Anda di halaman 1dari 32

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/349943550

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA TINGKAT NASIONAL

Conference Paper · March 2021

CITATIONS READS

0 5,016

1 author:

Albertus Tuhu Setyo Nugroho


Universitas Negeri Yogyakarta
17 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ANALISIS DAMPAK PAPARAN MEDAN MAGNET LOW FREQUENCY (ELF) DAN PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L)
View project

Rampung Energi - Memanen Denyut Nadi Untuk Energi Masa Depan Berbasis Energy Storage View project

All content following this page was uploaded by Albertus Tuhu Setyo Nugroho on 10 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA TINGKAT NASIONAL

BORNEO SCIENTIFIC FAIR (BORN SF 3) TAHUN 2019

UKM PP LISMA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

KAJIAN HYBRID RESUME METHOD UNTUK MENINGKATKAN HIGH


ORDER THINGKING SKILL (HOTS) GUNA MENDUKUNG
KECAKAPAN ABAD 21

Sub Tema

(Pendidikan)

Oleh:

Albertus Tuhu Setyo Nugroho (NIM. 17302241030/2017)

Ayatul Marifah (NIM. 18417144005/2018)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2018
1
2
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih indah saat meletakkan tanda titik terakhir pada
naskah makalah ini selain ucapan syukur tak terhingga kepada Sang Mahadaya
ilmu Pengetahuan karena penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul “Kajian Hybrid Resume Method Untuk Meningkatkan High
Order Thinking Skill (HOTS) Guna Mendukung Kecakapan Abad 21”.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, banyak pihak yang telah membantu
hingga makalah ini dapat penulis tuntaskan. Oleh karena itu, penulis berterima
kasih kepada
1. Ir. Suhandoyo, M.S., selaku wakil dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis
untuk berkarya melalui penulisan karya tulis ilmiah;
2. Rita Prasetyowati, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan kritik dan saran kepada penulis;
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moril maupun materil
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini; serta
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan merahmati dan mencatat semua bantuan yang diberikan
kepada penulis sebagai amal kebaikan.

Yogyakarta, 5 Agustus 2019


Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


A. Taksonomi Bloom..................................................................................... 3
B. Metode Pembelajaran ............................................................................... 3
C. Kemampuan Membaca.............................................................................. 4
D. Kemampuan Menulis ............................................................................... 4
E. Kemampuan Berpikir Kreatif.................................................................... 4
F. Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................................ 5

BAB 3 METODE PENULISAN


A. Pendekatan Penulisan ............................................................................... 6
B. Teknik Penulisan ...................................................................................... 6
C. Teknik Pengumpulan dan Jenis Data ....................................................... 6
D. Metode Analisis dan Sintesis ................................................................... 6
E. Kerangka Berpikir .................................................................................... 7

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Masalah ...................................................................................... 8
B. Pembahasan Masalah ............................................................................... 9

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .............................................................................................. 17
B. Saran ......................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19


LAMPIRAN ........................................................................................................ 22

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Taksonomi Bloom dan Kata Operasional ............................................ 3


Tabel 2.2 Perbedaan Tahap Pemecahan Masalah ................................................. 5
Tabel 4.1 Indikator High Order Thinking Skill..................................................... 11
Tabel 4.2 Langkah-langkah Penerapan Hybrid Resume Method .......................... 14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Pikir ....................................................................... 7


Gambar 4.1 Aspek High Order Thinking Skill .................................................... 10

5
KAJIAN HYBRID RESUME METHOD UNTUK MENINGKATKAN HIGH
ORDER THINGKING SKILL (HOTS) GUNA MENDUKUNG KECAKAPAN
ABAD 21
Albertus Tuhu Setyo Nugroho1, Ayatul Marifah2
1
Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
2
Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: albertus729@gmail.com

