1. Jelaskan mekanisme terjadinya tegangan sisa pada pengelasan dan apa resiko dari adanya tegangan
sisa tersebut.
Tegangan sisa terjadi akibat panas terlokalisasi yang dipaparkan pada logam ketika proses
pengelasan. Panas menyebabkan ekspansi dan kontraksi logam cair, panas terlokalisasi
menyebabkan ekspansi yang tidak merata pada logam. Setelah panas dihilangkan dari sistem,
bagian yang mengalalmi ekspansi akan memiliki tegangan sisa yang tinggi. Tegangan sisa yang
tinggi ini dapat menyebabkan resiko: perubahan dimensi, dan kegagalan prematur/katastropik
(secara tiba-tiba).
4. Jelaskan mekanisme terjadinya Solidification Cracking (Hot Crack) pada pengelasan dan
persyaratan apa saja untuk terjadinya Hot Cracking. Serta Jelaskan beberapa sumber penyebab hot
cracking & metoda untuk menguranginya pada pengelasan Baja.
=
Solidification Cracking adalah retak panas. Retak panas terjadi akibat pembentukan shrinkage
crack yang terjadi pada pendinginan. Retak ini dapat terjadi akibat akumulasi pengotor yang
terdorong ketengah ketika solidifikasi yang menyebabkan retak.
Penyebab:
Cacat ini bermula dari inklusi MnS yang berbentuk flat akibat proses rolling atau jenis inklusi
lainnya yang kemudian mengalami perpatahan pada antar muka antara matriks dengan inklusi.
Pertumbuhan retak terjadi pada arah vertikal ataupun bersudut, ductile tearing terjadi pada arah
paralel pada celah antara matriks dan inklusi mengakibatkan terbentuknya retak yang menyerupai
anak tangga.
Penyebab utama Lamelar Tearing adalah lain:
Pelat baja yang memiliki keuletan yang rendah pada arah tebal atau vertikal
Batas lebur yang mendekati sejajar dengan permukaan pelat
Level tegangan sisa yang tinggi
Metode untuk mengurangi lamelar tearing pada pengelasan :
Pengurangan kadar sulfur
Penambahan Ce dan Ca yang menghasilkan butir bukan logam yang berbentuk bulat
sehingga mengurangi kepekaan terhadap lamelar tearing.
6. Jelaskan faktor apa saja yang harus saudara (i) perhatikan bila terjadi kekerasan yang tinggi di
HAZ.
8. Jelaskan tujuan pemanasan awal (preheating) dan pemanasan akhir (PWHT) pada proses
pengelasan.
(a) (b)
=
a. Slag inclusion
Inklusi terak merupakan peristiwa masuknya terak kedalam deposit las yang dihasilkan
pada proses arc welding yang mengggunakan fluks.
Penyebab:
Kecepatan pengelasan yang tidak sesuai (terlalu tinggi/terlalu rendah)
Kampuh las yang lebar
Arus yang terlalu rendah
Konsumsi elektroda yang berlebihan
Kontak antar elektroda dan logam induk yang berlebihan, dan
Komposisi fluks yang tidak sesuai
Penanggulangan:
Preparasi las yang baik
Penggunaan kawat las yang keci dan yang sesuai
Pembersihan sambungan sebelum pengelasan
b. Porosity
Porositas merupakan fenomona terperangkapnya udara kedalam deposit las yang
menyebabkan terbentuknya lubang-lubang halus.
Penyebab:
Elemen pengotor
Kelembaban atmosfir
Kontaminasi bahan lain (seperti minyak, pelumas, atau kotoran lainnya)
Penanggulangan:
Pembersihan sambungan dengan baik sebelum pengelasan
Penggunaan shielding gas untuk mencegah udara atmosfir masuk
Mengurangi kelembaban pada proses pengelasan