ASUHAN KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatnya dan kerja keras kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan K3 yang berjudul “Makalah Risiko dan Hazard dalam
Implementasi Asuhan Keperawatan” tepat pada waktunya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................2
BAB II Pembahasan.................................................................................3
2.1 Pengertian Hazard dan Resiko.......................................................3
2.2 Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap
Implementasi Asuhan Keperawatan...............................................3
BAB III Penutup.....................................................................................8
3.1 Simpulan........................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................8
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hazard dan risiko?
2. Apa saja upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap implementasi
asuhan keperawatan?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hazard dan risiko.
2. Untuk mengetahui upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap
implementasi asuhan keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Kompensasi untun reaksi yang merugikan.
5. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan
klien untuk prosedur.
6. Mencapai tujuan perawatan mengawasi dan menggevaluasi
kerja dari anggota staf lain.
4
Contoh Kasus
“Seorang perawat RSUD Gunung Jati Positif Difteri”
Seorang perawat di RSUD Gunung Jati, kota Cirebon, diketahui positf
difteri pasca menangani pasien yang menderita penyakit yang sama.
CIREBON – seorang perawat di RSUD Gunung Jati,kota Cirebon,
diketahui positif difteri pasca menangani pasien difteri. Berdasarkan
informasi, perawat tersebut diduga tertular pasca menangani dan
melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri tersebut, perawat
terkena diffteri berinisal Ru dan bertugas di ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD Gunung Jati. Ru diketahui merupakan perawat
pertama difteri yang masuk rumah sakit tersebut.
Analisa Kasus
Hazard yang ada di kasus :
Hazard biologis yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien
pasca menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif
difteri.
5
b. Menyediakan sarana untuk mencui tangan atau alkohol
gliserin untuk perawat.
Alasan :
Cuci tangan merupakan cara penanganan awal jika kita
sudah terlanjur terpapar cairan pasien baik pasien beresiko
menularkan atau tidak menularkan. Cuci tangan
merupakan tindakan aseptic awalawal sebelum ke pasien
maupun setelah ke pasien.
c. RS menyediakan pemilahan tempat sampah medis dan non
medis.
Alasan :
Bila sampah medis dan non medis tercampur dan di kelola
dengan baik akan menimbulkan penyebaran penyakit.
d. RS menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan.
Alasan :
Agar petugas/perawat menjaga konsisten dan tingkat
kinerja petugas/perawat atau timdalam organisasi atau unit
kerja, sebagai acuan ( chek list ) dalam pelaksanaan
kegiaan tertentu bagi sesama pekerja. Supervisor dan lain-
lain dan SOP merupakan salah satu cara atau parameter
dalam meningkatkan mutu pelayanan.
6
b. Perawat mematuhi standar Operatinal Prosedure yang
sudah ada RS dan berhati-hati atau jangan berburu-buru
dalam melakukan tindakan.
Alasan :
Meskipun pasien di ruang UGD dan pertama masuk RS,
perawat sebaiknya lebih berhati-hati atau jangan terburu-
buru dalam melakukan tindakan ke pasien dan perawat
menciptakan dan menjaga keselamatan tempat kerja
supaya dalam tindakan perawat terhindar dari tertularnya
penyakit dari pasien dan pasien juga merasa aman.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan harus lebih bisa menjaga keamanan
diri dengan selalu memakai APD dan memenuhi SOP saat melakukan
tindakan dan menambah pengetahuan tentang upaya pencegahan resiko
dan hazard agar mampu menerapkannya dalam ruang lingkup
keperawatan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2008, Panduan Nasional Keselamatn Pasien Rumah Sakit (patient
safety), 2 edn, Bakti Husada,Jakarta.
Yahya, A. 2009, Integrasikan Kegiatan Manajemen Risiko. Workshop
Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko Klinis. PERSI:KKP-RS
Dewi Cyntia. Upaya Pencegahan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Implementasi.Tersedia pada http://www.scribd.com/doc/312534347/Risiko-Dan-
Hazard-Kasus-Implementasi. Diakses pada tanggal 7 November 2018.