PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
NIM : 1710816120008
2021
1
LEMBAR KONSULTASI
PROPOSAL SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Nina Ambarwati
NIM : 1710816120008
Judul Skripsi :Uji Pembakaran Minyak Biji Karet(Hevea
Brasilliensis) Non Katalis Dengan Variasi
Campuran Metanol .
No Tanggal Materi Konsultasi TTD
- Perbaiki kalimat,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga proposal penelitian skripsi yang berjudul “Uji Karakteristik
Pembakaran Droplet Minyak Biji Karet (Hevea Brasilliensis) Non Katalis Dengan
Variasi Campuran Metanol”.
Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam penyusunan Proposal
Skripsi ini, yang hanya dengan bantuan berbagai pihak, maka Proposal Skripsi ini
dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua serta seluruh anggota keluarga yang telah
memberikan dorongan yang berupa materi maupan moral.
2. Dr.Rachmat Subagyo,S.T.,M.T selaku Ketua program Studi
Teknik mesin Universitas Lambung Mangkurat.
3. Dr.Rachmat Subagyo,S.T.,M.T selaku Dosen Pembimbing dalam
penyelesaian Proposal Skripsi, yang telah mendorong,
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis untuk
menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan yang tidak disengaja. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya
penelitian lebih lanjut. Akhir kata, semoga Skripsi ini berguna bagi
pengembangan ilmu dan teknologi khususnya dalam bidang konstruksi mesin.
Banjarbaru…………
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR KONSULTASI...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3Batasan Masalah......................................................................................................3
1.4Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
1.5Manfaat Penelitian...................................................................................................3
1.6Sistematika Penulisan..............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
2.1Penelitian Terdahulu................................................................................................5
2.2Biji Karet.................................................................................................................6
2.3Metanol....................................................................................................................7
2.4Pembakaran..............................................................................................................7
2.5Pembakaran Droplet.................................................................................................7
2.7Ignition Delay..........................................................................................................9
2.8Burning Rate............................................................................................................9
3.2.1 Alat...............................................................................................................10
3.2.2 Bahan............................................................................................................10
iv
3.3 Instalansi Penelitian...............................................................................................11
3.7.2Data Hasil Penelitian Campuran 20% Metanol Pada 200 ml Minyak Biji Karet
...............................................................................................................................14
3.7.3Data Hasil Penelitian Campuran 30% Metanol Pada 200 ml Minyak Biji Karet
...............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
besar lagi. Karakteristik pembakaran yang akan dilakukan meliputi ignition delay
time, visualisasi api, temperatur nyala api dan burning rate.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh campuran penggunaan bahan bakar minyak biji karet
+ methanol terhadap visualisasi api ?
2. Bagaimana pengaruh campuran penggunaan bahan bakar minyak biji karet
+ methanol terhadap temperatur nyala api ?
2
4. Mengetahui pengaruh penggunaan bahan bakar campuran minyak biji karet
+ methanol terhadap ignition delay time
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, yaitu mengetahui manfaat minyak biji karet menjadi bahan
bakar
2. Bagi masyarakat, yaitu mengetahui minyak biji karet dapat digunakan
menjadi bahan bakar alternatif
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
rate tertinggi pada campuran 50% yaitu 0,849 mm2/s dan terendah pada 10% yaitu
0,258 mm2/s. Tinggi api tertinggi pada campuran 10% 66 mm dan terendah pada
50% yaitu 40 mm.
Muhammad Dede Kurniawan ( 2019 ), Uji Karakteristik Pembakaran
Droplet Campuran Minyak ( Kelapa + Solar ), pada penelitiannya bertujuan
untuk melihat karakteristik pembakaran campuran minyak kelapa dengan minyak
diesel menggunakan droplet, karakteristik yang akan diamati adalah, temperatur
nyala api, iginition delay time, burning rate, dan visualisasi (tinggi apai dan warna
api). Variasi campuran yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu campuran
minyak kelapa dan solar dengan persentase campuran 10%, 20%, 30%, 40%, dan
50%. Alat droplet yang digunakan untuk penelitian adalah alat yang dirancang
sendiri oleh peneliti. Hasil dari penelitian ini nilai temperature nyala api tertinggi
ditemukan pada campuran 50% yaitu 76,63oC dan nilai terendah ditemukan pada
campuran 10% yaitu 52,37oC. Nilai Ignition delay time tertinggi terdapat pada
campuran 50% yaitu 5,93 s dan terendah pada 10% yaitu 3,68 s. Nilai burning
rate tertinggi pada campuran 50% yaitu 0,378 mm2/s dan terendah pada 10% yaitu
0,256 mm2/s. Tinggi api tertinggi pada campuran 10% 64,33 mm dan terendah
pada 50% yaitu 42 mm.
5
Gambar 2.1 Daging Biji Karet
( Sumber : Dokumentasi Pribadi )
2.3 Metanol
Metanol dikenal juga sebagai metil alcohol adalah senyawa kimia dengan
rumus kimia ( CHO3OH ). Metanol merupakan bentuk dari alkohol paling
sederhana. Pada keadaan atmosfer berbentuk cairan ringan, mudah menguap,
tidak berwarna, mudah terbakar dan beracun dengan bau yang khas ( berbau lebih
ringan daripada etanol ). Metanol memiliki satu ikatan karbon sehingga lebih
mudah memperoleh pemisahan gliserol(Kantor, 2013)
Sifat fisika metanol :
Massa molar 32,04 g/mol
Densitas 0,787 g/cm3
Titik leleh -97oC, 148,4oF ( 337,5 K )
Cp 2,55 kJ/kg
2.4 Pembakaran
Pembakaran adalah oksidasi bahan bakar secara cepat yang disertai dengan
produksi panas atau panas dan cahaya. Pelepasan panas dan cahaya ditandai
dengan terbentuknya api. pembakaran yang sempurna hanya terjadi jika terdapat
pasokan oksigen yang cukup dan biasanya pembakaran dilakukan dengan udara
berlebih agar menjamin pembakaran sempurna. Proses pembakaran diartikan juga
sebagai reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen. Hasil pembakaran utama
adalah karbondioksida dan uap air serta energi panas. Sedangkan hasil
pembakaran lain adalah karbonmonoksida, abu ( ash ), Nox, atau Sox, tergantung
dari jenis bahan bakarnya ( Triwibowo, 2013 )
6
2.4.1 Pembakaran Sempurna
Pembakaran sempurna terjadi saat reaktan terbakar dengan oksigen dan
menghasilkan produk berupa gas karbondioksida dan uap air. Pembakaran
sempurna hampir tidak mungkin terjadi dikehidupan nyata.
2.4.2 Pembakaran Tidak Sempurna
Pembakaran tidak sempurna terjadi saat tidak tersedianya oksigen dalam
jumlah yang cukup untuk membakar bahan bakar sehingga produk yang
dihasilkan berupa karbondioksida, kaarbonmonoksida, uap air dan karbon.
2.5 Pembakaran Droplet
Pembakaran droplet adalah pembakaran non premixed, ini dikarenakan
bahan bakar pada droplet akan bercampur dengan udara secara alami. Droplet
akan mengalami evaporasi ketika dipanaskan, sehingga uap bahan bakar dapat
berdifusi dengan udara dan menghasilkan nyala api.
Bentuk dari nyala api dari pembakaran droplet bisa spherical ( bulat ) dan
non-spherical ( tidak bulat ) bergantung dari lingkungan sekitarnya dan juga
bergantung dari ukuran droplet seperti yang ditunjukan pada gambar 2.1. Bentuk
nyala api non-spherical ini dapat disebabkan karena kecepatan relatif antara udara
sekeliling dengan droplet juga oleh karena efek konveksi alami atau gravitasi. Jika
ukuran droplet dibuat kecil, maka droplet ditahan oleh gas sekelilingnya dan
kecepatan relatif antara gas dengan droplet menjadi sangat kecil. Hal ini
menyebabkan nyala api dari droplet dapat mendekati spherical.
7
2.6 Temperatur Nyala Api
Temperatur nyala ( Flame Temperatures ) adalah suhu maksimum nyala
bahan bakar yang terjadi apabila tidak ada kebocoran panas sekelilingnya. Suhu
nyala adiabatik diperlukan untuk mengetahui berapa besar panas yang terjadi
ketika bahan bakar lainnya yang nilai kalor lebih rendah akan menyebabkan
terjadinya penurunan suhu nyala api, demikian sebaliknya. Hal ini disebabkan
karena nilai tempertur nyala api berbanding lurus dengan kalor yang dimiliki
bahan bakar tersebut. ( Islami Aziz, 2011 ).
