PROTOZOA
Disusun oleh :
Kelompok 4
Dosen Pengampu ;
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang tak hentinya melimpahkan segala rahmat, karunia dan petunjuk-Nya
hingga hari ini. Sehingga penulis diberikan kemudahan saat menulis dan menyusun
Makalah ini. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Zuli Rodhiyah, S.Si., M.T. sebagai dosen Mata Kuliah Mikrobiologi,
serta pihak lain yang telah membantu dalam penulisan Makalah ini. Penulis
menyadari pada Karya Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, adanya kritik dan saran sangat baik sebagai langkah perbaikan pada Makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................3
BAB II ......................................................................................................................4
PEMBAHASAN ......................................................................................................4
2.1 Pengertian Protozoa........................................................................................4
2.2 Ciri dan Karakteristik Protozoa ......................................................................4
2.3 Proses Reproduksi Protozoa ...........................................................................5
2.4 Jenis dan Klasifikasi Protozoa........................................................................6
2.5 Perbedaan Protozoa Dengan Mikroorganisme Lain.....................................12
2.6 Peran Protozoa Terhadap Lingkungan……………………………………..12
BAB III PENUTUP ...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran .............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sel mikroba yang ukurannya sangat kecil ini merupakan satuan struktur
biologi. Banyak mikroba yang terdiri dari satu sel saja (uniseluler), sehingga semua
tugas kehidupannya dibebankan pada sel itu. Mikroba ada yang mempunyai banyak
sel (multiseluler). Pada jasad multiseluler umumnya sudah terdapat pembagian
tugas diantara sel atau kelompok selnya, walaupun organisasi selnya belum
sempurna. (Mayasari, 2020).
1
proses-proses baru misalnya karotenoid, dan steroid oleh jamur, asam glutamat oleh
mutan Corynebacterium glutamicum pembuatan enzim amilase, proteinase,
pektinase, dll Penggunaan mikroba dalam teknik genetika modern seperti untuk
pemindahan gen dari manusia, binatang, atau tumbuhan ke dalam sel mikroba,
penghasilan hormon, antigen, antibodi dan senyawa lain misalnya insulin,
interferon, dll. Penggunaan mikroba di bidang pertanian, misalnya untuk pupuk
hayati (biofertilizer), biopeptisida, pengomposan dan sebagainya. Penggunaan
mikroba di bidang pertambangan seperti untuk proses leaching di tambang emas,
desulfurisasi batubara maupun untuk prose penambangan minyak bumi.
Penggunaan mikroba di bidang lingkungan, misalnya untuk mengatasi pencemaran
limbah organik maupun anorganik termasuk logam berat dan senyawa xenobiotik.
(Mayasari, 2020).
1.3 Tujuan
2
1.4 Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
Protozoa secara umum berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama
dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa
kurang jelas perbedaannya. Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip
hewan. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil,
dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta
dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesis yang
membentuk koloni. Umumnya didalam satu sel terdapat satu inti, tetapi dari
beberapa spesis secara generative berkonjugasi karena individu jantan dan betina
belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya protozoa
berdinding selaput plasma tipis. Bentuknya bermacam-macam, ada yang tidak tetap
4
dan ada yang tetap. Yang terakhir disebabkan telah memiliki pelliculus (kulit) dan
beberapa mempunyai cangkang kapur, berflagella, bersilia, dan berspora.
5
masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah pembelahan aseksual
dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan dua anakan. (Wulandari, 2010).
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu
(pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air
laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau
manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
• Bersifat heterotrof
6
• Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan diri
Daur Hidup
Habitat Rhizopoda
Rhizopoda pada umumnya hidup bebas di alam, namun ada pula yang hidup sebagai
parasit di tubuh hewan dan manusia. Rhizopoda yang hidup parasit dapat
menyebabkan penyakit. Rhizopoda yang hidup bebas di alam dapat ditemukan di
air laut, air tawar, tanah yang basah, atau tempat yang berair dan lembap. Beberapa
Rhizopoda dapat membentuk kista bila kondisi lingkungan memburuk, misalnya
Amoeba sp.
2. Flagellata (Mastigophora)
7
fitoflagellata adalah flagellata yang dapat berfotosintetis karena memiliki klorofil.
Fitoflagellata mencernakan makanannya berbagai cara, seperti menelan lalu
mencernakan di dalam tubuhnya (holozoik), membuat makannya sendiri
(holofitik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat
fitoflagellata adalah di perairan kotor.
3. Ciliata (Ciliophora)
Ciliata bergerak dengan silia (rambut getar). Sel Ciliata mempunyai 2 inti :
makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus mempunyai fungsi vegetatif.
Mikronukleus mempunyai fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi. Ciliata hidup
bebas dilingkungan berair, baik air tawar ataupun laut. Ciliata bisa hidup secara
baik parasit maupun simbiosis.
Ciri-ciri Cilliata
• Bersifat heterotrof, artinya hidup dengan memangsa organisme lain sebab tidak
• Bentuk tubuh beragam, seperti bentuk oval, sandal, lonceng, corong dan lain
sebagainya.
• Sebagian besar hidup di perairan seperti rawa, sawah, dan tempat-tempat berair
8
• Hidup secara bebas (soliter), parasit, maupun bersimbiosis di dalam usus
vertebrata.
• Mempunyai 2 jenis nukleus (inti) di dalam satu sel, yaitu makronukleus yang
berperan dalam metabolisme dan reproduksi aseksual (vegetatif), dan mikronukleus
yang berperan dalam reproduksi seksual (generatif).
• Tubuhnya yang diselubungi dengan perikel yang merupakan suatu lapisan luar
• Tubuhnya yang diselimuti oleh silia, yaitu silia somatik yang menyelubungi
• Mempunyai 2 tipe inti sel atau nukleus, yaitu makronukleus dan mikronukleus.
• Memiliki mulut atau sistoma yang terbuka dan menjadi saluran yang pendek,
pada ciliata primitif disebut dengan sitofaring. Mulut ini yang berada diujung depan
(anterior), namun kebanyakan siliata, bagain tersebut diganti oleh bagian belakang
(posterior)
• Terdapat 2 jenis mulut, yakni mulut membran berombak yang menyatu dalam
sebuah barisan yang panjang. Dan mulut membran yang berupa barisan pendek,
9
merupakan suatu pergabungan dari silia sehingga bersatu membentuk sebuah
piringan
• Silia yang berada pada mulut Ciliata yang fungsinya untuk menyebarkan dan
mendorong makanan mengarah ke sitofaring
• Memiliki keronkongan yang disebut dengan sitofaring gullet dan memiliki food
vacuole atau usus
Habitat Cilliata
Ciliata hidup sebagai sel soliter di air tawar maupun air laut. Ciliata banyak
dijumpai di air sawah, air sungai, air kolam, dan air selokan, terutama yang banyak
mengandung sisa-sisa tumbuhan dan hewan, atau sampah organik.
Ciliata yang dapat hidup bebas di lingkungan berair, contohnya ialah Paramecium
caudatum, Vorticella, Stentor, Didinium, dan stylonychia
4. Sporozoa
Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan
10
-Morfologi Sporozoa
-Klasifikasi Sporozoa
Kelas Sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan
1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor
2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor
3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan tubuh,
sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang
11
2.5 Perbedaan Protozoa Dengan Mikroorganisme Lain
12
Dampak Positif:
● Dekomposisi Materi Organik: Beberapa jenis protozoa adalah dekomposer yang penting
dalam mengurai materi organik, seperti daun dan sisa-sisa organisme, menjadi bahan
organik yang lebih sederhana. Ini membantu dalam siklus nutrisi dan menghasilkan nutrisi
bagi tanaman.
● Predator Mikroba: Beberapa protozoa adalah predator bagi bakteri dan mikroorganisme
lainnya. Ini dapat membantu dalam mengontrol populasi mikroba patogen dalam tanah atau
air.
● Keanekaragaman Hayati: Protozoa juga berperan sebagai bagian dari rantai makanan
dalam ekosistem air tawar dan tanah. Mereka menjadi sumber makanan bagi organisme
lain seperti cacing, serangga, dan hewan air kecil.
Dampak Negatif:
● Penyakit Parasit: Sejumlah jenis protozoa merupakan parasit yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman. Contohnya adalah Plasmodium yang
menyebabkan malaria pada manusia.
● Pencemaran Air: Beberapa protozoa dapat menjadi indikator pencemaran air.
Keberadaan protozoa tertentu dalam air dapat mengindikasikan adanya polutan organik
atau bahan kimia beracun.
● Kerusakan Tanaman: Beberapa protozoa parasit tanaman dapat mengakibatkan
kerusakan pada tanaman pertanian, seperti jamur bersel tunggal dari genus Phytophthora
yang menyebabkan penyakit akar busuk.
● Gangguan Terhadap Organisme Lain: Protozoa predator juga dapat mengganggu
organisme lain dalam rantai makanan jika populasi mereka meningkat secara signifikan
dan mengurangi kelimpahan organisme lain yang menjadi mangsanya.
● Penyebaran Penyakit Hewan: Beberapa protozoa parasit juga dapat menyebabkan
penyakit pada hewan domestik, seperti cacing hati pada ternak.
Dalam konteks lingkungan, peran protozoa dapat sangat kompleks. Beberapa protozoa
sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sementara yang lain dapat menjadi
penyebab masalah kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Dalam
pengelolaan sumber daya alam dan kesehatan masyarakat, penting untuk memahami
berbagai dampak yang dimiliki oleh protozoa dalam berbagai situasi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Protozoa secara umum berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama
dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa
kurang jelas perbedaannya. Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan
2. Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesis yang membentuk
koloni. Umumnya didalam satu sel terdapat satu inti, tetapi dari beberapa spesis
secara generative berkonjugasi karena individu jantan dan betina belum jelas
perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya protozoa berdinding
selaput plasma tipis. Bentuknya bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan ada
yang tetap
4. Protozoa dibagi menjadi 4 kelas yaitu Rhizopoda, Flageta, Ciliata, dan Sporozoa
5. Protozoa memiliki perbedaan dalam hal jenis, bentuk sel, sumber zat makanan,
alat gerak, reproduksi, ukuran tubuh, maupun habitatnya dengan mikroorganisme
lain
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Utara.
15