LAPORAN
OLEH :
NADILA RYANI ANASTASYA
220301060
AGROTEKNOLOGI 2
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul dari laporan praktikum kali ini adalah “Struktur dan
Fungsi Sel Eukaryota (Jamur)” yang merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi komponen penilaian dalam praktikum Mikrobiologi Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
ibu Wida Akasah S.Agr.,M.Sc. selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
serta abang dan kakak asisten laboratorium yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna ini, kritik dan saran yang bersifat membangunkan akan sangat diharapkan
demi perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
PENDAHULUAN......................................................................................................1
Latar belakang.................................................................................................1
Tujuan percobaan............................................................................................2
Kegunaan penulisan........................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................3
KESIMPULAN..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki struktur yang lebih kompleks
daripada sel prokariotik. Pada sel eukariotik yang lebih besar memiliki area
hara tidak dapat cepat berdifusi ke bagian dalam sel. Hal tersebut menjawab
ke seluruh sel, tetapi keduanya harus melaksanakan proses hidup yang sama
(Subandi, 2014).
yang tersebar luas di alam. Jamur disebut mikroba eukariotik karena memiliki
membran inti pada sel penyusunnya, disebut heterotrofik karena jamur tidak
karena mendapat nutrisi dari penguraian bahan organik sisa jasad hidup serta
tidak memiliki klorofil. Jamur memiliki peran yang penting dalam industri
antibiotik serta dalam pembuatan roti. Namun, selain beberapa peran penting
jamur tersebut, beberapa jenis jamur juga dapat bersifat sangat merugikan bagi
inangnya. Beberapa jenis jamur dapat menyerang inang yang hidup lalu
pada inangnya. Inang yang diserang oleh jamur dapat berupa tumbuhan,
pendekomposisi atau pengurai suatu bahan organik di alam agar menjadi lebih
sederhana. Jamur memiliki bagian yang sangat penting yaitu hifa, karena
tumbuh dan berkembang pada kelembaban dan padasuhu yang tinggi. Saat ini
baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Fungsi
Secara alami, jamur dapat tumbuh pada musim tertentu dalam satu tahun.
Hal ini terjadi karena ketergantungan hidupnya pada suhu dan kelembaban
umumnya antara 22°C dan 35°C. Kelembaban yang dibutuhkan jamur sekitar
Indonesia yang berada pada ketinggian relatif tinggi cenderung basah dan
lembab sehingga sangat cocok bagi pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan dan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan kali ini adalah untuk memenuhi
tidak termasuk golongan tumbuhan. Jamur berbentuk sel atau benang bercabang
dan mempunyai dinding sel yang sebagian besar terdiri atas kitin dan glukan, dan
sebagian kecil dari selulosa atau ketosan. Gambaran tersebut yang membedakan
jamur dengan sel hewan dan sel tumbuhan. Tubuh jamur tersusun atas komponen
dasar yang disebut hifa. Hifa merupakan pembentuk jaringan yang disebut
hifa menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini
yang mengandung satu atau lebih inti, tidak mempunyai klorofil dan berkembang
anggotanya mempunyai ciri-ciri umum yaitu uniseluler atau bersel satu atau multi
seluler (benang- benang halus), tubuhnya tersusun atas hifa (jalinan benang- 117
sehingga bersifat heterotrof, yaitu secara saprofit, parasit dan simbiosis, dinding
selnya tersusun atas zat kitin, cadangan makanan tersimpan dalam bentuk
yang dikeluarkan dari hifa jamur, memiliki keturunan yang bersifat haploid lebih
Struktur tubuh jamur terdiri dari atas benang-benang yang disebut hifa,
yang saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat
dibedakan atas miselium vegetatif yang berfungsi meresap menyerap nutrisi dari
lingkungan, dan miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi. Fungi tingkat
tinggi maupun tingkat rendah mempunyai ciri khas yaitu berupa benang tunggal
atau bercabang-cabang yang disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua golongan
yaitu kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau
dan mengalibatkan kematian dari tuan rumah. Selain itu menghancurkan jaringan
tanaman kuat. Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis yang memiliki
tanaman dan mikroorganisme yang tumbuh dengan baik. Salah satu organisme
yang dapat tumbuh dengan baik di indonesia adalah jamur Alterna porri
(Gustina, 2022).
ekosistem, yakni membantu dalam proses siklus hara, bersimbiosis dengan akar
ukurannya jamur dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jamur makroskopis dan
jamur mikroskopis. Jamur makroskopis adalah jamur yang ukurannya relatif besar
dan dapat dilihat dengan mata, dapat dipegang atau dipetik dengan tangan dan
yang sangat kecil. Jamur yang termasuk jamur makroskopik adalah sebagian besar
Adapun alat yang akan diperlukan dalam praktikum ini adalah gelas objek
bersih sebagai wadah untuk melihat jamur mikroskopis, mikroskop sebagai alat
untuk melihat sel eukaryote (jamur) secara jelas, selotip untuk mengambil
miselium jamur, dan tissue untuk membersihkan cairan methylene blue pada kaca
mikroskopis yang tumbuh pada tempe dan roti yang sudah ditumbuhui jamur
yaitu Rhizopus oligosporus dan Rhizopus stolonifer serta jamur makroskopis yaitu
Ganoderma sp dan jamur Pycnoporus sanguieus sebagai objek yang akan diamati
pada praktikum ini, alcohol 70% untuk mensterilkan kaca preparat serta
3. Diberi satu tetes cairan methylene blue pada permukaan gelas obyek.
4. Diambil jamur pada tempe atau roti yang sudah ditumbuhi jamur
methylene blue pada kaca preparat, diusahakan agar tidak ada gelembung
100 kali.
HASIL
Pembahasan
ditemukan di berbagai habitat, termasuk dalam tanah, dalam kayu, dan sebagai
parasit pada organisme lain bahkan dapat tumbuh pada makanan seperti roti dan
tempe. Hal ini sesuai dengan literatur Sutanto et al., (2013) yang menyatakan
tersusun atas komponen dasar yang disebut dengan Hifa. Hifa adalah pembentuk
memiliki warna putih kehitaman dan pada roti berwarna jingga. Sedangkan pada
jamur makroskopis yang diamati pada praktikum ini memiliki ciri ciri seperti hifa,
berwarna merah, bersifat parasit dan heterotrof. Hal ini sesuai dengan literatur
Ita (2013) yang menyatakan bahwa Ciri-ciri jamur organisme jamur yaitu
uniselule2r atau bersel satu atau multi seluler (benang- benang halus), tubuhnya
tersusun atas hifa (jalinan benang- 117 benang halus), eukariotik (mempunyai
membran inti), tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, yaitu secara
saprofit, parasit dan simbiosis, dinding selnya tersusun atas zat kitin.
Secara mikroskopis jamur yang tumbuh pada roti memiliki struktur tubuh
yang terdiri dari atas benang- benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan
menjalin semacam jala yaitu miselium. Struktur tubuh jamur terdiri dari dinding
sel tubular yang mengelilingi membrane plasma dan sitoplasma sel. Dinding sel
jamur terbentuk oleh zat kitin atau polisakarida yang kuat dan fleksibel. Hal ini
sesuai dengan literatur Medhy (2013) yang menyatakan bahwa Struktur tubuh
jamur terdiri dari atas benang- benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan
menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium
vegetatif yang berfungsi meresap menyerap nutrisi dari lingkungan, dan miselium
dan mengalibatkan kematian dari tuan rumah. Pada praktikum jamur yang tumbuh
pada roti dan tempe terdapat jamur patogen. Hal ini sesuai dengan literatur
yang tumbuh dengan baik. Salah satu organisme yang dapat tumbuh dengan baik
Perbedaan ini berkaitan dengan struktur dan karakteristik jamur yang dapat dilihat
dengan mata manusia dan menggunakan mikroskop. Pada praktikum ini jamur
Rhizopus stolonifer serta jamur makroskopis yaitu Ganoderma sp. dan jamur
Pycnoporus sanguieus. Hal ini sesuai dengan literatur Darwis et al., (2020) yang
menyatakan bahwa Jamur makroskopis adalah jamur yang ukurannya relatif besar
dan dapat dilihat dengan mata, dapat dipegang atau dipetik dengan tangan dan
dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat khusus seperti mikroskop. Pada
praktikum kali ini, jamur yang di amati adalah jamur Ganoderma sp. Dan jamur
Pycnoporus sanguineus. Hal ini sesuai dengan literatur Fitriani et al., (2017) yang
menyatakan bahwa pada jamur Ganoderma sp. memiliki sifat parasitik dan
saprophytic yang mana dua peran yang saling bertentangan yaitu efek berbahaya
perkebunan tanaman tropis dan hutan yang menyebabkan kerugian besar. Badan
permukaan nya berwarna coklat keunguan pada bagian tepi berwarna putih. Pada
dapan dimakan. Jamur ini memiliki warna yang mencolok sehingga mudah untuk
Pycnoporus sanguineus pada kayu mati maupun batang kayu hidup yang lembab.
mikroskop. Pada praktikum kali ini, jamur yang digunakan pada tempe
(Rhizopus oligosporus) dan jamur pada roti (Rhizopus stolonifer). Hal ini sesuai
dengan literature Hardianto (2013) yang menyatakan bahwa pada jamur Rhizopus
banyak di temukan di tanah, buah, dan sayuran yang sudah membusuk seperti
pada tempe. Pada jamur yang terdapat pada roti yaitu Rhizopus stolonifer
pertumbuhan mikroorganisme nya dapat mempengaruhi kualitas roti, terdapat
bebrapa factor yang membuat rusaknya roti yaitu suhu, kelembaban, kekeringan,
oksigen, cahaya, waktu, dan beberapa mikroorganisme seperti (bakteri, jamur, dll)
dan disebabkan oleh factor setelah pemanggangan yang terjadi kontaminasi jamur
kayu, dan sebagai parasit pada organisme lain bahkan dapat tumbuh pada
memiliki warna putih kehitaman dan pada roti berwarna jingga. Ciri-ciri
jamur yaitu uniseluler atau bersel satu atau multi seluler, tubuhnya
3. Pada jamur mikroskopis yang tumbuh pada roti memiliki struktur tubuh
yang terdiri dari atas benang- benang yang disebut hifa, yang saling
dan mengalibatkan kematian dari tuan rumah. Pada praktikum jamur yang
dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat khusus seperti mikroskop.
Pada praktikum kali ini, jamur yang di amati adalah jamur Ganoderma sp.
mikroskop. Pada praktikum kali ini, jamur yang digunakan pada tempe