Kelas : 1A
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas : 1A
Semester : 1(Ganjil)
Mengetahui, Menyetujui,
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas laporan
ini.Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasi kepada dosen praktikum pengelasan
pak Ir,Hanif,MT yang telah membimbing kami. Laporan ini disusun agar pembaca
dapat mengerti tentang praktikum pengelasan,yang kami sajikan berdasarkan yang
telah dilakukan.Dengan penuh kesabaran laporan ini dapat kami selesaikan.Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pelajar ataupun umum khususnya pada diri
kami sendiri dan semua yang membaca laporan ini dapat memberikan wawasan
kepada pembaca
\ Dari kami mungkin ada kekurangan dan kesalahan,oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
praktikum ini
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1 . Latar Belakang
Pengelasan adalah suatu proses penggabungan dua atau lebih logam menjadi
satu dengan pemberian energi panas. Sesuai dengan perkembangan teknologi
pengelasan, maka setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas
produksinya agar mampu bersaing dengan perusahaan lain dan menekan biaya
produksi yang rendah. Kekuatan dan kerapian sambungan pada body mobil sangat
diperhatikan pada kontrol kualitas suatu industri karoseri. Salah satu cara yang sering
direkomendaikan adalah Spot Welding. Kelebihan dari Spot Welding ini adalah
sambungan sangat rapi, proses sangat cepat, sambungan lebih rapat, dan biaya lebih
murah. (Taufik M, 2009) Saat ini penggunaan bahan ringan, kekuatan yang tinggi dan
tahan korosi sering digunakan pada industri karoseri seperti penggunaan aluminium
paduan. Akan tetapi, aluminium paduan sulit dilakukan pengelasan karena
Aluminium paduan mudah teroksidasi. Secara garis besar oksidasi adalah interaksi
antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda. Proses ini akan membentuk
lapisan aluminium oksida (Al2O3) yang mempunyai titik cair yang tinggi. Dari sifat
ini, maka peleburan antara logam yang satu dengan yang lain menjadi terhalang.
Aluminium paduan mempunyai berat jenis yang rendah, oleh karena itu banyak zat
lain yang ikut terbentuk selama proses pengelasan terjadi. Dalam keadaan ini akan
memudahkan zat-zat lain yang tidak di kehendaki akan ada di dalamnya selama
proses pengelasan. Gas mulia seperti gas Argon (Ar) atau Helium (He) berguna untuk
melindungi daerah pengelasan agar unsur lain tidak ikut masuk saat proses
pengelasan berlangsung. Debit gas argon yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan. (Wiryosumarso.H, 2004)
BAB II TUJUAN PRAKTIKUM
Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dikenal juga dengan istilah Manual
Metal Arc Welding (MMAW) atau Las elektroda terbungkus adalah suatu proses
penyambungan dua keping logam atau lebih, menjadi suatu sambungan yang tetap,
dengan menggunakan sumber panas listrik dan bahan tambah/pengisi berupa
elektroda terbungkus. Pada proses las elektroda terbungkus, busur api listrik yang
terjadi antara ujung elektroda dan logam induk/benda kerja (base metal) akan
menghasilkan panas.
Panas inilah yang mencairkan ujung elektroda (kawat las) dan benda kerja
secara setempat. Busur listrik yang ada dibangkitkan oleh mesin las.Elektroda yang
dipakai berupa kawat yang dibungkus oleh pelindung berupa fluks. Dengan adanya
pencairan ini maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal dari elektroda
dan logam induk, terbentuklah kawah cair, lalu membeku maka terjadilah logam
lasan (weldment) dan terak (slag),
\
BAB IV METODE PRAKTIKUM
Membuat Produk rak sepatu menggunakan besi Holo ukuran 30x30 dan
50x50
Alat:
Bahan:
2. PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
2. Saran
1. Prosedur pengelasan harus lebih diperhatikan agar hasil pengelasan baik dan
tidak mengalami retak terutama pengaturan kecepatan pengelasan sebaiknya
lebih rendah.
2. Pengawasan pada saat proses pengelasan perlu dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya kesalahan prosedur pada proses pengelasan
tersebut.