Anda di halaman 1dari 12

HAND OUT

TEKNIK PENGELASAN PELAT DENGAN


PELAT PADA SAMBUNGAN SUDUT POSISI
BAWAH TANGAN

Teknik Pengelasan Gas Metal (MIG/MAG)

KELAS

XI
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Pengetahuan (KI 3)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian teknik
pengelasan gas metal (MIG/MAG) pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
Kompetensi Inti Ketrampilan (KI 4)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian/kerja teknik pengelasan gas
metal (MIG/MAG). Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan
dengan las gas metal (MIG/MAG)
4.1 Melakukan teknik pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan
dengan las gas metal (MIG/MAG).

Tujuan Pembelajaran
 Melalui penjelasan guru dan menggali informasi, peserta didik dapat menerapkan K3
pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan dengan las gas
metal (MIG/MAG) dengan tepat dan benar.
 Melalui penjelasan guru dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan parameter
pengelasan Las (MIG/MAG) untuk pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut
posisi bawah tangan dengan tepat dan benar
Melalui penjelasan guru dan menggali informasi, peserta didik dapat menentukan teknik
pengelasan pelat dengan pelat pada sambungan sudut posisi bawah tangan dengan las gas
metal (MIG/MAG) tepat dan benar.

1. Pengertian Las MIG


Las MIG (Metal Inert Gas) yaitu merupakan proses penyambungan dua material logam
atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan setempat, dengan menggunakan elektroda
gulungan (filler metal) yang sama dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas
pelindung (inert gas).
Las MIG (Metal Inert Gas) merupakan las busur gas yang menggunakan kawat las
sekaligus sebagai elektroda. Elektroda tersebut berupa gulungan kawat ( rol ) yang

1
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

gerakannya diatur oleh motor listrik. Las ini menggunakan gas argon dan helium sebagai
pelindung busur dan logam yang mencair dari pengaruh atmosfir.
Secara bagan perkebambangan las GMAW (Gas Metal Arc Welding) dapat dilihat dalam
gambar sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Alur Las GMAW/ Las MIG

2. Peralatan Las MIG


a. Mesin Las
Sistem pembangkit tenaga pada mesin MIG dibagi dalam 2 golongan, yaitu : Mesin
las arus bolak balik (Alternating Current / AC Welding Machine) dan Mesin las arus
searah (Direct Current / DC Welding Machine), namun sesuai dengan tuntutan
pekerjaan dan jenis bahan yang dilas yang kebanyakan adalah jenis baja, maka secara
luas proses pengelasan dengan MIG adalah menggunakan mesin las DC. Umumnya
mesin las arus searah (DC) mendapatkan sumber tenaga listrik dari trafo las (AC) yang
kemudian diubah menjadi arus searah dengan voltage yang konstan (constant-voltage
). Pemasangan kabel-kabel las ( pengkutuban ) pada mesin las arus searah dapat diatur
/dibolak-balik sesuai dengan keperluan pengelasan, ialah dengan cara:
1. Pengkutuban langsung (Direct Current Straight Polarity / DCSP/DCEN)
Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las dihubungkan
dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan dengan kabel elektroda.
Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas
memanaskan elektroda sedangkan 2/3 bagian memanaskan benda kerja.
2. Pengkutuban terbalik (Direct Current Reverce Polarity / DCRP/DCEP)
Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin las dihubungkan dengan
benda kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda. Pada hubungan
semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan benda
kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda.

2
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

b. Wire Feeder Unit


Alat pengontrol kawat elektroda (wire feeder unit) adalah alat/ peralatan utama pada
pengelasan MIG yang biasanya tidak menyatu dengan mesin las, tetapi merupakan
bagian yang terpisah dan ditempatkan berdekatan dengan pengelasan.
Fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Menempatkan rol kawat elektroda
2. Menempatkan kabel las (termasuk handel las dan nozzle dan sistem saluran gas
pelindung
3. Mengatur pemakaian kawat elektroda
4. Mempermudah proses/ penangan pengelasan, dimana wire feeder tersebut dapat
dipindah sesuai kebutuhan

Gambar 2. Bagian Wire Feeder Unit


c. Kabel las dan kabel control
Pada mesin las terdapat kabel primer (primary powercable) dan kabel sekunder
atau kabel las (welding cable). Kabel primer ialah kabel yang menghubungkan antara
sumber tenaga dengan mesin las. Jumlah kawat inti pada kabel primer disesuaikan
dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu kawat sebagai hubungan pentanahan
dari mesin las. Kabel sekunder ialah kabel-kabel yang dipakai untuk keperluan
mengelas, terdiri dari kabel yang dihubungkan dengan tang las dan benda kerja serta
kabel-kabel control.
Inti Penggunaan kabel pada mesin las hendaknya disesuaikan
dengan kapasitas arus maksimum dari pada mesin las. Makin kecil
diameter kabel atau makin panjang ukuran kabel, maka tahanan/hambatan
kabel akan naik, sebaliknya makin besar diameter kabel dan makin pendek
maka hambatan akan rendah. Pada ujung kabel las biasanya dipasang
sepatu kabel untuk pengikatan kabel pada terminal mesin las dan pada
penjepit elektroda maupun pada penjepit masa.
d. Regulator gas pelindung
Fungsi utama dari regulator adalah untuk mengatur pemakaian gas. Untuk
pemakaian gas pelindung dalam waktu yang relatif lama, terutama gas CO2 diperlukan

3
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

pemanas (heater-vaporizer) yang dipasang antara silinder gas dan regulator. Hal ini
diperlukan agar gas pelindung tersebut tidak membeku yang berakibat terganggunya
aliran gas.

Gambar 3. Regulator gas pelindung


e. Pipa kontak
Pipa pengarah elektroda biasa juga disebut pipa kontak. Pipa
kontak terbuat dari tembaga, dan berfungsi untuk membawa arus listrik ke
elektroda yang bergerak dan mengarahkan elektroda tersebut ke daerah
kerja pengelasan. Torch dihubungkan dengan sumber listrik pada mesin
las dengan menggunakan kabel. Karena elektroda harus dapat bergerak
dengan bebas dan melakukan kontak listrik dengan baik, maka besarnya
diameter lubang dari pipa kontak sangat berpengaruh.
f. Nozzle gas pelindung
Nozzle gas pelindung akan mengarahkan jaket gas pelindung kepada daerah las. Nozzle
yang besar digunakan untuk proses pengelasan dengan arus listrik yang tinggi. Nozzle
yang lebih kecil digunakan untuk pengelasan dengan arus listrik yang lebih kecil.

3. Alat Keselamatan kerja Las MIG


Proses pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai banyak resiko
atau bahaya. Karena saat proses pengelasan berlangsung, maka bahaya seperti asap,
cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul. Oleh karena itu jika kita tidak
memakai alat keselamatan las, maka akan membahayakan keselamatan kita saat bekerja.
Dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena itu jika
Anda sedang melakukan pekerjaan las maka sebaiknya Anda menggunakan alat pelindung
diri. Baik itu untuk pengelasan listrik SMAW, GMAW, GTAW, SAW atau las gas seperti
OAW, menggunakan APD las adalah hal wajib. Jika kita memakai alat keselamatan sesuai
standart maka jika ada kecelakaan kerja dapat diminimalisir. Berikut ini adalah beberapa
alat perlindungan diri yang harus digunakan oleh seorang welder saat melakukan
pekerjaan pengelasan:

4
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

a. Helm las atau topeng las


Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan
las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan
plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang
berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat
melakukan pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin
tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain
itu juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan
cahaya yang lebih terang.
b. Masker las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap
las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan
kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material
lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat
membahayakan alat pernafasan.
c. Pakaian kerja las atau apron
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari
panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan
apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian
akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
d. Sarung tangan las atau welding gloves
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus
dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan
sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk
melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang
dihasilkan dari proses pengelasan.
e. Sepatu las atau Safety shoes
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat
sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang
berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga
melindungi dari bahaya sengatan listrik.

4. Penyetelan Peralatan MIG


Sebelum dilakukan pengelasan, perlu dilakukan penyetelanpenyetelan pada
peralatan las. Hal ini dilakukan agar peralatan atau mesin las disiapkan sesuai dengan jenis

5
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

dan tuntutan pekerjaan. Penyetelan penyetelan tersebut dilakukan, baik pada mesin las
maupun pada alat-alat pendukung lainnya, seperti: wire feeder dan pada tang las serta
nozzle.

a. Penyetelan mesin dan perlengkapan las MIG


Pada mesin las diperlukan penyetelan penggunaan jenis arus pengelasan, yaitu
DCRP atau DCSP atau disesuaikan dengan jenis/tuntutan pekerjaan. Namun, khusus untuk
penggunaan kawat elektroda solid (solid wire) selalu menggunakan pengkutuban DCRP
(welding gun dihubungkan dengan kutup positif ). Prosedur untuk penyetelan
perlengkapan las MIG sebagai berikut:
1. Hubungkan kabel mesin las ke sumber tenaga, lalu hidupkan mesin
2. Setel pengontrol penggerak kawat pada posisi nol, supaya kawat tidak jalan dulu
sebelum waktunya.
3. Buka katup-katup pada tabung gas dan tabung air pendingin
4. Tarik pelatuk welding gun, buka kran air gas pada pengaturnya, kemudian setel aliran
gasnya.
5. Setel kecepatan gerakan kawat pada mesin las
6. Setel tegangan
7. Setel stick out
8. Setelah semua selesai dengan baik, pengelasan dapat dimulai sentuhkan ujung
elektroda ke benda kerja sehingga timbul busur listrik, dan welding gun segera ditarik.
Jika mengalami kesulitan dalam mengawali pengelasan, dapat digunakan balok
sebagai pembantu loncatan busur.

b. Penyetelan wire feeder


Penyetelan pada wire feeder merupakan hal yang penting dalam
pengelasan dengan MIG (metal inert gas), di mana pada wire feeder
terdapat roda (rol) yang berjumlah 2 atau 4 buah yang berfungsi untuk
memutar atau mendorong kawat elektroda pada saat proses pengelasan
terjadi. Adapun penyetelan wire feeder adalah sebagai berikut:
1. Menyesuaikan ukuran alur roda dengan ukuran kawat elektroda. Beberapa tipe roda
hanya cukup dengan membalik posisi roda supaya sesuai dengan ukuran kawat
elektroda, tapi pada tipe yang lain kadang kala harus menggnati ukuran roda yang
sesuai.
2. Mengatur/ menyetel tekanan roda terhadap kawat elektroda agar kawat dapat terputar
secara lancar

6
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

Gambar 4. Penyetelan wire feeder

4. Penyiapan Benda Kerja


Benda kerja yang akan digunakan adalah plat strip baja karbon rendah dengan
ukuran 10mm x 100mm x 50 mm yang akan disambungankan dengan benda kerja plat
strip baja karbon rendah dengan ukuran 10mm x 100mm x 25mm seperti pada gambar di
bawah ini:

Gambar 5. Ukuran benda kerja

5. Menentukan parameter pengelasan


a. Pengaturan besar arus las
Besarnya arus dan tegangan pengelasan adalah tergantung pada tebal bahan dan
diameter kawat elektroda serta posisi pengelasan atu WPS (welding prosedure
specification ) pekerjaan tersebut. Arus las adalah arus listrik yang digunakan untuk
melakukan proses pengelasan. Dalam proses pengelasan MIG ( metal inert gas ), arus las
secara langsung berhubungan dengan kecepatan wirefeed. Jika arus las dinaikkan maka
kecepatan wirefeed juga seharusnya naik. Hubungan ini biasanya disebut karakteristik
“burn-off”.

7
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

Tabel 1. Ketentuan umum parameter arus dan tegangan pada las MIG

b. Elektroda ekstensi
Ekstensi elektroda atau biasa disebut dengan “stick-out” adalah
jarak antara titik terujung dari kontak listrik, biasanya ujung dari pipa
kontak, dengan ujung dari elektroda. Jarak tersebut akan mempengaruhi
besarnya arus listrik yang dibutuhkan untuk melelehkan elektroda.
c. Tegangan Las
Tegangan busur las adalah tegangan diantara ujung elektroda dan
benda kerja. Tegangan listrik pada pengelasan memegang peranan penting
pada jenis transfer logam yang diinginkan. Transfer logam arus pendek
membutuhkan tegangan yang rendah, sementara transfer logam spray
membutuhkan tegangan yang lebih tinggi lagi. Jika arus listrik dinaikkan,
maka tegangan las juga harus dinaikkan untuk menghasilkan kestabilan.
d. Kecepatan Pengelasan
Kecepatan pengelasan berbanding secara linier dengan pergerakan
busur las sepanjang benda kerja. Parameter ini biasanya dinyatakan dalam
meter per menit. Pernyataan yang berhubungan dengan kecepatan
penglasan:
1. Dengan meningkatnya ketebalan material, kecepatan harus diturunkan
2. Dengan material dan jenis penyambungan yang sama, jika arus listrik
meningkat, maka kecepatan pengelasan juga harus meingkat.
3. Kecepatan pengelasan yang lebih tinggi dapat menggunakan teknik pengelasan
maju.
e. Metode Pengelasan
a. Arah Pengelasan
Arah pengelasan yang dapat dilakukan pada las MIG ada dua, yaitu arah maju
dan arah mundur . Pengelasan arah maju adalah apabila holder atau welding gun
dipegang kanan, arah pengelasan dimulai dari sisi kiri. Pengelasan arah mundur

8
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

adalah apabila holder atau welding gun atau tang las dipegang tangan kanan, arah
pengelasan dimulai dari sisi kiri ke kanan.

Gambar 6. Arah pengelasan

b. Gerakan las
Gerakan las pada ( welding gun ) pada MIG ( metal inert gas ) terutama
dipengaruhi oleh ; Bentuk sambungan, tebal bahan, lebar persiapan sambungan,
jenis bahan dan posisi pengelasan. Gerakan atau ayunan welding gun diupayakan
lurus, apabila tidak memungkinkan gerakan lurus (misal pengelasan arah naik)
diusahakan menggunakan ayunan ke samping seminimal mungkin. Misal lebar
ayunan untuk setiap jalur maksimal 15 mm.
c. Sudut pengelasan
Salah satu faktor yang ikut menentukan kualitas hasil pengelasan adalah sudut
pengelasan. Yang dimaksud dengan sudut pengelasan adalah sudut yang dibentuk
oleh permukaan bahan dengan welding gun. Sudut pengelasan yang disarankan
pada beberapa posisi adalah seperti berikut:
1. Sambungan fillet posisi down hand
Posisi ini terjadi apabila benda kerja terletak diatas bidang datar
dan proses pengelasan berlangsung di bawah tangan. Posisi kerap
digunakan oleh operator, dikarenakan benda kerja akan mudah untuk
dikerjakan karena posisi benda kerja datar, sehingga hasil pengelasan
akan lebih baik.

Gambar 7. Posisi sudut pengelasan downhand

9
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

2. Sambungan fillet posisi horisontal


Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak, sedangakan
pengelasannya berjalan arah mendatar ( horizontal ) sejajar dengan
pundak operator. Hasil pengelasannya biasanya akan sedikit menurun
bila dibandingkan dengan posisi down hand.

Gambar 8. Posisi sudut pengelasan horisontal

3. Sambungan fillet posisi vertikal


Posisi ini lebih sulit pengerjaanya, karena adanya gaya berat cairan bahan
pengisi dan bahan dasar. Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak dan
pengelasan juga berjalan tegak dengan arah naik turun. Untuk mendapatkan
pengelasan yang baik dibutuhkan kecakapan sang operator.

Gambar 9. Posisi sudut pengelasan vertikal

4. Sambungan fillet posisi overhead


Untuk posisi yang sulit ini operator sudah harus berpengalaman dalam soal
mengelas. Selain itu dalam pengelasan posisi ini harus memakai pakaian (baju
/ apron ) las lengkap dengan kelengkapan lain yang berhubungan dengan
keselamatan kerja. Pada pengelasan posisi over head benda kerja terletak
diatas operator dan pengelasannya dilakukan dibawahnya.

10
TEKNIK MESIN
Kode TEKNIK PENGELASAN GAS Sambungan Sudut No. 01/a Hal. ......
01/a/MIG MENTAL MIG/MAG Down Hand Dari 12 Halaman

Sumber Referensi
Buku Referensi Siswa. Teknik Pengelasan Gas Metal (MIG/MAG) Kelas XI semester 1
http://www.pengelasan.net/las-gmaw/ diakses tanggal 18 April 2018
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Mengelas Tingkat.Lanjut dengan
............Proses Las Gas Metal. Yogyakarta: UNY.
Tim Instruktur Pusdiklat. 2001. Dasar Las MIG (Metal Inert Gas). Cilegon, Banten.

11

Anda mungkin juga menyukai