Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM

MIKROBIOLOGI

“ PENGENALAN MIKROBABAKTERI”

Dosen pengampu: Fitriana,S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh:

FINA CHAIRANI (221010120002)

FATANAH RAMADHANI (221010120026)

SITI MAISARA (221010120009)

MUAMMAR ROZI HIDAYAT (221010120019)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

BANDA ACEH 2023


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atassegala rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mikrobiologiumum dengan judul “Pengenalan
Mikroba (Bakteri)” ini dengan tepat sesuaidengan waktu yang telah ditentukan. Laporan
praktikum ini disusun untuk memenuhi tugas praktikummikrobiologi umum. Laporan ini
berisi tentang bentuk – bentuk mikroba danjumlah mikroba yang terdapat dalam larutan
Sehubungan dengan penyelesaian laporan praktikum ini, tak jarang penulismeminta bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak disebabkan kurangnyapengetahuan penulis mengenai
pembuatan laporan praktikum. Oleh karena itusudah sepantasnya penulis mengucapkan terima
kasih kepada, Allah SWT; sayamengucapkan terima kasih kepada Pak Julio Eiffelt Rossaffelt
Rumbiak, SP.,MP., selaku Dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi dan kang
DwikyRadinal dan teh Elfrisda Miami Asrul Sany selaku asisten laboratorium, Semuapihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung;Perpustakaan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selaku fasilitator materi.Penulis percaya masih banyak
kekurangan dalalm laporan ini, baikmengenai isi maupun tatacara dalam penulisan
laporan ini. Namun penulisberharap laporan ini sesuai dengan kriteria untuk diterima sebagai
tugas laporanpraktikum mikrobiologi umum dan juga meminta kritik serta saran
demikesempurnaan laporan ini dan laporan selanjutnya.
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................

DAFTAR TABEL...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................

1.2. Tujuan...........................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................

2.1. Morfologi Mikroba.......................................................................................................

2.2. Jenis Morfologi Mikroba..............................................................................................

2.3. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba....................................................

2.4. Penggolongan Bakteri ..................................................................................................

BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................................

3.1.Waktu dan Tempat.........................................................................................................

3.2.Alatdan Bahan ..............................................................................................................

3.3.Cara Kerja......................................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................

4.1. Hasil..............................................................................................................................

4.2. Pembahasan..................................................................................................................

BAB V PENUTUP..............................................................................................................

5.1. Simpulan......................................................................................................................

5.2. Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecilsehingga untuk
mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganismejuga disebut organisme
mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal(uniseluler) atau multiseluler
(multiseluler). Namun, beberapa protista berseltunggal masih terlihat dengan mata
telanjang, dan ada beberapa spesies multiseltidak terlihat mata telanjang. Virus juga
termasuk ke dalam mikroorganismemeskipun bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari
mikroorganisme disebutmikrobiologi. Orang-orang yang bekerja di bidang ini
disebut mikrobiolog.Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista danganggang mikroskopis. Jamur, terutama kecil dan tidak terbentuk hifa,
jugadapat dianggap sebagai bagian, meskipun banyak yang tidak Mikroorganismesebagai
makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangatmembutuhkan energi
dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya,seperti dalam sintesa protoplasma
dan bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk
memanfaatkan bahan-bahan tersebut,maka sel memerlukan sejumlah kegiatan,
sehingga menyebabkan perubahankimia di dalam selnya (Suriawiria, 2005).Untuk
mengetahui morfologi dari masing masing bakteri tentu tidakdapat dilakukan secara
langsung, dibutuhkan beberapa metode yang harusdilakkan, salah satunya pada
praktikum ini. Laporan ini akan memaparkan hasilpraktikum pengamatan morfologi dan
jumlah suatu bakteri.

1.2 Tujuan Adapun tujuan disusunnya laporan praktikum ini adalah agar mahasiswa mengetahui
bentuk

Bakteri secara mikroskopis dan mikroskopis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi Mikroba

Morfologi suatu mikroba dapat diperiksa dalam keadaan hidup maupun mati.
Pemeriksaan morfologi ini penting untuk mengenal nama bakteri,pengenalan sifat
fisiologisnya yang kebanyakan merupakan faktor penentudalam mengenal nama spesies.
Bagian-bagian sel dapat dilihat dengan terlebihdahulu memberi warna dimana warna bisa
bersifat asam, netral, maupun basa(Nadenn, 2013).

Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang,atau spiral. Masing-
masing ciri ini penting dalam mencirikan morfologi suatuspesies. Sel bakteri yang berbentuk
seperti bola atau elips dinamakan kokus.Kokus mucul dalam beberapa penataan yang khas
tergantung pada spesiesnya.Sel berbentuk silindris atau batang dinamakan basilus. Ada banyak
perbedaandalam ukuran panjang dan lebar di antara berbagai spesies basilus.
Ujungbeberapa basilus tampak persegi, yang lain bundar, dan yang lain lagi meruncingatau
lancip seperti ujung cerutu. Kadang-kadang basilus tetap saling melekatsatu sama lainnya, ujung
dengan ujung, sehingga memberikan penampilan rantai(Irnaningtyas, 2013).

Bakteri berbentuk spiral terutama dijumpai sebagai individu-individusel yang tidak saling
melekat. Tercakup di dalam kelompok morfologis iniadalah spiroketa, beberapa
diantaranya menyebabkan penyakit yang berbahayabagi manusia. Individu-individu sel dari
spesies yang berbeda-bedamenunjukkan perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam hal
panjang, jumlah,dan amplitudo spiralnya serta kekakuan dinding selnya. Sebagai
contoh,beberapa spirilum berukuran pendek, spiralnya berpilin ketat; yang lain sangatpanjang
dan menunjukkan sederetan pelintiran dan lengkungan. Spiral yangpendek dan tidak
lengkap disebut sebagai bakteri koma, atau vibrio (Gaden,2006).

2.2. Jenis Morfologi Bakteri


Populasi pada bakteri tumbuh dengan sangat cepat saat merekaditambahkan dan
disesuaikan dengan izin serta kondisi lingkungan yangmemungkinkan bakteri untuk
berkembang. Dengan pertumbuhan ini makaberbagai jenis bakteri kadang memberi bentuk
yang khas. Beberapa kelompokberbentuk lingkaran, berwarna dan yang lainnya tidak teratur
(Widodo, 2001).

Sifat-sifat khusus suatu koloni dalam medium padat pada agar-agarlempengan memiliki bentuk
titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar,serupa kumparan. Permukaan koloni
dapat datar, timbul mendatar, timbulmelengkung, timbul mencembung, timbul
membukit, timbul berkawah. Tepikoloni ada yang utuh, berombak, berbelah-belah, bergerigi,
berbenang-benangdan keriting. Bentuk sel koloninya berupa kokus. Berdasarkan hasil
pengamatanwarna koloni putih, bentuk koloni bulat,tepi koloni licin. Elevasi
koloninyacembung, permukaannya mengkilap (Dwidjoseputro, 1987).

1. Bakteri Makroskopik
Menurut Mandari (1999), karakteristik dari bentuk atau morfologi koloniialah cara
para ilmuan untuk dapat mengidentifikasi bakteri denganmakroskopis:
a) Ukuran, yaitu berbentuk titik, kecil, sedang atau moderat atau besar
b) Warna koloni atau pigmentasi yaitu putih, kuning, ungu, merah dll.
c) Bentuk Koloni yaitu ireguler (bertepi, tidak beraturan), sirkuler
(bertepi,bulat), dan rizoid (pertumbuhan menyebar, berbentuk seperti akar).
d) Margin, yaitu lobata (tepi berbentuk lekukan), entire: (tepi rata), serrate (tepibergigi),
undulate (tepi berbentuk gelombang), ilamentous (tepi benbentukbenang-benang).
e) Elevasi, yaitu flat (ketinggian tidak dapat diukur, hampir rata
denganmedium), raised (ketinggian terlihat, akan tetapi rata dengan
semuapermukaan), convex (berbentuk cembung seperi tetesan air),
umbonate(berbentuk cembung dan ditengahnya lebih menonjol).
2. Bakteri Mikroskopik
Morfologi ini ialah karakteristik bakteri yang dilihat dari pengamatan yangdilakukan
dnegan menggunakan mikroskop. Bentuk bakteri bervariasi.Namun secara umum
terdapat tiga bentuk bakteri yakni bulat atau kokus, batang ataubasil dan spiral atau
spirilium (Pelczar, 2006).
Menurut Alamsyah (2009), bentuk bakteri diantaranya adalah :
a) Bentuk Bulat,
1. Micrococcus: bentuknya bulat, satu-satu.
2. Diplocaccus: bentuknya bulat, bergandengan dua-dua.
3. Staphyllocaccus: bentuknya bulat, tersusun seperti susunan buah anggur.
4. Streptocaccus: bentuknya bulat, bergandeng seperti ranta, itu sebagaihasil
dari pembelahan kasatu atau dua arah dalam satu garis.
5. Sarcina: bentuknya bulat, tersusun dari delapan sel yang
tersusunmembentuk kubus sebagai hasil dari pembelahan sel ke tiga arah.
6. Tetracoccus: bentuknya bulat, tersusun dari empat sel yang bentuknyaseperti bujur
sangkar sebagai hasil dari proses pembelahan sel kadua arah.
b) Bentuk batang
1) Bentuk batang atang yang memiliki garis tengah
2) Bentuk batang yang tidak sama dibagian panjangnya
c) Bentuk spiral
1) Bentuk koma atau vibrio bila lengkungannya kurang dari setengahlingkaran.
Bentuk spiral bila lengkungannya lebih dari setengahlingkaran.
2) Bentuk spiroseta, bentuknya berupa spiral yang halus dan lentur, lebihberkelok dan
ujungnya lebih runcing.Bentuk tubuh pada bakteri dipengaruhi oleh kedaan lingkungan,
usia danmedium. Karenanya untuk embandingkan bentuk dan ukuran pada
bakteri,kondisinya harus sama. Secara umum bakteri yang umurnya lebih muda,maka
ukurannya akan lebih besar dari yang sudah tua (Mandari, 1999).
2.3. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba
Perubahan yang terjadi di dalam lingkungan dapat mengakibatkanperubahan sifat
morfologi dan sifat fisiologi mikroba. Faktor lingkungansangat penting artinya di
dalam usaha mengendalikan kegiatan mikroba baikuntuk kepentingan proses
ataupun pengendalian.mikroba memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhannya. Faktor yangmempengaruhi pertumbuhan mikroba dapat berupa
faktor abiotik (fisikawimaupun kimiawi) dan faktor biotik (meliputi kehidupan aksenik
dan adanyaasosiasi kehidupan). Faktor abiotik diantaranya temperatur, pH, kebutuhan
air,tekanan osmosis dan oksigen molekuler (Suharni, 2008).
Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dandipengaruhi oleh
faktor lingkungan, perubahan faktor lingkungan dapatmengakibatkan perubahan
sifat morfologi dan fisiologi. Hal ini dikarenakan,mikroba selain menyediakan
nutrient yang sesuai untuk kultivasinya, jugadiperlukan faktor lingkungan yang
memungkinkan pertumbuhan optimumnya.Mikroba tidak hanya bervariasi dalam
persyaratan nutrisinya, tetapi jugamenunjukkan respon yang berbeda – beda.
Untuk berhasilnya kultivasiberbagai tipe mikroba, diperlukan suatu kombinasi
nutrient serta faktorlingkungan yang sesuai (Pelczar, 2006).
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidupmerupakan hal yang
penting dalam ekosistem pangan. Suatu pengetahuan danpengertian tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebutsangat penting untuk
mengendalikan hubungan antara mikroorganisme-makanan-manusia. Beberapa
faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhanmikroorganisme meliputi suplai zat gizi,
waktu, suhu, air, pH, dan tersedianyaoksigen (Buckle, 1985).
Enzim, sistem transport elektron dan sisem transport nutrien padamembran sel
bakteri sangat peka terhadap konsentrasi ion hidrogen (pH).Selama pertumbuhan,
mikroba dapat menyebabkan perubahan pH mediumsehingga tidak sesuai lagi untuk
pertumbuhan. Oleh karena itu perlu diberibufer di dalam medium untuk
mencegah perubahan Ph.Berdasarkan pHminimum, optimum dan maksimum
untuk pertumbuhan, mikrobiadigolongkan ke dalam mikrobia asidofilik, neutrofilik
dan mikrobiaalkalinofilik. Tiap mikroba mempunyai kisaran pH tertente
untukpertumbuhannya. Biasanya pH untuk bakteri 6,5-7,5, khamir 4,0-4,5, jamurbenang
dan aktinomisetes pada pH yang lebih luas 2,0-8,0 (Suharni, 2008).
Di antara semua ion, ion H+ dan OH- adalah ion-ion yang palingpenting, oleh sebab itu
perubahan kadar yang kecil saja sudah menimbulkanpengaruh yang besar. Karena
alasan ini adalah amat penting untukmenggunakan nilai pH awal yang
optimum dan mempertahankannyasepanjang pertumbuhan. Kebanyakan organisme
hidup paling baik, kalu kadarion H+ dan ion OH- sama (pH=7). Banyak bakteri
mengutamakan nilai pHyang lenih tinggi, jadi lingkungan yang basa lemah,
seperti misalnyapenitrifikasi, Rhizobium, Actinomyceten, bakteri pengurai ureum.
Hanyasedikit yang tahan asam atau bahkan asidofil. Cendawan-
cendawanmengutamakan nilai pH rendah; jika media biak dengan berbagai pH
ditanamdengan tanah, maka pada pH 5,0 yang berkembang terutama
cendawan,sedangkan pada pH 8,0 terutama bakteri (Schlegel, 1994).

2.4. Penggolongan Bakteri


Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positifdan Gram negatif
didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Padaumumnya bakteri gram
negatif lebih tahan terhadap aktivitas antimikrobadibandingkan dengan bakteri
gram positif. Perbedaan daya tahan inidisebabkan karena perbedaan komponen
penyusun dinding sel (Susilowati,2001).
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri dari 40 lapisrangka dasar murein,
meliputi 30-70 % berat kering dinding sel bakteri.Murein adalah senyawa yang
tersusun dari N-asetil glukosamin dan N-asetilasam muramat yang terikat oleh
ikatan 1,4-β-glikosida. Senyawa lainpenyusun dinding sel gram positif adalah
polisakarida yang terikat secarakovalen, dan asam teikoat yang sangat spesifik.
Sementara bakteri Gramnegatif memiliki 1 lapis rangka dasar murein, dan hanya
meliputi + 10% dariberat kering dinding sel. Murein hanya mengandung
diaminopemelat, dantidak mengandung lisin. Di luar rangka murein tersebut
terdapat sejumlahbesar lipoprotein, lipopolisakarida, dan lipida jenis lain. Senyawa-
senyawa inimerupakan 80 % penyusun dinding sel. Asam teikoat tidak terdapat dalam
dinding sel ini (Novel, 2012).

Pengukuran sel jasad renik tidak dapat dilakukan secara langsungseperti mengukur
benda dengan meteran, tetapi harus menggunakanmikroskop yang dilengkapi dengan
mikrometer. Pengukuran diameter,panjang dan lebar suatu jasad renik akan diperoleh
volume atau berat sel(Suryawina,1986).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum mengenai isolasi mikroorganisme ini dilaksanakan pada hari rabu, 23 Mei Pukul 08.00
WIB-selesai. Bertempat dilaboratorium lab Biomedik Fakultas Kesehatan, Universitas Ubudiyah
Indonesia.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah koloni counter, jarum, cawan petri. Bahan
yang digunakan adalah hasil isolasi bakteri didalam ruangan.

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah:

1. Disiapkan alat-alat dan bahan praktikum oleh asisten laboratium .


2. Diambil mas-masing bakteri dicawan petri dalam ruangan menggunakan spatula.
3. Ditaruh dimasing-masing dikaca objek dan diberi oil imersi.
4. Diamati dibawah mikroskop bentuk bakteri.
5. Dibuat dalam bentuk laporan.
QBAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Sifat koloni:

•jumlah koloni yang tumbuh:1 jenis,2 jenis

•bentuk:bulat, lonjong

•ukuran: besar, kecil, sedang

•warna:Merah,putih, kuning hijau,dll

•pinggir:rata, bergerigi

•permukaan: cembung,cekung,rata

•lendir: positif atau negatif

•hemolisa:Alfa,Beta,agama
Bakteri merupakan golongan prokariot. Karakteristik utama bakteriadalah ukuran, bentuk,
struktur, dan penataan selnya. Berbagai ciri inimencakup morfologi sel. Ukuran, bentuk,
serta penataan merupakan cirimorfologi kasar suatu spesies bakteri dan penampakan bagian-bagian
struktursel bakteri yang disebut struktur sel halus dan bukan lagi morfologi kasar.

Menurut Dwijoseputro (1987), sifat-sifat khusus suatu koloni dalammedium padat pada agar-agar
lempengan memiliki bentuk titik-titik, bulat,berbenang, tak teratur, serupa akar, serupa kumparan.
Permukaan koloni dapatdatar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung,
timbulmembukit, timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, berombak, berbelah-belah, bergerigi,
berbenang-benang dan keriting. Bentuk sel koloninya berupakokus. Berdasarkan hasil pengamatan
warna koloni putih, bentuk kolonibulat,tepi koloni licin. Elevasi koloninya cembung, permukaannya
mengkilap.

Sebelum mengamati bakteri, dibuat media tumbuh dari Nutrient Agaratau NA dan PDA yang
sebelumnya dibuat pada praktikum media tumbuhdigunakan untuk perkembangbiakan dari
bakteri. ditempatkan media tumbuhbakteri-bakteri tersebut di tiga tempat yang berbeda yakni di
kamar mandi, didalam ruangan, dan di luar ruangan.

Pada media tumbuh yang diletakkan dikamar mandi terdapat 4 bakteriyang diduga E coli,
Streptococous (demam), Paratuberculosis (pencernaan),Salmonella (di penutup toilet). Pada
dasarnya bakteri ini bukan bakteri yangberbahaya. Dari hasil pengamatan bakteri E. coli ini
memiliki ciri yaituberbentuk bulat, tepian yang licin, berwarna hitam putih, permukaannya yangdatar,
serta berjumlah 56.

Pada media tumbuh yang ada di luar ruangan. terdapat BakteriMicrococcus. Micrococcus
terjadi di berbagai lingkungan, termasuk air, debu,dan tanah. Micrococcus ini memiliki sel-sel yang
bulat dan gram-positif. Darihasil yan telah kita amati pada praktikum kemarin, kita dapat melihat cirri-
ciridari bakteri ini adalah bentuk koloni yang bulat, memiliki tepian yang licin,memiliki warna koloni
yang putih, permukaan pada bakteri ini adalah datar, danjumlah koloni bakteri ini sebanyak 288.
Pada media tumbuh yang terdapat di dalam ruangan. Bakteri ini adalah bakteriStaphylococcus. Bakteri
Staphylococcus merupakan bakteri gram positif.Dimikroskop tampak berbentuk bulat. Bakteri
Staphylococcus terdapat dipermukaan kulit manusia atau diselaput lendir manusia dan bakteri
ini tidakberbahaya. Setelah diamati dengan mikroskop, ciri- ciri yang ada pada bakteritersebut,
diantaranya adalah bentuknya adalah bulat dengan tepiannya licin,warnanya yaitu putih,
permukannya cembung, dan jumlah daripada koloni bakteri ini sebanyak 108.

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Karakteristik utama bakteri adalah ukuran, bentuk, struktur, dan penataan sel nya. Berbagai
ciri ini mencakup morfologi sel. disimpulkan bahwa bakteridapat diidentifikasikan menurut
bentuk, tepian, permukaan, warna, dan jumlahkoloni dari bakteri tersebut. Juga, perbedaan
tempat di mana media tumbuhdiletakkan mempengaruhi bentuk bakteri, tepian, permukaan,
warna, dan jumlahkoloni bakterinya.

5.2. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan yaitu pada saat praktikumberlangsung sebaiknya
praktikan menjaga kebersihan, kesterilan diri maupunalat-alat yang ada didalam laboratorium
mikrobiologi. Setiap praktikan jugadiharapkan serius dan bekerja dengan teliti pada saat percobaan
atau praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Fauzan. 2009. Mikroba Dalam Kehidupan Sehari-hari. JurnalScience dan Edukasi.
Vol.38. No.5

Buckle, K. 1985. Ilmu Pangan. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.

Dwidjoseputro, D. 1984. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Malang.

Gaden, E. 2006. Fermentation Proces Kinetics. Jurnal Ilmiah. Vol 01. No 4.

Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Erlangga: Jakarta

Mandari. 1999. Mikrobiologi Dasar. Bandung : Insan Pustaka

Nadenn, P. 2013. Kontaminasi Kultur In vitro di Sub-Lab. Biologi LaboratoriumMIPA Pusat UNS. Vol 02.
No 1.

Novel, S. 2012. Super Lengkap Biologi. Gagas Media: Jakarta Selatan

Pelczar. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.

Schlegel, Hans G.1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta:Gadjah MadaUniversity Press.

Suharni, T. 2008. Mikrobiologi Umum.Yogyakarta.:Penerbit Universitas AtmaJaya

Suriawiria, U., 2005, Mikrobiologi Dasar, Papas Sinar Sinanti, Jakarta Suryawina, A. 1986.

Microbiology Air. Bandung :Penerbit Alumni. BandungSusilowati, A. 2001.

Keanekaragaman Jenis Mikroorganisme Sumber. PapasSinar Sinanti: JakartaWidodo, Wahyudi. 2001.


Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Brawijaya13

Anda mungkin juga menyukai