PROSES LAS
4.1 Tujuan
Mengetahui bagian-bagian mesin las dan istilah-istilah teknik yang ada pada
mesin las
Menjelaskan prinsip kerjadan fungsi dari mesin las tersebut
Membuat suatu bentuk elemen mesin atau benda uji yang sudah ditentukan
sesuai dengan gambar yang diberikan
Menjalankan mesin atau mampu mengoperasikan mesin las secara benar.
Standar-standar dibuat agar tidak terjadi patah sambungan las dan kekuatan logam
pengisi dari elektroda tersebut akan sesuai dengan logam induknya.
Secara metalurgi, sambungan las terdiri dari tiga daerah yang berbeda yaitu :
27
daerah komposit merupakan lapisan yang terjadi dari logam induk cair yang
membeku sebelum mengalami pencampuran seperti pada daerah komposit.
Antarmuka las adalah merupakan batas antara logam induk yang mencair
dan logam induk yang tidak mencair.
2. Daerah temperatur panas / Heat Affected Zone (HAZ) adalah daerah panas
yang mempu melakukan perubahan struktur mikro, tetapi belum mampu
mencairkan logam.
3. Logam induknya tidak terpengaruh panas.
Las Listrik
Adalah proses pengelasan dengan busur nyala listrik, dimana panas didapat dari
busur nyala yang memancar dari elektroda dengan selubung flux dan benda kerja.
Ujung elektroda daerah las busur nyala dan daerah sekitar molten metal dilindungi
dari pengotoran udara sekeliling dengan adanya gas yang terjadi karena
pembakaran dan penguraian flux. Sedangkan molten metal mendapat tambahan
perlindungan dari adanya molten slag.
Busur nyala listrik adalah arus elektron yang kontinyu mengalir melalui
media yang pendek antara dua elektroda (+ dan -)yang diketahui dengan terjadinya
energi pana dan radiasi atau gas antara elektroda akan di ionosir oleh elektron yang
dipancarkan oleh katoda
28
Dua faktor yang mempengaruhi pancaran elektron adalah :
1. Temperatur
2. Kekuatan medan listrik
Busur ditimbulkan oleh elektroda dengan logam induk, yang termasuk didalam
las busur listrik adalah :
29
Gambar 4.2 Desain sambungan dengan menggunakan groove
Las joint dan sambungan Weld adalah mekanisme penyambungan ( ada alur
atau tidak), bagaimana bentuknya. Pertimbangan utama desain sdambungan las
adalah kemampuan untuk meneruskan beban. Disusul dengan biaya, jadi
sambungan las ideal adalah yang dapat meneruskan beban dan berharga murah.
Dalam desain perlu dihindari pembuatan Groove terlalu dalam yang akan
menghabiskan logam pengisi, jika yang dilas adalah pelat yang tebal, pemakaian
logam pengisi bisa dikurangi dengan mengurangi sudut groove tersebut. Faktor
pentinglain yang penting dalam desain sambungan las adalah masalah
keterjangkauan (acessbility)
30
Shielded Metal Arc Welding
Las jenis ini sering dipakai dibengkel-bengkel dan sangat populer, dipakai
antara lain untuk hal sebagai berikut :
Pengelasan konstruksi ringan dari baja, seperti menara air dan pagar.
Konstruksi-konstruksi sipil seperti jembatan dan kerangka gedung
bertingkat.
Panas dihasilkan oleh busur yang terbentuk dari kawat elektroda yang
dilingkupi oleh Flux dan logam benda kerja. Logam cair dilindungi dari pengaruh
udara luar oleh gas yang terbentuk selama pembakaran dan pengurain Flux yang
melingkupi kawat elektroda. SMAW dapat dilakukan didalam dan di luar ruangan
dan sambungan yang rumit relatif mudah dikerjakan dengan metode ini, untuk
operasinya diperliukan Power Suply, kabel, pemegang elektroda (elektroda holder),
dan elektroda. Untuk memulai pengelasan elektroda (yang telah dihubungkan
dengan power suply) disentuhkan ujungnya kebenda kerja yang telah diklaim yang
disambung ke power suply.
31
Efek Kelembaban
Tipe seri E60xx adalah cocok untuk pengelasan baja karbon yang memiliki
kekuatan rendah.
