Anda di halaman 1dari 31

MODUL

PROTISTA
“Protista Mirip Tumbuhan”

Oleh :
Delvita (22325251001)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ...................................................................................................................3
A. Capaian Pembelajaran Lulusan yang diberikan pada Mata kuliah (CPMK) .............3
B. Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang Direncanakan)..............................................3
C. Indikator Pencapaian ................................................................................................3
D. Petunjuk penggunaan e-Modul .................................................................................3
E. Perlengkapan ............................................................................................................4
F. Deskripsi Singkat Materi ..........................................................................................4
PETA KONSEP .......................................................................................................................5
MATERI I PROTISTA ............................................................................................................6
A. Pengertian Protista .......................................................................................................6
B. Ciri-ciri Umum Protista ................................................................................................6
C. Klasifikasi Protista .......................................................................................................7
MATERI II PROTISTA MIRIP TUMBUHAN .......................................................................8
A. Pengertian Protista Mirip Tumbuhan............................................................................8
B. Ciri-ciri Protista Mirip Tumbuhan:...............................................................................8
C. Klasifikasi Alga............................................................................................................9
1. Euglenophyta............................................................................................................9
2. Chlorophyta............................................................................................................11
3. Chrysophyta ...........................................................................................................15
4. Bacillariophypta .....................................................................................................17
5. Pyrrophyta ..............................................................................................................19
6. Phaeophyceae .........................................................................................................22
7. Rhodophyta ............................................................................................................23
Rangkuman ........................................................................................................................25
Latihan Soal ...........................................................................................................................26
Kunci Jawaban ...................................................................................................................28
Pedoman Penilaian .............................................................................................................29
Daftar Pustaka ........................................................................................................................30

2 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


PENDAHULUAN

A. Capaian Pembelajaran Lulusan yang diberikan pada Mata kuliah


(CPMK)
1. Mahasiswa mampu menjelaskan peranan protista mirip tumbuhan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur tubuh pada Protista mirip
tumbuhan
3. Mahasiswa bisa mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan

B. Sub-CPMK (Kemampuan Akhir yang Direncanakan)


Mendekripsikan protista mirip tumbuhan

C. Indikator Pencapaian
1. Menjelaskan Protista mirip tumbuh dari Euglenophyta
2. Menjelaskan Protista mirip tumbuh dari Acaholorophyta
3. Menjelaskan Protista mirip tumbuh dari Rhodophyta
4. Menjelaskan Protista mirip tumbuh dari Phaeophyta
5. Menjelaskan Protista mirip tumbuh dari Crrysophyta
6. Menjelaskan Protista mirip tumbuh dari Chlorophyta
7. Menjelaskan Protista mirip tumbuh dari Phyrrophyta

D. Petunjuk penggunaan e-Modul


Kompetensi dalam pembelajarn e-Modul ini dapat dicapai dengan diikuti
petunjuk-petunjuk beriikut:
1. Amati daftar isi dengan teliti karena dalam Modul ini akan tampak
kedudukan modul yang akan dipelajari.
2. Pahami setiap materi yang diuraikan dalam Modul ini, sehingga
dipahami untuk mengerjakan tugas dan penilaian dengan hasil yang
maksimal.
3. Kerjakan Latihan dan penugasan yang diuraikan di Modul.
4. Jawab latihan soal yang ada di Modul kemudian cocokan hasil jawaban
dengan kunci jawaban.
5. Catatlah jika ada kesulitan-kesulitan dalam modul ini untuk
dikonsultasikan ke pengampu matakuliah.

3 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


E. Perlengkapan
1. Buku
2. Smartphone / Notebook / Laptop

F. Deskripsi Singkat Materi


Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau
fungi. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista.
Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri uniseluler atau
multiseluler, inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti, memiliki
dinding sel atau tidak, cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof, bersifat
aerob atau anaerob, Hidup bebas atau bersimbiosis, Reproduksi secara seksual
dengan konjugasi dan aseksual dengan pembelahan biner. Berdasarkan sifat-
sifatnya, Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu Protista mirip hewan
(Protozoa), Protista mirip jamur, dan Protista mirip tumbuhan (Alga). Protista
memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, ada yang menguntungkan
dan ada yang merugikan.

4 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


PETA KONSEP

Protista

Mirip Hewan Mirip Jamur Mirip Tumbuhan

Rhizopoda Myxomycota Euglenophyta

Flagellata Oomycota Acaholorophyta

Cilliata Rhodophyta

Sporozoa Phaeophyta

Crrysophyta

Phyrrophyta

Chlorophyta

5 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


MATERI I

PROTISTA

A. Pengertian Protista
Kingdom Protista mencakup semua kingdom eukariotik yang bukan
termasuk tumbuhan, hewan atau jamur. Eukariotik merupakan organisme yang
inti selnya yang terlindungi dari selaput inti sel. Tubuh Protista memiliki jaringan
tubuh yang sederhana yang tersusunn oleh satu sel (uniseluler) atau banyak sel
(multiseluler), hamper semua Protista hidup di air, baik, air tawar maupun air
laut, dan beberapa yang hidup pada jaringan hewan lain.
Protista ada yang memiliki ciri-ciri seperti hewan, seperti tumbuhan, dan
seperti jamur. Protista mirip hewan dapat bergerak bebas dengan alat gerak yang
khusus, Protista mirip tumbuhan memiliki klorofil sehingga mampu
berfotosintesis. Protista mirip jamur memiliki siklus hidup dengan fase musa
seperti amoeba dan reproduksinya mirip jamur.
Protista memiliki peranan yang penting bagi kehidupan lainnya, beberapa
Protista merupakan kelompok organisme autotroph sehingga mampu
memberikan energy bagi makhluk hidup heterotroph. Banyak anggota Protista
yang enak dimakan dan menjadi sumber protein alternative bagi manusia.
Adapula yang dapat diolah menjadi minuman, menghasilkan bahan –bahan
industry, dan membuat menyuburkan tanah, namun tak sedikit Protista yang
merugikan organisme lain karen abersifat parasite dan membawa penyakit.

