Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

\ PENGELASAN 1A TEKNOLOGI INDUSTRI

Disusun oleh : Ridho Yasfi (2023214020013)

Teungku Muhammad Ilham (2023214020015)

\Zawil Qiram (2023214020034)

Kelas : 1A

Prodi :D-III TEKNOLOGI INDUSTRI

LABORATORIUM PENGELASAN JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELASAN

Disusun oleh : Ridho Yasfi (2023214020013)

Teungku Muhammad Ilham (2023214020015)

\Zawil Qiram (2023214020034)

Kelas : 1A

Prodi :D-III TEKNOLOGI INDUSTRI

Semester : 1(Ganjil)

Pembimbing : Ir. Hanif, MT

Mengetahui, Menyetujui,

Kasie Lab Pengelasan dan Fabrikasi Pembimbing Praktikum

Ir. Mawardi, MT Ir. Hanif, MT

NIP. 19611211 199303 1 001 NIP.


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas laporan
ini.Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasi kepada dosen praktikum pengelasan
pak Ir,Hanif,MT yang telah membimbing kami. Laporan ini disusun agar pembaca
dapat mengerti tentang praktikum pengelasan,yang kami sajikan berdasarkan yang
telah dilakukan.Dengan penuh kesabaran laporan ini dapat kami selesaikan.Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pelajar ataupun umum khususnya pada diri
kami sendiri dan semua yang membaca laporan ini dapat memberikan wawasan
kepada pembaca

\ Dari kami mungkin ada kekurangan dan kesalahan,oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
praktikum ini

Buket Rata,18 September


2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN

1 . Latar Belakang

Pengelasan adalah suatu proses penggabungan dua atau lebih logam menjadi
satu dengan pemberian energi panas. Sesuai dengan perkembangan teknologi
pengelasan, maka setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas
produksinya agar mampu bersaing dengan perusahaan lain dan menekan biaya
produksi yang rendah. Kekuatan dan kerapian sambungan pada body mobil sangat
diperhatikan pada kontrol kualitas suatu industri karoseri. Salah satu cara yang sering
direkomendaikan adalah Spot Welding. Kelebihan dari Spot Welding ini adalah
sambungan sangat rapi, proses sangat cepat, sambungan lebih rapat, dan biaya lebih
murah. (Taufik M, 2009) Saat ini penggunaan bahan ringan, kekuatan yang tinggi dan
tahan korosi sering digunakan pada industri karoseri seperti penggunaan aluminium
paduan. Akan tetapi, aluminium paduan sulit dilakukan pengelasan karena
Aluminium paduan mudah teroksidasi. Secara garis besar oksidasi adalah interaksi
antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda. Proses ini akan membentuk
lapisan aluminium oksida (Al2O3) yang mempunyai titik cair yang tinggi. Dari sifat
ini, maka peleburan antara logam yang satu dengan yang lain menjadi terhalang.
Aluminium paduan mempunyai berat jenis yang rendah, oleh karena itu banyak zat
lain yang ikut terbentuk selama proses pengelasan terjadi. Dalam keadaan ini akan
memudahkan zat-zat lain yang tidak di kehendaki akan ada di dalamnya selama
proses pengelasan. Gas mulia seperti gas Argon (Ar) atau Helium (He) berguna untuk
melindungi daerah pengelasan agar unsur lain tidak ikut masuk saat proses
pengelasan berlangsung. Debit gas argon yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan. (Wiryosumarso.H, 2004)
BAB II TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan umum praktikum pengelasan dasar adalah :


a) Siswa memiliki ketrampilan.
b) Siswa mampu melakukan pekerjaan sesuai lembar kerja.
c) Siswa mampu menggunakan alat kerja dengan baik dan benar.
d) Siswa dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

Tujuan Khusus praktikum pengelasan dasar antara lain :


a) Mahasiswa mengetahui praktikum pengelasan.
b) Mahasiswa mengetahui alat dan kelengkapan pada mesin las busur
listrik Shielded metal arc welding (SMAW) dan Oxy Asetiline
Welding (OAW)
c) Mahasiswa mengetahui APD yang digunakan.
d) Mahasiswa mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin las busur
listrik (Shielded metal arc welding (SMAW) dan Oxy Asetiline
Welding (OAW)
e) Mahasiswa mengetahui penyebab dan kendala yang di alami selama kegiatan
praktik pengelasan.
BAB III DASAR TEORI

Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dikenal juga dengan istilah Manual
Metal Arc Welding (MMAW) atau Las elektroda terbungkus adalah suatu proses
penyambungan dua keping logam atau lebih, menjadi suatu sambungan yang tetap,
dengan menggunakan sumber panas listrik dan bahan tambah/pengisi berupa
elektroda terbungkus. Pada proses las elektroda terbungkus, busur api listrik yang
terjadi antara ujung elektroda dan logam induk/benda kerja (base metal) akan
menghasilkan panas.
Panas inilah yang mencairkan ujung elektroda (kawat las) dan benda kerja
secara setempat. Busur listrik yang ada dibangkitkan oleh mesin las.Elektroda yang
dipakai berupa kawat yang dibungkus oleh pelindung berupa fluks. Dengan adanya
pencairan ini maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal dari elektroda
dan logam induk, terbentuklah kawah cair, lalu membeku maka terjadilah logam
lasan (weldment) dan terak (slag),

Gambar proses pengelasan menggunakan Shield Metal Arc Welding (SMAW)

\
BAB IV METODE PRAKTIKUM

Minggu Pertama Sampai Minggu ke Ketiga

Mendengarkan Intruksi dan penjelasan tentang SMAW dan cara mengelasan


dasar tali las dan dipraktekkan secara berkelompok

Minggu Keempat sampai Minggu Kelima

Membuat Produk rak sepatu menggunakan besi Holo ukuran 30x30 dan
50x50

Gambar Produk rak sepatu


1. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat produk rak sepatu:

Alat:

1. Mesin las SMAW


2. Stang Las
3. Stang Massa
4. Palu terak
5. Sikat kawat
6. Tang penjepit
7. Alat ukur welding gate
8. Alat keselamatan dan kesehatan kerja

Bahan:

1. Besi Holo 30mm x 30mm dipotong 50 cm (2 buah)


2. Besi Holo 50mm x 50mm dipotong 200 cm (2 buah)
3. Electroda E6013
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Produk Rak Sepatu

Gambar Hasil produk rak sepatu

2. PEMBAHASAN

Proses SMAW menggunakan rangkaian listrik untuk menghasilkan busur


pengelasan dengan cara merubah daya listrik menjadi energi panas. Panas yang
dibangkitkan oleh busur sangat kuat dan sangat terkonsentrasi sehingga segera
melelehkan sebagian benda kerja dan ujung elektroda. Juru las menjaga panjang
busur dengan cara mengatur jarak atau gap antara elektroda dan kolam lasan pada
benda kerja secara konsisten. Ketika busur dihilangkan, cairan menyatu dan
membeku menjadi padatan berbentuk logam yang kontinyu.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Arus pengelasan mempengaruhi proses dan hasil pengelasan, bila arus


rendah,akan menyebabkan penyalaan busur listrik dan busur listrik tidak stabil,terlalu
banyak tumpukan logam las karena panas yang terjadi tidak mampu melelehkan
elektroda dan bahan bakar dengan baik.

2. Saran
1. Prosedur pengelasan harus lebih diperhatikan agar hasil pengelasan baik dan
tidak mengalami retak terutama pengaturan kecepatan pengelasan sebaiknya
lebih rendah.
2. Pengawasan pada saat proses pengelasan perlu dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya kesalahan prosedur pada proses pengelasan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai