Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAS II

TP 2021
SEMESTER GENAP 2021 / 2022

NAMA MAHASISWA : RAHMAT FARHAN


NIM : 1103191151

PROGRAM STUDI D-Ill TEKNIK PERKAPALAN

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

T.A 2021 / 2022

1
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Laporan yang berjudul : Kerja Las II

Disusun Oleh : Rahmat Farhan

NIM : 1103191151

Semester : V (lima)

Program Studi : D-III Teknik Perkapalan

Jurusan : Teknik Perkapalan

Telah menyelesaikan praktek mata kuliah konstruksi II

Bengkalis, 1 Agustus 2021

Menyetujui,

Dosen Pengampu

Pardi,ST.,MT
NIP. 19811052014041002

Mengetahui,

Ketua Program Studi D-III Teknik Perkapalan

Muhammad Helmi,ST.,MT
NIP. 198208152014041001

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat-nya kepada penulis sehingga terselesainya Tugas “LAPORAN
KERJA LAS II ”.

Pada kesempatan kali ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Pardi, S.T, M.T sebagai dosen mata kuliah KERJA LAS Jurusan Teknik
Perkapalan – Politeknik Negeri Bengkalis yang telah memberikan bimbingan
kepada penulis, sehingga terselesainya tugas ini.
2. Kepada teman-teman sekelas, Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri
Bengkalis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan selama penyelesaian tugas ini.

Saya menyadari bahwa dalam laporan ini belum bisa dikatakan sempurna,
pengarang maupun penulisan, maka dari itu penulis mohon maaf serta mohon saran agar
dapat menjadi perbaikan ke depannya. Saya akhiri dengan ucapan,

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2.  Perumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3.  Tujuan...........................................................................................................................1

1.4.  Manfaat........................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

DASAR TEORI...............................................................................................................3

2.1 Pengertian Las SMAW..................................................................................................3

2.2 Perinsip Kerja Las SMAW..............................................................................................3

2.3 Peralatan Las SMAW....................................................................................................4

2.4 Karakteristik Listrik Busur Las SMAW..........................................................................4

2.5 Elektroda dan Sudut.....................................................................................................4

2.6 Peralatan keselamatan kerja las SMAW.......................................................................5

A. Job Sheet 1...............................................................................................................5

B. Job Sheet 2...................................................................................................................6

2 Langkah kerja...............................................................................................................7

BAB III.............................................................................................................................8

PENGELASAN GMAW.................................................................................................8

A. JOBSHEET 3...................................................................................................................8

B. JOBSHEET 4...................................................................................................................9

BAB IV...........................................................................................................................11

PENUTUP.......................................................................................................................11

4
5
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk
berbagai proses pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan
penyambungannya, konstruksi bangunan baja, dan konstruksi permesinan yang
memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi manufaktur. Teknologi
pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan karena memiliki beberapa
keuntungan seperti bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik pengelasan
menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Kualitas dari
hasil pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan
sebelum pelaksanaan pengelasaan

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam  menjadi satu akibat


panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai
ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Definisi
las berdasarkan DIN (Deutche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada
sambungan logam atau logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
atau cair. Secara umum pengelasan dapat didefinisikan sebagai penyambungan
dari beberapa batang logam dengan memanfaatkan energi panas

1.2.  Perumusan Masalah


Didalam laporan ini permasalahan di ambil pada saat praktek di bengkel
dan didukung juga dari bahan-bahan dari buku tentang cara pengelasan. Penelitian
dan penganalisaan secara umum dapat di lakukan dengan mudah dibengkel pada
saat praktek dan pengamatan secara langsung.

1.3.  Tujuan
Tujuan Khusus praktikum pembentukan dasar antara lain :

a)      Mahasiswa mengetahui praktikum pengelasan.