ABSTRAK
Kualitas pendidikan merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai dalam
program Sustainable Development Goals (SDGs) yang berbunyi “Memastikan
pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara dan mempromosikan
pembelajaran sepanjang hayat”. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas. Namun
sistem pendidikan Indonesia saat ini, keterampilan berpikir kreatif dan
kemampuan pemecahan masalah belum mendapat perhatian yang serius. Maka
dari itu tujuan dari karya ilmiah ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh
kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill) dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran; 2) untuk mengetahui implementasi Hybrid
Resume Method pada proses pembelajaran guna meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill); 3) untuk mengetahui analisis
Hybrid Resume Method sebagai metode pembelajaran guna meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill). Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi pustaka (library research)
dan penelusuran informasi digital dengan sasaran tujuan studi literatur. Proses
analisis dilakukan pada data-data yang diperolah kemudian dijabarkan dalam
pembahasan. Sintesis dilakukan dengan menggunakan studi silang (cross link)
antara data yang terkumpul dengan teori dan konsep yang relevan. Kemampuan
berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill) yang didalamnya terdapat
kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis berpengaruh terhadap output
kualitas pembelajaran; 2) Hybrid Resume Method adalah metode meringkas yang
digagas dengan menggabungkan dua metode, yaitu metode Mind Map dan
metode Taksonomi Bloom guna menghasilkan satu bentuk metode meringkas
yang sesuai dengan cara berpikir kreatif dan keterampilan pemecahan masalah.
Hybrid Resume Method dapat diterapkan pada mata pelajaran SMP dan SMA
pada saat proses pembelajaran berlangsung; dan 3) hasil analisis SWOT
menunjukkan bahwa Hybrid Resume Method memiliki kekuatan merupakan
metode baru yang inovatif untuk meringkas suatu mata pelajaran, memiliki
kelemahan adaptasi dan membutuhkan waktu lama untuk mengajarkan metode
baru ini (Hybrid Resume Method), memiliki peluang dapat meningkatkan
kemampuan literasi secara mendalam, dan memiliki ancaman peserta didik dapat
cepat bosan dan jenuh.

Kata Kunci: Bloom Taxonomy Summary, Berpikir Kreatif, Pemecahan


Masalah, Pendidikan

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai
dalam program Sustainable Development Goals (SDGs) yang berbunyi
“Memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara dan
mempromosikan pembelajaran sepanjang hayat”. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan meningkatkan kualitas
pembelajaran dikelas. Kualitas pembelajaran sendiri dapat dilihat dari segi
proses dan hasil yang dicapai. Menurut Soedijarto (2008), keberhasilan proses
pendidikan ditentukan oleh tiga faktor berikut: 1) faktor masukan (raw input);
2) faktor lingkungan (environmental input), dan; 3) faktor instrumental input.
Ketiga faktor tersebut menghsilkan output (keluaran) atau lulusan.
Namun, yang menjadi permasalahan pada sistem pendidikan Indonesia
adalah rendahnya kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran sendiri ada
beberapa faktor penyebabnya. Salah satunya adalah kemampuan berpikir
tingkat tinggi High Order Thinking Skills (HOTS) yang biasanya diperlukan
untuk memecahkan permasalahan dan persoalan yang sifatnya abstrak dan
memerlukan pemahaman secara mendalam. Namun kenyataannya dari fakta
yang ada sangat disayangkan, bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi
pelajar di Indonesia masih tergolong rendah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kreatif diperlukan suatu inovasi
metode dan strategi pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran juga harus
tepat sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif dan menarik
bagi siswa. Salah satu yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran adalah
metode Hybrid Resume Method. Metode Hybrid Resume Method tersebut
diharapkan dapat menjadi salah satu metode meringkas kreatif dan inovatif
yang membantu peserta didik dalam proses memecahkan masalah dan akan
membangkitkan aktivitas peserta didik sekaligus juga mengembangkan
keterampilan berpikir kreatif peserta didik secara berkesinambungan. Oleh

7
sebab itu, peneliti ingin mengkaji metode Hybrid Resume Method pada
pembelajaran guna meningkatkan high order thinking skill (HOTS).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang muncul
dapat dirumuskan:
1. Bagaimana pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order
thinking skill) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran?
2. Bagaimana implementasi Hybrid Resume Method pada proses
pembelajaran guna meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high
order thinking skill)?
3. Bagaimana analisis Hybrid Resume Method sebagai metode pembelajaran
guna meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order
thinking skill)?
C. Tujuan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam karya ilmiah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order
thinking skill) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Mengetahui implementasi Hybrid Resume Method pada proses
pembelajaran guna meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high
order thinking skill).
3. Mengetahui analisis Hybrid Resume Method sebagai metode pembelajaran
guna meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order
thinking skill).
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
2. Memberikan inspirasi bagi guru untuk aktif dan kreatif dalam memilih
metode pembelajaran.
3. Menjadikan motivasi bagi guru untuk merancang berbagai metode
pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
4. Mempermudah pemahaman dan meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah serta kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
5. Memperoleh metode pembelajaran baru yang unik dan menarik.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Taksonomi Bloom
Taksonomi adalah sebuah kerangka untuk mengklasifikasikan
pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk memprediksi kemam- puan
peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.
Taksonomi Bloom memiliki tiga ranah diantaranya 1) ranah kognitif, yang
mencakup ingatan atau pengenalan terhadap fakta-fakta tertentu, pola-pola
prosedural, dan konsepkonsep yang memungkinkan berkembangnya
kemampuan dan skill intelektual (Huda, 2013:169); 2) ranah afektif, ranah
yang berkaitan perkembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi; 3) ranah
psikomotor, ranah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau
keterampilan motorik (Degeng, 2013:202). Pada karya tulis ini, ranah yang
digunakan adalah ranah kognitif dengan Taksonomi Bloom revisi Anderson &
Krathwohl (2001) yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan
(C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).
Berikut ditampilkan ranah kognitif Taksonomi Bloom dan kata kerja
operasionalnya.
Tabel 2.1 Taksonomi Bloom Ranah Kognitif dan Kata Kerja Operasional
Tingkatan Taksonomi Kata Kerja Operasional
Ranah Kognitif
Mengingat Menyebutkan definisi, menghafal,
menyatakan susunan, mengucapkan,
mengulangi, menyatakan
Memahami Mengelompokkan, menggambarkan,
menjelaskan identifikasi, menjelaskan,
menerjemahkan, pharaprase
Mengaplikasikan menggunakan, mengilustrasikan,
. menginterpretasikan, memecahkan masalah
Menganalisis Mengkaji, membandingkan, membedakan,
melakukan deskriminasi, memisahkan,

