Anda di halaman 1dari 12

RISIKO DAN HAZARD DALAM IMPLEMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatnya dan kerja keras kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Keperawatan K3 yang berjudul “Makalah Risiko dan Hazard dalam
Implementasi Asuhan Keperawatan” tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian makalah ini kami selesaikan dengan maksimal berkat


kerjasama kelompok dan bantuan dari berbagai sumber serta Bapak/Ibu Dosen.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami sampaikan penghargaan setinggi-
tingginya dan ucapan terima kasih kepada semua yang telah banyak berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan
banyak terdapat kesalahan serta kesulitan yang disebabkan karena keterbatasan
pengalaman kami. Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf
dan mohon permakluman apabila makalah ini ada kekurangan dalam
penyampaian dan penulisannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun selalu terbuka demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Lubuk pakam , maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................2
BAB II Pembahasan.................................................................................3
2.1 Pengertian Hazard dan Resiko.......................................................3
2.2 Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap
Implementasi Asuhan Keperawatan...............................................3
BAB III Penutup.....................................................................................8
3.1 Simpulan........................................................................................8
3.2 Saran...............................................................................................8
Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko
bahaya.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
mencapai produktivitas setinggi-tingginya.Maka dari itu K3 mutlak untuk
dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.Upaya K3
diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan
maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan.Dalam pelaksanaan K3 sangat
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang
digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam
mencapai penerapan K3 yang efektif dan efisien.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja maka di
setiap perusahaan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang dan
memiliki risiko besar terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja wajib
menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Permenaker No. 5
Tahun 1996).
Menurut ILO, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah menjaga dan
meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan sosial seluruh para pekerja dan
pada semua sektor pekerjaan, mencegah pekerja terjangkit penyakit yang
disebabkan oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari risiko yang
berdampak buruk pada kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja dalam
lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiologi dan psikologi, menyesuaikan
pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan pekerjaannya (Markkanen,
P.K, 2004).

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hazard dan risiko?
2. Apa saja upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap implementasi
asuhan keperawatan?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hazard dan risiko.
2. Untuk mengetahui upaya pencegahan risiko dan hazard pada tahap
implementasi asuhan keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Hazard Dan Risiko


Hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit
akibat kerja ( berdasarkan OHSAS 18001:2007).
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari
kemungkinan terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera
parah atau sakit akibat kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada
suatu bahaya (OHSAS 18001:2007).

2.2. Upaya Pencegahan Risiko dan Hazard Pada Tahap


Implementasi Asuhan Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kreteria hasil yang di harapkan (Gordon, 1994, dalam
potter dan perry, 1997). Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu
klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mencakup peningkatan
kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan
memfasilitasi koping.

Upaya mencegah Hazard dan Risiko Implementasi Keperawatan:

1. Membantu dalam aktifitas sehari-hari


2. Konseling
3. Memberikan asuhan keperawatan langsung.

3
4. Kompensasi untun reaksi yang merugikan.
5. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan
klien untuk prosedur.
6. Mencapai tujuan perawatan mengawasi dan menggevaluasi
kerja dari anggota staf lain.

Tiga prinsip pedoman implementasi asuhan keperawatan :

1. Mempertahankan keamanan klien


2. Memberikan asuhan yang efektif
3. Memberikan asuhan yang seefisien mungkin

Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Sama Secara Umum


1. Upaya pencegahan keccelakaan kerja melalui pengendalian
bahaya yang di tempat kerja pemantauan dan pengendalian
kondisi tidak aman di tempat kerja.
2. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pembinaan dan
pengawasan pelatihan dan pendidikan,konseling dan
konsultasi,pengembangan sumber daya atau teknologi terhadap
tenaga kerja tentang penerapan k3.
3. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui system
manajemen prosedur dan aturan k3, penyediaan sarana dan
prasarana k3 dan pendukungnya, penghargaan dan sanksi
terhadap penerapan k3 di tempat kerja.
4. Terdapat Juga Beberapa Upaya Pencegahan Lain,Antara Lain :
5. Pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan secara
paripurna,terdiri dari pelayanan promotif,prefentif,kuratif dan
rehabilitative yang di laksanakan dalam suau system yang
terpadu.