B. Ciri-ciri Umum Protista


Protista adalah kelompok organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Uniseluler atau multiseluler.
b. Inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti.
c. Memiliki dinding sel atau tidak.
d. Cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof.
e. Bersifat aerob atau anaerob.
f. Hidup bebas atau bersimbiosis.
g. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan aseksual dengan
pembelahan biner

6 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


C. Klasifikasi Protista
Berdasarkan sifat-sifatnya, Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip jamur, dan Protista mirip
tumbuhan (Alga). Pada sesi ini, akan dibahas Protista mirip hewan (Protozoa).
Protista mirip jamur dan Protista mirip tumbuhan (Alga) akan dibahas pada sesi
selanjutnya.
a. Protista mirip hewan Yakni telah menyerupai suatu hewan yang dapat
disebut sebagai protozoa. Protozoa merupakan sebuah organisme yang
bersifat seluler dalam ukuran mikroskopis. Protista seperti binatang tersebut
ialah dapat mereproduksi dengan cara aseksual dan seksual. Selain dapat
berkembangbiak, hewan tersebut bisa bergerak secara aktif.
b. Protista mirip jamur Terdapat tiga jenis jamur Protista, yakni jamur air
(Oomycota), jamur lendir (Myxomycota), dan Acrasiamycota. Protista Jenis
jamur tersebut yakni hanya menyerupai jamur berbentuk filamen hifa dan
sporangia, yang memiliki warna putih, kuning, dan berlendir.
c. Protista mirip tumbuhan Dalam protista yang seperti tumbuhan adalah
adanya sekelompok protista yang telahg berfotosintesis. Alga yakni terdiri
dari sel atau koloni yang membentuk tubuh multiseluler. Kelompok alga
yakni dapat dibagi menjadi 4 kelas dengan berdasarkan pigmen dominan:
Chlorophyta (Ganggang Hijau), Chrysophyta (Ganggang Emas),
Menyerupai Tumbuhan (Algae), Phaeophyta (Ganggang Coklat),
Rhodophyta (Ganggang Merah)

7 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


MATERI II
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

A. Pengertian Protista Mirip Tumbuhan


Protista mirip tumbuhan (Alga) adalah Protista yang bersifat fotoautotrof.
Hal ini dikarenakan protista tersebut memiliki kloroplas yang mengandung
klorofil atau plastida yang mengandung pigmen fotosintetik lainnya.

B. Ciri-ciri Protista Mirip Tumbuhan:


1. Bersifat uniseluler atau multiseluler.
2. Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari yang mikroskopis berukuran 8 μm
hingga yangmakroskropis dengan ukuran mencapai 60 m
3. Bentuk tubuh tetap karena memiliki dinding sel. Dinding sel Algae ada
yangmengandung selulosa, hemiselulosa, silika, kalsium karbonat, pektin,
polisakarida, alginat, agar, dan karaginan. Bahan-bahan tersebut
membentuk gel sehingga tubuh Alga terasa berlendir atau seperti karet.
Bentuk tubuh Algae juga bervariasi, yaitu bulat, oval, atau seperti buah pir.
4. Alga yang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang membentuk
koloni.
5. Alga memiliki beberapa jenis klorofil, yaitu klorofil a, klorofil, b, klorofil
c, dan klorofil d. Semua klorofil tersebut tersimpan di dalam kloroplas.
6. Alga juga memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil, yaitu xantofil
(kuning), fikosianin (biru), fukosantin (cokelat), fikoeritrin (merah), dan
karotenoid
7. Bentuk kloroplas bervariasi, yaitu spiral, cakram, bulat, jala, bintang,
mangkuk, atau seperti pita.
8. Cara hidup dapat sebagai plankton, neuston, atau bentos.
a) Plankton adalah organisme yang melayang mengikuti arus air.
b) Neuston adalah organisme yang mengapung atau berenang di
permukaan air.
c) Bentos adalah organisme yang melekat di dasar perairan. Ada
beberapa tipe bentos, yaitu epilitik (melekat pada batu), epipelik
(melekat pada lumpur atau pasir), epifitik (melekat pada tumbuhan),
dan epizoik (hidup atau melekat pada hewan).

8 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


9. Reproduksi pada Alga dapat terjadi secara aseksual maupun seksual.
Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan
pembentukan spora vegetatif. Pembelahan biner hanya terjadi pada Algae
yang uniseluler. Sementara iitu, secara seksual dilakukan dengan
konjugasi, singami (isogami), dan anisogami.

C. Klasifikasi Alga
Alga dikelompokkan dalam tujuh filum, yaitu Euglenophyta, Chlorophyta,
Chrysophyta, Bacillariophyta, Pyrrophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta

1. Euglenophyta
Euglenophyta adalah Alga yang memiliki ciri-ciri seperti hewan dan
tumbuhan. Euglenophyta dapat bergerak aktif seperti hewan, tetapi
memiliki klorofil untuk berfotosintesis seperti tumbuhan.
a. Euglenophyta memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Bersifat uniseluler.
2) Tubuh berbentuk oval dengan bagian anterior dan posterior bulat
meruncing.
3) Tidak memiliki dinding sel, tetapi memiliki lapisan penyokong membran
sel dari bahan protein yang disebut pelikel. Pelikel bersifat lentur.
4) Memiliki kloroplas berbentuk oval.
5) Memiliki flagela sebagai alat gerak. Flagela umumnya berjumlah dua,
terdiri atas satu flagela panjang dan satu flagela pendek. Gerakan yang
dilakukan adalah gerak fototaksis, yaitu gerak berpindah tempat karena
rangsangan cahaya matahari.
6) Memiliki stigma (bintik mata) berwarna merah yang berfungsi
membedakan antara gelap dan terang. Stigma mengandung pigmen merah
yang disebut astaxantin.
7) Memiliki klorofil a, klorofil b, xantofil, dan karoten.
8) Euglenophyta hidup di air tawar seperti air kolam, sawah, danau, atau di
paritparit peternakan yang banyak mengandung kotoran hewan.

9 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


b. Struktur Euglenophyta

Sel Euglena berbentuk oval memanjang, tidak kaku, tidak mempunyai


dinding sel yang berisikan selulose, tetapi memiliki lapisan penyokong
membran sel dan protein berupa pelikel yang fleksibel (lentur). Dengan
demikian, dia dapat berubah bentuk dengan mudah. Pada bagian salah satu
ujungnya terdapat mulut sel dan dari mulut sel itu tumbuh beberapa flagela
dengan ukuran berbeda. Flagel berukuran panjang digunakan untuk bergerak
dan flagel lainnya berukuran pendek. Euglenophyta menunjukkan gerak
fototaksis, yaitu gerak berpindah tempat menuju ke arah cahaya matahari.
Tampak juga bintik mata yang dinamakan stigma. Stigma mengandung
fotoreseptor yang ditutupi oleh pigmen berwarna merah dan berfungsi untuk
membedakan terang dan gelap. Euglena juga mempunyai kerongkongan
anterior, meskipun tidak digunakan untuk menelan makanan yang berbentuk
partikel. Di dalam sel terdapat juga vakuola kontraktil fungsinya sama dengan
Protozoa.
Organisme yang tergolong Euglenophyta adalah sebagai berikut:
1) Euglena viridis adalah Euglenophyta yang tampak berwarna hijau
karena memiliki kloroplas berbentuk oval.
2) Euglena rubra adalah Euglenophyta yang tampak berwarna kemerahan
di bawah sinar matahari, karena banyak mengandung pigmen
karotenoid.
3) Astasia sp. merupakan anggota Euglenophyta yang tidak memiliki
kloroplas, sehingga bersifat heterotrof.

