Anda di halaman 1dari 11

Agenda Scope

1. Klasifikasi Proses Penyambungan


2. Proses Pengelasan Busur
3. SMAW
4. GMAW

5. TIG
6. SAW

7. RESISTANCE Welding
Tarmizi
1. Dasar Pengelasan
1. Klasifikasi Proses Penyambungan
2. Proses Pengelasan Busur (Arc)
3. Shielded Metal Arc Welding
4. CO2 Gas Shielded Arc Welding
5. MAG Arc Welding
6. MIG Arc Welding
7. TIG Arc Welding
8. Submerged Arc Welding
9. Resistance Welding (Spot Welding)
Penyambungan
Proses penyambungan secara luas dapat dibagi dalam 3
kategori berdasarkan mekanisme penyambungan, yaitu :
1. Penyambungan mekanik
 dengan rivet atau baut
2. Adhesive bonding
 dengan lem atau plastik
3. Pengelasan
 ikatan metalurgis.
Klasifikasi Penyambungan
1. Klasifikasi Proses Pengelasan
Proses pengelasan, yaitu :
A) FUSION WELDING

B) SOLID PHASE JOINING (PRESSURE WELDING)


C) LIQUID-SOLID PHASE JOINING (BRAZING)
D) DIFFUSION WELDING
Klasifikasi Proses Pengelasan
Welding
Fusion Welding
GAS Welding
Arc Welding
Non-Consumable Electrode Type
TIG Arc Welding (GTAW)
Plasma Arc Welding (PAW)
Consumable Electrode Type
Shielded Metal Arc Welding
CO2/MAG Arc Welding (GMAW)
MIG Arc Welding (GMAW)
Submerged Arc Welding (SAW)
Special Welding
Laser welding
Electron Beam Welding
Pressure Welding
Gas Pressure Welding
Friction Welding
Resistance Welding (Spot Welding)
Brazing
Pengelasan
 Definisi pengelasan :
perpaduan dua buah bagian atau lebih dengan memberikan panas
atau tekanan atau kedua-duanya baik dengan logam pengisi ataupun
tanpa logam pengisi.
 Pada fusion welding bagian yang disambung (base metal) dipanaskan
sampai mencair dengan atau tanpa logam pengisi (filler metal)
kemudian bagian yang mencair terjadi perpaduan dengan logam induk
diikuti dengan pembekuan.
 Presurre welding, bagian yang disambung diberikan energi thermal
oleh gesekan atau nyala gas kemudian tekanan mekanis diberikan
sehingga proses penyambungannya selesai.
 Brazing atau soldering, dilakukan dibawah temperatur cair logam
induk dan tanpa mencairkan logam induk kemudian logam pengisi
dicairkan sehingga memasuki diantara permukaan logam induk yang
disambung dengan prinsip aksi kapilaritas.
Pengelasan
Keuntungan Kelemahan
 Distorsi  pemanasan dan
 Konfigurasi sambungan pendinginan setempat.
sederhana.  Residual stress  fatique
 Ekonomis strength dan SCC.
 memungkinkan  Menurunkan karakteristik BM
penghematan material. weld crack,  toughness, 
 Effisiensi sambungan ketahanan korosi.
tinggi.  butt joint 100 %  Pertimbangan khusus
 Kebocoran  terbaik.  untuk persyaratan
 Ketebalan  tidak terbatas. perbedaan logam las dan
 Tidak berisik selama proses logam induk.
fabrikasi.  Welding personnel keahlian
khusus
Pengelasan

1. Coarse grain size


2. Fine grain size
3. Globular pearlite 1. A3 Temp. 850-910 oC
2. A1 Temp. 723 oC
3. Temper zone, 250 oC
Distorsi
Residual Stress

Anda mungkin juga menyukai