Anda di halaman 1dari 14

Tugas 3 Penyambungan Material

Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945


rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

1. Pada pembuatan pipa ERW, mengapa digunakan arus frekwensi tinggi serta
jelaskan peranan frekwensi tersebut terhadap sambungan di pipa tersebut.
Jawab:
Pada pembuatan pipa baja ERW digunakan arus frekuensi tinggi karena dengan
mengkonsentrasikannya pada permukaan yang akan disambung melalui dua probes yang
membuat kontak ringan dengan bagian sambungan, arus yang diperlukan lebih kecil dan
kontak listriknya juga lebih kecil. Dengan meningkatkan frekuensi arus yang diberikan
hingga 450 Hz dan meningkatkan voltage dari satuan menjadi puluhan, dikembangkan
proses yang disebut high-frequency resistance welding (HFRW).
Peranan frekuensi tersebut terhadap sambungan pipa ialah membuat kontak
ringan antara probes dengan bagian sambungan sehingga arus yang diperlukan lebih kecil
begitu pula dengan kontak listrik.

2. Jelaskan keuntungan dan keterbatasan High Frequency Welding.


Jawab:

Keuntungan Keterbatasan

Memproduksi lasan dengan daerah HAZ Harus diperhatikan untuk menghindari


yang sempit radiasi

Kecepatan las yang tinggi dan konsumsi Kurang ekonomis untuk produk kecil
energi rendah

Dapat digunakan untuk las pada dinding Bahaya akibat frekuensi arus tinggi
pipa yang sangat tipis

Dapat disesuaikan dengan banyak logam

Meminimalisir oksidasi

Efisiensi tinggi
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

3. Jelaskan prinsip kerja projection welding, beserta keunggulan dan


keterbatasannya.
Jawab:
Prinsip kerja projection welding adalah merupakan satu modifikasi dari las resistansi
listrik. Mekanismenya adalah dengan memberikan konsentrasi arus dan tekanan dari
elektroda pada daerah workpiece. Namun, persiapan di awal perlu diperhatikan supaya
aliran arus terpusat pada titik kontak tertentu.

Keuntungan Ketebatsasan

Menghasilkan hasil las yang lebih rapih Lap joint menyebabkan penambahan
akibat aliran arus dan eletroda terfokus berat

Kecepatan pengelasan tinggi Kekuatan sambungan dan fatik rendah

Mudah beradaptasi untuk otomatisasi dalam Peralatan lebih mahal dibandingkan arc
kecepatan produksi tinggi welding

Kesalahan hasil pengelasan sulit


diperbaiki

4. Jelaskan persyaratan kualitas hasil las dengan spot welding, jelaskan hal tersebut
dengan menganalisa ukuran nugget lasan-nya dan hasil uji tarik gesernya.
Jawab:
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Syarat kualitas hasil las dengan spot welding dianalisa dari ukuran nugget dan
hasil uji tarik gesernya ialah sebagai berikut:
a. Ukuran Nugget
Ukuran nugget dari logam yang mencair sangat berkaitan dengan luas kontak
antara benda kerja dan elektroda, dimana dalam hal ini konsentrasi arus juga
dipengaruhi oleh luas kontak. Ukuran diameter dari nugget sebagai syarat dari
kualitas hasil las spot welding adalah 6-10 mm.
b. Hasil Uji Tarik Geser
Kuat geser nugget umumnya harus cukup dapat menjamin bahwa bila sambungan
diberi tegangan hingga putus maka putus terjadi pada lembaran mengelilingi nuggget.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kekuatan las titik yang dapat diperoleh
melalui uji mekanik berupa shear strength dan uji cross section. Indikator yang sering
digunakan untuk menetukan keuletan lasan khususnya pada material yang memiliki
mampu keras yang tinggi adalah besarnya rasio antara cross section strength (ft) dan
shear strength (fs). Bila rasio fs/ft mendekati satu, lasan dapat dikatakan ulet
sedangkan rasio fs/ft mendekati nol, lasan bersifat getas.

