Disusun:
Rudi Siswanto, M.Eng
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas anugerah dan berkat-Nya, penyusunan Panduan Praktikum Kerja Bangku
(Bench Work) Hmkk322 ini dapat terselesaikan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
3. Prosedur Praktikum
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................ 31
3.2 Pelaksanaan Praktikum ............................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 36
iv
PRAKTIKUM I
PROSES PENGELASAN
PENDAHULUAN
Teknik kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan benda kerja dan sebagai dasar untuk materi
teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi
berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek
kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat
keterampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang
dibuat dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya
menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya.
b. Elektroda Las
Ada tiga jenis elektroda logam, yaitu elektroda polos, elektroda
fluks dan elektroda berlapis tebal. Elektroda polos terbatas
penggunaannya, antara lain untuk besi tempa dan baja lunak. Biasanya
digunakan polaritas langsung. Mutu pengelasan dapat ditingkatkan
dengan memberikan lapisan fluks yang tipis pada kawat las. Fluks
membantu melarutkan dan mencegah terbentuknya oksida-oksida yang
tidak diinginkan. Tetapi kawat las berlapis merupakan jenis yang paling
banyak digunakan dalam berbagai pengelasan komersil.
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur
listrik manurut klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan
dengan tanda E XXXX yang artInya sebagai berikut :
c. Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus
dengan karet isolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :
- kabel elektroda
- kabel massa
- kabel tenaga
Kabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las
dengan elektroda.Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan
benda kerja. Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber
tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya
terdapat pada pesawat las AC atau AC - DC. Berikut tabel luas
penampang kabel massa.
d. Pengkutuban Elektroda
1. Pengkutuban Langsung
Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada
terminal negatif dan kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban
langsung sering disebut sebagai sirkuit las listrik dengan elektroda
negatif (DC-).
2. Pengkutuban Terbalik
Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada
terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negatif.
Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik dengan elektroda
positif (DC+).
Posisi Pengelasan
Posisi pengelasan dalam las busur ada 4 yaitu:
Dibawah Tangan
Tegak (vertical)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah
pengelasannya ke atas atau ke bawah. Pengelasan ini
termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair
Datar (horizontal)
Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas
merata di mana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah
elektroda mengikuti horizontal. Sewaktu mengelas elektroda
dibuat miring sekitar 5 derajat – 10 derajat terhadap garis
vertical dan 70 derajat – 80 derajat kearah benda kerja.
Di atas kepala
Posisi pengelasan ini sangat sulit dan berbahaya karena
bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh
karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap.
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian
atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 5 derajat – 20
derajat terhadap garis vertical dan 75 derajat - 85 derajat
terhadap benda kerja.
dengan :
E = voltase pengelasan,
I = arus pengelasan,
v = kecepatan pengelasan (mm/s)
HI= Besaran panas yang diberikan
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikut praktikum ini, seluruh praktikan diharapkan dapat
memahami:
1. Mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya.
2. Mengetahui pengoperasian mesin bubut dan menguasai cara
pembubutan dengan benar.
3. Mengetahui jumlah waktu proses yang dibutuhkan dalam membuat
sebuah produk.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
Jenis-jenis produk yang berbentuk silinder banyak ditemui pada
komponen-komponen mesin dari yang ukuran kecil sampai yang ukuran
besar, misalnya dari mulai baut ukuran kecil sampai besar, berbagai jenis
poros, piston dan silinder, selongsong senjata, poros turbin, dan sebagainya.
Keterangan :
a. Mantel pengaman
b. Pembawa massif
c. Penumpuan pembawa yang betul
d. Penumpuan yang benar bagi jarum bubut yang mengandung
bidang-bidang rata
e. Cincin pelindung
f. Pembawa bekerja sendiri.
Keterangan:
a. Pahat kiri.
b. Pahat potong.
c. Pahat kanan.
d. Pahat rata.
e. Pahat radius.
f. Pahat alur.
g. Pahat ulir.
h. Pahat muka.
i. Pahat kasar
Jawaban:
Putaran mesin
n = 1000.v / Л. D
= 1000. 60 / 3,14. 35
= 171,1 rpm
Variasi putaran mesin yang tersedia adalah :
31,5 – 45 – 63 – 90 – 125 – 180– 250 – 355 – 500 – 710 – 1000 –
1400.
Oleh karena tidak terdapat n = 171,1 rpm, maka dipilih 125 rpm
(disebut ne = putaran efektif ).
Dengan demikian kecepatan sayat nyata adalah: V = 80. 3,14. 125 /
1000, V = 31,4 m / mnt.
3. PROSEDUR PRAKTIKUM
Untuk dapat mengikuti praktikum, praktikan harus mengikuti prosedur
praktikum seperti berikut :
Harsono Wiryo Sumarto & Thosie Okumra. 1994. Teknologi Pengelasan Logam.
Pradnya Paramita.
Sirod Hantoro & TH. Sukardi. 1990. Teknologi Pemeliharaan Mesin Perkakas.
Liberty Yogyakarta
Jadi pustaka buku berisi unsur-unsur dengan urutan, Nama penulis, Tahun
terbit, Judul buku dengan cetak miring, Kota terbit, dan penerbit.
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nomor halaman
1. Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan 6
2. Harga Koefisien Limpasan 13
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
1. Peta kabupaten Tanah Laut 1 4
2. Kolam Sump 16
Sumber:...................................
Disusun Oleh:
AFGAN
H1F109049
Dosen Pembimbing:
Aqli Mursadin, ST., MT., Ph.D
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS MATA KULIAH
PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
(HMKK 541)
Disusun Oleh:
NAMA : AFGAN
NIM : H1F10904
Banjarbaru, 2017
Mengetahui, Telah Diperiksa dan disetujui
Ketua Laboratorium Manufaktur Dosen Pembimbing Praktikum Proses
Program Studi Teknik Mesin Manufaktur
Mengetahui,
Banjarbaru,............................
Dosen Pembimbing