1
b)      Mahasiswa mengetahui alat dan kelengkapan pada mesin las busur
listrik  Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dan Gas Metal Arc Welding
(GMAW).

c)      Mahasiswa mengetahui APD yang digunakan.

d)     Mahasiswa mengetahui bagaimana cara mengoperasikan mesin las busur


listrik (Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dan  Gas Metal Arc
Welding (GMAW).

e)      Mahasiswa mengetahui penyebab dan kendala yang di alami selama


kegiatan praktik pengelasan

1.4.  Manfaat
a. Melatih praktikan (mahasiswa) mampu melaksanakan kegiatan pengelasan ,
sehingga terampil melaksanakannya.
b. Memberi bekal praktikan (mahasiswa) tentang kegiatan pengelasan sehingga
mampu menerapkannya pada dunia industri.
c. Memberi bekal praktikan (mahasiswa) pengelasan sehingga saat menjadi
tenaga pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik.

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Las SMAW

1 Shielded Metal Arc


Welding (SMAW)
dikenal juga dengan
istilah Manual
2 Metal Arc Welding
(MMAW) atau las busur
elektroda terbungkus
adalah suatu
3 proses penyambungan
dua 3ystem3 logam atau
lebih, menjadi suatu
sambungan

3
4 yang tetap, dengan
menggunakan sumber
panas listrik dan bahan
tambah / pengisi
5 berupa elektroda
terbungkus. Pada
proses las elektroda
terbungkus, busur api
6 listrik yang terjadi antara
ujung elektroda dan
logam induk / benda kerja
(base
7 metal) akan
menghasilkan pan

4
8 Shielded Metal Arc
Welding (SMAW)
dikenal juga dengan
istilah Manual
9 Metal Arc Welding
(MMAW) atau las busur
elektroda terbungkus
adalah suatu
10 proses penyambungan
dua 5ystem5 logam atau
lebih, menjadi suatu
sambungan
11 yang tetap, dengan
menggunakan sumber

5
panas listrik dan bahan
tambah / pengisi
12 berupa elektroda
terbungkus. Pada
proses las elektroda
terbungkus, busur api
13 listrik yang terjadi
antara ujung elektroda
dan logam induk / benda
kerja (base
14 metal) akan
menghasilkan pan
15 hielded Metal Arc
Welding (SMAW)

6
dikenal juga dengan
istilah Manual
16 Metal Arc Welding
(MMAW) atau las busur
elektroda terbungkus
adalah suatu
17 proses penyambungan
dua 7ystem7 logam atau
lebih, menjadi suatu
sambungan
18 yang tetap, dengan
menggunakan sumber
panas listrik dan bahan
tambah / pengisi

7
19 berupa elektroda
terbungkus. Pada
proses las elektroda
terbungkus, busur api
20 listrik yang terjadi
antara ujung elektroda
dan logam induk / benda
kerja (base
21 metal) akan
menghasilkan pana
22 hielded Metal Arc
Welding (SMAW)
dikenal juga dengan
istilah Manual

8
23 Metal Arc Welding
(MMAW) atau las busur
elektroda terbungkus
adalah suatu
24 proses penyambungan
dua 9ystem9 logam atau
lebih, menjadi suatu
sambungan
25 yang tetap, dengan
menggunakan sumber
panas listrik dan bahan
tambah / pengisi
26 berupa elektroda
terbungkus. Pada

9
proses las elektroda
terbungkus, busur api
27 listrik yang terjadi
antara ujung elektroda
dan logam induk / benda
kerja (base
28 metal) akan
menghasilkan panas.
29 hielded Metal Arc
Welding (SMAW)
dikenal juga dengan
istilah Manual
30 Metal Arc Welding
(MMAW) atau las busur

10
elektroda terbungkus
adalah suatu
31 proses penyambungan
dua 11ystem11 logam
atau lebih, menjadi suatu
sambungan
32 yang tetap, dengan
menggunakan sumber
panas listrik dan bahan
tambah / pengisi
33 berupa elektroda
terbungkus. Pada
proses las elektroda
terbungkus, busur api

11
34 listrik yang terjadi
antara ujung elektroda
dan logam induk / benda
kerja (base
35 metal) akan
menghasilkan pana
Pengertian Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan logam yang
menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda
(bahan pengisi). Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan
karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung
elektroda dan permukaan material.Pada proses pengelasan SMAW jenis
pelindung yang digunakan adalah selaput flux yang terdapat pada elektroda.
Flux pada elektroda SMAW berfungsi untuk melindungi logam las yang
mencair saat proses pengelasan berlangsung. Flux ini akan menjadi slag ketika
sudah padat.

