Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA KULIAH ELEMEN MESIN 1


SAMBUNGAN TETAP DAN SAMBUNGAN TIDAK TETAP

Disusun Oleh :
Nama : 1. Andika Ramadhani (062130200684)
2. Wahyu Raja Wijaya (062130200038)
3. Iqbal Putrawansyah (062130200688)
4. Ferry Aditya (062130200687)
Kelompok : VII (tujuh)
Kelas : 3MB
Dosen Pengampu : Ir. Safei, M.T .

PROGRAM STUDI D III TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “ELEMEN MESIN 1” ini dengan lancar.
Namun kami meminta maaf jika didalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan karena kami sedang dalam proses pembelajaran dan berharap bisa berbuat
lebih baik lagi dengan bimbingan para dosen pembibing kedepannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat yang sebesarnya, baik
bagi penulis maupun bagi orang lain yang membacanya.

Palembang, 22 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................... 2
1.3 Perumusan Masalah..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................. 3
2.1 Pengertian Sambungan................................................................. 3
2.2 Macam-Macam Sambungan........................................................ 3
2.3 Sambungan Keling....................................................................... 3
2.4 Sambungan Las............................................................................ 5
2.4.1 Las Tempa............................................................... 5
2.4.2 Las Karbid (Las OTOGEN)........................................ 6

2.4.3 Las Listrik (Las LUMER).......................................... 6


2.5 Sambungan Pasak........................................................................ 8
2.6 Sambungan Ulir (SCREW JOINED) ………………………….. 9
2.6.1 Fungsi Sambungan Ulir …………………………………10
2.6.2 Keuntungan dan kerugian Sambunagn Ulir ……………. 10
2.6.3 Bentuk Ulir ……………………………………………... 11
BAB IV PENUTUP..................................................................... 12
4.1 Kesimpulan................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin kompleks pulkebutuhan
manusia di segala bidang. Dengan kompleknya ini mendorong manusia untuk terus
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologinya. Sejumlah catatan sejarah mengenai
para Ilmuwan yang telah berhasil menciptakan penemuan-penemuan yang sangat bermanfaat
bagi manusia.
Penemuan-penemuan inilah yang kemudian dikembangkan teknologinya agar dapat
memenuhi kebutuhan pasar dunia modern. Sejumlah penemuan telah diwujudkan dalam
karya nyata, khususnya bidang permesinan baik mesin konvensional maupun non
konvesional, bidang konstruksi mesin / bangunan seperti penggunaan sambungan baut dan
mur; pengelingan; maupun sambungan las yang digunakan dalam penyambungan
konstruksi-konstruksi tersebut.
Khususnya dalam bab ini penulis hanya membahas mengenai penggunaan
sambungan tetap dalam suatu konstruksi, yakni sambungan paku keling, khususnya untuk
sambungan dua pelat yang dibebani. Dalam makalah ini akan dijelaskan teori tentang
pengertin pasak, macam-macam pasak serta perhitungan kekuatan pasak.
Tugas Elemen Mesin ini sebagai bentuk aplikasi dari mata kuliah Elemen Mesin
yang bertujuan agar mahasiswa Teknik Mesin dapat melakukan suatu perancangan
konstruksi secara sederhana yang nantinya bermanfaat di lapangan kerja kelak.
Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermamfaat bagi pembaca dan para
mahasiswa untuk dapat mengetahui sambungan tetap dan tidak tetap yaitu pengertian,
macam-macam sambungan, contoh sambungan tetap dan tidak tetap.

1
1.2 Tujuan

Dari latar belakang permasalahan yang dijelaskan diatas, maka dapat ditentukan
bahwa tujuan dari penulisan laporan ini adalah ::
a. Memenuhi tugas Elemen Mesin.
b. Dapat memahami arti sebuah sambungan tetap dan sambungan tidak tetap.
c. Dapat mengetahui perbedaan sambungan tetap dan tidak tetap.

1.3 Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut:
a. apa itu sambungan ?
b. apa saja macam macam sambungan ?
c. apa saja jenis jenis sambungan las, pasak, dan ulir

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sambungan


Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana bagian yang satu
dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku bagian-
suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan.Sambungan adalah hasil
dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu
2.2 Macam-Macam Sambungan
Macam-macam sambungan adalah sebagai berikut:
Sambungan tetap,yaitu sambungan yang hanya dapat dilepas dengan cara merusaknya.
Contoh sambungan tetap : sambungan keling dan sambungan las.
Sambungan tidak tetap, yaitu sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita bongkar
tanpa merusak sesuatu. Contoh: sambungan baut, sambungan pasak dan sambungan pena
2.3 Sambungan Keling
Sambungan keling adalah sambungan yang digunakan untuk menyambung plat dan
batang profil. Untuk membuat sambungan ini digunakan PAKU KELING yang dibuat di
pabrik khusus dengan kepala terpasang yang dilantak. Seperti pada gambar 2.2.1 berikut.

Gambar 2.3.1
Paku Keling Kepala Bulat paling banyak dipakai karena jenis paku keling ini paling mudah
dipakai. Bahan yang
digunakan untuk membuat paku
keling antara lain Baja Kenyal,
Baja Paduan, Tembaga, Loyang
dan Aluminium. Seperti pada
gambar 2.2.2 berikut.
3
Gambar
2.3.2
Fungsi
sambungan keling :
Beberapa fungsi sambungan keling adalah sebagai berikut.
1. Sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi logam ringan.
Contoh : Konstruksi Bertingkat, Konstruksi Jembatan dan konstruksi Pesawat Angkat.
2. Sebagai sambungan kekuatan kedap
Contoh : Konstruksi ketel dan pipa tekanan tinggi. Tapi untuk saat ini dalam
pembuatan ketel biasanya menggunakan sambungan las.
3. Sebagai sambungan kedap yg tidak memiliki tekanan Contoh : tangki, cerobong asap,
pipa penurun.

2.4 Sambungan Las


Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan sampai
suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem sambungan las
ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan, sambungan
las ini sangat banyak digunakan.

Macam-macam bentuk sambungan las

4
2.4.1 Las tempa
Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan mendekati
suhu lebur, ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga menjadi satu
sambungan yang homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak menggunakan logam
pengisi atau tidak menggunakan bahan tambah, seperti pada gambar 2.4.1.

Gambar 2.4.1

2.4.2 Las karbid (Las OTOGEN)

5
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas oksigen (zat asam)
dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder, seperti ; pagar besi, teralis dan sebagainya, seperti
pada gambar 2.4.2

Gambar 2.4.2

2.4.3 Las listrik (Las LUMER)


Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk pengelasannya diperlukan
pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit
benda kerja dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las / elektrode
las.
Jika elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja maka terjadi kontak yang
menimbulkan panas yang dapat melelehkan baja ,dan elektrode (batang las) tersebut juga ikut
melebur ujungnya yang sekaligus menjadi pengisi pada celah sambungan las. Karena
elektrode / batang las ikut melebur maka lama-lama habis dan harus diganti dengan elektrode
yang lain. Dalam perdagangan elektrode / batang las terdapat berbagai ukuran diameter yaitu
21/2 mm, 31/4 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan 7 mm.
Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban konstruksi)) maka
sambungan las tidak diijinkan menggunakan las Otogen, tetapi harus dikerjakan dengan

6
las listrik dan harus dikerjakan oleh tenaga kerja ahli yang professional, seperti pada gambar
2.4.3.

Gambar
2.4.3

Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :


1. Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan
menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
2. Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
3. Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan.
4. Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 – 1,5% dari berat konstruksi,
sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 – 4% dari berat konstruksi.
5. Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubang-lubang pk/baut,
tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
6. Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya
utuh.

Kerugian/kelemahan sambungan las :


1. Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan.
Jikapengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika
pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan
membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat lambat laun

7
akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh
yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban jiwa. Oleh
karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di
Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.
2. Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

2.5 Sambungan Pasak


Pasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai pengunci yang
disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya
tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi.
Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada
alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi
memanjang sejajar sumbu poros.

2.6 Sambungan Ulir (SCREW JOINED)

8
Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk mengikat
dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan Ulir merupakan jenis dari sambungan semi
permanent (dapat dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri dari 2 (dua) bagian, yakni Baut
(Inggris=Bolt, yakni yang memiliki ulir di bagian luar) dan Mur (Inggris = Nut , yakni yang
memiliki ulir di bagian dalam).

2.6.1 Fungsi sambungan ulir


Dilihat dari kontruksi yang memiliki ulir (yang dapat di bongkar pasang) sambungan
ulir memiliki fungsi teknis utama, yaitu:
1. Digunakanu untuk bagian mesin yang memerlukan sambungan dan pelepasan tanpa
merusak bagian mesin.
2. Untuk memegang dan penyesuaian dalam perakitan atau perawatan.

2.6.2 Keuntungan dan kerugian sambungan ulir

9
Ditinjau dari sisi teknik sambungan ulir memiliki keuntungan dan kerugian sebagai
berikut:
Keuntungan Sambungan Ulir
a. Mempunyai reliabilitas (kehandalan) tinggi dalam operasi.
b. Sesuai untuk perakitan dan pelepasan komponen.
c. Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan untuk beberapa kondisi
operasi.
d. Lebih murah untuk diproduksi dan lebih efisien.
Kerugian Sambungan Ulir
a. Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yg tidak mampu menahan berbagai
kondisi beban.

2.6.3 Bentuk ulir


A. British standard whitworth (BSW) threat
Mata Ulir berbentu segitiga. Aplikasi : untuk menahan vibrasi, aero dan automobil,
seperti pada gambar 2.6.3.

Gambar 2.6.3
B. British Association (BA) threat
Mata Ulir berbentuk segitiga dengan puncak tumpul Aplikasi : Untuk mengulir
pekerjaan yang presisi, seperti pada gambar 2.6.3.

Gambar 2.6.3

C. Square threat

10
Mata Ulir berbentuk Segiempat. Aplikasi : power transmisi, machine tools, valves, screw
jacks, seperti pada gambar 2.6.3.

Gambar 2.6.3

BAB III

11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas Sambungan merupakan hasil dari penyatuan


beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu, sambungan tetap
dan tidak tetap memiliki banyak jenis dan memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA

12
Abdillah, Noor Yasin. 2012. Pasak dan Poros.

http://nooryasinabdillah.blogspot.com/2012/04/elemen-mesin-pasak-

http://dokumen.tips/documents/makalah-sambungan-elemen-mesin.html
diakses pada 22 September 2022, pukul 16.03 WIB.

https://www.academia.edu/8111092/PENGERTIAN_SAMBUNGAN?auto
=download diakses pada 20 mei 2016, pukul 16.08

13

Anda mungkin juga menyukai