5. Bila saudara di tugaskan untuk menyambung dengan metoda spot welding


terhadap dua belah pelat dengan tahanan listrik yang sama namun memiliki
ketebalan yang berbeda dimana t1 = 2 x t2. Buatlah skematis disain posisi elektroda
yang akan dipakai terhadap sampungan kedua pelat tersebut.
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Jawab:
Misalkan: D1 = 10 mm; D2 = 8 mm

Sehingga,
t = 5(s). 0.5

D1 = 5(10). 0.5 = 25 mm
D2 = 5(8). 0.5 = 20 mm

6. Jelaskan weldability baja lapis seng (galvanil) bila dilas dengan spot resistant
welding process.
Jawab:
Untuk pengelasan baja lapis seng, diperlukan arus yang lebih tinggi. Hal ini
disebabkan adanya lapisan coating Zn pada permukaan baja. Lapisan Zn tersebut harus
dilelehkan terlebih dahulu sebelum kita berlanjut pada penyambungan baja. Melting point
yang dimiliki Zn lebih rendah dari baja. Sehingga selama proses pengelasan, Zn yang
dikombinasikan dengan baja akan menurunkan resistivitasnya. Maka dari itu kita
membutuhkan arus yang lebih tinggi untuk mengelas baja lapis seng ini.

7. Jelaskan prinsip kerja las resistansi listrik. Jelaskan tahapan kerja dari las titik
(spot welding). Serta jelaskan mengapa pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua
pelat yang disambung.
Jawab:
Las resistansi listrik menggunakan prinsip penyambungan permukaan logam
dalam bentuk lembaran, sambungan tumpul dan dalam bentuk tumpang yang ditekan satu
dengan yang lainnya menggunakan elektroda. Kemudian adanya resistansi listrik ini
dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan. Resistansi listrik dari arus tersebut membuat
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

permukaan menjadi panas dan meleleh. Pada las resistansi listrik, elektroda berbahan
tembaga karena sifat tembaga yang sangat memenuhi kriteria elektroda yang diinginkan.
Sifat tersebut diantaranya bahwa tembaga memiliki konduktivitas thermal dan elektrik
yang tinggi, memiliki ketahanan deformasi yang baik, tidak mudah terkontaminasi benda
kerja, dan harganya yang murah. Dalam las resistansi listrik, terdapat 3 variabel penting,
yaitu:
c. Tahanan listrik
d. Tekanan elektroda
e. Arus dan waktu

Tahapan kerja dari las titik (spot welding) dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini:

1. Arahkan dan bawa elektroda pada permukaan logam serta aplikasikan sedikit tekanan
pada permukaan tersebut.
2. Tahap kedua terjadi dengan mengaplikasikan arus listrik pada elektroda tersebut
sehingga membuat permukaan menjadi panas dan meleleh.
3. Tahap ketiga adalah melepaskan arus listrik yang sebelumnya diberikan dan elektroda
dibiarkan di tempat sehingga material dapat mendingin.
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Pelelehan terjadi di tengah kedua pelat yang disambung karena adanya arus listrik
yang mengalir dari permukaan sampai ke bagian tengah kedua pelat, sehingga pelat
meleleh saat pengelasan.

8. Jelaskan pengaruh arus, waktu dan tekanan terhadap hasil las resistansi listrik.
Jawab:
Dalam las resistansi listrik, terdapat 3 variabel penting, yaitu:
 Tahanan listrik
 Tekanan elektroda
 Arus dan waktu

a. Pengaruh arus terhadap hasil las resistansi listrik


Arus merupakan satu parameter yang memiliki peran utama pada heat input sebab
itu arus memiliki satu peranan vital dalam las resistansi listrik. Arus ini menentukan
kecepatan pemberian panas dan apabila densitasnya terlalu tinggi atau berlebihan
akan menyebabkan terjadinya metal expulsion yang berdampak pada pembentukan
rongga dan retak.
b. Pengaruh waktu terhadap hasil las resistansi listrik

