Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI MIKROBA TANAH

Dosen Pembimbing :

Deddy Adam, S.ST

Disusun Oleh :

1. Adella Putri Auliah Hapsari (P27833319002)


2. Aisyah Al Mas’udah (P27833319003)
3. Andy Malik Fajrianto (P27833319005)
4. Mira Septikahwati (P27833319019)
5. Nurita Kholifah Utami (P27833319025)
6. Rahmadhani Isna Rustanti (P27833319029)

POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2019/2020
Lembar Pengesahan

Laporan Praktikum yang berjudul Identifikasi Mikroba Tanah di Poltekkes


Kemenkes Surabaya :

Disusun oleh :

1. Adella Putri Auliah Hapsari (P27833319002)


2. Aisyah Al Mas’udah (P27833319003)
3. Andy Malik Fajrianto (P27833319005)
4. Mira Septikahwati (P27833319019)
5. Nurita Kholifah Utami (P27833319025)
6. Rahmadhani Isna Rustanti (P27833319029)

Mata Kuliah : Mikrobiologi Lingkungan.


Program Studi : D4 Kesehatan Lingkungan Surabaya.

i
Kata Pengantar

Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia yang diberikan, sehingga laporan praktikum mikrobiologi
lingkungan ini bisa terselesaikan dengan baik. Adapun laporan ini kami susun
sebagai bagian dari tugas untuk ujian praktik mikrobiologi lingkungan.
Dari penyusun laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Adapun pihak pihak
tersebut antara lain :
1. Ibu Narwati, S.Si., M.Kes selaku dosen pembimbing teori
mikrobiologi lingkungan.
2. Bapak Deddy Adam, S.ST selaku dosen pembimbing praktikum
mikrobiologi lingkungan.
3. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyusun laporan ini.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belum
dikatakan sempurna. Untuk itu, kami dengan sangat terbuka menerima kritik dan
saran dari pembaca sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita
selaku mahasiswa dan pembaca yang dapat digunakan sebagai bahan referensi.

Surabaya, 27 November 2019

Penulis

ii
Daftar Isi

Lembar Pengesahan ............................................................................................... i

Kata Pengantar ...................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Tujuan Praktikum..................................................................................... 2

C. Waktu dan Lokasi Praktikum.................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI ....................................................................................... 3

A. Pengertian Tanah ...................................................................................... 3

B. Rhizosfer ................................................................................................... 4

BAB III HASIL PENELITIAN ........................................................................... 5

A. Alat Dan Bahan......................................................................................... 5

B. Prosedur Pembuatan Media Biakan .......................................................... 5

C. Prosedur Pemeriksaan Media Tanah ......................................................... 6

D. Hasil Praktikum ........................................................................................ 8

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 10

A. Kesimpulan ............................................................................................. 10

B. Saran ....................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

DAFRAR GAMBAR

Gambar D.1 Hasil Inkubasi 1x24 jam ..................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekelompok mikroba secara khusus hidup pada permukaan akar
tanaman. Jumlah, jenis, dan sifat mikroba ini berbeda dengan sekelompok
mikroba lainnya. Kelompok mikroba ini letaknya hanya beberapa
centimeter (cm) dari permukaan akar, kelompok ini dinamakan krhizosfer
(rizoz = akar, fera = daerah). Mikroba ini berperan aktif dalam siklus
mineral, pemecah kelupanasan akar, dan hasil eksudasi akar serta
penambat nitrogen dari udara (Narwati, dkk : 2016).
Untuk mengetahui jenis-jenis mikroba dapat dilakukan dengan
pemeriksaan secara amilolitik dan proteolitik.
Aktivitas isolat bakteri amilolitik membutuhkan enzim amilase.
Enzim amilase pada bakteri terdiri dari α-amilase, yang berfungsi
memutus ikatan glukosil, memproduksi gula yang berukuran kecil dekstrin
dengan glukosa dan maltose, βamilase memutuskan ikatan maltosa dari
ujung non pereduksi. Enzim amilase yang dihasilkan bakteri sangat
bermanfaat bagi bidang industri makanan, fermentasi, dan farmasi.
Sedangkan, Bakteri dengan potensi proteolitik yang didapatkan memiliki
enzim protease. Protease merupakan enzim hidrolitik yang dapat
menghidrolisis protein dengan penambahan air diantara ikatan peptida dan
memutusnya menjadi peptide yang lebih kecil pada pelarut organik. Selain
bermanfaat untuk memecah senyawa protein di dalam tanah, bakteri
proteolitik dapat menghasilkan enzim protease yang berguna dalam dunia
industri diantaranya untuk menghilangkan noda, mengeringkan luka, dan
detergen rumah tangga (Utomo : 2014).
Bakteri dengan potensi proteolitik digolongkan ke dalam 3
golongan :
1. Bakteri aerobic atau anaerobic ffakultatif, tidak membentuk
spora, misalnya Pseudomonas dan Proteus.
2. Bakteri aeobik atau anaerobic membentuk spora, misallnya
Bacillus.

1
3. Bakteri anaerobikpembentuk spora, misalnya sebagian
spesies Clostridium (Narwati, dkk : 2016).

B. Tujuan Praktikum
1. Umum :
a. Mengetahui identifikasi mikrobiologi tanah.
b. Memahami identifikasi mikrobiologi tanah.
c. Menerapkan identifikasi mikrobiologi tanah.
d. Menganalisis identifikasi mikrobiologi tanah.
2. Khusus :
a. Memahami identifikasi mikrobiologi tanah.

C. Waktu dan Lokasi Praktikum


Hari/tanggal : Jumat, 6 September 2019
Pukul : 13.00
Lokasi : Jl. Pucang Jajar Tengah Nomor 56 ( Laboratorium
Mikrobiologi).

2
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Tanah
Menurut Sari (2015) dalam jurnalnya berjudul Isolasi Dan
Identifikasi Bakteri Tanah Yang Terdapat Di Sekitar Perakaran Tanaman.
Menjelaskan bahwa :
Tanah merupakan suatu media yang digunakan sebagai tempat
hidup dan pertumbuhan mikroorganisme secara kompleks. Mikroba dapat
hidup di tanah dengan memanfaatkan semua nutrien yang ada di dalamnya
dan dapat dimanfaatkan dalam pertanian ataupun perkebunan. Peranan
terpenting mikroba tanah ialah fungsinya yang membawa perubahan
kimiawi pada substansi-substansi di dalam tanah, terutama perubahan
senyawa organik yang mengandung karbon, nitrogen, sulfur, dan fosfor
menjadi senyawa anorganik. Proses ini disebut dengan mineralisasi,
dimana di dalamnya terlibat sejumlah besar perubahan kimiawi dengan
peranan berbagai macam mikroorganisme.

B. Rhizosfer
Menurut Sari (2015) dalam jurnalnya berjudul Isolasi Dan
Identifikasi Bakteri Tanah Yang Terdapat Di Sekitar Perakaran Tanaman.
Menjelaskan bahwa :
Mikroba dalam lingkungan tanah dapat berperan utama dalam
aliran energi dan daur nutrien yang berkaitan dengan produktivitas primer.
Daerah perakaran tumbuhan secara umum disebut dengan rhizosfer
sedangkan daerah di sekitar tumbuhan disebut dengan filosfer. Perakaran
tumbuhan pada saat biosintesis akan memasok oksigen ke rizosfer atau
sebaliknya pada saat respirasi akan membebaskan karbondioksida pada
rizosfer. Perakaran secara berkelanjutan akan membebaskan nutrien yang
berasal dari eksudat, sekresi akar atau lisisnya sel-sel di perakaran.
Beragam mikroba hidup dan berkembang di rizosfer termasuk di
permukaan perakaran (rhizoplane) dan mendapatkan keuntungan dari
ketersediaan oksigen dan nutrien. Beberapa jenis bakteri tanah yang
terdapat di sekitar tanaman adalah Rhizobium sp, Bradyrrhizobium

3
japonicum, Frankia, dan Cyanobacteria. Bakteri melalui asosiasi
simbiotik tersebut memperoleh sumber energi dan tempat tumbuh yang
lebih baik, sedangkan tanaman akan memperoleh unsur hara N dan faktor
tumbuh, sehingga keduanya memperoleh manfaat dari asosiasi tersebut.
Rhizobium dan Bradyrrhizobium japonicum mempunyai toleransi yang
rendah terhadap cekaman yang disebabkan oleh pH rendah pada tanah
yang pelapukannya lanjut, tetapi beradaptasi cukup baik pada kondisi
semiarid. Sedangkan tanah non-krhizosfer merupakan tanah yang berada
pada bagian paling atas yang tidak ditumbuhi oleh tanaman.

4
BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Alat Dan Bahan


1. Autoclave.
2. Inkubator.
3. Erlenmeyer.
4. Petridish.
5. Sendok steril.
6. Susu skim.
7. Amilum.
8. Pengaduk.
9. Aquadest.
10. Nutrient Agar (NA).
11. Brander (Lampu spirtus).
12. Garam physiologis.
13. Pipet steril 10 ml.
14. Aluminium foil.
15. Kapas.
16. Tali rami.
17. Tanah Krhizosfer atau non- khrizosfer.
18. NaCl 0,9%.
19. Alkohol 70%.
20. Colony Counter.
22. Tabung reaksi.

B. Prosedur Pembuatan Media Biakan


1. Nutrient Agar
Untuk media biakan proteolitik
a. Buat 50 ml Nutrient Agar dengan 6 gr Nutrient agar + 50 ml air (±
untuk 6 petridish) 6 kelompok. Campur keduanya hingga larut,
masukkan dalam Erlenmeyer bungkus dengan kapas dan

5
aluminium foil di ujung nya lalu tali dan sterilkan. Suhu kisaran 45
– 55oC.
b. Siapkan 50 ml air aquadest untuk di sterilkan. Suhu kisaran 45 –
55oC.
c. Siapkan 3 gram susu skim.
d. Sterilkan Nutrient Agar dan Air selama 15 menit pada autoclave.
e. Setelah selesai di sterilkan, dinginkan aquadestnya lalu 50 ml
dicampur susu skim.
f. Campurkan 50 ml Na yang telah dingin dengan susu skim.
Untuk media biakan amilolitik
g. Buat 100 ml Nutrient Agar (untuk 6 petridish) tambahkan amilum 5
gram aduk rata dan sterilkan dengan suhu kisaran 45 – 55oC.
2. Garam Physiologis
a. Ukur 1 liter aquadest menggunakan gelas ukur, tuang ke dalam
beaker glass.
b. Timbang NaCl sebanyak 9 gr.
c. Masukkan ke dalam beaker glass yang berisi 1 liter aquadest.
d. Campurkan keduanya hingga benar benar larut, lalu masukkan ke
erlenmeyer dan sterilkan 15 menit.
3. Alat – Alat
a. Alat yang akan digunakan seperti petridish, pipet tetes 10 ml,
pengaduk, sendok harus di sterilkan juga selama 20 menit.

C. Prosedur Pemeriksaan Mikroba Tanah


Hari ke -1 Uji
a. Proteolitik
a) Timbang sampel tanah sesuai praktikum, ingin tanah rhizosfer
atau non-rhizosfer.
b) Kelompok kami memilih tanah non-rhizosfer.
c) Langkah pertama ambil sampel tanah non-rhizozfer sebanyak 1
gram dengan sednok steril secara steril.

6
d) Campurkan dan aduk sampel tanah tersebut dengan 9 ml larutan
NaCl 0,9% tuangkan pada tabung reaksi dan tutup dengan kapas
serta aluminium foil dan tali dengan tali rami.
e) Lalu sterilkan selama 15 menit.
f) Setelah semua siap, siapkan petridish steril, pipet steril, Nutrient
Agar yang telah tercampur dengan susu skim steril dan sampel
tanah yang sudah steril.
g) Sebelum melakukan praktikum hendaknya tangan harus bersih.
h) Nyalakan lampu bunsen dengan korek, jangan lupa untuk
membersihkan meja praktikum dengan alkohol 70%, memakai
sarung tangan, dan masker.
i) Buka pipet seperti membuka buah pisang dan pasangkan pi-
pump.
j) Flambir pipet dengan api busen, dan buka tabung reaksi yang
berisi sampel tanah flambir ujung tabung setelah dibuka dan
sebelum dibuka untuk mencegah kontaminasi.
k) Ambil sebanyak 1 ml dan tuangkan pada petridish yang steril,
dekatkan selalu petridish yang hendak diisi dengan api busen.
l) Tuangkan Nutrient Agar yang telah tercampur susu skim yang
telah steril sebanyak 15-20 ml.
m) Homogen kan dengan cara memutar sesuai arah jarum jam.
n) Bungkus dengan kertas coklat dan tali rami.
a) Inkubasikan selama 1x 24 jam dengan suhu 37oC.
2. Amilolitik
b) Timbang sampel tanah sesuai praktikum, ingin tanah rhizosfer
atau non-rhizosfer.
c) Kelompok kami memilih tanah non-rhizosfer.
d) Langkah pertama ambil sampel tanah non-rhizozfer sebanyak 1
gram dengan sednok steril secara steril.
e) Campurkan dan aduk sampel tanah tersebut dengan 9 ml larutan
NaCl 0,9% tuangkan pada tabung reaksi dan tutup dengan kapas
serta aluminium foil dan tali dengan tali rami.

7
f) Lalu sterilkan selama 15 menit.
g) Setelah semua siap, siapkan petridish steril, pipet steril, Nutrient
Agar yang telah tercampur dengan susu skim steril dan sampel
tanah yang sudah steril.
h) Sebelum melakukan praktikum hendaknya tangan harus bersih.
i) Nyalakan lampu bunsen dengan korek, jangan lupa untuk
membersihkan meja praktikum dengan alkohol 70%, memakai
sarung tangan, dan masker.
j) Buka pipet seperti membuka buah pisang dan pasangkan pi-
pump.
k) Flambir pipet dengan api busen, dan buka tabung reaksi yang
berisi sampel tanah flambir ujung tabung setelah dibuka dan
sebelum dibuka untuk mencegah kontaminasi.
l) Ambil sebanyak 1 ml dan tuangkan pada petridish yang steril,
dekatkan selalu petridish yang hendak diisi dengan api busen.
m) Tuangkan Nutrient Agar yang telah tercampur amilum yang telah
steril sebanyak 15-20 ml.
n) Homogen kan dengan cara memutar sesuai arah jarum jam.
o) Bungkus dengan kertas coklat dan tali rami.
p) Inkubasikan selama 1x 24 jam dengan suhu 37oC.

D. Hasil Praktikum
Hari ke-2

(Gambar D.1 Hasil inkubasi 1x24 jam)

8
Hasil yang kami dapat setelah di inkubasi selama 1x24 jam hasilnya
terdapat banyak bintik-bintik jika dilihat dengan mata telanjang. Sayangnya, pada
praktikum pada waktu itu kami tidak mengidentifikasikan jenis mikroba pada
tanah tersebut.
Namun, hanya disarankan menghitung jumlah bakteri tersebut dengan
colony counter. Alat tersebut mempermuda kami untuk melihat dan menghitung
jumlah mikroba yang tumbuh di media biakan yang kami buat.
Tercatan pada media biakan proteolitik yang kami buat dengan sampel
tanah non-rhizosfer terdapat sekitar 110 mikroba yang tumbuh. Hal tersebut
membuktikan keberhasilan kelompok kami dalam membiakkan mikroba tanah
dan membuktikan adanya mikroba dalam tanah.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Walaupun kami tidak dapat mengetahui jenis dari mikroba yang
kami uji, namun setidaknya kami mampu membuktikan bahwa keberadaan
makhluk hidup yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang (mikroba) itu
pasti adanya , dan mereka hidup berkoloni.
Adanya mikroba tersebut membuktikan bahwa walau terletak di
permukaan luar tanah dan tidak terlalu dalam, mikroba itu pasti adanya
dan enzim yang dihasilkan dari mikroba tersebut mampu meningkatkan
kesuburan tanah.
Misalnya saja protease yang dihasilkan oleh mikroba proteolitik
memegang peranan penting dalam perdagangan yaitu sebagai aplikator
hayati yang digunakan dalam industri pangan dan detergen.

B. Saran
Sebagai seorang sanitarian, sudah menjadi kewajiba saja dalam
menajga kesehatan lingkungan. Salah satunya adalah tanah, manusia
sebagian besar hidupnya memperoleh makanan dari tanaman. Tanaman
berhasil tumbuh jikalau ada media tumbuhnya yaitu tanah. Dengan
menjaga kesehatan tanah, kita memudahkan petani kebun, dan petani
petani lainnya dalam menumbuhkan pasokan makanan untu manusia.
Bisa bayangkan membuang sampah sembarangan, misalnya pada
tanah membuat mikroba-mikroba baik pada tanah akan berkurang
kemampuannya dalam menghasilkan enzim-enzim bagi tanaman.
Misalnya saja saat kita membuang sampah sembarangan, akan ada lindi
pada sampah tersebut. Lindi akan mengurangi kualitan tanah, mulai dari
kualitas air tanah, dan akar akan menyerap air tersebut untuk pasokan
fotosistesis.

10
Daftar Pustaka

Narwati. Koeniasari, Deddy Adam. 2016. Modul Praktikum Mikrobiologi


Lingkungan. Surabaya: Potekkes Kemenkes Surabaya.

Sari. 2015. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Tanah Yang Terdapat Di Sekitar Perakaran
Tanaman. Bio-site. Vol. 01 No. 1. 21-27.

Utomo. 2014. Bakteri Tanah Pendegradasi Bahan Organik Desa Talango, Pulau
Poteran, Sumenep. Jurnal Sains Dan Seni Pomits. Vol. 3, No.2. 2337-3520.

11

Anda mungkin juga menyukai