Anda di halaman 1dari 4

Nama Anggota Kelompok :

1. Alawy Jati Al-Habib ( 03 )


2. Firzano Triardanaputra Silalahi ( 17 )
3. Intan Ajeng Kartini ( 22 )
4. Muh Aulia Arwan ( 23 )
5. Umi Zulfatul Maqfiroh ( 35 )

RESPIRASI HEWAN

A. Tujuan :
 Untuk mengetahui pengaruh berat hewan terhadap volume 𝑂2 yang dibutuhkan

B. Alat dan Bahan :


 Respirometer sederhana dengan pipa berskala
 Timbangan Neraca
 Pipet Tetes
 Jangkrik
 Stopwatch hp
 Plastik
 Suntikan
 Pinset
 Kristal 𝑁𝑎 OH
 Eosin
 Plastisin / Malam
 Kapas

C. Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pilihlah jangkrik 3 ekor dengan ukuran yang berbeda-beda, lalu masukan masing-masing ke
dalam plastik
3. Timbang satu-persatu jangkrik dengan timbangan neraca, kemudian catat hasilnya
4. Masukan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam botol respirometer, sebelum itu di dalam
botol sudah diberi kapas yang bercampur Kristal 𝑁𝑎 OH , kemudian tutup dengan pipa
berskala (respirometer)
5. Oleskan plastisin pada celah penutup botol yang rapat agar tidak ada udara yang masuk
6. Masukan eosin ke dalam pipa berskala (respirometer) dengan alat suntik
7. Lakukan pada hal yang sama dengan jangkrik kedua dan ketiga, kemudian amati dan catat
perubahan eosin pada pipa berskala (respirometer)
D. Tabel Hasil Pengamatan

No Berat Jangkrik volume 𝑂2 / 3 menit


1 2 gram 1 ml
2 1,6 gram 0,77 ml
3 1,2 gram 0,6 ml

E. Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan didapatkan analisis data pengamatan

1) Pada percobaan pertama, kami melakukan 3 menit pertama pada jangkrik yang berat nya
2 gram, didapatkan perpindahan eosin pada respirometer dengan skala 1 ml
2) Pada percobaan kedua, kami melakukan 3 menit kedua pada jangkrik yang berat nya 1,6
gram, didapatkan perpindahan eosin pada respirometer dengan menunjukan skala 0,77
ml
3) Pada percobaan ketiga, kami melakukan 3 menit ketiga pada jangkrik yang berat nya 1,2
gram, didapatkan perpindahan eosin pada respirometer dengan skala 0,6 skala

 Fungsi eosin adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme
percobaan (jangkrik) pada respirometer. Saat jangkrik menghirup oksigen maka
terjadi penurunan tekanan gas dalam respirometer sehingga eosin bergerak
masuk ke arah respirometer, dengan semikian pengamat dapat melihat
banyaknya oksigen yang dibutuhkan.
 Dengan melihat skala pada pipa respirometer. Volume dihitung berdasarkan
selisih posisi awal eosin dengan dengan posisi terakhir eosin pada pipa berskala.
 Fungsi dari Kristal NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar
tekanan dalam respirometer menurun. Jika tidak diikat maka tekanan parsial gas
dalam respirometer akan tetap dan eosin tidak bisa bergerak. Akibatnya volume
oksigen yang dihirup serangga tidak bisa diukur. Kristal NaOH dapat mengikat
CO2 karena bersifat higroskopis, maksudnya dapat menyerap air dari udara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi diantaranya:

1) Berat tubuh, Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen
yang dibutuhkan dan semakin cepat proses respirasinya.
2) Ukuran tubuh, Makin besar ukuran tubuh maka keperluan oksigen makin banyak.
3) Kadar O2, Bila kadar oksigen rendah maka frekuensi respirasi akan meningkat
sebagai kompensasi untuk meningkatkan pengambilan oksigen.
4) Aktivitas, Makhluk hidup yang melakukan aktivitas memerlukan energi. Jadi
semakin tinggi aktivitasnya, maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga
pernafasannya semakin cepat.
F. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah kami amati, maka kesimpulan yang didapat :
1) Semua organisme membutuhkan oksigen untuk respirasi
2) Kebutuhan oksigen setiap organisme dipengaruhi berat badan, aktivitas, dan gerak Karena
semakin berat badan organisme tersebut maka oksigen yang diperlukan untuk respirasi
semakin banyak

G. Lampiran foto
LAPORAN RESPIRASI HEWAN
KELAS XI MIPA 3

Disusun Oleh :
1. Alawy Jati Al-Habib ( 03 )
2. Firzano Triardanaputra Silalahi ( 17 )
3. Intan Ajeng Kartini ( 22 )
4. Muh Aulia Arwan ( 23 )
5. Umi Zulfatul Maqfiroh ( 35 )

Anda mungkin juga menyukai