2.7 Ignition Delay
Ignition Delay Time adalah waktu yang diperlukan sebuah bahan bakar
untuk menyala mulai dari saat menerima panas, nilai jeda pembakaran sangat
penting untuk bahan bakar, dikarenakan semakin tinggi waktu jeda pembakaran
maka akan semakin lama juga sebuah bahan bakar untuk menyala, hal ini akan
menyebabkan keterlambatan reaksi pembakaran yang menimbulkan gejala
turunnya performa dari sebuah mesin. Lama jeda dipengaruhi oleh nilai flash
point dari bahan bakar tersebut dimana semakin tinggi nilai flash point maka
semakin lama juga waktu yang dibutuhkan bahan bakar untuk terbakar
dikarenakan suhu yang dibutuhkan untuk memulai reaksi pembakaran semakin
tinggi. ( Rafael, 2018 ).
2.8 Burning Rate
Burning Rate merupakan kecepatan dari suatu pembakaran dimulai dari
bahan bakar tersebut mulai terbakar hingga habis. Menurut Wardana ( 2009 ) laju
pembakaran rata – rata dirumuskan sebagai hasil bagi dari diameter rata – rata
droplet dengan flame evolution time. Flame evolution time diukur dari sinyal
temperatur dalam satuan detik, sehingga memiliki persamaan mm2/detik. Nilai
burning rate dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
d
Br = ( mm2/s ).......................................................................................
t
( 2.1 )
Keterangan :
8
t = waktu pembakaran ( s )
9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 April s/d 31 Mei 2021. Pembuatan
biodiesel dari biji karet dan proses pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
10
c. Thermocouple 1
d. Transformator 1
11
e. Ruang uji
f. Kamera 1
12
g. Tripot 1
h. Gelas ukur 1
13
i. Wadah sampel (botol-botol) 3
14
3.3 Instalansi Penelitian
Instalansi pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini:
15
b. Haluskan isi biji karet dengan mesin parut atau blender
16
g. Jika refluks telah selesai,lakukan destilasi selama 1 jam untuk
memisahkan kandungan pelarut dengan minyak.
17
c. Siapkan minyak biji karet murni sebanyak 50 ml dan panaskan hinga
suhu antara 50 derajat celcius, ukur dengan thermocouple.
18
3.4.4 Prosedur Pengujian
a. Meletakan kamera (gambar 3.11) pada jarak yang telah ditentukan,
yaitu 50 cm.
b. Meneteskan minyak biji karet dengan tetesan yang sama semua sampel
yang telah selesai di variasi menggunakan alat tetes droplet pada titik
yang telah disediakan.
c. Menyalakan elemen pemanas dalam waktu 5 detik kemudian elemen
pemanas digeser hingga mendekati titik yang telah ditentukan.
d. Mengamati visualisasi nyala api yang meliputi tinggi api dan warna api
menggunakan kamera yang telah disediakan dengan jarak yang telah
ditentukan yaitu 50 cm.
e. Mengamati temperatur pada data logger yang dihasilkan dari setiap
sampel.
f. Mengamati ignition delay time dari setiap sampel.
g. Mengamati burning rate dari setiap sampel.
h. Mengamati dan mencatat hasil dari setiap pengujian.
3.5 Variabel Penelitian
19
3.6 Tabel Pengambilan Data
3.6.1 Data Hasil Penelitian Campuran 0% Metanol Pada 5 ml Minyak Biji
Karet
(0% M) TA 1 WA 1 T1 BR 1 IDT 1
(:0% M) TA 2 WA 2 T2 BR 2 IDT 2
(0% M) TA 3 WA 3 T3 BR 3 IDT 3
Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata rata
3.6.2 Data Hasil Peneilitan Campuran 10% Metanol Pada 5 ml Minyak Biji
Karet
20
(10% KM) TA 1 WA 1 T1 BR 1 IDT 1
Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata rata
3.6.3 Data Hasil Penelitian Campuran 20% Metanol Pada 5 ml Minyak Biji
Karet
Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata Rata rata
3.6.4 Data Hasil Penelitian Campuran 30% Metanol Pada 5 ml Minyak Biji
Karet
21
(30% M) TA 1 WA 1 T1 BR 1 IDT 1
(30% M) TA 2 WA 2 T2 BR 2 IDT 2
(30%M) TA 3 WA 3 T3 BR 3 IDT 3
22
ml minyak biji api api
karet)
23
3.1 Diagram Alir Penelitian
Diagram alir dalam penelitian kali ini dapat dilihat dari gambar 3.2
Mulai
Studi Literatur
Persiapan bahan:
1. Persiapan bahan minyak biji karet dan metanol.
2. Variasi pencampuran menatol yaitu dengan perbandingan 10% , 20% ,
30%, 40%, dan 50% dari 5 ml minyak biji karet
Kesimpulan
Selesai
24
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, I., Uji performance mesin diesel menggunakan biodiesel dari minyak
goreng bekas. Jurnal Kimia Valensi, 2010. 1(6).
Darmanto, S., Analisa biodiesel minyak kelapa sebagai bahan bakar alternatif
minyak diesel. Traksi, 2006. 4(2).
Hakim, A. and E. Mukhtadi, Pembuatan minyak biji karet dari biji karet dengan
menggunakan metode screw pressing: analisis produk penghitungan
rendemen, penentuan kadar air minyak, analisa densitas, analisa
viskositas, analisa angka asam dan analisa angka penyabunan.
METANA, 2017. 13(1): p. 13-22.
Indrawati, R. and G.J. Ratnawaty, Pengaruh Perendaman Larutan Kapur Sirih
terhadap Kadar Asam Sianida pada Biji Karet. Jurnal Laboratorium
Khatulistiwa, 2017. 1(1): p. 58-66.
Karima, R., Kualitas minyak biji karet sebagai minyak pangan alternatif pasca
penghilangan HCN. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 2014. 7(2): p. 17-
22.
Kurniawan, M. D., & Subagyo, R. (n.d.). UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN
DROPLET CAMPURAN MINYAK ( KELAPA + SOLAR ). 1–12
Mariki, I.W.W., S. Wahyudi, and D. Widhiyanuriyawan, Karakteristik
Pembakaran Biobriket Kulit dan Cangkang Karet (Hevea Brasiliensis)
dengan Perekat Glyserin. Rekayasa Mesin, 2017. 8(1): p. 1-8.
Megantoro, B. and W. Susila, PENGARUH TEMPERATUR REAKSI TERHADAP
KUALITAS KARAKTERISTIK MINYAK BIJI BINTARO METODE NON-
KATALIS.
Mulyadi, E., Proses Produksi Biodiesel Berbasis Biji Karet. Jurnal Rekayasa
Proses, 2011. 5(2): p. 40-44.
Nanlohy, H.Y., et al., Karakteristik Pembakaran Droplet Minyak Jarak Dengan
Menggunakan Katalis Pembakaran Homogen. Prosiding SENIATI,
2017: p. E15. 1-4.
Nugraha, A. and M.N. Ramadhan, PENGARUH PERSENTASE BIODIESEL
MINYAK JELANTAH-SOLAR TERHADAP KARAKTERISTIK
25
PEMBAKARAN DROPLET. INFO- TEKNIK. 20(1): p. 95-104.
Nurhayati, F., Karakteristik Pembakaran Difusi Biosolar dengan Penambahan
Biodiesel Minyak Jelantah. 2019.
Padil, P., S. Wahyuningsih, and A. Awaluddin, Pembuatan biodiesel dari minyak
kelapa melalui reaksi metanolisis menggunakan katalis CaCO3 yang
dipijarkan. Jurnal Natur Indonesia, 2010. 13(1): p. 27-32
Rahim, A.M.E.N. and I. Prihatiningtyas, Pengaruh Katalis Asam dan Basa
Terhadap Biodisel Yang Dihasilkan Pada Proses Trans (esterifikasi) In
Situ Biji Karet (Havea brasiliensis). ReTII, 2015.
Santoso, H., J.R. Witono, and H.M. Inggrid, Pembuatan biodiesel dari minyak biji
karet menggunakan katalis berbahan dasar gula. 2013.
Susila, I.W., Pengembangan proses produksi biodiesel biji karet metode non-
katalis superheated methanol pada tekanan atmosfir. Jurnal Teknik
Mesin, 2009. 11(2): p. 115-124.
Wisnu,B.A., & Subagyo, R. (n.d.). UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN
DROPLET CAMPURAN MINYAK ( JAGUNG + SOLAR ). 1–12
26