Tipe seri E70xx adalah cocok untuk pengelasan baja karbon yang
mempunyai kekuatan yang lebih tinggi.
𝐹
𝜎𝑡 =
𝐿. 𝑇
32
Dimana :
t = Tinggi las,
L = Panjang Ukuran pada penempang yang akan di las tersebut
Untuk las pada penempang di las sudut
Luas minimum las diperoleh pada leher BD, yang diberikan dengan hasil dari
tebal leher dan panjang las.
Misalkan :
𝑡 = Tebal leher (BD).
𝑠 = Ukuran las = Tebal plat,
𝑙 = Panjang las,
Dari gambar, kita temukan ketebalan leher adalah :
33
𝑡 = 𝑠 𝑥 sin 45𝑜
𝑡 = 0.707 𝑥 𝑠
Luas minimum las atau luas leher adalah :
𝐴=𝑡𝑋𝐿
𝐹
𝜎𝑡 =
𝐿. 𝑇
a. Peralatan Praktikum
1. Mesin las
2. Material besi atau baja ST37
3. Elektroda
4. Jangka sorong
5. Gergaji
6. Kuas
b. Langkah-langkah Pengelasan
34
4.5 Tugas
Benda Kerja II
Buatlah specimen dengan proses pengelasan squre Groove sebagai berikut
35
Ketebalan leher las
Dimana t = s = 4 mm
𝑡 = 𝑠 𝑥 sin 45𝑜
𝑡 = 0.707 𝑥 4
𝑡 = 2.828 𝑚𝑚
Luas minimum las atau leher
Dimana L = 150 mm
𝐴=𝑡𝑋𝐿
𝐴 = 2.828 𝑥 90
𝐴 = 254.52 𝑚𝑚2
36
3. Adapun langkah-langkah dalam pengelasan benda kerja adalah sebagai
berikut :
a. Pastikan peralatan dan perlengkapan pengelasan sudah siap
semua.
b. Pasangkan spesimen pada ragum
c. Nyalakan generator las dan setting arus listrik pengelasan pada
120 V
d. Posisikan badan yang benar untuk siap melakukan pengelasan,
dilanjutkan dengan pengelasan titik terlebih dahulu untuk
mengikat awal agar tidak terjadi deformasi pada saat proses
pengelasan berlangsung
e. Setelah di las titik, benda kerja dibersihkan terlebih dahulu dari
kerak agar saat proses pengelasan nanti tidak terjadi cacat.
f. Kalau benda kerja sudah dipastikan bersih dari kerak, maka
selanjutnya lakukan proses pengelasan sampai selesai. Lakukan
proses las secara perlahan dan konsisten. Terlalu dekat akan
mengakibatkan hasil las kurang matang dan kawat mudah
menempel pada bahan sehingga apinya mati. Terlalu jauh
mengakibatkan hasil las kasar dan tidak rata. Kalau perlu berhenti
saat mengelas, sebelum start lagi anda harus membersihkan kerak
pada hasil las dengan mengetok-ngetok pakai palu. Bila hal ini
tidak dilakukan maka pengelasan berikutnya akan menempel pada
kerak sehingga kekuatannya berkurang.
g. Kemudian benda kerja yang habis di las tersebut disiram dengan
air agar mempercepat proses pendinginan.
h. Bersihkan kerak yang menempel pada hasil pengelasan tersebut
dengan palu las.
i. Setelah selesai lakukan pembersihan peralatan dan tata rapi lagi
perlengkapan pengelasan agar penggunaan berikutnya mudah.
37
4. Pengaturan besarnya arus sangat diperlukan, pembesaran dan
pengecilan arus sangat berdampak pada hasil las nantinya. Arus yang
kecil mengakibatkan elektroda lebih lama meleleh dibandingkan
menggunakan arus yang besar. Hal ini harus dihindari karena akan
membentuk hasil yang dangkal atau terdapat lubang-lubang halus di
antara logam penyambung dan daerah HAZ (Heat Affected Zone). Hal
ini yang menyebabkan sambungan menjadi tidak kua. Begitu pula
dengan arus yang besar mengakibatkan elektroda lebih cepat meleleh
dan belum melekat sempurna
38