Anda di halaman 1dari 7

Pelita Muminatus Sholihah

Tugas 4 : Teknik Penyambungan Material – 01


1606831376

1. Jelaskan prinsip kerja friction welding dengan skematis gambar. Serta keuntungan dan
keterbatasan dari friction welding. Berilah contoh aplikasi dilapangan.
Jawab :
Friction Welding adalah proses solid state welding dimana penggabungan yang diperoleh
diakibatkan adanya kombinasi panas akibat gaya tekan antara permukaan benda kerja yang
saling kontak dan berputar relatif terhadap benda lainnya. Kontak ini akan menghasilkan
panas dan deformasi plastis pada kedua permukaan ujungnya. Suhu yang dicapai biasanya
berkisar antara suhu pengerjaan panas. Kedua benda kerja selanjutnya didekatkan dengan
gaya yang tepat untuk membentuk ikatan secara metalurgi.

Proses friction welding :


1. Chuck beserta benda kerjanya berputar
2. Benda kerja ditempelkan untuk menghasilkan gesekan dan panas
3. Putaran dihentikan, gaya aksial diberikan supaya terjadi pad sambungan
4. Las terbentuk. Perhatikan panjang benda kerja yang akan berkurang.

Daerah hasil lasan pada frcition welding :

Keuntungan Keterbatasan
Keuletan tinggi pada las Benda kerja harus simetri agar dapat
diputar pada sumbunya
Efisiensi energi(pembentukan lasan Membutuhkan preparasi yang baik
sangat cepat)
Simpel dan bersih(no arc, sparks, High capital cost
smoke)
Tidak memerlukan filler metal Paduan logam tidak dapat ditempa dan
sulit disambung
Dapat digunakan untuk menyambung
berbagai maam logam & dissimilar
metal

Aplikasi : lasan pada bermacam-macam poros dan komponen tubular, seperti di bidang
otomotif, pesawat terbang, peralatan pertanian, dan migas.

2. Jelaskan prinsip kerja Roll Bonding dengan skematis gambar. Serta keuntungan dan
keterbatasan dari Roll Bonding. Berilah contoh aplikasi dilapangan.
Jawab :
Roll welding adalah salah satu jenis pengelasan solid-state di mana tekanan yang digunakan
untuk penggabungan berasal dari dua buah roll atau lebih. Ketika benda kerja di-roll, dapat
menggunakan panas eksternal ataupun tidak. Jika tidak menggunakan panas dari luar yang
diberikan, prosesnya disebut cold-roll welding. Sedangkan bila panas diberikan, prosesnya
disebut hot-roll welding. Pengelasan tol biasa digunakan untuk melapisi baja karbon/baja
paduan dengan baja tahan karat agar memiliki ketahanan korosi.

Prinsip Roll Bonding :


1. Terdapat material yang ingin dilakukan pengelasan pada bagian tengah
2. Memberikan roll pada bagian atas dan bagian bawah untuk menyambungkan kedua
material tersebut
3. Adanya penekanan dari rol membuat material menjadi menempel/tersambung.

Kelebihan Keterbatasan
Dapat diaplikasikan pada suhu Tidak untuk produksi massal
ruang/tinggi
Dapat mengkombinasi dua material Pengembangan metode belum luas
yang berbeda

Aplikasi : Roll welding dapat digunakan untuk menyaluti stainless steel pada baja lunak,
menyaluti stainless steel pada baja paduan rendah (untuk mencegah karat), membuat bimetal
untuk mengukur suhu, dll

3. Jelaskan prinsip kerja friction stir-welding (FSW) dengan skematis gambar. Berilah contoh
jenis material logam yang umumnya diaplikasikan untuk jenis pengelasan ini. Serta Sebutkan
beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metoda FSW!\
Jawab :
Friction stir welding (FSW) adalah proses pengelasan solid-state di mana sebuah tool yang
berputar sepanjang garis sambungan antara dua benda kerja. Tool yang berputar pada garis
sambungan tersebut menghasilkan panas serta secara mekanis menggerakkan logam untuk
membentuk sambungan las. Perbedaan friction stir welding dengan friction welding
adalah pada friction stir welding panas gesekan dihasilkan oleh tool tahan aus, sedangkan
pada friction welding berasal dari benda kerja yang akan disambung itu sendiri.

Prinsip Kerja :
1. Pin berputar dengan kecepatan 3000 – 4000 rpm dan diletakkan pada material
2. Material dipanaskan karena ada friksi
3. Material mencapai temperatur plastisasi (800˚F untuk Al)
4. Material yang telah terplastisasi menempel kembali ke pin
5. Material mengalami pendinginan dengan terbentuk butir halus

Kelebihan Kelemahan
Efisiensi energi Terdapat lubang ketika menarik tool
dari benda kerja
Sederhana dan bersih(no fume, no Penjepitan benda kerja harus kuat
arcs, no spatter)
Keuletan pada las sangat tinggi
Distorsi dan penyusutan rendah

Aplikasi : Bidang aerospace, otomotif, kereta, dan perkapalan. Jenis sambungan yang
digunakan adalah butt joint. Material yang dapat dilas dengan FSW antara lain: aluminium,
baja (steel), titanium, tembaga, polimer dan komposit.

4. Sebutkan beberapa parameter las untuk Friction Stir Welding (mis. jumlah rpm minimum)
pada Aluminium paduan dan gambarkan & jelaskan skematis daerah lasannya.
Jawab :
Parameter Las FSW :
 Jumlah rpm minimum = 3000 – 4000 rpm
 Pemanasan material hingga suhu 800˚F

Skematis daerah pengelasan :


Pada daerah lasan yang dihasilkan, struktur
sambungannya lebih halus dibandingkan base
metal karena struktur pada sambungannya
dihasilkan butir yang halus.
5. Berilah penjelasan mengenai material pengaduk (friction stirrer) yang dipakai untuk proses
FSW. Jelaskan jenis material yang dipakai dan perlakuan apa saja yang diberikan di bagian
permukaan material tsb.
Jawab :
Material yang cocok untuk pengaduk saat proses FSW antara lain AISI H13, AISI H22, dll.
Material tersebut harus memiliki titik leleh yang lebih tinggi daripada benda kerja.
Setidaknya, material tersebut memiliki titik leleh 100˚F lebih tinggi daripada benda kerja.
Dan terdapat perbedaan untuk aluminium, yakni setidaknya 200˚F . Di samping itu, material
pengaduk tersebut juga harus memiliki kekuatan yang lebih baik dari benda kerja dan wear
ressistant serta machinability yang baik.
Perlakuan yang dapat diberikan berupa heat treatment, berupa hardening, tempering dan
annealing.

6. Jelaskan prinsip kerja las dingin (cold welding). Sebutkan beberapa syarat utama agar
material dapat disambung dengan metoda ini.
Jawab :
Cold welding adalah proses solid state welding dimana sambungan dihasilkan dari tekanan
dua buah material pada temperatur ruang.
Ciri utama proses cold welding :
1. Proses tanpa panas, karena panas dihasilkan dari proses
2. Material yang disambung harus ulet tanpa work hardening
3. Jenis sambungan umumnya butt dan lap

Prinsip kerja las dingin ialah dua benda yang saling berhadapan kedua ujungnya, dijepit oleh
alat penjepit dan diberikan tekanan sehingga terjadi proses penyambungan. Proses ini
memerlukan gaya yang cukup besar agar terjadi kontak antarmuka yang baik. Parameter
proses ini ialah : tekanan, struktur kristal, persen deformasi, dan persiapan permukaan.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Threshold Deformation serta kegunaan nilai tersebut
pada suatu material. Berilah contoh perhitungan untuk material tembaga.
Jawab :
Threshold Deformation adalah parameter penting yang berfungsi untuk menentukan kekuatan
maksimum yang dapat dicapai saat proses cold welding. Kegunaannya ialah untuk
mengetahui batasan minimum material memiliki ikatan pada saat mengalami proses
deformasi dingin. Semakin baik persiapan permukaan, maka Threshold Deformation akan
menurun. Adanya struktur CPH membuat Threshold Deformation naik sehingga kekuatan
sambunganya menurun dibandingkan struktur FCC. Apabila tekanan naik, kekuatan
sambungan pun naik.
Contoh perhitungan untuk aluminium dan paduannya :
Dik : Ketebalan awal (tf) = 20 mm
Ketebalan akhir (tf) = 8 mm
Dit : Persen deformasi?
20−8
Jawab : % 𝑑𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 = 𝑥 100% = 60%
20

8. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi nilai threshod deformation. Serta jelaskan
hubungan threshold deformation dengan pressure dan preparasi permukaan untuk proses cold
welding.
Jawab :
Faktor –fak tor :
 Jenis Material
 Struktur kristal material
 Persiapan permukaan
 Pressure pada material

Hubungan antara threshold deformation dengan pressure dan preparasi permukaan saat
proses cold welding ialah semakin tinggi tekanan yang diberikan, maka nilai threshold
deformation akan semakin rendah. Sehingga kekuatan sambunganya meningkat. Selain itu,
semakin baik persiapan permukaan, maka threshold deformation juga akan menurun.

9. Jelaskan prinsip kerja explosive welding dengan skematis gambar. Berilah contoh aplikasi
dilapangan.
Jawab :
Explosion welding adalah proses solid state welding dimana terjadi penggabungan cepat pada
dua permukaan logam yang disebabkan oleh energi ledakan bahan peledak. EXW tidak
menggunakan (filler metal). Proses EXW tidak menggunakan panas dari luar. Pada proses ini,
tidak ada difusi yang terjadi. Waktu penggabungan terlalu pendek untuk terjadi difusi.
Prinsip Kerja :
1. Base metal, prime metal dan explosive disusun dimana prime component diletakkan pada
lapisan tengah dan detonator dibagian atasnya.
2. Dengan meledakan detonator, maka prime component akan menumbuk base metal
sehingga deformasi plastis terjadi dan kedua plat tersambung.

Aplikasi Explosion Welding


Explosion welding secara umum digunakan
untuk menyambung dua buah logam yang
berbeda. Sebagai contoh untuk melapisi
logam induk dengan logam tahan karat.
Explosion welding biasanya digunakan di
industri kimia dan migas.

10. Jelaskan prinsip kerja ultrasonic welding dengan skematis gambar serta mekanisme
penyambungan (bonding) dari metoda ini. Jelaskan hubungan enerji panas yang dipakai
dengan properties material yang disambung. Serta berilah contoh aplikasi dilapangan
Jawab :
Ultrasonic welding adalah proses solid state dimana sambungan dihasilkan oleh energi vibrasi
berfrekuensi tinggi dan tekanan pada benda kerja. Ikatan sambungan (bonding) terjadi tanpa
adanya peleburan dari logam induk. Panas pada proses USW dihasilkan dari gesekan antar
permukaan benda kerja dan deformasi plastis. Suhu panas tersebut berada di bawah titik cair
benda kerja.
Prinsip kerja :
Vibrasi ultrasonic yang dihasilkan oleh transducer di transmisikan ke ujung sonotrode
sehingga dua lembaran logam yang disambung akan timbul panas dan pecahnya lapisan
oksida selanjutnya dengan tekanan dari clamping akan mengakibatkan material tersambung.

Hubungan antara energi yang dibutuhkan dengan weldability :

Dari persamaan diatas, maka dapat dilihat bahwa semakin keras suatu material, maka energi
yang dibutuhkan akan semakin besar.
Aplikasi : Secara umum digunakan untuk logam-logam lunak seperti tembaga dan
aluminium. Ultrasonic welding sering digunakan untuk merakit lembaran aluminium dan
pekerjaan perakitan kecil lainnya.

11. Bandingkan beberapa kemampuan spot resistance welding dan ultrasonic welding untuk
penyambungan material.
Jawab :
Spot Resistance Welding Ultrasonic Welding
Memiliki daerah lebur Tidak memiliki daerah lebur
Menghasilkan asap saat pengelasan Kualitas sambungan seragam karena transfer
energi dan sisa panas dilepaskan dan terbatas
pada daerah sambungan
Memercikan bunga api yang dapat menjadi Tekanan yang dibutuhkan kecil dan panas
penyebab kebakaran sampai ke tengah
Logam dengan konduktivitas tinggi Untuk logam konduktivitas tinggi hanya
membutuhkan energi tinggi memrlukan energi rendah
Rentan terjadi electrical shock Umumnya untuk logam berukuran relatif
kecil

REFERENSI :
- Power Point 05 : Pressure Welding 2019. Diakses pada 9 Maret pukul 13/18
- https://www.annualreviews.org/doi/abs/10.1146/annurev.ms.05.080175.001141?journalC
ode=matsci.1 Diakses pada 9 Maret 2019 Pukul 16:10

Anda mungkin juga menyukai