4
Contoh Kasus
“Seorang perawat RSUD Gunung Jati Positif Difteri”
Seorang perawat di RSUD Gunung Jati, kota Cirebon, diketahui positf
difteri pasca menangani pasien yang menderita penyakit yang sama.
CIREBON – seorang perawat di RSUD Gunung Jati,kota Cirebon,
diketahui positif difteri pasca menangani pasien difteri. Berdasarkan
informasi, perawat tersebut diduga tertular pasca menangani dan
melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri tersebut, perawat
terkena diffteri berinisal Ru dan bertugas di ruang Instalasi Gawat
Darurat (IGD) RSUD Gunung Jati. Ru diketahui merupakan perawat
pertama difteri yang masuk rumah sakit tersebut.

Analisa Kasus
Hazard yang ada di kasus :
Hazard biologis yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien
pasca menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif
difteri.

Upaya pencegahan kasus 1


1. Upaya pencegahan dari rumah sakit /tempat kerja
a. RS menyediakan APD yang lengkap sepeti masker,
handskoon, dan scout.
Alasan :
Meminimalisir terjadinya atau tertularnya penyakit /
infeksi yang dapat terjadi terutama saat bekerja, APD
harus selalu di gunakan sebagai perlindungan diri dengan
kasus di atas dapat di hindari jika perawat menggunakan
APD lengkap mengingat cara penularan difteri melalui
terpaparnya cairan ke pasien.

5
b. Menyediakan sarana untuk mencui tangan atau alkohol
gliserin untuk perawat.
Alasan :
Cuci tangan merupakan cara penanganan awal jika kita
sudah terlanjur terpapar cairan pasien baik pasien beresiko
menularkan atau tidak menularkan. Cuci tangan
merupakan tindakan aseptic awalawal sebelum ke pasien
maupun setelah ke pasien.
c. RS menyediakan pemilahan tempat sampah medis dan non
medis.
Alasan :
Bila sampah medis dan non medis tercampur dan di kelola
dengan baik akan menimbulkan penyebaran penyakit.
d. RS menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan.
Alasan :
Agar petugas/perawat menjaga konsisten dan tingkat
kinerja petugas/perawat atau timdalam organisasi atau unit
kerja, sebagai acuan ( chek list ) dalam pelaksanaan
kegiaan tertentu bagi sesama pekerja. Supervisor dan lain-
lain dan SOP merupakan salah satu cara atau parameter
dalam meningkatkan mutu pelayanan.

2. Upaya pecegahan pada perawat :


a. Menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik
aseptic seperti mencuci tangan, memakai APD, dan
menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril.
Alasan :
Agar perawat tidak tertular penyakit dari pasien yang di
tangani meskipun pasien dari UGD dan memakai APD
adalah salah satu SOP RS.

6
b. Perawat mematuhi standar Operatinal Prosedure yang
sudah ada RS dan berhati-hati atau jangan berburu-buru
dalam melakukan tindakan.
Alasan :
Meskipun pasien di ruang UGD dan pertama masuk RS,
perawat sebaiknya lebih berhati-hati atau jangan terburu-
buru dalam melakukan tindakan ke pasien dan perawat
menciptakan dan menjaga keselamatan tempat kerja
supaya dalam tindakan perawat terhindar dari tertularnya
penyakit dari pasien dan pasien juga merasa aman.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang


berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit
akibat kerja. Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi dari
kemungkinan terjadinya peristiwa yang berhubungan dengan cidera
parah atau sakit akibat kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada
suatu bahaya. Upaya mencegah Hazard dan Risiko Implementasi
Keperawatan :

1. Membantu dalam aktifitas sehari-hari


2. Konseling
3. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
4. Kompensasi untun reaksi yang merugikan.
5. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan
klien untuk prosedur.
6. Mencapai tujuan perawatan mengawasi dan menggevaluasi
kerja dari anggota staf lain.

3.2. Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan harus lebih bisa menjaga keamanan
diri dengan selalu memakai APD dan memenuhi SOP saat melakukan
tindakan dan menambah pengetahuan tentang upaya pencegahan resiko
dan hazard agar mampu menerapkannya dalam ruang lingkup
keperawatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2008, Panduan Nasional Keselamatn Pasien Rumah Sakit (patient
safety), 2 edn, Bakti Husada,Jakarta.
Yahya, A. 2009, Integrasikan Kegiatan Manajemen Risiko. Workshop
Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko Klinis. PERSI:KKP-RS
Dewi Cyntia. Upaya Pencegahan Risiko Dan Hazard Pada Tahap
Implementasi.Tersedia pada http://www.scribd.com/doc/312534347/Risiko-Dan-
Hazard-Kasus-Implementasi. Diakses pada tanggal 7 November 2018.

Anda mungkin juga menyukai