Anda di halaman 1dari 16

PENGETAHUAN DASAR

PROSES WELDING
PENDAHULUAN

Menurut Deutch Industrie Normen (DIN) las (weld)


adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau
paduan logam yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
atau cair. Las merupakan sambungan setempat dan
untuk mendapatkan keadaan lumer atau cair
dipergunakan energi panas.

Proses welding spot stationary

Proses welding spot portable

Dari keterangan tersebut mengelas (welding) adalah


menyatukan dua bagian logam atau lebih dengan
mengadakan ikatan metalurgi dibawah pengaruh panas

Proses welding CO2


1
METODE PROSES WELDING
Secara garis besar, metode proses welding ada tiga, yaitu:
LAS TEKAN
Logam yang hendak disambung dipanaskan
sampai mendekati titik leburnya, kemudian
disatukan dengan cara ditekan.

Contoh implementasinya pada proses Resistance


Welding (las tahanan), Forge Welding (las tempa)
dan proses las tekan yang lainnya.
ELEKTRO D A TEKAN AN
N U G G ET (T IP W E L D )

SUM BER
A R U S L IS T R IK

N U G G ET

M A T E R IA L
Y A N G D IS A M B U N G
TEKAN AN
Ilustrasi proses las tekan Proses Welding Spot Stationary, termasuk salah satu
proses welding dengan metode tekan

2
METODE PROSES WELDING
Secara garis besar, metode proses welding ada tiga, yaitu:

LAS CAIR
Logam yang hendak disambung dicairkan
bersama bahan tambah (bila diperlukan)
sehingga didapatkan ikatan metalurgi dan
perpaduan yang homogen pada bagian yang
disambung.

Contoh implementasinya pada proses Oksi-Gas


Weld (Asetilin, Hidrogen, Propan, dsb), Arc
Weld (las TIG, las MIG/MAG, las SMAW, dsb)

N O ZZLE C O N T A C T T IP
KAW AT LAS
BU SU R LAS

G A S P E L IN D U N G KERAK

C A IR A N BAH AN
PEN G ELASAN TA M B A H

M A T E R IA L D A S A R

Ilustrasi proses las cair Metode las cair digunakan pada las CO2

3
METODE PROSES WELDING

LAS TEMPEL
Bahan tambah yang dicairkan ditempelkan
pada bagian logam yang hendak disambung.
Contoh implementasinya pada proses
Brazing (patri) Solder, dsb.

Pemasangan komponen elektronik pada PCB menggunakan


metode las tempel

Dengan daya sambung yang tidak cukup kuat terhadap


beban bergerak, metode las tempel jarang digunakan
untuk pengelasan konstruksi. Metode ini biasa digunakan
untuk sambungan statis pada komponen-komponen
kecil dan tidak membutuhkan ketahanan tinggi terhadap
Las patri menggunakan metode las tempel
gaya aksial.
4
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN SAMBUNGAN WELDING

Dibandingkan proses penyambungan logam yang lain, proses welding memiliki kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
KEUNGGULAN
Pertemuan baja pada sambungan dapat terpadu secara homogen sehingga lebih kokoh

Konstruksi sambungan memiliki bentuk yang lebih rapi

Berat sambungan hanya berkisar 1 - 1.5% dari berat konstruksi, dibanding paku keling
atau sambungan dengan mur-baut yang berkisar 2.5 – 4% dari berat konstruksi

Pengerjaan konstruksi lebih cepat

Luas penampang baja tidak berkurang karena tidak ada proses pelubangan, sehingga
kekuatannya tetap utuh

Fleksibel, dapat dilakukan pada bentuk dan luas penampang yang kecil sekalipun

KELEMAHAN
Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika kualitas
hasil pengelasan baik maka sambungan akan kuat, tetapi bila kualitas pengelasan tidak
sempurna, maka sambungan tidak kuat dan berpotensi bahaya.

