Anda di halaman 1dari 60

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta,Februari 2023
DAFTAR ISI
COVER …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I KERJA BANGKU


a. ALAT DAN BAHAN PRAKTEK …………………………………………..1
b. LAS DAN JENIS-JENISNYA ………………………………………4
c. BAGIAN-BAGIAN MESIN MOBIL……………………………………….8
d. ALAT-ALAT UKUR………………………………………14

BAB II CHASIS
a. KOMPONEN KOPLING…………………………………………..17
b. KOMPONEN REM…………………………………………..21
c. KOMPONEN TRANSMISI…………………………………………..29
d. KOMPONEN POROS PROPELLER…………………………………………..34
e. KOMPONEN UNIVERSAL JOINT…………………………………………..37
f. KOMPONEN GARDAN…………………………………………..39
g. KOMPONEN PEGAS …………………………………………..43
h. KOMPONEN SHOCK ABSORBER…………………………………………..45

BAB III PERBAIKAN DAN SERVICE


a. BAN,SPOORING DAN BALANCING…………………………………………..46
b. FILTER UDARA DAN AC…………………………………………..48
c. PENGAPIAN…………………………………………..50
d. OLI MESIN FILTER OLI…………………………………………..51
e. TUNE UP…………………………………………..52

BAB IV PENUTUP
a. KESIMPULAN ………………………………53
b. SARAN………………………………53
TUGAS AKHIR KELAS 12 TKR MEMBUAT MAKALAH

NAMA : Daffa Regie Aditya


KELAS : XII TKR 1
TUGAS :Membuat Makalah
TUGAS AKHIR KELAS 12 TKR MEMBUAT MAKALAH

NAMA :Yoga Bagus Saputra


KELAS:XII TKR 1
TUGAS:Tugas Makalah
A.Alat dan Bahan Praktek

1. Kabel Massa.
Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan (mengalirkan arus listrik) dari mesin
las ke benda kerja atau logam Induk.
2. Kabel Elektroda.
Kabel yang berfungsi menghantarkan listrik dari mesin las ke holder atau ke
elektroda yang akan membuat nyala busur listrik jika disentuhkan ke benda kerja.
Untuk Kabel las (Elektroda dan kabel Massa) ini harus mempunyai sifat yang
fleksibel dan didalamnya terdapat beberapa bagian seperti lead, lapisan karet dan
kawat tembaga.

1.
3. Pemegang kawat las atau Holder.

Holder berfungsi sebagai pemegang kawat las saat digunakan welder untuk
mengelas sebuah produk. Holder harus terbuat dari bahan yang mempunyai
ketahanan panas yang tinggi, karena posisinya berdekatan dengan kawat las yang
mencair (temperature hingga 2000 derajat Celcius). Selain itu didalam holder ini
terdapat pegas yang berfungsi untuk mengunci atau menjepit elektroda agar tidak
lepas atau bergerak saat digunakan mengelas. Untuk menjaga agar holder tetap
awet, maka setelah selesai mengelas Anda dapat membersihkan daerah penjepit
dari percikan las atau kotoran yang menyebabkan penjepit tidak maksimal.
4. Klem Massa.

Klem Kabel Massa Las


Digunakan sebagai alat penghubung kabel massa ke logam induk, alat ini biasanya
terbuat dari tembaga atau logam lain yang mempunyai sifat penghantar listrik
yang baik. Selain itu klem massa juga terdapat pegas yang berfungsi untuk
menjepit benda kerja dengan baik agar tidak mudah terlepas.
2.
5. Palu Las.

Digunakan untuk membersihkan hasil pengelasan dari Slag (kerak las) untuk
proses las yang jenis pelindungnya menggunakan flux dan Spatter (percikan las),
caranya dengan memukulkannya atau menggoreskan pada bagian yang terdapat
slag dan spatter. Untuk bentuknya biasanya pada ujungnya berbentuk bulat dan
tipis lancip.

6. Sikat Baja.

Digunakan untuk membersihkan permukaan benda yang akan dilas dari zat
pengotor seperti karat, oli, dan pengotor lainnya. Selain itu digunakan juga untuk
membersihkan hasil lasan dari debu dan slag.

Peralatan las di atas merupakan alat standar yang digunakan untuk membantu
welder dalam mengelas dan membersihkannya. Untuk alat keselamatan kerjanya
dapat Anda lihat di Alat keselamatan Kerja Las beserta fungsinya. Jika ada
pertanyaan, Anda dapat mengontak kami melalui komentar.
3.
B. LAS DAN JENIS-JENISNYA
Mesin Las Listrik (Electric Welding)

Untuk jenis Las listrik (electric welding), panas yang diperoleh untuk proses
pelelehan bersumber dari dari perbedaan tegangan antara ujung tangkai las
dengan benda yang akan di las.
Kalau elektroda las cukup didekatkan dengan benda yang akan dikerjakan itu,
yang kemudian akan terjadi loncatan bunga api permanen yang berasal dari arus
listrik.
Pada saat melakukan pengelasan listrik, tetesan elektroda lempengan logam yang
berdiameter tertentu, berjatuhan dan menjadi kumpulan cairan logam untuk
kemudian direkatkan dengan besi.
Macam-Macam Arus Mesin Las Listrik
Arus yang digunakan dalam las listrik dapat berupa arus AC atau DC tergantung
dari jenis mesin las yang digunakan.
Jenis arus inilah yang membedakan dari beberapa macam jenis mesin las listrik.
Berikut adalah pembahasan dari masing-masing jenis mesin las listrik tersebut.
4.
1. Mesin Las Listrik Arus Bolak-Balik (Mesin AC)
Jenis mesin las ini memerlukan arus listrik bolak-balik (AC) yang dihasilkan dari
pembangkit listrik dari PLN atau generator AC yang akan digunakan sebagai
sumber tenaga pada saat proses pengelasan.

Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum
pasti sesuai dengan tegangan yang digunakan untuk pengelasan.

Bisa jadi tegangan tersebut terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, sehingga
besarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara menaikkan atau
menurunkan tegangan.

Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan disebut


dengan transformator atau trafo.

Kebanyakan trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan pada peralatan


las adalah jenis trafo step-down.

Hal ini karena kebanyakan daya listrik, baik listrik PLN maupun listrik dari sumber
yang lain sehingga mesin las mempunyai tegangan yang cukup tinggi.

Seharusnya kebutuhan tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk


pengelasan cukup dengan 55 volt sampai 85 volt.
Karena tegangan pada terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk
menghasilkan daya yang besar diperlukan arus yang besar pula.
Arus yang digunakan untuk peralatan las berkisar 10 ampere hingga 500 ampere.
Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan kebutuhan mesin las.
5.

Untuk keperluan daya besar tentu juga membutuhkan arus yang lebih besar.
2. Mesin Las Listrik Arus DC (Searah)
Jenis mesin las ini menggunakan arus searah (DC) yang dihasilkan oleh listrik. Arus
listrik searah tersebut dihasilkan dari mesin dinamo motor listrik searah.

Dinamo tersebut dapat digerakkan oleh motor bensin, diesel, atau listrik dan alat
penggerak lain.

Pada prosesnya kerjanya mesin las ini membutuhkan alat yang dapat mengubah
arus AC menjadi arus DC.

Pengubahan arus ini bertujuan agar nyala busur listriknya lebih stabil. Selain itu,
agar dapam meminimalisir tingkat kebisingan dari mesin tersebut serta membuat
mesin las menjadi lebih fleksibel.
Mesin las DC sendiri terdapat dua macam, yaitu las stasioner dan las portable.

Pada umumnya mesin las stasioner banyak digunakan pada bengkel yang
dilengkapi jaringan listrik permanen (PLN).

6.
Kelebihan mesin las arus searah
 Perlengkapan dan perawatan lebih murah.
 Dapat mempengaruhi keluaran dengan menukar kabel masa dan kabel
elektroda.
 Dapat mengurangi timbulnya keropos gerigi las karena terdapat busur kecil
yang menyala.
Kekurangan mesin las arus searah
 Hanya dapat digunakan pada beberapa jenis elektroda saja.
 Tidak dapat untuk mengelas semua jenis logam.
 Suara yang dihasilkan lebih bising.
 Nyala busur tidak terlalu stabil.
3. Mesin Las Listrik Ganda (AC – DC)
Mesin las listrik ganda mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan
pengelasan dengan arus bolak-balik (AC).

Jenis mesin las ini mempunyai transformator satu fasa beserta alat perata dalam
satu unit mesin.

Keluaran arus bolak-balik (AC) berasal dari terminal lilitan sekunder transformator
melalui regulator arus. Sementara arus (DC) searah berasal dari keluaran alat
perata arus.

Pengaturan keluaran arus bolak balik dan arus searah cukup mudah, yaitu hanya
dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las sesuai yang diperlukan.

Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan yang
dimiliki masing-masing mesin las AC dan mesin las DC .
7.

Mesin Las Karbit / Gas

Las karbit atau juga disebut dengan las asetilen adalah salah satu perkakas yang
sering ditemui pada mekanik perbengkelan.

Pengoperasiannya cukup mudah sehingga sering digunakan untuk


menghubungkan dua logam atau welding.

Mesin las karbit sangat cocok dan banyak digunakan untuk melakukan pengelasan
pada objek las yang berukuran kecil atau tipis.

Pengelasan ini dilakukan melalui proses pencampuran dua jenis gas asetilin dan
gas oksigen sebagai sumber panas dan sebagai pembentuk nyala api yang
kemudian akan digunakan untuk pelelehan logam.

Pengaturan nyala api las asetelin ini dapat diatur dengan mengatur campuran
bahan bakar yang keluar dari brander las dengan memutarkan keran katup gas
asetelin dan keran katup gas oksigen.
Nyala api netral ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen
dengan perbandingan 1:1 atau sama besar.
8.

C. BAGIAN-BAGIAN MESIN MOBIL


1. Kepala Silinder, bagian mesin mobil pertama
Kepala silinder atau yang biasa disebut cylinder head merupakan salah satu
komponen utama yang letaknya sama dengan blok silinder di bagian atas dan
memiliki ruang bakar.

Komponen ini dibuat dari bahan campuran seperti besi dan aluminium ringan,
sehingga mampu mendinginkan mesin dan mencegah pemuaian yang berlebihan.
Dalam bagian kepala silinder ini, terdapat komponen-komponen lain yang saling
berhubungan, yakni:
 Katup hisap yang berfungsi membuka saluran hisap sehingga proses saat
intake udara bisa dipenuhi sesuai dengan kebutuhan.
 Katup buang, berfungsi melepaskan gas sisa pembakaran melalui knalpot
mobil.
 Busi, berfungsi untuk menimbulkan bunga api ketika proses pembakaran.
 Poros nok, berfungsi mengatur kinerja katup hisap dan katup buang, kapan
harus membuka dan menutup.
 Cylinder head cover, berfungsi menutup bagian kepala silinder agar
komponen-komponen di dalamnya terlindungi.
 Rocker arm, berfungsi untuk mengatur lebar celah katup.
 Intake manifold, berfungsi sebagai saluran udara ketika masuk ke dalam
ruang silinder.
9.

2. Blok Silinder, Bagian Mesin Mobil Utama


Komponen utama lainnya yang tak kalah penting adalah blok silinder. Keberadaan
blok silinder sangat penting, sehingga harus dirawat dengan baik agar mobil kamu
bisa berfungsi dengan normal dan maksimal.

Bagian ini berfungsi sebagai penopang komponen-komponen lain dalam mesin


dan juga berfungsi untuk naik-turun piston.
 Piston, berfungsi untuk mengubah volume pada ruang silinder.
 Ring piston, berfungsi agar piston dan dinding blok silinder tetap rapat,
sehingga mencegah kebocoran saat kompresi.
 Gasket, berfungsi menjaga sambungan blok silinder dan kepala silinder
tetap rapat, sehingga pelumas yang ada di dalam tidak keluar.
 Poros engkol, berfungsi sebagai pengubah energi pada piston menjadi
gerak putar.
 Batang penggerak, berfungsi menghubungkan piston dan poros engkol.
 Drain plug, berfungsi untuk mengeluarkan oli mesin saat akan diganti.
 Oil pan, berfungsi sebagai tempat penampung oli mesin agar oli tidak
berceceran keluar.
 Flywheel, berfungsi sebagai penyambung energi mesin ke kopling mobil
sehingga putaran jadi lebih stabil.
 Pulley mesin, berfungsi untuk memutar komponen-komponen lainnya.
10.
3. Front Engine Compartment.

Pada bagian ini terdapat beberapa komponen penting sebagai berikut ini:
 iming chain assembly, berfungsi sebagai penghubung putaran camshaft dan
juga putaran engkol, sehingga mekanisme katup bisa berjalan maksimal.
 Timing chain cover, berfungsi menutup bagian timing chain assembly,
sehingga tidak terkena kotoran atau debu yang bisa menghambat kinerja
timing chain assembly.
 Driver belt, berfungsi menghubungkan pulley mesin dengan komponen-
komponen lainnya. Bagian mesin mobil ini dibuat dari bahan karet,
sehingga cukup kuat.
 Motor starter, berfungsi untuk menghidupkan mesin. Bagian mesin ini
berhubungan dengan aki mobil.
 Oil cap, berfungsi sebagai penutup oli mesin dan juga digunakan saat akan
melakukan pengisian oli ke dalam mesin mobil.

11.
4. Sistem Pendingin

Agar mesin mobil tetap awet, pastilah memerlukan sistem yang mampu
mendinginkan mesin mobil setelah digunakan dalam waktu yang lama. Sebab,
mesin yang terlalu panas bisa membuat mesin mudah rusak.
 Radiator, berfungsi untuk mendinginkan mesin mobil dengan cara
menyerap panas melalui air radiator. Nantinya ada sirip-sirip pendingin
yang mempercepat proses pendinginan mesin.
 Tutup radiator, berfungsi untuk meningkatkan titik didih air radiator dan
juga menjaga air radiator untuk tidak mendidih saat suhunya 100 derajat
celcius. Selain itu, tutup radiator juga memiliki mekanisme katup seperti
vacuum valve dan juga relief valve.
 Cooling fan, berfungsi membantu kinerja air radiator dalam mendinginkan
mesin.
 Thermostat, berfungsi menjaga suhu air radiator yang digunakan untuk
mendinginkan mesin mobil. Selain itu, thermostat juga berfungsi
membantu mesin agar bisa segera mencapai suhu kerjanya.
 Tangki cadangan, berfungsi menampung air radiator atau sebagai cadangan
air radiator.
 Water temperatur sensor, berfungsi untuk mengetahui suhu air radiator.
Sehingga saat terdeteksi suhu dalam keadaan panas, maka kipas radiator
akan otomatis berputar.
 Water jacket, berfungsi untuk jalur air pendingin.
 Upper hose dan lower hose, berfungsi untuk menyalurkan air pendingin
yang ada di dalam mesin ke radiator dan juga sebaliknya.
 V-belt, berfungsi sebagai penggerak kipas pendingin dan komponen mesin
mobil lainnya. Contohnya seperti alternator AC dan pompa air.
12.
5. Sistem Pengisian
Fungsi utama pada sistem ini adalah untuk menyalurkan energi listrik, sehingga
bisa menghidupkan dan juga menggerakkan mesin mobil dengan baik.
Berikut ini beberapa komponen penting di dalam sistem pengisian:
 Regulator, berfungsi mengatur tegangan keluar alternator yang bertujuan
tetap stabil dan berada di angka 13,8-14,8 volt.
 Alternator, berfungsi menciptakan arus listrik yang nantinya berfungsi
untuk pengisian aki mobil.
 Baterai atau aki mobil, berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang
sudah dihasilkan alternator.
6. Sistem pelumasan
Fungsi utama dalam sistem pelumasan adalah menjaga agar komponen tetap
bekerja dengan baik dengan cara memberikan oli pelumas sehingga mesin tidak
cepat aus.
Berikut beberapa komponen di dalamnya:
 Oil pump, berfungsi sebagai pemompa oli mesin sehingga mampu
melumasi semua bagian mesin mobil dan membuat kinerja mesin mobil
maksimal.
 Filter oli, berfungsi sebagai penyaring kotoran-kotoran yang ada pada oli
mesin.
 Saringan kasa oli, berfungsi untuk menyaring kotoran pada oli mesin yang
berada di bagian kalter. Jadi, saat oli disedot dan dipompa, oli mesin sudah
dalam keadaan bersih.
7. Sistem bahan bakar dan pembuangan gas
Pada bagian mesin mobil, sistem bahan bakar berfungsi menyalurkan bahan bakar
agar mesin mobil bisa bergerak optimal.
 Tangki mesin, berfungsi sebagai tempat menampung bahan bakar yang bisa
menggerakan mesin mobil. Beberapa bahan bakar yang bisa ditampung
seperti solar atau bensin.
13.
 Saluran bahan bakar, berfungsi untuk menyuplai bahan bakar ke beberapa
komponen seperti karburator. Bentuk saluran ini seperti selang.
 Pompa bahan bakar, berfungsi memompa bahan bakar ke seluruh
komponen, sehingga mesin bisa hidup dan bergerak.
 Karburator, berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara sehingga
mesin mobil bisa bergerak dengan optimal.
D. ALAT-ALAT UKUR
1. Measuring tape
Alat ini berfungsi sebagai pengukur panjang, lebar, atau tinggi suatu kendaraan
beserta komponennya. Alat ini memiliki satuan inchi dan meter layaknya
penggaris.

2. Protractor (busur derajat)


Alat ini termasuk dalam jenis alat ukur mekanik, yang memiliki bentuk khas
setengah lingkaran dengan pegangan layaknya penggaris besi. Alat ini berfungsi
sebagai alat untuk mengukur sudut governor linkage pada mesin dan memeriksa
posisi lubang pada komponen mesin. Sudut yang dapat diukur oleh alat ini
mencapai 180 derajat.

3. Center head
Alat ukur mekanik ini berfungsi untuk mengukur sudut 45 derajat dan sudut 90
derajat pada mesin atau komponen mobil lainnya.

4. Inside caliper
Alat ukur mekanik ini digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam padas
suatu benda. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk mengukur dimensi
kedalaman benda sehingga Anda bisa menentukan permukaannya sudah sejajar
atau belum sejajar.
14.
5. Outsider caliper
Alat ukur mekanik ini digunakan untuk mengukur dimensi dan diameter luar dari
suatu benda.

6. Depth gauge
Alat ukur mekanik ini berfungsi sebagai alat pengukur kedalaman lubang, recess
(kedalaman ceruk), dan slot.

7. Valve spring tester


Alat ukur mekanik ini berfungsi sebagai alat pengukur elastisitas pegas komponen
flywheel clutch, steering clutch, hingga pegas hydraulic control valve.

8. Feeler gauge
Feeler gauge ini berfungsi untuk mengukur clearance pada alat permesinan,
keausan pada komponen mesin dan transmisi mobil.

9. Vernier caliper
Alat ukur mekanik ini lebih dikenal dengan istilah jangka sorong. Fungsi utama
dari alat ini untuk mengukur diameter luar dan dalam suatu benda, bahkan dapat
mengukur kedalaman suatu benda. Alat ukur ini mampu mengukur dengan sangat
detail yaitu 0.1 mm, 0.05 mm, dan 0.02 mm.

10. Multimeter
Alat ini berfungsi untuk mengukur arus listrik pada sistem kelistrikan mobil
ataupun untuk aki mobil.
15.

11. Tyre pressure gauge


Alat ukur pneumatik ini berfungsi untuk mengukur tekanan angin yang terdapat
dalam ban mobil.

12. Manometer AC
Alat ukur pneumatik ini berfungsi untuk mengukur kinerja sistem AC pada mobil.

13. Manifold pressure gauge


Alat ukur pneumatik ini berfungsi untuk mengukur kapasitas udara yang masuk di
dalam mesin.

14. Radiator cup tester


Alat ukur pneumatik ini berfungsi untuk mengukur apakah ada kebocoran atau
tidak pada sistem pendingin mobil.

15. Compression tester


Alat ukur pneumatik ini berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada motor
diesel ataupun motor bensin.
Demikian beberapa alat ukur yang digunakan oleh bengkel otomotif yang perlu
Anda ketahui. Sekarang Anda lebih memahaminya bukan? Jangan lupa kunjungi
bengkel profesional terdekat, karena tidak semua permasalahan pada mobil Anda
bisa Anda ukur dan Anda servis sendiri.
16.

A.KOMPONEN KOPLING
Kopling merupakan salah satu komponen yang terdapat pada mobil manual yang
terlentak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran mesin saat
dilakukan perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi dapat masuk dengan
mudah.
Walaupun terlihat sepele, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang
terdapat dalam kopling beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda dapat
mengatasi jika terdapat masalah tak terduga mengenai kopling anda. Sebelum
mengetahui komponen beserta fungsi dari kopling mari simak syarat yang harus
dimiliki oleh kopling. Adapun syarat yang harus dimiliki oleh kopling yaitu :
 Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi.
 Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi.
 Dapat memutuskan hubungan daya mesin yang dioperasikan.
Komponen Kopling Mobil Beserta Fungsinya:
1.Pedal Kopling
Pada Pedal kopling dimana terletak di sebelah kiri dan diinjak menggunakan kaki
kiri secara bertahap, yang berfungsi untuk :

Mengatur jarak kopling dengan flywheel atau roda gila


Untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke system penggerak
selain itu pedal kopling juga memiliki perawatan khusus agar mobil anda bisa
bekerja dengan maksimal.

Selain adanya perawatan maka pedal kopling juga harus anda bersihkan agar
anda mengendari kendaraan merasa aman dan nyaman.
17.

2. Master Kopling Atas.


ungsi dari master kopling atas yaitu :

meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah,
dalam master kopling terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak
kopling tidak terjadi kebocoran serta menampung minyak kopling di dalamnya.
Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan gigi
persneling susah masuk dikarenakan minyak kopling yang berkurang.
Komponen ini juga harus anda perhatikan, selain itu anda juga harus merawat
bahkan anda juga bisa mengganti komponen ini jika mengalami kendala pada
fungsi komponen tersebut.

3. Master Kopling Bawah.


Selain master kopling atas, master kopling bawah juga mempunyai fungsi yang
sama yaitu :

untuk meneruskan pekerjaan dari master kopling atas


setelah master kopling bawah menerima tekanan dari master kopling atas lalu
akan diteruskan ke dalam garpu pembebas atau fork kopling untuk mendorong
maju dan membebaskan plat kopling dari himpitan matahari kopling dengan
flywheel.
Jika master kopling bawah mengalami kerusakan, maka apakah yang akan terjadi?
Maka yang akan terjadi adalah mobil tidak akan bisa masuk gigi, dan harus
menunggu mesin tersebut dingin baru akan dapat menjalankan fungsinya
kembali.
18.
4. Garpu Pembebas atau Fork Kopling.
Adapun fungsi dari fork kopling :
merupakan suatu alat yang merupakan penghubung dari release kopling dengan
release bearing yang akan bergerak maju dan mundur. dan yang akan menekan
cover clutch dan akan membebaskan putaran mesin ketika seorang pengemudi
menginjak pedal kopling tersebut.
Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan menimbulkan keausan
sehingga mempengaruhi injakan kopling menjadi terasa lebih dalam.
Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak dapat
mendorong release bearing dari flywheel. Sehingga untuk memperbaiki fork
kopling yang rusak yaitu perlu dengan penggantian release bearing.

5. Release Bearing Kopling.


Release Bearing Kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe pelumas
permanen yang berarti tidak dapat dibuka dan dibersihkan, sehingga di bagian
dalamnya tidak bisa diberi pelumas dan tidak dapat di bongkar.
Fungsi dari Release Bearing Kopling itu sendiri yaitu :
meneruskan dorongan dari Fork Kopling menuju pegas diagfragma pada saat
kopling diinjak oleh seorang pengemudi.
Cara kerja release bearing tidak hanya sekedar menekan tetapi juga harus
berputar.
Maka dari itu dibutuhkan material khusus untuk pembuatannya supaya tidak
cepat rusak. Bila release bearing rusak maka yang akan dirasakan oleh pengemudi
yaitu terasa pedal kopling bergetar saat pedal kopling diinjak.
Gerakan release bearing yang keras dapat membuat diagragma patah dan
mengalami keausan. Maka dari itu diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk
menghindari keausan pada release bearing.
19.
6. Cover Clutch.
Dalam cover cluth atau biasa disebut matahari kopling terpasang atau dibautkan
dengan flywheel sehingga berfungsi sebagai :

dudukan dari plat kopling lalu menekan plat kopling ke flywheel untuk
meneruskan tenaga tersebut dari mesin. Adapun macam-macam dari cover cluth
ada 2 macam yaitu :
1. Cover Clutch dengan pegas oil,terdiri dari pressure plate yang umumnya
terbuat dari baja leburan yang diratakan untuk menekan plate
kopling.penggunaan cover clutch biasanya terdapat pada bus,truck,dan
sebagainnya.
2. Cover clutch dengan pegas diagragma, mempunyai fungsi yaitu
memberikan tekanan pada plat kopling dan roda penerus.

7. Plat Kopling.
Bentuk dari plat kopling yaitu berupa piringan berbahan dasar asbes dengan
campuran logam yang memiliki perawatan khusus supaya tidak cepat aus atau
rusak. Karena jika plat kopling aus akan berbau dan apabila dibiarkan maka akan
terbakar.
Ciri-ciri plat kopling yang aus atau rusak adalah :
 Akan terjadinya slip kopling,dimana clutch disc tidak mampu
menghubungkan putaran mesin menuju transmisi yang diakibatkan jarak
antara kedua plat terlalu lebar.
 Tarikan mobil kurang,dimana ditandai dengan penurunan kecepatan mobil
sehingga tidak dapat berjalan dengan benar.
 Rpm mesin akan menjadi tinggi,karena plat kopling mulai habis sehingga
rpm mesin pun semakin tinggi dari biasanya
 Susah Memindahkan gigi persneling,merupakan ciri ciri plat kopling yang
sudah aus,karena untuk memindahkan gigi persneling dengan lancar
membutuhkan plat kopling yang masih bagus dan lancar.
20.
B.KOMPONEN REM.
Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan suatu perputaran, misalkan perputaran roda
kendaraan. Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik
menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang
berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju perputaran
roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.
Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai
keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya
dan keamanan berkendara jadi terganggu.
Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan
(tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat
bekerja dalam suhu tinggi.
Fungsi Dan Jenis Rem Kendaraan:
1. Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda
kendaraan.
2. Mengatur kecepatan selama berkendara.
3. Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang
menurun atau menanjak.
Jenis rem:
1. Rem Cakram (Disk Brake) dengan prinsip kerjanya adalah sepasang pad
yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan
tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat
memperlambat atau menghentikan kendaraan.
2. Rem Tromol (Drum Brake) bekerja dengan menggunakan sepasang sepatu
yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama
dengan roda, baik secara hidrolis maupun mekanis.
21.
1. Rem Cakram.
 Kaliper Rem
Merupakan part atau komponen penting pada rem cakram, karena kaliper
rem sendiri nantinya bakal bergerak secara mekanis untuk menjepit
kampas rem pada piringan cakram. Kaliper rem ini juga sebagai tempat
menopang kampas rem dan piston brake. Komponen rem cakram mobil ini
bekerja dengan tekanan hidrolik hasil ubahan dari tekanan minyak rem
yang masuk melewati selang atau kabel rem, dan perlu diketahui, ada dua
tipe kaliper rem cakram mobil, diantaranya :
1) Floating Caliper.
Memiliki pengertian, kaliper rem yang ada pada brake support
kaliper, pada tipe ini nantinya dapat bergeser dan bergerak ke kiri
maupun ke kanan. Pada tipe ini piston rem tersedia pada satu sisi,
yang mana pada waktu piston bergerak mendorong kampas rem, sisi
lainnya bekerja menjepit bagian kampas rem sebelahnya.
2) Fixed Caliper
Untuk tipe fixed caliper terpasang menyatu bersama brake support
caliper, sehingga caliper tetap diam, dan yang bekerja menekan
kampas rem adalah piston rem saja.
 Kampas Rem (Brake Pads).
Dalam bekerjanya, kampas rem inilah yang berfungsi menekan piringan
cakram untuk memberikan daya gesek untuk menghentikan putaran dari
rem cakram. Untuk itu sangat disarankan pilihalah kampas rem dari brand
terpercaya yang memiliki bahan kampas rem berkualitas. Untuk bahan
kampas sendiri ada dari semi metal, asbes, sinter, dan keramik.
Pemilihan bahan masuk dalam pertimbangan ketika akan membeli kampas
rem, pasalnya kampas rem ini nantinya harus memiliki gaya gesek yang
besar dan dapat menahan panas untuk bisa menghentikan putaran piringan
cakram secara optimal. Biasanya semakin bagus bahan kampas rem,
harganya juga semakin mahal, maka tidak heran pada tipe mobil sport,
kampas rem di bandrol jutaan rupiah.

22.
 Piringan Cakram (Disc).
Piringan cakram atau disebut sebagai disc brake merupakan bagian yang
langsung terhubung dengan poros as roda, yang berputar mengikuti
putaran dari roda. Disamping itu, komponen rem cakram mobil ini adalah
satu bagian inti dari rem cakram mobil, karena berfungsi sebagai media
yang ditekan atau dijepit oleh kampas rem sehingga terjadilah sebuah
pengereman.

Bahan yang digunakan pada piringan cakram ini umumnya menggunakan


besi cor, namun ada beberapa piringan yang dikhususkan bagi mobil
mewah berkecepatan tinggi yang terbuat dari komposit matriks keramik
ataupun komposit karbon, yang dapat melepas panas lebih cepat dibanding
besi cor, sehingga lebih efektif dalam pengeremannya.
Setidaknya ada dua tipe piringan cakram mobil yang berkembang sampai
dengan saat sekarang ini, diantaranya :
1. Solid Disc.
Tipe yang pertama ini memiliki bentuk / desain yang solid, dengan
tingkat ketebalan yang tinggi dan tidak terdapat lubang – lubang
pada sekitar bagian piringan. Akan tetapi untuk daya pengereman
tidak perlu diragukan, karena terbukti mempunyai daya cengkram
yang kuat.
2. Ventilated Disc.
Lain halnya dengan solid disc, tipe ventilated disc didesain dengan
adanya lubang – lubang pada piringan cakram yang bertujuan
agar bisa mempercepat proses pendinginan serta cepat melepas
panas ketika mobil melakukan pengereman dan memiliki bentuk
yang tipis.
 Caliper Bracket (Brake Support Caliper)
Caliper bracket tidak bisa lepas dari bagian rem cakram mobil, pasalnya
caliper bracket ini berfungsi sebagai tempat guna memasang caliper,
supaya caliper tetap berada pada tempatnya atau tidak bergerak.
Pemasangannya sendiri dihubungkan dengan steering knuckle.

23.
 Piston Brake.
Masih dalam lingkup caliper, piston brake berada didalam caliper yang
memiliki bentuk tabung dengan bagian unjung didesain groove (coakan)
sebagai tempat karet pelindun debu. Adapun fungsi dari piston brake untuk
menekan atau mendorong kampas rem ke piringan cakram agar putaran
roda dapat berkurang ataupun berhenti.
 Seal Piston.
Di bagian dalam piston terdapat beberapa part, salah satunya seal piston
yang terbuat dari bahan tahan panas dari minyak rem. Disamping itu, seal
piston terpasang bertujuan untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak
rem yang mengalir karena proses hidrolik ketika tuas rem di injak, tidak
hanya itu saja seal piston juga berfungsi menarik piston agar kembali
mundur setelah terjadinya pengereman.
 Master Silinder.
Berfungsi atau tidaknya rem cakram mobil bergantung pada master silinder
rem, dimana disini master silinder rem akan mengubah gerakan mekanis
pada pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Komponen rem cakram mobil
yang satu ini memiliki komponen piston yang terhubung pedal rem, dari
piston ini nantinya menekan fluida atau minyak rem berdasar hukum
pascal. Perlu diketahui ada dua tipe master silinder yang bisa disimak
berikut ini.
 Master Silinder Tipe Tandem.
Untuk tipe tandem disebutkan mempunyai dua outlet hose dan dua
buah piston yang akan memisahkan pngendaian roda belakang dan
depan. Dalam kerjanya jika salah satu piston tidak berfungsi, maka
piston satunya lagi tetap dapat melakukan proses pengereman,
sehingga lebih aman ketika digunakan.
 Master Silinder Tipe Tunggal.
Sesuai dengan nama yang dibawanya, master silinder tipe tunggal
hanya membawa satu outlet hose dan satu piston, dimana dengan
satu bagian ini berfungsi untuk mengendalikan ke empat roda, jadi
secara keamanan terbilang kurang, karena jika terjadi kerusakan,
berarti pengereman bakal terkendala.

24
 Reservoir Tank.
Reservoir menjadi tempat menampung minyak rem cadangan, yang
biasanya terpasang menyatu dengan bagian master silinder, dan didalam
tabung ini terpasang sebuah sensor untuk menditeksi level dari ketinggial
volume minyak rem, jadi nantinya jika posisi fluida / minyak rem itu
berkurang atau berada dibawah batas minimum, maka indikator pada
dashboard bakal menyala.
 Brake Fluid (Minyak Rem)
Pada keadaan normal, volume minyak rem seharusnya tidak berkurang jika
tidak terjadi kebocoran, akan tetapi minyak rem tidak akan optimal
kerjanya ketika sudah begitu kotor. Dikarenakan minyak rem ini memiliki
fungsi sebagai media penghantar tenaga dorong dari pedal rem ke caliper,
sehingga kampas rem menjepit bagian piringan cakram.
Terlepas dari fungsinya, minyak rem terbagi atas beberapa spesifikasi
berdasar titik didih dari masing – masing tipe yang diperjelas dengan
standarisasi pada kemasan bertuliskan dot 3, dot 4. Jadi sebagai pemilik
mobil, haruslah lebih memperhatikan spesifikasi dari minyak rem yang
nantinya bakal dipakai, agar pengereman dapat bekerja secara makasimal.
 Booster Rem.
Booster rem terbuat dari membran yang terhubung dengan bagian intake
manifold. Jika terjadi kevakuman di intake manifold, membran yang
terhubung dengan master silinder bakal menarik pedal rem tapi tidak
sampai terjadi pengereman.
Selain itu, bosster rem memiliki fungsi sebagai assist yang dapat
meringankan tenaga penekanan pedal rem tanpa mengurangi daya
pengereman, dan komponen yang satu ini akan melipat gandakan energi
pengereman ketika pengemudi melakukan pengereman.
Alhasil pada saat pengemudi mobil menginjak pedal rem tidak
membutuhkan tenaga yang besar, atau dengan kata lain pengemudi akan
merasa sangat ringan ketika menginjak pedal rem pada waktu melakukan
pengereman berkat bantuan dari booster rem.

25.
2.Rem Tromol.
 Backing plate.
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis yang berada teoat
dibelakang sistem rem tromol. Backing plate ini berfungsi sebagai rangka
sekaligus pelindung komponen rem tromol lainnya.
Jika anda lihat maka bentuk backing plate ini adalah lingkaran yang disertai
dengan banyak lubang dan tonjolan. Lubang dan tonjolan ini dibuat untuk
menyesuaikan semua part rem tromol agar bisa bekerja secara maksimal.
 Silinder roda.
Semua pasti sudah tahu kalau fungsi silinder roda adalah untuk mengubah
tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Pada sistem rem tromol, ada
beberapa tipe silinder roda yang digunakan.
Namun yang banyak digunakan saat ini adalah tipe wheel cylinder tipe dual
piston yang diaplikasikan pada tromol jenis leading dan trailing. Tipe ini
memiliki ciri silinder roda yang terikat oleh baut ke backing plate dengan
dua buah piston.
Bagian-bagian didalam wheel cylinder antara lain ;
1. Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan
hidrolik ke bentuk energi mekanis.
2. Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke posisi
semula.
3. Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai
seal agar tidak terjadi kebocoran fluida (minyak rem) dari
dalam wheel cylinder.
4. Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang
udara dari dalam saluran hidrolis.
5. Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder
yang berbentuk silinder dan berbahan logam.
26.

 Sepatu rem dan kampas.


Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untuk meletakan kampas rem
pada sistem rem tromol. Pada rem cakram, ini disebut brake pad. Brake
shoe berbentuk setengah lingkaran berjumlah dua yang apabila
digabungkan akan membentuk sebuah lingkaran.
Dua sepatu rem berbentuk lingkaran tersebut nantinya akan berada di sisi
dalam tromol rem yang berbentuk lingkaran. Sehingga pengereman bisa
berlangsung.
Kampas rem ini diletakan dengan metode ditempel atau dilem pada
permukaan luar sepatu rem. Saat permukaan kampas mulai tipis, kita tidak
bisa mengganti hanya kampasnya, melainkan harus sekalian dengan sepatu
rem.
 Return spring (upper spring dan lower spring).
Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem
seusai proses pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem,
sepatu rem bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem.
Namun ketika kita lepas pedal rem, maka sepatu rem harus bisa kembali
mengincup.
Ada dua buah pegas biasanya dalam satu rem tromol yaitu ;
a. Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnya
dibawah wheel cylinder. Fungsi utama pegas ini adalah untuk
mengembalikan posisi sepatu rem agar menutup.
b. Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekat
adjuster berfungsi menjaga agar dua buah sepatu rem bisa
menekan adjuster.
 Brake shoe holder.
Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletak menempel pada
backing plate. Namun yang perlu digaris bawahi adalah sepatu rem ini
bersifat dinamis (bergerak-gerak). Sehingga mekanisme holder yang dipakai
harus bisa menunjang hal ini.
Brake shoe holder terdiri dari sebuah pin yang memiliki pengunci, per dan
plat penekan. Ketiga bagian ini saat dipasangkan akan menjaga sepatu rem
tetap menempel pada backing plate tapi masih bisa digerakan kekiri dan
kekanan.
27.
 Drum/tromol rem.
Tromol rem merupakan komponen berbahan baja tuang yang berbentuk
selerti drum atau tabung. Fungsi drum ini adalah sebagai media gesekan
bersama kampas rem agar putaran roda bisa berhenti.
Tromol tersambung ke baut roda, sehingga kapanpun mobil bergerak pasti
tromol akan bergerak. Ketika kampas rem menyentuh permukaan tromol
akibatnya timbul gesekan karena tromol rem bersifat dinamis (berputar)
dan kampas rem statis (diam). Hasilnya berupa panas yang juga akan
menghentikan putaran tromol rem.
 Parking brake lever
Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil, kalau motor tidak
dilengkapi dengan mekanisme parking brake tapi untuk mobil ada
mekanisme rem parking yang membuat konstruksinya lebih rumit.
Terbilang ada dua buah lever pada mekanisme rem parkir ini yaitu:
A. Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memiliki engsel
yang tersambung pada brake shoe bagian atas. Sementara
ujung lainnya, terhubung ke kabel rem.
B. Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan park brake
lever dengan brake shoe yang satunya,
Cara kerja rem parkir ini, ketika kita tarik tuas rem maka park brake lever
akan tertarik. Tarikan ini akan mendorong brake shoe link untuk bergerak
kearah luar, sehingga kampas rem sekunder langsung menempel dengan
permukaan tromol.
 9. Parking brake cable.
Kabel ini, memang tidak berbeda dengan kabel berbahan kawat baja lainya.
Fungsi utama kabel rem parkir adalah untuk menghubungkan gerakan tuas
rem parkir dengan parking brake lever yang ada pada rem.
28.
C.Komponen Transmisi.
Transmisi adalah salah satu dari sistem pemindah tenaga dari mesin ke
diferensial, kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan
menggerakan sebuah kendaraan,
Fungsi Transmisi:
Fungsi transmisi ialah untuk mengatur perbedaan putaran antara mesin dengan
putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini dimaksudkan
agar kendaraan dapat bergerak sesuai beban dan kecepatan kendaraan.
Jenis-Jenis Transmisi:
1) Transmisi Manual
Pengertian transmisi manual adalah transmisi yang digunakan pada
kendaraan bermotor yang menggunakan clutch atau kopling. Transmisi
jenis ini dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi
mesin menuju transmisi serta pemindah gigi yang dioperasikan
menggunakan tangan atau kaki.
Cara kerja dari transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan
bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan dalam hal ini
diartikan sebagai sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam
proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga “engine” ke roda
kendaraan.
2) Transmisi Otomatis
Selain tipe trasmisi manual, juga terdapat transmisi otomatis, pengertian
transmisi otomatis ialah transmisi yang melakukan perpindahan gigi
percepatan secara otomatis, transmisi yang digunakan ialah transmisi
otomatis V-belt “CVT”. Arti dari CVT adalah sistem transmisi daya dari
mesin menuju ban belakang dengan menggunakan sabuk yang
menghubungkan antara primary sliding shave dengan primary vixed shave
menggunakan prinsip gaya gesek “Daryanto, teknik otomotif, 1985”.

29.
1. Cara Kerja Transmisi Manual
Pada umumnya transmisi manuala ialah sebagai salah satu komponen sistem
pemindah tenaga yang mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:
 Meneruskan tenaga/putaran mesin dari kopling ke poros propeler
shaft.
 Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan
“beban mesin dan kondisi jalan”.
 Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur “reserve” pada
kendaraan lebih dari 2 roda.
Bagian-Bagian Sistem Transmisi
Dalam suatu system transmisi terdapat beberapa bagian-bagian dalam tahap
system transmisi diantaranya transmitter, transmission channel, receiver, noise,
attenuation, distortion dan interference, adapun penjelasan dari bagian dari
sistem transmisi tersebut yaitu:
A. Transmitter “Pemancar/Pengirim”
Adapun tahap-tahap transmitter yaitu:
 Transmitter mengolah sinyal masukan menjadi sinyal
yang sesuai dengan karakteristik kanal transmisi.
 Pengolahan sinyal meliputi encoding dan modulasi.
B. Transmission Channel “Kanal Transmisi”
Adapun arti dari tahap transmission channel yaitu:
 Kanal transmisi ialah suatu media elektrikal yang
menjembatani sumber dan tujuan.
 Setiap kanal transmisi menyumbangkan sejumlah loss
transmisi atau redaman “attenuation”, sehingga daya
sinyal akan berkurang seiring bertambahnya jarak.
 Sinyal juga akan terdistorsi akibat perbedaan redaman
yang dialami oleh komponen-komponen frekuensi sinyal
yang berbeda.

30.
2. Cara Kerja Transmisi Otomatis.
Prinsip transmisi otomatis ini umumnya dimulai dari pengubah puntiran
yang berfungsi sebagai kopling mekanikal. Setelah itu, komponen ini akan
mentransfer dengan mekanisme turbin dan pompa.

Baling-baling pertama di dalam pengubah puntiran bekerja sebagai pompa


yang akan dipasangkan langsung memakai mesin. Yang selanjutnya, turbin
dan planetary gear akan berfungsi sebagai stator untuk mengembangkan
sistem baling-baling menjadi tiga.

Pada proses tersebut, baling-baling akan tetap berputar agar tetap


memompa oli transmisi pada ruangan tertutup. Tekanan yang terjadi
dipakai untuk mendorong turbin, sehingga menghasilkan peningkatan torsi.

Sedangkan pada prinsip kerja otomatis di planetary gear juga berfungsi


sama seperti gigi gigi pada transmisi manual untuk mengubah putaran
turbin.
Hal tersebut membuatnya mirip dengan tuas persneling yang digunakan
sebagai media untuk mengendalikan mobil Perbedaannya terletak pada
desain fisiknya, sebab planetary gear tidak ditemukan.

Tetapi, pada cara kerja transmisi otomatis planetary gear memiliki sebuah
roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi kecil di bagian
dalamnya.
Hal ini digunakan agar menghasilkan tenaga yang optimal. Maka dari itu,
untuk mengubah rasio komponen gear secara hidrolik, sistem ini
membutuhkan kinerja dari valve body.

31.
Fungsi Transmisi Otomatis pada Mobil:
 Transmisi otomatis digunakan untuk memindahkan gigi
transmisi saat kendaraan sedang dikemudikan. Pada
umumnya, kendaraan yang sedang dijalankan akan
menyesuaikan kecepatan serta beban mesin.
Selain itu, fungsi transmisi otomatis juga dapat dibedakan berdasarkan
jenisnya, seperti full hydraulic dan Powertrain Control Module (CPM)

Untuk full hydraulic berfungsi sebagai pengatur waktu perpindahan lock up


dan gigi secara hidrolis.

Berbeda dengan CPM, cara kerja transmisi otomatis yang satu ini berfungsi
untuk mengatur waktu perpindahan lock up dan gigi secara electronic.

Tidak berhenti sampai disitu saja, CPM juga menggunakan data berupa shift
agar fail – safe dan untuk diagnosa.

Itulah beberapa informasi mengenai prinsip kerja yang ada pada transmisi
otomatis. Dengan mengetahui prinsip kerja kopling otomatis, tentunya
akan bermanfaat bagi Anda yang baru saja memiliki mobil baru dengan
sistem tersebut.

Anda bisa menerapkannya dengan mudah untuk berkendara lebih baik


sehingga sistem transmisi tetap dalam kondisi yang optimal.
Komponen Transmisi Otomatis:
a. Torque conventer.
Torque coventer merupakan komponen transmisi otomatis yang
dipasang pada bagian input shaft transmisi dan dikencangkan dengan
baut ke flywheel crankshaft. Komponen ini biasanya diisi dengan
minyak transmisi otomatis (ATF) yang berguna untuk memperbesar
momen mesin dan akan dilanjutkan ke bagian transmisi. Selain untuk
memperbesar momen yang dihasilkan mesin, komponen transmisi
32.
otomatis yang satu ini juga berfungsi sebagai kopling otomatis untuk
memindah atau memutus momen mesin ke transmisi. Torque
conventer juga bekerja untuk memperlembut mesin, meredam
getaran, dan menggerakkan pompa oli.
b. Planetary gear unit.
Planetary gear unit merupakan komponen yang digunakan untuk
menaikkan dan menurunkan momen mesin serta kecepatan
kendaraan. Komponen transmisi otomatis yang satu ini pada
dasarnya digunakan untuk menghasilkan tenaga dan menggerakkan
kendaraan yang memiliki beban berat dengan tenaga yang ringan.
Salah satu bagian penting yang ada pada planetary gear unit adalah
brake yang fungsinya adalah bergerak untuk memperoleh
perbandingan gigi yang dibutuhkan. Brake ini merupakan komponen
transmisi otomatis yang dioperasikan dengan memakai tekanan
hidraulik.
c. Hydraulic control unit.
Hydraulic control unit merupakan komponen transmisi otomatis yang
berfungsi untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada
transmisi otomatis memakai tekanan yang dihasilkan dari pompa oli.
Komponen ini memiliki oil pan yang berguna sebagai reservoir fluida,
pompa oli untuk meningkatkan tekanan hidraulik, serta berbagai
macam katup dan pipa yang akan mengalirkan minyak transmisi ke
bagian clutch, brake dan bagian-bagian lain pada komponen
transmisi otomatis ini. Kebanyakan katup hydraulic control unit bisa
ditemukan pada valve body assembly yang letaknya di bawah
planetary gear.
d. Manual linkage.
Meskipun transmisi otomatis melakukan perpindahan gigi secara
otomatis, namun jenis transmisi ini tetap mempunyai dua buah
linkage yang membuatnya masih mungkin dioperasikan secara
manual oleh pengemudi yang terhubung dengan transmisi otomatis.
Manual linkage merupakan komponen transmisi otomatis yang
berupa selector lever dengan kabel, akselerator, dan kable throttle.

33.
D.Komponen Poros Propeller.
Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros kopel
merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga dan poros propeller ini
terdapat pada tipe kendaraan FR (Front Wheel Rear Drive) dan 4WD (Four Wheel
Drive) dimana jarak antara mesin dengan roda penggerak berjauhan sehingga
memerlukan komponen tambahan agar dapat meneruskan tenaga putar dari
mesin ke roda belakang. Poros propeller terletak diantara transmisi dan
differential (gardan). Untuk lebih jelasnya tentang letak poros.
Fungsi poros propeller yaitu untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar
dari transmisi menuju ke differential. Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian
rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat
dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan
banyaknya beban. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawa ini :
1. Untuk dapat meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari
transmisi menuju ke differential dengan lembut.
2. Untuk meneruskan tenaga atau memindahkan tenaga putar dari
transmisi menuju ke differential pada saat kendaraan berjalan
pada jalan yang tidak rata (naik turun)
3. Dapat menyesuaikan terhadap perubahan jarak antara transmisi
dengan differential ketika kendaraan berjalan pada jalan yang
tidak rata.
Pada umumnya poros propeller terbuat dari bahan tabung pipa baja yang
memiliki kekuatan tahanan (ketahanan) terhadap gaya puntir. Pada poros
propeller juga dilengkapi dengan balance weight (bandul penyeimbang) yang
terpasang pada bagian luar pipa poros propeller dengan tujuan pemasangan dari
balance weight adalah untuk menjaga poros propeller agar tetap seimbang ketika
berputar sehingga tidak terjadi getaran pada poros propeller saat berputar.
Komponen-komponen utama poros propeller dan fungsinya :

34.
Slip yoke
Slip yoke berfungsi untuk menghubungkan poros output transmisi ke sambungan
universal atau universal joint pada bagian depan.
Front universal joint
Front universal joint atau sambungan universal depan berfungsi untuk mengikat
slip yoke pada drive shaft atau poros penggerak.
Drive shaft
Drive shaft atau poros penggerak berfungsi untuk meneruskan atau
memindahkan tenaga putar dari front universal joint ke rear universal joint
(sambungan universal pada bagian belakang).
Rear universal joint
Rear universal joint atau sambungan universal belakang berfungsi untuk
melenturkan sambungan yang menghubungkan antara poros penggerak (drive
shaft) ke yoke.
Yoke
Yoke berfungsi untuk memegang rear universal joint (sambungan universal
belakang) dan menghubungkan poros propeller ke differential belakang.
Tipe-tipe poros propeller :
Pada umunya poros propeller terdiri dari 2 tipe, yaitu tipe 2 universal joint dan
tipe 3 universal joint
Tipe 2 universal joint
Pada poros propeller tipe 2 universal joint, poros propeller ini memiliki 2 buah
sambungan universal (universal joint). Perhatikan gambar dibawah ini :

35.
Tipe 3 universal joint
Pada poros propeller tipe 3 universal joint, poros propeller ini memiliki 3 buah
sambungan universal (universal joint). Perhatikan gambar dibawah ini :

Universal join yang terdapat pada poros propeller harus dapat mengatasi segala
kondisi untuk menyalurkan tenaga putar dari transmisi ke differential jika poros
propeller sedang berputar tanpa mengalami kerusakan atau patah. Sehingga pada
universal joint harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini :
 Harus dapat menghindari dari kemungkinan terjadi
kerusakan pada saat poros propeller bergerak naik
turun.
 Harus dapat berputar halus tanpa adanya suara (berisik).
 Harus memiliki kontruksi yang sederhana dan tidak
mudah rusak.
Jenis-jenis sambungan universal (universal joint)dilihat dari kontruksinya dapat
dibedakan menjadi :
Hooke’s joint
Pada universal joint jenis hooke’s joint terdapat 2 macam yaitu tipe solid bearing
cup (sambungan universal yang dapat dibongkar) dan tipe sheel bearing cup
(sambungan universal yang tidak dapat dibongkar).
Slip joint
Panjang dari poros propeller dapat berubah-ubah karena disebabkan adanya
perubahan jarak atau posisi dari transmisi dan differential. Pada bagian ujung
poros propeller yang terhubung pada output transmisi dihubungkan dengan alur-
36.
alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini bertujuan agar panjang dari poros
propeller dapat menyesuaikan dengan jarak antara output transmisi dengan
differential.

Trunion joint
Pada universal joint jenis trunion joint, sambungan ini merupakan kombinasi dari
jenis hooke’s joint dengan slip joint. Didalam bodi terdapat alur yang berfungsi
sebagai tempat masuknya poros propeller dan ujung pin dipasangkan ball. Model
ini sudah jarang digunakan, karena dalam pemindahan tenaga putar dari mesin
kurang baik dengan jenis slip joint sendiri.

Flexible joint
Pada universal joint jenis flexible joint ini terdiri dari karet kopling yang keras dan
terletak diantara dua buah yoke yang berbentuk kaki tiga.
Constant velocity joint
Pada universal joint jenis constant velocity joint dapat memindahkan gaya putar
lebih lembut dibandingkan dengan jenis hooke’s joint

E.Komponen Universal Joint.


Pengertian Universal Joint
Komponen yang satu ini sering disebut cross joint atau joint kopel di mana
bentuknya berupa tanda plus.
Cross joint merupakan salah satu bagian dari poros propeller yang memiliki
peranan penting di mana setiap ujungnya akan dipasangkan roller bearing
masing-masing satu buah.

37.
Fungsi Universal Join
Ada beberapa fungsi utama dari universal joint dalam roda empat agar kendaraan
Anda bisa bekerja secara optimal.
Lalu, apa saja fungsi utama dari salah satu bagian penting dari poros propeller
tersebut? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
 Memungkinkan Poros Propeller Tetap Berputar Lembut Saat Terjadi
Perubahan Sudut.
Fungsi pertama dari komponen ini yaitu untuk membuat poros propeller tetap
berputar lembut bahkan saat terjadi perubahan sudut.
Ketika Anda berkendara di jalanan tidak rata, komponen ini akan bekerja untuk
menggerakkan poros propeller tetap bergerak.
Hal ini terjadi ketika ada gerakan dari suspensi ke belakang karena kendaraan
Anda melalui jalan yang tidak rata.
Namun tidak perlu khawatir karena gerakannya akan tetap lembut, sebab ada
peranan dari joint kopel.
Komponen tersebut berguna untuk memastikan kendaraan tetap bisa melaju
dengan arah yang baik, meskipun kondisi jalan tidak rata. Permukaan jalan
memang memiliki pengaruh terhadap kinerja suspensi kendaraan.
Akibat dari permukaan jalan yang tidak rata, yakni membuat poros differential
letaknya berubah terhadap poros transmisi.
Di sinilah joint kopel bekerja, di mana akan membuat poros propeller tetap
bisa berputar secara lembut, sehingga tidak akan patah.
 Membuat Komponen Drive Shaft Bekerja dalam Kondisi Sudut yang
Berbeda-Beda.

38.
Joint kopel juga berfungsi untuk membuat komponen drive shaft bekerja dalam
kondisi sudut yang berbeda-beda. Drive shaft bekerja secara keseluruhan untuk
mentransmisikan atau memindahkan daya dari mesin ke bagian rear axle.

Transmisi dari komponen drive shaft ini terjadi pada situasi dan sudut yang
berbeda-beda ketika kendaraan dikemudikan. Pengaturan transmisi ini dilakukan
oleh suspensi bagian belakang yang ada di mobil.

Kinerja driveshaft tersebut bisa membuat joint kopel tidak bisa bekerja secara
konstan karena transmisi daya di sudut berbeda-beda. Akibatnya, getaran joint
kopel terjadi secara bebas dan tidak beraturan.
 Menghubungkan Poros Propeller dengan Poros Transmisi dan Poros
Differential.
Berikutnya, joint kopel berguna untuk menghubungkan 3 poros yang ada pada
kendaraan, yaitu propeller, transmisi, dan differential. Setiap ujung dari
komponen ini nantinya akan dipasangkan poros propeller yang harus
dihubungkan.
Poros propeller sendiri memiliki 3 tipe di mana joint kopel bisa
menghubungkan sesuai jenisnya.
Joint kopel bisa menghubungkan poros propeller yang ada di bagian depan
dan belakang.
Dalam teknisnya, joint kopel dihubungkan dengan sleve yoke yang
menyambungkan poros transmisi dan propeller.
Sedangkan joint kopel selanjutnya dipasang dengan flange yoke untuk
menghubungkan poros propeller dan differential. Ketika ketiga poros tersebut
sudah tersambung dengan baik, maka kinerjanya bisa optimal dan sesuai
fungsinya.

39.
 Bermanfaat untuk Kendaraan dengan Sistem RWD.
Fungsi universal joint yang terakhir, yakni dimanfaatkan untuk kendaraan
dengan sistem RWD atau rear wheel drive.
Kendaraan roda empat rear wheel drive mempunyai diameter yang ukuran
rata-ratanya 4 inchi dengan pusat komponen terdiri dari 4 lubang searah
kompas.
Lubang tersebut tertutup oleh roll bearing, sehingga memungkinkan timbulnya
gerakan dari semua sudutnya.
Selanjutnya, keempat lubang akan dihubungkan dengan drive shaft menuju ke
transmisi pada komponen lain yang disebut sebagai rear axle.
Hal ini akan membuat daya bisa terhantar dengan baik hingga sampai ke roda
belakang kendaraan Anda. Oleh sebab itu joint kopel sangat penting untuk
kendaraan RWD, sehingga perlu dijaga dengan baik kinerjanya.

F.Komponen Gardan.
15 Komponen Gardan Mobil
1. Drive Pinion Shaft
Komponen Gardan ini adalah bagian poros roda gigi pinion yang
menyatu dengan drive pinion gear.fungsi utamanya adalah menjadi
poros pemutar untuk mengalirkan poros propeller dan putaran.
2. Drive Pinion Gear
Drive Pinion Gear memiliki bentuk roda gigi yang layaknya
nanas.kegunaanya sebagai roda gigi pemutar yang mengalirkan
tenaga dari poros propeller ke bagian rangkaian garden.
3. Spider Gear
Spider Gear memiliki fungsi yaitu menjadi gigi pembeda putaran.

40.
Biasanya berjumlah dua dan diletakkan dengan tingkat kemiringan 90
derajat dari side gear.Hal ini membuat mobil memiliki tumpuan yang
condong ke sisi dalam ketika berbelok.
4. Ring Gear
Bentuknya seperti cincin dengan ukuran yang besar.Fungsinya adalah
menjadi penerima putaran dari pinion gear
5. Spider Gear Shaft
Penggerakan Spider Gear menjadi lebih mudah berkat komponen
ini.walaupun ada dua Spider,namun poros gear hanya ada satu
bagian saja.
6. Differential Carrier / Differential Case
Fungsi utama dari Differential Carrier adalah menjadi rumah untuk
meletakkan beragam komponen garden pada mobil.jadi dari segi
ukuran cukup besar.
7. Axle Shaft Bearing
Berguna sebagai bantalan,komponen gardan ini menjadi alas bagian
yang berputar terhadap axle shaft housing yang terdiam.memiliki
jumlah 2,biasanya masing masing terletak pada bagian side gear kiri
dan kanan.
8. Side Gear
Side Gear berfungsi untuk menerima putaran yang sudah
dimanipulasi oleh spider gear.selanjutnya akan diteruskan ke bagian
axle shaft.
9. Adjuster Nut
Komponen ini berbentuk mur untuk menyetel celah final gear atau
gerakan dari pinion gear yang biasanya berputar sebelum final gear
bergerak.

41.
10. Bearing Cap
Selanjutnya ada Bearing Cap.komponen garden ini berguna untuk
menahan bearing as roda yang terletak dibagian sisi side gear .
11. Axle Shaft Housing
Axle Housing menjadi komponen untuk menutup sistem gardan dan
as roda.biasanya dibilang fungsinya sangat penting karena menjadi
penutup utama.
12. Axle Shaft Housing Cap.
Axle Shaft Housing Cap memiliki bentuk seperti tutup yang memiliki
banyak baut untuk menjadi penutup housing.dari komponen inilah
oli gardan bisa dikeluarkan dengan mudah.
13. Differential Oil Tube
Differential Oil Tube berguna sebagai lokasi lubang pengisian oli
gardan.
14. Universal Joint Flange
Universal Joint Flange adalah komponen untuk penerus putaran dari
propeller shaft differential agar bisa meredam perubahan
sudut.Tidak hanyak itu saja,komponen ini juga mampu melembutkan
perpindahan tenaga.
15. Gasket
Gasket berfungsi sebagai pencegah kebocoran dari tiap sambungan
ketika ada tekanan.dengan gasket,maka kebocoran oli gardan akan
terhindar.

42.
G.Komponen Pegas
Pegas adalah sebuah alat mekanis yang dirancang untuk menyimpan energy
ketika terjadi defleksi dan untuk mengembalikan jumlah energy tersebut dengan
jumlah yang setara saat energy itu dilepaskan. Banyak pegas digunakan dalam
berbagai macam aplikasi sejak pegas memungkinkan untuk mengontrol kekuatan,
yakni selain dapat menyimpan energy juga dapat melepaskan energy kembali.
Fungsi atau penggunaan pegas, antara lain;
1. Meredam kejutan/tumbukan.
2. Membuat suatu kedudukan suatu bagian tetap pada tempanya.
3. Memberikan usaha sesuai gaya pegas.
4. Memberikan gaya.
Secara umum, pegas dapat di klasifikasikan sebagai; pegas kawat, pegas plat, dan
pegas berbentuk khusus.
Pegas mempunyai bermacam-macam bentuk, seperti; pegas ulir, pegas piring,
pegas spiral, pegas daun dsb. Gambar pegas pada gambar teknik dibuat dengan
gambar sederhana karena merupakan elemen yang berulang-ulang.
Komponen Komponen Pegas :
1) Pegas Spiral / Helik
Pegas spiral adalah pegas yang berbentuk heliks yang
digunakan untuk menahan tegangan, menahan
kompresi maupun torsi. Pegas spiral dibuat dengan
berbahan stok kawat gulungan yang sangat panjang
kemudian ujung kawat dimasukkan di bawah mesin
yang bertekanan yang kemudian dilanjutkan ke proses
pelilitan pada silinder yang berputar. Pegas ini diproses
dengan metode pembentukkan panas atau dingin
tergantung ukuran dari kawat dan pegas yang akan
dibuat. Pada umumnya, pegas dibuat dengan bahan
kawat baja yang khusus yang biasanya disebuat
dengan Spring Steel Wires, yakni baja keras yang

43.
ditarik ataupun kawat kabel yang distemper dengan
minyak. Ada juga bahan lain yang digunakan untuk
membuat pegas, antara lain; stainless steel, alloy steel,
dan kawat aluminium.
2) Pegas Daun / Leaf Springs
Pegas daun adalah pegas flat yang sederhana,
umumnya digunakan untuk system suspensi roda pada
kendaraan (truk). Pegas daun biasanya dibuat dengan
menggunakan plat strip dari jenis baja pegas yang
berpenampang persegi panjang. Beberapa plat baja
pegas ditumpuk dengan ukuran yang berbeda setiap
tingkatannya, semakin kebawah semakin kecil
ukurannya. Pusat busur disediakan untuk lokasi gandar
yang terdapat lubang, lubang tersebut disediakan
untuk menjadi pengikat pada bodi kendaraan.
3) Pegas Udara / Air Springs
Pegas udara telah digunakan dalam system suspensi
pada kendaraan dengan muatan berat/ kendaraan
berat selama hamper satu abad. Pegas ini mampu
memanfaatkan udara tekan yang dibutuhkan untuk
system pengereman pada kendaraan berat. Satu
keuntungan dengan suspensi udara adalah
kenyamanan ekstra yang diberikan karena dapat
memvariasikan tekanan udara di dalam pegas.
4) Pegas Berbentuk Khusus
Pegas Belleville adalah pegas yang berbentuk piringan
kerucut yang ditengahnya berlubang seperti yang
ditunjukkan gambar di bawah. Karakteristik pegas ini
mampu menahan gaya tekan yang besar tetapi
memiliki defleksi terbatas. Contoh penggunaannya
adalah pada baut yang terpasang pada mesin yang
memiliki getaran yang besar, getaran tersebut

44.
menyebabkan kendornya baut tersebut. Dengan
menambahkan pegas Belleville ini maka akan menekan
baut dan terhindar dari lepasnya ikatannya pada mesin
tersebut.
Pemilihan pegas Belleville untuk aplikasi tertentu
diperlukan pertimbangan-pertimbangan, yaitu
diameter dan rasio serta jenis bahan yang akan
digunakan. Karena setiap bahan dan ukuran
mempunyai karakteristik gaya lendutan yang berbeda.
(SAE, 1988)
H.Komponen Shock Absorber
1. Silinder
Salah satu komponen Shock Absorber yang satu ini adalah untuk tempat
pelumasan Shock Absorber. Selain itu adanya silinder juga merupakan ruang
untuk naik turunnya piston.
Selain itu salah satu komponen Shock Absorber, pergerakan piston juga dapat
dikendalikan berkat adanya silinder. Dengan begitu oksilasi spring mampu di
tahan.
2. Piston
Berikutnya adalah piston, yang tak kalah pentingnnya dari salah satu komponen
Shock Absorber. Komponen ini berfungsi sebagai penekan atau mengkompresi
fluida, dengan demikian volume silinder dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Fluida juga mampu menahan gerakan piston dalam menahan oksilasi.
3. Piston Rod
Berikutnya adalah piston road, komponen yang satu ini berfungsi untuk
menghubungkan piston dan roda. Adanya komponen ini maka pergerakan piston
dapat di sesuaikan dengan kondisi roda. Dalam meredam kejutan saat melintasi
medan, piston rod akan terdorong dan akan menekan piston, dengan demikian
proses kompresi akan terjadi.
45.
4. Piston Valve
Berikutnya adalah piston valve, komponen yang satu ini berfungsi untuk
memutuskan hubungan antara ruang di atas piston dan ruang bawah piston.
Dengan demikian minyak atau fluida dalam Shock Absorber bisa di kendalikan
alirannya.
5. Fluida Shock Absorber
Fluida atau minyak dalam Shock Absorber, berfungsi sebagai pelumasan dalam
Shock Absorber dan mampu meredam oksilasi. Komponen ini mempunyai dua
jenis, bisa berbentuk gas ataupun minyak pelumas.

A.Ban,Spooring dan Balancing


Pengertian spooring
Secara umum, spooring adalah proses menyetel sudut kemiringan roda dari
caster dan camber pada bagian kaki-kaki yang terhubung dengan velg.
Pada spooring, akan dilakukan setting ulang angka standar pabrik pada sudut toe
dan chamber. Proses ini akan mengembalikan setelan kaki-kaki pada mobil sesuai
produksi.
Banyak profesional merekomendasikan kalau spooring sebaiknya dilakukan rutin
setiap 20.000 km. Dengan perawatan yang rutin, tentu mobil akan memiliki
performa yang baik dan tahan lama.
Pengertian balancing
Sedangkan, balancing mobil adalah suatu proses memperlancar putaran roda
dengan menyamakan berat seluruh roda.
Setelah mengganti ban atau velg, mobil perlu di-balancing agar putaran bannya
tetap seimbang. Balancing biasanya dilakukan pada mobil tua karena kebanyakan
mobil tua memiliki ban yang tidak rata.
46.
Ada cara balancing ban mobil yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Akan tetapi,
kalau belum ahli, sebaiknya balancing dilakukan di bengkel untuk menghindari
kerusakan ban mobil.
Tanda-tanda mobil perlu spooring dan balancing:
1. Ban tampak miring
Salah satu ciri ban perlu melakukan spooring dan balancing
adalah kondisi ban yang tampak aus dan tidak rata. Hal ini
akan sangat terlihat saat mobil dalam kondisi diparkirkan di
permukaan datar dan ban terlihat miring.
2. Mobil sulit berbelok atau belok sendiri
Tanda lainnya, saat dikendarai mobil akan terasa berbelok
sendiri padahal sedang melaju lurus ke depan, atau selalu
bergerak ke arah tertentu. Selain itu, saat mobil dibelokkan,
setir tidak mau kembali berputar ke posisi semula meski
sudah dilepaskan. Ini dipengaruhi oleh kondisi ban yang
aus.
3. Setir mobil bergetar
Selain itu, ban bagian depan mobil juga akan tampak tidak
sejajar lurus dengan bagian belakang. Ini disebabkan oleh
kondisi ban belakang yang bergeser atau tidak presisi dari
tempatnya semula.
4. Ban belakang tidak sejajar
Selain itu, ban bagian depan mobil juga akan tampak tidak
sejajar lurus dengan bagian belakang. Ini disebabkan oleh
kondisi ban belakang yang bergeser atau tidak presisi dari
tempatnya semula.

47.
B.Filter Udara dan AC
Berikut penyebab kerusakan pada Pendingin ruangan AC dan Solusi perbaikanya:
 Pendingin Ruangan AC Tidak Mau Dingin
1) Evaporator AC yang sudah kotor sehingga
menghambat penyerapan udara panas karena pipa
evaporator penuh dengan debu-debu ataupun
kotoran. Bersihkan Evaporator indoor/outdoor
minimal 3 bulan sekali,
2) Freon AC sudah habis, karena kekurangan freon akibat
dari adanya kebocoran dari pipa instalasi pendingin
ruangan AC. Hal ini terjadi karena ada kesalahan ketika
instalasi atau pemasangan AC maupun karena
kurangnya perawatan pada AC Anda. Isi freon atau
tambah freon AC sesuai dengan kapasitas dari
penampung freon AC.
3) Terjadi kerusakan baik pada sistem kelistrikan
pendingin ruangan AC maupun pada sistem
pemipaannya seperti kebocoran kompressor, pipa,
evaporator dan kondensor.
 Air Menetes Dari Dalam Ruangan Pendingin ruangan AC (indoor bocor)
I. Indoor unit biasanya mengeluarkan tetesan air atau ’berkeringat’
karena proses kondensasi pendingin ruangan AC. Tapi jika sampai
terjadi sebuah kebocoran, berarti ada yang tidak beres dengan
pendingin AC Anda.
II. Hal tersebut bisa disebabkan karena pendingin ruangan AC yang
kotor sehingga mengganggu saluran pembuangan air. Lubang
pembuangan air AC tersumbat karena kotoran, bersihkan juga bak
penampungan AC dan pada lubang pembuangan.
 Pendingin ruangan AC Tidak Mau Hidup
I. Salah satu penyebab yang umum adalah tidak adanya aliran listrik
yang menuju ke unit pendingin ruangan AC. Lakukan pemeriksaan
berturut pada kabel dan panel listrik untuk memastikan bahwa aliran
listrik ke AC tidak terpotong.
48.
 Masalah Kebocoran Pada Refrigerant / Freon AC
1) Apabila pendingin ruangan AC Anda mempunyai masalah
kebocoran pada Refrigerant atau Freon, menambahkan isi Freon
bukan merupakan sebuah solusi. Teknisi yang terlatih dan
berpengalaman yang baik hati seharusnya melakukan
pemeriksaan (tes/cek) untuk mengetahui letak kebocoran dan
memperbaikinya.
2) Setelah perbaikan selesai, Baru disini di isi Freon dalam jumlah
yang secukupnya ditambahkan kedalam unit pendingin ruangan
AC untuk mengganti isi Freon yang hilang / bocor.
 Terbentuk ES Batu Pada Pipa Tembaga Di Kondensor (outdoor)
a. Ada dua kemungkinan. Es yang terbentuk pada pipa luar (ukuran
lebih kecil) adalah karena kurangnya gas refrigerant (freon) dalam
sistem pendingin ruangan AC. Sedangkan Es yang terbentuk pada
pipa penyedot (lebih besar) kemungkinan disebabkan oleh unit
coil kipas,evaporator yang sudah kotor, filter yang kotor, bisa juga
karena blower unit dalam yang tidak berputar.
 Outdoor Unit ( Kompresor ) Mati
1) Outdoor Unit / Kompresor adalah komponen Mesin utama pendingin
ruangan AC karena dari sinilah AC di ruangan anda bisa dingin.
2) Matinya / tidak berfungsinya Outdoor Unit / Kompresor bisa disebabkan
karena kesalahan pada saat Instalasi Outdoor unit biasanya tidak sesuai
dengan teknik pemasangan Atau karena Beban Mesin Outdoor Unit /
Kompresor terlalu berat.
3) Kemudian bisa juga karena akibat dari banyak kotoran, debu, maupun
karat yang menempel pada mesin Outdoor Unit / Kompresor yang
diakibatkan kurangnya perawatan berkala pada pendingin ruangan AC
kerusakan yang sering terjadi pada AC.
 Pendingin ruangan AC Sering Menyala dan Mati Sendiri.
1) Gejala tersebut biasanya terjadi karena ada masalah kerusakan pada
komponen elektronik (electronic circuit board) yang ada didalam unit
indoor yang berfungsi mengatur jalannya evaporator bisa menyebabkan
AC sering menyala dan mati sendiri.
49.
C.Pengapian
Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Pengapian
Petunjuk Servis
Komponen-komponen pengapian otomotif itu komplek dan seringkali rapuh,
karenanya selalu berhati-hati pada waktu melakukan prosedur servis. Gagal
dalam menjalankan pedoman servis dapat mengakibatkan kerusakan sistem yang
sangat merugikan.
Peringatan: Beberapa macam servis mengharuskan sistem pengapian energi tinggi
dan sistem pengisian bahan bakar tidak diaktifkan. Amati prosedur yang
dianjurkan berikut.
Penanganan yang tidak tepat dapat mengakibatkan: · Kecelakaan atau kematian ·
Kebakaran kendaraan · Kerusakan engine · Kerusakan komponen elektronik.

Pencegahan
Bila kendaraan mempunyai sistem bahan bakar elektronik komputernya
mempunyai memori yang memuat informasi diagnosa dalam bentuk kode.
Melepaskan hubungan terminal baterai dapat menghapus kode tsb. Bila system
bahan bakar rusak, pastikan kerusakannya dengan menggunakan kode sebelum
melepaskan baterai mobil.
Unjuk Kerja Sistem Pengapian
Unjuk Kerja
Engine modern dengan pembatasan emisi cenderung bekerja dengan
menggunakan campuran yang tipis dan perbandingan kompresi yang ringan.
Bahkan dengan rancangan engine yang sedemikian rupa dirancang untuk
menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yagn mencukupi campuran tipis
tersebut kadang-kadang sulit terbakar. Juga tingkat emisi yang rendah telah
menempatkan saat percikan (spark timing) pada posisi yang sangat penting.

50.
D.Oli Mesin Filter Oli
Cara merawat filter oli agar tetap dapat bekerja maksimal
Mengingat pentingnya fungsi dari saringan oli untuk menjaga performa mesin
kendaraan, penting juga bagi para pengendara untuk memahami bagaimana
perawatan yang bisa dilakukan agar saringan oli ini tetap dapat berfungsi dengan
baik.
1. Membersihkannya secara rutin.
Filter atau penyaring oli tentu saja akan memiliki banyak kotoran yang
merupakan hasil penyaringan dari oli yang melewati sistem sirkulasinya.
Karena itu, penting bagi pengendara untuk rutin membersihkan saringan oli
ini setidaknya setiap kali melakukan service di bengkel.
Pembersihan filter dapat membantu kinerja filter tetap maksimal.
Biasanya pembersihan saringan oli ini dapat dilakukan sebelum melakukan
penggantian oli atau bisa sebulan sekali jika penggunaan mobil atau
kendaraan cukup intens.
2. Rutin mengganti oli.
Oli yang sudah terlalu lama digunakan tentu akan menurun kualitasnya
meskipun sudah disaring pada saringan oli.
Untuk menjaga agar kualitas saringan oli tetap baik dan awet, kamu juga
perlu untuk rutin mengganti oli mobil kamu.
Umumnya penggantian oli mobil dapat dilakukan jika sudah menempuh
jarak kurang lebih 10.000 km atau dalam jangka waktu 6 bulan.
Jika oli terlalu lama tidak diganti, padahal sudah waktunya untuk diganti
yang baru, kemungkinan besar akan terjadi kerusakan mesin.
3. Mengganti saringan oli.
Proses pembersihan saringan oli ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan tekanan udara bersih. Jika filter sudah tidak bisa lagi
dibersihkan, ada baiknya segera ganti dengan yang baru.
Saringan oli bisa lebih cepat rusak jika kendaraan lebih sering digunakan
untuk perjalanan jauh dan dalam waktu yang lama.
Jadi, jika mobil kamu sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh dalam
waktu tempuh yang cukup lama, seringlah untuk mengecek saringan oli.
51.

E.Tune Up
 Memeriksa/mengganti air pendingin dan tutup radiator.
Jenis tune up mobil injeksi yang pertama harus dilakukan yaitu tune up
mobil radiator. Caranya, periksa air pendingin pada tangki reservoir dan
radiator tambahkan air jika kurang, tetapi bila air sangat keruh atau kotor
sebaiknya air dikuras dan diganti. Periksa tutup radiator, periksa karet atau
katup pada tutup radiator dan kekuatan pegasnya/kerjanya. Bila karet
sudah keras dan retak-retak serta pegasnya terlalu keras atau terlalu
lemah, ganti tutup radiator.
 Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas.
Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat
menyebabkan tali kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya.
Periksa kekerasan tapi kipas. Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus
disetel kembali. Kekerasan tali kipas = bila ditekan dengan kuat (10 kg)
kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
 Periksa oli mesin dengan cara mencabut stick-nya.
Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap
3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering
kurang atau habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistem pelumasan
oli agar proses tune up mesin mobil dapat berjalan lancar.
 Memeriksa/membersihkan/mengganti saringan bensin dan saringan udara.
Langkah selanjutnya adalah tune up mobil bensin. Periksa saringan bensin.
Bila saringan bensin kotor dapat menyebabkan suplai bensin terlambat
hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin dengan
menghembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk
(in).Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat
aliran udara yang masuk ke karburator,sehingga putaran mesin tidak stabil.
Bersihkan saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari
arah dalam ke luar. Jika sudah terlalu kotor dan rusak, saringan harus
diganti.

52.

a) Kesimpulan.
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktek Kerja
Lapangan sangat bermanfaat untuk siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan
ataupun untuk pihak industri.
Selain itu kegiatan Praktek Kerja Lapangan juga menjadi salah satu sarana
untuk mengasah keterampilan siswa. Khususnya dalam hal praktek, dimana
mereka bisa belajar lebih luas dalam dunia kerja. Serta sebagai ajang untuk
melatih siswa menjadi generasi muda yang bertanggung jawab dan
profesional.
b) Saran.
Untuk melengkapi laporan ini kami akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada. Antara lain
sebagai berikut :
1. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktek kerja
lapangan.
2. Utamakan keselamatan kerja.
3. Gunakan waktu sebaik mungkin.
4. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

53.

Anda mungkin juga menyukai