PROPOSAL TESIS
Romarta Gultom
3336167940
2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, hanya dengan izin dan ridho-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal tesis ini. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal
tesis ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dorongan dan kemudahan
yang diberikan dari beberapa pihak.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian tesis ini, karena tesis ini
bukan semata mata hasil kerja keras penulis sendiri. Akhirnya penulis berharap
hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam
meningkatkan mutu pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................6
PENDAHULUAN...................................................................................................6
A. Latar Belakang..............................................................................................6
B. Indentifikasi Masalah..................................................................................10
C. Batasan Masalah.........................................................................................11
D. Rumusan Masalah.......................................................................................11
E. Tujuan Penelitian........................................................................................12
F. Manfaat Penelitian......................................................................................12
BAB II....................................................................................................................14
KAJIAN TEORI....................................................................................................14
A. Tinjauan Pustaka.........................................................................................14
1. Penelitian Pengembangan........................................................................14
2. Bahan Ajar...............................................................................................19
3. Modul......................................................................................................20
4. Literasi Sains..............................................................................................30
5. Model Pembelajaran................................................................................33
6. Karakteristik Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit....................37
B. Penelitian Relevan.......................................................................................39
BAB III..................................................................................................................41
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................41
A. Tujuan Penelitian........................................................................................41
B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................41
C. Subyek Penelitian........................................................................................42
D. Karakteristik Modul dan Media yang dikembangkan.................................43
E. Metode penelitian........................................................................................43
F. Prosedur Penelitian.....................................................................................43
G. Instrumen Penelitian...................................................................................46
H. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................47
I. Teknik Analisis Data...................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................51
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu saluran yang dapat mengungkapkan gagasan
dan nilai-nilai baru, serta memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan
era globalisasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah
belajar, media pembelajaran dan sumber belajar. Selain itu kemampuan yang
dimiliki oleh siswa juga harus dikembangkan, bukan saja hanya mampu dalam
meganalisis, mengevaluasi atau bahkan mencipta. Salah satu hal yang perlu
kemampuan literasi.
Kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains. Pembelajaran sains akan
lebih bermakna jika siswa memiliki kemampuan literasi sains yang baik. Menurut
6
PISA-OEDC (2015) menyatakan bahwa “Scientific literacy is the ability to
engage with science-related issues, and with the ideas of science, as a reflective
penyelidikan ilmiah, dan menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah. Survei
hasil PISA yang mengukur aspek kemampuan literasi siswa oleh Organization for
menempatkan Indonesia pada posisi 39 dari 41 negara, tahun 2006 posisi 50 dari
57 negara, tahun 2009 pada posisi 61 dari 65 negara, dan 2012 pada posisi 64 dari
65 negara dan 2015 pada posisi 63 dari 70 negara. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan literasi sains siswa. Penggunaan sumber belajar yang tepat dalam
data bahwa penggunaan buku menjadi salah satu sumber belajar siswa dalam
pembelajaran kimia.
belajar sulit untuk dipahami karena penggunaan bahasa yang sulit dimengerti.
Selain itu dalam buku pelajaran kimia yang digunakan siswa, tidak
mengembangkan literasi sains siswa. Buku pelajaran kimia yang digunakan siswa
sains siswa. Berdasarkan hasil obsservasi tersebut siswa membutuhkan bahan ajar
sains siswa.
menyatakan bahwa materi larutan eletrolit dan non elektrolit sulit untuk dipahami
yaitu pada reaksi ionisasi larutan dan proses daya hantar listrik oleh larutan.
menghafalkan teori tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Kemudian 70%
fenomena sains.
yang mudah dipahami dan dimengerti sehingga siswa tidak akan bingung atau
rumit dalam mempelajari kimia serta keterkaitan konsep yang dipelajari dengan
kemampuan literasi sains siswa. Selain itu siswa juga menginginkan terdapat
dihadapi. E-module menjadi salah satu bahan ajar yang dapat memenuhi
e-Module sebelumnya yang sudah ada dengan hanya berbentuk 2 dimensi. Siswa
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dengan metode
serta kemampuan belajar mandiri saat bekerja solusi untuk masalah (Hung.dkk,
2014).
Berdasarkan latar belakang di atas , peneliti tertarik untuk melakukan
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi permasalahan berikut sebagai
berikut:
1. Apakah bahan ajar yang berupa E-modul berbasis literasi sains dengan
SMA ?
(PBL) di SMA ?
siswa ?
kimia di kelas X khususnya pada materi reaksi larutan elektrolit dan non
elektrolit ?
5. Apakah bahan ajar yang berupa E-modul berbasis literasi sains dengan
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diungkapkan, penelitian ini
sains dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit untuk siswa SMA kelas X, dengan tampilan flipbook
dan disebarluaskan melalui flaskdisk atau dropbox, yang dapat digunakan untuk
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, serta batasan masalah, maka
Based Learning (PBL) pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit
SMA kelas X?
2. Bagaimana efektivitas penerapan e-Module kimia berbasis literasi sains
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian sebagai berikut:
Problem Based Learning (PBL) pada materi larutan elektrolit dan non
F. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
masalah
non elektrolit
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Pengembangan
a. Pengertian Pengembangan
atau pemahaman, diarahkan pada produksi bahan yang bermanfaat, perangkat, dan
yang tidak hanya berbentuk benda tetapi bisa juga dalam berbagai hal.
kutipan berikut:
14
Kutipan tersebut mengartikan bahwa pengembangan adalah sebuah studi
tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisie n, produktif, dan bermakna.
(Nusa, 2013).
Menurut Borg & Gall bahwa (1989: 772) model penelitian dan
latar belakang dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap
hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan sampai pada akhirnya diperoleh suatu
Menurut Borg dan Gall (dalam Nusa, 2013: 120-121) menjelaskan bahwa
pengembangan yaitu:
collecting)
merangkum permasalahan.
2. Perencanaan (Planning)
ahli atau uji coba pada skala kecil atau expert judgement.
seperti membuat isi materi, membuat evaluasi, mencari video dan gambar
Pada tahap ini penulis melakukan uji lapangan awal dari hasil awal
uji validasi para ahli materi dan bahasa, ahli media pembelajaran, serta
guru kimia.
coba lapangan utama kepada siswa dan guru dengan skala kecil. Pada
tahap ini, penulis akan mendapatkan saran-saran dan masukan untuk
utama. Hasil uji coba lapangan utama dengan melibatkan siswa dan guru
coba lapangan operasional kepada siswa dan guru dengan skala besar.
Pada tahap ini, penulis akan mendapatkan saran-saran dan masukan untuk
a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam
b. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan/ atau teks yang diperlukan oleh
c. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik
tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi dasar
yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran
materi berisi informasi atau teks yang disusun secara sistematis digunakan oleh
yaitu :
3. Modul
a. Pengertian Modul
Modul adalah salah satu bentuk bahan ajar berupa cetakan. Modul
dengan pembelajaran jarak jauh, (bukan tatap muka). Ada beberapa pengertian
atau cetak yang disusun secara sistematis, memuat materi pembelajaran, metode,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji diri sendiri melalui latihan
Salah satu tujuan penyusunan modul adalah menyediakan bahan ajar yang
mahasiswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik materi ajar dan
referensi;
bahan ajar;
1. Disusun dari materi yang mudah untuk memahami yang lebih sulit
dan abstrak;
keberhasilan belajar;
terhadap kompetisi dasar yang akan di belajarkan. Selain itu, guru juga
e. Format Modul
(2011).meliputi :
1. Halaman sampul yang berisi judul pokok bahasan dan logo. Halaman
ruang lingkup materi modul, serta kaitan antar pokok bahasan dan
7. Kegiatan belajar, dalam satu modul biasanya terdiri dari satu sampai
tiga kegiatan belajar atau bahkan lebih, sesuai dengan silabus dan
RPP
9. Uraian dan contoh, pada bagian ini sebelum menuliskan uraian dan
contoh harus ditulis judul dan sub unit kecil terlebih dahulu. Uraian
10. Latihan yang ada di dalam modul merupakan alat untuk menguji
13. Umpan balik dan tindak lanjut yaitu memberikan rumus yang dapat
dapat diberikan umpan balik dan tindak lanjut yang harus digunakan
membosankan.
