Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

“LAS SMAW”

Oleh :

Kiefer Ignazio B (C13210025)

Hari/Tanggal Praktikum : Jumat/28 April 2023

Jam Praktikum : Pk. 11.00 - 14.00 WIB

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SURABAYA

2023
BAB I
DASAR TEORI

1.1 Pengertian Mesin Las SMAW


Mesin las SMAW adalah suatu mesin yang disebut juga dengan jenis mesin las
busur listrik. Hal tersebut karena proses penyambungan logam pada saat
menggunakan mesin ini menggunakan energi panas untuk mencairkan logam dan
elektroda. SMAW sendiri adalah kepanjangan dari Shielded Metal Arc Welding
yang dimana energi panasnya dihasilkan dari lompatan ion listrik yang terjadi pada
saat katoda dan anoda berdekatan. Katoda sendiri adalah ujung dari elektroda yang
kita gunakan. Sedangkan anoda adalah permukaan plat besi yang akan di las.
Elektroda yang digunakan untuk melakuakan pengelasan dibungkus oleh pelindung
berupa fluks dan karena hal tersebut elektroda las juga sering disebut dengan kawat
las.
1.2 Prinsip Kerja Mesin Las SMAW

Gambar 1.1 Prinsip Kerja Mesin Las SMAW


Cara kerja dari mesin las SMAW adalah ketika elektroda didekatkan
dengan benda kerja maka akan muncul panas listrik atau busur listrik yang
membuat antara benda kerja tersebut bisa tersambung karena ujung dari
elektroda dan logam induk akan mencair secara bersamaan. Fluks yang
membungkus elektroda berfungsi sebagai pemantap busur dan sumber slag
atau terak yang akan melindungi hasil las agar tidak terkena kontaminasi dari
udara luar. Besar arus yang digunakan bergantung pada diameter elektroda,
ukuran benda kerja, dan ketebalan benda kerja. Untuk mendapatkan hasil
yang maksimal adalah dengan cara menjaga jarak antara busur dengan benda
kerja, kecepatan yang digunakan pada saat menggerekan elektroda harus pada
kecepatan konstan.
1.3 Komponen Mesin Las SMAW

Gambar 1.2 Komponen Mesin Las SMAW


a. Klem masa
Bagian dari mesin ini digunakan untuk menghubungkan antara kabel
las dengan benda kerja atau meja kerja. Biasanya bahan pembuatan untuk
klem massa adalah bahan yang baik untuk menghantarkan listrik. Pada saat
pengikatan klem massa kepada meja kerja diharuskan kondisi meja kerja
pada saat bersih karena ikatan yang tidak kuat maka akan menghasilkan
percikan api dan penjepit massa akan menjadi panas sehingga akan
menempel pada benda kerja
b. Mesin las
Bagian ini sering disebut juga dengan trafo las. Sumber tenaga yang
didapat di mesin ini berasal dari generator yang digerakan oleh motor
secara mekanik atau memang dari jaringan listrik PLN. Maka dari itu
sesuai dengan arus las yang dikeluarkan oleh mesin ini dibedakanlah
pesawat las menjadi pesawat las arus searah (DC - Welder), pesawat las
arus bolak balik (AC - Welder), dan pesawat las arus ganda (AC/DC -
Welder)
c. Kabel tenaga
Bagian ini berfungsi sebagai penyambung jaringan tenaga atau power
supply dari mesin ini. Jumlah kawat pada kabel ini bergantung pada jumlah
phasa pada mesin las ditambah satu kawat sebagai hubungan massa tanah
dari mesin las
d. Kabel las
Bagian ini berfungsi sebagai penjepit dua buah kabel yaitu di masing
masing ujungnya kepada elektroda dan masa. Kabel las ini memiliki inti
dalam yang terdiri dari kabel kabel halus yang dihubungkan dengan bahan
isolasi yang tahan arus dan tidak mudah untuk sobek atau rusak. Pemakaian
pada kabel las harus disesuaikan dengan kapasitas dari arus masksimum
mesin lasnya. Semakin panjang dan kecil diameter suatu kabel las maka
akan semakin besar juga hambatan arus yang dikeluarkan, dan apabila
semakin pendek dan besar diameter suatu kabel las maka akan semakin
kecil hambatan arus yang terjadi
e. Pemegang elektroda
Pemegang elektroda harus dibuat dari bahan yang menghasilkan
pengahantar arus yang baik. Sedangkan bagian pemegang penjepit
elektroda harus dibuat dari bahan yang isolator atau tidak menghasilkan
hantaran arus listrik
1.4 Jenis Jenis Mesin Las SMAW
1. Mesin las arus bolak balik (mesin AC)
Arus mesin ini dihasilkan oleh PLN langsung atau generator AC yang
dapat digunakan sebagai sumber daya dalam proses pengelasan. Besar kecil
arus yang dihasilkan oleh mesin tergantung pada tegangan yang digunakan
pada saat proses pengelasan berlangsung. Alat yang digunakan untuk
menaikan dan menurunkan tegangan adalah trafo. Dimana rata rata trafo
yang digunakan di mesin las adalah trafo step-down yaitu trafo yang
berfungsi untuk menurunkan tegangan dari mesin karena pada mesin ini
hanya dibutuhkan 55 sampai 85 volt saja sedangkan tegangan yang
diberikan oleh PLN tergolong cukup besar. Daya yang digunakan untuk
proses pengelasan cukup besar maka dari itu untuk mencairkan elektroda
dibutuhkan arus sekitar 10 sampai 500 ampere.
2. Mesin las arus searah (mesin DC)
Arus listrik pada mesin ini dipatkan dari dinamo motor listrik yang
digunakan untuk menyalakan busur listrik. Dinamo tersebut dapat
digerakan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, dan lain
sebagainya. Mesin DC ini memiliki 2 jenis yaitu mesin las stationer dan
mesin las portabel. Dimana mesin las stationer biasanya digunakan pada
tempat yang memiliki jaringan listrik permanen seperti PLN. Sedangkan
mesin las portabel biasanya digunakan pada pengelasan yang tempatnya
tidak terjangkau aliran listrik.
3. Mesin las ganda (mesin AC-DC)
Seperti namanya mesin las ini bisa digunakan untuk pengelasan bolak
balik maupun pengelasan dengan arus searah. Arus bolak balik dari mesin
ini diambil dari terminal lilitan sekuunder transformator melalui regulator
arus. Sedangkan arus searah diambil dari keluaran alat perata arus.
Pengaturan juga sangat mudah dilakukan hanya dengan cara memutar
pengatur arus di mesin las ini untuk mengatur arah arus yang diinginkan.
Mesin ini biasanya digunakan pada tempat tempat seperti bengkel yang
pengerjaan lasnya beragam sehinnga tidak perlu mengganti alat las.
1.5 Kelebihan dan Kekurangan Pengelasan SMAW
1.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Pengelasan SMAW
a. Peralatannya lebih sederhana
b. Peralatannya murah dan portabel
c. Dapat dilakukan di berbagai ketebalan material
d. Tidak memerlukan banyak persiapan untuk melakukan pengelasan
e. Cocok untuk pekerjaan lapangan karena fleksibel
1.5.2 Kekurangan las SMAW
a. Pengelasan tidak dapat diotomasi
b. Terdapat slag yang harus dihilangkan
c. Lambat dalam penggantian elektroda
d. Tidak cocok untuk logam yang reaktif
e. Diameter elektroda bergantung pada plat dan posisi pengelasan
1.5 Pengaruh Arus Listrik dan Kecepatan Elektroda pada Hasil Las
Apabila arus terlalu kecil saat proses pengelasan maka yang akan terjadi adalah:
a. Penembusan akan kurang baik
b. Pinggiran pinggiran akan menjadi dingin
c. Busur listrik akan menjadi tidak stabil dan penyalaannya sukar
d. Telalu banyak tumpukan las logam yang disebabkan karena panas yang di
dapat tidak mampu untuk mencairkan elektroda
Sehingga pada saat pengelasan dilakukan hal yang perlu dilakukan adalah mengatur
kecepatan tangan pada saat menarik atau mendorong agar elektroda yang di bakar
menjadi stabil. Pada saat tangan terlalu cepat maka hasil pengelasan menghasilkan
perembesan las yang dangkal karena pemanasan bahan bakar dasar. Sedangkan jika
tangan terlalu lambat maka akan dapat menimbulkan kerusakan sisi las tertutama
di bahan dasar benda kerja yang tipis
BAB II
TUJUAN

1. Untuk megetahui cara penggunaan mesin las SMAW


2. Untuk mengetahui prinsip dan cara kerja mesin las SMAW
3. Untuk melatih keterampilan dalam penggunaan mesin las SMAW
4. Untuk mengetahui alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk
mengoperasikan mesin las SMAW

BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Mesin las SMAW
2. Kikir
3. Jas lab
4. Ragum
5. Penjepit las
6. Teropong las
7. Palu las
8. Tang

3.2 Bahan
1. Elektroda
2. 3 plat besi ST-32
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan proses


pengelasan
2. Meletakan benda kerja di ragum yang sudah di longgarkan
3. Mengencangkan ragum agar benda kerja tidak mudah untuk bergerak
4. Mengikir 2 buah benda kerja yang merupakan plat besi ST-32 hingga
mencapai kemiringan 120° di satu sisi
5. Mengikir benda kerja plat besi ST-32 lainnya hingga mencapai kemiringan
120° di kedua sisi sehingga didapat jenis pengikiran v groove
6. Melonggarkan ragum dan mengambil benda kerja ke tempat pengelasan
7. Memasang batang elektroda ke penjepit elektroda
8. Menyalakan mesin las SMAW
9. Menyejajarkan plat besi ST-32 yang telah dikikir di satu sisi dengan plat
besi yang dikikir di kedua sisi
10. Menggunakan teropong las pada saat akan memulai proses pengelasan
11. Mengambil penjepit elektroda dan mulai pengelasan di antara kedua plat
besi tersebut
12. Melakukan pengelasan dengan pola zig zag kiri kanan dari bagian atas ke
bagian bawah
13. Membersihkan slag dengan cara memukulnya menggunakan palu
14. Mengambil menggunakan tang dan menunggu agar plat besi yang sudah di
las menjadi dingin
15. Mematikan mesin las SMAW
16. Merapikan dan meletekan kembali alat dan bahan yang telah digunakan
BAB V
HASIL PEKERJAAN

Gambar 5.1 Tampak Depan Benda Kerja

Gambar 5.2 Tampak Belakang Benda Kerja


BAB VI
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan pengertian umum tentang las SMAW! (termasuk proses apa saja
yang dilakukan)!
SMAW adalah kepanjangan dari Shielded Metal Arc Welding dimana
proses las tersebut adalah pencairan logam ekektroda menggunakan energi
panas untuk menyambungkan dua keping logam sehingga menjadi
sambungan yang tetap. Proses proses yang terjadi adalah sebagai berikut
proses penyulutan dimana dalam proses ini elektroda didekatkan dengan
lokasi jalur sambungan lalu diangkat kembali pada jarak yang pendek.
Setelah itu dilakukan proses penyalaan busur listrik dimana proses ini dapat
dilakukan dengan menghubungkan ujung dari elektroda dengan logam
induk yang akan di las dan segera memisahkannya dalam jangka waktu
yang pendek. Pada proses selanjutnya dilalukan proses pemadaman busur
listrik dimana proses ini dapat berpengaruh pada mutu dari penyambungan
manik las.
2. Jelaskan pengaruh ampere pada pengelasan!
Ampere akan mempengaruhi hasil pada pengelasan dimana ketika
ampere yang digunakan semakin besar maka akan semakin cepat juga
proses pengelasan atau penyambungan logam dilakukan. Selain itu ketika
ampere semakian besar semakin besar juga kemungkinan rigi rigi yang di
hasilkan dari pengelasan menjadi semakin lebar. Ampere yang terlalu besar
juga dapat mempengaruhi kualitas hasil pengelasan dimana dilihat dari butir
butir yang terbentuk dari stuktur atom karena hasil ampere yang terlali
besar. Dan ketika ampere terlalu kecil pada saat proses pengelasan maka
elektroda akan menempel pada benda kerja atau logam.
3. Jelaskan macam macam elektroda yang kalian ketahui!
Berikut ini adalah jenis jenis elektroda yang biasanya digunakan pada
proses pengelasan SMAW:
a. Elektroda baja karbon: elektroda ini terbuat dari baja karbon dan
cocok untuk mengelas baja karbon. Elektroda ini biasanya
digunakan untuk mengelas material yang tidak memerlukan
ketahanan korosi tinggi.
b. Elektroda baja tahan karat: elektroda ini terbuat dari baja tahan karat
dan digunakan untuk mengelas baja tahan karat. Elektroda ini cocok
untuk aplikasi di mana ketahanan korosi tinggi diperlukan, seperti
dalam industri petrokimia dan farmasi.
c. Elektroda baja paduan: elektroda ini terbuat dari baja paduan dan
digunakan untuk mengelas baja paduan. Elektroda ini cocok untuk
aplikasi di mana kekuatan tinggi diperlukan, seperti dalam industri
penerbangan dan transportasi.
d. Elektroda aluminium: elektroda ini terbuat dari aluminium dan
digunakan untuk mengelas aluminium. Elektroda ini cocok untuk
aplikasi di mana ketahanan korosi dan kekuatan yang tinggi
diperlukan, seperti dalam industri otomotif dan pesawat terbang.
e. Elektroda besi cor: elektroda ini terbuat dari besi cor dan digunakan
untuk mengelas besi cor. Elektroda ini cocok untuk aplikasi di mana
kekuatan dan ketahanan terhadap panas yang tinggi diperlukan,
seperti dalam industri mesin cetak dan pembuatan cetakan.
f. Elektroda nikel: elektroda ini terbuat dari nikel dan digunakan untuk
mengelas nikel. Elektroda ini cocok untuk aplikasi di mana
ketahanan korosi dan kekuatan yang tinggi diperlukan, seperti dalam
industri kimia dan farmasi.
4. Jelaskan sebab benda kerja dapat melengkung pada waktu pengelasan!
Ketika benda kerja menjadi melengkung hal tersebut merupakan salah satu
kecacatan hasil kerja pada pengelasan yang bernama distorsi. Distori bisa
terjadi karena pada saat proses pengelasan dilakukan terdapat perubahan
bentuk material karena terlalu panas sehingga benda tersebut akan memuai.
Dan pada saat proses pendinginan maka material akan mengalami
penyusutan yang mengakibatkan material tersebut tarik menarik yang
akhirnya menjadi melengkung.
5. Kenapa sering terjadinya lengket/macet pada saat proses pengelasan!
Terjadinya lengket atau macet pada saat proses pengelasan adalah akibat
dari arusan ampere yang terlalu rendah ke elektroda. Sehingga ketika kita
terlalu menarik elektroda maka akan membuat cairan logam menjadi dingin
dan akhirnya membeku yang menyebabkan elektroda menjadi lengket pada
benda kerja.
BAB VII
KESIMPULAN

Mesin las SMAW adalah mesin yang biasa disebut juga dengan mesin busur
listrik. SMAW adalah kepanjangan dari Shielded Metal Arc Welding yang masing
masing kata memiliki arti tersendiri. Shielded adalah kemampuan untuk
menghindari efek efek yang menurunkan kualitas dari pengelasan dengan cara
menghilangkan udara disektiar area las. Metal adalah inti dari elektroda yang
mencair. Arc adalah busur yang merujuk pada perubahan plasma yang menjadikan
perubahan energi listrik menjadi energi panas. Welding adalah proses
penyambungan logam melalui proses fusi.
Mesin las SMAW ini biasanya digunakan pada proses pengelasan baja, baja
paduan, dan besi cor. Mesin ini memiliki prinsip kerja menggunakan elektroda yang
dilapisi fluks untuk membantu pengelasan. Saat elektroda terhubung dengan logam
yang akan dilas akan terjadi busur listrik yang memanaskan dan melelehkan logam
untuk membentuk suatu sambungan yang kuat. Pada proses pengelasan di
praktikum kali ini, benda kerja yang digunakan berupa plat besi ST-32 yang telah
dikikir sehingga membentuk pola v groove.
Keuntungan menggunakan mesin las SMAW ini adalah mesin ini sangat
portabel dan mudah digunakan sehingga akan cocok untuk digunakan proses
pengelasan yang tempatnya sulit untuk dijangkau. Selain itu mesin las SMAW ini
dapat melakukan pengelasan di berbagai ketebalan material mulai dari tebal hingga
sangat tipis. Namun disamping itu kekurangan dari mesin las ini adalah pergantian
elektroda yang cukup sering dilakukan sehingga akan menurunkan tingkat
produktivitas dan proses pengelasan menggunakan mesin ini tidak cocok jika
menginginkan hasil yang halus dan presisi.

Anda mungkin juga menyukai