Anda di halaman 1dari 18

COVID-19 Ditetapkan Sebagai Pandemi, Apa Artinya?

WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi

Bermula dari kota Wuhan di Tiongkok, virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) menyebar ke

berbagai negara di dunia dan menyebabkan timbulnya penyakit COVID-19 di mana-mana.

Pada 11 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Kondisi ini jelas tidak

boleh diremehkan karena hanya ada beberapa penyakit saja sepanjang sejarah yang digolongkan

sebagai pandemi.

Apa itu pandemi?


Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan

umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang digunakan

untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu.

Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan suatu penyakit,

melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus saat ini, COVID-19 menjadi pandemi

pertama yang disebabkan oleh virus corona. 

Sebelum adanya pandemi tersebut, telah terjadi berbagai pandemi influenza di dunia. Di mana

salah satunya adalah flu babi yang merebak pada tahun 2009. Penyakit ini terjadi

ketika strain influenza baru (H1N1) menyebar ke seluruh dunia. 

Sementara itu, kasus pandemi influenza terparah di dunia terjadi saat pandemi flu Spanyol pada

tahun 1918, yang menyebabkan 50 juta kematian di seluruh dunia. 

Fase pandemi

WHO pun memiliki fase pandemi yang mungkin dapat menjadi gambaran bagi pandemi

COVID-19. Beberapa fase atau tahapan di mana suatu penyakit bisa dinyatakan sebagai suatu

pandemi adalah sebagai berikut:

 Fase 1

Pada fase ini, tak ada virus yang beredar di antara hewan dapat menyebabkan infeksi pada

manusia.

 Fase 2
Fase 2 ditandai dengan adanya virus yang beredar di antara hewan yang diketahui dapat

menyebabkan infeksi pada manusia sehingga dianggap sebagai potensi ancaman pandemi.

 Fase 3

Dalam fase 3, virus yang disebabkan dari hewan atau hewan-manusia menyebabkan beberapa

kasus secara sporadis atau menjangkiti sekelompok kecil orang. Namun, belum cukup untuk

menetapkannya sebagai wabah di masyarakat. Penularan dari manusia ke manusia pun masih

terbatas.

 Fase 4

Pada fase ini, penularan virus dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia semakin

banyak sehingga menyebabkan terjadinya wabah. Ini juga menunjukkan peningkatan yang

signifikan terhadap risiko pandemi.

 Fase 5

Pada fase ini, penyebaran virus dari manusia ke manusia telah terjadi setidaknya pada dua negara

di satu wilayah WHO. Sebagian besar negara tak akan terpengaruh pada tahap ini, namun ini

menjadi sinyal yang kuat bahwa pandemi sudah dekat dan implementasi dari langkah-langkah

mitigasi yang direncanakan semakin singkat.

 Fase 6

Fase 6 merupakan fase yang ditandai dengan wabah semakin meluas ke berbagai negara di

wilayah WHO. Fase ini juga menunjukkan bahwa pandemi global sedang berlangsung.
Lamanya setiap fase bisa berbeda-beda, mungkin bisa berbulan-bulan atau bahkan bertahun-

tahun. Selain itu, tak semua kasus bisa mencapai fase 6 karena mungkin telah berkurang di fase-

fase sebelumnya. Akan tetapi, setelah ditetapkan sebagai pandemi, tentu saja perlu pengendalian

sesegera mungkin agar tingkat penyebaran dan keparahan penyakit tidak semakin tinggi. 

 Dalam sepekan terakhir rasa ingin tahu warga di tanah air soal virus corona COVID-19 semakin

tinggi setelah World Health Organization (WHO) menetapkan virus ini sebagai pandemi dan

meminta Presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona.

Lalu apa itu virus corona COVID-19? Menurut situs WHO, virus corona adalah keluarga besar

virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia corona

diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah

seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme

(SARS).

Virus corona paling terbaru yang ditemukan adalah virus corona COVID-19. Virus ini termasuk

penyakit menular dan baru ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019 yang kemudian

menjadi wabah.

 Semenjak mewabah di sejumlah negara, kata Corona dan Covid-19 kian sering terdengar di

telinga masyarakat. Keduanya tentu memiliki masing-masing pengertian yang perlu diketahui.
Sejauh ini Corona atau Covid-19 masih menjadi perbincangan di sejumlah negara lantaran

kasusnya yang kian meningkat hingga World Health Organization (WHO) menetapkan virus

tersebut menjadi pandemi.

Sementara di Indonesia, pada Selasa sore, 17 Maret 2020, angka kasus virus Corona atau Covid-

19 ini telah mencapai 172 orang, di antaranya 9 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal

dunia.

Berikut Tagar berikan ulasan mengenai pengertian Corona dan Covid-19.

1. Corona (Coronavirus)

WHO menjelaskan coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar virus yang menyebabkan

penyakit yang terjadi pada hewan ataupun manusia. 

Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi saluran

pernapasan mulai dari flu sampai yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory

Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan

akut berat.

Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak muncul di Wuhan, China pada

Desember 2019, dan diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-

COV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).

2. Covid-19

WHO mengumumkan Covid-19 menjadi nama resmi dari penyakit yang disebabkan oleh virus

Corona yang berasal dari Wuhan, China. Nama tersebut diberikan Dirjen WHO Tedros

Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss pada Selasa, 11 Februari 2020.


Singkatan Covid-19 juga memiliki rincian, seperti "co" berarti corona, "vi" mengacu ke virus,

"d" untuk diseases, dan 19 merupakan tahun wabah penyakit pertama kali diidentifikasi pada 31

Desember 2019.

Tedros menjelaskan nama tersebut dipilih untuk menghindari stigmatisasi, sebagaimana panduan

penamaan virus yang dikeluarkan WHO pada 2015. Nama virus atau penyakit itu tidak akan

merujuk pada letak geografis, hewan, individu, atau kelompok orang.

Sebelumnya, WHO memberikan nama sementara untuk virus Corona ini dengan sebutan 2019-

nCoV. Sedangkan Komisi Kesehatan Nasional China menyebut sementara Novel

Coronavirus Pneumonia (NCP). []

Di awal tahun 2020, dunia gempar saat virus menyerang pernapasan manusia dan menyebabkan

kematian, yakni Virus Corona atau Covid-19.

Virus dinamakan SARS-CoV-2 awalnya dari Provinsi Wuhan, China, dengan cepat menyebar ke

berbagai belahan dunia.

Virus corona atau coronavirus (CoV) merupakan keluarga virus yang menaungi virus SARS-

CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012.

Kata corona sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota.

Nama ini diberikan karena bentuk virus corona menyerupai mahkota.

Sedangkan penyakit yang disebabkan terinfeksi SARS-CoV-2 disebut Covid-19, yang

merupakan akronim dari coronavirus disease 19.

Ciri-ciri virus corona hampir mirip dengan gejala flu, di antaranya:


 Demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius

 Batuk kering

 Lemas

 Sakit tenggorokan

 Sesak atau kesulitan bernapas

 Sakit kepala

1. Demam

Gejala orang terinfeksi virus corona pertama yang dapat terlihat pada minggu pertama adalah

mengalami demam tinggi. Yakni terjadi peningkatan suhu tubuh di atas normal pada kisaran 38
derajat celcius ke atas. Jika suhu tubuh di atas 37,5, Anda harus waspada karena bisa jadi itu

merupakan gejala virus Corona.

Tindakan pencegahan berupa deteksi dini virus corona menggunakan alat deteksi termal banyak

dilakukan oleh berbagai pihak di beberapa tempat umum. Sehingga apabila seseorang terdeteksi

mengalami peningkatan suhu tubuh, maka perlu diwaspadai adanya infeksi COVID-19.

2. Batuk Tidak Berdahak

Ciri orang terinfeksi virus corona selanjutnya yang ditunjukkan adalah dengan batuk tidak

berdahak. Pada fase ini, virus corona sudah mulai menginfeksi saluran pernapasan.
Orang terinfeksi virus corona, akan mengalami batuk kering dan rasa gatal di tenggorokan

sebagai bentuk infeksi virus. Sistem kekebalan tubuh akan mengirim respons apabila terdapat

patogen yang masuk ke dalam tubuh dengan batuk.

3. Kelelahan

Ciri orang terinfeksi Corona Covid-19 pada minggu pertama selanjutnya adalah kelelahan.

Tubuh terasa selalu lemas, lesu, dan letih untuk beraktivitas seperti biasanya.

Kelelahan terjadi ketika otot-otot yang ada di dalam tubuh menjadi tegang serta menurunnya

fungsi otak untuk melakukan berbagai rutinitas sehari-hari.

4. Pegal-pegal

Pegal-pegal adalah salah satu ciri seseorang tertular oleh virus corona covid-19. Pada gejala ini,

tubuh merespons dengan mengirimkan sinyal ke otot-otot yang ada di seluruh tubuh untuk

meradang guna memerangi virus Corona Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh.

Seseorang yng terinfeksi virus Corona Covid-19 pada pekan pertama akan merasakan sakit yang

berlebihan pada otot dan jaringan di sekitarnya.

5. Tidak Nafsu Makan


Pada sebagian pasien yang terinfeksi virus corona ditemukan gejala berupa hilangnya nafsu

makan. Sebab, infeksi virus Corona Covid-19 ini membuat perut terasa tidak nyaman, mual,

diare, dan sebagainya.

Namun, menurut Alodokter gejala ini tidak selalu terlihat pada setiap orang yang terinfeksi

COVID-19 sehingga disebut juga sebagai gejala yang tidak khas karena jarang terjadi.

6. Sesak Napas

Sesak napas adalah ciri utama seseorang terinfeksi virus corona yang dapat terlihat. Pada

dasarnya virus Corona Covid-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan sistem

kekebalan tubuh pada manusia.