9
menguji
Mengevaluasi Memberi argumentasi, mempertahankan,
menyatakan, memberi penilaian, melakukan
evaluasi
Mencipta Meubah, membangun, mencipta, merancang,
merumuskan
B. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Djamarah, 2008: 46). Sedangkan
menurut Afandi, et.al (2013: 16) metode pembelajaran adalah cara atau
tahapan yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan
materi dan mekanisme metode pembelajaran.
C. Kemampuan Membaca
Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
memperoleh pengetahun (Shafat, 2009: 1). Menurut Sukardi (2010: 18)
membaca merupakan upaya memperoleh pengalaman melalui kegiatan
memahami lambang grafis dari halaman bercetak. Sedangkan kemampuan
membaca dalam karya ilmiah ini diartikan sebagai kegiatan memperoleh
pengetahun mengenai suatu hal melalui pemahaman secara mendalam
terhadap suatu tulisan.
D. Kemampuan Menulis
Menulis merupakan suatu proses kreatif dalam penyampaian ide dan
gagasan yang tertuang dalam bentuk bahasa tulis (Dalman, 2014: 3). Menurut
Suparno dan Yunus (2008: 13) menulis merupakan kegiatan penyampaian
pesan (komunikasi) melalui bahasa tulis. Kemampuan menulis yang dimaksud
dalam karya ilmiah ini adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil
kegiatan membaca dan memahami bacaan secara mendalam yang dituangkan
dalam kegiatan menulis
E. Kemampuan Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki
oleh siswa agar proses pembelajaran tercapai tujuannya serta siswa pun

10
terlibat aktif dalam pembelajaran. Kemampuan berpikir kreatif dapat diukur
berdasarkan indikator fluency (kelancaran/kefasihan), flexibility (keluwesan),
orisinil (keaslian), dan elaboration (elaborasi) (Silviani, et.al, 2018: 28).
F. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan mencari dan
merumuskan solusi untuk menyelesaikan suatu masalah yang spesifik. Berikut
adalah perbandingan dari tahap-tahap pemecahan masalah menurut Polya,
Krulik dan Rudnick, serta Dewey (Carson, 2007: 8).
Tabel 2.2 Perbedaan Tahap Pemecahan Masalah
Tahap-tahap Pemecahan Masalah
Krulik dan Rudnick Polya Dewey
Membaca (read) Memahami masalah Menghadapi masalah
(understand and (confront the problem)
problem)
Mengeksplorasikan Membuat rencana Pendefinisian (define
(explore) (device a plan) problem) dan
perumusan
(formulation)
Memilih suatu strategi Melaksanakan rencana Mencobakan (test)
(select a strategy) (carry out the plan)
Meninjau kembali dan Melihat kembali Evaluasi (evaluation)
mendiskusikan (review (looking for)
and extend)

