PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bisnis di bidang jasa, dan meningkatnya berbagai macam penyakit maka pengaruh
dari peristiwa itu sistem pelayanan kesehatan publik akan bertambah. Pada tiap
tahunnya lebih dari seratus juta orang meninggal akibat infeksi nasokomial dan
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesmen risiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
2011)
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) merupakan syarat untuk diterapkan di
semua rumah sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya
mengidentifikasi pasien yang di rawat inap di rumah sakit secara tepat pada saat
pasti ketika akan diberikan obat, darah atau produk darah, pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau mendapatkan tindakan medis lainnya,
sehingga terhindar dari kesalahan yang mungkin dapat berakibat fatal bagi
di seluruh belahan bumi melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik
pasien adalah suatu usaha untuk menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) yang sering terjadi pasien selama dirawat di rumah sakit sehingga sangat
merugikan baik pasien itu sendiri maupun pihak rumah sakit (Nursalam, 2011).
Pada negara maju, tercatat kemungkinan 3-16% untuk terjadinya kompliksi
pada pembedahan dan penyakit lainnya yang diakibatkan oleh terjadinya INOS
setengah dari Kejadian Tidak Diharapkan atau KTD (adverse event) ini
kematian yang berhubungan denagn INOS dan pembedahan yakni 5-10%. Selain
semua rumah sakit yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. infeksi
Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit X Jakarta”, tercatat pada tahun 2009-
2011 jumlah Insiden Keselamatan pasien berjumlah 171 kasus. Dari jumlah
tersebut sekitar 34,5% kasus terkait penggunaan obat (medication error) dan
65,5% kasus lainnya seperti pasien jatuh, salah identitas, salah hasil laboratorium,
dan lain-lain. Dari semua insiden yang terjadi di Rumah Sakit “X” tersebut sekitar
60% terjadi di rung perawatan (Meliawati, 2012) bahwa 7 juta kasus per tahun
kota Medan tahun 2006, terdapat infeksi 32,16% yang terdiri dari infeksi yang di
sebabkan oleh penggunaan jarum infus sebesar 10%, akibat transfusi darah
sebesar 10,16%, dan angka infeksi luka operasi sebesar 12% (Nasution, 2008).
Penelitian RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2007 di dapatkan angka
kejadian infeksi nosokomial di ruangan RB1 sebesar 2,6% dan infeksi nosokomial
bahwa angka prevalensi infeksi nosokomial luka operasi bersih pasca bedah 5,6%
terapkan, namun masalah di lapangan merujuk pada konsep patient safety, karena
walaupun sudah pernah mengikuti sosialisasi, tetapi masih ada resiko pasien
cedera, resiko jatuh, resiko salah pengobatan, pendelegasian yang tidak akurat saat
(Bawelle, 2013.
Dari Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam, bahwa
pada tahun 2016 pasien di Ruang Nurse Sation 4 Depan yang mengenakan
Gelang dengan Fall Risk sebanyak 125 orang , yang mengenakan Gelang dengan
Alergi Obat sebanyak 30 orang, pada tahun 2017 yang mengenakan Gelang Fall
Risk sebanyak 130 orang, yang mengenakan Gelang Dengan Alergi Obat 25
Identifikasi pasien pada Penerapan patient safety di ruang rawat inap Rumah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Peneliti
Pemasangan Gelang Identitas pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Grandmed
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pendidikan
kemudian hari.
2. Bagi pasien
3. Bagi perawat
pasien pada Penerapan patient safety di ruang rawat inap Rumah Sakit Grandmed
E. Keaslian Penelitian
patient safety di ruang rawat inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun
2018”. Penelitian ini belum pernah dilakukan oleh orang lain dan saya sendiri
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Defenisi Pengetahuan
a. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang
menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya.
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know).
b. Aplikasi (application).
c. Analisis (analysis).
d. Memahami (comprehension).
e. Sintesis (synthesis).
baru.
f. Evaluasi.
dengan kata yang lebih dikenal “trial end error”. Cara ini telah dipakai orang
sebelum adanya peradaban. Metode ini telah digunakan orang dalam waktu
2) Secara kebetulan .
Secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.
Salah satu contoh adalah penemuan enzim urease oleh summers pada tahun
2015. Pada suatu hari summers sedang bekerja dengan asktrak acetone, dank
membuktikan kebenarannya.
atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua
zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya, atau agar
salah.
6) Kebenaran melalui wahyu.
dari Tuhan melalui para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakinin
melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau
berfikir.
9) Induksi.
10) Deduksi.
umum ke khusus.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis logis dan ilmiah, cara ini disebut metode penelitian ilmiah
a. Pendidikan.
b. Lingkungan.
c. Usia.
semakin bertambah usia akan semakin berkembang pola daya tangkap dan
menambah pengetahuannya.
d. Minat.
sesuatu minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal
e. Pengalaman.
maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan
membekas dalam emosi kejiwaan dan akhirnya dapat pula membentuk sikap
B. Pasien
1. Pengertian
Kata pssien dari bahasa indonesia analod dengan kata pasien dari bahasa inggris.
Pasien diturunkan dari bahasa latin yaitu pasiens yang memiliki kesamaan arti
dengan kata kerja pati yang artinya “ menderita”. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia pasien adalah sakit (yang di rawat oleh dokter), penderita
(sakit
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
dokter.
pasien adalah klien yaitu sistem perilaku (orang) yang terancam atau
secara potensial terancam oleh penyakit (ketidakseimbangan) dan atau
2009)
yaitu:
a. Setiap orang
Subjek yang disebut sebagai konsumen berarti setiap orang yang berstatus
menimbulkan keraguan. Pasien adalah setiap orang dan bukan merupakan badan
usaha, karena pengobatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan adalah untuk
kesehatan bagi diri pribadi orang tersebut bukan untuk orang banyak. Kesehatan
adalah sesuatu hal yang tidak biasa untuk diwakilkan kepada orang lain maupun
b. Pemakai
hal ini tepat digunakan salam rumusan ketentuan tersebut sekaligus menunjukkan
barang dan jasa yang dipakai tidak serta merta hasil dari transaksi jual beli.
Dan kita melihat dalam hal pelayanan kesehatan maka peralihan jasa
terjadi antara dokter kepada pasien. Pasien merupakan pemakai atau pengguna
jasa pelayanan di rumah sakit maupun di tempat praktik dokter. Dan setelah
pasien mendapatkan jasa dari tenaga kesehatan, maka kemudian akan terjadi
2. Hak-Hak Pasien
kesehatannya.
Rumah Sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen
darah.
tindakan/prosedur..
E. Prosedur Pemakaian Gelang pasien
obat, darah atau produk darah: pengambilan darah dan spesimen lain
untuk pasien.
harus dicatat di Rekam Medis pasien dan harus selalu menyertai pasien
pasien.
10. Nama tidak boleh di singkat,. Nama harus sesuai dengan yang tertulis
di rekam medis.
13. Jika Gelang Identitas terlepas, segera berikan Gelang Identitas yang
baru.
14. Gelang Identitas harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di
Rumah Sakit.
16. Periksa ulang tiga detail data di Gelang Identitas sebelum dipakaikan
ke pasien.
20. Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan
21. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur
perawat.
24. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas
Gelang Identitas hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari Rumah
Sakit. Yang bertugas melepas Gelang Identitas adalah Perawat shif yang
meliputi :
1. Pemberian/penyerahan obat-obatan kepada pasien dan pemberan
keluarga.
2. Gelang Identitas yang sudah tidak dipakai harus digunting dan gelang
bayi disertkan saat pulang bersama dengan data – data lain dan untuk
pasien anak dan dewasa kemudian gelang yang telah digunting dapat
(kemoterapi)
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yaitu suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk
(Hidayat, 2011)
Pakam”
1. Tempat penelitian
sebelumnya.
b. Pada saat survey awal ditemukan populasi sebanyak 20 orang.
2. Waktu penelitian
sampai bulan juni 2018 dengan rincian seperti tabel 3.1 berikut ini :
BAB 1, 2, 3
6. KESIONER
7. PENELITIAN
8. BAB IV
9. BAB V
10. BAB VI
11. PERBAIKAN
BAB 4, 5, 6
12. SIDANG KTI
1. Populasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sulistyaningsih, 2011). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam pada Tahun 2018.
2. Sampel
pasien yang berada di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tahun 2018.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama
Data primer dari penelitian ini diperoleh dari kuesioner berupa pernyataan
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari pihak yang lain.
(Chandra, 2013). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari Rumah
F
P= N ×100 %
P= Presentase
pertanyaan.
pertanyaan.
F. Tekhnik Pengolahan dan Analisa Data
computer.
3) Data Entry
(Hidayat, 2011)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
berikut :
Daerah Deli Serdang yang memiliki umur 20-30 tahun sebanyak, dan 31-
41 tahun sebanyak
BAB V
PEMBAHASAN
gelang identitas pasien dan mmengetahui manfaat serta resiko yang dapat terjadi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
telinga, yaitu proses melihat dan mendengar. Selain itu proses melihat
informasi yang kurang dari tenaga kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit
Lubuk Pakam.
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam Tahun 2018.
di Nurse Station 4 Depan Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam pada masalah
B. Saran
1. Bagi Pasien
Diharapkan pasien