Disusun Oleh :
NIM. 20.92.079
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
TAHUN 2021
NIM . 20.92.079
proposal pada ujian siding proposal Program Studi Sarjana Kebidanan non
PEMBIMBING
NIK. 02.08.18.08.1987
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum,Wr.Wb
Dengan penuh suka cita penulis mengucapkan rasa syukur penulis kepada Allah SWT
yang telah memberikan kehidupan, nikmat, dan pengetahuan kepada penulis sehingga Skripsi
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III” dapat terselesaikan dengan baik. Penelitian ini
dibuat untuk melengkapi tugas memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Program Studi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam, peneliti menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi isi dan bahasanya, namun demikian penulis
mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Kiranya
tulisan ini dapat menambah pembendaharaan kepustakaan dan menjadi bahan bacaan bagi
kita semua.
bantuan, dan bimingan baik dalam bantuan moral maupun materi, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang terhormat kepada :
1. Bapak Drs. Johannes Sembiring, Mpd, selaku Ketua Yayasan Institut Kesehatan Medistra
Lubuk Pakam
Lubuk Pakam
3. Ibu Desideria Yosepha Ginting,S.Si.T, Mkes, selaku kepala program Studi Kebidanan
4. Ibu Bd Ika Nur Saputri SST,M.Keb, selaku kepala program studi Kebidanan S1 Institut
Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, sekaligus selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
3
5. Seluruh Staff dosen dan pegawai Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam yang telah
6. Kepada Ibu Sumianti str,Keb yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian
7. Kepada ayahanda tersayang (Asmuni Matondang) yang telah memberikan semangat, doa,
masukan, dukungan, perhatian, dan kasih sayang sampai selesainya Karya Tulis Ilmiah
ini
8. Sembah sujud teristimewa dan tersayang kepada ibunda yang ada disurga (Hj Nani
Sadriati) yang sudah melahirkan dan membesarkan penulis serta menjadikan penulis
sampai sehebat ini walaupun tidak bisa melihat penulis sampai wisuda tetapi penulis
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih yang terdalam atas terselesaaikannya
Skripsi ini, penulis berharap Skripsi dapat bermanfaat, penulis menyadari kurang
memadainya ilmu pengetahuan, sehingga masih banyak terdapat banyak kekurangan dalam
penelitian ini, maka penulis memohon maaf yang sebersar-besarnya. Dalam penulisan ini
juga penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan dari pembaca demi kesempurnaan
Skripsi ini.
Peneliti
4
DAFTAR ISI
5
2.4.1 Taksonomi...............................................................................................17
2.4.3 Manfaat Buah Kurma..............................................................................18
2.4.4 Kandungan Nutrisi Buah Kurma..............................................................20
2.4.5 Pengaruh kurna terhadap kadar hemoglobin.........................................20
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia defisiensi zat besi meupakan salah satu masalah defisiensi nutisi di dunia pada
saat kehamilan. Kejadian ini sering menjadi penyebab kematian maternal. Anemia
merupakan masalah kesehatan yang penting diseluruh dunia dengan 51% ibu hamil menderita
dua kali lipat dari pada wanita tidak hamil, keadaan yang ditandai dengan rendahnya kadar
hemoglobin atau berkurangnya jumlah mutu sel darah merah, yang berfungsi sebagai sarana
transformasi zat gizi serta oksigen untuk proses fisiologis dan biokimia jaringan tubuh.
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 99% kematian ibu
dikarenakan masalah persalinan. Rasio kematian tertinggi dengan 450 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup, dengan rasio perbadingan 9 negara maju dan 51 dengara
berkembang. Penyebab kematian ibu terbesar yaitu karena perdarahan yaitu sebesar (30,5%),
infeksi (22,5%), gestosis (17,5%), anestis (2,0%) yang berarti masih memerlukan
penanganan angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi setiap tahun sekitar 20 ribu ibu di
Kejadian ibu hamil dengan anemia di indonesia sebesar 37,7 % sedangkan di provinsi
sumatera utara pada tahun 2018 sebesar 68,43%. Angka kematian ibu dapat diturunkan
dengan pencegahan dan mendeteksi dini agar komplikasi dapat diketahui dan tidak
2010). Antenatal care adalah upaya preventif progam pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi lahiran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
7
Antenatal care (ANC) juga memberikan kesempatan untuk berkomunikasi dan
mendukung wanita, keluarga, masyarakat pada saat kritis dalam perjalanan kehidupan wanita.
