Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MIKROOBIOLOGI LINGKUNGAN

PROTOZOA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan

Disusun oleh :

Kelompok 4

Yodha Pratama Supriyadi F1G322007

Isna Neziah Simanjuntak F1G322040

Ramond Firmandany F1G322046

Rasyad Fadil Riyanto F1G322048

Sawithri Raudhatunnisa F1G322051

Tienai Susilowati F1G322052

Asha Hill Faizah F1G322057

Dosen Pengampu ;

Zuli Rodhiyah, S.Si., M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang tak hentinya melimpahkan segala rahmat, karunia dan petunjuk-Nya
hingga hari ini. Sehingga penulis diberikan kemudahan saat menulis dan menyusun
Makalah ini. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Zuli Rodhiyah, S.Si., M.T. sebagai dosen Mata Kuliah Mikrobiologi,
serta pihak lain yang telah membantu dalam penulisan Makalah ini. Penulis
menyadari pada Karya Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, adanya kritik dan saran sangat baik sebagai langkah perbaikan pada Makalah
ini.

Sabtu 09 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................3
BAB II ......................................................................................................................4
PEMBAHASAN ......................................................................................................4
2.1 Pengertian Protozoa........................................................................................4
2.2 Ciri dan Karakteristik Protozoa ......................................................................4
2.3 Proses Reproduksi Protozoa ...........................................................................5
2.4 Jenis dan Klasifikasi Protozoa........................................................................6
2.5 Perbedaan Protozoa Dengan Mikroorganisme Lain.....................................12
2.6 Peran Protozoa Terhadap Lingkungan……………………………………..12
BAB III PENUTUP ...............................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran .............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba, jasad renik.


Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu
pendukung kimia, fisika dan biokimia. Mirobiologi sering disebut ilmu praktek dari
biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan pengertian dasar tentang sejarah
penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan
fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor
lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian. (Mayasari,
2020).

Sel mikroba yang ukurannya sangat kecil ini merupakan satuan struktur
biologi. Banyak mikroba yang terdiri dari satu sel saja (uniseluler), sehingga semua
tugas kehidupannya dibebankan pada sel itu. Mikroba ada yang mempunyai banyak
sel (multiseluler). Pada jasad multiseluler umumnya sudah terdapat pembagian
tugas diantara sel atau kelompok selnya, walaupun organisasi selnya belum
sempurna. (Mayasari, 2020).

Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam


sel hidup, sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad,
yaitu Prokariota (jasad prokariotik/ primitif), yaitu jasad yang perkembangan selnya
belum sempurna. Eukariota (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan
selnya telah sempurna. Organisme yang termasuk ke dalam golongan
mikroorganisme adalah bakteri, archaea, fungi, alga mikroskopis, dan protozoa.
(Mayasari, 2020).

Secara spesifik manfaat mikroorganisme diantaranya sebagai berikut.


Penggunaan mikroba dibidang pembuatan makanan seperti khamir untuk membuat
anggur dan roti, bakteri asam laktat untuk yogurt dan kefir, bakteri asam asetat
untuk vinegar, jamur Aspergillus sp. Untuk kecap dan jamur Rhizopus sp. untuk
tempe. Penggunaan mikroba dibidang kedokteran untuk produksi Penicillium sp.
streptomisin oleh actinomycetes Streptomyces sp. Penggunaan mikroba untuk

1
proses-proses baru misalnya karotenoid, dan steroid oleh jamur, asam glutamat oleh
mutan Corynebacterium glutamicum pembuatan enzim amilase, proteinase,
pektinase, dll Penggunaan mikroba dalam teknik genetika modern seperti untuk
pemindahan gen dari manusia, binatang, atau tumbuhan ke dalam sel mikroba,
penghasilan hormon, antigen, antibodi dan senyawa lain misalnya insulin,
interferon, dll. Penggunaan mikroba di bidang pertanian, misalnya untuk pupuk
hayati (biofertilizer), biopeptisida, pengomposan dan sebagainya. Penggunaan
mikroba di bidang pertambangan seperti untuk proses leaching di tambang emas,
desulfurisasi batubara maupun untuk prose penambangan minyak bumi.
Penggunaan mikroba di bidang lingkungan, misalnya untuk mengatasi pencemaran
limbah organik maupun anorganik termasuk logam berat dan senyawa xenobiotik.
(Mayasari, 2020).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari protozoa?

2. Apa saja ciri dan karakteristik dari protozoa?

3. Bagaiamana proses reproduksi pada protozoa?

4. Apa saja jenis dan klasifikasi dari protozoa?

5. Apa perbedaan antara protozoa dengan jenis mikroorganisme lainnya?

6. Apa peran Protozoa terhadap Lingkungan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari protozoa

2. Untuk mengetahui ciri dan karakteristik dari protozoa

3. Untuk mengetahui proses reproduksi pada protozoa

4. Untuk mengetahui jenis dan klasifikasi dari protozoa

5. Untuk mengetahui apa perbedaan antara protozoa dengan jenis mikroorganisme


lainnya

6. Untuk mengetahui peran protozoa terhadap lingkungan

2
1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja pengertian dari protozoa

2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri dan karakteristik dari protozoa

3. Mahasiswa dapat mengetahui proses reproduksi pada protozoa

4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis dan klasifikasi dari protozoa

5. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara protozoa dengan


mikroorganisme lainnya
6. Mahasiswa dapat mengetahui peran protozoa terhadap lingkungan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Protozoa

Protozoa secara umum berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama
dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa
kurang jelas perbedaannya. Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip
hewan. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil,
dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta
dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.

Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara


algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat
dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan
protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan
merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil
dan kemampuan untuk berfotosintesis. (Sari, 2020).

2.2 Ciri dan Karakteristik Protozoa

Protozoa termasuk microorganisme (micros=kecil, organisme= makhluk


hidup), besarnya antara 3 mikron sampai 100mikron. Protozoa merupakan
penghuni tempat berair/ tempat basah, bila keadaan jadi kering, akan membuat ciste
(Kristal). Kegiatan hidup di lakukan oleh sel itu sendiri. Didalam sel terdapat alat-
alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya: inti (nucleus) butir inti
(nucleolus), Rongga (vakuola), mitokondria. (Sari, 2020).

Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesis yang
membentuk koloni. Umumnya didalam satu sel terdapat satu inti, tetapi dari
beberapa spesis secara generative berkonjugasi karena individu jantan dan betina
belum jelas perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya protozoa
berdinding selaput plasma tipis. Bentuknya bermacam-macam, ada yang tidak tetap

4
dan ada yang tetap. Yang terakhir disebabkan telah memiliki pelliculus (kulit) dan
beberapa mempunyai cangkang kapur, berflagella, bersilia, dan berspora.

Sitoplasma protozoa sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa spesies


kecil, misalnya stentor coerelus berwarna biru , dan bleprusma lateria berwarna
merah, atau merah muda. Dua bagian sitoplasma biasanya di bedakan atas bagian
pinggiran yang disebut Ectoplasma dan bagian sentral yang lebih padat dan
bergranula Endoplasma. Nukleus protozoa umumnya hanya sebuah, tetapi ada juga
yang lebih,stuktur nucleus pada prinsipnya ada yang vasikular dan granular. Pada
nucleus vesicular khromatin terkonsentrasi dalam massa atau butir (Arcella),
sedang yang granular berkhromatin tersebar secara merata dalam butir melalui
seluruh nucleus (Amoeba).

Vakuola yang terdapat dalam protozoa dapat di bedakan atas vakuola


kontraktil, vakuola makanan, dan vakuola stasionari.vakuola yang terakhir itu
mengandung cairan yang terdapat dalam tubuh protozoa. Sebagai aturan umum
vakuola makanan dan vakuola kontraktil terdapat pada protozoa air tawar,tetapi
tidak terdapat pada sebagian besar protozoa yang hidup parasit dan hidup dalam air
laut. Fungsi vakuola kontraktil kecuali sebagai alat ekskresi juga berfungsi sebagai
pengatur osmosis tubuh. Mitokondria terdapat dalam protozoa pada bagian yang
melakukan pernafasan secara airobik. Pada sebagian besar mitokondria mempunyai
tubulus pada bagian dalamnya. Mitokondria erat hubungannya dengan penggunaan
energy untuk alat gerak ,vakuola kontraktil. Alat gerak pada protozoa bermacam-
macam dari yang sederhana berupa pseudopodia sampai flagella dan cilia. Flagella
dan cilia merupakan cirri dari Mastigophora dan ciliata mempunyai kemiripan
dalam ultrastuktur. Keduanya merupakan benang bergetar (Budirahayu, 2014).

2.3 Proses Reproduksi Protozoa

Reproduksi Protozoa secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi


manusia. Reproduksi aseksual umum adalah pembelahan biner). Sebagian lagi
Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet)
atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti
vegetatif disebut konjugasi. Pembelahan longitudinal dan transversal masing-

5
masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah pembelahan aseksual
dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan dua anakan. (Wulandari, 2010).

a. Endodiogeni terjadi pada Toxoplasma. Pada apicomplexa pembelahan aseksual


disebut schizogoni. Schizogoni adalah pembelahan nukleus menjadi beberapa
anakan diikuti pembelahan sitoplasma, sehingga menghasikanmerozit bernukleus
tunggal kecil. Pada Palsmodium, Toxoplasma dan apicompexa lainnya siklus
seksual meliputi produksi gamet, fertilisasi gamet menghasilkan zigot, kistasisasi
zigot menjadi oosit, dan pembentukan sporozoit dalam oosit.

b. Beberapa protozoa memiliki siklus hidup kompleks dan memerlukan 2 inang


berbeda, beberapa protozoa hanya melibatkan 1 inang untuk menyelesaikan siklus
hidupnya.

2.4 Jenis dan Klasifikasi Protozoa

Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:

1. Rhizopoda (Sarcodina)

Alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu
(pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air
laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau
manusia. Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.

Bergerak dengan kaki semu / palsu ( pseudopodia )

• Bersifat heterotrof

• Ukuran tubuh sekitar 200-300 mikron

• Umumnya hidup di air tawar atau laut

• Bentuk yang dapat berubah-ubah atau tidak tetap

• Ada yang bercangkang dan tidak

• Mempunyai ektoplasma dan endoplasma

• Mempunyai vakuola makanan dan juga vakuola kontraktil

• Rhizopoda menelan makannya / fagosit

6
• Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan diri

• Hidup dengan bebas atau parasit

• Pernapasan dengan cara difusi ke seluruh permukaan tubuh

Daur Hidup

Rhizopoda berproduksi secara aseksual, sedangkan reproduksi secara seksual kini


belum diketahui. Reproduksi secara akseksual melalui berbagai mekanisme dengan
pembelahan sel yang mengarah ke pembelahan mitosis. Namun tahap-tahap mitosis
tidak tampak dengan jelas.

Habitat Rhizopoda

Rhizopoda pada umumnya hidup bebas di alam, namun ada pula yang hidup sebagai
parasit di tubuh hewan dan manusia. Rhizopoda yang hidup parasit dapat
menyebabkan penyakit. Rhizopoda yang hidup bebas di alam dapat ditemukan di
air laut, air tawar, tanah yang basah, atau tempat yang berair dan lembap. Beberapa
Rhizopoda dapat membentuk kista bila kondisi lingkungan memburuk, misalnya
Amoeba sp.

2. Flagellata (Mastigophora)

Fagellata (Mastigophora) adalah Protozoa yang bergerak dengan menggunakan


flagel (bulu cambuk). Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan
pembelahan biner membujur, Flagellata ada yang hidup bebas di lingkungan berair,
baik air tawar maupun laut, hidup bersimbiosis, atau parasit dalam tubuh hewan.
Flagellata yang hidup bersimbiosis, misalnya Trichonymphacampanula hidup pada
usus rayap dan kecoa kayu.- Habitat Fagellata (Mastigophora)

Air merupakan faktor penting keberaan Flagellata selain ketersediaan makanan, pH


dan suhu. Flagellata dapat ditemukan di lingkungan air tawar, di danau, sungai,
kolam, atau genangan air,misalnya Euglenoida dan Volvocida, maupun air laut,
misalnya Dinoflagellata.

Klasifikasi Flagellata (Mastigophora)

7
fitoflagellata adalah flagellata yang dapat berfotosintetis karena memiliki klorofil.
Fitoflagellata mencernakan makanannya berbagai cara, seperti menelan lalu
mencernakan di dalam tubuhnya (holozoik), membuat makannya sendiri
(holofitik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat
fitoflagellata adalah di perairan kotor.

struktur tubuh fitoflagellata adalah tubuhnya diselubungi oleh membran selulosa


seperti volvox. Ada juga yang memiliki lapisan pelikel, seperti Euglena. Pelikel
adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.

3. Ciliata (Ciliophora)

Ciliata bergerak dengan silia (rambut getar). Sel Ciliata mempunyai 2 inti :
makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus mempunyai fungsi vegetatif.
Mikronukleus mempunyai fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi. Ciliata hidup
bebas dilingkungan berair, baik air tawar ataupun laut. Ciliata bisa hidup secara
baik parasit maupun simbiosis.

Ciri-ciri Cilliata

• Bergerak dengan silia atau rambut getar.

• Merupakan organisme yang bersel tunggal (uniseluler).

• Mempunyai bentuk tubuh tetap atau tidak berubah.

• Bersifat heterotrof, artinya hidup dengan memangsa organisme lain sebab tidak

bisa membuat makanannya sendiri.

• Umumnya memiliki ukuran mikroskopik 3 mm dan dapat di lihat dengan mata


telanjang

• Bentuk tubuh beragam, seperti bentuk oval, sandal, lonceng, corong dan lain

sebagainya.

• Sebagian besar hidup di perairan seperti rawa, sawah, dan tempat-tempat berair

yang kaya akan zat organik.

8
• Hidup secara bebas (soliter), parasit, maupun bersimbiosis di dalam usus
vertebrata.

• Mempunyai vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis


sel (osmoregulasi).

• Mempunyai 2 jenis nukleus (inti) di dalam satu sel, yaitu makronukleus yang
berperan dalam metabolisme dan reproduksi aseksual (vegetatif), dan mikronukleus
yang berperan dalam reproduksi seksual (generatif).

Struktur tubuh cilliata

• Bentuk tubuhnya oval, biasanya yang berbentuk simetris, kecuali ciliate

primitif yang simetrinya radial

• Tubuhnya yang diselubungi dengan perikel yang merupakan suatu lapisan luar

yang tersusun dari sitoplasma yang padat

• Tubuhnya yang diselimuti oleh silia, yaitu silia somatik yang menyelubungi

seluruh tubuh utama

• Tak mempunyai bentuk khusus untuk pertukaran udara, dan sekresi

• Mempunyai 2 tipe inti sel atau nukleus, yaitu makronukleus dan mikronukleus.

Makronukleus yang juga disebut dengan otak

• Ciliata berperan sebagai vegetatif, sementara mikronukleus berfungsi sebagai

reproduksi dan genital

• Memiliki mulut atau sistoma yang terbuka dan menjadi saluran yang pendek,

pada ciliata primitif disebut dengan sitofaring. Mulut ini yang berada diujung depan
(anterior), namun kebanyakan siliata, bagain tersebut diganti oleh bagian belakang
(posterior)

• Terdapat 2 jenis mulut, yakni mulut membran berombak yang menyatu dalam
sebuah barisan yang panjang. Dan mulut membran yang berupa barisan pendek,

9
merupakan suatu pergabungan dari silia sehingga bersatu membentuk sebuah
piringan

• Silia yang berada pada mulut Ciliata yang fungsinya untuk menyebarkan dan
mendorong makanan mengarah ke sitofaring

• Mempunyai mitokondria sebagai sumber untuk energinya melakukan gerak


maupun beraktivitas

• Memiliki keronkongan yang disebut dengan sitofaring gullet dan memiliki food
vacuole atau usus

• Memiliki vakuola kontraktil atau ginjal

• Memiliki otot atau disebut dengan myonemes

Habitat Cilliata

Ciliata hidup sebagai sel soliter di air tawar maupun air laut. Ciliata banyak
dijumpai di air sawah, air sungai, air kolam, dan air selokan, terutama yang banyak
mengandung sisa-sisa tumbuhan dan hewan, atau sampah organik.

Ciliata yang dapat hidup bebas di lingkungan berair, contohnya ialah Paramecium
caudatum, Vorticella, Stentor, Didinium, dan stylonychia

4. Sporozoa

Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan

ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif


(aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.
Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara
perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah
satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae, Plasmodium vivax.

10
-Morfologi Sporozoa

· Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan


dengan

mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.

· Mempunyai spora berbentuk lonjong

· Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin

· Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran

sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior

· Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior

· Dinding katub tidak jelas

-Klasifikasi Sporozoa

Kelas Sporozoa memiliki 3 (tiga) sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan

genus yang lain, perbedaan itu berupa :

1. Genus sporozoa yang hidup didalam sel darah merah dan memerlukan vektor

biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodium.

2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan tidak memerlukan vektor

biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isosporadan Genus Eimerie.

3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan tubuh,

sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya, sifat ini yang

terdapat pada genus toxoplasma.

11
2.5 Perbedaan Protozoa Dengan Mikroorganisme Lain

2.6 Peran Protozoa terhadap lingkungan


Protozoa memiliki beberapa peran penting dalam lingkungan, dan berikut adalah
penjelasan lebih lanjut beserta sumber-sumber referensi yang dapat Anda gunakan untuk
informasi lebih lanjut:

1. Pelapukan Bahan Organik: Protozoa adalah mikroorganisme dekomposer yang


membantu dalam memecah bahan organik mati menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ini
memfasilitasi daur ulang nutrien di ekosistem.
2. Konsumen Dalam Rantai Makanan: Protozoa adalah konsumen tingkat rendah dalam
rantai makanan, dan mereka menjadi sumber makanan bagi organisme lain, termasuk
hewan-hewan seperti cacing tanah
3. Pengendalian Populasi Bakteri: Beberapa protozoa bersifat predasi terhadap bakteri,
membantu mengendalikan populasi bakteri di lingkungan
4. Indikator Kualitas Air: Keberadaan atau ketiadaan protozoa tertentu dapat digunakan
sebagai indikator kualitas air. Sebagai contoh, protozoa seperti Amoeba dan Paramecium
dapat menunjukkan adanya polusi organik dalam air.
5. Symbiosis: Beberapa protozoa menjalin hubungan simbiosis dengan organisme lain,
seperti bakteri dalam sistem pencernaan hewan, yang membantu dalam pencernaan dan
penyerapannutrisi.

12
Dampak Positif:
● Dekomposisi Materi Organik: Beberapa jenis protozoa adalah dekomposer yang penting
dalam mengurai materi organik, seperti daun dan sisa-sisa organisme, menjadi bahan
organik yang lebih sederhana. Ini membantu dalam siklus nutrisi dan menghasilkan nutrisi
bagi tanaman.
● Predator Mikroba: Beberapa protozoa adalah predator bagi bakteri dan mikroorganisme
lainnya. Ini dapat membantu dalam mengontrol populasi mikroba patogen dalam tanah atau
air.
● Keanekaragaman Hayati: Protozoa juga berperan sebagai bagian dari rantai makanan
dalam ekosistem air tawar dan tanah. Mereka menjadi sumber makanan bagi organisme
lain seperti cacing, serangga, dan hewan air kecil.
Dampak Negatif:
● Penyakit Parasit: Sejumlah jenis protozoa merupakan parasit yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman. Contohnya adalah Plasmodium yang
menyebabkan malaria pada manusia.
● Pencemaran Air: Beberapa protozoa dapat menjadi indikator pencemaran air.
Keberadaan protozoa tertentu dalam air dapat mengindikasikan adanya polutan organik
atau bahan kimia beracun.
● Kerusakan Tanaman: Beberapa protozoa parasit tanaman dapat mengakibatkan
kerusakan pada tanaman pertanian, seperti jamur bersel tunggal dari genus Phytophthora
yang menyebabkan penyakit akar busuk.
● Gangguan Terhadap Organisme Lain: Protozoa predator juga dapat mengganggu
organisme lain dalam rantai makanan jika populasi mereka meningkat secara signifikan
dan mengurangi kelimpahan organisme lain yang menjadi mangsanya.
● Penyebaran Penyakit Hewan: Beberapa protozoa parasit juga dapat menyebabkan
penyakit pada hewan domestik, seperti cacing hati pada ternak.

Dalam konteks lingkungan, peran protozoa dapat sangat kompleks. Beberapa protozoa
sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, sementara yang lain dapat menjadi
penyebab masalah kesehatan dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Dalam
pengelolaan sumber daya alam dan kesehatan masyarakat, penting untuk memahami
berbagai dampak yang dimiliki oleh protozoa dalam berbagai situasi.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Protozoa secara umum berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama
dan zoon artinya hewan. Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa
kurang jelas perbedaannya. Protozoa termasuk kelompok protista yang mirip hewan

2. Pada umumnya protozoa bersel satu, tetapi ada beberapa spesis yang membentuk
koloni. Umumnya didalam satu sel terdapat satu inti, tetapi dari beberapa spesis
secara generative berkonjugasi karena individu jantan dan betina belum jelas
perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel binatang, umumnya protozoa berdinding
selaput plasma tipis. Bentuknya bermacam-macam, ada yang tidak tetap dan ada
yang tetap

3. Reproduksi Protozoa secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi manusia.


Reproduksi aseksual umum adalah pembelahan biner). Sebagian lagi Protozoa
melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau
dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti
vegetatif disebut konjugasi. Pembelahan longitudinal dan transversal masing-
masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah pembelahan aseksual
dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan dua anakan

4. Protozoa dibagi menjadi 4 kelas yaitu Rhizopoda, Flageta, Ciliata, dan Sporozoa

5. Protozoa memiliki perbedaan dalam hal jenis, bentuk sel, sumber zat makanan,
alat gerak, reproduksi, ukuran tubuh, maupun habitatnya dengan mikroorganisme
lain

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan yang sebagai mahasiswa kita dapat


mengetahui pengertian protozoa, . Semoga kedepannya banyak jurnal mengenai
protozoa dengan begitu akan mempermudah mahasiswa mencari referensi. Semoga
makalah yang kami buat dapat menjadi sumber bacaan/referensi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mayasari, U. 2020. Mikrobiologi. Medan : Universitas Islam Negeri Sumatera

Utara.

Sari, M. Y. 2020. Makalah Protozoa. Padang : Universitas Andalas.

Wulandari, S. 2010. Mengenal PROTOZOA. Jakarta : PT. SINDUR PRESS.

15

Anda mungkin juga menyukai