 Waktu Tekan (squeeze time): Merupakan waktu dimana penekanan dimulai


hingga arus mengalir.
 Waktu Las (weld time): Merupakan waktu saat arus mengalir pada benda kerja.
 Waktu Tahan (hold time): Merupakan waktu dimana elektroda masih ditahan
menekan benda kerja dengan arus yang sudah tidak mengalir lagi.
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

 Waktu henti (off time): Merupakan waktu akhir dari waktu tahan hingga waktu
tekan berikutnya.

Waktu memiliki pengaruh yang besar pula pada las resistansi listrik ini. Waktu
merupakan satu parameter kontrol terhadap heat input. Waktu memiliki efek yang
besar terhadap kuat geser hasil pengelasan.
c. Pengaruh tekanan terhadap hasil las resistansi listrik
Peningkatan tekanan elektroda hal menyebabkan penurunan tahanan kontak.
Fungsi dari tekanan elektroda itu sendiri berperan dalam memberikan penempaan.
Penempaan ini kemudian bisa menghasilkan deposit dengan butir yang halus.

9. Jelaskan Prinsip Kerja Spot Welding berikut skematis gambar serta berikan
penjelasan Masukan Panas (heat input) yang dibutuhkan untuk menyambung
material dengan spot welding.
Jawab:
Tahapan kerja dari las titik (spot welding) ialah:
Dua lembaran tumpang tindih disambung menggunakan prinsip pencairan
setempat yang disebabkan oleh arus yang terkonsentrasi antara elektroda-elektroda yang
berbentuk silinder. Konsentrasi arus ditentukan oleh luas kontak antara elektroda dan
benda kerja.
Berikut merupakan mekanisme tahapan proses pada Spot Welding:
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

1. Dua elektroda yang berbentuk silinder diletakkan pada permukaan sambungan benda
kerja dan benda kerja yang akan disambung.
2. Panas yang dihasilkan dari tahanan dikombinasikan dengan pemberian tekanan yang
akan menghasilkan Spot Welding.
3. Panas tersebut akan berakibat terbentuknya nugget pada permukaan sambungan dari
dua benda kerja. Umumnya diameter dari nugget ini adalah 6-10 mm.
4. Arus yang dihasilkan berkisar antara 3000 - 40.000 A
5. Waktu pengelasan biasanya sekitar 0.6 dan 0.8 detik.

Pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang disambung disebabkan
karena pada pengelasan spot welding diharapkan tahanan listrik terbesar pada permukaan
antar material (r3) sedangkan tahanan listrik antara material yang akan dilas dengan
elektroda harus sekecil mungkin (r1 dan r5) sehingga panas yang dihasilkan melelehkan
bagian tengah pada pelat yang disambung. Sesuai dengan persamaan (1):
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Rw = r1+r2+r3+r4+r5

Keterangan gambar:
 r2 dan r4 = tahanan listrik material yang dilas.
 r1 dan r5 = tahanan listrik pada permukaan kontak antara elektroda dengan benda
kerja
 r3 = tahanan listrik permukaan antar material

10. Jelaskan perbedaan antara Flash welding dan Upset Welding melalui gambar
skematisnya.
Jawab:
a. Flash Welding
Flash welding biasa digunakan untuk menyambung material yang memiliki
penampang yang sama, dimana lasan (weld) dihasilkan pada seluruh penampang yang
kontak tanpa logam pengisi (filler metal).
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

b. Upset Welding

Perbedaan flash welding dan upset welding:

1. Keduanya sebenarnya memiliki susunan yang sama. Namun perbedaan utamanya


terletak dalam hal mekanisme yang digunakan untuk menghasilkan satu pergerakan.
2. Flash welding biasanya diaplikasikan untuk menyambung komponen dengan cross
section yang sama dari ujung ke ujung.
3. Upset welding biasanya diaplikasikan untuk menyambung kawat atau batang dengan
luas penampang yang kecil serta untuk penyambungan pipa.
4. Flash welding memiliki kapasitas mesin yang lebih besar dibandingkan upset
welding. Namun keduanya bisa dieksekusi dengan menggunakan mesin yang sama.
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

11. Jelaskan dengan gambar skematis siklus kerja dari Seam Welding.
Jawab:
Skematis siklus kerja seam welding:
a. Baja lembaran yang saling tumpang tindih, disambung menggunakan elektroda yang
bulat dan berputar di pinggiran baja. Elektroda akan menekan baja lembaran tersebut.
b. Elektroda tersebut menghasilkan resistansi panas yang akan menghasilkan nugget
berbentuk lonjong, yang berderet sesuai dengan kecepatan elektrodanya.
c. Akan terjadi penyambungan pada daerah nugget.
d. Arus yang diberikan disepanjang sambungan oleh split electrode rollers.

12. Jelaskan keuntungan dan keterbatasan dari proses pengelasan resistansi welding.
Jawab:

Keuntungan Keterbatasan
Penyambungannya cepat untuk logam Peralatan yang mahal
berukuran ringan.
Penyambungannya cepat untuk benda Perlunya perawatan/maintenance khusus
hasil forging dan casting yang berukuran
besar
Sebagai tambahan fasteners yang sangat High short duration current loads
baik pada suatu produk
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Hasilnya lebih rapi karena hanya


menggunakan resistansi panas yang tingi
untuk melelehkan logamnya

13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Percussion Welding dan gambarkan
skematisnya dan beri contoh aplikasinya
Jawab:
Percussion welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas dari
sebuah busur yang dihasilkan oleh pelepasan energi listrik yang cepat untuk
penyambungan logam. Tekanan yang digunakan progresif atau mengikuti pelepasan
energi listrik.
Prosesnya hampir sama dengan flash welding dan upset welding. Mesin yang
digunakan dalam percussion welding adalah magnetik dan capacitor discharge.

Aplikasinya banyak digunakan pada industri elektronik untuk menyambung alumunium


rods, menyambung baja atau non ferrous alloy yang tahan korosi dll.

14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Mash Seam Welding dan gambarkan
skematisnya serta beri contoh aplikasinya.
Jawab:
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Merupakan gabungan dari proses welding kovensional resistance seam welding


dan projection welding. Alat yang dipakai pun hampir sama dengan yang dipakai oleh
proses welding kovensional resistance seam welding yaitu large resistance welding
frame, dan rotating wheel type electrode untuk menghasilkan arus.

Aplikasi yang menggunakan pengelasan jenis ini biasanya banyak dilakukan pada
bidang transportasi, agrikultural, sektor produksi makanan, peralatan gardening dan
machine protection.

15. Untuk material logam Tembaga, Aluminium dan Baja, urutkan mana yang
material yang memiliki weldability yang baik dengan menggunakan pengelasan las
titik (spot welding)
Jawab:
Urutan material yang memiliki weldability yang baik adalah steel aluminium 
tembaga. Ini dikarenakan steel memiliki ketahanan listrik yang cukup tinggi dan
konduktivitas thermal yang rendah (52 W/m-K) dibandingkan elektroda tembaga, inilah
yang membuat proses welding menjadi lebih mudah. Kemudian adalah aluminium,
aluminium ini memiliki nilai ketahanan listrik dan konduktivitas thermal (109 W/m-K)
yang mendekati tembaga (385 W/m-K) tapi melting point-nya lebih rendah dibandingkan
Tugas 3 Penyambungan Material
Rocardo Fiipadhlillah Chang/1606822945
rocardofpdhchng@gmail.com
Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia

dengan tembaga, proses weldingnya masih mungkin dengan menggunakan arus yang
lebih tinggi.

Keterangan:
W = Mampu las baik
L = Mampu las terbatas
N = Mampu las buruk

Anda mungkin juga menyukai