Teknologi Las
OLEH:
2021-69-004
FAKULITAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
TAHUN 2021
1
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Teknologi Las ini Telah disetujui dan disahkan Oleh Kepala Lab Pengelasan
Universitas Pattimura :
Hari : Jumat
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Las ini dengan keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Teknologi Las. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun yang
membacanya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………...…………………. .3
DAFTAR ISI……………………………………………………………....………………….4
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...………………………………………………………………......……….5
2. Tujuan …………………………………………………………………......……..………...5
3. Manfaat …………………………………………………………………......…..………….5
B. TINJAU PUSTAKA
1. Proses Pengelasan SMAW ………………………………………………......………..…...6
2. Prinsip Kerja Proses Pengelasan Busur Listrik …………………………......…..................6
C. Hasil dan Pembahasan
1. Prinsip Prosedur Pengelasan SMAW .…….………....…………………………….………8
2. Syarat Alat Keselamatan Kerja …………………….....………………………….……….10
3. Proses Pengelasan ………………………………….....………………………….………13
4. Inspeksi Hasil Las ………………………………….....…………………………………..16
5. Pembahasan Hasil Las (jenis cacat las) ……..…………....………………………………17
D. PENUTUP
1. Kesimpulan …………………………………………....……………………………..20
2. Saran……………………………………………………....………………………….20
4
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang `
Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai proses
pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan penyambungannya, konstruksi bangunan
baja, dan konstruksi permesinan yang memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi
manufaktur. Teknologi pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan karena memiliki
beberapa keuntungan seperti bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik pengelasan
menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Kualitas dari hasil
pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan sebelum
pelaksanaan pengelasaan.
Salah satu pengelasan yang paling banyak digunakan adalah jenis pengelasan trafo,di
karenakan cara nya simple dan tidak seperti las karbit.
Pengelasan jenis ini dilakukan dengan menempelkan massa (-) pada objek yang akan di
kerjakan dan memasang elektroda pada api (+). Las dengan trafo memiliki beberapa
memiliki sarana yang praktis. Tekanan api yang tinggi,jadi memudahkan kita untuk
mengerjakan konstruksi dan elemen lainya yang membutuhkan tekanan api yang besar.
2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui dan memahami proses pengelasan SMAW
b. Membuat pengelasan ulat las (zigzag dan melingkar)
c. Dapat Menyambung pelat
d. Praktikan dapat mengoperasikan alat las busur listrik dan las dengan baik.
e. Mengetahui beberapa proses atau teknik dalam melakukan sambungan dengan
macam-macam gerakan elektroda.
3. Manfaat Praktikum
a. Dapat mengetahui proses pengelasan yang baik dan benar
b. Dapat membedakan hasil las-an yang baik dan tidak
c. Dapat membuat ulat las zigzag dan melingkar
d. Dapat membuat sambungan las
5
B. TINJAUAN PUSTAKA
Cara mengelas yang sering dipergunakan dalam praktek dan termasuk klasifikasi las busur
listrik adalah : las elektroda terbungkus, las busur dengan pelindung gas dan las busur dengan
pelindung bukan gas. Las elektroda terbungkus (SMAW) adalah cara pengelasan yang
banyak digunakan pada masa ini.
Arus yang digunakan dalam proses ini adalah 105 A sampai 150 A, dengan daya secara
umum kurang dari 10 kW. Arus yang digunakan adalah AC atau DC. Pola pemindahan logam
6
cair sangat mempengaruhi sifat mampu las dari logam. Secara umum dapat dikatakan bahwa
logam mempunyai sifat mampu las tinggi bila pemindahan terjadi dengan butiran yang halus.
Sedangkan pola pemindahan cairan dipengaruhi oleh besar kecilnya arus dan juga oleh
komposisi dari bahan fluks yang digunakan. Selama proses pengelasan, bahan fluks yang
digunakan untuk membungkus elektroda mencair dan membentuk terak (slag) yang kemudian
menutupi logam cair yang terkumpul di tempat sambungan dan bekerja sebagai penghalang
oksidasi. Dalam beberapa fluks bahannya tidak dapat terbakar, tetapi berubah menjadi gas
yang juga menjadi pelindung dari logam cair terhadap oksidasi dan memantapkan busur.
7
C. LAPORAN DAN PEMBAHASAN
Penyiapan material ini harus disesuaikan dengan WPS yang ditentukan, termasuk
didalamnya adalah bentuk dan ukuran kampuh las. Permukaan material yang akan disambung
dipastikan sudah bersih dari minyak dan kotoran lainnya agar memperoleh hasil lasan yang
baik.
Menyediakan elektroda.
Menyiapkan elektroda dengan jenis sesuai dengan material logam induk yang akan
disambung. Diameter elektroda dipilih sesuai dengan bentuk dan ukuran kampuh yang
digunakan, yang paling banyak digunakan adalah diameter 2,6 mm atau 3,2 mm. Untuk
mendapatkan hasil sambungan las yang optimal, sebaiknya sebelum digunakan elektroda
dipanaskan dalam oven dengan temperatur 75 oC – 100oC selama kurang lebih 1 (satu jam).
Memastikan semua sambungan kabel baik kabel power, kabel massa maupun kabel
elektroda terkoneksi dengan baik dan kuat. Mengatur besarnya arus listrik sesuai dengan jenis
dan diameter elektroda serta ketebalan material yang disambung (kedalaman penetrasi yang
diinginkan), Mesin las yang digunakan dalam pengelasan yaitu sejenis travo las
Travo Las
8
Travo Las adalah nama lain dari welding inverter atau mesin las listrik. Travo las adalah
nama sebutan yang diberikan orang-orang di Indonesia untuk mesin las listrik itu sendiri.
Kebiasaan dari orang Indonesia memang sering menyebut sebuah benda atau alat dari
bentuknya. Dan bentuk dari mesin las listrik ini memang berbentuk kotak seperti travo listrik.
Dan seperti layaknya travo yang memiliki dua socket penjepit kanan dan kiri yang memiliki
arus listrik min (-) dan plus (+), travo las atau mesin las listrik ini juga memiliki 2 socket
min(-) dan plus(+). Jenis Travo Las yg digunakan Dalam Pengelasan
Kabel Las
Diameter Kabel las : 1,603 cm
Diameter Kabel Daya : 1,275 cm
Kabel masa dan kabel elektroda berfungsi menyalurkan aliran listrik dari mesin las ke
material las dan kembali lagi ke mesin las. Ukuran kabel masa dan kabel elektroda ini harus
cukup besar untuk mengalirkan arus listrik. Kabel yang tidak standar dapat menimbulkan
panas berlebihan yang dapat merusak lapisan kabel dan membahayakan pengelasan.
Elektroda
Sebagian besar elektrode las smaw dilapisi oleh lapisan fluks. Lapisan ini berfungsi sebagai
pelindung dan juga pembentuk terak las pada saat pengelasan, yang berfungsi melindungi cairan las
dari pengaruh udara sekeliling.Lapisan elektrode ini merupakan campuran kimia yang komposisisnya
sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
Chipping digunakan untuk melepaskan dan me¬ngeluarkan kerak las pada logam lasan. Berhati-
hatilah membersihkan kerak las karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan
lainnya. Jangan dibersihkan jika kerak las masih panas.Sedangkan sikat kawat dipergunakan untuk
membersihkan benda kerja yang akan dilas dan juga untuk membersihkan terak las yang sudah lepas
dari jalur las.
Alat bantu yang sekiranya akan diperlukan selama proses pengelasan sebaiknya
dipersiapkan di dekat posisi welder. Welder juga harus menggunakan akan keselamatan kerja
pengelasan minimal : pelindung mata & muka, appron (baju las), sarung tangan dan sepatu
keamanan.
10
Syarat Alat Keselamatan Kerja Las
Alat keselamatan kerja atau Alat perlindungan diri menurut Balai Hiperkes memiliki
beberapa syarat, yaitu :
2. Sarung Tangan
Untuk melindungi tangan dari panas langsung akibat hasil pengelasan pada bahan atau
material yang telah di las.
3. Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari
asbes. Ada beberapa jenis/bagian apron :
11
Apron Lengan Apron dada Waerpack
4. Sepatu Las
Gbr.sepatu las
5. Masker Las
6. Gurinda Pemotong
Digunakan untuk memotong bahan material las agar proses pemotongan lebih cepat dan
tepat.
12
7. Penggunaan keseluruhan dari perlengkapan keselamatan kerja
3. Melakukan Pengelasan
a. Persiapansebelum pengelasan
- Sebelum melakukan pengelasan plat baja dipotong menjadi beberapa bagian kecil
berukuran 12 cm.