10 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


4) Phacus sp. adalah Euglenophyta yang mirip dengan Euglena sp., tetapi
tubuhnya lebih kaku. Phacus tidak memiliki pirenoid, tetapi memiliki
paramilon yang berbentuk seperti donat.
5) Paranema sp. adalah Euglenophyta yang bersifat holozoik, yaitu
menelan makanan yang diperoleh, kemudian mencernanya.
6) Colacium calvum adalah Euglenophyta yang bersifat epizoik pada
Copepoda, Rotifera, dan zooplankton air tawar lainnya.
c. Peranan dalam kehidupan
Adapun peranan Euglenophyta dalam kehidupan antar lain sebagai
berikut.
Dampak positif :
1) Digunakan sebagai indikator adanya polusi perairan. Sebagai contoh,
permukaan air yang di dalamnya banyak terdapat Euglena viridis, akan
tampak bewarna kehijauan. Sedangkan yang banyak terdapat Euglena
sanguinea tampak bewarna kemerahan.
2) Dalam bidang perikanan, Euglenophyta merupakan fitoplankton yang
berfungsi sebagai makanan ikan.
3) Dalam bidang ekonomi perairan, Euglenophyta merupakan produsen
primer dalam ekosistem perairan, yaitu sebagai penyedia bahan organik
dan oksigen bagi hewan-hewan akuatik seperti ikan, udang, dan
serangga air.
4) Dalam bidang sains, Euglena sering dijadikan sebagai objek studi
pengamatan. Karena jenis ganggang ini mudah di dapat dan
dikembangbiakkan dan sebagai pencernaan organik.
Dampak negative :
Dampak negatif yang ditumbulkan oleh Euglenophyta, yaitu mencemari
sumber air dan menyebabkan penimbunan endapan tanah pada dasar kolam
atau danau.

2. Chlorophyta
Chlorophyta adalah Alga yang berwarna hijau karena memiliki pigmen
dominan berupa klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan berupa karoten
dan xantofil.

11 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


a. Ciri-ciri Chlorophyta:
1) Bersifat uniseluler atau multiseluler.
2) Bentuk tubuh bervariasi, yaitu bulat, filamen (benang), lembaran, atau
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
3) Memiliki kloroplas dengan bentuk bervariasi, yaitu mangkuk, jala,
spiral, atau bintang.
4) Organel-organel lain yang terdapat di dalam sitoplasma adalah
mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, dan pirenoid.
5) Pada Chlorophyta yang bergerak aktif, terdapat vakuola kontraktil dan
flagela yang panjangnya sama. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai
osmoregulator.
6) Selain itu, terdapat stigma (bintik mata) yang membantu pergerakan ke
arah cahaya.
7) Chlorophyta merupakan organisme fotoautotrof karena mampu
berfotosintesis.
8) Chlorophyta yang uniseluler dapat hidup soliter atau membentuk koloni.
Selain itu, ada juga yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut
kerak (lichens).
9) Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, pembentukan
zoospora, atau fragmentasi filamen.
10) Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi atau penyatuan antara
gamet jantan dan gamet betina. Contoh organisme yang melakukan
konjugasi adalah Spirogyra. Berikut ini adalah tahapan konjugasi pada
Spirogyra
11) Memiliki kloroplas dengan bentuk bervariasi, yaitu mangkuk, jala,
spiral, atau l. bintang di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA.
12) Hasil fotosintesis yang berupa karbohidrat dan lemak akan disimpan di
dalam pirenoid.
b. Klasifikasi genus Alga/Ganggang Hijau
Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, ganggang hijau
menjadi 6 macam genus, yaitu:
1) Alga/ganggang hijau bersel satu tidak bergerak
Contoh:
i) Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut,
reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, banyak
digunakan untuk mempelajari fotosintesis.

12 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


ii) Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi
secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif
dengan isogami.
2) Alga/ganggang hijau bersel satu dapat bergerak
Contoh:
i) Chlamydomonas sp. berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel,
kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pirenoid
dan stigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi
ii) Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel,
klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena
ada juga mengelompokkannya ke dalam Protozoa.
3) Alga/ganggang hijau berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh:
i) Hydrodictyon sp., koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di
air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan
secara generatif dengan konjugasi.
4) Alga/ganggang hijau berbentuk koloni yang bergerak
Contoh:
i) Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun
atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh
benang-benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan ke dalam
Protozoa.
5) Alga/ganggang hijau berbentuk filamen (benang)
Contoh:
i) Spirogyra sp. (benang tidak bercabang, inti tunggal, kloroplas
berbentuk pita tersusun spiral, pirenoid banyak).
ii) Oedogonium sp. (filamen tidak bercabang, kloroplas berbentuk
jala, pirenoid banyak, inti satu besar).
6) Alga/ganggang hijau berbentuk thalus (lembaran)
Contoh:
i) Ulva lactua (selada laut), bentuknya lembaran seperti daun dan
hidup di laut menempel pada batu, dapat dimakan. Reproduksinya
secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif
dengan isogami.
ii) Chara sp., bentuknya seperti tumbuhan tinggi, memiliki batang-
batang dan cabang yang beruas-ruas, hidup di air tawar.
Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara

13 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


generatif dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh
oogonium dan sel sperma yang dihasilkan oleh anteridium.
c. Peranan Chlorophyta (Alga Hijau) dalam kehidupan
Berikut ini penjelasan peranan dalam kehidupan dari beberapa jenis
alga hijau tersebut :
1) Chlorella dapat dimanfaatkan sebagai obat, bahkan sekarang sedang
dikembangkan untuk obat yang dikemas dalam bentuk kapsul.
2) Chlamydomonas digunakan sebagai model organisme untuk biologi
molekular, terutama pembelajaran pergerakkan flagellar dan
dinamika kloropas, biogenesis dan genetika.
3) Spirogyra
Peranan Positif :
Spirogyra merupakan produser primer, yaitu sebagai penyedia bahan
organik danoksigen bagi hewan-hewan air, seperti ikan, udang, dan
serangga air. 0eberadaan produser mengundang kehadiran konsumen,
predator, dan organisme lain yangmembentuk ekosistem perairan.
Peranan Negatif :
Membuat air berubah warna dan dapat menimbulkan bau dan rasa pada
air
4) Oedogonium
Peranan Positif
i) Sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam
rantai makanan air tawar.
ii) Penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh
hewan-hewan air.
5) Volvox
Sebagai pakan alami, manfaat Volvox sp yang digunakan sebagai
pakan alami memiliki 2 jenis yang penting yaitu volvox Aurens dan
Volvox Globotol karena perkemabangannya sangat cepat dan menpunyai
nilai ekonomis yang cukup tinggi
i) Sebagai sumber vitamin dan Imunospinulla senyawa yang
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan
ii) Spesies yang sangat berperan Camudimonas yang berperan
sebagai indicator di perairan asam.