Sambungan las tidak dapat dibongkar-pasang, harus dirusak untuk membongkarnya


5
JENIS PROSES WELDING
Berdasarkan alat yang digunakan, proses welding dapat diklasifikasikan menjadi :
LAS LISTRIK (ELECTRIC WELD)
LAS BUSUR LISTRIK (ARC WELD)
TIG (Tungsten Inert Gas) Weld Panas yang digunakan untuk
MIG (Metal Inert Gas) Weld proses pengelasan dihasilkan
MAG (Metal Active Gas) Weld oleh busur listrik yang
terbentuk antara elektroda
SMA (Shielded Metal Arc) Weld
dan benda kerja
SA (Submerged Arc) Weld
LAS TAHANAN LISTRIK (RESISTANCE WELD)
SW (Spot Weld) FW (Flash Weld)
SEW (Seam Weld) BW (Butt Weld)
LAS TEMPA (FORGE WELD)
SOLDER

LAS NON LISTRIK (NON ELECTRIC WELD)


LAS OKSI-GAS (OXY-GAS WELD)
LAS PATRI (BRAZE WELD)

6
TIG WELD

Adalah teknik pengelasan berkualitas tinggi dengan


kecepatan peleburan/penyatuan yang rendah. Busur listrik
memancar dari elektroda Tungsten – yang berfungsi
sebagai penghantar arus dan busur listrik - ke bagian yang
dikerjakan. Filler (bahan tambah) dapat ditambahkan
sesuai kebutuhan.

Lelehan material logam, elektroda tungsten yang panas


dan bagian ujung dari filler logam yang meleleh dilindungi
dari pengaruh oksidasi udara luar menggunakan gas inert.
Biasanya, menggunakan argon, meskipun ada manfaat
kualitas dan produktivitas jika menggunakan campuran
Ilustrasi Las TIG baik argon dan helium atau argon dan hidrogen.
Las TIG dapat digunakan untuk
melakukan pengelasan pada
semua jenis material logam
dengan tingkat ketelitian dan
kekuatan paling tinggi dibanding
dengan las busur yang lain. Banyak
digunakan pada industri pesawat
terbang dan peralatan presisi
Simulasi proses las TIG tanpa arus listrik Hasil pengelasan TIG
lainnya.
7
MIG & MAG WELD

Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active


Gas) secara luas digunakan untuk peleburan/penyatuan
logam dengan kecepatan tinggi dan sedang. Kedua teknik
ini menggunakan busur DC yang menyala di antara bagian
benda kerja dan kawat elektroda. Elektroda pada
pengelasan MIG dan MAG fungsinya secara simultan
adalah sebagai pembawa tenaga sekaligus filler (bahan
tambah) logam.

Ilustrasi Las MIG Las MIG/MAG dalam implementasinya Hasil pengelasan MIG/MAG

Untuk melindungi area welding dari oksidasi udara luar saat proses berjalan, pada las MIG
digunakan gas inert, yakni Argon atau campuran Argon dan Helium. Pada las MAG, digunakan
gas aktif berupa CO2 ataupun campuran Argon dengan gas aktif Oksigen.

8
SHIELDED METAL ARC WELD
Lazim dikenal dengan istilah Stick Weld dan Manual Arc
Weld, adalah proses las busur manual dimana panas las
dihasilkan oleh busur listrik yang terbentuk diantara
elektroda berselaput flux dengan benda kerja.

Elektroda SMAW terdiri dari 2 bagian yaitu bagian inti


yang terbuat dari baja yang berfungsi sebagai bahan
tambah (filler) dan bahan pembungkus yang disebut flux.
Fungsi dari flux adalah : sebagai sumber kerak untuk
melindungi logam cair dari udara sekitarnya, menjaga
busur listrik agar tetap stabil, sebagai deoksidator,
penghasil gas pelindung, mengurangi percikan api dan uap
pada pengelasan, dan sebagai sumber dari unsur paduan.
Ilustrasi Las SMAW

9
SUBMERGED ARC WELD

Dikenal dengan sebutan Las Busur Rendam, merupakan


jenis las otomatis yang dalam prosesnya cairan bahan
tambah (filler) terendam dalam flux yang melindunginya
dari kontaminasi udara. Flux tersebut akan membentuk
kerak las (slag) yang cukup kuat untuk melindungi hasil
pengelasan sampai membeku.

Biasa digunakan pada industri alat-alat berat yang


mengerjakan pengelasan komponen logam yang memiliki
ketebalan diatas 20mm
Ilustrasi Las SAW

Aplikasi las SAW , tampak flux yang tebal merendam area pengelasan Hasil las SAW pada pipa tekanan tinggi
10
SPOT WELD

Merupakan jenis las tekan yang prosesnya menyambung dua


atau lebih part dalam susunan bertumpuk. Metode ini
menggunakan dua elektroda dari bahan tembaga yang
berfungsi sebagai penghantar arus listrik dan gaya tekan yang
dibutuhkan untuk membentuk sambungan yang kuat.

11
SEAM WELD
Las tahanan listrik yang digunakan untuk
menyambung dua atau lebih material logam
yang tersusun.
Hampir sama dengan
proses Spot Welding,
tetapi material yang
disambung berasut oleh
kedua roda elektroda
yang berputar konstan
sambil memberikan
panas dan tekanan
terhadap benda kerja.

Aplikasi Seam Weld


pada pengelasan
Fuel Tank Aplikasi Seam Weld padapengelasan arah datar memanjang

12
FLASH WELD & BUTT WELD

Kedua proses ini hampir sama, yakni digunakan untuk menyambung


bagian ujung material as, plat atau pipa. Kedua ujung benda kerja
dipanasi oleh busur listrik sampai lumer, dan dikombinasikan
dengan tekanan yang menggabungkan kedua ujung benda kerja
tersebut.

Perbedaan Flash dan Butt Weld terletak pada urutan proses kerja,
dimensi dan kekuatan hasil las yang hendak dicapai.

Hasil las
Butt Weld

Pada proses Flash Weld, pemanasan dan pemberian tekanan


terhadap benda kerja dilakukan secara berurutan sehingga
terjadi sambungan yang lebih kuat, akan tetapi membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama dibanding Butt Weld yang proses
pemanasan dan pemberian tekanannya dilakukan secara
bersamaan.

13
LAS TEMPA (FORGE WELD)
Proses pengelasan tempa adalah pengelasan yang dilakukan
dengan cara memanaskan logam yang kemudian ditempa
(tekan) sehingga terjadi penyambungan. Pemanasan dilakukan
di dalam dapur kokas atau pada dapur listrik.

Sebelum disambung, kedua ujung dibentuk terlebih dahulu,


sedemikian sehingga bila disambungkan keduanya akan
bersambung ditengah-tengah terlebih dahulu. Penempaan
kemudian dilakukan mulai dari tengah menuju sisi, dengan
demikian oksida-oksida atau kotoran-kotoran lainnya tertekan
ke luar. Proses ini disebut scarfing.

Jenis logam yang banyak digunakan dalam pengelasan tempa


adalah baja karbon rendah dan besi tempa karena memiliki
suhu pengelasan yang besar

14
OXY GAS WELD

Las oxy gas adalah semua proses yang menggunakan


campuran oksigen dan bahan bakar gas untuk
membuat api sebagai sumber panas untuk
mencairkan benda kerja. Oksigen dan gas dicampur
dalam suatu alat dengan komposisi tertentu
sehingga api yang dihasilkan bisa mencapai suhu
maksimum yang dapat mencairkan logam induk dan
logam pengisi.

Ilustrasi proses pengelasan


oxy-acetyline

Karena tidak memerlukan tenaga listrik, maka las oxy gas banyak dipakai di lapangan walaupun
pemakaiannya tidak sebanyak las busur listrik.

15

Anda mungkin juga menyukai