LAS SMAW
Penyusun :
NIM : 19641033
Kelas : 3 B
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
penngelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding). Laporan ini merupakan aplikasi dari hal
praktek yang telah dilakukan di bengkel yang dituangkan dalam bentuk tulisan guna untuk
menjelaskan langkah-langkah, bahan, dan cara kerja.
Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen praktik bengkel, dan
juga tidak lupa ucapan terimakasih penulis kepada teman teman yang telah bekerja sama
dengan baik selama proses praktikum berlangsung.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis, oleh karena
itu kritik dan sarannya sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis ucapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi penulis sendiri.
Bagus Ardianto
(19641033)
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….......3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….4
1.2 Tujuan Praktikum…………………………………………………………………….4
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………...13
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) yang umumnya di sebut las
listrik merupakan suatu proses pengelasan yang menggunakan panas untuk
mencairkan material dasar dan elektroda, panas tersebut di timbulkan oleh lompatan
ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat
yang akan dilas ). Di dalam pengelasan SMAW terjadi gas penyelimut ketika
elektroda terselaput itu mencair, sehingga ketika proses ini berjalan tidak di perlukan
tekanan / pressure gas inert untuk membuang oksigen atau udara yang dapat
menyebabkan korosi atau gelembung gelembung di dalam hasil pengelasan.
Proses pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda
dan bahan las membentuk suatu panas yang dapat mencapai 3000 C,sehingga
membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair. Sumber tegangan yang
digunakan ada dua macam yaitu listrik AC ( Arus bolak balik ) dan listrik DC ( Arus
searah ), dimana arus DC dibedakan atas straight polarity (polaritas langsung) dan
reverse polarity (polaritas terbalik). Untuk mesin las.nya sendiri terbagi atas dua jenis
yaitu constantcurrent (Arus tetap) dan cinstant voltage (tegangan tetap).
- Tujuan Memahami prinsip kerja dari las SMAW (Shileded Metal Arc Welding)
4
BAB II
LANDASAN TEORI
- Klem Masa
Klem masa berfungsi sebagai penghubung kabel masa dari mesin las logam
yang akan dilas dan dijepitkan pada logam lasan tersebut. Klem masa sangat penting
pada saat proses pengelasan karena apabila klem masa tersebut longgar ataupun tidak
terpasang dengan baik, maka arus yang mengalir menjadi tidak stabil sehingga
mempengaruhi nyala busur listrik pada saat pengelasan.
- Elektroda
Elektroda merupakan sebuah kawat logam yang dilapisi oleh salutan atau fluks
yang berfungsi untuk menyalakan busur listrik pada las SMAW, salutan pada
elektroda berfungsi sebagai pelindung logam hasil pengelasan dari paparan
lingkungan sekitar.
5
- Elektroda Las SMAW
Elektroda merupakan salah satu bagian yang penting pada pengelasan SMAW
karena elektroda merupakan sebagai penghantar arus listrik dari pemegang (holder)
menuju ke logam lasan sehingga menghaslkan nyala busur listrik.
Elektroda terdiri dari logam inti sebagai pengisi dan salutan yang berfungsi untuk
melindungi cairan logam lasan dari pengaruh lingkungan sekitar. Pada saat proses
pengelasan, logam inti dan salutan (fluks) pada elektroda akan mencair akibat panas
yang timbul dari percikan busur listrik. Cairan logam inti akan menjadi satu dengan
logam lasan atau base metal sedangkan salutan elektroda yang mencair akan terapung
menuju ke permukaan logam lasan kemudian lama kelamaan akan mengeras dan
menjadi kerak pada permukaan logam hasil lasan dan akan melindungi hasil lasan
tersebut dari pengaruh lingkungan ataupun udara luar yang akan mempengaruhi sifat
mekanik, sifat kimia serta sifat fisik dari logam hasil pengelasan.
Jenis lapisan pelindung akan sangat berpengaruh terhadap sifat logam hasil
pengelasan karena cara perlindungan dan kegunaan yang berbeda pada setiap jenis
material. Berikut ini merupakan jenis lapisan pelindung elektroda (fluks) :
6
2.2 Teknik Pengelasan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendukung hasil las yang mulus,
kuat dan efisien dintaranya:
1. Parameter Pengelasan yang meliputi panjang busur, arus listrik, dan ketebalan benda
3. Geraka Elektroda
a. Gerkan Menarik (Dragging Motion)
b. Gerakan Maju - Mundur (Whipping Motion)
c. Gerakan Melebar (Weaving Motion)
4. Menyambung Las
a. Terak yang ada didalam las dibersihkan
b. Lengkung listrik dinyalakan dengan jarak kira-kira setengah inchi didepan
kawah las
c. Elektroda digerakan ke kawah las dan diisi hingga sama besar dengan
jalur
sebelumnya
7
terak, memungkinkan untuk melaksanakan pengelasan dalam berbagai posisi dan
memperbaiki bentuk dari rigi las.
2.4 Klasifikasi Pengelasan
8
BAB III
LANGKAH KERJA
3.1 Alat dan Bahan
9
5. Sikat las 6. Holder (Penjepit elektroda)
6. Klem massa
1. Elektroda 2. Plat
10
3.2 Alat Pelindung
3. Sepatu Safety
11
3.3 Cara Kerja
1. Membersihkan bahan yang akan dilas. Pakai palu untuk membersihkan kerak pada
permukaan ruangan yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang optimal.
2. Tempatkan bahan yang akan dilas pada tempat yang sudah disiapkan. Baik itu
memakai meja kerja atau hanya menempatkannya di lantai.
3. Mengatur kerapatan di antara dua bahan. Pakai klem bila diperlukan.
4. Tempatkan masa mesin las pada salah satu sisi bahan yang akan dilas.
5. Tambahkan elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las.
6. Pasang kemiringan elektroda sesuaikan dengan urutan bahan. Umumnya sudah ada
tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda.
7. Sesudah bahan siap untuk di las, perlahan-lahan dekatkan ujung elektroda pada
bahan
yang akan dilas.
8. Jarak di antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangatlah
memengaruhi kualitas pengelasan. Bila jarak begitu jauh, akan muncul percikan
seperti hujan bintik- bintik api. Proses pengelasanpun tidak prima. Bila jarak begitu
dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Serta tidak ada cukup jarak untuk
tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik ialah seperdelapan dari tebal elektroda.
9. Dengan memakai masker pelindung atau kacamata las, anda bisa memperhatikan
sisi
elektroda yang telah mencair yang menyatukan di antara dua bahan yang dilas itu.
Perlahan-lahan gerakkan elektroda ke sepanjang ruang yang dilas.
10. Hasil yang baik waktu proses pengelasan bisa dilihat kala permukaan yang dilas
berupa seperti gelombang rapat serta teratur menutup sempurna sisi yang dilas.
11.Sesudah selesai, bersihkan kerak yang menutupi sisi yang dilas dengan memakai
palu.
12. Periksa kembali apakah ada sisi yang belum sempurna. Bila belum sempurna,
ulangilah isi yang belum tersatukan dengan baik tersebut . Pada beberapa kasus,
bahan yang telah dilas harus di gerinda bila pengelasan tidak sempurna. Tetapi bila
tidak fatal, kita cukup mengelas sisi yang belum terlas dengan sempurna itu.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
13
LAMPIRAN
Sambungan T
Las vertikal
14
Las horizontal
Las ayun
15
Las lurus
Sambungan lurus
16
Sambungan V
17