Fungsi komunikasi dan dukungan ANC ini adalah kunci, bukan hanya untuk menyelamatkan
nyawa tetapi untuk meningkatkan kehidupan, pemanfaatan kesehatan dan kualitas perawatan.
Pengalaman positif wanita selama ANC dan persalinan dapat menciptakan ibu yang sehat
(WHO, 2016)
Menurut saifudin (2016) anemia dalam kehmailan adlah kondisi ibu hamil dengan kadar
hb ( Hemoglobin ) dibawah 11,0gr% pada trimester I dan II atau <10,5gr% pada trimester II
(Ertiana & Reni, 2016). Menurut Arisman (2004) perkiraan zat besi yang perlu ditimbn
selama kehamilan mencapai 1040 mg. Sebanyak 200 mg fe tertahan oleh tubuh ketkika
melahirkan dan 840mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, dengan rincian
50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk penambahan jumlah sel darah merah
Peningkatan volume plasma melebihi peningkatan volume sel darah merah, hal ini
normal tanpa suplemen besi, konsentrasi hemoglobin menurun dari rata-rata 12,5 – 13,0 g/dl.
Oleh karena itu, ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin serta plasenta
Buah yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin adalah buah yang kaya zat besi, salah
satunya kurma. Kurma mengandung vitamin penting seperti riboflavin, biotin, tiamin, asam
folik, dan asam askorbat yang penting bagi tubuh. pulpa buahnya kaya akan kalsium, zat besi,
tembaga, kobalt, magnesium, fluorin, mangan, fosfor, dan kalium. Kurma mengandung
senyawa fitokimia seperti asam coumaric, ferulic, flavonoid, prosianidin, vitamin, dan
8
meniral yang berperan sebagaai antioksidan, antihiperlipidimik, hepatoprotektif, anti-
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas rumusan masalah pada penelitian
Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik Bersalin Sumianti Lubis Skeb
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas pemberian ekstrak kurma terhadap
peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III di Klinik Bersalin Sumianti Skeb
Tahun 2021.
a. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil trimester III di klinik bersalin Sumianti Skeb
b. Mengidentifikasi kadar hemoglobin ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah
hemoglobin pada ibu hamil trimester III sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan
penelitian selanjutnya terhadap cara penanganan yang terjadi pada ibu hamil terkait
9
1.4.2 Bagi Ibu Hamil
Sebagai informasi dan menambah wawasan pengetahuan ibu hamil trimester III
terhadap pencegahan anemia dengan mengonsumsi ekstrak kurma untuk meningkatkan kadar
hemoglobin.
hemoglobin pada ibu hamil trimester III dengan mengonsumsi ekstrak kurma, hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi kajian untuk pengembangan bahan ajar di dalam perkuliahan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dalam memberikan asuhan
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam
tubuhnya. Masa kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari ( 40 minggu )
dan tidak boleh lebih dari 300 hari ( 43 minggu) (Kuswanti, 2014).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9
bulan kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangusng dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
Dalam bahasa Yunani berarti tanpa darah, adalah penyakit kurang darah yang ditandai
dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan
normal. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar < 10gr% pada trimester II, nilai batas tersebut dan
perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena haemodilusi, terutama pada
trimester II .
masa eritrosit (red cell mass), sehingga darah tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer. Secara praktis, anemia
11
ditunjukkan oleh perubahan hemoglobin, hematokrit dan hitung eritrosit. Tetapi yang paling
lazim dipakai adalah kadar hemoglobin dan hematokrit (Maulina & Indra, 2015).
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-
organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah
jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10.5 sampai dengan 11.0 g/dl. Pertambahan volume
darah tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan hemoglobin 19%.
Keadaan tersebut Adaptasi fisiologi sistem kardiovaskuler pada ibu hamil yaitu terjadinya
perubahan berupa peningkatan curah jantung, meningkatnya stroke volume, aliran darah dan
volume darah. Akibat kerja jantung yang meningkat untuk memenuhi sirkulasi darah ibu dan
janin, jantung mengalami hipertropi. Keadaan ini kembali normal setelah bayi lahir.disebut
sebagai anemia fisiologis Peningkatan curah jantung terjadi bulan ke-3 kehamilan. Perubahan
ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan darah baik untuk ibu maupun untuk janinnya.
(Roosleyn, 2016).
1) Anemia defisiensi gizi besi Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan
3) Anemia hipoplastik Anemia hipoplastik disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang dalam
4) Anemia hemolitik Anemia ini disebabkan oleh penghancuran atau pemecahan sel darah
12
Menurut Marmi anemia umumnya disebabkan oleh :
3) Malabsorbsi
Menurut Varney (2014), terdapat sejumlah faktor yang menjadi penyebab anemia seperti :
1) Status ekonomi, status ekonomi yang lebih rendah menimbulkan angka nutrisi buruk yang
lebih tinggi dan mengakibatkan angka anemia defisiensi zat besi lebih tinggi.
2) Ras, rata – rata kulit hitam kadar haemoglobinnnya lebih rendah daripda orang kulit putih
a. Sebab Langsung
1) Kecukupan makanan
Penurunan jumlah zat besi dapat disebabkan oleh kurangnya zat besi yang terdapat dalam
sumber makanan, makanan cukup zat besi namun bentuk besi tidak mudah diserap atau
2) Infeksi penyakit
Secara tidak langsung, perhatian terhadap wanita yang masih rendah di keluarga dapat
menjadi penyebab kejadian anemia. Misalnya, wanita mengeluarkan energi lebih banyak di
13
c. Sebab Mendasar
Anemia gizi lebih sering terjadi pada kelompok penduduk sebagai berikut:
1) Keluarga yang memiliki pendidikan yang rendah, karena pada umumnya kurang
memahami dalam memilih bahan makanan bergizi, khususnya yang mengandung zat besi.
2) Ekonomi yang rendah sehingga kurang mampu membeli makanan sumber zat besi karena
3) Status sosial wanita yang masih rendah di masyarakat, hal ini disebabkan: rata-rata
pendidikan wanita lebih rendah dari laki-laki dan upah tenaga kerja wanita umumnya lebih
rendah.
4) Lokasi geografis yang buruk seperti daerah terpencil dan daerah endemis penyakit yang
3) Mata berkunang-kunang
6) Sering sakit
1) Keguguran
2) Partus prematurus
3) Bila terjadi anemia gravis (Hb dibawah 4 gr%) terjadi payah jantung yang dapat berakibat
fatal
14
2.3 Hemoglobin
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi, mempunyai daya gabung
terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah
merah, fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru paru ke jaringan tubuh. Kadar hemoglobin
adalah ukuran pigmen respiratorik dalan butiran-butiran darah merah, jumlah hemoglobin
dalam darah normal 15gr setiap 100 ml darah. Hasil pemeriksaan darah hemoglobin juga
dapat dipengaruhhi oleh peralatan pemeriksaan yang digunakan, antara cara sahli yang
sederhana dengan cara yang lebih modern alat fotometer tentu aka nada perbedaan hasil yang
ditampilkan.
Hemoglobin merupakan salah satu bagian dari darah yang memiliki peranan penting
yang mengandung zat besi dan 95% globulin, sebuah polipeptida. Hemoglobin berfungsi
sebagai pembawa oksigen yang kaya akan zat besi dalam sel darah merah, dan oksigen
dibawa dari paru-paru ke dalam jaringan. Kandungan zat besi yang terdapat dalam
oksigen dan kebiruan apabila mengalami deoksigenasi. Dengan demikian, darah arteri yang
teroksigenasi sempurna tampak merah dan darah vena yang telah kehilangan sebagian
Menurut Soewoto hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah
merah dan berfungsi antara lain untuk: mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke
seluruh jaringan tubuh, mengikat dan membawa CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-
paru, memberi warna merah pada darah serta mempertahankan keseimbangan asam-basa dari
tubuh (Sumarni et al., 2014). Batasan normal kadar hemoglobin wanita hamil menurut WHO
15
adalah > 11 g/dl. Derajat anemia pada ibu hamil berdasarkan kadar hemoglobin menurut
1. Komponen yang berasal dari makanan terdiri dari: protein, glukosa, lemak, vitamin B12,
B6, asam folat dan vitamin C serta elemen dasar: Fe, Cu, dan Zn.
