Anda di halaman 1dari 10

GAS METAL ARC WELDING (GMAW)

Pengertian pengelasan GMAW (MIG/MAG)

Tujuan Pembelajaran
Setelah memepelajari materi ini diharapkan:
Siswa dapat mengerti pengertian dari las MIG/MAG
Siswa dapat memahami proses pengelasan MIG/MAG.
Siswa dapat mengetahui fungsi dari pengelasan MIG/MAG.

Siswa dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari proses pengelasan MIG/MAG.

2.Urian

a. Pengertian Las

Pengelasan (welding) adalah penyambungan dua logam atau lebih yang didasarkan
pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang
disambung. Dalam proses penyambungan lagam terdapat energi panas yang
digunakan untuk penyambungan logam tersebut, dan adakalanya disertai dengan
tekanan
sehingga logam itu bisa menyatu dan permanen.

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di


dalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya
memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu di dalam pengelasan,
pengetahuan harus turut serta mendampingi praktik, secara lebih terperinci dapat
dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las,
harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las,
dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan
atau mesin yang dirancang.
b. Klasifikasi pengelasan
Ada banyak sekali jenis pengelasan. Menurut katalog American Welding
Society (AWS), ada sekitar 50 jenis pengelasan yang berbeda. Pengelasan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

Gambar 1 Klasifikasi Pengelasan


Sumber: (Teknologi Manufaktur, 2017)
1) Fusion Welding (Las Cair)
Proses fusion welding menggunakan panas untuk mencairkan benda kerja. Pada
beberapa fusion welding, bahan tambah (filler) diberikan pada cairan las untuk
memfasilitasi proses pengelasan dan memberikan kekuatan pada sambungan las. Di sisi
lain, ada fusion welding yang tidak menggunakan bahan tambah. Fusion welding tanpa
bahan tambah tersebut dikenal sebagai las autogen (autogenous weld). Fusion welding
dibagi menjadi lima kelompok:

a) Arc welding merupakan kelompok pengelasan di mana panas pada benda kerja
disebabkan oleh sebuah energi listrik atau arc. Arc terbentuk di antara elektroda
dan benda kerja. Berdasarkan elektrodanya, arc welding dibagi menjadi dua yaitu
elektroda yang dikonsumsi dan elektroda yang tidak dikonsumsi. Pengelasan
dengan elektroda yang dikonsumsi antara lain:shielded metal arc welding
(SMAW), gas metal arc welding (GMAW), flux-cored arc welding(FCAW),
electrogas welding (EGW),dan submerged arc welding (SAW). Di sisi lain,
pengelasan dengan elektroda yang tidak dikonsumsi antara lain: gas
tungsten arc welding (GTAW), plasma arc welding (PAW), carbon arc welding
(CAW), dan stud welding (SW).
b) Resistance welding merupakan kelompok pengelasan yang mengalami
penggabungan dengan memanfaatkan panas yang berasal dari hambatan listrik.
Arus listrik dialirkan pada kedua benda kerja yang saling menempel. Proses
resistance welding terdiri dari beberapa macam, yaitu: resistance
spot welding (RSW), resistance seam welding (RSEW), resistance projection
welding(RPW), flash welding (FW), upset welding (UW), percussion
welding (PEW), dan high-frequency resistance welding (HFRW).
c) Oxyfuel gas welding merupakan kelompok pengelasan yang menggunakan bahan
bakar gas untuk membuat nyala api. Nyala api tersebut digunakan untuk
mencairkan benda kerja dan bahan tambah. Oxyfuel gas welding terdiri dari dua
macam, yaitu: oxyacetylene welding (OAW) dan pressure gas welding (PGW).
d) Beam welding merupakan kelompok pengelasan yang menggunakan sinar untuk
mencairkan benda kerja. Beam welding terdiri dari dua jenis, yaitu: electron beam
welding (EBW) dan laser beam welding (LBW).
e) Other fusion welding processes merupakan kelompok pengelasan yang memiliki
teknologi yang unik (lain dengan empat kelompok di atas). Kelompok ini terdiri
dari dua jenis pengelasan, yaitu: electroslag welding (ESW) dan thermit welding
(TW).

2) Solid State Welding (Las Keadaan Padat)

Solid state welding merupakan proses pengelasan di mana penggabungan


diperoleh dari penerapan tekanan pada benda kerja atau kombinasi antara penerapan
panas dan tekanan pada benda kerja. Jika panas digunakan untuk mengelas, suhu yang
digunakan di bawah suhu cair logam yang akan dilas. Solid state welding tidak
menggunakan bahan tambah. Pengelasan ini dibagi dalam beberapa jenis:

a) Diffusion welding (DFW) merupakan proses pengelasan di mana dua permukaan


benda kerja saling menempel dengan tekanan tertentu pada suhu yang tinggi
sehingga terjadi penggabungan.
b) Friction welding (FRW) merupakan proses pengelasan di mana penggabungan
terjadi karena panas yang diakibatkan oleh gesekan dua permukaan benda kerja.
c) Friction stir welding (FSW) merupakan pengelasan menggunakan alat yang
berputar (rotating tool), untuk memakan dan menghasilkan panas pada garis
sambungan antara dua benda kerja sehingga membentuk sambungan las.
d) Ultrasonic welding (USW) merupakan proses pengelasan di mana kedua benda
kerja saling menekan satu sama lain dengan tekanan yang ringan. Permukaan kedua
benda kerja yang saling bertemu selanjutnya digerakkan bolak-balik sejajar dengan
permukaan kontak kedua benda kerja. Gerakan bolak-balik tersebut menggunakan
frekuensi ultrasonic. Kombinasi gaya normal dan getaran (gerakan bolak-balik)
tersebut menghasilkan tegangan geser yang melepas lapisan tipis pada kedua
permukaan benda kerja. Pelepasan tersebut menghasilkan ikatan atomic pada
permukaan kedua benda kerja.
e) Forge welding merupakan proses pengelasan di mana dua benda kerja yang akan
disambung, dipanaskan sampai suhu pengerjaan panas dan ditempa menjadi satu
dengan palu.
f) Cold welding (CW) merupakan proses pengelasan dengan menerapkan tekanan
yang tinggi antara dua permukaan benda kerja pada suhu ruang. Permukaan yang
akan disambung menggunakan cold welding harus benar-benar bersih.
g) Roll welding (ROW) merupakan proses pengelasan di mana roll digunakan untuk
menekan benda kerja supaya terjadi penggabungan. Pengelasan ini dapat
menggunakan sumber panas dari luar maupun tidak.
h) Hot pressure welding (HPW) merupakan proses pengelasan di mana penggabungan
terjadi karena penerapan panas dan tekanan. Pengelasan ini merupakan variasi
dari forge welding.
i) Explosion welding (EXW) merupakan proses pengelasan di mana penggabungan
dua permukaan benda kerja diakibatkan oleh energi dari ledakan bahan peledak.
c. Proses Las GMAW (Gas Metal Arc Welding) MIG MAG

Gambar 2 Proses las GMAW (Gas Metal Arc Welding)


Sumber : (Althouse, 2013)

Pengertian Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah proses pengelasan
atau penyambungan bahan logam yang menggunakan sumber panas dari energi listrik
yang dirubah atau dikonversikan menjadi energi panas, pada proses pengelasan
GMAW menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu roll dan menggunakan gas
sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung
sehingga logam yang dilas dapat menyatu dan permanen . Pengelasan GMAW dapat
menggunakan gas Argon (Ar) yang biasa disebut MIG ataupun gas
Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MAG.
Proses pengelasan GMAW merupakan pengelasan dengan proses pencairan logam. Proses
pencairan logam ini terbentuk karena adanya busur las yang terbentuk diantara kawat las dengan benda
kerja. Ketika kawat las didekatkan dengan benda kerja maka terjadilah busur las ( menghasilkan
panas) yang mampu mencairkan kedua logam tersebut (kawat las+benda kerja), sehingga akan
mencair bersamaan dan akan
membentuk suatu sambungan yang tetap. Dalam proses ini gas pelindung yang berupa gas akan
melindungi las dari udara luar hingga terbentuk suatu sambungan yang tetap.
Proses pengelasan GMAW menggunakan arus searah (DC) dengan posisi elektroda
pada kutub positif, hal ini sering disebut sebagai polaritas terbalik. Polaritas searah jarang
digunakan dalam proses pengelasan dikarenakan dalam proses ini transfer logam tidak terjadi
secara sempurna

1) Proses Las MIG (Metal Inert Gas)

Gambar 3 Proses Las MIG(Metal Inert Gas)

Pada proses pengelasan MIG ini tidak berbeda jauh dengan proses pengelasan
pada GMAW, yang membedakan kedua pengelasan ini terdapat pada gas pelindung.
Sesuai dengan namanya Metal Inert Gas, maka pada pengelasan MIG ini gas pelindung
yang digunakan adalah inert gas atau gas Mulia seperti Argon (Ar), Helium atau Helium
dicampur dengan Argon, tetapi juga dapat menggunakan gas CO2 sebagai gas
Pelindung. Untuk proses pengelasan MIG ini biasanya digunakan untuk mengelas
material yang terbuat dari alumunium atau baja tahan karat.