11
BAB III
METODE PENULISAN

A. Pendekatan Penulisan
Pendekatan penulisan yang digunakan ialah penulisan kualitatif.
Pendekatan kualitatif ialah prosedur yang menghasilkan data-data deskriptif,
yang meliputi fakta dan data tertulis atas konsep metode kubus ringkasan
taksonomi bloom, mind mapping, dan high order thingking skill (HOTS).
Deskripsi didukung oleh studi literatur berdasarkan pengalaman kajian
pustaka, baik berupa data penulisan maupun angka yang dapat dipahami
dengan baik.
B. Teknik Penulisan
Teknik penulisan ialah deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan,
menguraikan, menjabarkan dan merangkai variabel-variabel yang diteliti
menjadi sebuah pembahasan yang runut dan sistematis. Studi kajian deskriptif
ini dilakukan dengan mengambil studi kasus terhadap permasalahan high
order thingking skill (HOTS).
C. Teknik Pengumpulan dan Jenis Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi pustaka
(library research) dan penelusuran informasi digital dengan sasaran tujuan
studi literatur. Sumber pustaka yang didapatkan berasal dari membaca,
menganalis dan mengkaitkan informasi dari sumber bacaan dengan topik yang
diangkat. Studi pustaka ini meliputi buku, dan jurnal penelitian yang dianggap
relevan dengan pembahasan.
Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini ialah data sekunder
atau data pendukung yang merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung atau melalui media perantara.
D. Metode Analisis dan Sintesis
Proses analisis dilakukan pada data-data yang diperolah kemudian
dijabarkan dalam pembahasan. Sintesis dilakukan dengan menggunakan studi
silang (cross link) antara data yang terkumpul dengan teori dan konsep yang
relevan. Kemudian dapat diambil titik utama yang kemudian diolah menjadi

12
beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut diperkuat dengan saran dan
rekomendasi yang terkait.
E. Kerangka Berpikir

Era Industri 4.0 dan Abad ke-21

Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Rendahnya layanan Rendahnya mutu Rendahnya mutu Rendahnya


pendidikan pendidikan pendidikan tinggi kemampuan literasi

Proses Pembelajaran Abad 21

Berpikir kritis Kerjasama Komunikasi Kreativitas


(critical thinking) (collaboration) (communication) (creativity)

Metode dan Model Pembelajaran

Metode Kubus Ringkasan Taksonomi


Bloom berbasis Mind Mapping

Metode Meringkas Kreatif

Meningkatkan High Order Thingking


Skill (HOTS) untuk pengeMbangan
literasi matematika dan mendukung
kecakapan Abad 21

Gambar 3.1. Bagan Kerangka Pikir

13
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting yang harus menjadi
perhatian setiap Negara di dunia. Pendidikan hadir sebagai citra peradaban
suatu bangsa, tidak terkecuali Indonesia. Indonesia masa sekarang ini
memasuki era baru yang disebut Era Industri 4.0. Era Industri 4.0 yang berada
pada Abad 21 yang merupakan abad berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi atau lebih dikenal dengan era digitalisasi. Sistem pendidikan pada
Abad 21 menuntut proses pembelajaran yang berbasis 4C, yaitu critical
thinking (berpikir kritis), collaboration (kerjasama), communication
(komunikasi), dan creativity (kreativitas).
Pemerintah mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai
kompetensi dengan penerapan HOTS atau Keterampilan Bepikir Tingkat
Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (criticial thinking), kreatif
dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi
(communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan
kepercayaan diri (confidence). Lima hal yang disampaikan pemerintah yang
menjadi target karakter peserta didik itu melekat pada sistem evaluasi kita
dalam ujian nasional dan merupakan kecakapan abad 21. Penilaian terhadap
literasi matematika dilaksanakan melalui PISA (Programme for International
Student Assessment) yang diselenggarakan oleh OECD (Organization for
Economic Cooperation And Development). Penilaian menggunakan metode
survey di sejumlah negara. Survey telah dilaksanakan sebanyak enam kali
yaitu pada tahun 2000, 2003, 2006, 2009, 2012, dan 2015. Hasil survey PISA
pada kurun waktu tahun 2000 hingga 2015 menunjukkan bahwa skor rata-rata
literasi matematika masih di bawah skor rata-rata Negara-negara yang
mengikuti survey. Hal ini menunjukkan bahwa posisi literasi matematika
siswa Indonesia di bawah literasi matematika Negara-negara di dunia pada
umumnya (Wulandari dan Raekha, 2018: 32).

14
Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, perlu adanya solusi guna
mengatasi permasalahan tersebut. Pada karya ilmiah ini akan dibahas
mengenai solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan
masalah.
B. Pembahasan Masalah
1. Pengaruh Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking
Skill) Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Pada karya tulis ini dibahas mengenai pentingnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill) dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, terutama pada pelajaran-pelajaran yang
membutuhkan kemampuan analisis dan hitungan seperti matematika,
fisika dan kimia. Pada sistem pendidikan abad ke-21, setiap individu
dalam hal ini adalah peserta didik dituntut untuk memiliki keterampilan
yang lebih, terutama dalam hal keterampilan berpikir kritis, kerjasama,
komunikasi dan berpikir kreatif (Pellegrino dan Hilton, 2012).
Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran adalah dengan menerapkan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi atau high order thinking skill
(Setiawati, 2019: 552). Terkait dengan proses pembelajaran, keterampilan
berpikir tingkat tinggi dapat diwujudkan dengan cara mengintegrasikan
level berpikir ini melalui proses belajar dan evaluasi. Menurut Gronlund
(dalam Purwanto, 2013) evaluasi adalah proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan
pengajaran telah dicapai oleh siswa. Namun dalam karya ilmiah ini yang
akan dibahas adalah perwujudan keterampilan berpikir tingkat tinggi
dalam proses belajar.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah keterampilan yang
melibatkan level kognitif tinggi dalam taksonomi Bloom. Taksonomi
kognitif Bloom terdiri atas enam level yaitu pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, evaluasi, dan mencipta (Setiawati, 2019: 553). Level satu

15
sampai tiga merupakan keterampilan tingkat rendah dan level empat
sampai enam merupakan keterampilan tingkat tinggi (Zuhri et al, 2018).

Transfer
Knowledge

Critical and
Problem Solving Creative
Thinking

Keterampilan
Berpikir
Tingkat
Tinggi

Gambar 4.1 Aspek Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Afandi &


Sajidan, 2017)
Sedangkan, keterampilan berpikir tingkat tinggi dipicu oleh empat
kondisi sebagai berikut:
a. Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran
yang spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
b. Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak
dapat diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi dan
kesadaran dalam belajar.
c. Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier,
hirarki atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan
interaktif.
d. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti
penalaran, kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan
berpikir kritis dan kreatif.
Limbach & Waugh (2010) dalam Nisa, dkk (2018: 3) menyatakan
bahwa terdapat lima tahapan dalam mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (HOTS) yaitu: 1) mengidentifikasi tujuan pembelajaran, 2)
mengembangkan teknik bertanya, 3) Latihan, 4) Mengulang yang telah
dipelajari dan 5) Memberikan umpan balik. Maka dari itu, guna
meningkatkan kualitas pembelajaran, peserta didik juga harus dilatih untuk
terampil dalam berpikir tingkat tinggi, karena dalam proses belajar

16
mengajar pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat
dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam proses belajar Harum
(2017: 390). Berpikir pada umumnya didefinisikan sebagai proses mental
yang dapat menghasilkan pengetahuan. Abad pengetahuan, model
intelektual, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinking skill) merupakan kebutuhan sebagai tenaga kerja yang handal
(Galbreath dalam Sabaruddin, 2015:2).
Sedangkan efektivitas pembelajaran menurut Kenneth (2010)
dalam Dewi (2018: 46) adalah suatu penilaian yang menyatakan
penggunaan model, metode dan target belajar dicapai dan tercapai sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Sedangkan kualitas metode pembelajran
menurut Kellen (2009) dalam Dewi (2018: 46) adalah hasil proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Ini berarti efektivitas,
efisiensi dan kualitas pembelajaran merupakan bentuk penilaian di dalam
mengukur keberhasilan dari sebuah metode pembelajaran modern dan
konvensional.
Beberapa hasil penelitian juga menyatakan bahwa kemampuan
berpikir tingkat tinggi berpengaruh terhadap hasil output kegiatan belajar
mengajar. Dimana menurut Conklin (2012: 14) menyatakan bahwa ciri
utama keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis dan
kreatif. Selain itu, hasil penelitian Sambada (2012) juga menyatakan
bahwa ada keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemampuan
kreativitas (berpikir kreatif) dengan kemampuan pemecahan masalah,
dimana semakin tinggi kreativitas (berpikir kreatif) maka sebanding
dengan kemampuan pemecahan masalah.
Tabel 4.1 Indikator High Order Thngking Skills
Aspek Indikator Alternatif KKO yang Mewakili
Berpikir Kritis Menganalisis Memilih
Membandingkan
Mengevaluasi Memeriksa
Menilai
Berpikir Kreatif Mencipta Membuat

17
Menyimpulkan
Sumber: Hidayati (2017: 148)
Berdasarkan hasil kajian yang telah dipaparkan diatas mengenai
pengaruh kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa salah satu indikator pembelajaran dikatakan
berkualitas adalah adanya peningkatan hasil belajar yang diperoleh oleh
peserta didik. Dimana hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
didalamnya terdapat kemampuan berpikir kreatif yang menjadi jalan
peserta didik untuk dapat memecahkan masalah. Maka dari itu, proses
pembelajaran berbasis peningkatan berpikir tingkat tinggi sangat penting
untuk diterapkan pada pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar
peserta didik tidak hanya memahami sebagian konsep, namun dapat
memahami seluruh konsep secara mendalam, sehingga diharapkan dapat
menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari di bangku sekolah ke
dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Implementasi Hybrid Resume Method Pada Proses Pembelajaran
Guna Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High
Order Thinking Skill)
a. Metode Hybrid Resume Method
Seiring dengan berkembangan zaman, pembelajaran di kelas
harus mampu mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan
kemampuan pemecahan masalah pada peserta didik. Namun, yang
terjadi pada paradigma pendidikan saat ini adalah belum tercapainya
tujuan pendidikan, terutama pada pembelajaran yang membutuhkan
pemahaman dan analisis secara mendalam, seperti matematika, fisika,
dan kimia. Pada dasarnya pembelajaran di sekolah lebih menekankan
banyak konsep, prinsip dan teori abstrak yang sulit dipahami oleh
peserta didik (Rohim, et.al, 2012). Maka dari itu diperlukan sebuah
terobosan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.
Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah Hybrid Resume

18
Method. Hybrid Resume Method adalah metode meringkas yang
digagas oleh penulis dengan menggabungkan dua metode, yaitu
metode Mind Map dan metode Taksonomi Bloom guna menghasilkan
satu bentuk metode meringkas yang sesuai dengan cara berpikir kreatif
dan keterampilan pemecahan masalah.
Metode Mind Map merupakan teknik mencatat yang
memadukan kemampuan otak kanan dan otak kiri menjadi sebuah seni
mencatat yang kreatif dan efektif (Latipah dan Adman, 2018: 125-
137). Menurut Shoimin (2014), Mind Map adalah teknik
memanfaatkan seluruh otak dengan pendekatan visualisasi dan grafis
untuk membuat kesan kreatif dan menarik. Mind Mapping juga dapat
meningkatkan daya hafal dan motivasi belajar siswa serta
meningkatkan kreativitas siswa (Darusman, 2014: 164-173).
Berdasarkan penelitian Yanti (2016), metode Mind Map lebih efektif
dan efisien dalam meningkatkan kemampuan peserta didik pada
pembelajaran, terutama dalam pelajaran hitungan, seperti fisika. Selain
itu, penelitian Nadya (2007) menyatakan bahwa penggunaan metode
Mind Map dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif secara
signifikan.
Sedangkan Taksonomi Bloom adalah sebuah kerangka untuk
mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk
memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil
dari kegiatan pembelajaran. Taksonomi Bloom memiliki tiga ranah
diantaranya 1) ranah kognitif, yang mencakup ingatan atau pengenalan
terhadap fakta-fakta tertentu, pola-pola prosedural, dan konsep-konsep
yang memungkinkan berkembangnya kemampuan dan skill intelektual
(Huda, 2013); 2) ranah afektif, ranah yang berkaitan perkembangan
perasaan, sikap, nilai dan emosi; 3) ranah psikomotor, ranah yang
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif atau keterampilan
motorik (Degeng, 2013). Dalam karya tulis ini, ranah yang dimaksud
adalah ranah kognitif dengan Taksonomi Bloom revisi Anderson, L.W
& Krathwohl, D.R (2001) yaitu mengingat (C1), memahami (C2),

19
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan
mencipta (C6). Taksonomi Bloom Ranah Kognitif dan Kata Kerja
Operasional dapat dilihat pada Lampiran
b. Implementasi Hybrid Resume Method Pada Proses Pembelajaran
Berikut ini adalah langkah-langkah penggunaan Hybrid
Resume Method pada pembelajaran.
Tabel 4.2 Langkah-langkah Penerapan Hybrid Resume Method
Tahap Aktivitas Peserta Didik
Tahap 1 1. Peserta didik duduk dalam kelompok yang
telah ditentukan
2. Peserta didik memperhatikan guru saat
menyajikan pelajaran secara garis besar dan
memberikan topik-topik penting dalam materi
yang akan dipelajari
3. Setiap kelompok menerima materi diskusi yang
sama
4. Peserta didik melaksanakan arahan guru agar
kelompok lebih aktif dalam berdiskusi
membahas materi yang diberikan
Tahap 2 5. Peserta didik diminta untuk membuat
rangkuman sesuai dengan indikator tingkatan
Taksonomi Bloom. Untuk tingkatan taksonomi
dan kata kerja operasional dapat dilihat pada
tabel 2.
6. Setelah membuat rangkuman yang sesuai
dengan indikator tingkatan Taksonomi Bloom,
peserta didik membuat mind mapping sesuai
ringkasan yang telah dibuat berdasarkan
tingkatan Taksonomi Bloom. Untuk pembuatan
mind mapping tidak ada ketentuan khusus,
namun harus disesuaikan dengan jumlah
tingkatan Taksonomi Bloom yaitu ada 6

20
tingkatan.
Tahap 3 7. Salah satu kelompok diminta maju ke depan
untuk menyampaikan hasil ringkasanya.
8. Peserta didik menjawab pertanyaan guru dan
kelompok lain dan memberikan tanggapan
9. Peserta didik menerima penguatan dan
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
dengan Hybrid Resume Method.
Berdasarkan langkah-langkah diatas, dapat dilihat bahwa
Hybrid Resume Method secara tidak langsung dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif melalui pembuatan mind mapping dan
kemampuan pemecahan masalah melalui membaca dan menulis
ringkasan secara mendalam menggunakan metode Taksonomi Bloom.
Metode Hybrid Resume Method mengharuskan peserta didik untuk
memiliki kemampuan menulis kreatif dan membaca secara mendalam.
Sehingga melalui Hybrid Resume Method, peserta didik dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah
fisika. Hybrid Resume Method ini dapat digunakan pada jenjang
sekolah menengah pertama (SMP) maupun atas (SMA). Contoh
Hybrid Resume Method dapat dilihat pada Lampiran.
3. Analisis Hybrid Resume Method Sebagai Metode Pembelajaran Guna
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order
Thinking Skill)
Analisis terhadap metode Hybrid Resume Method dilakukan untuk
mengetahui kelayakan metode Hybrid Resume Method jika diterapkan
pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Adapun analisis SWOT
metode Hybrid Resume Method adalah sebagai berikut.
a. Kekuatan (Strenght)
1) Merupakan metode baru yang inovatif untuk meringkas.

21
2) Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas
peserta didik.
3) Dapat diterapkan di semua mata pelajaran.
4) Dapat dipadukan atau diitegrasikan dengan semua model
pembelajaran terutama model pembelajaran yang mengacu pada
student learning center.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Membutuhkan waktu yang lama untuk mengenalkan metode
Hybrid Resume Method kepada peserta didik maupun pendidik.
2) Belum dilakukan penelitian mengenai pengaruh metode Hybrid
Resume Method, sehingga belum mengetahui efektivitas secara
statistik.
c. Peluang (Opportunity)
1) Semakin meningkatnya minat baca peserta didik.
2) Semakin tingginya kebutuhan akan inovasi metode dan model
pembelajaran.
3) Dapat meningkatkan minat membaca dan menulis peserta didik,
karena kegiatan meringkas membutuhkan kemampuan membaca
dan menulis yang baik.
d. Ancaman (Threat)
1) Peserta didik merasa cepat bosan dan jenuh.
2) Peserta didik lebih tertarik untuk menggunakan metode meringkas
yang lain, contohnya metode mind map.

22
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut
1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill) yang
didalamnya terdapat kemampuan berpikir kreatif dan berpikir kritis
berpengaruh terhadap output kualitas pembelajaran.
2. Hybrid Resume Method adalah metode meringkas yang digagas dengan
menggabungkan dua metode, yaitu metode Mind Map dan metode
Taksonomi Bloom guna menghasilkan satu bentuk metode meringkas
yang sesuai dengan cara berpikir kreatif dan keterampilan pemecahan
masalah. Hybrid Resume Method dapat diterapkan pada mata pelajaran
SMP dan SMA pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa Hybrid Resume Method
memiliki kekuatan merupakan metode baru yang inovatif untuk meringkas
suatu mata pelajaran, memiliki kelemahan adaptasi dan membutuhkan
waktu lama untuk mengajarkan metode baru ini (Hybrid Resume Method),
memiliki peluang dapat meningkatkan kemampuan literasi secara
mendalam, dan memiliki ancaman peserta didik dapat cepat bosan dan
jenuh.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian secara empiris mengenai efektivitas dan
pengaruh metode Hybrid Resume Method dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah.
2. Guna mengefektifkan penggunaan metode Hybrid Resume Method dalam
pembelajaran, pendidik diharapkan dapat memadukan dengan model
pembelajaran berbasis student center learning.

23
3. Penelitian ini dapat terapkan bagi sebagai alternatif pembelajaran di kelas
agar siswa dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran Fisika

24
DAFTAR PUSTAKA

Afandi & Sajidan. 2017. Stimulasi Keterampilan Tingkat Tinggi.UNSPRESS.


Afandi, M., Evi C., & Oktarina, P.W. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di
Sekolah. Semarang: UNISSULA Press.
Amalia, R., 2013. Penerapan Model Pembelajaran Pembuktian Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa
SMA. Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia.
Degeng, N.S. (2013). Ilmu Pembelajaran: Klasifikasi Variabel untuk
Pengembangan Teori dan Penelitian. Bandung: Kalam Hidup.
Dinni, H N. 2018. HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan
Kemampuan Literasi Matematika. Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 170-176
Djamarah, S.B. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta.
Harum, C L. 2017. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Beljaar dan Kemampuan BerpikirTingkat Tinggi Siswa. Prosiding
Seminar Nasional MIPA III. Aceh: Universitas Syah Kuala.
Hidayati, A.U. 2017. Melatih Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar. TERAMPIL Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol.4, No.2, 2 Oktober, hal 143-
156.
Huda, M. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Latipah, H.W & Adman. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik (Studi Kuasi Eksperimen
Pada Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Fasilitas dan Lingkungan
Kantor Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMKN 3
Bandung). Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, Vol.1, No.2,
Januari 2018, hal 125-137.
Luthfiana., 2013. Penerapan Strategi Brain Based Learning yang Dapat
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Pendidikan
Matematika Universitas Negeri Malang.

25
Nisa, N.C., Nadiroh, & Siswono, E. 2018. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(HOTS) Tentang Lingkungan Berdasarkan Latar Belakang Akademik
Siswa. Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan,
vol. 19, No. 2, September 2018, hal 1-14.
Pellegrino, J. W. & Hilton M. L. (Eds.). (2012). Education for Life and Work:
Developing Transferable Knowledge and Skills in the 21st Century.
Committee 011 Defining Deeper Learning and 21‫ ׳‬Centuiy Skills. National
Research Council of the National Academies.
Permanasari, V., 2013. Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Open-Ended
terhadap Kemampuan Berpikir Matematis Siswa pada Materi
Trigonometri Ditinjau dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika Solusi, 1(1): 1-7.
Purwanto, N. 2013. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Cet. 18.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rohim, F, Hadi S, & Ellianawati. (2012). Penerapan Model Discovery
Terbimbing Pada Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kreatif. Unnes Physics Education Journal, Vol 1 (1), hal 1-5.
Sambada, D. (2012). Peranan Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan
Memecahkan Masalah Fisika Dalam Pembelajaran Kontekstual. Jurnal
Penelitian Fisika dan Aplikasinya, Vol.2 (2), hal 37-47.
Sastrawati, E., Rusdi, M & Syamsurizal. 2011. Problem Based Learning, Strategi
Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Tekno
Pedagogi, Vol. 1, No. 2, September 2011, hal: 1-14
Setiawati, S. 2019. Analisis Higher Order Thingking Skill (HOTS) Siswa Sekolah
Dasar Dalam Menyelesaikan Soal Bahasa Indonesia. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan KALUNI, Vol.2, 552-557. Jakarta: LPPM
Universitas Indraprasta PGRI.
http://dx.doi.org/10.30998/prokaluni.v2i0.143.
Shaffat, I. (2009). Optimized Learning Strategi. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Silviani, R., Zubainur, C.M., & Subianto, M. (2018). Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa SMP Melalui Model Problem Based Learning. Jurnal
Didaktik Matematika, Vol. 5 (1), hal 27-39.

26
Sukardi, E. (2010). Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta:
UHAMKA Press.
Suparno & Yunus. (2008). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
W. Conklin & J. Manfro. 2012. Higher order thinking skills to develop 21st
century learners. Shell Education Publishing, Inc. Huntington.
Zuhri, M. dkk. 2018. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi: Program Peningkatan Kompetensi
Pembelajaran Berbasis Zonasi. Jakarta: Dirjen Guru dan Tenaga
Kependidikan Kemendikbud.

27
LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Hybrid Resume Method

28
Lampiran 2.

Taksonomi Bloom Ranah Kognitif dan Kata Kerja Operasional


Tingkatan Kata Kerja Contoh Kata Kunci untuk
Taksonomi Operasional Meringkas
Mengingat Menyebutkan 1) Apakah rumus untuk …?
definisi, menyatakan 2) Apa yang dimaksud
dengan …?
Memahami Mengklasifikasikan, 1) Bisakah Anda
menerjemahkan mengklasifikasikan hal-
hal tersebut menurut …?
2) Bisakah Anda
menerjemahkan materi
di halaman ini?
Mengaplikasikan Menggunakan, 1) Gunakan rumus-rumus
memecahkan masalah tersebut untuk
menentukan …
2) Berikan suatu usul
pemecahan pada
masalah ini.
Menganalisis Mengkaji, 1) Variabel manakah yang
membandingkan, mempunyai pengaruh
menguji terbesar?
2) Dapatkah Anda
menyusun semua
argumentasi dari yang
terpenting sampai yang
tidak penting
Mengevaluasi Memberi 1) Proses manakah yang
argumentasi, paling efisien dan
memberi penilaian, jelaskan alasannya.
melakukan evaluasi 2) Mengapa keputusan itu
tidak etis?

29
Mencipta Mengubah, 1) Rancanglah suatu sistem
merancang, atau proses yang lebih
merumuskan baik untuk …
2) Tambahkan suatu
karakter ke dalam cerita
dan jelaskan perubahan
apa yang terjadi pada
hasilnya.

30

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai