PROPOSAL TESIS
Oleh:
Tutik Utika Sari
NIM 22325254002
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
berkat serta perlindungan-Nya yang luar biasa, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Thesis ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun yang menjadi judul thesis ini adalah
CS6 pada Materi Sistem Endokrin Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
perbaikan dari segi isi maupun dalam hal penyajian. Oleh karena itu, masukan, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan
thesis ini.
Keberhasilan peneliti dalam menyusun dan menyelesaikan tesis ini tidak terlepas
dari pihak-pihak yang telah memberikan motivasi dan membantu, baik berupa
dorongan, kritik dan saran dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi sebuah tantangan bagi bangsa untuk membuat pendidikan semakin baik
akan terus berkembang di abad ke-21 seperti sekarang ini. Perubahan tersebut
diantaranya; lebih mudah dalam mencari sumber belajar, lebih banyak pilihan
dan inovasi tersebut, memiliki implikasi yang sangat luas dalam dunia pendidikan,
thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (criticial thinking and problem
Partono, 2020).
1
Teknologi di abad ke-21 berfungsi sebagai alat untuk membentuk dan
Salah satu keterampilan abad 21 adalah berpikir kritis. (Paul, n.d., 1991)
memecahkan masalah. Kemampuan berpikir kritis siswa adalah hal yang perlu
kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah dan perlu adanya
proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan data analisis awal kebutuhan siswa
yang dilakukan pada 34 responden kelas XII, bahwa kemampuan berpikir kritis
siswa masih terbilang rendah. Terbukti dengan ketidak selarasan antara perintah
atau soal dengan jawaban siswa. Persentasi nilai rata-rata kemampuan berpikir
kritis siswa yang diukur menggunakan soal essay berjumlah lima butir diperoleh
26,27% dengan kategori rendah. Didukung oleh penelitian Wijayanti et al, (2016).
2
Permasalahan kemampuan berpikir kritis juga dialami oleh siswa kelas XI SMA
Negeri 5 Surakarta, hal ini didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1) Jawaban
yang diisikan oleh siswa hanya menyebutkan tanpa mampu memberikan alasan. 2)
Siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal yang berkategori tinggi. 3) Siswa
diutarakan oleh siswa hanya sebagai argumen saja tanpa menggunakan alasan
dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Hasil
pertanyaan yang diberikan guru disertai pendapat yang logis atau referensi yang
diberikan guru tanpa disertai pendapat yang logis dan referensi yang mendukung
sebesar 30,30%. Selanjutnya, diperkuat dari hasil wawancara dengan siswa yang
menyimpulkan pembelajaran.
pembelajaran siswa cenderung bosan, tidak tertarik dan tidak fokus ketika kegiatan
belajar mengajar (KBM). Hal tersebut disebabkan karena motivasi belajar siswa
3
yang masih kurang. Penelitian yang dilakukan oleh (Octobrianta & Utami, 2017).
berlangsung masih berpusat pada guru dan belum melibatkan keaktifan siswa.
ditandai dari siswa yang cenderung pasif, kurang fokus ketika guru menerangkan
proses pembiasaan dan pengembangan yang dalam hal ini siswa ikut berkontribusi
(Frimar et al., 2012). Kemampuan berpikir kritis dapat lebih optimal dengan adanya
didapatkan bahwa sumber belajar yang digunakan berupa buku cetak dan media
merasa bosan. Hal ini didukung oleh penelitian (Simamora & Mukhtar, 2015),
besar yaitu 87,70% dibandingkan dengan penggunaan media power point yaitu
sementara siswa relatif pasif hanya menerima dan mengikuti apa yang disampaikan
guru. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi dalam membuat media pembelajaran
yang dapat merangsang proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam
suasana yang kondusif sehingga dapat membantu pemahaman siswa secara cepat.
Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan kepada siswa kelas XII SMAN 1
Ngaglik dipeoleh sebanyak 72% siswa memilih sistem endokrin sebagai materi
sistem materi yang sulit dipahami. Sistem endokrin merupakan salah satu materi
yang dipelajari pada mata pelajaran biologi kelas XI pada kompetensi dasar (KD)
3.6 menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan yang
terjadi pada sistem regulasi manusia. Konsep sistem endokrin dapat dikatakan
sebagai suatu konsep yang sulit bagi siswa, karena mencakup konsep mengenai
struktur, fungsi dan proses serta kaitan antara struktur, fungsi dan proses tersebut.
berpendapat bahwa sistem endokrin merupakan materi yang sulit dikuasai siswa,
karena sifat materi sistem endokrin yang rumit dan banyak istilah asing dalam
belajar yang di alami oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Matauli Pandan pada
materi pokok hormon di lihat dari aspek kognitif di tandai dengan adanya siswa
yang tidak mampu mencapai batas nilai ketuntasan minimum pada pelajaran
5
biologi yaitu 75 sebanyak 98 orang atau setara dengan 83,05% dari total sampel.
bahwa materi yang paling sulit dipahami adalah materi sistem koordinasi. Dari tiga
sub bab yang ada pada materi s istem koordinasi, berdasarkan hasil wawancara
dengan guru biologi diketahui bahwa guru dan siswa lebih banyak mengalami
kendala belajar pada materi sistem hormon. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasi kesulitan siswa memahami materi sistem hormon adalah dengan
sebanyak 73% sedangkan untuk kelas XII sebesar 76,3%, yang berarti bahwa siswa
flash professional CS6. Disebut media pembelajaran interaktif, karena siswa dapat
komunikasi dua arah atau interaktif antara guru dan siswa Media pembelajaran
yang terintegrasi dengan teknologi menjadi salah satu sumber belajar yang penting
yaitu dengan program Adobe Flash professional CS6. Adobe Flash professional
CS6 merupakan salah satu software komputer yang dapat dijadikan sebagai media
keunggulannya dalam tampilan yang dapat disesuaikan dengan ide kreatif pembuat
karena adanya Authoring Tool yang dapat menghasilkan konten digital yang
melalui animasi gambar, suara, video, game agar tampak lebih hidup, menarik, dan
Hasil penelitin yang dilakukan oleh (Fandini et al., 2021), bahwa media adobe
flash berpengaruh terhadap peningkatan berpikir kritis. Hal ini ditunjukkan dengan
kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen meningkat dari 14,16
menjadi 22,14. Selain itu, rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi 8 poin dibandingkan siswa pada kelas kontrol. Penelitian
7
lain yang dilakukan oleh (Hidayah et al., 2017), bahwa media pembelajaran
interaktif dengan aplikasi Adobe Flash CS6 dapat dijadikan sebagai alternatif
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.
karena peserta didik dituntut untuk menyelesaikan masalah yang diberikan secara
mandiri.
berbasis adobe flash professional CS6 pada materi sistem endokrin untuk
SMA”.
8
B. Identifikasi Masalah
siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh
hasil tes awal kemampuan berpikir kritis siswa pada materi sistem endokrin
optimal. Hal ini terlihat dari siswa yang cenderung bosan, tidak tertarik dan
dilakukan yaitu sebesar XI 73% pada kelas XI dan 76,3% untuk kelas XII, yang
Terlihat dari hasil analisis kebutuhan siswa yaitu sebesar 72% siswa memilih
sistem endokrin sebagai materi yang sulit dipahami. Oleh karena itu, diperlukan
endokrin
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
10
3. Bagaimana keefektifan penerapan media pembelajaran berbasis adobe flash
E. Tujuan Penelitian
yang layak digunakan siswa kelas XI pada materi sistem endokrin untuk
yang praktis digunakan siswa kelas XI pada materi sistem endokrin untuk
yang efektif digunakan siswa kelas XI pada materi sistem endokrin untuk
endokrin pada jenjang kels XI SMA semester genap di SMA Negeri 1 Ngaglik
11
2. Pengembangan media pembelajaran menggunakan software yang digunakan
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
2. Manfaat praktis
12
b. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang menarik dan
H. Asumsi Pengembangan
sumber belajar
pembelajaran
CS6.
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
perasaan, dan minat siswa hingga menimbulkan suatu proses belajar yang
14
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
15
11. Melibatkan level tertinggi dari konsep komunikasi dua arah,
belajar.
memenuhi syarat yaitu: (1) interaktif; (2) memberikan iklim afeksi sehingga
16
pembelajaran lebih menyenangkan; (3) meningkatkan motivasi siswa; (4)
hal menarik;
pembelajaran.
peserta didik.
17
2. Kualitas instruksional, meliputi memberikan kesempatan dan bantuan
pendokumentasiannya.
spasi garis mudah dibaca, komunikatif dan ekspresif, serta bentuk huruf;
dengan etnis terhadap kesan kontras bobot, skala, dan hirarki visual; (f)
menjadi satu kesatua, dalam wama, bobot, ruang dan tata letak.
18
2. Media Pembelajaran Interaktif
terhadap pemahaman orang yang sedang belajar. Pengertian yang lebih luas
media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam
umum adalah segala alat pembelajaran yang digunakan untuk membantu guru
dirumuskan
pembelajaran dan "interaktif.”. Makna dari media pembelajaran dapat kita lihat
sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia yakni melakukan aksi atau antar
sebagai media yang bersifat aktif & dirancang sedemikian rupa agar dapat
sebagai suatu integrasi elemen beberapa media (audio, video, grafik, teks,
animasi, dan lain-lain) menjadi satu kesatuan yang sinergis dan simbiosis yang
19
menghasilkan manfaat lebih bagi pengguna akhir dari salah satu unsur media
dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif dan
penyajian bahan pembelajaran yang direkam (visual, suara dan video) dan
Adobe Flash professional CS6 adalah perangkat lunak yang dibuat oleh
pembuatan web atau media agar menjadi lebih dinamis dan interaktif.
Dengan Adobe Flash CS6 animator bisa lebih mudah untuk membuat dan
20
Adobe Flash CS6 adalah software yang baik digunakan untuk
halaman web. Adobe Flash CS6 merupakan versi terbaru dari Adobe flash
yang dirilis tahun 2012 sebagai penyempurna dari versi adobe flash
sebelumnya, yaitu adobe flash CS5 dimana pada versi ini telah mampu
mengolah teks maupun objek dengan efek 3 dimensi sehingga tampak lebih
ini, Adobe flash telah dikembangkan hingga seri CS6 dan merupakan
animasi.
21
b. Keunggulan Adobe Flash CS6
6. Dipublish dalam tipe file seperti swf dan exe. (Asyhar & Ibad, 2012)
multimedia adalah:
sederhana, dan sangat cocok sebagai media umpan balik (feed back),
Berpikir kritis adalah cara berpikir yang rasional dan reflektif untuk
Siswa yang berpikir kritis akan dapat membantu diri sendiri atau orang lain
tercapai.
dimulai dengan diri sendiri yaitu memiliki alasan untuk menyadari apa yang
sendiri, mampu menjelaskan kepada orang lain alasan dan keyakinan dari
23
berpikir yang dapat dipertanggungjawabkan untuk membantu dalam
kekeliruan.
berikut:
24
1. Memberikan klarifikasi dasar (elementary clarification)
3. Menyimpulkan (inference)
25
Aspek berpikir kritis Indikator
(Advanced
Clarification)
Strategi dan taktik o Mengidentifikasi alternatif-alternatif cara
o Mencermati kekurangan dan kelebihan
(Strategies and
masing alternatif cara
Tactics)
o Memilih alternatif yang paling relevan
5. Motivasi Belajar
menyiratkan bahwa jika murid tidak termotivasi, mereka tidak akan mampu
tinggi, lebih mungkin untuk terlibat secara aktif dan bahkan memimpin
bahwa insentif siswa untuk belajar berasal dari dalam dan luar kelas.
2018)
di atas, seseorang yang dapat menginspirasi orang lain untuk terlibat dalam
berikut:
27
1. Tekun menghadapi tugas, artinya siswa dapat bekerja secara terus
menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
4. Lebih senang bekerja mandiri, artinya tanpa harus disuruh pun, ia akan
5. Menyukai adanya tugas baru yang kreatif. Cepat bosan pada tugas-tugas
kelenjar yang bekerja pada tubuh manusia yang hasil sekresinya langsung
28
ke dalam darah tanpa melewati duktus atau saluran dan dari sekresi tersebut
adalah hormon. Hormon adalah zat kimia yang dibawa dalam aliran darah
mempunyai dua fungsi yaitu neural dan pelepasan hormon. (Saryono, 2009)
1. Membantu mengatur:
d. Sekresi kelenjar
29
2. Organ Endokrin
a. Kelenjar hipotalamus
hormon-hormon berikut:
hormone (FSH)
pertumbuhan
30
6. Dopamine sebagai penghambat dan Pelepas prolaktin
b. Kelenjar hipofisis
1,3 cm, kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar hipofisis
lain, (Sofwan & Aryenti, 2017). Kelenjar itu terdiri atas tiga lobus,
yaitu:
pertumbuhan tulang.
31
b. MSH (Melanosit Stimulating Hormone), mengatur penyuburan
c. Kelenjar pineal
Aryenti, 2017)
32
c. Konversi sinyal sistem saraf ke endokrin sinyal
d. Penyebab kantuk
c. Aktivitas antioksidan
d. Kelenjar tiroid
pada trakea. Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin
terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan
e. Kelenjar paratiroid
33
tepatnya di belakang kelenjar tiroid. (Sofwan & Aryenti, 2017). Berikut
f. Kelenjar adrenal
ren dan terdiri dari dua lobus dexter yang berbentuk segitiga dan lobus
dekat kutub atas ginjal, terbenam dalam jaringan lemak. Kelenjar ini ada
(melekat) pada kutub atas ginjal kanan. Sedangkan yang sebelah kiri
34
mulai dari kutub atas sampai daerah hilus ginjal kiri. Kelenjar adrenal
pada manusia panjangnya 4-6 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 4-6 mm.
protein
g. Kelenjar timus
35
Fungsi kelenjar timus:
pada imunitas.
h. Kelenjar pankreas
36
memproduksi enzim untuk menghancurkan dan mencerna makanan di
dalam perut. Pankreas adalah salah satu organ yang terletak di belakang
rongga perut dengan panjang sekitar 12–18 cm. Organ yang bentuknya
37
pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut
i. Kelenjar Gonad
Dalam hal ini, hormon yang dihasilkan adalah hormon estrogen dan
38
cm, panjang 3,5 cm, dan tebal 1 cm. Letak ovarium ada di rongga
perut.
Fungsi Reproduksi
Hormone).
Fungsi Endokrin
39
perkembangan organ seks sekunder seperti pertumbuhan rambut
b. Testis. Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh
40
3. Kelainan Pada Sistem Endokrin
hormon vasopressin (ADH) ditandai dengan mudah haus dan buang air
pada hidung, tangan, kaki, alis mata, dagu, dan lidah pada saat post-
pubertas.
hipokalsemia.
42
7. Model pembelajaran Problem-based learning (PBL)
mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.
(Daryanto, 2014)
pengetahuan
memecahkan masalah
pembinaan kognitif.
44
1. Keterampilan berpikir dan memecahkan masalah yakni PBL ditujukan
guru,
sekolah.
45
Membimbing Guru mendorong peserta didik untuk
penyelidikan mengumpulkan informasi yang sesuai dan
individual maupun melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
kelompok kejelasan yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah. Siswa dituntut untuk menjadi penyidik
yang aktif
Mengembangkan dan Guru membantu peserta didik untuk berbagi
menyajikan hasil tugas dan merencanakan atau menyiapkan karya
karya yang sesuai sebagai hasil pemecahan masalah
dalam bentuk laporan
Menganalisis dan Guru membantu pesera didik untuk melakukan
mengevaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap proses
pemecahan masalah pemecahan masalah yang dilakukan
6. Memotivasi siswa
46
e. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran PBL
dalam pembelajaran.
persiapan;
47
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa
8. Model Pengembangan
kualitas dan interaktifnya. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry pada tahun 1996 yang
model yang mudah diterapkan, yaitu bersifat sistematis dengan kerangka kerja
yang jelas menghasilkan produk yang efektif, kreatif, dan efisien. Model
48
ADDIE adalah desain/model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa
implementasi. (Leshin & Reigeluth, 1992). Salah satu fungsi ADDIE yaitu
dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model ini menggunakan lima
dilakukan terdiri dari analisis materi dan analisis media sebagai alat bantu
mandiri.
b. Design (Desain), pada tahap desain yang dilakukan antara lain, mendesain
dan tepat, serta menggunakan lembar validasi ahli media dan ahli materi
dalam setiap tahapan model ADDIE. Pada tahap ini dilakukan penilaian
Adobe Flash Professional CS6 application for class XI. Hasil penelitian
materi berada pada kategori sangat baik sebesar 91%. Selanjutnya uji kelayakan
persentase 87,5%. Uji tuntas berbasis pengguna melalui uji coba terbatas juga
menunjukkan hasil yang cukup baik dengan skor 97,7%. Hasil tersebut
Professional CS6 layak untuk diproduksi massal setelah dilakukan revisi akhir
2. Peneitian yang dilakukan oleh Lenni Khotimah Harahap dan Anggi Desviana
berbasis adobe Flash CS6 untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada
dengan kriteria sangat layak digunakan, hasil belajar siswa dengan media
87,17 sedangkan motivasi belajar siswa dengan media pembelajaran yang telah
3. Penelitian yang dilakukan oleh Zulhelmi, dkk (2017), dengan judul pengaruh
kritis siswa. Nilai N-Gain sebesar 74,583% dan terdapat perbedaan kemampuan
50
berpikir kritis antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dengan nilai rata-
rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 76,75, dan kelas kontrol sebesar
4. Penelitian yang dilakukan oleh eka Yuliana dan subagiyo L, (2020), yang
dapat meningkatnya kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dari
kondisi awal (pretest) yaitu 27,9 kategori tidak kritis dan kurang sekali menjadi
72,3 pada kategori kritis dan baik pada kondisi akhir posttes sehingga diperoleh
sebesar 69,20 dan nilai posttest sebesar 82,00. Penelitian ini menyimpulkan
51
C. Kerangka Pikir
ditemukan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah dan
kebutuhan siswa yang dilakukan pada 34 responden menggunakan lima soal essay
dimana terdapat ketidakselarasan antara perintah atau soal dengan jawaban siswa.
Persentasi nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 26,27% dengan kategori rendah.
Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa cenderung bosan, tidak tertarik dan
tidak fokus ketika kegiatan belajar mengajar (KBM). Hal tersebut disebabkan
berpikir kritis dan motivasi belajar siswa memerlukan proses pembiasaan dan
pengembangan yang dalam hal ini siswa ikut berkontribusi dan mampu
didapatkan bahwa sumber belajar yang digunakan berupa buku cetak dan media
merasa bosan. Hal ini didukung oleh penelitian (Simamora & Mukhtar, 2015),
Hasil analisis kebutuhan diperoleh sebesar 72% siswa memilih sistem endokrin
sebagai materi yang sulit dipahami. Konsep sistem endokrin (hormon) dapat
dikatakan sebagai suatu konsep yang sulit bagi siswa, karena mencakup konsep
52
mengenai struktur, fungsi dan proses serta kaitan antara struktur, fungsi dan proses
memberikan suasana terbaru dan menjadi pusat perhatian bagi siswa dalam
pembelajaran.
kelas XII sebesar 76,3%, yang berarti bahwa siswa setuju dengan adanya
pengunaan media pembelajaran interak tif berbasis adobe flash professional CS6.
sederhana, dan sangat cocok sebagai media umpan balik (feed back), 2) audio;
54
Gambar 1. Kerangka Pikir
55
D. Pertanyaan Peneliti
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
B. Prosedur Pengembangan
57
kemampuan berpikir kritis siswa. Analisis-analisis tersebut dipaparkan berikut
ini.
kurikulum 2013.
siswa kelas XI dan kelas XII serta penyebaran instrumen awal kemampuan
berpikir kritis pada materi sistem endokrin untuk siswa kelas XII. Bahan
ajar yang digunakan adalah buku cetak dan media power point. Belum
pembelajaran.
58
d. Analisis peserta didik (Learner analysis). Analisis ini dilaksanakan guna
bertujuan agar media sesuai dengan kebutuhan siswa. Perancangan yang dibuat
c. Perancangan materi. Pada tahap ini materi diuraikan menjadi beberapa sub-
59
d. Perancangan tampilan. Perancangan tampilan dilakukan untuk membuat
gambaran fitur-fitur apa saja yang akan dimuat dalam media pembelajaran.
dan tombol fitur juga dirancang agar menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran interaktif
1. Pengembangan produk. Pada tahap ini, produk media dibuat sesuai pada
2. Validasi dengan pengujian ahli materi dan ahli media. Validasi yang
dilakukan terhadap aplikasi media pebelajaran ini terdiri atas dua tahap
yaitu:
60
b. Validasi ahli media dilakukan untuk menilai apakah media
diberikan oleh ahli media akan menjadi acuan dalam perbaikan media
3. Revisi tahap I. Revisi dilakukan sesuai dengan saran dan masukan oleh
dikembangkan.
4. Uji coba terbatas. Dilakukan dengan melibatkan siswa kelas XII SMAN 1
angket.
61
5. Revisi tahap II. Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan produk
media pembelajaran interaktif yang siap untuk uji coba skala luas/ uji coba
lapangan.
dikatakan layak oleh validator atau dosen ahli materi serta ahli media
diterapkan uji coba lapangan awal kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1
Ngaglik. Setelah itu dilakukan perbaikan berdasarkan saran serta komentar saat
berpikir kritis dan motivasi belajar siswa sesudah dan sebelum pembelajaran
motivasi belajar siwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi
62
c. Memberikan posttest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan
motivasi belajar siswa pada materi sistem endokrin. Hasil analisis, evaluasi,
serta respon guru dan siswa ini dipergunakan sebagai pedoman hingga dapat
Desain uji coba dilakukan dalam dua tahap yaitu uji coba terbatas dan uji coba
lapangan. Uji coba terbatas untuk mengumpulkan data respon siswa terhadap
peningkatan kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa kelas XI.
a. Tahap validasi ahli. Validasi ahli materi bertujuan untuk mengetahui apakah
siswa kelas XII SMA Negeri 1 Ngaglik. Respon diperoleh setelah siswa
akan menjadi dasar dalam perbaikan produk dan dilanjutkan pada uji coba
lapangan.
berpikir kritis dan motivasi belajar siswa. Desain uji coba lapangan
dikatakan efektif jika terjadi kenaikan yang signifikan dari nilai pretest dan
64
Tabel 3. Desain Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design
Kelas Pretest Treatment Posttest
Kelas eksperimen T1 Xa T2
Kelas kontrol T1 Xb T2
Keterangan:
D. Subjek Penelitian
XI IPA semester genap yang terdiri dari kelas X IPA A dan XI IPA B yang
kontrol.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, tes dan
dalam bentuk tes kemampuan berpikir kritis dan nontes berupa panduan
65
a. Teknik Pengumpulan Data
3. Data kemampuan berpikir kritis. Berupa tes dalam bentuk essay untuk
4. Data motivasi belajar siswa dalam bentuk angket. Angket digunakan untuk
1. Pedoman wawancara
professional CS6
67
2) Dosen ahli materi
3) Guru biologi
68
4) Respon siswa
berpikir kritis siswa pada materi sistem endokrin (hormon). Tes diberikan
sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest. Aspek yang digunakan pada
70
Tabel 10. Kisi-kisi angket motivasi belajar
Variabel Indikator Pernyataan
Positif Negatif
Motivasi Tekun dalam menghadapi tugas 1, 3, 17 2, 19
Belajar Ulet dalam menghadapi kesulitan 4, 5, 18 -
Menunjukkan minat 6 7
Senang bekerja mandiri 8, 9, 20 -
Menyukai tugas baru dan tidak 10, 11 -
berulang
Dapat mempertahankan pendapatnya 12, 13, 14, 16
15
Sumber: (Sardiman, 2018)
kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.. Data tersebut dianalisis
Berupa skor tanggapan dari validator, guru dan siswa kelas XI. Berikut
interaktif pada tahap validasi oleh ahli media dan ahli materi.
71
1. Tabulasi data yang diperoleh dari setiap komponen dan butir penilaian.
Keterangan:
X = skor rata-rata x
∑X = jumlah skor setiap penilai untuk komponen tertentu
n = jumlah penilai n
72
Tablel 12. Kriteria penilian kelayakan produk
No Nilai Kategori
1 3,25 ≤ X ≤ 4 Sangat layak
2 2,5 ≤ X ≤ 3,25 Layak
3 1,75 ≤ X ≤ 2,5 Kurang layak
4 1 ≤ X ≤ 1,75 Tidak layak
Sumber: (Sugiyono, 2015)
c. Teknik analisi data kemampuan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa
𝑅
X% = 100 x
𝑇
Keterangan:
73
Analisis data untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir
berikut:
74
Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis secara deskripsi presentasi
Persentase = x 100
1. Uji Normalitas
Sig (2-tailed) ≥ α, maka Ho diterima. Jika Nilai Sig (2-tailed) < α, maka
Ho ditolak.
75
2. Uji Homogenitas
3. Uji Multikolinearitas
sebagai berikut:
belajar
76
4. Uji hipotesis
sig. < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, dengan taraf signifikan
77
DAFTAR PUSTAKA
Aldya. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Berb asis Adobe Flash
Materi Spmatopgyta Untuk Meningkatkan Minat Beajar dan Pemahaman Konsep
Peserta Didik Kelas XI di SMA Negeri 9 Balikpapan. UNY.
Amir, T. (2010). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Prenada Media
Group.
Arifin, M. F., Rahman, A., Hendriyani, M. E., & Rifqiawatia, I. (2022). Developing
multimedia-based learning media on the digestive system using Adobe Flash
Professional CS6 application for class XI. Research and Development in
Education, 2(2), 76–88. https://doi.org/10.22219/raden.v2i2.19990
Asyhar, R., & Ibad, S. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta :
Referensi.
Az zafi, A., & Partono. (2020). Ekstrakurikuler Keislaman. Jurnal Intelegensia, vol
8(No 1), hal 4.
Bakri, H. (2011). Desain media pembelajaran animasi berbasis Adobe Flash CS3 pada
mata kuliah enstalasi listrik 2. Jurnal MEDTEK, 3(2), 1–10.
https://docplayer.info/30794814-Desain-media-pembelajaran-animasi-berbasis-
adobe-flash-cs3-pada-mata-kuliah-instalasi-listrik-2.html
Didin Wahyu Utomo, Suprapto, & Nurul Hidayat. (2019). Pemodelan Sistem Pakar
Diagnosis Penyakit pada Sistem Endokrin Manusia dengan Metode Dempster-
Shafer. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 1(9),
78
893–903.
Ennis. (2011). Critical Thinking: Reflection and Perspective Part Ii." Inquiry: Critical
Thinking Across the Disciplines 26.2.
Fandini, E. A. N., Siswandari, S., & Kristiani, K. (2021). The Impact of Adobe Flash
Media on Increasing Students’ Critical Thinking Ability. International Journal of
English Literature and Social Sciences, 6(5), 045–048.
https://doi.org/10.22161/ijels.65.8
Frimar, G., Ayu, L., Koryati, D., & Jaenudin, R. (2012). ANALISIS MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X PROGRAM LINTAS MINAT PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 16 PALEMBANG. 69–79.
Hake, R. (2002). Lessons from the physics education reform effort. Ecology and
Society, 5(2). https://doi.org/10.5751/es-00286-050228
Hidayah, S., Wahyuni, S., & Ani, H. M. (2017). Penggunaan Media Pembelajaran
Interaktif dengan Aplikasi Adobe Flash CS6 untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar pada Kompetensi Dasar Menganalisis Peran, Fungsi dan Manfaat Pajak.
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 11(1), 117.
79
Irmayanti, Hasruddin, & Kartika. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi
Pokok Hormon di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Matauli Pandan Tahun
Pembelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 12(1), 1–6.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpms/article/view/8998
Kemp, J. E. (1985). Planning and producing instructional media. New York: Harper
and Row.
Madcoms. (2012). Adobe Flash Professional CS6 Untuk Pemula. Yogyakarta : CV.
Andi Offset.
Ningsih, L. R., Miarsyah, M., Education, B., Sciences, N., Jakarta, U. N., & Citation,
S. (2019). Biosfer : Jurnal Pendidikan Biologi. 12(2), 211–222.
https://doi.org/10.21009/biosferjpb.v12n2.211-
222.10.21009/biosferjpb.v12n2.211-222
80
Omenge, O. R., & Priscah, M. J. (2016). Understanding the Utilization of Instructional
Media in Training Health Professionals. IOSR Journal of Nursing and Healt
Science (IOSR-JNHS), 5(3), 1–8. https://doi.org/10.9790/1959-0503030108
Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu :
Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.
Seng, T. oon. (2002). Problem-Based learning: More problems for teacher education.
National Institude of Education (Singapore), 21(1), 43–55.
Siregar, E., & Nara, H. (2010). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
81
Sofwan, A., & Aryenti. (2017). Anatomi Endokrin. Anatomi Endokrin, 1–7.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/50ad33eccd269271ca58
5795f48cf2b4.pdf
Stella, C. (2005). Critical Thinking Skills Developing Effective Analysis and Argument.
PALCRAVE MACMILLAN.
Suryani nunuk, Achmad setiawan, Aditin putria, P., & Lutifah, P. (2018). No Title. In
Media pembelajaran inovatif dan pengembangannya. Remaja Rosdakarya.
Yuliana, E., Subagiyo, L., & Zulkarnaen. (2020). Pembelajaran Fisika Berbasis
Android dengan Program Adobe Flash Cs 6 untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA IT Granada Samarinda. Jurnal
82
Literasi Pendidikan Fisika, 1(02), 105–114.
https://doi.org/10.30872/jlpf.v1i2.191
Wijayanti, T. F., Prayitno, B. A., & Sunarto. (2016). Argument Mapping Pada Materi
Sistem Pernapasan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta. Jurnal Inkuiri, 5(1), 105–111.
83
LAMPIRAN
84
Lampiran 1. Pedoman wawancara guru
No Indikator Butir
1 Kurikulum sekolah 1,2
2 Sumber belajar yang digunakan 3,4,5,6,7,8,9,10
3 Materi yang sulit dipahami siswa 11,12
4 Kemampuan berpikir kritis siswa 13,14
5 Motivasi belajar siswa 15,16,17,18
6 Kendala selama pembelajaran 19,20
85
Lampiran 2. Angket analisis kebutuhan siswa kelas XI
86
7. Apakah anda mencari referensi lain jika
belum memahami materi yang disampaikan
guru?
8. Apakah anda merasa puas dengan bahan ajar
yang digunakan guru selama proses
pembelajaran?
9. Apakah media pembelajaran yang sudah ada
membantu anda dalam memahami materi
pembelajaran biologi?
10. Apakah anda pernah menggunakan media
pembelajaran selain media yang telah
dikembangkan/digunakan di sekolah?
11. Apakah anda setuju jika bahan ajar biologi
berisikan gambar dan atau video yang
dilengkapi dengan soal evaluasi dalam
bentuk digital?
12. Apakah anda tertarik untuk menggunakan
media pembelajaran berbasis digital dalam
proses pembelajaran yang dapat
diaplikasikan melalui ponsel/smartphone
anda?
13. Menurut anda, apakah penggunaan media
pembelajaran berbasis digital akan lebih
menarik dan memudahkan anda dalam proses
pembelajaran?
14. Apakah anda mengetahui adanya media
pembelajaran interaktif berbasis adobe flash
professional CS6?
15. Apakah anda tertarik mengikuti
pembelajaran menggunakan media
pembelajaran interaktif berbasis adobe flash
professional CS6?
87
Lampiran 3. Angket analisis kebutuhan siswa kelas XII
88
7. Materi sistem endokrin menyajikan konsep-
konsep abstrak dan kompleks.
8. Saya tidak membutuhkan sumber belajar
selain media cetak yang tersedia di sekolah
9. Saya dapat mencari referensi lain jika belum
memahami materi yang disampaikan guru
10. Saya membutuhkan sumber belajar lain yang
dapat membantu saya memahami dan
mengerjakan tugas terkait materi sistem
endokrin
11. Saya tertarik mempelajari materi sistem
endokrin dalam bentuk media digital
12. Menurut saya, penggunaan media
pembelajaran elektronik akan lebih
memudahkan saya dalam memahami materi
sistem endokrin
13. Saya setuju jika mempelajari materi sistem
endokrin yang disajikan dengan gambar dan
atau video yang dilengkapi dengan soal
evaluasi dalam bentuk digital
14 Saya mempu memahami soal dalam bentuk
HOTS (Higher Other Thinking Skills) atau
berpikir kritis terkait materi sistem endokrin
15 Saya mampu memahami soal dalam bentuk
analisis
89
Lampiran 4. Kisi-kisi kemampuan berpikir kritis
(Advanced
Clarification)
Strategi dan • Mengidentifikasi alternatif-alternatif C5 Uraian 5
taktik cara
• Mencermati kekurangan dan kelebihan
(Strategies masing alternatif cara
and Tactics) • Memilih alternatif yang paling relevan
90
Lampiran 5. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Petunjuk pengerjaan
1. Kelenjar endokrin berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah
tenunan pengikat. Sel-sel epitel yang telah berproliferasi ini akhirnya di dalam
diferensiasinya akan membentuk sebuah kelenjar endokrin. Hubungan antara sel-
sel epitel yang berproliferasi ke dalam tenunan pengikat ini akan kehilangan
hubungannya dengan sel-sel epitel dari mana mereka berasal. Sebagai kompensasi
tidak terbentuknya saluran, maka disekitar kelenjar endokrin tumbuh dan
berkembang pembuluh-pembuluh kapiler. Ke dalam pembuluh-pembuluh kapiler
ini zat-zat yang dihasilkan kelenjar endokrin dialirkan., Akibat hilangnya hubungan
ini, maka kelenjar endokrin tidak mempunyai saluran untuk menyalurkan zat-zat
yang dihasilkan ke permukaan. Oleh karena itu kelenjar endokrin biasa juga disebut
kelenjar tanpa saluran (ductless gland). Berdasarkan kutipan diatas, kemukakan
91
penjelasanmu tentang cara yang dilakukan kelenjar endokrin untuk dapat
menyalurkan sekretnya ke permukaan!
2. Perhatikan pernyataan berikut!
a. Kelenjar-kelenjar endokrin dimasukkan ke dalam suatu sistem karena getah
(sekret) dari satu kelenjar endokrin dapat mempengaruhi kelenjar endokrin
lainnya
b. Seperti halnya kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin juga berasal dari jaringan
epitel, hanya pada proses pembentukkannya pada kelenjar endokrin sel sel yang
berdiferensiasi menjadi kelenjar terlepas dari jaringan epitel induknya,
sehingga tidak mempunyai saluran pelepasan, karena itu disebut kelenjar buntu
c. Meskipun kerja sistem saraf agak berbeda dengan cara kerja sistem endokrin
namun hanya sedikit kelenjar endokrin yang akan bersekresi bila ada rangsang
yang datang dari saraf
92
4. Dalam perkembangannya, hormon FSH dan LH dapat dibuat secara sintetik untuk
mengatur reproduksi seseorang. Dengan adanya suntik hormon, seseorang dapat
menunda atau memajukan waktu fertilenya (waktu subur) untuk berbagai
keperluan. Termasuk hormon yang mempengaruhi apakah FSH dan LH? Sebutkan
contoh hormon lain yang fungsinya secara umum sama dengan kedua hormon
tersebut!
5. Hormon pertumbuhan (GH) yang dihasilkan belakangan ini, telah membantu
ratusan anak yang menderita kekerdilan pituitary untuk tumbuh secara normal dan
mencapai tinggi badan di dalam kisaran normal. Sekarang saat hormon itu begitu
mudahnya tersedia dan relatif murah, banyak orangtua yang merasa bahwa anak-
anak mereka tidak tumbuh cukup cepat ingin menggunakan GH untuk membuat
anak-anaknya tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi. Namun, terdapat potensi adanya
pengaruh yang berbahaya, seperti pengurangan lemak tubuh dan peningkatan
massa otot. Dan masih belum diketahui apakah suntikan GH akan mempunyai
pengaruh jangka panjang yang secara serius membahayaan pada individu yang
tidak mempunyai kondisi hipopituitari. Kriteria apa menurut anda yang
menentukan kasus mana yang dapat diatasi dengan pengobatan GH atau terapi
hormon lain?
93
Lampiran 6. Kunci jawaban tes kemampuan berpikir kritis
langsung ke dalam pembuluh darah yang melewati sel-sel kelenjar endokrin itu
sendiri, maka kelenjar endokrin biasa juga disebut kelenjar yang menghasilkan zat-
membuktikan bahwa, sel- target dar kelenjar endokrin bukan hanya satu sel target,
namun ada juga suatu hormon yang mempengaruhi beberapa sel-sel target.
endokrin dipengaruhi oleh sistem saraf. Bahkan ada beberapa kelenjar yang
mekanisme kerjanya memang sangat tergantung dengan stimulus yang dibawa oleh
a. Yang ditunjuk oleh X adalah aliran darah atau dalam hal ini ialah sistem
94
membahayakan. Maka, hormon adrenalin itu akan terdistribusi ke sel kulit
(sehingga menjadi pucat), ke sel otot (sehingga mampu berlali lebih cepat)
atau dalam hal ini mempengaruhi gonad (ovarium ataupun sperma). Contoh lainnya
yang masih mempunyai fungsi yang hampir mirip ialah hormon estrogen dan
progesteron
keturunan tidak mempunyai kelainan GH). Dalam hal ini berarti dengan
95
Lampiran 7. Pedoman penskoran kemampuan berpikir kritis
96
Lampiran 8. Lembar Vallidasi Ahli Media
A. Identitas
Nama validator :
Tanggal :
B. Petunjuk Pengisisan
2. Validasi difokuskan pada aspek kelayakan kegrafisan dan aspek media dan
pendapat pada setiap aspek lembar validasi ini dengan memberikan tanda ceklist
97
3. Kriteria penilaian terdiri dari:
o Setuju (S)
C. Penilaian
98
4. Tampilan Tampilan awal dalam
awal media media pembelajaran
menarik didesain dengan menarik
sehingga dapat membuat
motivasi belajar siswa
meningkat
Kualitas 5. User friendly Navigasi yang disediakan
desain mudah digunakan tidak
menimbulkan
kebingungan kepada
pengguna.
6. Komponen Komposisi warna yang
warna digunakan dalam media
pembelajaran memiliki
kesesuaian antara latar
belakang dengan tulisan
yang disajikan pada
media tersebut.
7. Penggunaan Tautan atau link
link yang tepat pembelajara yang
tersedia dalam media
pembelajaran sesuai
dengan materi yang
ditampilkan pada tiap
halaman
B. Aspek media dan konten
Proporsi 8. Proporsi Kesesuaian proporsi
Penyajian gambar gambar yang disajikan
Gambar, dalam media
Video, pembelajaran pada
Audio materi system endokrin
dan telah sesuai (tidak terlalu
Animasi besar/ kecil), sehingga
peserta didik lebih mudah
memahami materi
tersebut
9. Proporsi Kesesuaian proporsi
animasi dan animasi dan video yang
video disajikan dalam media
pembelajaran membuat
siswan lebih mudah
memahami materi.
99
10. Proporsi Kesesuaian proporsi
audio audio yang disajikan
dalam media
pembelajaran jelas dan
tidak mengganggu
peserta didik dalam
memahami materi
11. Proporsi Kesesuaian proporsi jenis
jenis dan dan ukuran huruf yang
ukuran huruf disajikan dalam media
pembelajaran telah sesuai
(tidak terlalu besar/
kecil), sehingga mudah
dibaca
12. Penuangan Penyusunan media
ide yang pembelajaran berbasis
kreatif adobe flash professional
CS6 mengkombinasikan
antara teks, gambar,
animasi dan video
sehingga tampilan media
lebih menarik dan dapat
memunculkan motivasi
belajar siswa
13. Penyajian Penyajian
pesan/infor pesan/informasi dalam
masi media pembelajaran
mudah untuk dipahami
oleh peserta didik.
14. Penyajian Penyajian latihan soal
latihan soal dalam media
pembelajaran dalam
membantu meningkatkan
kemampuan berpikir
kritis siswa
Keefektif 15. Efektif Media pembelajaran
an media dalam berbasis adobe flash
menyajikan professionl CS6 disusun
konsep secara efektif dalam
menjelaskan konsep
dalam materi sistem
endokrin
100
16. Efektif
Media pembelajaran
dalam
disusun secara efektif
memunculk
dalam memunculkan
an respon
respon peserta didik
(feedback)
sehingga dapat
meningkatkan peran aktif
peserta didik
Pengguna 17. Bahasa yang Penggunaan bahasa yang
an digunakan komunikatif
Bahasa komunikatif
yang 18. Pemahaman Pesan atau informasi
komunik terhadap disampaikan dengan
atif pesan atau bahasa yang menarik dan
informasi lazim dalam komunikasi
tulis bahasa Indonesia.
19. Kesesuaian Bahasa yang digunakan
dengan dalam menjelaskan suatu
perkembang konsep sesuai dengan
an tingkat perkembangan
intelektual kognitif peserta didik
peserta didik
20. Keefektifan Kalimat yang digunakan
kalimat sederhana dan langsung
ke sasaran
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
101
E. Kesimpulan
Media pembelajaran interaktif berbasis adobe flash professional CS6 pada materi
Tidak layak
102
Lampiran 9. Lembar Validasi Ahli Materi
A. Identitas
Nama validator :
Tanggal :
B. Petunjuk Pengisisan
ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom yang telah disediakan
103
3. Kriteria penilaian terdiri dari:
o Setuju (S)
C. Penilaian
104
4. Kesesuaian Latihan dan soal yang
latihan dan diberikan kepada
soal peserta didik sesuai
dengan kompetensi
yang harus dikuasai
siswa
5. Kesesuaian Tugas yang diberikan
tugas kepada peserta didik
sesuai dengan
kompetensi yang
harus dikuasai siswa
6. Ketersampaian Materi yang
aspek berpikir disampaikan dalam
kritis media pembelajaran
mampu meningkatkan
kemampuan berikir
kritis
Keakuratan 7. Keakuratan Konsep dan definisi
materi konsep dan yang disajikan tidak
definisi menimbulkan
penafsiran ganda
8. Keakuratan Fakta dan data yang
fakta dan data disajikan sesuai
dengan kenyataan dan
efisien untuk
meningkatkan
kemampuan berpikir
kritis siswa
9. Keakuratan Gambar, animasi,
gambar, video dan ilustrasi
animasi, video yang disajikan dalam
dan ilustrasi media pembelajaran
berpotensi untuk
memotivasi siswa
dalam belajar
10. Keakuratan isi Istilah-istilah yang
digunakan dalam
materi system
105
endokrin sesuai
dengan bidang
keilmuan Biologi
Kemutakhiran 11. Kesesuaian Contoh mengenai
materi contoh dengan materi sistem
objek endokrin yang
nyatanya disajikan dalam media
sesuai dengan objek
nyatanya
B. Aspek kelayakan penyajian materi
12. Konsistensi Sistematika penyajian
sistematika materi pada media
Teknik sajian dalam pembelajaran sesuai
penyajian kegiatan dengan tahap/sintaks
Belajar dalam kegiatan belajar
yang menggunakan
PBL
13. Keruntutan Penyajian konsep
materi pada media
pembelajaran
disajikan secara runtut
mulai dari yang
mudah ke sukar, dari
yang konkret ke
abstrak dan dari yang
sederhana ke
kompleks, agar dapat
membantu
pemahaman materi
pada bagian
selanjutnya.
14. Ketertauta Penyampaian pesan
antar materi dalam media
pembelajaran antara
materi satu dengan
materi lainnya
mencerminkan
keruntutan dan
keterkaitan isi.
106
Aspek 15. Soal latihan Terdapat soal-soal
pendukung pada akhir yang dapat melatih
pembelajaran kegiatan kemampuan berpikir
belajar kritis yang berkaitan
dengan materi sistem
endokrin
C. Aspek kelayakan keterbacaan D. E. F. G.
Kesesuaian 16. Kesesuaian Bahasa yang
dengan bahasa dengan digunakan sesuai
perkembangan perkembangan dengan tingkat
siswa peserta didik perkembangan
berpikir peserta didik
Komunikatif 17. Penggunaan Penjabaran materi
bahasa yang menggunakan bahasa
komunikatif yang komunikatif dan
mudah dipahami
peserta didik
Lugas 18. Ketepatan Ketepatan pengunaan
penggunaan kalimat yang
kalimat sederhana dan mudah
dipahami siswa
19. Kemudahan Kejelasan penggunaan
pemahaman bahasan tidak
bahasa bermakna ganda
(ambigu) dan mudah
dipahami
Kesesuaian 20. Ketepatan Materi yang disajikan
dengan kaidah penggunaan sesuai dengan kaidah
Bahasa EYD penggunaan EYD
indonesia
107
C. Komentar dan saran
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
D. Kesimpulan
Media pembelajaran interaktif berbasis adobe flash professional CS6 pada materi
Tidak layak
108
Lampiran 10. Lembar Penilaian Guru Biologi
A. Identitas
Nama validator :
B. Petunjuk Pengisisan
pada setiap aspek lembar validasi ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada
o Setuju (S)
C. Penilaian
110
4. Komponen Komposisi warna
warna yang digunakan
dalam media
pembelajaran
memiliki kesesuaian
antara latar belakang
dengan tulisan yang
disajikan pada media
tersebut.
5. Penggunaan Tautan atau link
link yang tepat pembelajara yang
tersedia dalam media
pembelajaran sesuai
dengan materi yang
ditampilkan pada tiap
halaman
B. Aspek media dan konten C. D. E. F.
Proporsi 6. Proporsi Kesesuaian proporsi
Penyajian gambar gambar yang
Gambar, disajikan dalam
Video, Audio media pembelajaran
dan Animasi telah sesuai (tidak
terlalu besar/ kecil)
7. Proporsi Kesesuaian proporsi
animasi dan animasi dan video
video yang disajikan dalam
media pembelajaran
membuat siswa lebih
mudah memahami
materi
8. Proporsi audio Kesesuaian proporsi
audio yang disajikan
dalam media
pembelajaran, jelas
dan tidak
mengganggu peserta
didik dalam
memahami materi
111
9. Proporsi jenis Kesesuaian proporsi
dan ukuran jenis dan ukuran
huruf huruf yang disajikan
dalam media
pembelajaran telah
sesuai (tidak terlalu
besar/ kecil),
sehingga jelas,
mudah dibaca dan
tidak mengganggu
pemahaman peserta
didik.
Keefektifan 10. Efektif dalamMedia pembelajaran
media memunculkan disusun secara efektif
respon dalam memunculkan
(feedback) respon peserta didik
sehingga dapat
meningkatkan peran
aktif peserta didik
C.Aspek kelayakan isi
Kesesuaian 11. Kesesuaian Materi yang
materi dengan dengan KD disajikan sesuai
KD dengan kurikulum
yang digunakan
12. Kedalaman Materi yang
materi disajikan mulai dari
pengenalan konsep,
definisi, contoh,
kasus serta latihan
soal sesuai dengan
KD
13. Kesesuaian Latihan dan soal
latihan dan soal yang diberikan
kepada peserta didik
sesuai dengan
kompetensi yang
harus dikuasai siswa
112
Keakuratan 14. Ketersampaian Materi yang
materi aspek berpikir disampaikan dalam
kritis media pembelajaran
mampu
meningkatkan
kemampuan berpikir
kritis ssiwa
113
Kesesuaian 20. Ketepatan Materi yang
dengan penggunaan disajikan sesuai
kaidah EYD dengan kaidah
Bahasa penggunaan EYD
indonesia
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
E. Kesimpulan
Tidak layak
114
Lampiran 11. Lembar Respon Siswa
A. Identitas
Nama siswa :
Kelas :
No. Absen :
B. Petunjuk penggunaan
1. Angket ini diajukan oleh peneliti yang saat ini sedang melakukan penelitian
pada setiap aspek lembar validasi ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada
o Setuju (S)
4. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih atas perkenan adik-adik yang
telah berpartisipasi.
115
C. Penilaian
116
B. Aspek media dan konten
Proporsi 6. Proporsi gambar Gambar yang
Penyajian disajikan dalam
Gambar, media pembelajaran
Video, sangat jelas
Audio dan
Animasi 7. Proporsi animasi Animasi dan video
dan video yang disajikan dalam
media pembelajaran
membuat saya lebih
mudah memahami
materi
8. Proporsi audio Audio yang disajikan
dalam media
pembelajaran, jelas
dan tidak
mengganggu saya
dalam memahami
materi
9. Proporsi jenis dan Kesesuaian proporsi
ukuran huruf jenis dan ukuran
huruf yang disajikan
dalam media
pembelajaran telah
sesuai (tidak terlalu
besar/ kecil),
sehingga jelas,
mudah dibaca dan
tidak mengganggu
pemahaman peserta
didik.
10. Petunjuk Terdapat petunjuk
penggunaan penggunaan yang
memudahkan saya
mengoperasikan
media pembelajaran
C. Aspek kelayakan isi
117
Kemudahan 11. Kelengkapan Materi yang
memahami materi disajikan sangat
materi lengkap
12. Pemahaman materi Materi yang
disampaikan dalam
media pembelajaran
membantu saya
dalam memahami
materi
D. Komentar
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
119
Lampiran 12. Angket Motivasi Belajar Siswa
A. Identitas
Nama siswa :
Kelas :
No. Absen :
B. Petunjuk penggunaan
1. Angket ini diajukan oleh peneliti yang saat ini sedang melakukan penelitian
pada setiap aspek lembar validasi ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada
o Setuju (S)
3. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih atas perkenan adik-adik yang
telah berpartisipasi.
120
C. Penilaian
No Pernyataan Keterangan
SS S TS STS
1 Saya mengerjakan tugas biologi dengan sungguh-sungguh
2 Bagi saya yang terpenting adalah mengerjakan soal atau
tugas tepat waktu tanpa peduli dengan hasil yang akan
saya peroleh.
3 Saya menyelesaikan tugas biologi dengan tepat waktu
4 Jika nilai biologi saya jelek, saya akan terus rajin belajar
agar nilai saya menjadi baik.
5 Saya akan merasa puas apabila saya dapat mengerjakan
soal biologi dengan memperoleh nilai baik
6 saya selalu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
7 Saya lebih senang berbicara sendiri dengan teman dan
tidak mendengarkan pada saat guru menjelaskan
8 Saya dapat menyelesaikan tugas biologi dengan
kemampuan saya sendiri
9 Saya selalu mengerjakan sendiri tugas biologi yang
diberikan oleh guru
10 Saya senang belajar biologi karena pada saat pembelajaran
dibentuk kelompok-kelompok.
11 Saya senang belajar biologi karena guru mengajar dengan
menggunakan berbagai cara
12 Saya selalu memberikan pendapat saat diskusi
13 Jika ada pendapat yang berbeda, maka saya akan
menanggapinya.
14 Saya berusaha untuk mempertahankan pendapat saya saat
diskusi
15 Saya tidak mudah terpengaruh dengan jawaban teman
16 Saya selalu ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan.
121
17 Saya yakin dapat memperoleh nilai terbaik karena tugas-
tugas biologi saya kerjakan dengan baik.
18 Saya tertantang untuk mengerjakan soal-soal biologi yang
dianggap sulit oleh teman
19 Saya lebih senang mengerjakan soal yang mudah daripada
yang sulit.
20 Saya mencari sumber-sumber lain yang sesuai untuk
menyempurnakan tugas yang saya kerjakan
122