2) Proses Las MAG (Metal Active Gas)

Gambar 4 Proses Las MAG (Metal Active Gas)


Sumber: (Althouse, 2013)
Pada proses pengelasan ini gas CO2 digunakan sebagai gas pelindung dan
menggunakan kawat las pejal sebagai logam pengisi dan digulung dalam rol kemudian
diumpankan secara terus menerus selama proses pengelasan berlangsung. Karena
menggunakan gas pelindung CO2 yang bersifat oksidator maka pengelasan ini bagus
untuk pengelasan pada konstruksi. Selain itu biaya operasi pada pengelasan ini lebih
murah dari pada pengelasan yang menggukan gas pelindung lainnya seperti Argon (Ar).

Dalam penggunaan gas CO2 sebagai gas pelindung berpengaruh pada pemindahan
logam cair dari elektroda ke material induk berbentuk bola – bola yang relatif besar. Hal
ini dikarenakan logam yang mencair tetap melekat pada ujung elektroda karena busur
yang kurang bagus. Pada proses GMAW juga sering terjadi banyak spater atau percikan
– percikan, tetapi spater ini dapat dikurangi dengan cara memperpendek jarak busur las
sehingga ujung elektroda seperti logam yang mencair.

berikut ini adalah skema alur Las MIG/MAG :

Gas Shieldid Welding

Gas Metal Arc Welding Gas Tungsten Arc Welding

(GMAW) (GMAW)

Metal Inert Gas Welding Metal Active Gas Welding

(MIG) (MAG)

Gambar 5 Bagan alur Las MIG/MAG

d. Jenis & Fungsi Gas Pelindung pada Las GMAW :


a) Gas CO2, untuk penggunaan gas pelindung ini biasanya untuk aplikasi pengelasan
logam atau baja karbon rendah. Gas pelindung CO2 ini tidak dapat digunakan untuk
metal transfer jenis spray, pada penggunaannya harus dilakukan pencampuran dengan
gas pelindung yang lain seperti Argon dan Helium.
b) Gas Inert (Helium dan Argon), untuk pengelasan GMAW dengan gas argon dan
helium biasanya untuk pengelasan bahan non logam seperti stainless steel dan
alumunium. Pada penggunaan gas ini dapat menghasilkan las lasan dengan sifat
mekanik yang baik dan penetrasi yang lebih dalam jika dibandingkan dengan shielding
gas CO2.

e. Metal Transfer pada Pengelasan GMAW :

Pada pengelasan GMAW terdapat empat macam yaitu Spray, Globular, Short
Circuit dan Pulsed. Untuk lebih jelasnya Anda dapat melihat gambar yang lebih detail
dibawah ini, pada gambar tersebut dapat terlihat perbedaan perpindahan metal pada
GMAW. Untuk merubahnya Anda dapat menyetting pada mesin las.

Gambar 6 Globular transfer Las GMAW


Sumber: (Althouse, 2013)
Gambar 7 Spray transfer Las GMAW
Sumber: (Althouse, 2013)

Gambar 8 Short circuit transfer Las GMAW


Sumber: (Althouse, 2013)

Gambar 9 Pulsed transfer Las GMAW


Sumber: (Althouse, 2013)

f. Kawat pada pengelasan GMAW


Untuk kawat las GMAW diklasifikasikan dengan kode ER XXS-X yang mempunyai
pengertian sebagai berikut:
Kode ER : Electrode atau Welding Rod
Kode XX : Kekuatan tarik dari kawat las x 1000 psi, misalnya jika diisi 70 berarti
70×1000 psi.
Kode S : Solid Wire, artinya bentuk dari kawat las GMAW adalah Solid atau
tidak berongga.
Kode X : kode dari komposisi kimia kawat las.

AWS Class Carbon Manganese Silicon

ER 70S-2ER 0,070,06-0,15 0,90-1,400,90-1,40 0,40-0,700,45-0,70


70S-3
0,07-0,15 1,00-1,50 0,65-0,85
ER 70S-4
0,07-0,19 0,90-1,40 0,30-0,60
ER 70S-5
0,07-0,15 1,40-1,85 0,80-1,15
ER 70S-6
0,07-0,15 1,50-2,00 0,50-0,80
ER 70S-7

Gambar 10 Tabel kawat las GMAW baja karbon


g. Kelebihan dan kekurangan pengelasan GMAW
1) Kelebihan :
a) Sangan efisien dan proses pengerjaan yang cepat.
b) Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan.
c) Tidak menghasilkan flagg atau kerak.
d) Membutuhkan kemampuan operator yang baik.
2) Kekurangan :
a) Sewaktu waktu dapat terjadi burnback
b) Cacat las porositi sering terjadi
c) Buser yang tidak setabil
d) Pada awalannya set-up yang sulit

Anda mungkin juga menyukai