2.2 Perinsip Kerja Las SMAW


Shielded metal arc welding (SMAW) atau stick welding merupakan proses
di mana pencairan dan penggabungan logam dilakukan dengan memanaskan
logam tersebut menggunakan sebuah arc (busur) antara elektroda terbungkus
dan benda kerja. Lapisan yang membungkus elektroda adalah flux yang
membantu membuat busur dan menyediakan gas pelindung serta slag untuk
melindungi cairan las dari kontaminasi.
Sumber listrik SMAW menyediakan arus konstan baik arus bolak-balik
(AC) maupun arus searah (DC), tergantung pada elektroda yang digunakan.

12
Karakteristik pengelasan yang baik biasanya diperoleh dengan menggunakan
sumber arus searah. Listrik pada komponen pengelasan diukur dalam voltase
dan arus. Voltase ditentukan oleh panjang busur (arc length) antara elektroda
dan benda kerja serta dipengaruhi oleh diameter elektroda. Arus secara praktik
lebih digunakan untuk mengukur besar tenaga dalam circuit las dan diukur
dengan satuan ampere.

2.3 Peralatan Las SMAW


Perlengkapan yang diperlukan untuk proses pengelasan SMAW adalah
peralatan yang paling sederhana dibandingkan dengan proses pengelasan
listrik yang lainnya. Adapun perlengkapan las SMAW adalah : transformator
DC/AC, elektroda, kabel massa, kabel elektroda, connectors, palu cipping,
sikat kawat dan alat perlindungan diri yang sesuai.

 Sumber tegangan( power source )

 Kabel massa dan kabel elektroda (Ground cable dan Electroda cable)
 Holder
 Klem Massa

 Palu Las
 Sikat kawat
2.4 Karakteristik Listrik Busur Las SMAW

Berdasarkan hokum Ohm kita dapat menentukan harga kuat arus, tegangan
maupun tahanan. Misalnya ditentukan R = 0,2 : dan harga I bervariasi,
maka E dapat dihitugn sebagai berikut :

Untuk I = 100 A o E = R.I = 0,2 . 100 = 20 Volt


Untuk I = 200 A o E = 0,2 . 200 = 40 Volt
Untuk I = 300 A o E = 0,2 . 300 = 60 Volt

13
2.5 Elektroda dan Sudut

Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh lapisan flux, yang
berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam dari
kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluk berguna juga untuk
membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara
sekelilingnya. Lapisan elektrode ini merupakan campuran kimia yang
komposisisnya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.
1. Sudut Elektroda

Sudut elektroda adalah sudut posisi/kedudukan elektroda terhadap benda


kerja pada saat pengelasan. Sudut kerja adalah sudut yang terbentuk dari
garis horisontal tegak lurus terhadap arah pengelasan. Sudut arah pengelasan
adalah sudut pada arah pengelasan terhadap garis vertikal dan mungkin
berubah dari 15 hingga 30 derajat.Hal ini berkaitan juga dengan posisi
pengelasan.Itulah sebabnya kita mengenal berbagai jenis posisi pengelasan.
Untuk plat kita mengenal posisi pengelasan 1F,2F,3F dan 4F ada juga
1G,2G,3G dan 4G.Sedangkan pada pipa ada 1G,2G,5G dan 6G. Jenis
sambungan dan posisi pengelasan di atas dapat diaplikasikan untuk
pengelasan SMAW, GTAW, GMAW dan FCAW.
2.6 Peralatan keselamatan kerja las SMAW
Pengunaan alat perlindungan diri untuk pekerjaan las wajib dipakai
setiap praktikan, adapun peralatan keselamatan kerja las SMAW yang
sesuai adalah :

a) Helm Las / Topeng Las dengan kaca


b) Sarung tangan kulit panjang
c) Penutup dada (apron)
d) Sepatu k ulit (safety shoes)

2.7 Hasil kerja las SMAW dan Langkah Kerja

14
A. Job Sheet 1
Menggambar Posisi 2 G(Gerigi Las)

Gambar kerja 1 F dan hasil kerja Las

1. Langkah kerja

Gunakan alat keselamatan kerja yang sesuai.

Persiapkan bahan dengan jenis dan ukuran sesuai dengan yang diminta
kemudian permukaan bahan harus kering dan bersih, Atur benda kerja
dengan melintang

Lakukan pengelasan sambung tumpang dengan Gerakan elekroda sudut


kira – kira 45 derajat

Konsentrasi perhatikan pada elekroda ,jarak elekroda terhadap material


dan kecepatan penarikan

Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk pembimbing

B. Job Sheet 2
Menggambar Posisi 2 G(But Joint)

15
Gambar bentuk las posisi 3 G dan hasil kerja las

2 Langkah kerja

Gunakan alat keselamatan kerja yang sesuai.

Persiapkan bahan dengan jenis dan ukuran sesuai dengan yang diminta
kemudian permukaan bahan harus kering dan bersih, bebas karat, cat
dan oli. Untuk membersihkan dapat dilakukan dengan sikat kawat
baja.

Atur benda kerja dengan posisi melintang,kemudian lakukan pengelasan


ikat pada 2 ujung-ujungnya

Atur arus sekitar 80-100A

Nyalakan busur sekitar 10-20mm didepan tititk awal dan putar balik
starting point

Gerakan elekroda dari tepi ketepi dengan menggerakan lengan

Jaga posisi busur agar selalu didepan terak

16
BAB III

PENGELASAN GMAW

3.1 Pengertian Las GMAW

GMAW adalah pengelasan yang menggunakan shielding gas. Shielding


gas berfungsi sebagai pelindung logam las saat proses pengelasan berlangsung
agar tidak terkontaminasi dari udara lingkungan sekitar logam lasan, karena logam
lasan sangat rentan terhadap difusi hidrogen yang dapat menyebabkan cacat
Porosity. Pengelasan GMAW dapat menggunakan gas Argon (Ar) yang biasa
disebut MAG ataupun gas Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MIG.

3.2 Peralatan GMAW

Peralatan utama adalah peralatan yang berhubungnan langsung dengan


proses pengelasan, yakni minimum terdiri dari :

 mesin las
 unit pengontrol kawat elektroda ( wire feeder )
 tang las beserta nozzle
 kabel las dan kabel kontrol
 botol gas pelindung
 regulator gas pelindung
3.3 JOOBSHEET dan Langkah Kerja

A. JOBSHEET 3

Posisi 2 G pada pengelasan GMAW

17
B. JOBSHEET 4

Posisi 2 G pada pengelasan GMAW

Langkah kerja pada proses pengelasan GMAW

 Siapkan peralatan GMAW dan alat-alat bantu.

 Lakukan las pada kedua ujung sambungan agar plat tidak Periksakan
hasil las pada pembimbing sebelum melanjutkan pada jalur
berikutnya.

 Lakukan menyetelan kembali pada mesin las (jika diperlukan) dan


lihat kriteria hasil las yang perlukan.

 Lakukan pengelasan pada jalur pertama dengan posisi tang las antara
45 – 60

 Lakukan posisi tersebut hingga lapisan terakhir dan jaga tempo pada
waktu pengelasan

18
19
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Pada dasarnya pengelasan SMAW dan GMAW tidak akan mengalami


kendala bila dilakukan dengan sabar dan teliti. ketidaksabaran dalam melakukan
perkerjaan ini akan menyebabkan kesalahan yang tergolong kesalahan yang
mendasar ,sedangkan ketidak telitian akan mengkibatkan hasil kerja yang tidak
memuaskan bahkan dapat membahayakan keselamatan diri kita,benda kerja dan
alat yang kita gunakan saat berkerja.maka dapat disimpulkan dari hasil pratikum
ini,pengelasan SMAW dan GMAW merupakan perkerjaan yang memerlukan
tingkat kesabaran dan ketelitian yang cukup tinggi dalam pengerjaannya,terutama
pada saat pengelasan bagian dimana posisi tubyh sangat sulit untuk bergerak
bebas.

4.2 Saran

Selalu mengutamakan keselamatan saat berkerja .konsentrasi saan


berkerja,karena dengan konsentrasi kesabaran dan ketelitian akan timbul secara
sendirinya .selalu ikuti petunjuk yang diberikab instrukur dan pahami
teorinya.jangan terpaku pada alat yang minim,namun terpakulah pada cara kita
berkerja.

20

Anda mungkin juga menyukai