3. Sumsum tulang
5. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel–sel darah merah yang sudah
tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah yang baru.
6. Terjadinya perdarahan kronik yang menahun: gangguan menstruasi, penyakit yang dapat
mengakibatkan perdarahan pada wanita seperti miomauteri, polip servik, penyakit darah,
parasit
2) Darah kapiler/vena dihisap dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 µl.
3) Kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dihapus dengan kertas tissue secara
4) Darah sebanyak 20 µl ini dimasukkan ke dalam tabung yang berisi larutan HCl tadi tanpa
16
5) Pipet dibilas sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCl dari dalam
7) Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil diaduk
dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna standar
8) Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari
2.4.1 Taksonomi
Buah kurma atau yang dikenal dengan nama ilmiah Phoenix dactylifera L. merupakan
salah satu jenis tumbuhan palem yang buahnya memiliki rasa manis sehingga dapat
dikonsumsi oleh banyak orang. Nama ilmiah buah kurma Phoenix dactylifera L. berasal dari
bahasa Yunani, “Phoenix” yang artinya buah merah atau ungu, dan “dactylifera” dalam
bahasa Yunani disebut dengan “daktulos” yang berarti jari, seperti yang tampak pada bentuk
buah kurma
Genus dari buah kurma yaitu “Phoenix” terdiri atas 12 spesies yang banyak dikenal
sebagai tanaman hias, namun hanya spesies buah kurma yang dapat dipanen, meskipun
sebenarnya ada 5 spesies buah yang dapat dimakan selain kurma . Klasifikasi tanaman kurma
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Arecidae
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
17
Genus : Phoenix
Pilihan buah kurma sebagai makanan sehat di bulan puasa ternyata dapat dibuktikan
secara ilmiah, kalori tinggi dan kandungan gulanya yang mudah dicerna membuat buah
kurma dapat mengatasi kekurangan kalori akibat penggunaan energy saat beraktifitas dibulan
puasa. Namun, kurma masih banyak khasiat lain yang baik untuk kesehatan diantaranya :
Ibu hamil yang akan melahirkan sangat membutuhkan makanan yang kaya akan unsur
gula, hal ini karena kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan bayi. Kandungan
gula dan vitamin B1 dalam buah kurma sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim
dan mengatur kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi (Kemenkes RI,
2015).
b. Menetralisir asam
Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti kalsium
dan potasium. Buah kurma adalah makanan terbaik untuk menetralisasi zat asam yang ada
pada perut karena meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan
c. Mengatasi sembelit
Serat pangan yang terkandung dalam buah kurma cukup besar. Serat bermanfaat
menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau
kolesterol di dalam usus besar, sehingga kolesterol dalam darah tidak meningkat.
d. Sebagai antioksidan
peran penting dalam pencegahan kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Antioksidan
18
yang terkandung dalam buah kurma antara lain karotenoid, yang kadarnya bisa mencapai 973
mg/ 100 g kurma kering, fenolik sekitar 239,5 mg/ 100 g kurma kering, flavonoid dan tanin
e. Sebagai anti-diabetes
Kandungan zat aktif yang terdapat dalam ekstrak kurma seperti flavonoid, steroid,
fenol, dan saponin memiliki peran sebagai antidiabetes. Berdasarkan penelitian menunjukkan
bahwa mengonsumsi kurma memberikan manfaat dalam mengontrol glikemik dan lemak
f. Mencegah anemia
Kurma mengandung zat besi, protein, karbohidrat dan lemak yang dapat
g. Sebagai anti-inflamasi
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa komponen seperti fenol dan flavonoid yang
terkandung dalam tumbuhan memiliki efek sebagai agen anti-inflamasi yang baik. Buah
kurma memiliki peran penting sebagai antiinflamasi dan berdasarkan penelitian terbaru
melaporkan bahwa kandungan dalam kurma ajwa seperti etil asetat, methanol, serta ekstrak
kurma ajwa dapat menginhibisi enzim lipid peroksidasi siklooksigenase COX-1 dan COX-2
h. kurma mengandung asam salsilat yang bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflantasi,
i. kandungan kalium sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah karena
berfungsi untuk menstabilkan darah karena berfungsi untuk menstabilkan denyut jantung,
mengaktifkan kontraksi otot jantung sekaligus mengatur tekanan darah. Oleh karena itu,
19
2.4.4 Kandungan Nutrisi Buah Kurma
Kandungan nutrisi kurma tergantung dari varietas kurma dan kandungan airnya.
Umumnya mengandung zat-zat berikut: gula (campuran glukosa, sukrosa, dan fruktosa),
protein, lemak, serat, vitamin A, B1, B2, B3, potasium, kalsium, besi, klorin, tembaga,
dicerna tubuh, antara lain glukosa dan fruktosa. Pada varietas kurma tertentu, juga terdapat
gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen, yaitu 70-73 gram
per 100 gram, Kurma memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin C,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin A, niasin, kalsium, besi, magnesium, potasium, zinc, dan
lain-lain. Selain itu, kurma juga mengandung tanin. Tanin merupakan unsur penting yang
(TXA2) yang keduanya berperan penting dalam proses hemostasis primer. Proses hemostasis
ini kemudian dilanjutkan dengan proses pembentukan sumbat trombosit dan pembekuan
Kandungan zat besi dalam kurma sebanyak 1,2 mg baik untuk membantu menaikan
kadar Hb, selain zat gizi lainnya yang dapat membantu meningkatkan kadar Hb yaitu vitamin
C sebanyak 6,1 mg. konsumsi kurma dan madu secara terus menerus dengan dosis atau
takaran yang telah dianjurkan dalam waktu yang cukup dapat meningkatkan kadar
hemoglobin adalah asam folat, vitamin B12, besi, kobalt, magnesium, zink, asam amino, vit
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah quasi eksperimen yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu
gejala atau pengaruh yang ditimbulkan sebagai suatu akibat adanya intervensi atau perlakuan
tetentu. Penelitian ini dengan menggunakan Non-randomized control Grup Pre test-Post test
Design yaitu melihat perbedaan pencapaian sebesar 25%, drhinggs dengan menurunnya
angka kematian ibu di suatu wilayah dapat menurunkan AKI ( Angka Kematian Ibu ) secara
Lokasi penelitian ini dilakukan di bidan praktek mandiri Sumianti Lubis STr.Keb
Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari awal bulan november-januari 2021
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III di
Bidan Praktek Mandiri Sumianti Lubis STr.Keb kecamatan pantai cermin tahun 2021.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
21
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil populasi itu. Sampel dalam penelitian ini menggunakan
22
3.6.1. Jenis sumber data
a. Data primer : data yang diperoleh secara langsung berasal dari sampel, yang didapat
dari sumber yang pertama baik dari individu atau perorangan seperti wawancara atau
hasil pengisian lembar observasi yang biasa dilakukan peneliti, dengan teknik
pemeriksaan kadar hemoglobin, food recall 24 jam untuk mengetahui jumlah asupan
zat besi, vitamin C, vitamin B12, zink, protein dan pengukuran berat badan, tinggi
badan
b. Data sekunder : data yang diperoleh dari sumber yang kedua, dari tempat penelitian
Setelah data terkumpul melalui angket maka dapat dilakukan pengelolaan data melalui
1. Editing
Editing adalah dimana penulis akan memeriksa kembali kebenaran data yang akan diperoleh
atau dikumpulkan.
2. Coding
Coding adalah instumen berupa kolom untuk merekam data secara manual berisi nomor
3. Tabulasi
23
Tabulasi adalah membuat tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan
4. cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry untuk melihat ada
a. Univariat
perlakuan, asupan zat besi, vit C, Asam folat, protein dan zink dengan menggunakan
Nutrisurvey.
b. Bivariat
mengetahui adanya perbedaan, sebelum dilakukan pengujian data terlebih dahulu uji
kenormalan data dengan menggunakan uji Shapiro wilk dengan SPSS Versi 17,0.
Hasil uji kenormalan didapatkan data yang normal yaitu kadar Hb sebelum dan
setelah pemberian ekstrak kurma pada kelompok perlakuan dan kelompok control
24