e-Module dapat diimplementasikan sebagai sumber belajar mandiri yang
Module dapat menyajikan informasi secara terstruktur dan menarik. Selain itu,
(cetak) dengan modul elektronik. Perbedaan hanya terdapat pada format penyajian
g. Karakteristik e-Modul
diadopsi dari media modul cetak, hal tersebut dilakukan karena karakteristik
modul cetak masilh relavan jika diterapkan pada e-Modul. Anwar (2010:23)
pelengkap.
dengan pemakainya).
pengaturan tata letak antara satu dengan yang lain harus sama dan
belajar mengajar.
4. Literasi Sains
Literasi sains berasal dari dua kata yaitu literasi dan sains. Literasi berasal
dari Bahasa Inggris yaitu literacy yang berarti melek huruf atau gerakan
pemberantasan buta huruf. Sedangkan istilah sains juga berasal dari Bahasa
Inggris science yang berarti ilmu pengetahuan. Menurut KBBI, sains merupakan
pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian, dan uji
coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang
diselidiki, dipelajari, dsb. Menurut Pusat Perbukuan, sains adalah salah satu mata
Dasar.
Menurut Science for all American (AAAS, 1993) dalam Sakkar (2012),
literasi sains merupakan kemampuan (ability) memahami konsep dan prinsip sains
National Research Council (1996), literasi sains sangat penting karena untuk
memahami suatu ilmu sains dibutuhkan pemahaman pribadi dan minat agar
berdasarkan fakta untuk memahami alam semesta dan membuat keputusan dari
perubahan yang terjadi karena aktivitas manusia. Literasi sains memiliki empat
dengan yang lain, sama baiknya dengan sikap positif kepada nilai ilmu
dan bukti secara ilmiah. PISA menetapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam
pengukurannya, yakni konten sains, proses sains, dan konteks aplikasi sains.
1) Konten Sains
konsep kunci atau esensial untuk dapat memahami fenomena alam tertentu
antariksa.
2) Proses Sains
pertanyaan yang dapat dan tidak dapat dijawab oleh sains, mengenal bukti
3) Konteks Sains
sains diterapkan, yaitu: (i) kehidupan dan kesehatan; (ii) bumi dan
lingkungan; serta (iii) teknologi. Masalah dan isu sains dalam bidang
bidang tersebut dapat terkait pada anak sebagai individu, bagian dari
masyarakat, dan warga dunia. Situasi nyata yang menjadi konteks aplikasi
sains dalam PISA tidak secara khusus diangkat dari materi yang dipelajari
dimilikinya dan terlibat dalam isu sains yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari.
5. Model Pembelajaran
kepada peserta didik untuk dipecahkan secara individu atau kelompok, strategi ini
agar peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan
pendapat.
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang
Tahap investigasi memiliki 2 tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik
5) Penilaian (Assessment)
yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester
diantaranya: (1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk
lakukan, (6) Melalui pemecahan masalah, siswa dapat melihat bahwa setiap mata
pelajaran pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa, (7) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan
untuk berpikir kritis, (9) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata,
(10) Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk terus menerus
memiliki kelemahan diantaranya : (1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba, (2) Keberhasilan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka
ingin pelajari.
listrik. Berdasarkan daya hantar listrik , larutan terbagi menjadi tiga baian yaitu
larutan elektrolit kuat,lemah dan non elektrolit. Untuk setiap senyawa yang
kuat. Untuk setiap senyawa yang terionisasi sebagian dapat menghantarkan listrik
dan merupakan larutan elektrolit lemah. Untuk setiap senyawa yang tidak
terionisasi tidak dapat menghantarkan listrik dan merupakan larutan non
mikroskopik dan simbolik. Segala sesuatu gejala kimia yang disadari, atau
molekul, atom atau elektron. Representasi mikroskopik kimia merujuk pada sifat
menjelaskan sifat dari senyawa atau fenomena alam. Representasi kimia pada
level simbolik meliputi gambar, aljabar, model fisik dan bentuk komputasi seperti
Dalam penelitian ini materi yang diambil adalah larutan aselektrolit dan
non elektrolit yang merupakan materi kimia kelas X pada semester genap (dua).
yang diajarkan. Materi larutan elektrolit dan non elektrolit terdiri dari konseptual,
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh:
belajar kimia. Dan module online tersebut dapat mempermudah siswa dan
kemampuan literasinya, seperti halnya dalam modul yang ini akan disusun dalam
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
literasi sains dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada materi
larutan elektrolit dan non elektrolit di kelas X tahun ajaran 2017-2018 dan
pembelajaran.
b. Uji validasi para ahli di Universitas Negeri Jakarta dan SMA Negeri 11
c. Uji coba e-Module kepada guru di SMA Don Bosco Kelapa Gading
d. Uji coba e-Module kepada siswa di SMA Don Bosco Kelapa Gading
Jakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Waktu
penelitian dimulai dari November 2017 hingga Juli 2018. Pada tahap analisis
41
Maret 2018, uji validasi para ahli dan revisi pada Maret hingga April 2018, uji
coba skala kecil dan revisi pada April hingga Mei 2018, uji coba skala besar dan
revisi pada Mei hingga Juni 2018, serta penulisan laporan pada Juli 2018.
C. Subyek Penelitian
1. Analisis pendahuluan dan kebutuhan
Subjek penelitian pada tahap validasi materi dan bahasa adalah 2 dosen
Kelapa Gading
Subjek penelitian siswa SMA Don Bosco I Kelapa Gading kelas X IPA
D. Karakteristik Modul dan Media yang dikembangkan
Modul yang akan dikembangkan pada penelitian ini bahan ajar elektronik
paradigma pembelajaran abad 21. Modul ini akan dibuat dengan bahasa yang
E. Metode penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian dan
mengacu pada konsep menurut Borg and Gall. Menurut Borg and Gall (1989:
F. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini mengacu pada tahapan menurut Borg and Gall.
Adapun tahap penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan
Gall yaitu (1) Penelitian awal dan pengumpulan informasi, (2) Perencanaan, (3)
Pengembangan e-Module awal, (4) Uji validasi eModule para ahli, (5) Revisi e-
Module uji validasi, (6) Uji coba pada skala kecil, (7) Revisi e-Module uji skala
kecil, (8) Uji coba pada skala besar, (9) Revisi e-Module akhir, (10) Desiminasi
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Analisis Pendahuluan (Guru dan Siswa)
kebutuhan siswa dan guru terlampir pada lampiran 1.a dan lampiran
1.b.
3. Instrumen Uji Validasi oleh Para Ahli (Ahli Materi, Bahasa, dan
Media)
kualitas e-Module yang dibuat. Pada instrumen ini akan dinilai oleh
para ahli yaitu ahli materi dan bahasa, serta ahli media (kegrafikaan).
diperuntukkan bagi para siswa dan guru sebagai objek yang akan
materi larutan elektrolit dan non elektrolit ini, yaitu: (1) kesesuaian
materi dengan kurikulum 2013; (2) kejelasan isi modul; (3) fungsi soal
1. Data E-Module
a. Uji Validasi oleh Para Ahli Penilaian atas kesesuaian alat dengan
tujuan yang ingin dicapai, desain e-Module yang dibuat. Data ini dapat
siswa SMK. Data diperoleh dari instrumen validasi yang diisi oleh
yang ingin dicapai, desain e-Module yang dibuat. Data ini dapat
memahami materi dan rasa ingin tahu siswa yang tumbuh setelah
menggunakan e-Module.
persentase dari jawaban kuesioner atau instrumen uji coba yang digunakan, yaitu
meliputi instrumen uji kelayakan oleh para ahli, uji coba oleh guru kimia, dan uji
coba oleh siswa. Skala penilaian yang digunakan dalam instrumen penelitian ini
jumlah yang diharapkan dan diperoleh presentase (Sugiyono, 2015: 137) atau
Data hasil penilaian para ahli yang diperoleh akan diuji reliabilitas antar
rater. Reliabilitas ini mengacu pada konsistensi evaluasi dari 2 atau lebih penilai
Kesepakatan antar rater dapat dicapai apabila tiap rater mempunyai pandangan
terhadap apa yang dinilai. Uji statistik yang digunakan untuk menghitung
RJKB−RJKE
r=
RJKB
Keterangan: :
Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Direktori
UPI. Bandung.
Borg, W.R. & Gall, M.D. 1989. Educational Research: An In troduction.
NewYork: Longman Inc.
Cigdemoglu,Ceyhan & Geban,Omer. Improving Students’ Chemical Literacy
Level on Thermochemical and Thermodynamics Concepts through
Context-Based Approach. Chemistry Education Research and Practice,
2015
Gunter,Tugce & Alpat, Sibel. The Effects of Problem‐Based Learning (PBL) on
the Academic Achievement of Students Studying ‘Electrochemistry.
Chemistry Education Research and Practice, 2013
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mangajar. Pustaka Setia: Medan.
OECD. 2004. Learning for Tomorrow’s World – First Result from PISA 2003.
Paris: OECD.
Prastowo, (2010), Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, UNY Press,
Yogyakarta.
51
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu
Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Sugianto, Dony dkk. 2013. Modul Virtual: Multimedia Flipbook Teknik Dasar
Digital. Jurnal INVOTEC, 11(2).
53
Lampiran 1. Taksonomi Bloom
Materi dan Indikator Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Petunjuk :
Nama :
Kelas :
Asal Sekolah :
NO Pertanyaan Ya Tidak
1 Menurut Anda, apakah Anda tertarik pada materi larutan elektolit dan
non elektrolit?
2 Menurut Anda, apakah materi larutan elektolit dan non elektrolit sulit
dipahami?
3 Menurut Anda, pada materi pokok larutan elektolit dan non elektrolit dibawah ini, sub materi
pokok mana yang sulit Anda pahami? (jawaban boleh lebih dari satu)
(….)Sifat larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
(….)Larutan Eletrolit kuat dan Larutan Eletrolit lemah
(….)Persamaan reaksi ionisasi larutan elektrolit
(….) ………………....................................................
4 Apakah buku pelajaran kimia yang anda gunakan sering anda abaca?
5 Menurut anda, apakah buku pelajaran kimia yang digunakan
memudahkan anda dalam mempelajari materi larutan elektrolit dan non
elektrolit?
6 Menurut Anda, apakah buku pelajaran kimia yang digunakan menarik
untuk dibaca?
7 Menurut anda, apakah buku pelajaran kimia yang digunakan
menjelaskan tentang fenomena-fenomena kimia yang berhubungan
dengan materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang dipelajari?
8 Menurut anda, apakah buku pelajaran kimia yang digunakan
memudahkan anda untuk menganalisis masalah- masalah kimia terkait
larutan elektrolit dan non elektrolit yang terjadi disekitar anda?
9 Menurut anda, apakah dibutuhkan bahan ajar lain selain buku pelajaran
yang digunakan untuk memahami materi larutan elektrolit dan non
elektrolit?
10 Apakah Anda mengetahui tentang modul pembelajaran?
NO Pertanyaan Ya Tidak
11 Apakah Anda pernah menggunakan modul pembelajaran sebagai bahan
belajar lain?
12 Apakah guru kimia anda pernah menggunakan modul sebagai bahan
pembelajaran kimia khususnya pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit?
13 Menurut Anda, apakah modul pembelajaran yang pernah Anda gunakan
menarik untuk dibaca?
14 Apakah anda kesulitan dalam memahami materi pelajaran pada modul?
15 Apakah anda mengetahui tentang modul elektronik pembelajaran?
16 Menurut anda, apakah modul elektronik yang pernah anda gunakan
menarik untuk dibaca?
17 Menurut anda, apakah pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit
perlu digunakan bahan ajar berupa modul elektronik yang telah
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran kimia di kelas?
18 Jika dibuat modul elektronik kimia sebagai bahan pembelajaran yang
dapat membantu pemahaman Anda, apakah Anda tertarik untuk
mempelajarinya secara mandiri?
19 Fasilitas apa sajakah yang Anda miliki di rumah untuk menunjang pembelajaran mandiri?
(Jawaban boleh lebih dari satu)
(….....) Internet (WiFi, Modem, Bolt, dll)
(….....) Komputer
(….....) Laptop
(….....) Tablet
(….....) Printer
(….....) Smartphone
20 Setelah bahan pembelajaran mandiri berupa modul elektronik kimia akan diterapkan,
tampilan seperti apakah yang anda harapkan? (Boleh memilih lebih dari satu)
A. (…..) menampilkan animasi (gambar)
B. (…..) tampilan menarik
C. (…..) materinya singkat dan padat
D.(…..) memudahkan anda untuk memahami konsep larutan elektrolit dan non elektrolit
E. (…..) memiliki contoh- contoh soal yang disertai dengan penjelasan jawaban
NO Pertanyaan Ya Tidak
21 Apakah modul elektronik lebih menarik jika disajikan dengan panduan
kegiatan praktikum?
22 Apakah anda mengetahui tentang literasi sains?
23 Apakah anda pernah menerapkan konsep literasi sains dalam
pembelajaran kimia?
24 Apakah guru anda pernah menerapkan konsep literasi sains dalam
pembelajaran kimia?
25 Apakah modul elektronik lebih menarik jika disajikan dengan fakta
yang ada di kehidupan sehari-hari?
26 Apakah anda membutuhkan modul elektronik yang memuat latihan
soal?
27 Apakah anda membutuhkan konfirmasi jawaban dari soal latihan
tersebut?
28 Apakah anda membutuhkan video simulasi mengenai materi larutan
elektrolit dan non elektrolit?
29 Apakah anda membutuhkan daftar istilah penting pada bagian akhir
modul elektronik?
30 Menurut anda, selain latihan soal, konfirmasi jawaban, video simulasi, dan daftar istilah, apa
saja yang anda butuhkan pada modul elektronik tentang larutan elektrolit dan non elektrolit?
1. …………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………..
3. …………………………………………………………………..
4. …………………………………………………………………..
5. …………………………………………………………………..
Petunjuk :
Identitas Sekolah :
Mengajar dikelas :
Tanggal Pengisian :
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Menurut Bapak/ Ibu, Apakah siswa tertarik pada materi larutan
elektrolit dan non elektrolit?
2 Menurut Bapak/ Ibu, Apakah siswa mengalami kesulitan
mempelajari materi larutan elektrolit dan non elektrolit?
3 Menurut Bapak/ Ibu, pada materi pokok larutan elektolit dan non elektrolit dibawah ini, sub
materi pokok mana yang sulit siswa pahami? (jawaban boleh lebih dari satu)
Cover Petunjuk
Penggunaan e-
Module
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Pustaka
Glosarium