- Pada praktikum ini kami menggunakan elektroda berukuran 4.0 x 400 (dia x panjang).
13
Gambar. Elektroda Terbungkus
a. Zig-zag
b. Melingkar
14
C. Menyambung Plat Baja
a. Zig - Zag
Panjang Plat : 12 cm
Tebal Plat : 0,7 cm
Tinggi Ulat Las : 0,15 cm
Panjang Ulat Las : 11,2 cm
Lebar Ulat Las : 1,5 cm
Jarak dari ujung plat ke ujung kiri ulat las : 3,8 cm
Jarak dari ujung plat ke ujung kanan ulat las : 5,2 cm
b. Melingkar
Panjang Plat : 12 cm
Tebal Plat : 0,7 cm
Tinggi Ulat Las : 0,133 cm
Panjang Ulat Las : 11,5 cm
Lebar Ulat Las : 1,95 cm
15
Jarak dari ujung plat ke ujung kiri ulat las : 3,3 cm
Jarak dari ujung plat ke ujung kanan ulat las : 3,4 cm
- plat baja : 12 cm
- posisi pengelasan :
16
- kecepatan las :
V = s/t
Akibat dari cacat las iniadalah buruk rupa dan mengawali karat permukaan.
17
Cara penanggulangannya yakni cukup dengan dichip / pahat saja atau dikikir kasar, namun
tidak boleh digerinda karena akan memakan permukaan base metalnya.
Tampak jelek
Melemahkan sambungan
Mengawali karat permukaan
Cara penanggulangannya yakni Gerinda atau gouging hingga cacat hilang dan las ulang
sesuai ketentuan WPS Repair.
18
1. Tonjolan berulang disebabkan oleh penggantian elektroda terlalu mundur sehingga
terjadi overlapping yang menonjol.
2. Bagian yang kosong tanpa capping secara berulang disebabkan oleh penggantian
elektroda yang terlalu maju.
Akibat dari cacat las ini adalah kemungkinan bocor sangat tinggi di lokasi cacat. Cara
penanggulangannya yakni cacat digouging hingga akar las , kemudian di isi las sesuai WPS
Repair.
19
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Matakuliah Praktikum Teknologi Las adalah matakuliah yang menjadi dasar melakukan
pengelasan kapal pada program studi teknik perkapalan yang harus dapat dikuasai oleh seluruh
mahasiswa guna dapat menjadi seorang pemula welder kapal yang baik. Karena dari pengujian yang
telah dilakukan didapatkan beberapa kesimpulan bahwa pengujian visual ini membutuhkan
kecermatan, kesabaran, dan juga pengalaman yang tinggi. Sulit untuk melakukan indikasi
cacat pada material dengan hanya melihat secara sekilas, perlu pengukuran dan kecermatan
dalam mengindikasi cacat tersebut. Hal ini angat wajar karena para inspector yang
berpengalamanpun m masih kesulitan untuk melakukan indikasi dengan pengujian visual.
2. Saran
Dengan diselesaikannya laporan ini, penulis berharap laporan ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran
guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
M.L. Lin and T.W. Eagar, 1983, “ Influence of Surface Depression And Convection On Arc Weld
Pool Geometry “ dan “ Pressures Produced by Gas Tungsten Arcs “ ,
Kusuma Angga Tutur, 2012, Studi metalografi hasil pengelasan titik (spot welding pengelasan
dilingkungan udara dan lingkungan gas argon, jurusan teknik mesin fakultas teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wiryosumarto, H., 2004, Teknologi Pengelasan Logam, PT. Pradya Paramita, Jakarta.
Haikal, 2014, Pengaruh tegangan listrik dan waktu pengelasan terhadap sifat fisik dan Mekanik
sambungan las titik, jurusan teknik mesin fakultas teknik Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Aji Lastono, 2015, Pengaruh Fariasi Arus Terhadap Struktur Mikro Kekerasan danKekuatan
Sambungan Pada Proses Pengelasan Aluminium DenganMetode MIG, jurusan teknik mesin
fakultas teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Djoko Hari Praswanto. 2011. Karakteristik Cu, Pb dan Sn. (Online) http://litbangtek-
mesinitn.blogspot.com/2011/10/karakteristik-cu-pb-dansn.html.
21