Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN BIOLOGI

PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI PADA JANGKRIK

Nama anggota :

- Devina Bianca Putri RH (11)


- Febria Hendra Lestaria (18)
- Ragil Kuning Arum P (31)
- Rahmadhani Isna Rustanti (32)

KELAS : XI-4
SMAN 13 SURABAYA
TH. AJARAN 2017-2018
A. Tujuan

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju eosin


2. Mengetahui pengaruh berat serangga terhadap laju respirasi

B. Alat dan Bahan

1. Jangkrik 2 ekor
2. NaOH / KOH
3. Eosin
4. Pipet
5. Plastisin
6. Stopwatch
7. Timbangan
8. Respirometer

C. Cara Kerja

1. Menimbang kedua jangkrik


2. Mengisi tabung respirometer dengan KOH yang terbungkus kapas
3. Memasukkan jangkrik ke dalam tabung respirometer
4. Menutup tabung respirometer, kemudian melapisi dengan plastisin antara tabung dan
pipa berskala
5. Menutup pipa berskala dengan jari selama 2 menit, kemudian memasukkan eosin
sampai angka nol
6. Mengamati perubahan pergerakan eosin pada pipa setiap 2 menit
7. Mencatat perubahan pada tabel sampai 2 menit ke 3
8. Mengulangi langkah-langah diatas menggunakan jangkrik yang beratnya berbeda

D. Hasil Pengamatan

NO BERAT TUBUH MENIT 1 MENIT 2 MENIT 3


JANGKRIK

1 0,9 gram 0,02 0,15 0,25

2 2,5 gram 0,05 0,20 0,32


E. Bahan Diskusi

1. Faktor apa yang menyebabkan pergerakan kedudukan eosin dalam pipa berskala?
 Berat tubuh jangkrik dapat menyebabkan pergerakan kedudukan eosin.
Semakin berat tubuh jangkrik maka semakin cepat pergerakan kedudukan
eosin dalam pipa berskala.
2. Apakah fungsi NaOH/KOH ?
 Fungsi NaOH/KOH pada praktikum diatas adalah sebagai pengikat
karbondioksida agar proses respirasi tidak terganggu
3. Apakah yang diserap oleh hewan jangkrik pada percobaan diatas ?
 Yang diserap oleh jangkrik adalah eosin, setiap jangkrik menghirup oksigen,
eosin akan bergerak mendekat tabung.
4. Bandingkan kebutuhan Oksigen kedua jangkrik tersebut, jelaskan !
 Kebutuhan oksigen jangkrik yang memiliki berat tubuh ringan, lebih sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan oksigen pada jangkrik yang memiliki berat
tubuh lebih besar
5. Pada percobaan diatas manakah yang merupakan
a. Variabel manipulasi (bebas) = berat tubuh jangkrik, NaOH/KOH
b. Variable respon (terikat) = laju pernapasan jangkrik atau laju pergerakan eosin
c. Variiabel kontrol = respirometer sederhana, kristal NaOH/KOH

F. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan diatas adalah berat tubuh jangkrik dapat
menyebabkan pergerakan kedudukan eosin. Semakin berat tubuh jangkrik maka semakin
cepat pergerakan kedudukan eosin dalam pipa berskala. Laju respirasi pada jangkrik yang
berat, lebih cepat daripada jangkrik yang ringan. Karena, semakin besar tubuhnya semakin
banyak oksigen yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai