Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK PENGELASAN

Pengelasan SMAW dan GTAW

Mata Kuliah Pengelasan

Dosen Pengampu :

1. RUSIYANTO, S. Pd., M. T.
2. Ahmad Roziqin, S. Pd., M. Pd

Disusun oleh :

Nama : Muhammad Haikal Fathan

Nim : 5202418061

Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan karunia-
Nya penulis dapat menyusun Laporan Akhir Praktikum Pengelasan ini.

Laporan ini diharapkan dapat dipergunakan bagi para pembaca untuk memahami dan mempelajari
pengerjaan Pengelasan dan dapat memberikan gambaran tentang sebuah ilmu yang membahas
pengelasan serta memudahkan kita dalam melakukan pratikum pengelasan ini dengan Mesin Las
Listrik SMAW dan GTAW. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen pengampu Bapak
Rusiyanto, S. Pd., M. T dan Bapak Ahmad Roziqin, S. Pd., M. Pd dan Kepada Para Asisten dan
Teknisi Laboratorium Pengelasan serta kepada pihak-pihak yang membantu penyusun dalam
menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini tidak luput dari kekurangan dan masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan
laporan ini kedepannya. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang terlibat dalam penulisan laporan akhir Praktikum Pengelasan ini. Akhir kata penyusun
mengucapkan terimakasih.

Semarang, 10 Desember 2013

Muhammad Haikal Fathan

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 4


B. TUJUAN ............................................................................................................ 4
C. MANFAAT ........................................................................................................ 4

BAB II : DASAR TEORI ...................................................................................................... 5

A. DASAR TEORI LAS SMAW ............................................................................ 5


B. DASAR TEORI LAS GTAW ............................................................................ 8
C. ALAT & BENDA KERJA LAS SMAW & GTAW .......................................... 10

BAB III : LANGKAH KERJA .............................................................................................. 13

A. LANGKAH KERJA LAS SMAW ..................................................................... 13


KESIMPULAN .................................................................................................. 15
B. LANGKAH KERJA LAS GTAW ..................................................................... 16
KESIMPULAN .................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelasan merupakan pengerjaan yang amat sangat penting dalam teknologi
produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya yang sangat pesat
telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Saat sekarang ini telah dipergunakan lebih
dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua
logam yang disambung sehingga terjadi ikatan dengan atom- atom melekul dari logam
yang disambungkan.
Pengelasan merupakan pekerjaan dasar dalam teknik penyambungan logam,
sehingga akan sangat sering dijumpai dalam dunia industrimaupun kehidupan sehari-hari,
oleh sebab itu diharapkan pada masyarakat maupun mahasiswa terutama Mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin agar dapat mempelajari dan menguasai teknik pengelasan ini
sebagai bekal saat bekerja di dunia industri.
B. Tujuan
Tujuan dari Praktikum Pengelasan ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui dan mengerti tentang pengelasan.


2. Dapat mengoperasikan atau menggunakan Las Listrik (SMAW) dan Las GTAW.
3. Dapat Mengetahui Jenis-Jenis dan simbol-simbol pengelasan.
4. Dapat mengetahui perlengkapan keselamatan kerja pengelasan.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum pengelasan ini yaitu agar kita bisa mempelajari dan
memahami pengertian, jenis-jenis, teknik serta semua hal yang berkaitan dengan
pengelasan, sehingga kita dapat mempraktekkan dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari- hari dan pastinya akan sangat berguna di dunia kerja.

4
BAB II

DASAR TEORI
A. Dasar Teori Las SMAW
Las SMAW (shielded metal arc welding), atau las busur elektroda terbungkus
sering disebut dengan nama las listrik. Las SMAW merupakan proses penyambungan dua
buah keping logam yang sejenis atau lebih dengan mengunakan sumber panas dari listrik
dengan menggunakan elektroda terbungkus sebagai bahan tambah atau pengisi sehingga
akan membentuk sambungan yang tetap. Prinsip kerja dari las SMAW ini yaitu saat ujung
elektroda didekatkan pada benda kerja terjadi panas listrik (busur listrik) yang membuat
antara benda kerja dengan ujung elektroda terbungkus tersebut mencair secara bersamaan.
Dengan adanya pencairan ini maka kampuh pada lasan akan terisi oleh cairan logam dari
elektroda dan logam induk yang mencair secara bersamaan. Elektroda sendiri merupakan
kawat/logam yang terbungkus fluks. Fluks pada elektroda berfungsi sebagai pemantap
busur dan juga sebagai sumber terak (slag) yang akan melindungi hasil las yang baru dari
kontaminasi udara luar.

Jenis Mesin Las SMAW

1. Mesin las AC
2. Mesin las DC
3. Mesin las AC dan DC

a) Polaritas Las SMAW

Pada pengelasan SMAW terdapat 3 jenis pengkutuban (polaritas) yaitu sebagai


berikut:
1. DCSP (Direct Current Straight Polarity)
Pada pengkutuban DCSP setang las mengalirkan arus negatif (-) dan pada klem
massa mengalirkan arus positif (+), dimana pada pengkutuban ini menghasilkan
penetrasi yang dalam.

5
2. DCRP (Direct Current Reverse Polarity)
Pada pengkutuban DCRP setang las mengalirkan arus positif (+) dan pada klem massa
mengalirkan arus negatif (-), dimana pada pengkutuban ini menghasilkan penetrasi
yang dangkal.

3. AC (Alternative Current)
Pada pengkutuban AC menghasilkan penetrasi yang tidak terlalu dalam dari DCSP dan
tidak terlalu dangkal dari DCRP, karena kuat arus pada setang las dan klem massa
sama besar.

Adapun jenis-jenis ayunan elektroda adalah sebagai berikut:


1. Alur Spiral
Elektroda digerakkan seperti berbentuk spiral terhadap benda kerja.

Gambar 1 Alur Spiral

6
2. Alur Zig-zag
Elektroda digerakkan berbentuk zig-zag terhadap benda kerja.

Gambar 2 Alur Zig-zag


3. Alur Melingkar
Elektroda digerakkan berbentuk melingkar terhadap benda kerja disepanjang alur yang akan
dilas.

Alur Melingkar
4. Alur Segitiga
Elektroda digerakkan menyerupai bentuk segitiga terhadap alur yang akan dilas.

Alur Segitiga

5. Alur Trapesium
Elektroda digerakkan berbentuk trapesium disepanjang alur pengelasan.

Alur Trapesium

Keuntungan Las SMAW:

 Las SMAW dapat digunakan untuk mengelas semua posisi.


 Dapat digunakan untuk mengelas semua jenis material ferrous.
 Harga mesin las lebih murah dibandingkan mesin las GMAW atau SAW.
 Peralatan mudah dibawah kemana saja dan cukup ringkas.
 Dapat digunakan untuk mengelas dengan ketebalan material yang kita inginkan.

7
Kekurangan Mesin Las SMAW:

 Harus sering melakukan pemasangan Elektroda saat mengelas, karena panjang kawat
las terbatas.
 Harus melakukan pembersihan slag atau kerak las setelah proses pengelasan.
 Hanya dapat digunakan mengelas jenis material Ferrous.
 Pada jenis elektroda tertentu harus dioven sebelum melakukan pengelasan.

B. Dasar Teori Las GTAW

Las Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah proses las busur yang menggunakan
busur antara tungsten elektroda (non konsumsi) dan titik pengelasan. Proses ini digunakan
dengan perlindungan gas dan tanpa penerapan tekanan. Proses ini dapat digunakan dengan
atau tanpa penambahan filler metal. GTAW telah menjadi sangat diperlukan sebagai alat
bagi banyak industri karena hasil las berkualitas tinggi dan biaya peralatan yang rendah.
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda
wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung
elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk pengelasan. Titik cair
elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada
saat terjadi busur listrik.

1. Peralatan dalam mesin GTAW

8
Mesin Las GTAW
Mesin las gas GTAW ini mempunyai dua jenis arus yaitu AC dan DC. Namun yang
paling sering digunakan untuk mengelas adalah arus DC. Dalam mesin las Arus DC
juga terdapat dua jenis polaritas yaitu Polaritas DCEN (Direct Current Elektroda
Negatif) dan DCEP (Direct Current Elektroda Positif). Untuk penggunaannya biasanya
DCEN digunakan untuk pengelasan yang membutuhkan penetrasi dalam seperti root
pada sambungan V Joint.

Welding Torch
Welding Torch adalah alat yang digunakan sebagai pegangan saat proses pengelasan,
dalam welding torch terdapat beberapa komponen seperti ceramic cup yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya gas pelindung. Kemudian tempat tungsten, penghantar arus
listrik, slang gas pelindung. Seperti gambar di bawah:

Tabung Gas
Tabung gas pada pengelasan GTAW ini berfungsi sebagai penyimpang gas pelindung
yang digunakan untuk proses pengelasan GTAW. Pada pengelasan TIG ini digunakan
gas pelindung Argon, Helium atau Argon mix dengan Helium. Saat proses pengelasan
tabung gas dibuka beserta regulatornya kemudian gas akan disalurkan melalui selang
ke welding torch.

Kawat Las GTAW (Welding Rod)


Kawat las atau bahan tambah yang digunakan untuk pengelasan GTAW ini bermacam
macam, ada tipe ER 70 S, ER 308 L – 16, ER 309 Mo L, ER 309 Mo L- 16/17, ER
316 L – 16, ER 312 – 16. Semua jenis Welding rod tersebut dapat diaplikasikan pada
pengelasan baja maupun jenis material yang tahan korosi.

Tungsten Elektroda GTAW

9
Dalam pemilihan tungsten elektroda GTAW juga bermacam macam, pemilihan
tersebut disesuaikan dengan jeni material yang digunakan. Oleh karena itu tidak boleh
sembarangan dalam memilih tungsten agar hasil lasan yang dihasilkan dapat maksimal
dan sesuai dengan standar pengelasan. Berikut ini spesifikasi dalam pemilihan
Tungsten Elektroda GTAW.

C. Alat dan Benda Kerja Las SMAW dan GTAW

Bahan kerja untuk membuat gantungan dari plat yaitu :


1. Plat strip besi ukuran panjang 10 cm 10. Setang Las

2. Aluminium sepanjang 10 cm 11. Kabel Las Listrik

3. Tang 12. Mesin Las GTAW

10
4. Palu Las 13. Tabung Gas Argon

5. Gerinda 14. Regulator

6. Mesin las SMAW 15. Selang Gas

7. Mesin las GTAW 16. Setang Las

8. Elektroda 17.

11
9. Kawat las GTAW

12
BAB III

LANGKAH KERJA
A. Langkah Kerja Las SMAW

No Langkah Kerja Gambar


1. Menyiapkan alat praktik,
benda kerja, K3, palu, tang dll
terlebih dahulu
2. Menyalakan mesin las
SMAW. Masukan Selang
pada jalur keluar yang telah di
tentukan, putar switch ke
gambar las SMAW. Atur
ampare sesuai spesifikasi
elektroda yang ada pada
bungkus elektroda.

3. Mulai langkah pertama yaitu


panaskan elektroda terlebih
dahulu agar tidak menempel
pada benda kerja, kemudian
membuat alur las melingkar
pada plat yang berukuran
panjang 10cm.
Pukul benda kerja
menggunakan palu untuk
menghilangkan kerak pada
las. Kemudian dimasukan ke
dalam air untuk
mendinginkan. Apabila sudah
dingin maka dapat di sikat
menggunakan sikat kawat.
4. Langkah kedua yaitu
membuat 5 titik pada plat
yang ke 2.
Usahakan dalam membuat las
titik itu tidak menembus plat,
untuk menghindari itu maka
atur amper di posisi paling

13
rendah dari spesifikasi
elektroda
Setelah jadi hilangkan kerak
menggunakan palu, kemudian
rendam untuk menghilangkan
panas setelah proses
pengelasan. Kemudian sikat
menggunakan sikat kawat.

5. Langkah ketiga yaitu


menyambung datar kedua
plat. Pertama titik terlebih
dahulu kedua ujung agar
benda kerja tidak berubah
posisi. Kedua mulai mengelas
circle pada benda yang akan di
sambung

6. Apabila ada kekurangan atau


las yang tidak rata maka dapat
di gerinda untuk
menghaluskan atau
menghilangkan las yang tidak
rata tersebut.
7. Langkah ke empat yaitu
membuat sambungan T atau
Las Sudut.
utuk membuat Las sudut
disini memiliki tingkatan
lebih tinggi dari pada las
sambung datar, karena posisi
dalam mengelas harus tepat
agar elektroda dapat
menyambungkan benda yng
akan di las sudut sudut dengan
benda datar. Disini diharuskan
membuat titik dahulu pada
masing masing ujung benda,
kemudian lakukan pengelasan
dengan memperhatikan sudut
pengelasan agar kedua benda

14
dapat benar-benar tersambung
tidak hanya mengelas pada
bagian benda atas atau benda
bawah sehingga benda tidak
dapat tersambung.
Usahakan menggunakan alur
las zigzag agar benda dapat
tersambung antara bagian atas
maupun bawah, karena
apabila menggunakan alur
membulat kebanyakan hanya
mengelas pada bagian atas
atau bagian bawah saja.
Apabila sudah melakukan
proses penyambungan,
hilangkan kerak
menggunakan palu,
kemudian dinginkan
menggunakan air. Dan gososk
menggunakan sikat kawat
8. Setelah selesai mengelas,
matikan mesin las, kemudian
cabut selang las, lepaskan
setang massa. Rapikan alat
kerja, dan bersihkan tempat
kerja. kemudian kembalikan
alat kerja ke tempat semula

Kesimpulan

1. Pada proses pengelasan SMAW perlu di perhatikan tentang sudut pemasangan elektroda
sesuai dengan karakter masing-masing mahasiswa.
2. Pengaturan tinggi rendah ampare harus sesuai dengan spesifikasi yang di miliki
elektroda, apabila terlalu rendah maka elektroda sukar menyala, dan apabila terlalu tinggi
maka benda kerja yang akan meleleh atau berlubang dan boros elektroda
3. Pada proses penyambungan plat harus di buat titik dulu di ujung benda kerja yang akan di
sambung agar benda tidak berubah posisi.
4. Dalam proses pengelasan sambungan T atau sudut perlu di perhatikan cara pengelasan
atau ayunan agar benda yang akan di las dapat tersambung dengan baik dan tidak
meninggalkan rongga,

15
B. Langkah Kerja Las GTAW

NO. LANGKAH KERJA GAMBAR

1. Mempersiapkan terlebih
dahulu alat, benda kerja, dan
K3

2. Mengecek kondisi semua


komponen perangkat las
GTAW mulai dari kondisi
konektor sumber listrik,
kabel-kabel, ketersediaan
gas, regulator gas, slang gas,
mesin las dan panel
kontrolnya, sistem
pendinginnya, pembakar las,
tungsten, dan klem masa.
Semuanya harus dalam
kondisi baik dan siap pakai,
bila perlu dibuatkan ceklis
kondisi alat.

3. Memilih polaritas
pengelasan, untuk
pengelasan alumunium
tombol diarahkan ke arus las
bolak balik (AC), untuk
pengelasan baja tombol
diarahkan ke arus las searah
(DCEN)

4. Merakit pembakar las,


melonggarkan tutup
pembakar las dan melepas
tungsten dari pembakar.
Melepaskan nozle dan kolet
tembaga dari pembakar.

16
Memasang kolet dan
dudukannya ke pembakar
dengan kencang. Memasang
nozle kembali ke pembakar.
dan memasang elektroda
tungsten kedalam kolet
pembakar las dengan
kemunculan ujung elektroda
3 – 6 mm atau tidak lebih
dari diameter dalam nosel
gas, dan mengencangkan
tutup pembakar las.

5. Menghidupkan mesin
melalui tombol utama,
membuka katup gas dan
menyetel aliran gas di
regulator gas dan tombol
cek gas di panel mesin

6. Menyiapkan bahan
aluminium untuk di las.

Pertama, atur terlebih


dahulu arus las yang akan di
gunakan, disini kita
menggunaka ampere 95
agar pada proses
pemanasan tidak terlalu
lama

Kedua, kita panaskan selama


beberapa detik, kemudian
buat alur las terlebih di
alumunium, perlu
diperhatikan dalam
membuat alur las tidak boleh
terlalu lama karena bisa

17
alumunium dapat meleleh
atau memanas, karena
Alumunium itu sifatnya
menghantarkan, jadi jangan
terlalu lama atau terlalu
cepat pada proses pemuatan
alur.

7. Setelah membuat alur,


jangan dilangsungkan
proses melanjutkan
pengelalasan lagi.
Alumunium perlu di
dinginkan menggunakan air,
apabila benda kerja sudah
dingin bias di lanjutkan
mengelas dengan
menggunakan bahan
tambah kawat.

Pada proses pengelasan


menggunakan bahan
tambah perlu di perhatikan
cara menambahkan bahan
tambah pada benda kerja
agar hasil pada benda kerja
itu baik. Yaitu dengan tidak
terlalu cepat agar bahan
tambah tidak menggumpal
dan jika terlalu lama maka
benda kerja tidak lumer

Setelah selesai masukan


alumunium ke dalam air agar
dingin

18
8. Setelah selesai, bersihkan
tempat kerja kemudian
matikan mesin las

Kesimpulan
1. Pada proses pengelasan GTAW perlu di perhatikan pada proses pemanasan tungsten
dan benda kerja, jangan terlalu cepat agar benda dapat pemanasan yag baik, namun
jangan terlalu lama agar menda tidak meleleh.
2. Pada proses pengayunan atau pembuatan pola juga jangan terlalu lama dan jangan
terlalu cepat
3. Ampare juga pada tegangan yang tinggi di angka +90 agar proses pemanasan lebih
cepat.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pengelasan.net/pengertian-las-listrik-smaw-adalah/
https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.com/2016/03/pengertian-dan-proses-pengelasan-
smaw.html
http://achmadarifin.com/pengertian-pengelasan-smaw
https://www.builder.id/setting-las-gtaw-tig-welding/

https://www.pengelasan.net/las-gtaw/

https://www.scribd.com/document/289234334/laporan-akhir-praktikum-pengelasan-docx
Simanjuntak D. Erianto Laporan Akhir Proses Produksi 1 Pengelasan (Welding)

20

Anda mungkin juga menyukai