Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FARMAKOLOGI

TENTANG ANTI PROTOZOA

Dosen Pengajar

Nurul, M.Farm., Apt

Disusun oleh :

Asih Pinasthi

Hilmi Latif

Resya Khairunnisa

Saputri Ratna Ayu

PRODI D III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karuniaNYA kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah yang kami buat ini
berjudul ”Anti Protozoa”.
Tujuan membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi I yang
dibimbing oleh ibu Nurul, M.Farm., Apt. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Demikian makalah ini dibuat, kami menyadari di dalam penyusunan dan pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi mencapai kesempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi dan atas kritik dan sarannya kami
ucapkan terimakasih.

Garut, Juni 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

C. Tujuan ............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian protozoa ......................................................................... 3

2.2. Ciri-ciri umum protozoa .................................................................. 3

2.3. Struktur Protozoa ............................................................................. 5

2.4. Habitat .............................................................................................. 5

2.5. Proses pencernaan ……………………………..……….…….….... 4


2.6 Pengklasifikasian Protozoa………………………………………… 6
2.7 Peranan Protozoa Bagi Kehidupan……………………………….. 8
2.8 Obat Antiprotozoa ……………………………………………….. 9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lebih dari sejuta spesies hewan masih hidup saat ini, dan terdapat kemungkinan bahwa
setidaknya sejuta organisme baru akan diidentifikasi oleh generasi ahli biologi masa depan.
Hewan dikelompokkan ke dalam sekitas 35 filum, namun jumlah sebenarnya bergantung pada
perbedaan pandangan para ahli sistematika. Hewan menempati hampir semua lingkungan di
bumi, tetapi anggota terbanyak sebagiacn besar filum adalah spesies akuatik.
Pada zaman purba ada spesies-spesies yang mampu menyusun kulut/kerangka luar yang
terbentuk dari kapur/kersik, hal ini diketahui dari fosil-fosil yang terdapt dalam batu-batu yang
berasal dari zaman kambrium + 600 juta tahun yang lalu. Spesie yang berkerangka kersik lebih
dahulu hidupnya bila dibandingkan dengan berkerangka kapur. Penemuan fosil-fosil ketika
pengeboran tanah untuk mencari sumber-sumber minyak.
Protozoa hanya dapat hidup dari zat-zat organik, merupakan konsumen dalam komunitas,
mereka memakai bakteri atau mikroorganisme lain atau sisa-sisa organisme. Di perairan
merupakan zookplankton.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan protozoa?
2. Apa ciri-ciri umum protozoa?
3. Bagaimana struktur tubuh protozoa?
4. Dimanakah habitat protozoa?
5. Bagaimana proses pencernaan protozoa?
6. Jelaskan pengklasifikasian protozoa?
7. Apa Peranan Protozoa bagi Kehidupan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian protozoa
2. Dapat mengetahui ciri-ciri umum protozoa
3. Dapat mengetahui habitat protozoa
4. Dapat mengetahui proses pencernaan protozoa
5. Dapat mengetahui pengklasifikasian protozoa

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian protozoa
Protozo berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang artinya pertama
dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Protozoa meripakan penghuni tempat berair atau basah, bila
keadaan jadi kering maka dia akan membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di lakukan oleh sel
itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya:
inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara
algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan
sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk
berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa
adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain
mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas
Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan
tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih
besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan
dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir
karena tidak dapat membentuk badan buah.
2.2. Ciri-ciri umum protozoa
Ciri-ciri umum protozoa yaitu:
1.Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
2.Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu
cambuk (flagel).
3.Hidup bebas, saprofit atau parasit
4.Organisme bersel tunggal
5.Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
6.Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

2
7.Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
8.Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
9.Protozoa tidak mempunyai dinding sel
10.Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen,
memiliki membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara:
aseksual (vegetatif) dengan cara :
1.Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan
diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada
Amoeba. Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah
terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur /memanjang
(longitudinal).
2.Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk
spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut
sporozoid.
Seksual (Generatif) dengan cara:
1. Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Pada
Paramaecium mikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus,
proses ini disebut singami.
2. Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet
betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.
Adapun yang mencirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof.
Perkembangbiakan bakteri dan amuba yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam
kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini
dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan
pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya.
Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.
Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula.

3
Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang
makan, maka amuba akan membentu kista. Di dalam kista amuba dapat membelah menjadi
amuba-amuba baru yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding
kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amuba ini akan tumbuh
setelah sampai pada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
2.3. Struktur Protozoa

Penjelasannya:
Struktur sel Protozoa terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran Sel atau membran
plasma. Membran sel berfungsi sebagai pelindung dan mengatur pertukaran zat di dalam sel
dengan zat di luar sel. Pada beberapa jenis Protozoa, selain membran plasma, terdapat pelikel
(selaput tubuh yang keras) yang membantu mempertahankan bentuk tubuh Protozoa agar selalu
tetap. Membran plasma pada beberapa jenis Protozoa ada yang dilengkapi dengan silia atau
flagel. Keduanya berfungsi sebagai alat bergerak. Sitoplasma mengandung beberapa organel sel,
yaitu mitokondria, ribosom, lisosom, nukleus (inti sel), vakuola makanan, dan vakuola kontraktil
(vakuola berdenyut). Paramecium memiliki trikosis (struktur di bagian korteks tubuh berupa
rongga dan benang panjang yang bisa dikeluarkan sebagai respons stimuli) sebagai alat
mempertahankan diri dari musuh.
2.4. Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas
dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik,
hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme
sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies

4
dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa
memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut
merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang
hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa
yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan
ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan
penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan
menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk
koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoa
dibayangi oleh membran sel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein,
sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar
(cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi
jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel
antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa
bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme
lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat
organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu
menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati ada pula yang bersifat parasitik.
Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada
persamaannya. Hal ini mungkin protozoa merupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan
ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya.
2.5. Proses pencernaan
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri)
atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di
lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui
membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk
ke sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran
penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil
terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola
dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh
sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh

5
bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh
vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman.
Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan,
kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam
sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang
digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di
permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan
dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya
dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.
Gambar Protozoa:
2.6. Pengklasifikasian Protozoa
1. Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu)
a. Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
b. Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang
disebabkan Shigella dysentriae)
c. Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
radang gusi (Gingivitis)
d. Foraminifera sp.fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah
yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
e. Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan
penggosok.
2. Flagellata (Mastigophora)
alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Golongan phytonagellata
Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara
protozoa dengan ganggang)
Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan
mekanik)

6
b. Golongan Zooflagellata, contohnya :
Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di
Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina sp.)
Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai Trypanosoma
rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak
Trypanosoma cruzl penyakit chagas
Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
Leishmaniadonovani Þ penyakit kalanzar
Trichomonas vaginalis Þ penyakit keputihan
3. Ciliata (Ciliophora)
alat gerak berupa silia (rambut getar)
a. Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu
vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan
tekanan osmosis (osmoregulator).
Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.
b. Balantidium coli menyebabkan penyakit diare.
4. Sporozoa
Adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerakCara bergerak hewan ini dengan cara
mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga
Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.
Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Toxopinsma dan Plasmodium.
Jenis-jenisnya antara lain:
a. Plasmodiumfalciparum atau malaria tropika atau sporulasi tiap hari
b. Plasmodium vivax atau malaria tertiana atau sporulasi tiap hari ke-3
(48 jam)
c. Plasmodium malariae atau malaria knartana atau sporulasi tiap hari
ke-4 (72 jam)
d. Plasmodiumovale atau malaria ovale Siklus hidup Plasmodium mengalami metagenesis
terjadi di dalam tubuh manusia (reproduksi vegetatifatau skizogoni) dan didalam tubuh

7
nyamuk Anopheles sp. (reproduksi generatif atau sporogoni). secara lengkap sebagai
berikut:
Sporozoit Masuk Tubuh Di Dalam Hati (Ekstra Eritrositer) Tropozoid Merozoit
(memakan eritrosit Eritrositer) Eritrosit Pecah (peristiwanya Sporulasi) Gametosit Terhisap
Nyamuk Zygot Ookinet Oosis Sporozeit
2.7. Peranan Protozoa Bagi Kehidupan
Peran menguntungkan :

1. Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya,


sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.

2. Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton


(zooplankton) dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan,
dll.
3. Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan
mineral.
4. Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat
dijadikan sebagai bahan penggosok.

Peran Merugikan :

Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang
disebabkan Protozoa antara lain :

Jenis penyakit Protozoa


Disentri Entamoeba histolytica
Diare (Balantidiosis) Balantidium coli
Penyakit tidur (Afrika) Trypanosoma gambiense
Toksoplasmosis (kematian janin) Toxoplasma gondii
Malaria tertiana Plasmodium vivax
Malaria quartana Plasmodium malariae
Malaria tropika Plasmodium falciparum
Kalaazar Leishmania donovani
Surra (hewan ternak) Trypanosoma evansi

8
2.8 Obat Antiprotozoa
1. Malaria
Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang
merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk
Anopheles. Perubahan patfisiologi pada malaria terutama berhubungan dengan gangguan aliran
darah setempat sebagai akibat melekatnya eritrosit yang mengandung parasit pada endothelium
kapiler.

Obat-obat antimalarial :
1. Kloroquin
2. Doksisiklin
3. Hidrokloroquin
4. Mefloquin
5. Primaquin
6. Pirimetamin
7. Kuinin
8. Sulfadoksin (500 mg) dan Pirimetamin (25 mg)

2. Disentri
Disentri adalah radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lender bercampur
darah, selain diare gejala disentri yang lain meliputi kram perut, mual dan muntah. Etiologi
Amoeba disebabkan oleh Entamoeba hystolitica.

Obat-obat disentri :
1. Metronidazole
2. Paromomycin
3. Dosisiklin
4. Kloroquin
5. Dehidroemetin

9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Protozo berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang artinya
pertama dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama. Protozoa
merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa meripakan penghuni tempat berair atau
basah, bila keadaan jadi kering maka dia akan membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di
lakukan oleh sel itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-
alat itu misalnya: inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria. Protozoa
umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung
anaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia.
Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri)
atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di
lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui
membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk
ke sel secara pinositosis. Protozoa berkembangbiak secara seksual dan aseksual.
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya yaitu:
1. Rhizopoda (sarcodina)
2. Ciliata
3. Flagellata
4. Sporozoa
3.2. Saran
Adapun saran kami sebagai untuk solusi terhadap permasalahan-permasalahan dalam
makalah ini adalah perlunya memahami lebih dalam tentang protozoa sehingga materinya dapat
di pahami dengan baik dan perlunya sosialisasi terhadap masyarakat tentang penyebab penyakit
malaria.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/25148516/Makalah_protozoa

11

Anda mungkin juga menyukai