KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD 4.13 Melakukan pengelasan pelat pada sambungan tumpul posisi vertical (3G)
dengan las gas metal (MIG/MAG)
IPK Mengoperasikan mesin las untuk pengelasan pelat pada sambungan tumpul
4.13.1 posisi vertical (3G) dengan las gas metal (MIG/MAG)
IPK Melakukan pengelasan pelat pada sambungan tumpul posisi vertical (3G)
4.13.2 dengan las gas metal (MIG/MAG)
Teknik Pengelasan 1
A. Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) Posisi 3G
Pengelasan MIG posisi 3G merupakan proses penyambungan dua material logam
atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat, dengan menggunakan
elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan
mengguna-kan gas pelindung (inert gas) dengan posisi tegak/vertikal.
Pengelasan dengan posisi vertikal lebih sulit pengerjaanya, karena adanya gaya
berat cairan bahan pengisi dan bahan dasar. Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak
dan pengelasan juga berjalan tegak dengan arah naik turun. Proses pengelasan MIG
posisi 3G dilakukan karena kebutuhan suatu pekerjaan atau konstruksi.
Teknik Pengelasan 2
3. Pembenahan las MIG
a. Lepas pelatuk pistol las; bila pengelasan sudah selesai lawat dan gas berhenti
mengalir. Jauhkan pistol las dari benda kerja sehingga busur listrik terputus dan
mati.
b. Tutup katup gas pelindung
c. Setel kecepatan kawat pada posisi nol
d. Tutup katup gas yang terdapat pada regulator
e. Matikan mesin penggerak kawat
f. Matikan mesin las
g. Bereskan alat-alat yang telah dipakai
Teknik Pengelasan 3
D. Menentukan Parameter Pengelasan
1. Pengaturan besar arus las
Besarnya arus dan tegangan pengelasan adalah tergantung pada tebal bahan dan
diameter kawat elektroda serta posisi pengelasan atau berdasarkan WPS ( welding
prosedure specification ) pekerjaan tersebut. Arus las adalah arus listrik yang
digunakan untuk melakukan proses pengelasan. Dalam proses pengelasan MIG (
metal inert gas ), arus las secara langsung berhubungan dengan kecepatan wirefed.
Jika arus las dinaikkan maka kecepatan wirefeed juga seharusnya naik. Hubungan ini
biasanya disebut karakteristik “burn-off”.
Berikut tabel Ketentuan umun penyetelan besaran arus dan tegangan berdasarkan
diameter kawat elektroda
2. Elektroda ekstensi
Ekstensi elektroda atau biasa disebut dengan “stick-out” adalah jarak antara titik
terujung dari kontak listrik, biasanya ujung dari pipa kontak, dengan ujung dari
elektroda. Jarak tersebut akan mempengaruhi besarnya arus listrik yang dibutuhkan
untuk melelehkan elektroda.
Teknik Pengelasan 4
3. Tegangan las
Tegangan busur las adalah tegangan diantara ujung elektroda dan benda kerja.
Tegangan listrik pada pengelasan memegang peranan penting pada jenis transfer
logam yang diinginkan. Transfer logam arus pendek membutuhkan tegangan yang
rendah, sementara transfer logam spray membutuhkan tegangan yang lebih tinggi lagi.
Jika arus listrik dinaikkan, maka tegangan las juga harus dinaikkan untuk
menghasilkan kestabilan
4. Kecepatan pengelasan
Kecepatan pengelasan berbanding secara linier dengan pergerakan busur las
sepanjang benda kerja. Parameter ini biasanya dinyatakan dalam meter per menit.
Pernyataan yang berhubungan dengan kecepatan penglasan:
a. Dengan meningkatnya ketebalan material, kecepatan harus diturunkan
b. Dengan material dan jenis penyambungan yang sama, jika arus listrik meningkat,
maka kecepatan pengelasan juga harus meningkat
c. Kecepatan pengelasan yang lebih tinggi dapat menggunakan teknik pengelasan
maju (forehand technique)
5. Pengaturan gas
Berikut penyetelan Pengelasan Gas Metal Mode Hubung Pendek (Cary,1993:141):
Catatan:
- Data di atas berlaku untuk jalur tunggal (single pass) posisi datar dan fillet posisi
horizontal. Untuk pengelasan vertikal dan di atas kepala kurangi arus 10–15%.
- Untuk fillet ukuran pengelasan sama dengan tebal plat, untuk groove celah akar
dibuat sama dengan ½ tebal plat.
- Untuk gas lindung menggunakan CO atau campuran 75% Argon dan 25% CO2.
Teknik Pengelasan 5
E. Metoda Pengelasan
1. Arah pengelasan
Arah pengelasan yang dapat dilakukan pada las MIG ada dua, yaitu uphill dan
downhill. Pengelasan uphill merupakan pengelasan MIG dengan arah dari bawah ke
atas, sedangkan pengelasan downhill merupakan pengelasan MIG dengan arah dari
atas ke bawah.
(a) (b)
Gambar 3. Pengelasan (a) uphill dan (b) downhill
2. Gerakan pengelasan
Gerakan las (welding gun) pada MIG terutama dipengaruhi oleh: Bentuk sambungan,
tebal bahan, lebar persiapan sambungan, jenis bahan dan posisi pengelasan.
Gerakan atau ayunan welding gun diupayakan lurus, apabila tidak memungkinkan
gerakan lurus (misal pengelasan arah naik) diusahakan menggunakan ayunan ke
samping seminimal mungkin. Misal lebar ayunan untuk setiap jalur maksimal 15 mm.
Berikut ini disajikan beberapa bentuk gerakan/ayunan pengelasan yang banyak
digunakan pada pengelasan menggunakan MIG ( metal inert gas ), terutama
pengelasan pada posisi tegak:
Teknik Pengelasan 6
3. Sudut pengelasan
Salah satu faktor yang ikut menentukan kualitas hasil pengelasan adalah sudut
pengelasan. Yang dimaksud dengan sudut pengelasan adalah sudut yang dibentuk
oleh permukaan bahan dengan welding gun.
4. Cara pengelasan
a. Pengelasan tack weld
Terdapat beberapa cara dalam melakukan pengelasan pada suatu material. Pada
pengelasan pelat dengan sambungan tumpul posisi 3G harus dilakukan las catat
(tack weld) terlebih dahulu. Untuk panjang benda kerja standar untuk uji profesi las
(30 cm) dilakukan tiga las catat, yaitu kedua ujung dan tengah dengan panjang las
catat antara 1,5-2,0 cm atau tiga sampai empat kali tebal bahan las. Sedang untuk
panjang benda kerja dibawah atau sama dengan 15 cm dapat dilas catat pada kedua
ujung saja (tack weld yang dilakukan setebal 1-1,5 cm dan lebar tack weld 2-2,5
cm).
b. Pengelasan pada root, filler & cover
Teknik Pengelasan 7
Referensi:
Anni Faridaf, dkk. 2008 . Teknik Pembentukan Pelat Jilid 3. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Ausaid. 2001 . Dasar Las MIG/MAG (GMAW). Batam Institutional Development Project.
Eka Yogaswara. (2004). Mengelas Dengan Proses Las Gas Metal. Bandung.Arico
Riswan Dwi Jatmiko. Teori Pengelasan Logam.Modul.
Sri widharto. (2007) . Menuju Juru Las Tingkat Dunia.Jakarta. PT Pradnya Paramita
Sugiyono . 2002 . Las Tig dan MIG.
Team Instruktur Pusdiklat. 2001 . Dasar Las MIG (Metal Inert Gas ). Cilegon, Banten.
Tim Fakultas teknik UNY. 2004 . Mengelas Dengan Proses Las Gas Metal.
Teknik Pengelasan 8