Namun, sebagian besar gejala ini tidak muncul pada pekan pertama melainkan minggu kedua.

Perlu diperhatikan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksi dapat

berubah menjadi bronkitis dan pneumonia akibat virus corona.

Gejala Virus Corona

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek,

batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa

mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-

gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus

Corona, yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)

 Batuk

 Sesak napas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah

terpapar virus Corona.

Penyebab Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang

menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan

infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa

menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory

Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian

diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19

 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh

benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19

 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat

tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan

fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, perokok, atau orang

yang daya tahan tubuhnya lemah.

Penyebab Virus Corona


Virus corona umumnya berasal dari hewan dengan nama coronavirus. Tetapi, virus ini
akhirnya bermutasi dan dapat menyebar ke manusia dan antar manusia.

Sama seperti SARS dan MERS, virus ini memiliki kedekatan yang mirip. Virus corona
diketahui menyerang sistem pernapasan manusia sehingga dapat membahayakan jiwa.

Gejala dan Ciri-ciri


Menurut WHO ciri-ciri virus corona adalah batuk, demam, dan sesak napas. Namun,
ada beberapa gejala lain yang bisa terjadi, misalnya pilek, sakit tenggorokan, dan
pusing.

Walaupun begitu, ada alasan gejala corona pada anak muda tak terdeteksi. Pertama
karena virus belum muncul atau masih dalam tahap inkubasi.

Penularan Virus Corona atau COVID-19


Virus corona menular lewat lendir (droplet) manusia positif COVID-19 yang meloncat ke
manusia negatif COVID-19. Lendir itu terciprat saat manusia positif COVID-19 bersin,
batuk, atau berbicara lalu terkena orang lain yang negatif.

Pencegahan Mandiri
Setiap warga berperan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau
COVID-19. Caranya seperti instruksi pemerintah, yakni: melakukan social distancing
dan tidak keluar rumah. Bagi para pekerja diimbau untuk kerja dari rumah atau work
from home.

Sayangnya menurut Yuri masih banyak warga yang berkerumun di luar rumah. Inilah
yang menyebabkan lonjakan kasus virus corona di Indonesia.
Pengertian Coronavirus

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi


saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus
ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:

 Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).


 Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
 Pneumonia.

SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara lain.
Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss,
Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu
menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan nyawa
akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. 

Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:

 HCoV-229E.
 HCoV-OC43.
 HCoV-NL63.
 HCoV-HKU1.
 SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
 MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).
 COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menyebabkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019, dan menyebar ke negara
lainnya hingga Januari 2020.

Faktor Risiko Infeksi Coronavirus  

Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang dengan
kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim
juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum
terjadi pada musim gugur dan musim dingin. 

Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus
corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok, khususnya kota
Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada Desember 2019.

Penyebab Infeksi Coronavirus  

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona


menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: 

 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).


 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan
air liur pengidap virus corona. 
 Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala
yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu,
metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis
COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang
beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. 

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke
individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa
menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia. 

Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona

Gejala Infeksi Coronavirus  

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

 Hidung beringus.
 Sakit kepala.
 Batuk.
 Sakit tenggorokan.
 Demam.
 Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah.
Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang
mengakibatkan gejala seperti:

 Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.


 Batuk dengan lendir.
 Sesak napas.
 Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang
dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan
lansia. 

Baca juga: Terindikasi Corona, Berikut Panduan Aman untuk ke Rumah Sakit

Diagnosis Infeksi Coronavirus  

Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan anamnesis atau
wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau keluhan yang dialami
pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk
membantu menegakkan diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau
spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi novel coronavirus, dokter akan
melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.

Komplikasi Infeksi Coronavirus  

Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan
masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS
juga bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius.
Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian. 

Pengobatan Infeksi Coronavirus  

Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya pengidap akan
pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan
gejala infeksi virus corona. Contohnya:

 Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun,
jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak
di bawah empat tahun.
 Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit
tenggorokan dan batuk.
 Perbanyak istirahat.
 Perbanyak asupan cairan tubuh.
 Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan
kesehatan terdekat.

Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau
infeksi novel coronavirus, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan
kondisi pasien. 

Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah
ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa
alasan, dokter akan melakukan:

 Isolasi
 Serial foto toraks sesuai indikasi.
 Terapi simptomatik.
 Terapi cairan.
 Ventilator mekanik (bila gagal napas)
 Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

Pencegahan Infeksi Coronavirus 

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya
yang bisa dilakukan: 

 Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
 Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau
belum dicuci.
 Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
 Hindari menyentuh hewan atau unggas liar. 
 Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan. 
 Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu
dan cuci tangan hingga bersih. 
 Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
 Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala
penyakit saluran napas. 

 Gejala terinfeksi virus corona yang perlu kalian


waspadai

Anda mungkin juga menyukai