14 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


3. Chrysophyta
Chrysophyta diambil dari bahasa Yunani, yaitu Chrysos yang berarti emas.
Ganggang keemasan atau Chrysophyta adalah salah satu kelas dari ganggang
berdasarkan zat warna atau pigmentasinya. Ganggang ini berwarna keemasan
karena kloroplasnya mengandung pigmen karoten dan xantofil dalam jumlah
banyak dibandingkan dengan klorofil. Kloroplas ganggang ini berbentuk cakram,
pita, atau oval.
a. Ganggang keemasan (Chrysophyta) mempunyai ciri atau karakteristik secara
umum sebagai berikut:
1) Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
2) Ada yang uniseluler (bersel satu) dan adapula yang multiseluler (bersel
banyak). Ganggang yang uniseluler di perairan berperan sebagai
komponen fitoplankton.
3) Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan
fotosintesis. Namu adapula yang bersifat heterotrof dengan menyerap
makanan.
4) Habitat di wilayah perairan seperti air tawar, air payau maupun air laut
dan ada juga yang hidup darat terutama di tempat-tempat yang basah.
5) Ada yang memiliki dinding sel dan ada yang tidak.
6) Dinding sel mengandung selulosa, pektin atau silika.
7) Sebagian besar Chrysophyta mempunyai flagela untuk bergerak
terutama yang memiliki dinding sel. Namun ada juga yang bersifat
amoeboid (bergerak merayap seperti Amoeba) bagi Chrysophyta yang
tidak berdinding sel.
8) Memiliki pigmen karoten, xantofil, klorofil a dan klorofil c.
9) Sebagian besar bersifat mikroskopis (tidak dapat diamati dengan mata
telanjang).
10) Hidup soliter atau berkoloni.
11) Menyimpan cadangan makana dalam bentuk laminarin atau minyak.
b. Klasifikasi alga keemasan
1) Alga keemasan diklasifikasikan ke dalam tiga kelas, yaitu:
i) Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil,
xantofil. Contoh: Vaucheria sp.
ii) Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil
dan karoten. Contoh: Ochromonas, Synura.
iii) Bacillariophyceae (diatom). Banyak dijumpai di atas permukaan
tanah basah (sawah, got, parit). Tubuh uniseluler, ada yang berkoloni.

15 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


Dinding sel tersusun atas dua belahan, yaitu kotak (hipoteka) dan
tutup (epiteka). Contoh: Navicula, Pinnularia. Namun sekarang
diatom sudah dipisahkan dari Filum Chrysophyta dan dimasukkan
dalam Filum tersendiri yaitu Bacillariophyta.
2) Berdasarkan jenis selnya, Chrysophyta dibedakan menjadi dua macam,
yaitu :
a) Chrysophya Uniseluler (Bersel Tunggal)
i) Ochromonas, merupakan jenis Chrysophyta uniseluler yang
mempunyai dua flagela, satu panjang dan satu pendek.
Ochromonas dapat tumbuh secara autotrof dengan menggunakan
energi cahaya matahari atau secara heterotrof dengan menyerap
makanan.
ii) Navicula, sering disebut dengan diatome atau ganggang kersik,
bentuk tubuhnya kotak atau elips, jika mati fosilnya akan
membentuk tanah diatome yang berfungsi sebagai bahan
penggosok, campuran semen atau penyerap nitrogliserin pada
bahan peledak. Reproduksinya membelah diri dengan
memisahkan bagian tubuhnya yang terdiri dari hipoteka (kotak)
dan epiteka (tutup).
iii) Pinnularia, mirip dengan diatome.
b) Chrysophya Multiseluler (Bersel Banyak)
i) Vaucheria, hidup berkoloni dalam filamen yang berbentuk
tabung yang kadang-kadang bercabang. Jenis yang hidup di darat
menempel pada permukaan dengan rizoid yaitu cabang-cabang
menyerupai akar yang tidak berwarna. Filamen Vaucheria berinti
banyak dan tidak dibatasi oleh dinding sekat yang disebut senosit.
Di dalam sitoplasma terdapat vakuola besar di tengah sel. Di
dalam sitoplasma terdapat banyak inti, plastida yang berbentuk
cakram tanpa pirenoid. Cadangan makanan berupa minyak dalam
bentuk tetes-tetes minyak.
c. Contoh dan Peranan Chrysophyta (Alga Keemasan) dalam Kehidupan
Dalam kehidupan manusia, ganggang keemasan memiliki banyak
manfaat, terutama Navicula dan Vaucheria. Navicula yang telah mati dan
mengendap di dasar laut membentuk endapan tanah yang bermanfaat
sebagai bahan penggosok, penyekat dinamit, bahan pembuatan cat,
pernis, bahan dasar industri kaca, penyaring dan piringan hitam. Pada
Vaucheria, cadangan makanan disimpan dalam bentuk minyak, sehingga

16 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


organisme ini merupakan komponen utama dalam pembentukan minyak
bumi.

4. Bacillariophypta
Bacillariophyta atau Diatom merupakan alga uniseluler yang tersebar luas
di perairan air tawar dan air laut, maupun di tanah-tanah yang lembab. Jumlah
diatom sangat banyak, diperkirakan mencapai 16.000 Jenis. Karena jumlahnya
yang banyak, diatom yang berperan sebagai salah satu fitoplankton menjadi
komponen produsen penting di perairan laut. Jumlah yang banyak tersebut
dipengaruhi oleh berbagai factor seperti air, cahaya, suhu dan senyawa organic.
a. Struktur Tubuh Bacillariophyta (Diatom)
Struktur tubuh Pinnularia sp. dan fungsinya diperlihatkan pada gambar
dan keteterangannya di bawah ini.

Dinding sel diatom terbuat dari zat pektin dan silika sehingga
strukturnya sangat keras. Dinding sel terdiri atas dua bagian yang disebut katup
(walves). Katup ini memiliki 2 bagian yang tumpang tindih dan dibatasi oleh
lapisan yang disebut dengan cingulum. Kedua bagian katup tersebut bersama
dengan protoplas disebut dengan frustule. Katub terluar disebut epitheca
sedangkan katub sebelah dalam yang lebih kecil disebut hypotheca.
Permukaan katup memiliki pori-pori atau lubang pendek membentuk
suatu pola atau tanda pada bagian katup tersebut (wall marking). Sedangkan
pada bagian yang tidak terdapat wall marking disebut dengan daerah aksial.
Wall marking tersusun dalam bentuk barisan linear. Pada daerah aksial, bisa
saja berisi celah longitudinal yang disebut dengan raphe. Raphe memiliki
struktur melingkar pada bagian tengahnya yang disebut dengan central nodule.

17 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


b. Ciri-ciri tubuh Bacillariophyta (Diatom)
Diatom atau Bacillariophyta memiliki ciri atau karakteristik secara umum,
yaitu sebagai berikut :
1) Umumnya uniseluler (bersel tunggal) dan hidup bebas. Namun ada
beberapa anggota yang membentuk koloni dalam berbagai bentuk seperti
filamen.
2) Tipe sel eukariotik karena sudah memiliki selaput inti.
3) Bersifat autotrof karena mampu melakukan fotosintesis.
4) Sel mikroskopis dalam berbagai bentuk seperti oval, bulat, segitiga, kapal
dan sebagainya.
5) Tubuh bersifat simetris bilateral atau simetris radial.
6) Memiliki dinding sel yang kaku yang terbuat dari zat pektin dan silika.
7) Memiliki pigmen fotosintesis yaitu klorofil a dan klorofil c serta santofil
seperti fukosantin, diatosantin dan diadinosantin.
8) Cadangan makanan disimpan dalam bentuk minyak.
9) Merupakan alga yang sebagian besar berhabitat di air tawar dan air laut.
c. Klasifikasi Diatom
Pengelompokkan diatom berdasarkan atas dua hal, yaitu berdasarkan cara
hidup dan bentuknya. Berikut ini penjelasan kedua jenis pengelompokkan
Bacillariophyta atau diatom tersebut.
1) Klasifikasi Diatom Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, diatom dibedakan menjadi bentuk centris
(simetri radial) dan pennate (simetri bilateral).
i) Centris, talus berbentuk simetri radial, tidak terjadi gerakan meluncur,
reproduksi seksual secara anisogami atau oogami, dan gametnya
bersifat motil.
ii) Pennate, talus berbentuk simetri bilateral, terjadi gerakan meluncur,
dan reproduksi seksual secara amoeboid.
2) Klasifikasi Diatom Berdasarkan Cara Hidup
Berdasarkan cara hidupnya diatom dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar, yaitu diatom bentos dan diatom plankton.
i) Diatom bentos pada umumnya hidup bercampur dengan lumpur atau
menempel pada substrat di dasar perairan, misalnya Cymbella,
Gomphonema, Cocconeis, dan Eunotia.
ii) Diatom plankton biasanya hidup melayang-layang bebas di perairan,
baik air tawar maupun air laut. Di air tawar diatom dapat ditemukan di
sungai, danau, kolam, rawa-rawa, dan ada juga yang bisa ditemukan di

18 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


perairan yang suhunya mencapai 450C. Beberapa diatom hidup
sebagai epifit pada alga lain atau tanaman air.
d. Peranan Bacillariophyta (Diatom) dalam Kehidupan
Peranan diatom sangat penting dalam ekosistem perairan karena
merupakan produsen dalam rantai makanan yakni sebagai penghasil bahan
organik dan oksigen. Dalam dunia industry, digunakan untuk bahan
penyaringan, yang secara luas digunakan untuk memisahkan zat berwarna
dari produk-produk seperti bensin dan gula. Karena bukan penghantar
panas yang baik, maka tanah diatom ini digunakan dalam pipa pemanas
dan pipa uap. Cangkang Diatom juga dapat digunakan sebagai alat
pengedap suara. Selain itu dimanfaatkan dalam pembuatan cat, pernis,
piringan hitam, dan wadah untuk kotak baterai. Karena kerasnya, juga
dipakai dalam bahan pelicin dan bahan pengampelas. Selain itu, juga
dimanfaatkan sebagai bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat
dinamit.

5. Pyrrophyta
Filum Pyrrophyta sering disebut Dinoflagellata, diberi nama demikian
karena pergerakan yang dibantu dua flagela mirip cambuk (dalam bahasa Latin,
dino artinya pusaran air). Filum Pyrrophyta disebut ganggang api karena
memiliki cangkang yang mengandung fosfor yang mampu memendarkan
cahaya bewarna merah menyala seperti api atau berwarna hijau biru yang
sangat indah terutama dalam kondisi gelap pada malam hari di air laut.
Peristiwa perpendaran cahaya ini disebut dengan bioluminesens. Contohnya
adalah Noctiluca sp., dan Ceratium sp.
a. Struktur Pyrrophyta
Berikut merupakan struktur sel dari Dinoflagellata beserta fungsinya

19 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


1) Dinoflagellata pada dasarnya adalah organisme motil uniseluler dan
berflagel dua (biflagella), bewarna cokelat keemasan, serta termasuk
protista fotosintetik. Meskipun warna dominan adalah cokelat
keemasan, tetapi ada juga yang bewarna kuning, hijau, cokelat bahkan
biru. Beberapa di antaranya tida motil, tidak memiliki flagel, ameboid,
dan berserabut.
2) Sel umumnya ditutupi oleh mantel atau lempeng kaku terbuat dari
selulosa yang tersusun artistik seperti pahatan. Susunan lempeng ini
disebut dengan armor plate atau lempeng baju baja.
3) Dinoflagelata memiliki dua celah atau alur yaitu alur longitudinal
(membujur) yang disebut sulcus (sulkus) dan alur melingkar (melintang)
yang dikenal sebagai cingulum atau anulus atau korset.
4) Dua flagela pada Dinoflagellata berbeda (heterokon), yaitu flagel
transversal dan flagel longitudinal. Flagela longitudinal lebih kecil dan
halus serta mengarah ke posterior dan terletak pada sulcus. Sedangkan
flagela transversal berbentuk seperti pita dan terletak pada cingulum.
Dua jenis flagel ini bergerak dalam arah yang berbeda sehingga
mengakibatkan terjadinya pusaran air saat Dinoflagellata bergerak.
5) Nukleus berukuran besar dan dinamakan mesokaryon oleh Dodge
(1966). Bagian kromosom tidak memiliki histon atau RNA.
6) Plastida atau kromatofor memiliki klorofil a dan klorofil c.
7) Vesikula terletak di bagian bawah memberan sel.
8) Vakuola non-kontraktil yang disebut pusule terletak di dekat dasar
flagella. Pusule ini berguna untuk mengapung di permukaan air dan
osmoregulasi. Pada Dinoflagellata tidak ditemukan vakuola kontraktil.
b. Ciri-Ciri Pyrrophyta (Dinoflagellata)
Pyrrophyta atau Dinoflagellata atau Ganggang Api memiliki ciri atau
karakteristik secara umum, yaitu sebagai berikut.
1) Uniseluler (bersel tunggal)
2) Bersifat motil (aktif bergerak)
3) Memiliki flagela (bulu cambuk)
4) Memiliki dinding sel nyata yang terdiri atas lempengan-lempengan
yang mengandung selulose, tetapi ada beberapa yang tidak memiliki
dinding sel, misalnya Gymnodinium sp.
5) Memiliki sel dengan ciri khas yaitu terdapat celah dan alur serta di
dalam sel terdapat plastida yang mengandung pigmen klorofil a dan c,
serta karotenoid sehingga bewarna cokelat kekuning-kuningan.

20 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


6) Bersifat autotrof (mampu melakukan fotosintesis atau bersifat
fotosintetik) dan berperan sebagai fitoplankton di lautan.
7) Bersifat yang bersifat heterotrof yang hidup dengan cara menelan
materi organik dan sel-sel hidup lain.
8) Ada juga yang bersifat sebagai parasit yang hidup dengan cara
menempel pada tubuh berbagai hewan laut, contohnya Protogonyaulax
catenella.
9) Hidup bebas atau bersimbiosis pada tubuh beberapa jenis karang,
anemon laut, cacing pipih, dan kerang raksaksa.
10) Pada beberapa jenis, cangkagnya mengandung fosfor sehingga
memendarkan cahaya di malam hari.
11) Sebagian besar berhabitat di air laut tetapi adapula yang hidup di air
tawar.
12) Memiliki vakuola non-kontraktil yang berfungsi untuk mengapung
dan osmoregulasi.
c. Peranan Pyrrophyta (Dinoflagellata) dalam Kehidupan
Dinoflagellata terdiri dari sekitar 1.100 jenis, terutama hidup di dalam air
laut, meskipun beberapa jenis hidup di air tawar. Contoh spesies Dinoflagellata
yang paling banyak dijumpai yaitu Pfiesteria piscicidia, Gonyaulax catanella,
dan Noctiluca scintillans. Berikut ini penjelasan ketiga jenis Dino flagellata
tersebut.
1) Pfiesteria piscicidia adalah spesies dinoflagellata banyak dijumpai di lepas
pantai North Carolina. Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa ia
bertanggung jawab atas pembunuhan sejumlah besar ikan dengan
mensekresi racun. Spesies ini memiliki strategi makan yang menarik. Hal
ini diketahui menggunakan racun untuk membunuh ikan kemudian
menunggu untuk mengkonsumsi jaringan yang sloughs dari dari organisme
yang membusuk. Hal ini membuat salah satu spesies heterotrofik dari
beberapa dinoflagellata.
2) Gonyaulax catanella adalah dinoflagellata yang berputar sangat ketika
mereka bergerak dengan menggunakan dua flagela mereka. Mereka juga
salah satu yang terkenal spesies bercahaya dari dinoflagellata, karena
mereka mengeluarkan cahaya biru-hijau di perairan yang mereka huni.
3) Noctiluca scintillans adalah spesies dinoflagellata heterotrofik yang
memakan plankton yang ditemukan di muara dan daerah dangkal dari
landas kontinen. Spesies ini sering disebut sebagai kilauan laut karena

21 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


menunjukkan bioluminesensi dan menjadi sangat terang ketika terganggu
dalam air.

6. Phaeophyceae
Alga coklat, alga pirang, atau Phaeophyceae adalah salah satu kelas dari
dari alga Heterokontophyta. Nama alga ini diambil dari pigmen dominan yang
dimiliki, yaitu xantofil yang menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen
lain yang dimiliki Phaeophyceae adalah klorofil dan karotena.
a. Ciri-ciri alga coklat adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin
2) Sebagian besar habitatnya di laut
3) Sebagian besar memliki struktur tubuh mirip dengan tumbuhan tinggi
4) Hampir semua anggota alga cokelat bersifat multiseluler
5) Ukuran talus mikroskopis sampai makroskopis.
6) Berbentuk filamen bercabang, tidak bercabang, dan ada juga yang tegak.
7) Mempunyai kloroplas tunggal berbentuk seperti benang ada pula yang
berbentuk cakram (discoid)
8) Kloroplas yang mengandung pirenoid untuk menyimpan cadangan
makanan berupa laminarin
b. Contoh alga coklat
1) Fucus vesiculosus, banyak terdapat di laut dalam. Alga ini berkembang
biak secara oogami dengan menghasilkan sel gamet betina (ovum) dan
sel gamet jantan (spermatozoid) . Sel gamet jantan dan betina masing-
masing dihasilkan oleh tumbuhan yang berbeda. Sel gamet dihasilkan
oleh alat pembiak yang disebut konseptakel. Konseptakel ini berkumpul
dalam badan penghasil alat pembiak yang disebut reseptakel. Reseptakel
dibentuk di ujung lembaran/talus fertil.
2) Sargassum siliquosum, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal.
Umumnya menempel pada batu karang. Di pantai yang bersuhu sedang,
Sargassum tumbuh subur sehingga menutupi permukaan laut. Laut yang
demikian disebut laut sargaso.
3) Turbinaria australis, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal.
Umumnya menempel pada batu karang.
c. Beberapa contoh Phaeophyta adalah sebagai berikut.
1) Fucus vesiculosus, tingginya dapat mencapai 30 – 100 cm, hidup
menempel di bebatuan yang tampak jika air surut. Terdapat gelembung

22 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


udara sepanjang sisi talus yang bercabang-cabang seperti garpu.
Ujungnya membesar yang membentuk konseptakel.
2) Sargassum siliquosum, hidup menempel bebatuan di sepanjang pantai
berbatu daerah tropis. Namun di pantai Atlantik bagian utara jenis
Sargasssum natans hidup bebas mengapung di permukaan laut. Ukuran
Sargassum beragam dari yang kecil hingga yang panjangnya mencapai
ratusan meter.
3) Macrocystis integrifolia atau kelp, ukurannya sangat besar, di pantai barat
Amerika Utara panjangnya ditemukan dapat mencapai tiga kilometer.
Kelp hidup menempel kuat di bebatuan dengan bantuan talus yang
menyerupai akar.
4) Laminaria sinclairii merupakan jenis ganggang cokelat penghasil asam
alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik.
5) Fucus serratus, termasuk alga warna cokelat yang berdiferensiasi menjadi
bentuk yang mengapung.
6) Postelia merupakan contoh alga cokelat yang banyak dijumpai.
7) Turbinaria decurens, Dictyota sp., Dictyosiphon sp., Nereocystis sp.
adalah contoh lain dari spesies Phaeophyta atau ganggang cokelat.

7. Rhodophyta
Istilah “Rhodophyta” berasal dari bahasa Yunani, rhodos yang berarti
“merah”. Jadi, Rhodophyta berarti ganggang merah (red algae) Rhodophyta
adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.
Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah
banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
a. Ciri-ciri Rhodophyta
Ganggang merah (Rhodophyta) memiliki ciri atau karakteristik
secara umum, antara lain sebagai berikut.
1) Inti sel bersifat eukariotik karena inti sel telah memiliki membran.
2) Sebagian besar multiseluler (bersel banyak).
3) Umumnya makroskopis (dapat dilihat dengan kasat mata) dengan
panjang dapat mencapai 1 meter.
4) Satu-satunya alga yang tidak memiliki fase berflagel dalam siklus
hidupnya.
5) Bersifat autotorof, karena memiliki klorofil untuk melakukan
fotosintesis.

23 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


6) Kloroplas mengandung pirenoid untuk menyimpan hasil fotosintesis.
7) Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluoride (sejenis
karbohidrat), floridosid (senyawa gliserin dan galaktosa) dan tetes-
tetes minyak. Floridosid akan bewarna kemerah-merahan jika
ditambah dengan iodium.
8) Bentuk talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.
9) Talus bewarna merah sampai ungu tetapi ada juga yang pirang atau
kemerah-merahan.
10) Tubuhnya diselimuti kalsium karbonat (CaCO3).
11) Dinding sel terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel
sebelah dalam tersusun dari myofibril, sedangkan sel sebelah luar
tersusun dari zat lendir.
12) Memiliki pigmen klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin (biru) dan
pigmen dominan fikoeritrin (merah).
b. Beberapa contoh Rodophyta adalah sebagai berikut.
1) Eucheuma spinosum, banyak dibudidayakan karena menghasilkan agar,
banyak terdapat di perairan Indonesia.
2) Chondrus crispus, juga dibudidayakan yang dikenal sebagai rumput
laut.
3) Gelidium coulteri dan Gracilaria sp., sebagai bahan pembuatan agar-
agar banyak terdapat di perairan negara yang agak dingin.
4) Carolina sp. merupakan anggota Rhodophyta (ganggang merah) yang
tubuhnya dilapisi oleh kalsium karbonat.
5) Dasya, Batracnospermum, Scinaiafurcellata, Porphyra perforata,
Polysphonia, Halosaccion glandiforme, Bossea orbigniana, dan
sebagainya.
c. Peranan Rhodophyta (Alga Merah) dalam Kehidupan
Beberapa alga merah bermanfaat sebagai penyokong penting bagi batu
karang tropis. Ganggang merah merupakan bahan pangan penting di
negara-negara Asia. Di Jepang misalnya, alga merah dikeringkan dan
digunakan dalam berberapa hidangan masakan. Selain menghasilkan algin,
ganggang merah juga menghasilkan karagenan dan agar.
Karagenan (carrageenan) merupakan sejenis polisakarida yang
digunakan sebagai bahan kosmetik dan kapsul gelatin dan merupakan zat
aditif yang dapat ditambahkan pada puding dan es krim. Agar digunakan
sebagai bahan pangan. Selain untuk bahan makanan, agar-agar juga
dimanfaatkan sebagai medium kultur mikroorganisme, kosmetik, obat,

24 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


pelapis daging kaleng, pengeras es krim, serta pengelmusi lemak dan
cokelat batangan.

Rangkuman
Protista mirip tumbuhan (Alga) adalah Protista yang bersifat fotoautotrof. Hal ini
dikarenakan protista tersebut memiliki kloroplas yang mengandung klorofi l atau
plastida yang mengandung pigmen fotosintetik lainnya. Bersifat uniseluler atau
multiseluler. Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari yang mikroskopis berukuran 8 μm
hingga yangmakroskropis dengan ukuran mencapai 60 m. Bentuk tubuh tetap karena
memiliki dinding sel. Dinding sel Algae ada yang mengandung selulosa, hemiselulosa,
silika, kalsium karbonat, pektin, polisakarida, alginat, agar, dan karaginan. Bahan-
bahan tersebut membentuk gel sehingga tubuh Algae terasa berlendir atau seperti karet.
Bentuk tubuh Algae juga bervariasi, yaitu bulat, oval, atau seperti buah pir. Algae
dikelompokkan dalam tujuh filum berdasarkan pigmen yang dominan pada algae
tersebut, yaitu Euglenophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Bacillariophyta, Pyrrophyta,
Phaeophyta, dan Rhodophyta. Peranan kelompok alga protista mirip tumbuhan dalam
kehidupan mempunyai dampak yang bervariatif, terdapat dampak positif maupun
dampak negative yang berbeda beda di setiap jenis. Salah satu dampak positifnya alga
adalah sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup (hewan, manusia maupun
tumbuhan). Salah satu dampak negatifnya adalah bisa mencemari lingkungan, namun
itu hanya untuk beberapa jenis alga.

25 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


Latihan Soal
Untuk mengukur kemampuan dalam pembelajaran, kalian dapat menjawab soal soal
berikut ini. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Berikut ini pernyataan yang menjadi ciri khusus tentang protista mirip
tumbuhan adalah berikut, kecuali
a. Uniseluler atau multiseluler.
b. Inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki membran inti.
c. Memiliki dinding sel atau tidak.
d. Cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof.
e. Bersifat parasite

2. Salah satu ciri ganggang hijau yang membedakan dengan ganggang yang lain
adalah
a. Mampu berfotosintesis
b. Berkembang biak dengan konjugasi
c. Memiliki pigmen dominan berupa klorofil
d. Memiliki pirenoid untuk menyimpan amilum
e. Habitatnya yang kosmopolit

3. Berikut merupakan bentuk kloroplas bervariasi, yaitu, kecuali


a. Spiral
b. Cakram
c. Bulat
d. Trapesium
e. Mangkuk

4. Berikut adalah salah satu dari tujuh filum, kecuali


a. Euglenophyta
b. Rhodophyta
c. Chrysophyta
d. Bryophyta
e. Phaeophyta

26 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


5. Organisme yang tergolong Euglenophyta adalah sebagai berikut:
a. Euglena viridis
b. Euglenia aquea
c. Astasia sp.
d. Phacus sp.
e. Paranema sp.

6. Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, ganggang hijau menjadi 6


macam genus, berikut adalah salah satunya, kecuali
a. Alga/ganggang hijau bersel satu tidak bergerak
b. Alga/ganggang hijau bersel satu bergerak tidak beraturan
c. Alga/ganggang hijau berbentuk koloni tidak bergerak
d. Alga/ganggang hijau berbentuk koloni yang bergerak
e. Alga/ganggang hijau berbentuk filamen (benang)

7. Perhatikan gambar dibawah ini

Gambar diatas adalah gambar dari struktur alga


a. Bacillariphyta
b. Pyrrophyta
c. Phaeophyta
d. Chrysiphyta
e. Chlorophyta

8. Dinoflagellata adalah nama lain dari


a. Pyrrophyta
b. Bacillariphyta
c. Phaeophyta
d. Chrysiphyta
e. Chlorophyta

27 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


9. Beberapa contoh Phaeophyta adalah sebagai berikut, kecuali
a. Sargassum siliquosum
b. Macrocystis integrifolia
c. Chlamydomonas sp.
d. Turbinaria decurens
e. Dictyota sp.

10. Berikut adalah merupakan kegunaan dari Karagenan, kecuali


a. Sebagai bahan kosmetik dan kapsul gelatin
b. Agar digunakan sebagai bahan pangan.
c. Sebagai obat
d. Sebagai pelapis daging kaleng
e. Sebagai lem kaleng

Kunci Jawaban
No Kunci Pembahasan
Jawaban
1 E Parasit bukanlah merupakan ciri khusus tentang protista mirip
tumbuhan.
2 C Pigmen utama kelompok chlorophyta adalah klorofil
3 D Trapesium bukanlah salah satu dari bentuk kloroplas
4 D Bryophyta adalah tumbuhan lumut. Lumut bukanlah salah satu dari
tujuh filum
5 B Euglenia aquea adalah Bahasa latin dari Jambu air, jambu air
bukanlah organisme yang tergolong Euglenophyta
6 B Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, ganggang hijau
menjadi 6 macam genus, adalah
Alga/ganggang hijau bersel satu tidak bergerak
Alga/ganggang hijau bersel satu yang bergerak
Alga/ganggang hijau berbentuk koloni tidak bergerak
Alga/ganggang hijau berbentuk koloni yang bergerak
Alga/ganggang hijau berbentuk filamen (benang)
Alga/ganggang hijau berbentuk thalus (lembaran)
7 A Gambar di atas adalah gambar Bacillariphyta
8 A Dinoflagellata adalah nama lain dari Pyrrophyta
9 C Chlamydomonas sp. Adalah genus dari ganggang hijau
10 E Karagenan tidak bisa digunakan sebagai lem kaleng

28 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


Pedoman Penilaian
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Protista Mirip Tumbuhan.

Nilai = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽ℎ 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆 : Jumlah Soal x 100 %

Konversi tingkat penguasaan:


• 90 - 100% = baik sekali
• 80 - 89% = baik
• 70 - 79% = cukup
• < 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan ke KD
berikutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.

29 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


Daftar Pustaka

Atap. (2022, June 27). Keanekaragaman Hayati: Pengertian, tingkatan &


manfaat. Gramedia Literasi. Retrieved December 22, 2022, from
https://www.gramedia.com/literasi/keanekaragaman-hayati/
Benjamin-Cummings. (2010). Biology life on earth with physiology 9th
Ed, masteringbiology access code card.
Chlamydomonas ~ UNKRIS ~ Pusat Ilmu pengetahuan. ~ UNKRIS ~
PUSAT ILMU PENGETAHUAN. (n.d.). Retrieved December 24, 2022, from
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-
2962/Chlamydomonas_191852_mputantular_p2k-unkris.html
Diatoms: Characteristics, occurrence and reproduction. Biology
Discussion. (2016, August 24). Retrieved December 24, 2022, from
http://www.biologydiscussion.com/algae/diatoms-characteristics-occurrence-
and-reproduction/46940
Dinoflagellates: Structure and reproduction: Protists. Biology Discussion.
(2016, September 6). Retrieved December 24, 2022, from
http://www.biologydiscussion.com/protists/dinoflagellates-structure-and-
reproduction-protists/52103
Iqbalali.com . HugeDomains.com. (n.d.). Retrieved December 24, 2022,
from http://www.iqbalali.com/2013/04/diatom.html
MIPA, S. B. (2017, November 18). Euglenophyta: Pengertian, ciri,
klasifikasi, Reproduksi, Struktur Sel, Contoh Dan Peranan Bagi kehidupan.
BIOLOGIJK. Retrieved December 24, 2022, from
https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-reproduksi-klasifikasi-
struktur-tubuh-contoh-dan-peranan-euglenophyta.html
MIPA, S. B. (2017, November 4). Chlorophyta (Alga Hijau): Pengertian,
ciri, klasifikasi, Reproduksi, Contoh Dan Peranan Bagi kehidupan. BIOLOGIJK.
Retrieved December 24, 2022, from
https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-klasifikasi-reproduksi-dan-
contoh-chlorophyta-atau-ganggang-hijau.html

MIPA, S. B. (2017, November 8). Chrysophyta (Alga Keemasan):


Pengertian, ciri, klasifikasi, Reproduksi, Contoh Dan Peranan Bagi kehidupan.
BIOLOGIJK. Retrieved December 24, 2022, from

30 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN


https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-klasifikasi-reproduksi-dan-
contoh-chrysophyta-atau-ganggang-keemasan.html
MIPA, S. B. (2017, November 28). Bacillariophyta (diatom): Pengertian,
Ciri, Struktur Sel, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh Dan Peranan Bagi kehidupan.
BIOLOGIJK. Retrieved December 24, 2022, from
https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-struktur-klasifikasi-
reproduksi-contoh-dan-peranan-bacillariophyta-diatom.html
MIPA, S. B. (2017, November 26). Pyrrophyta (Dinoflagellata):
Pengertian, Ciri, Struktur Sel, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh Dan Peranan Bagi
kehidupan. BIOLOGIJK. Retrieved December 24, 2022, from
https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-struktur-klasifikasi-
reproduksi-contoh-dan-peranan-dinoflagellata.html
MIPA, S. B. (2017, November 11). Phaeophyta (alga cokelat): Pengertian,
ciri, klasifikasi, Reproduksi, Contoh Dan Peranan Bagi kehidupan. BIOLOGIJK.
Retrieved December 24, 2022, from
https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-klasifikasi-reproduksi-dan-
contoh-phaeophyta-atau-ganggang-cokelat.html
MIPA, S. B. (2017, November 15). Rhodophyta (Alga Merah): Pengertian,
ciri, reproduksi, Contoh Dan Peranan Bagi kehidupan. BIOLOGIJK. Retrieved
December 24, 2022, from https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-
reproduksi-dan-contoh-rhodophyta-atau-alga-merah.html
Posts, R., Author abida, A. T., & 29, J. S. D. (2018, March 6). Division
Bacillariophyta (diatoms): Biology boom. Biology Boom - Its all about Zoology
, Botany and Biology. Retrieved December 24, 2022, from
http://biologyboom.com/division-bacillariophyta-diatoms

31 | MODUL PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

Anda mungkin juga menyukai