Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK KERJA

LAS LISTRIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : SALSABILA NOVIASAFITRI


NIM : 2001012054
KELAS : 1D
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PRODI : D3 TEKNIK MESIN
DOSEN : BUKHARI, S.ST, M.T

POLITEKNIK NEGERI PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena kehadirat-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan las listrik ini tepat waktu dan sesuai dengan
sebagaimana mestinya.

Adapun tujuan dari pembuatan laporan kerja bangku ini adalah sebagai bahan tugas
bagi mahasiswa yang di berikan tugas oleh dosen pembimbing untuk dapat melaksanakan
proses belajar mengajar praktek dengan baik, dan tak lupa penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada dosen pembimbing yakni bapak BUKHARI. S, ST, MT yang telah
membimbing dalam melakukan praktek las listrik, dan juga kedua orang tua yang telah
memberikan semangat dan motivasinya kepada penulis, serta tidak lupa ucapan terima kasih
penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah bekerja sama dengan baik selama proses
praktek bengkel yang berlangsung.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan praktek bengkel ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan penulis,
oleh karena itu kritik dan sarannya Sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini
dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga hasil yang di tuangkan dapat di mengerti dan laporan ini
bermanfaat bagi yang memerlukan terutama bagi penulis sendiri, akhir kata assalamualaikum
wr.wb.

Padang, 30 NOVEMBER 2021

SALSABILA NOVIASAFITRI

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3

A. Latar Belakang.....................................................................................................................3

B. Tujuan Praktikum................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4

A. Landasan Teori.....................................................................................................................4

B. Keselamatan Kerja...............................................................................................................8

BAB III PROSES PENGERJAAN .......................................................................................10

A. Alat dan Bahan...................................................................................................................10

B. Langkah Kerja....................................................................................................................10

BAB IV PEMECAHAN MASALAH DAN KENDALA......................................................12

A. Kendala...............................................................................................................................12

B. Pemecahan Masalah...........................................................................................................12

BAB V PENUTUP...................................................................................................................13

A. Kesimpulan .............................................................................................................................13

B. Saran ....................................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sehubungan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang terjadi pada saat ini ,
mengharuskan setiap orang memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian khusus sehingga
menjadi sdm yang berkualitas. Dalam mendapatkan suatu keahlian khusus di lembaga
pendidikan.baik pembelajaran tertulis maupun tidak tertulis yang akan di tekuni di
lapangan kerja nanti.

Politeknik merupakan suatu lembaga yang mengeluarkan lulusan lulusan sebagai salah
satu sdm yang berkualitas. Memberikan bimbingan dan pelatihan berbentuk praktek yang
kompeten pada masalah yang akan di hadapi dalam lapangan atau pekerjaan nanti.

B. Tujuan

Adapun tujuan praktek kerja bengkel las listrik ini adalah sebagai berikut :

1. Agar dapat mengoperasikan mesin las listrik dengan baik dan benar.
2. Dapat Melakukan Pengelasan secara arah vertical horizontal G2
3. Dapat Melakukan Pengelasan Kampuh 60º
4. Dapat mengetahui dan memahami fungsinya keselamatan kerja dalam pratikum
5. Agar dapat menganalisa masalah masalah yang akan di hadapi dalam proses
pengelasan las listrik

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. JENIS - JENIS PENGELASAN


1. Las busur dengan elektroda berselaput (SMAW)
Las busur dengan elektroda berselaput (Selded Metal Arc Welding) proses las busur ini
menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah, busur listrik yang terjadi
diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian
bahan dasar, selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas
yang melindungi ujung elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las di sekitar busur
listrik terhadap pengaruh udara luar.

Elektroda Selaput

Kawat inti
Kawah las
Busur listrik
Logam alasan
Gas pelindung

Pemindahan cairan las

Gambar Las busur dengan elektroda berselaput

Selaput elektroda atau fluksi mempunyai peranan penting pada pengelasan, dimana fungsi
fluksi adalah :
1) sebagai penstabil busur listrik.
2) membentuk terak pelindung, yang akan melindungi logam las dari pengaruh udara luar.
3) membentuk gas pelindung
4) membersihkan permukaan logam las dari kotoran berupa oli dan lapisan oksida logam
5) mempermudah penyalaan busur listrik
6) memperbaiki struktur logam las yang berubah akibat proses pemanasan logam.

