan untuk menyatukan dua buah material berbeda untuk pengaplikasian seperti
pelapisan tahan korosi dan lainnya.
Keuntungan:
Proses fleksibel dapat diaplikasikan pada temperatur kerja panas dan dingin.
Bahaya yang ditimbulkan jauh lebih minimum dibandingkan pembuatan cladding
material secara explosive welding.
Kerugian:
Contoh aplikasi:
3. Jelaskan prinsip kerja friction stir-welding (FSW) dengan skematis gambar. Berilah
contoh jenis material logam yang umumnya diaplikasikan untuk jenis pengelasan ini. Serta
Sebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metoda FSW!.
Contoh material yang dapat dilas adalah paduan aluminum seng, paduan ini sering
digunakan untuk material pesawat terbang dikarenakan kekuatannya yang baik dan ringan.
Material ini tidak dapat dilas secara konvensional, dikarenakan paduan seng yang akan
menguap pada suhu 900°C yang akan menyebabkan perubahan pada komposisi material.
Keuntungan:
4. Sebutkan beberapa parameter las untuk Friction Stir Welding (mis. jumlah rpm minimum)
pada Aluminium paduan dan gambarkan & jelaskan skematis daerah lasannya.
=
o Jumlah rpm minimum: 3000-4000 rpm
o Material dipanaskan dengan gaya gesek hingga temperatur plastis (~800°F for
aluminum)
Skema:
Probe/pin berputar diatas material dengan kecepatan 3000-4000 rpm, putaran probe
memanaskan material hingga temperatur platisnya sehingga probe dapat tertanam kedalam
material. Putaran terus berlanjut di dalam sambungan material mengaduk hingga terbentuk
sambungan dan probe bertranslasi kearah ujung sambungan. Probe berputar hingga ujung
sambungan lalu diangkat dan material didinginkan.
5. Berilah penjelasan mengenai material pengaduk (friction stirrer) yang dipakai untuk proses
FSW. Jelaskan jenis material yang dipakai dan perlakuan apa saja yang diberikan di
bagian permukaan material tsb.
o Memiliki melting point yang cukup tinggi lebih tinggi dari temperatur kerja.
o Memiliki kekeraan yang baik (±45-47 HRC)
o Memiliki ketahanan aus yang unggul
Material yang cocok antara lain AISI H13, AISI H22 dll
Perlakuan permukaan material probe dapat dilakukan seperti pada perlakuan tool steel
pada umumnya.
o Austenisasi-quenching
o Plating mengunakan CVD atau PVD.
6. Jelaskan prinsip kerja las dingin (cold welding). Sebutkan beberapa syarat utama agar
material dapat disambung dengan metoda ini.
Cold welding atau las dingin adalah proses pengelasan soild state dimana material
disambung dengan menekan dua buah material pada temperatur ruang hingga deformasi
tertentu (threshold deformation) dimana kedua material akan tersambung. Jenis
sambungan umumnya berupa butt and lap, material kerja harus bersifat ulet sehingga tidak
terjadi work hardening pada proses.
Prinsip kerja proses ini adalah kedua ujung benda berhadapan dijepit oleh penjepit,
selanjutnya kedua benda ditekan hingga membentuk sambungan dimana akan terdapat
beberapa bagian yang keluar pada sambungan yang harus dibubut.
Permukan sambungan harus bersih dari pengotor, minyak, dan oksida agar
sambungan dapat terbentuk dengan baik.
Material yang akan disambung memiliki keuletan yang cukup baik sehingga tidak
terjadi work hardening pada material.
Deformasi yang diberikan pada proses harus telah melewati threshold deformation
dari masing masing material agar terjadi sambungan.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Threshold Deformation serta kegunaan nilai tersebut
pada suatu material. Berilah contoh perhitungan untuk material tembaga.
Maka,
18−5
% 𝐷𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100%
18
% 𝐷𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 = 72,22%
8. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi nilai threshod deformation. Serta jelaskan
hubungan threshold deformation dengan pressure dan preparasi permukaan untuk proses
cold welding
9. Jelaskan prinsip kerja explosive welding dengan skematis gambar. Berilah contoh aplikasi
dilapangan.
explosive welding merupakan metode solid state welding yang memanfaatkan beban
impak yang dihasilkan oleh ledakan (detonasi). Prinsip kerja metode ini memanfaatkan
tiga komponen utama base metal, prime metal, dan explosive(detonator). Dengan
meledakan detonator sambungan akan terbentuk antara prime metal dan base metal yang
membentuk ikatan mekanik (wavy interface) permukaan akibat ledakan.
Contoh aplikasi:
Pembuatan cladding material stainless steel diatas permukaan baja karbon. Baja karbon
mudah berkarat, namun memiliki kekuatan yang unggul. Untuk mencegah baja karbon
rendah berkarat, baja karbon rendah dilapisi oleh stainless steel sehingga dapat menghemat
biaya.
10. Jelaskan prinsip kerja ultrasonic welding dengan skematis gambar serta mekanisme
penyambungan (bonding) dari metoda ini. Jelaskan hubungan energi panas yang dipakai
dengan properties material yang disambung. Serta berilah contoh aplikasi dilapangan.
Prinsip kerja:
Dimana:
Dari rumus tersebut dapat hubungan bahwa semakin keras suatu material maka
energi yang dibutuhkan pun akan semakin besar. Hal tersebut juga dibuktikan oleh gambar
di bawah ini.