2. Las TIG (GTAW)


Las TIG/Tungsten Inert Gas (Gas Tungsten Arc Welding) menggunakan elektroda ujung
wolfram yang bukan merupakan bahan tambah dimana busur listrik yang terjadi antara ujung
elektroda wolfram dan bahan dasar adalah merupakan sumber panas untuk pengelasan, titik

4
cair dari elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410° sehingga tidak ikut mencair
pada saat terjadi busur listrik. Tangkai las dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur
gas pelindung yang melindungi daerah las dari pengaruh luar pada saat pengelasan. Sebagai
bahan tambah dipakai elektroda tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur listrik
yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar dengan gas pelindung dipakai
argon, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakaiannya tergantung dari jenis
logam yang akan dilas.
Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengan air yang bersirkulasi.

Elektroda tungsten

Aliran gas Gas pelindung

Kawat las

Kawah las

Gambar Proses las listrik TIG


3. Las MIG (GMAW)
Las MIG/ Metal Inert Gas (Gas Metal Arc Welding) adalah juga las busur dimana
panas ditimbulkan oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar dengan
elektoda adalah merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang gerakannya diatur
oleh pasangan roda gigi digerakkan oleh motor listrik, kecepatan gerakan elektroda dapat
diatur sesuai dengan keperluan.
Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menyemburkan gas pelindung yang
dialirkan dari botol gas melalui selang gas.
Gas yang digunakan adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau
campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat.

Penghantar arus Gas pelindung


Saluran kawat las

Pengarah kawat las

Nosel gas pelindung

5
B. POSISI PENGELASAN DASAR

Posisi pengelasan mengacu pada standar jerman dan Eropa yang diberi kode awal huruf
A,B,C.

A. Posisi sambungan tumpul pada pelat :


  PA / 1G : Sambungan tumpul pada pelat ,posisi down hand.
  PC/ 2G  : Horizontal / mendatar.
  PF/ 3G  : Vertikal / arah naik. 
  PG/ 3G  : Vertikal / arah turun.
  PE/ 4G  : Over head.

B. Posisi pada sambungan sudut :


   PA/ 1F  : Sambungan posisi down hand.
   PB/ 2F  : Posisi horizontal / vertikal.
   PF/ 3F  : Posisi vertikal dengan arah pengelasan naik.
   PG/ 3F  : Posisi vertikal dengan arah pengelasan turun.
   PD/ 4F  : Posisi di atas kepala / over head.

C. Posisi pada sambungan tumpul dalam mengelas pipa. 


   PA/1G    :Posisi sumbu mendatar dan pipa dapat diputar.
   PC/2G    :Posisi sumbu tegak dengan pipa dapat diputar.
   PF/5G    :Posisi sumbu mendatar,tidak dapat diputar dengan arah pengelasan naik.
   PG/5G    :Posisi sumbu mendatar,tidak dapat diputar dengan arah pengelasan turun.
   HLO45/6G:Posisi sumbu miring 45 derajat dan tidak dapat diputar.
D. Posisi pengelasan sambungan sudut pada pipa.
   PA/1F   : Sumbu pipa flens miring 45 derajat dan dapat diputar.
PB/2F : Sumbu pipa tegak diameter berbeda atau pipa flens (plat di bawah) dan dapat
diputar.
 PD/4F   : Sumbu pipa tegak diameter berbeda atau pipa flens (pipa di atas) dan  dapat
diputar.
PF/5F : Sumbu pipa mendatar diameter berbeda atau pipa flens,tidak dapat diputar dengan
arah pengelasan naik.
PG/5F : Sumbu pipa mendatar diameter berbeda atau pipa flens,tidak dapat diputar dengan
arah pengelasan turun.

6
 HLO45/6F: Posisi miring 45 derajat dan pipa tidak dapat diputar.

  

7
II.2 ALAT KESELAMATAN KERJA LAS
Alat keselamatan kerja las atau sering disebut alat perlindungan diri adalah alat –alat
untuk memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan dalam
pengelasan.  Alat keselamatan kerja las  wajib digunakan saat bekerja sesuai standar , bahaya
dan risiko untuk menjaga keselamatan pekerja las dan orang lain atau benda lian disekitarnya.
Syarat Alat Keselamatan Kerja Las

Alat keselamatan kerja atau Alat perlindungan diri menurut Balai Hiperkes memiliki
beberapa syarat, yaitu :

 memberikan perlindungan untuk pekerja


 ringan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja
 dapat dipakai secara fleksibel
 tidak menimbulkan bahaya tambahan jika terdapat pemakaian yang kurang tepat
 memenuhi standar
 tidak membatasi pekerja
 suku cadang yang mudah didapatkan dan mudah perawatannya

Jenis Alat Keselamatan Kerja Las :

Alat Keselamatan Diri dalam pengelasan , terdapat tiga jenis, yaitu :

1. Alat Keselamatan Kerja Bagian Kepala

8
Alat keselamatan diri bagian kepala terdiri dari :

 alat pelindung kepala bagian atas terdiri dari topi pelindung atau helm.
 alat pelindung bagian muka dan mata terdiri dari  face shields, goggles, safety glasses,
topeng dan helm las.
 alat pelindung telinga terdiri dari tutup telinga (ear muff), sumbat telinga (ear plugs).
 alat pelindung pernafasan terdiri dari masker, respirator.

2. Alat Keselamatan Kerja Bagian Badan

 alat pelindung seluruh badan : bisa menggunakan jas laboratorium


 alat pelindung badan bagian muka : bisa menggunakan apron, apron terdiri dari apron
lengan, apron dada, apro lengkap.

3. Alat Keselamatan Kerja Bagian Anggota Badan

 Alat Pelindung Tangan , bisa menggunakan : sarung tangan (safety gloves) sebaiknya


terbuat dari benda yang bersifat isolator dan fleksibel sehingga tidak mengganggu gerak
pekerja las ketika proses pengelasan.
 Alat Pelindung Kaki, bisa menggunakan : safety shoes.
Manfaat Alat Keselamatan Kerja Las Dalam Pengelasan :

9
1. Menghindari percikan bunga api las, agar tidak mengenai mata, tangan, telinga, muka,
dan anggota badan yang lain.
2. Agar tehindar dari debu dan asap beracun.
3. terhindar dari panas dan listrik pengelasan dan sinar ultraviolet maupun infra merah.

BAB III

PROSES PENGERJAAN

III.1. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT

a. Kelem dan Lead.


b. Elektroda.
c. Bahan yang akan dilas.
d. Palu.
e. Sikat kawat.
f. Sarung Tangan Las.
g. Sepatu anti api.
h. Rompi anti api.
i. Arus Listrik menyesuaikan dengan kekuatan mesin las.
j. Alat pemadam kebakaran.
k. Gambar Teknik Las

2. BAHAN

 Plat ST-37 100 x 150


 Elektroda diaeter 2,6 mm

 Plat ST-37 150 x 35 x 13 (2 buah ).

III.2. Langkah kerja

10
1. Persiapan
a. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
b. Gunakan alat pelindung diri (apd) yang benar.
c. Hidupkan mesin las dan setel arusnya.
d. Garis benda kerja sesuai seperti gambar kerja.

2. Langkah pengerjaan job 1


- Mulailah pekerjaan dengan doa.
- Garis benda kerja sesuai dengan gambar kerja.
- Mulailah melakukan pengelasan pertama pada benda kerja, usahakan jangan
sampai mengenai garis lainnya.
- Lakukan pengelasan F2 Posisi Horizontal.
- Bersihkan kampuh dari benda kerja menggunakan palu terak.
- Lakukan pembersihan terakhir menggunakan sikat baja.

3. Langkah Pengerjaan Job II


- Mulailah pekerjaan dengan doa.
- Garis benda kerja sesuai dengan gambar kerja.
- Mulailah melakukan pengelasan pertama pada benda kerja yaitu di tik kedua titik
sudutnya.
- Setelah itu lakukan pengelasan 2F Posisi Horinzontal.
- Bersihkan kampuh dari benda kerja menggunakan palu terak.
- Lakukan pembersihan terakhir menggunakan sikat baja

4. Langkah Pengerjaan Job III


- Mulai pekerjaan dengan do’a
- Sambung kedua benda kerja ditik dari sudut ke sudutnya.
- Setelah itu lakukan pengelasan posisi F2 Horizontal.
- Setelah selesai bersihkan kampuh las dengan menggunakan palu terak.
- Lakukan pembersihan terakhir dengan menggunakan sikat baja.

11
BAB IV

PEMECAHAN MASALAH DAN KENDALA

A. Kendala
Adapun kendala yang di hadapi atau dihasilkan pada sa’at praktek kerja las listrik,yaitu:
1.Sewaktu pengelasan busur bunga api terlalu kecil atau terlalu besar.
2.Elektroda sering lengket dengan benda kerja.
3.Percikkan api las mengenai tangan dan menyebabkan luka bakar
4.Garis yang di buat dengan kapur atau penggores menjadi kabur dan susah untuk
mendapatkan hasil pengelasan yang lurus.
5.Pengaturan kecepatan pengelasan yang cenderung tidak stabil.

B. Pemecahan Masalah
1. aturlah jarak antara elektroda dengan benda kerja.
2. Mengenakan sarung tangan kulit sewaktu mengelas.
3. Garis yang di buat lebih di perjelas lagi.
4. Lakukan latihan yang rutin dan serius , sehingga melatih tangan untuk stabil
dalam pengelasan.

12
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat di ambil setelah melakukan praktek job ini adalah :

1. Dengan melaksanakan job atau praktek kerja las ini penulis dapat memahami cara
dan langkah kerja las listrik yang sebenarnya.
2. Dalam melaksanakan praktek keja las listrik di perlukan latihan yang sangat banyak
supaya mahir dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
3. Sangat di perlukan ketelitian dan kesabaran dalam mengelas agar hasilnya presisi dan
memuaskan.
4. Berhati hati dalam bekerja merupakan suatu hal yang bisa mencegah terjadinya
kecelakaan,baik pada operator alat,benda kerja maupun lingkungan tempat bekerja.

B. SARAN
Adapun saran supaya hasil kerja baik dan memuaskan,yaitu :
1. Bekerjalah dengan serius dan penuh ketelitian.
2. Utamakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan praktek.
3. Sebaiknya kita memperhatikan instruksi di saat dosen menjelaskan apa saja alat-alat
yang harus kita pakai dalam kerja dan fungsinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Cary, Howard B.; Helzer, Scott C. (2005), Modern Welding Technology, Upper Saddle River,
New Jersey: Pearson Education, ISBN 0-13-113029-3
Kalpakjian, Serope; Schmid, Steven R. (2001), Manufacturing Engineering and Technology,
Prentice-Hall, ISBN 0-201-36131-0
Abo Sudjana & EC Sudirman. Teori dan Praktek Kejuruan dasar Mesin. Pradya Paramita.
van Terheijden, dan Harun. 1971. Alat-alat Perkakas 2. Penerbit Binacipta: Bandung.
Department of Labor and Immigration, 1975. Turning Between Centres 1.Basic Trade
Manual. Australian Government Publishing Service: Canberra.
Daryanto. 1987. Mesin Pengerjaan Logam. Penerbit Tarsito:Bandung
G. Takeshi Sato, dan N. Sugiarto H., 1996. Menggambar Mesin Menurut standar ISO. PT.
Pradnya Paramita: Jakarta.
Gatot Bintoro. 2000. Dasar-dasar Pekerjaan Las. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Goerge Love & Harun AR. Teori dan Praktek Logam. Edisi ketiga.Penerbit Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai